Claim Missing Document
Check
Articles

Strategi Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam Pembinaan Akhlak Siswa SMP Negeri 9 Cimahi Alia Mirajurrahmah; Dedih Surana; Ayi Sobarna
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.234 KB) | DOI: 10.29313/bcsied.v2i2.4301

Abstract

Abstract. In this modern era, there are many phenomena of student moral decline and the decline in students' morals. The number of brawls between students, free sex, drugs, and so on. Therefore, the importance of moral development strategies given to students so that they are not affected so that they can become a generation that not only excels in academics but also has noble character. The aims of this study were: 1) to find out the moral development program for students at SMP Negeri 9 Cimahi, 2) the strategic steps carried out by PAI teachers in fostering the morals of students at SMP Negeri 9 Cimahi, 3) to know the supporting and inhibiting factors for the morals of students at SMP Negeri 9 Cimahi. The method used in this study uses qualitative research by taking the location at SMP Negeri 9 Cimahi. The researcher's own key instrument and data collection techniques used were observation, interviews, and documentation. Data analysis was carried out with the meaning of the data that had been collected, and from the meaning drawn conclusions. The results showed that SMP Negeri 9 Cimahi 1) had a program which was an abbreviation of Positive Character Habituation. so that the moral development of students can be carried out with certain positive behaviors in everyday life, 2) the strategic steps taken in the moral development of SMP Negeri 9 Cimahi are routine habits such as applying 5S (Smile, Salim, Greet, Polite, Polite), dzuhur prayer in congregation, women, keep clean and infaq. 3) the supporting factors for this moral development program include good cooperation between teachers. The inhibiting factors are family factors and community/friendship factors. Abstrak. Pada zaman modern ini, banyak fenomena kemerosotan moral pelajar dan menurunnya akhlak yang dimiliki siswa. Banyaknya tawuran antar pelajar, seks bebas, penyalahgunaan narkoba, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, pentingnya strategi pembinaan akhlak diberikan kepada siswa agar tidak terpengaruh sehingga dapat menjadi generasi yang tidak hanya berprestasi akademik tetapi juga akhlak mulia. Tujuan penelitian ini adalah: 1) mengetahui program pembinaan akhlak siswa di SMP Negeri 9 Cimahi, 2) langkah-langkah strategi yang dilakukan oleh guru PAI dalam pembinaan akhlak siswa SMP Negeri 9 Cimahi, 3) mengetahui faktor pendukung dan penghambat akhlak siswa di SMP Negeri 9 Cimahi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan dengan mengambil lokasi di SMP Negeri 9 Cimahi. Instrument kunci adalah peneliti sendiri dan Teknik pengumpulan data digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan, dan dari makna itulah ditarik kesimpulan.hasil penelitian menunjukkan bahwa SMP Negeri 9 Cimahi 1) mempunyai program yang dinamakan BINARASI singkatan dari Pembiasaan Penanaman Karakter Positif. sehingga pembinaan akhlak peserta didik dapat dilakukan dengan membiasakan perilaku positif tertentu dalam kehidupan sehari-hari, 2) langkah strategi yang dilakukan dalam pembinaan akhlak SMP Negeri 9 Cimahi yaitu pembiasaan rutin seperti menerapkan 5S (Senyum, Salim, Sapa, Sopan, Santun), sholat dzuhur berjama’ah, keputrian, jaga kebersihan dan infaq. 3) faktor pendukung program pembinaan akhlak ini meliputi kerjasama yang baik antar guru. Faktor penghambatnya yaitu faktor keluarga dan faktor masyarakat/pertemanan.
Implementasi Program Al-Islam dan Kemuhammadiyahan dalam Pembinaan Akhlak Islami Siswa Kelas X di SMA Muhammadiyah Singaparna Ahmad Faisal; Ayi Sobarna
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.31 KB) | DOI: 10.29313/bcsied.v2i2.4357

Abstract

Abstract. Education must actually carry out the mission of islamic moral development so that students and graduates of educational institutions can participate in filling development well and succeed without leaving islamic moral values. One of the programs to improve Islamic morals that needs to be developed in the Islamic moral development program is the implementation of Al-Islam and Kemuhammadiyahan. Efforts to establish Islamic morals are also in line with the objectives of National education as stated in the National Education Law No. 20 of 2003 Article 3. The purpose of this study is to identify the management of the implementation of the Al-Islam and Kemuhammadiyahan programs in the development of Islamic morals at Muhammadiyah Singaparna High School in the form of planning, implementation, and evaluation. The research method used is descriptive analytic with a qualitative approach. The data collection techniques used are in the form of interviews, field observations (observations), and documentation studies. The results of this study show that: (1) Planning for the implementation of the Al-Islam and Kemuhammadiyahan programs in the development of Islamic morals has not had careful planning, the implementation of the Al-Islam and Kemuhammadiyahan Programs refers to the vision of school schools, namely to create superior graduates, entrepreneurial abilities based on leadership spirit and noble morals. Through this program, it is hoped that students will have faith and devotion to Allah SWT, have a noble character, as well as have a good personality according to Indonesian norms and culture (2) Implementation of the implementation of the Al-Islam and Kemuhammadiyahan programs through three activities; a) Malam Bina Iman dan Taqwa (MABIT), b) Extracurricular Tahfidz and c) Islamic Competition d) recitation of educators. (3) Evaluation of activities shall be carried out through the Principal, Coach and person in charge of the activity. Abstrak. Pendidikan sejatinya harus mengemban misi pembinaan akhlak yang islami sehingga peserta didik dan para lulusan lembaga pendidikan dapat berpartisipasi dalam mengisi pembangunan dengan baik dan berhasil tanpa meninggalkan nilai-nilai akhlak islami. Salah satu program untuk meningkatkan akhlak islami yang perlu dikembangkan dalam program pembinaan akhlak islami adalah implementasi Al-Islam dan Kemuhammadiyahan. upaya pembentukan akhlak islami juga selaras dengan tujuan pendidikan Nasional seperti tercantum dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Pasal 3. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengelolaan implementasi program Al-Islam dan Kemuhammadiyahan dalam pembinaan akhlak islami di SMA Muhammadiyah Singaparna dalam bentuk perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara, observasi lapangan (pengamatan), dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Perencanaan implementasi program Al-Islam dan Kemuhammadiyahan dalam pembinaan akhlak islami belum memiliki perencanaan yang matang, implementasi Program Al-Islam dan Kemuhammadiyahan mengacu pada visi sekolah sekolah yaitu untuk terciptanya lulusan yang unggul, berkemampuan wirausaha dilandasi jiwa kepemimpinan dan akhlak mulia. Melalui program ini diharapkan siswa memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, berakhlak mulia, sekaligus memiliki kepribadian yang baik sesuai norma dan budaya Indonesia (2) Pelaksanaan implementasi program Al-Islam dan Kemuhammadiyahan melalui tiga kegiatan; a) Malam Bina Iman dan Taqwa (MABIT), b) Ekstrakulikuler Tahfidz dan c) Lomba Islami d) pengajian tenaga pendidik. (3) Evaluasi kegiatan dilakukan melalui Kepala Sekolah, Pembina dan penanggung jawab kegiatan.
Analisis Kemandirian Anak Usia Dini Melalui Metode Pembiasaan dalam Aktivitas Sehari Hari di TK Barokatul Ihsan Nurihi Kamisykatin; Ayi Sobarna
Bandung Conference Series: Early Childhood Teacher Education Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Early Childhood Teacher Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (39.113 KB) | DOI: 10.29313/bcsecte.v2i2.3260

Abstract

Abstract. The independence of a child is essentially not singular but plural. That is, a person is said to be independent not only seen from one aspect alone, but also from other aspects such as physical, social, emotional, moral where independence is the gateway to one's maturity. Being an adult means not only growing and developing physically, but also being mature emotionally, morally, and mentally. The application of independence that is applied in Barokatul Ihsan Kindergarten uses the habituation method. That is doing by repeating an activity until the child can do it himself. There are several indicators of independence that are examined at Barokatul Ihsan Kindergarten, namely doing simple activities, being confident, willing to share, controlling emotions, adjusting to the environment, being disciplined, being responsible. The results of this study show that independence in early childhood through the habituation method is quite effective in developing independence in early childhood. With several stages, namely, 1.the child is told the rules that can be done and cannot be done, 2. the child is assisted and given examples continuously until the child understands and can do well. 3. The child is guided and directed continuously so that the child is able to do it himself without the help of the teacher again, 4. Provide motivation and reward when the child is successful. The thing to note when developing children's independence is that children's development needs patience with children, because when applying the independence of teachers to various children's characters, parents are too fond of children and when children do activities it takes a little longer because children are in the learning process. Abstrak. Kemandirian seorang anak pada hakikatnya tidak bersifat tunggal tetapi jamak. Artinya, seseorang dikatakan mandiri tidak hanya dilihat dari satu aspek semata, tetapi juga dari aspek lain seperti fisik, sosial, emosional, moral dimana kemandirian merupakan pintu gerbang menuju kedewasaan seseorang. Menjadi dewasa artinya tidak sekedar tumbuh dan berkembang secara fisik, tetapi juga menjadi matang secara emosional, moral, dan juga mental. Penerapan kemadirian yang di terapkan di TK Barokatul Ihsan menggunkan metode pembiasaan. Yaitu melakukan dengan mengulan ulang suatu kegiatan sampai anak bisa melakukan sendiri. Ada beberapa indikator kemandirian yang di teliti di Tk Barokatul Ihsan, yaitu melakukan aktivitas sederhana, percaya diri, mau berbagi, mengedalikan emosi, menyesuaikan diri dengan lingkungan, disiplin, bertanggung jawab. Hasil dari penelitian ini bahwa kemandirian pada anak usia dini melaui metode pembiasaan cukup efektik dalam pengembangan kemandirian pada anak usia dini. Dengan beberapa tahapan yaitu,1. Anak diberitahu aturan-aturan yang boleh di lakukan dan tidak boleh di lakukan, 2.anak dibantu dan diberi contoh secara terus-menerus hingga anak mengerti dan bisa melakukan dengan baik. 3.Anak dibimbing dan di arahkan secara terus menerus sehingga anak mampu melakukan sendiri tanpa bantuan ibu guru lagi, 4.Memberikan motivasi dan reward ketika nak ketika anak berhasil. Hal yang di perhatikan ketika pengembagan kemandirian anak bahwa perkembangan anak perlu kesabaran terhadap anak, karena ketika penerapan kemandirian guru akan berbagai karakter anak sedang pada orang tua terlalu sayang terhadap anak dan ketika anak melakukan kegiatan memerlukan waktu yang sedikit lama karena anak sedang proses belajar.
Pengelolaan Program Cerdas Spiritual dalam Pembentukan Akhlakul Karimah di SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung Iqbal Arfah Gunawan; Nadri Taja; Ayi Sobarna
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.176 KB) | DOI: 10.29313/bcsied.v2i2.4604

Abstract

Abstract. The formation of morality is the most important education in addition to science education. In various ways, schools carry out moral formation for students, one of which is SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung which makes spiritual intelligence programs as a means to form morality. The purpose of this study is to examine the planning, implementation, evaluation and factors that are inhibiting and supporting the spiritual intelligent program to form akhlaq karimah. This study uses a qualitative-descriptive method, namely collecting information about the status of existing symptoms without any engineering. The results of this study indicate that (1) the planning of the spiritual intelligent program includes the background of the formation of the spiritual intelligent program, the objectives of the spiritual intelligent program, indicators of the spiritual intelligent program, the methods used in the spiritual intelligent program and time allocation for the intelligent program. spiritual. (2) The implementation of this spiritual intelligent program is a habit that is carried out every day such as testing the reading of the Qur'an, the habit of reading the Qur'an or Asmaul Husna and continued by praying, habituation of dhuha prayer, habituation of midday prayer in congregation, habituation Friday prayers, the implementation of daughterhood, habituation of infaq and shodaqoh and commemorating major Islamic holidays. (3) Evaluation in forming akhlaq karimah is quite good in its implementation by students, but there are several obstacles and obstacles to achieve it. (4) The inhibiting and supporting factors in this spiritual intelligent program include facilities and infrastructure, student behavior and less than optimal conditioning and support from educators. Abstrak. Pembentukan akhlakul karimah menjadi pendidikan yang paling utama disamping pendidikan ilmu pengetahuan. Dengan berbagai cara sekolah melakukan pembentukan akhlak untuk peserta didik salah satunya SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung yang menjadikan program cerdas spiritual sebagai sarana untuk membentuk akhlakul karimah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengkaji perencanaan, implementasi, evaluasi dan faktor yang menjadi penghambat serta pendukung dalam program cerdas spiritual untuk membentuk akhlakul karimah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-deskriptif yaitu mengumpulkan informasi mengenai status gejala yang ada tanpa adanya rekayasa. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) perencanaan program cerdas spiritual meliputi latar belakang terbentuknya program cerdas spiritual, tujuan program cerdas spiritual, indikator program cerdas spiritual, metode yang digunakan dalam program cerdas spiritual dan alokasi waktu untuk program cerdas spiritual. (2) Implementasi program cerdas spiritual ini merupakan pembiasaan yang dilakukan setiap harinya seperti pengetesan baca Al-Qur’an, pembiasan membaca Al-Qur’an atau asmaul husna serta dilanjutakn dengan berdo’a, pembiasaan shalat dhuha, pembiasaan shalat dzuhur berjamaah, pembiasaan shalat jum’at, pelaksanaan keputrian, pembiasaan infaq serta shodaqoh dan memperingati hari-hari besar Islam. (3) Evaluasi dalam membentuk akhlakul karimah sudah cukup baik dalam pelaksanaannya oleh peserta didik, namun ada beberapa hambatan serta kendala untuk mencapainya. (4) Faktor yang menjadi penghambat serta pendukung dalam program cerdas spiritual ini meliputi sarana dan prasarana, perilaku peserta didik dan kurang maksimalnya pengondisian dan dukungan dari tenaga pendidik.
Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus melalui Kegiatan Melukis dengan Menggunakan Bahan Bekas pada Anak Kelompok A Usia 4-5 Tahun di TK Beyna Ceria Kota Bandung Reggy Tania; Ayi Sobarna; Arif Hakim
Bandung Conference Series: Early Childhood Teacher Education Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Early Childhood Teacher Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.854 KB) | DOI: 10.29313/bcsecte.v2i2.4407

Abstract

Abstract. This research is motivated by the lack of development of fine motor skills, children in coloring activities and imitating pictures still look untidy, the results of coloring are out of line, when imitating pictures they still find it difficult, and need teacher assistance. This is because in learning activities in class there are more activities of sticking, cutting, and folding. This study aims to improve fine motor skills through painting activities using used materials in group A children aged 4-5 years at Beyna Ceria Kindergarten, Bandung City. The method in this study uses the Class Action Research method. This research consisted of three cycles and each cycle carried out three meetings or actions. The subjects of this study were 14 children consisting of 4 girls and 10 boys. Data analysis techniques were carried out qualitatively. In the first cycle with an average percentage of 33.37% in the Developing As Expected category, in the second cycle with an average percentage of 59.5% in the Developing As Expected category, and in the third cycle with an average percentage of 78.6% in the category Developing As Expected. Based on the results of the study, it showed that children's fine motor skills could increase after the action taken through painting activities using used materials. Abstrak. Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurang berkembangnya keterampilan motorik halus, anak dalam kegiatan mewarnai dan meniru gambar masih terlihat belum rapi, hasil mewarnai keluar garis, ketika meniru gambar masih merasa kesulitan, dan membutuhkan bantuan guru. Hal ini dikarenakan dalam kegiatan pembelajaran di kelas lebih banyak kegiatan menempel, menggunting, dan melipat. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan motorik halus melalui kegiatan melukis dengan menggunakan bahan bekas pada anak kelompok A usia 4-5 Tahun di TK Beyna Ceria Kota Bandung. Metode dalam penelitian ini menggunakan jenis metode Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ini terdiri dari tiga siklus dan setiap siklusnya dilaksanakan tiga kali pertemuan atau tindakan. Subjek penelitian ini adalah 14 orang anak yang terdiri dari 4 orang anak perempuan dan 10 orang anak laki-laki. teknik analisis data dilakukan secara kualitatif. Pada siklus I dengan rata-rata persentase 33,37% pada kategori Berkembang Sesuai Harapan, pada siklus II dengan rata-rata persentase 59,5% pada kategori Berkembang Sesuai Harapan, dan di siklus III dengan rata-rata persentase 78,6% pada kategori Berkembang Sesuai Harapan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa keterampilan motorik halus anak dapat meningkat setelah adanya tindakan yang ditempuh melalui kegiatan melukis dengan menggunakan bahan bekas.
Analisis tentang Proses Pembelajaran BTQ dengan Metode Al-Barqy di SD Muhammadiyah 7 Kota Bandung Aghnia Rahmadhanti; Ayi Sobarna; A. Mujahid Rasyid
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.508 KB) | DOI: 10.29313/bcsied.v2i2.4613

Abstract

Abstract. The purpose of this study was to determine: (1) Planning of learning to read and write the Koran in SD Muhammadiyah 7 Bandung. (2) The implementation process of learning to read and write the Koran using the Al-Barqy method at Muhammadiyah 7 Elementary School in Bandung. (3) The results of the evaluation of learning to read the Koran using the Al-Barqy method on the ability to read the Koran at Muhammadiyah 7 Elementary School in Bandung. This research is a descriptive qualitative research. The research subjects are BTQ teachers. Data collection methods used are observation, interviews, documentation. The results showed that: (1) In planning BTQ learning the Al-Barqy method before starting the lesson made lesson plans and always prepared materials to be given to students. (2) The BTQ learning process with the Al-Barqy method, the teacher learns with stories or with songs. During the learning process to write, the teacher gives an example of writing on the blackboard or sometimes students also write from the Al-Barqy book (3) learn to read and read the Qur'an using a percentage that is 80% fluent in reading the Qur'an , 18.8% are not yet smooth and 1.2% still need guidance. BTQ using Al-Barqy in SD Muhammadiyah 7 Bandung is quite effective. The teacher evaluates it every month and always puts more emphasis on writing and reading. Abstrak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) Perencanaan pembelajaran baca tulis Al- Quran di SD Muhammadiyah 7 Kota Bandung. (2) Proses pelaksanaan dari pembelajaran baca tulis Al Quran menggunakan metode Al-Barqy di SD Muhammadiyah 7 Kota Bandung. (3) Hasil dari evaluasi pembelajaran baca tulis Al-Quran menggunakan metode Al-Barqy terhadap kemampuan baca tulis Al- Qur’an di SD Muhammadiyah 7 Kota Bandung. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subyek penelitian nya adalah guru BTQ. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Dalam perencanaan pembelajaran BTQ metode Al-Barqy ini sebelum memulai pembelajaran membuat RPP dan selalu menyiapkan materi untuk diberikan kepada para siswa. (2) Proses pembelajaran BTQ dengan metode Al-Barqy ini guru melakukan pembelajaran dengan cerita atau dengan lagu. Saat proses pembelajaran untuk penulisan, guru memberi contoh menuliskan di papan tulis atau terkadang juga siswa menyalin dari buku Al-Barqy (3) Mayoritas untuk kemampuan membaca dan menulis Al-Qur’an hasilnya dengan menggunakan persentasi yaitu 80% lancar baca Al-Qur’an, 18,8% belum lancar dan 1,2% masih butuh bimbingan. BTQ menggunakan Al-Barqy di SD Muhammadiyah 7 Kota Bandung ini sudah cukup efektif. Guru melakukan evaluasi itu setiap bulan dan selalu lebih ditekankan kepada menulis dan juga membaca.
Analisis Kegiatan Ekstrakulikuler Rohani Islam (ROHIS) terhadap Pembentukan Karakter Islami di SMKN 1 Karawang Muhammad Arkan Ikhtisyanuddin; Enoh; Ayi Sobarna
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.348 KB) | DOI: 10.29313/bcsied.v2i2.4618

Abstract

Abstract. This study aims to determine the level of student interest in joining Rohis extracurricular activities, what activities are carried out by Rohis extracurricular activities and the impact of these activities. The results of this study indicate that the extracurricular activities of Rohis have an impact on students because these activities have made students to be diligent in praying 5 times a day, giving charity to the needy and being polite. So in this study revealed 3 problems as follows: 1) How is the level of student activity in Islamic Spiritual Organizations (Rohis) at SMKN 1 Karawang. 2) What are the Islamic characters in Islamic Spiritual (Rohis) extracurricular students at SMKN 1 Karawang. 3) What is the impact of Islamic spiritual extracurricular activities on the formation of Islamic character in SMKN 1 Karawang. Through the qualitative approach above, the researcher will try to read the phenomenon in an observational, documentary, and internal way using structured interview techniques. The important points will generally refer to the formulation of the problem that has been determined. The results of this study will show how much impact extracurricular activities have on Islamic character. Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat ketertarikan siswa mengikuti ekstrakurikuler Rohis, kegiatan apa saja yang dilakukan oleh ekstrakurikuler Rohis dan dampak dari kegiatan tersebut. Penelitian ini Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kegiatan ekstrakurikuler Rohis berdampak kepada siswa karena kegiatan tersebut telah membuat siswa menjadi rajin dalam melakukan sholat 5 waktu, beramal kepada yang membutuhkan dan berlaku sopan santun. Maka dalam penelitian ini mengungkapkan 3 permasalahan sebagai berikut: 1) Bagaimana tingkat aktivitas siswa dalam Organisasi Rohani Islam (Rohis) di SMKN 1 Karawang. 2) Apa saja karakter Islami pada ekstrakulikuler Rohani Islam (Rohis) siswa di SMKN 1 Karawang. 3) Bagaimana dampak kegiatan ekstrakurikuler rohani Islam terhadap pembentukan karakter Islami di SMKN 1 Karawang. Melalui pendekatan kualitatif di atas, maka peneliti akan berusaha membaca fenomena secara observasional, dokumentatif, dan di dalami menggunakan teknik wawancara secara terstruktur. Poin-poin penting secara garis besar akan mengacu pada rumusan masalah yang sudah ditentukan. Hasil pada penelitian ini akan menunjukkan seberapa besar dampak kegiatan ekstrakurikuler terhadap karakter Islami.
Implikasi Pendidikan QS. Ali Imron Ayat 104 tentang Amar Ma’ruf Nahi Munkar terhadap Akhlak Ahmad Yusuf Afandi; Sobar Al Ghazal; Ayi Sobarna
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.394 KB) | DOI: 10.29313/bcsied.v2i2.4629

Abstract

Abstract. The purpose of this research is to know the content of QS. Ali Imron verse 104 according to the commentators, knowing the opinion of education experts about amar ma'ruf nahi munkar, knowing the essence of the QS. Ali Imran verse 104 and knowing the implications of amar ma'ruf nahi munkar in moral education. This study uses a descriptive-analytical method of collection technique, namely library research by studying in depth various interpretations, books and articles related to the subject matter of the research. The results contained in the Qur'an Surah Ali Imran verse 104 are (1) To be a good human being before Allah, there is an obligation that must be carried out to get to his pleasure, namely amar ma'ruf nahi munkar, whether using actions or words and the weakest way to prevent evil is to use the heart. (2) A person who believes must instill in his heart to invite and teach good things to others so that they can live in harmony and avoid the wrath of Allah subhana wata'ala., In conclusion, Amar ma'ruf nahi munkar is an obligation that must be done In carrying out its implementation, it is necessary to have a group of Muslims engaged in the field of da'wah who always give warnings, whenever there are signs of division and deviation. firmly calls for virtue, enjoins what is right (good) and forbids what is evil (evil). Abstrak. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui isi kandungan QS. Ali Imron ayat 104 menurut para mufassir, mengetahui pendapat para ahli pendidikan tentang amar ma’ruf nahi munkar, mengetahui esensi QS. Ali Imran ayat 104 dan mengetahui implikasi amar ma’ruf nahi munkar dalam pendidikan akhlak, Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitis teknik pengumpulan yaitu kepustakaan (library research) dengan mengkaji secara mendalam berbagai tafsir, buku dan artikel yang berhubungan dengan pokok masalah penelitian. Hasil yang terdapat dalam Al-Qur’an surah Ali Imran ayat 104 adalah (1) Untuk menjadi manusia yang baik di hadapan allah maka ada sebuah kewajiban yang harus di jalan kan untuk menuju ridho nya yaitu amar ma’ruf nahi munkar, baik itu menggunakan perbuatan atau perkataan dan selemah-lemah mencegah kemunkaran yaitu menggunakan hati. (2) Seseorang yang beriman haruslah menanamkan dalam hati nya untuk mengajak dan mengajarkan hal yang baik kepada sesama nya agar dapat hdup rukun dan terhindar dari murka nya Allah subhana wata’ala., Kesimpulannya Amar ma’ruf nahi munkar merupakan suatu kewajiban yang harus di laksanakan dalam pelaksanaan nya perlu adanya segolongan umat islam yang bergerak dalam bidang dakwah yang selalu memberi peringatan, bila mana nampak gejala-gejala perpecahan dan penyelewengan Karena pada ayat ini di perintahkan agar supaya di antara umat Islam ada segolong umat yang berlatih di bidang dakwah yang dengan tegas menyerukan kebajikan, menyuruh kepada yang makruf (baik) dan mencegah yang mungkar (keji).
Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Mencetak dengan Teknik Stencil Print pada Anak Kelompok A di TK Al – Amin 2 Kota Bandung Nur Aulia Mursalin; Ayi Sobarna; Dinar Nur Inten
Bandung Conference Series: Early Childhood Teacher Education Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Early Childhood Teacher Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsecte.v2i2.4663

Abstract

Abstract. The background of this research is based on the problems that the researchers found in group A Tk Al-Amin 2, children's fine motor skills are hampered because of online learning activities, children's movements become less so that they experience limitations in the media in online learning and activities that involve fine motor skills are lacking. varies, so that children's fine motor skills are hampered. This study aims as an alternative to improve children's fine motor skills through printing activities with the stencil print technique in group A in TK Al - Amin 2. The method used is Class Action Research (action research) The subjects of this study were 10 children. The data were collected using observation, documentation, and interview techniques. The analysis technique in this study was carried out by selecting the results of observations of the learning process carried out by educators and students in class. The data obtained in this study were in the form of observations and field notes. Data analysis carried out by researchers was the results of research in each cycle. The success in this study was 75%. The results of the observation showed that the pre-cycle results scored before the action with the criteria of BSH 0%, BB 30%, Cycle I at meeting 1 with criteria for MB 70%, BSH 30%, Cycle I Meeting 2 reached 50%, and the first cycle meeting 3 got the criteria for MB 40%, BSH 60%, in the second cycle meeting 1 with the results of MB 40%, BSH 60%, the second cycle meeting 2 with the results of MB 30%, BSH 70%, the second cycle meeting 3 with the results of MB 20%, BSH 80%. So it can be concluded that the results of this study prove that through printing activities with the stencil print technique can improve children's fine motor skills in toddlers. group A ages 4-5 years. Abstrak. Latar belakang penelitian ini yaitu berdasarkan permasalahan yang peneliti temukan pada kelompok A Tk Al –Amin 2 kemampuan motorik halus anak menjadi terhambat di karenakan pada kegiatan pembelajaran daring pergerakan anak menjadi kurang sehingga mengalami keterbatasan dalam media pada pembelajaran online adapun dan kegiatan yang melibatkan motorik halus kurang bervariasi,sehingga keterampilan motorik halus anak menjadi terhambat.Penelitian ini bertujuan sebagai alternatif untuk meningkatkan keterampilan motorik halus anak melalui kegiatan mencetak dengan teknik stencil print pada kelompok A di TK Al – Amin 2.Metode yang di gunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (action research).Subjek penelitian ini sebanyak 10 anak.Pengumpulan data menggunakan teknik observasi,dokumentasi,dan wawancara. Teknik analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menyeleksi hasil observasi terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh pendidik dan anak didik dikelas .Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa hasil observasi dan catatan lapangan.Analisis data yang dilakukan oleh peneliti yaitu hasil penelitian pada tiap siklus.Indikator keberhasilan dalam penelitian ini yaitu 75%.Hasil observasi menunjukkan hasil prasiklus mencetak sebelum tindakan dengan kriteria BSH 0 %,BB 30 %, Siklus I pada pertemuan 1 dengan kriteria nilai MB 70%, BSH 30%, Siklus I Pertemuan 2 mencapai 50 %, dan siklus I pertemuan 3 mendapat kriteria MB 40%, BSH 60%, Pada siklus ke II pertemuan 1 dengan hasil MB 40%,BSH 60%, siklus ke II pertemuan 2 dengan hasil MB 30%, BSH 70%, siklus ke II pertemuan 3 dengan hasil MB 20%,BSH 80%.Maka dapat di simpulkan bahwa hasil penelitian ini membuktikan bahwa melalui kegiatan mencetak dengan teknik stencil print dapat meningkatkan motorik halus anak pada anak kelompok A usia 4 -5 tahun.
Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Mencetak dengan Teknik Stencil Print Nur Aulia Mursalin; Ayi Sobarna; Dinar Nur Inten
Jurnal Riset Pendidikan Guru Paud Volume 2, No. 2, Desember 2022, Jurnal Riset Pendidikan Guru Paud (JRPGP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrpgp.v2i2.1157

Abstract

Abstract. The background of this research is based on the problems that researcher found in group A Tk X that children's fine motor skills are hampered because in online learning. This study aims as an alternative to improve children's fine motor skills through printing with the stencil print technique in group A in TK X. The method used is action research. The analysis technique by selecting the results of observations on the learning process by educators and students in the class. The results of the observation showed that pre-cycle results scored before action with the criteria of BSH 0%, BB 30%, Cycle I at meeting 1 with the criteria of MB 70%, BSH 30%, Cycle I Meeting 2 reached 50%, and cycle I meeting 3 got MB criteria. 40%, 60% BSH, in the second cycle meeting 1 with the results of MB 40%, 60% BSH, the second cycle meeting 2 with the results of MB 30%, BSH 70%, the second cycle meeting 3 with the results of MB 20%, BSH 80%. The results prove that printing activities with stencil print technique can improve children's fine motor skills in group A children aged 4-5 years. Abstrak. Latar belakang penelitian ini berdasarkan permasalahan yang peneliti temukan pada kelompok A Tk X, kemampuan motorik halus anak menjadi terhambat dikarenakan pada kegiatan pembelajaran daring pergerakan anak dan kegiatan yang melibatkan motorik halus kurang bervariasi. Penelitian ini bertujuan sebagai alternatif untuk meningkatkan keterampilan motorik halus anak melalui kegiatan mencetak dengan teknik stencil print pada kelompok A di TK X. Metode yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (action research). Teknik analisis penelitian ini dilakukan dengan cara menyeleksi hasil observasi terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan pendidik dan anak didik dikelas. Hasil observasi menunjukkan hasil prasiklus mencetak sebelum tindakan dengan kriteria BSH 0 %,BB 30 %, Siklus I pada pertemuan 1 dengan kriteria nilai MB 70%, BSH 30%, Siklus I Pertemuan 2 mencapai 50 %, dan siklus I pertemuan 3 mendapat kriteria MB 40%, BSH 60%, Pada siklus ke II pertemuan 1 dengan hasil MB 40%,BSH 60%, siklus ke II pertemuan 2 dengan hasil MB 30%, BSH 70%, siklus ke II pertemuan 3 dengan hasil MB 20%,BSH 80%. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kegiatan mencetak dengan teknik stencil print dapat meningkatkan motorik halus anak pada anak kelompok A usia 4 -5 tahun.