Claim Missing Document
Check
Articles

Implementasi Pembelajaran Al-Qur’an Metode Ummi pada Anak Usia Dini di PG/TK X Nastiti Lutfiah Ramadhani; Ayi Sobarna; Dinar Nur Inten
Jurnal Riset Pendidikan Guru Paud Volume 2, No. 2, Desember 2022, Jurnal Riset Pendidikan Guru Paud (JRPGP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrpgp.v2i2.1337

Abstract

Abstract. Al-Qur'an education is the most important part in the process of inculcating religious and moral values for early childhood, Al-Qur'an basic education that is taught properly and well will produce good quality children in reading and understanding the Qur'an 'an. The ummi method is one that is made with the aim of making it easier for students to learn the Qur'an, to remove the feeling of pressure and fear in learning the Qur'an, the ummi method is carried out with an interesting learning process using an encouraging approach. This study uses descriptive qualitative methods, data collection techniques are carried out through observation of research objects, interviews with informants and field document collection. The results showed: (1) The planning and preparation of the ummi method teachers in group A was in accordance with the provisions set by the ummi method system. (2) The implementation of the ummi method learning is in accordance with the provisions of the ummi method system. (3) In the ummi method of learning there are evaluations for teachers and for students. (4) inhibiting factors in learning. Abstrak. Pendidikan Al-Qur’an adalah bagian paling penting dalam proses penanaman nilai agama dan moral bagi anak usia dini, Pendidikan dasar Al-Qur’an yang diajarkan secara tepat dan baik akan menghasilkan kualitas anak-anak yang baik dalam membaca dan memahami Al-Qur’an. Metode ummi salah satu yang dibuat dengan tujuan untuk memudahkan siswa belajar Al-Qur’an, untuk menghapus rasa tertekan dan takut dalam belajar Al-Qur’an metode ummi dilaksanakan dengan proses pembelajaran menarik dengan menggunakan pendekatan yang menggembirakan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi objek penelitian, wawancara pada informan serta pengumpulan dokumen lapangan. Hasil penelitian menunjukan: (1) Perencanaan dan persiapan guru pengajar metode ummi pada kelompok A sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh system metode ummi. (2) Pelaksanaan pembelajaran metode ummi sesuai dengan ketentuan system metode ummi, model pembelajaran yang diterapkan, waktu pelaksanaan pembelajaran, materi pembelajaran serta tujuh tahapan pembelajaran metode ummi yang dijalankan dengan baik. (3) evaluasi dalam pembelajaran metode ummi terdapat evaluasi bagi guru dan bagi siswa. (4) faktor penghambat dalam pembelajaran adalah siswa yang fokusnya mudah teralihkan dengan hal lain, siswa yang sulit untuk menerima materi pembelajaran sehingga tertinggal dari teman-temanya, orangtua yang tidak mudah untuk berkontribusi dalam melakukan penguatan pembelajaran anak di rumah.
Analisis Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Pada Buku Tidak di Ka'bah, di Vatikan, atau di Tembok Ratapan Tuhan ada di Hatimu karya Husein Ja'far Al-Hadar Farhan Fauzi; Ayi Sobarna; Heru Pratikno
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v3i1.5511

Abstract

Abstract. Along with the development of information technology, the anonymous phenomenon of using digital shows attitudes that are contrary to social values, such as the spread of hate speech, production and dissemination of false information (hoaxes) and various online fraud and crime. In forming and changing ahakt attitudes not only through formal education, but also through work, one of the works is the book Tidak di Ka’bah, di Vatikan, atau di Tembok Ratapan Tuhan da di Hatimu by Husein Ja'far Al-Hadar. This book explains the importance of having a moral attitude in living everyday life. Therefore, this book is present in the midst of phenomena that often occur in society. The purpose of this research is to describe the values of moral education, the essence of moral education, and the implications of moral education in the book Tidak di Ka'bah, di Vatican, atau di Tembok Ratapan Tuhan ada di Hatimu by Husein Ja'far Al-Hadar. The research method used is literature study. While the approach used in this research is descriptive qualitative research. Qualitative research is research based on natural phenomena that occur in society. Therefore, qualitative research describes what phenomena occur in society both from words and deeds. Literature study is the method used in this research, literature study is by reading and understanding from various existing literature relevant to the research being taken in order to obtain the data to be used. The results of this study conclude that moral education is a very important aspect that must be possessed by every Muslim community because morals are interrelated with faith. In this book there are 15 morals contained, namely: caring for others, humble, self-control, kind-minded, competing in kindness, responsibility, critical thinking, fairness, tolerance, low self-esteem, compassion, inner independence, patience and love, respect and sympathize. Abstrak. Seiring berkembangnya teknologi informasi, fenomena anonim dalam menggunakan digital menunjukan sikap yang bertentangan dengan nilai sosial masyarakat seperti penyebaran ujaran kebencian (hate speech), produksi dan penyebaran informasi palsu (hoaks) dan berbagai penipuan online dan kriminalitas. Dalam membentuk dan mengubah sikap akhakt tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi bisa juga melalui karya, salah satu karya yaitu dengan buku Tidak di Ka’bah, di Vatikan, atau di Tembok Ratapan Tuhan ada di Hatimu karya Husein Ja’far Al-Hadar. Di dalam buku ini dijelaskan akan pentingnya memiliki sikap akhlak dalam menjalani kehidupan sehari-hari oleh sebab itu, buku ini hadir di tengah fenomena-fenomena yang sering terjadi di tengah masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan apa saja nilai-nilai pendidikan ahklak, esensi pendidikan ahklak, dan implikasi pendidikan ahklak dalam buku Tidak di Ka’bah, di Vatikan, atau di Tembok Ratapan Tuhan ada di Hatimu karya Husein Ja’far Al-Hadar. Metode penelitian yang digunakan ini adalah studi pustaka. Sedangkan pendekatan yang digunakan penelitian ini penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang berdasarkan fenomena alamiah yang terjadi di masyarakat. Oleh karena itu, penelitian kualitatif mendeskripsikan fenomena apa yang terjadi di masyarakat baik dari perkataan maupun perbuatan. Studi pustaka merupakan metode yang digunakan dalam penelitian ini, studi pustaka adalah dengan membaca dan memahami dari berbagai literatur yang ada dan relevan dengan penelitian yang diambil guna memperoleh data yang akan digunakan. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa pendidikan akhlak merupakan aspek yang sangat penting yang harus dimiliki oleh setiap umaat muslim karena akhlak saling berkaitan dengan iman. Dalam buku ini ada 15 akhlak yang terkandung yaitu: peduli sesama, rendah hati, kontrol diri, berbaik sangka, berlom-lomba dalam kebaikan, tanggung jawab, berpikir kritis, berlaku adil, toleransi, rendah diri, kasih sayang, merdeka dalam diri, sabar dan mengasihi, hormat dan bersimpati.
Upaya Asatidz dalam Mencegah Ma'ashil Yadain melalui Pembelajaran Akhlaq Kajian Kitab Muroqil Ubudiyah Ilham Alamsyah; Mujahid Rasyid; Ayi Sobarna
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v3i1.6311

Abstract

Abstract. This essay discusses the phenomenon of ma’ashil yadain they are theft and ghasab at Islamic Boarding School, Bandung. This study aims to reveal the causes of the occurrence of acts of theft and ghasab and efforts to overcome them by the teachersthrough a study of the Muroqil Ubudiyah book how to implement it and what solutions can be offered to overcome the theft and the culture of the ghasab. This study uses a descriptive qualitative approach, because researcher want to describe and illustrate how acts of theft and ghasab occur at the Islamic Boarding School. Data collection techniques in this study used direct observation/observation, interviews, and documentation of the head of the boarding school, the teachers administrators and students. Data analysis uses three stages, the first is data reduction, the second is data presentation, and the third is drawing conclusions. The results showed: 1) The theft that occurred at the Islamic Boarding School was caused by several factors including economic factors, urgent circumstances and the carelessness of the owner of the goods while ghasab was caused by 3 factors, namely individual factors: weak awareness of students not to commit ghasab , an innate tradition from the previous environment and likes to belittle the items in the ghasab. Environmental factors: the absence of role models, patterns of interaction that are too close to be abused, and factors of the moral education system: the quality of educators is not maintained, the moral development is not optimal. 2). Efforts to implement prevention through the study of the book of muroqil ubudiyah at Pondok Pesantren are not going well. This is shown by the students who often arrive late for recitation, are not disciplined when reciting the recitation and lack of support from other the teachers 3). Solutions that can be offered as an effort to reduce theft and ghasab in Islamic boarding schools are changing perceptions of ghasab, setting an example not to commit theft and ghasab, making regulations about stealing and ghasab and improving the quality of moral education. For now, efforts have been made by Islamic Boarding School to tackle cases of theft and ghasab culture, namely changing perceptions about stealing and ghasab, doing punishment, and improving the quality of moral education. Abstrak. Skripsi ini membahas fenomena ma’ashil yadain yaitu pencurian dan ghasab di Pondok Pesantren. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap sebab terjadinya tindakan pencurian dan ghasab serta upaya penanggulangannya yang dilakukan asatidz melalui kajian kitab muroqil ubudiyah bagaimana pelaksanaannya serta solusi apa yang bisa ditawarkan guna menanggulangi pencurian dan budaya ghasab tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, sebab peneliti ingin mendeskripsikan dan menggambarkan bagaimana terjadinya tindakan pencurian dan ghasab di Pondok Pesantren. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan pengamatan langsung/observasi, wawancara, dan dokumentasi terhadap pimpinan pesantren, asatidz, pengurus dan santri. Analisis data menggunakan tiga tahapan yang pertama reduksi data kedua penyajian data dan yang ketiga penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan: 1) Pencurian yang terjadi di Pondok Pesantren disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah faktor ekonomi, faktor keadaan yang mendesak dan faktor kecerobohan si pemilik barang sedangkan ghasab disebabkan oleh 3 faktor yaitu faktor individu: lemahnya kesadaran santri untuk tidak berbuat ghasab, tradisi bawaan dari lingkungan sebelumnya dan suka meremehkan barang yang di ghasab. Faktor lingkungan: tidak adanya sosok teladan, pola interaksi yang terlalu dekat yang disalahgunakan, serta faktor sistem pendidikan akhlak: kualitas pendidik yang kurang terjaga, kurang maksimalnya pembinaan akhlak yang dilakukan. 2). Upaya pelaksaan pencegahan melalui kajian kitab muroqil ubudiyah di Pondok Pesantren, berjalan kurang baik. Hal ini ditunjukkan dengan santri yang sering datang terlambat dalam pengajian, tidak disiplin ketika mengaji dan kurangnya dukungan dari asatidz lain. 3). Solusi yang dapat ditawarkan sebagai upaya mengurangi pencurian dan ghasab di pondok pesantren yaitu mengubah persepsi tentang ghasab, memberi teladan untuk tidak melakukan pencurian dan ghasab, membuat peraturan tentang mencuri dan ghasab serta meningkatkan mutu pendidikan akhlak. Untuk saat ini upaya yang sudah dilakukan Pondok Pesantren untuk menanggulangi kasus pencurian dan budaya ghasab yaitu mengubah persepsi tentang mencuri dan ghasab, melakukan ta’zir, dan meningkatkan mutu pendidikan akhlak.
Pendidikan Profetik dalam Novel Bumi Cinta Karya Habiburrahman El Shirazy dan Implikasinya pada Capaian Pembelajaran PAI Kurikulum Merdeka Neng Susilawati; Ayi Sobarna; Heru Pratikno
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v3i1.6361

Abstract

Abstract. Education is the link to make humans bring out their best potential. Islamic education has an important role in overcoming the degradation of the eastern values of the Indonesian nation. Islamic education aims to guide humans as the best of God's creatures and make perfect humans (insan kamil). Islamic education that positions the Prophet Muhammad as an ideal figure in exemplary morals is interpreted as prophetic education. This study discusses the form of prophetic education in the novel Bumi Cinta by Habiburrahman El Shirazy and its implications for the PAI Learning Outcomes of the Merdeka Curriculum. The research method used is descriptive method by using documentation techniques in collecting data and using content analysis techniques in analyzing the data that has been obtained. Based on the results of research and discussion, the value of prophetic education in the novel Bumi Cinta by Habiburrahman El Shirazy is the value of humanization including brotherhood, justice, and mutual respect; the value of liberation includes hurriyah (self-liberation from attachment or oppression) and preventing bad behavior; and the value of transcendence includes faith, piety, and sincerity. There are implications between the values of prophetic education in the novel Bumi Cinta by Habiburrahman El Shirazy and the PAI Learning Outcomes of the Kurikulum Merdeka, namely the importance of applying Islamic values in everyday life. In the PAI Learning Outcomes of Kurikulum Merdeka, the values of humanization, liberation, and transcendence are contained in the elements of Al-Qur'an-Hadith, Akidah, Akhlak, Fikih, and History of Islamic Civilization in each learning phase. abstrak. Pendidikan merupakan penghubung untuk menjadikan manusia mengeluarkan potensi terbaiknya. Pendidkan Islam mempunyai peran penting dalam mengatasi degradasi nilai ketimuran bangsa Indonesia. Pendidikan Islam bertujuan memandu manusia sebagai sebaik-baiknya makhluk ciptaan Allah dan menjadikan manusia yang sempurna (insan kamil). Pendidikan Islam yang memposisikan Nabi Muhammad saw sebagai sosok ideal dalam keteladanan akhlak dimaknai sebagai pendidikan profetik (pendidikan kenabian). Penelitian ini membahas tentang bentuk pendidikan profetik dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy dan implikasinya terhadap Capaian Pembelajaran PAI Kurikulum Merdeka. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan menggunakan teknik dokumentasi dalam pengumpulan data-data serta menggunakan teknik analisis isi (content analysis) dalam menganalisis data yang telah didapatkan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, nilai pendidikan profetik yang ada di dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy adalah nilai humanisasi meliputi persaudaraan, adil, dan saling menghargai; nilai liberasi meliputi hurriyah (pembebasan diri dari keterikatan atau penindasan) dan mencegah perilaku kemungkaran; dan nilai transendensi meliputi keimanan, ketakwaan, dan keikhlasan. Terdapat implikasi antara nilai-nilai pendidikan profetik yang ada di dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy dengan Capaian Pembelajaran PAI Kurikulum Merdeka, yaitu tentang pentingnya menerapkan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Capaian Pembelajaran PAI Kurikulum Merdeka, nilai humanisasi, liberasi, dan transendensi dimuat dalam elemen Al-Qur’an-Hadis, Akidah, Akhlak, Fikih, dan Sejarah Peradaban Islam yang ada di setiap fase pembelajaran.
Pembinaan Olah Raga Panahan sebagai Media Pendidikan Akhlâq pada Siswa Bandung Archery Club and School Fitri Fitriyani; Ayi Sobarna; Nadri Taja
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v3i1.6515

Abstract

Abstract. Moral education is an effort to instill the values of goodness and truth in the human soul, so that they can distinguish between what is right and what is wrong. The process of moral education is not only studied in formal education but can be applied in non-formal education. One of them can be implemented through coaching archery sports. In Bandung there is an archery sports club called BACS (Bandung Archery Club and School). BACS is an archery club and school that accepts training to archery athletes through achievement. This study aims to: (1) what is the planning of moral education through archery coaching for Bandung Archery Club and School students?, (2) how is the implementation of moral education through archery sports coaching for Bandung Archery Club and School students?, and 3) how to evaluate moral education through archery coaching for Bandung Archery Club and School students? The research method used is descriptive method. While the nature of the research used is a qualitative approach. Data collection techniques using, observation, interviews, and documentation. The stages of data analysis include three activity flows: data reduction, data presentation and conclusion/verification. The research instruments in this study were the head of BACS, BACS trainers, students and parents of students. The results of the research obtained indicate that the implementation of moral education through the development of archery sports in its implementation has several stages including: in terms of planning, implementation and evaluation. Factors supporting and inhibiting the implementation of moral education through archery sports coaching at BACS include, supporting factors include: a) a conducive place, b) a structured program of activities, c) supporting infrastructure facilities, d) certified trainers. Inhibiting factors include: the background conditions of the students are different, making the approach to children carried out with different variations. With the existence of moral education which is implemented through archery, it is hoped that it can train habits so that it can form good morals and personality. Abstrak. Pendidikan akhlâq adalah upaya untuk menanamkan nili-nilai kebaikan dan kebenaran dalam jiwa manusia, sehingga dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Proses pendidikan akhlâq tidak hanya di pelajari di pendidikan formal saja melainkan dapat diterapkan di pendididkan non formal. Salah satunya dapat diimplementasikan melalui pembinaan olah raga panahan. Di Bandung terdapat salah satu club olah raga panahan yang bernama BACS (Bandung Archery Club and School). BACS merupakan club dan sekolah panahan yang menerima pembinaan ke atletan olah raga memanah jalur prestasi. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) bagaimana perencanaan pendidikan akhlâq melalui pembinaan olah raga panahan pada siswa Bandung Archery Club and School?, (2) bagaimana pelaksanaan pendidikan akhlâq melalui pembinaan olah raga panahan pada siswa Bandung Archery Club and School?, dan 3) bagaimana evaluasi pendidikan akhlâq melalui pembinaan olah raga panahan pada siswa Bandung Archery Club and School?. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif. Sedangkan sifat penelitian yang digunakan yaitu dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun tahapan analisis data meliputi tiga alur kegiatan: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/ verifikasi. Instrument penelitian dalam penelitian ini adalah ketua BACS, pelatih BACS, siswa, dan orang tua siswa. Hasil penelitian yang di peroleh menunjukkan bahwa implementasi pendidikan akhlâq melalui pembinaan olah raga panahan dalam pelaksanaannya terdapat beberapa tahapan antara lain: dari segi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Faktor pendukung dan penghambat implementasi pendidikan akhlâq melalui pembinaan olah raga panahan di BACS di antaranya, faktor pendukung meliputi: a) tempat yang kondusif, b) program kegiatan yang sudah terstruktur, c) fasilitas sarana prasarana yang mendukung, d) pelatih yang telah tersertifikasi. Faktor penghambat antara lain: kondisi background siswa yang berbeda-beda, menjadikan pendekatan pada anak dilakukan dengan variasi yang berbeda. Dengan adanya pendidikan akhlâq yang diimplementasikan melalui olah raga panahan, diharapkan dapat melatih habits (kebiasaan) sehingga dapat membentuk akhlâq dan kepribadian yang baik.
Implementasi Ketentuan Menutup Aurat di Universitas Islam Bandung Nenti Annisa Putri; Ayi Sobarna; Huriah Rachmah
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v3i1.6865

Abstract

Abstract. This study explains the provisions for covering genitalia at Bandung Islamic University, where the phenomenon that occurred was found to be non-disciplined faculty students who were not dressed in Islamic dress. Therefore, the Chancellor of the Bandung Islamic University issued regulations for students which contain technical dress as contained in the Chancellor's regulation No: 252/F.04/Rek/VI/2022 concerning the use of Islamic clothing for students on the Bandung Islamic University campus. The purpose of this research are: 1) Knowing the extent to which the implementation of the provisions for covering genitalia at Bandung Islamic University, 2) Knowing about the application of the provisions for covering the genitals of the Islamic University of Bandung, and 3) Knowing what are the supporting and inhibiting factors in implementing the provisions for covering genitalia at Bandung Islamic University. This study uses a qualitative approach with a case study research method, using data collection techniques in the form of observation, interviews, and documentation studies. The results of the study explain that the implementation of the provisions for covering genitalia at Unisba has not run optimally, this is because in the implementation of non-honed Faculty female students have not fully implemented the Chancellor's regulations. The supporting factors in the implementation of the provisions for covering genitalia at Unisba are the Chancellor who agrees to the existence of Islamic dress guidelines and outside media who also support this program. While the inhibiting factors in the implementation of the provisions for covering genitalia at Unisba are: 1) Communication, the Ruhul Islam has not fully communicated and disseminated Islamic dress regulations. 2) Resources, lack of adequate human resources to control in the field regarding the application of the use of Islamic dress. 3) Disposition (executive attitude), namely the constraints of students who are still found not wearing Islamic dress while on campus. Abstrak. Penelitian ini menjelaskan tentang ketentuan menutup aurat di Universitas Islam Bandung, dimana fenomena yang terjadi ditemukan mahasiswi fakultas non-dirasah tidak berbusana Islami. Oleh karena itu, Rektor Universitas Islam Bandung mengeluarkan peraturan bagi mahasiswa yang berisi teknis berpakaian yang dimuat dalam peraturan Rektor No: 252/F.04/Rek/VI/2022 tentang penggunaan busana Islami bagi mahasiswa di lingkungan kampus Universitas Islam Bandung. Tujuan dari penelitian ini yaitu: 1) Mengetahui sejauh mana implementasi ketentuan menutup aurat di Universitas Islam Bandung, 2) Mengetahui mengenai penerapan ketentuan menutup aurat Universitas Islam Bandung, dan 3) Mengetahui apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam melaksanakan ketentuan menutup aurat di Universitas Islam Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus, menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menjelaskan bahwa implementasi ketentuan menutup aurat di Unisba belum berjalan dengan maksimal, hal ini dikarenakan dalam pelaksanaan di lapangan mahasiswi Fakultas non-dirasah belum sepenuhnya mengimplementasikan peraturan Rektor. Adapun faktor pendukung dalam implementasi ketentuan menutup aurat di Unisba adalah Rektor yang menyetujui adanya pedoman busana Islami dan media pihak luar turut mendukung program ini. Sedangkan faktor penghambat dalam implementasi ketentuan menutup aurat di Unisba yaitu: 1) Komunikasi, pihak Ruhul Islam belum sepenuhnya mengkomunikasikan dan mensosialisasikan terkait peraturan berbusana Islami. 2) Sumber daya, kurangnya sumber daya manusia dalam jumlah yang memadai untuk mengontrol di lapangan terkait penerapan penggunaan busana Islami. 3) Disposisi (Sikap pelaksana), yaitu kendala dari mahasiswa masih ditemukan yang tidak berbusana Islami pada saat berada di lingkungan kampus.
Pembinaan Olahraga Panahan sebagai Media Pendidikan Akhlâq pada Siswa Bandung Archery Club and School Fitriyani; Ayi Sobarna; Nadri Taja
Jurnal Riset Pendidikan Agama Islam Volume 3, No. 1, Juli 2023, Jurnal Riset Pendidikan Agama Islam (JRPAI)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrpai.v3i1.1907

Abstract

Abstract. Moral education is an effort to instill the values ​​of goodness and truth in the human soul. BACS is an archery club and school that accepts training to archery athletes through achievement. This study aims to: (1) how to plan moral education through archery training for Bandung Archery Club and School students?, (2) how to implement moral education through archery sports coaching for Bandung Archery Club and School students?, and 3) how to evaluate moral education through archery coaching for Bandung Archery Club and School students? The research method used is descriptive method. While the nature of the research used is a qualitative approach. Data collection techniques using, observation, interviews, and documentation. The stages of data analysis include three activity flows: data reduction, data presentation and conclusion/verification. Factors supporting and inhibiting the implementation of moral education through archery sports coaching at BACS include, supporting factors include: a) a conducive place, b) a structured program of activities, c) supporting infrastructure facilities, d) certified trainers. Inhibiting factors include: the background conditions of the students are different, making the approach to children carried out with different variations. Abstrak. Pendidikan akhlâq adalah upaya untuk menanamkan nili-nilai kebaikan dan kebenaran dalam jiwa manusia. BACS merupakan club dan sekolah panahan yang menerima pembinaan ke atletan olah raga memanah jalur prestasi. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) bagaimana perencanaan pendidikan akhlâq melalui pembinaan olah raga panahan pada siswa  Bandung Archery Club and School?, (2) bagaimana pelaksanaan pendidikan akhlâq melalui pembinaan olah raga panahan pada siswa  Bandung Archery Club and School?, dan 3) bagaimana evaluasi pendidikan akhlâq melalui pembinaan olah raga panahan pada siswa  Bandung Archery Club and School?. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif. Sedangkan sifat penelitian yang digunakan yaitu dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun tahapan analisis data meliputi tiga alur kegiatan: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/ verifikasi. Faktor pendukung dan penghambat implementasi pendidikan akhlâq melalui pembinaan olah raga panahan di BACS di antaranya, faktor pendukung meliputi: a) tempat yang kondusif, b) program kegiatan yang sudah terstruktur, c) fasilitas sarana prasarana yang mendukung, d) pelatih yang telah tersertifikasi. Faktor penghambat antara lain: kondisi background siswa yang berbeda-beda, menjadikan pendekatan pada anak dilakukan dengan variasi yang berbeda.
Program Kerjasama Sekolah dan Orang Tua Melalui Gerakan Literasi di TK/Playgroup X Aida Nur Khairunnisa; Ayi Sobarna; Dinar Nur Inten
Jurnal Riset Pendidikan Guru Paud Volume 3, No. 1, Juli 2023, Jurnal Riset Pendidikan Guru Paud (JRPGP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrpgp.v3i1.1768

Abstract

Abstrak. Sekolah merupakan tempat anak yang dapat mengembangkan pertumbuhan dan perkembangannya sesuai dengan tahapan usianya. orang tua adalah ayah dan ibu yang menginginkan anaknya tumbuh dan kembang sesuai dengan tahapan usianya. Sekolah dan orang tua memiliki tujuan yang sama, maka dari itu diperlukan kerjasama sekolah dan orang tua. Kemudian, gerakan literasi kegiatan bulan gemar membaca dan hari kunjung perpustakaan hadir untuk dapat melaksanakan tujuan sekolah dan orang tua dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Maka dari itu, penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk memberitahu pembaca tentang program kerjasama sekolah dan orang tua yang dilakukan melalui gerakan literasi kegiatan bulan gemar membaca dan hari kunjung perpustakaan yang meliputi persiapan, pelaksanaan dan evaluasi di TK/PG X. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif untuk menggambarkan program kerjasama sekolah dan orang tua melalui gerakan literasi di TK/PG X. Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini diantaranya yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian yang telah diperoleh berupa gambaran mengenai persiapan, yakni membuat program kerjasama tahunan dan sosialisasi program kegiatan. Abstract. School is a place where children can develop their growth and development according to their age stages. Parents are fathers and mothers who want their children to grow and develop according to their age stages. Schools and parents have the same goals, therefore it requires the cooperation of schools and parents. Then, the literacy movement for the month of fond of reading and library visiting days is present to be able to carry out the goals of the school and parents in the growth and development of children. Therefore, this research was conducted with the intention of informing readers about the collaborative program between schools and parents which is carried out through the literacy movement, activities like reading month and library visiting days which include preparation, implementation and evaluation in X TK/PG. The research method used is descriptive qualitative to describe the implementation of the school and parent cooperation program through the literacy movement in X TK/PG. The techniques used for data collection in this study include observation, interviews and documentation. The results of the research that have been obtained are in the form of an overview of the preparation, namely making an annual cooperation program and socialization of activity programs.
The Role of Early Childhood Education Teachers in Communicating and Managing Schools Safe Nurul Afrianti; Arif Hakim; Erhamwilda; Masnipal; Ayi Sobarna; Via Eka Lestari
MIMBAR : Jurnal Sosial dan Pembangunan Volume 39, No. 2, (Desember 2023) [Accredited Sinta 3] No 79/E/KPT/2023
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah (Universitas Islam Bandung)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/mimbar.v39i2.2970

Abstract

When a disaster occurs, students are the most vulnerable to the effects, especially if the disaster occurs while the children are at school. With the large number of potential disasters that occur, disaster education is very important to do early on, and this is done by equipping early childhood teachers about disaster education and managing disaster-safe schools. In the end, education and management of disaster-safe schools can be conveyed to children through play activities according to the principles of learning for early childhood. Efforts to provide disaster education from an early age is an important and fundamental action that is not only an act of curriculum development or enrichment alone, but is also a preventive action for the life of every child in dealing with this phenomenon in the future, so that when faced with real events every child has optimal readiness to deal with it.
Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Mencetak dengan Teknik Stencil Print Nur Aulia Mursalin; Ayi Sobarna; Dinar Nur Inten
Jurnal Riset Pendidikan Guru Paud Volume 2, No. 2, Desember 2022, Jurnal Riset Pendidikan Guru Paud (JRPGP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrpgp.v2i2.1157

Abstract

Abstract. The background of this research is based on the problems that researcher found in group A Tk X that children's fine motor skills are hampered because in online learning. This study aims as an alternative to improve children's fine motor skills through printing with the stencil print technique in group A in TK X. The method used is action research. The analysis technique by selecting the results of observations on the learning process by educators and students in the class. The results of the observation showed that pre-cycle results scored before action with the criteria of BSH 0%, BB 30%, Cycle I at meeting 1 with the criteria of MB 70%, BSH 30%, Cycle I Meeting 2 reached 50%, and cycle I meeting 3 got MB criteria. 40%, 60% BSH, in the second cycle meeting 1 with the results of MB 40%, 60% BSH, the second cycle meeting 2 with the results of MB 30%, BSH 70%, the second cycle meeting 3 with the results of MB 20%, BSH 80%. The results prove that printing activities with stencil print technique can improve children's fine motor skills in group A children aged 4-5 years. Abstrak. Latar belakang penelitian ini berdasarkan permasalahan yang peneliti temukan pada kelompok A Tk X, kemampuan motorik halus anak menjadi terhambat dikarenakan pada kegiatan pembelajaran daring pergerakan anak dan kegiatan yang melibatkan motorik halus kurang bervariasi. Penelitian ini bertujuan sebagai alternatif untuk meningkatkan keterampilan motorik halus anak melalui kegiatan mencetak dengan teknik stencil print pada kelompok A di TK X. Metode yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (action research). Teknik analisis penelitian ini dilakukan dengan cara menyeleksi hasil observasi terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan pendidik dan anak didik dikelas. Hasil observasi menunjukkan hasil prasiklus mencetak sebelum tindakan dengan kriteria BSH 0 %,BB 30 %, Siklus I pada pertemuan 1 dengan kriteria nilai MB 70%, BSH 30%, Siklus I Pertemuan 2 mencapai 50 %, dan siklus I pertemuan 3 mendapat kriteria MB 40%, BSH 60%, Pada siklus ke II pertemuan 1 dengan hasil MB 40%,BSH 60%, siklus ke II pertemuan 2 dengan hasil MB 30%, BSH 70%, siklus ke II pertemuan 3 dengan hasil MB 20%,BSH 80%. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kegiatan mencetak dengan teknik stencil print dapat meningkatkan motorik halus anak pada anak kelompok A usia 4 -5 tahun.