Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

PROFIL FITOKIMIA EKSTRAK ETANOL 70% HERBA CENTELLA ASIATICA DENGAN TLC-DENSITOMETRI Astiti, I.A.G.; Swastini, D.A; Wirasuta, I.M.A.G.
Jurnal Farmasi Udayana Vol. 2, No. 3, Tahun 2013
Publisher : Departement of Pharmacy, Faculty of Mathematics and Natural Science, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penentuan profil fitokimia ekstrak etanol 70% herba Centella asiatica dengan Thin Layer Chromatography (TLC)-Densitometri. Uji profilling fitokimia ekstrak etanol 70% herba Centella asiatica dilakukan berdasarkan metode standar oleh Reich and Blatter (2004). Identifikasi berdasarkan warna bercak dengan pereaksi pendeteksi menunjukkan bahwa ekstrak etanol 70% herba Centella asiatica mengandung senyawa flavonoid, saponin, tanin, dan triterpenoid. Profil TLC-Densitometri ditampilkan secara naratif berupa nilai Rf, kromatogram, dan spektrum tiap golongan senyawa. Identifikasi flavonoid dengan pereaksi geser NaOMe menunjukkan bahwa ekstrak etanol 70% herba Centella asiatica dari daerah Tabanan Bali diduga mengandung flavonoid golongan flavon atau flavonol.
KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PENGOBATAN PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2007 A. A. Ngurah Putra Riana Prasetya; A. A. Raka Karsana; Dewa Ayu Swastini
Jurnal Farmasi Udayana Vol. 1, No. 1, Tahun 2012
Publisher : Departement of Pharmacy, Faculty of Mathematics and Natural Science, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (663.609 KB)

Abstract

A research which observing drug interaction in chronic kidney diseasse hypertension compliance patients in RSUP Sanglah Denpasar has been carried out. This research was carried to find out the number of drug interactions in  chronic kidney diseasse hypertension compliance patients therapy. This research was run descriptively and retrospectively. The studies were done by observing  the adverse effect that may raised from the drug interaction which was used. Furthermore, the research also covered about the management to overcome the problem that raised from each interactions. There are about 20 patients which has been confirmed passed the inclusions and exclusions criteria. The observations which were held literaturely based on Lexi Comp was resulting 16 drug interactions. There was no drug interaction with A and X risk factor found. While, drug interactions of B and C risk factor occurred 37,5% with 6 spesific drug interactions for each. Four drug interactions occurred in D risk factor category, it is about 25%. The studies which were held literaturely  based on Drug.com showed 26 spesific interactios with 7 minor interactions, 18 moderate interactions and 1 major interaction, which in percentage about 26,92%, 69,23% and 3,85% respectively.
PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA BAGI PENDERITA BALITA PNEUMONIA DAP. Rasmika Dewi; Dewa Ayu Swastini
INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL PATHOLOGY AND MEDICAL LABORATORY Vol 16, No 3 (2010)
Publisher : Indonesian Association of Clinical Pathologist and Medical laboratory

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24293/ijcpml.v16i3.1037

Abstract

Pneumonia is a major cause of morbidity and mortality of children under 5 years old (toddlers). The number of antibiotics use as a therapeutic treatment of pneumonia has caused bacterial resistance, medicinal side effect, and increasing medication cost. Thisresearch was carried out intended to know the relationship between antibiotic regimens used for pneumonia therapy and the outcome ofparameters, such as body temperature and respiratory rate (RR), as well as the length of stay. This study is carried out in a retrospectivedescriptive design, using pneumonia patient’s medical record (children under 5 years old), during the period from the 1December 2008. It was shown in this study that the dose of antibiotics given to pneumonia children under 5 years old are in single,combination, and transition form. The single antibiotics most widely used is Cefotaxime (87.5%), and the combination is Ampicillin–Chloramphenicol (94.4%) while transitional is Ampicillin –Chloramphenicol to Cephalosporin group (58.3%). The use of antibiotics forpneumonia among children under five patients either single, combination, and transition was successful in obtaining therapy outcome,including decreasing body temperature from > 38° C to normal body temperature, is 36° C–38° C and decreasing RR value with theaverage length of stay for five (5) days. st January – 31st
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Terjadinya Aterosklerosis pada Pasien Rawat Jalan di RSU Karya Dharma Husada Bros Singaraja Setiawati Setiawati; Dewa Ayu Swastini; Made Krisna Adi Jaya
Jurnal Kesehatan Qamarul Huda Vol. 9 No. 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Universitas Qamarul Huda Badaruddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.52 KB) | DOI: 10.37824/jkqh.v9i1.2021.254

Abstract

Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan salah satu bentuk penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia. Tujuan penelitan ini untuk mengetahui faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian aterosklerosis pada pasien rawat jalan di RSU Karya Dharma Husada Bros Singaraja. penelitian ini merupakan penelitian observasional (non-eksperimental) dengan metode cross-sectional, dan penarikan subjek penelitian secara purposive sampling. Sampel penelitian berjumlah 96 pasien yang telah memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi. Analisa data dilakukan secara deskriptif untuk melihat karakteristik masing-masing variabel yang diteliti. Uji Chi-Square dilakukan untuk mempelajari korelasi antara kejadian aterosklerosis dengan faktor risiko.
UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI GEL EKSTRAK KULIT MANGGIS DENGAN VARIASI KONSENTRASI Komang Dirga Mega Buana; Kadek Nadia Martha Dewi; Ni Kadek Ria Pratiwi; Dwi Mega Permatahati; Putu Rika Jesika Putri; Luh Pratiwi Diva Yanti; Dewa Ayu Swastini
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 6 No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v6i2.1033

Abstract

Inflamasi merupakan respon pertahanan tubuh terhadap invasi benda asing, kerusakan jaringan atau keduanya. Inflamasi ditandai dengan adanya rubor (kemerahan), kalor (panas), dolor (nyeri) dan tumor (pembengkakan). Di alam terdapat berbagai senyawa yang dapat memberikan aktivitas sebagai antiinflamasi, salah satunya adanya senyawa yang terkandung dalam kulit buah manggis. Ekstrak kulit buah manggis yang memiliki aktivitas sebagai antiinflamasi, yakni γ-mangostin. Kandungan γ-mangostin pada kulit buah manggis diketahui dapat menghambat jalur aktivitas siklooksigenase (COX-2) dan dapat menurunkan level dari PGE2 (Nakatani dkk., 2004).Penelitian dilakukan dengan 6 ekor mencit yang menjadi 2 kelompok uji. Kelompok I sebagai kelompok kontrol (1 ekor mencit untuk Kontrol Positif, 1 ekor mencit untuk Kontrol Negatif dan 1 ekor mencit untuk Kontrol Normal) dan kelompok II sebagai kelompok uji sebanyak 3 ekor mencit. Pada tiap kaki kanan belakang mencit pada kontrol negatif dioleskan 100mg basis sediaan uji, pada mencit kontrol positif dioleskan 100mg voltaren emulgel dan pada kontrol normal tidak diberikan apapun. Sedangkan pada kelompok II dioleskan 100mg sediaan uji. Setelah diberi perlakuan, terhadap kaki kanan belakang mencit seluruh kelompok kecuali kelompok kontrtol normal diinjeksikan larutan karagenan sebanyak 0,1mL. Diukur volume kaki kanan belakang mencit hingga tanda batas yang telah diberikan pada menit ke-30, 60, dan 90 terhitung setelah pemberian injeksi karagenan (Vt). Nilai persen aktivitas antiinflamasi sediaan uji yang paling mendekati kontrol positif (voltaren emulgel) adalah sediaan uji dengan konsentrasi 0,1% yaitu 25,07%; 55,28%, dan 82,33% pada menit ke-30, 60 dan 90 secara berturut turut.
Efektivitas Berbagai Tanaman Tradisional Untuk Mengatasi Luka Gangren Ivanna Susila; Dewa Ayu Swastini
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.855 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i10.9606

Abstract

Luka gangren merupakan salah satu manifestasi klinis pada jaringan akibat diabetes melitus yang memiliki prevalensi tinggi di Indonesia. Luka ini ditandai dengan adanya diskolorasi dan pengelupasan jaringan serta lesi nekrosis. Tanaman tradisional memiliki kandungan kimia tertentu yang dapat dimanfaatkan sebagai alternatif pengobatan luka gangren. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui beberapa tanaman yang mampu dimanfaatkan karena efektivitasnya yang baik dalam pengobatan luka gangren. Artikel disusun dengan mencari data acuan dalam beberapa jurnal yang tersedia pada situs internet. Beberapa tanaman tradisional yang dikaji memiliki potensi penyembuhan luka gangren yang terbukti melalui pengujian secara in vitro, in vivo, maupun klinis. Tanaman yang ditemukan mampu mengatasi luka gangren diantaranya adalah Annona reticulata, Carica papaya, Aloe vera, Centella asiatica, Punica granatum, dan Anredera cordifolia.