Claim Missing Document
Check
Articles

MODEL IMPLEMENTASI SILA KE 4 “KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN/ PERWAKILAN” SEBAGAI LOKUS PENDIDIKAN DEMOKRASI DI SMP KOTA SEMARANG Suyahmo, Suyahmo
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 32, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpp.v32i1.5707

Abstract

The purpose of this study was 1) the exploration Application Democ- racy Education in Junior Semarang; 2) What Weakness and Strength Application Democracy Education; 3) How to model Sila Implementation 4 as the locus of Democratic Education in Junior Semarang. The research method research approach and development (research and development). Location of the study will be selected from junior high schools that have implemented Democracy Education in Semarang. This research subject in addition to students, junior high school teacher in the city of Semarang. The results showed that (1) Implementation of democratic education in schools is carried out using a simulated election dominant class president and student council president directly. These conditions resulted in the student will understand that it is democratic. (2) In a democratic learning a lot of teachers who use the method of discussion, the conditions will be created to make students’ perception that the discussion is a method for developing a democratic character. (3) Many students found that dominant, apathetic, normal. Dominant conditions are not controlled by the teacher. (4) The Council is the original form of discussion Indonesia with special characteristics not shared by ordinary discussion.
PEMIKIRAN KEWIRAUSAHAAN KELUARGA MANGKUNEGARAN Joebagio, Hermanu; Birsyada, Muhammad Iqbal; Wasino, Wasino; Suyahmo, Suyahmo
Paramita: Historical Studies Journal Vol 26, No 2 (2016): PARAMITA
Publisher : History Department, Semarang State University and Historian Society of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/paramita.v26i2.6697

Abstract

According to the historical event of the Mangkunegaran dinasty said that of entrepreneurship is more striking than the Mataram kingdom such as Kasunanan Surakarta and Kasultanan Yogyakarta Reign. From the time  Mangkunegaran I until Mangkunegara IV were successful in plugging the power base of the civil economy proves that the civil Mangkunegaran as one kingdom in Kejawen in the field of entrepreneurship is more advanced than in other Javanese kingdoms. For that reason , this study wanted to find the root network entrepreneurial thinking Mangkunegaran as the focus of the study . This study takes the subject of Mangkunegara thought starting Mangkunegaran I until Mangkunegaran IV. The purpose of this study was to analyze in depth network thought what are strongly held by Sri Mangkunegara I until IV in developing civil entrepreneurial base . The research method used is the historical multidimensional method. The result in this study is that the success of the civil Mangkunegaran in building economic power is highly correlated with entrepreneurial thinking of Mangkunegaran. The thought of Mangkunegara I to IV into civil spirit in building the ethos of entrepreneurship as well as the existence of the family and the kingdom . Although it is epistemological, each kings who ruled  differently .Secara historis keberadaan Praja Mang-kunegaran yang unggul dalam bidang kewirausahaan memang lebih maju dari pada kutub-kutub kerajaan Mataram lainnya seperti Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Penelitian ini ingin mendalami dasar pemikiran kewirausahaan Mangkunegaran. Penelitian ini mengambil fokus pemikiran kewirausahaan Mangkunegaran yang bersumber pada ajaran filosofis Mangkunegara I sampai IV. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis secara mendalam pemikiran dan nilai-nilai filosofis yang di pegang teguh oleh Sri Mangkunegara I sampa IV dalam mengembangkan basis kewirausahaan praja. Metode penelitian yang dipakai adalah metode sejarah dengan pendekatan multidimensional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesuksesan Praja Mangkunegaran dalam membangun kekuatan ekonomi sangat berkorelasi dengan pemikiran filosofis ajaran leluhur Mangkunegaran. Pemikiran filosofis dari Mangkunegara I sampai IV menjadi spirit praja dalam membangun kewirausahaan serta eksistensi trah dan kerajaannya. Walaupun secara epistimologis, masing-masing raja yang memerintah mengaktualisasikannya secara berbeda-beda.    
SOLUSI PERMASALAHAN PROSES DEMOKRASI DI INDONESIA MODERN MELALUI PENINGKATAN KEMAMPUAN MUSYAWARAH SEJAK DINI Suyahmo, Suyahmo; Munandar, Moh Aris
Integralistik Vol 28, No 2 (2017): Juli 2017
Publisher : Civic Education Program, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/integralistik.v28i2.13737

Abstract

Ketika reformasi bergulir di Indonesia, tampilah aktor politik yang memiliki karakter yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kepribadian bangsa Indonesia seperti egois, memikirkan dirinya dan golongannya, dominasi terhadap ide dan pengambilan keputusan. Kondisi ini menjadikan kehidupan politik sebagai  kehidupan yang penuh intrik untuk memenangkan kepentingannya yang muaranya adalah status ekonomi dan sosial. Berbeda dengan filosofi politik yang sebenarnya yakni berargumentasi guna mencapai suatu kebijakan yang mementingkan rakyat. Dalam penelitian tentang Peningkatan Kemampuan Musyawarah Sebagai Lokus Pengamalan Sila Ke 4 Pancasila Pada Jenjang SMP di Kota Semarang, kami menemukan bahwa Sekolah juga berfungsi  sebagai penyuplai tokoh-tokoh politik yang otoriter dan mementingkan golongannya. Sekolah membiarkan siswa yang dominan terus menerus mendominasi, serta siswa yang apatis terus menerus didiamkan. Model Peningkatan Musyawarah Sebagai Solusi Permasalahan Politik Indonesia Modern adalah sebagai berikut sebagai berikut: a) Guru memberi pengertian dulu, apa itu musyawarah; b) Guru menyiapkan materi yang akan dimusyawarahkan; c)  Kelas dibagi menjadi lima kelompok besar, yang masing-masing terdiri dari 5 sampai dengan  10  siswa; d) Setiap siswa diberi tiga token (kupon), kupon tersebut ditulis nama siswa, kelompok serta no absen siswa.  Setiap pemegang kupon memiliki hak bicara maksimal lima menit. Setiap siswa akan bertanya dan menyanggah pembicaraan maka siswa harus menyerahkan token (kupon) tersebut pada guru; e) Guru mempersilahkan siswa untuk membahas bahan musyawarah; f) Guru mempersilahkan salah satu siswa untuk memaparkan hasil musyawarah kelompok; g) Siswa diajak untuk mencari yang terbaik dari setiap pendapat; h) Siswa dilatih sensitifitasnya terhadap emosi dirinya serta emosi kelompoknya; i) Siswa diajak untuk menganalisis berbagai pendapat dari Sudut Pandang Diri Sendiri (SPDS) serta dari Sudut Pandang Orang Lain (SPOL); j) Siswa kemudian mengemukakan pendapatnya; k) Siswa mengambil kesimpulan.
PENANAMAN NILAI-MORAL PADA ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DUKUH TANJUNGSARI Wibawa, Angga Cahya; Suyahmo, Suyahmo; Setiajid, Setiajid
Unnes Civic Education Journal Vol 1 No 1 (2015)
Publisher : Civic Education Program, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The cultivation of moral values performed in the family fishermen is a form of informal education. The purpose of this study was to explore the implementation of the moral values cultivation in children in a family of fishermen, who were most responsible, what are the factors that affect and what are the barriers experienced in the cultivation of moral values in children in a family of fishermen. This study used a qualitative approach. Data was collected through interviews, observation and documentation. The results showed that: 1) cultivation of moral values in children in a family of fishermen in Tanjungsari Sugihwaras Pemalang Pemalang has been good enough. 2) Parties involved in cultivation of moral values in children in a family of fishermen are all members of a family of fishermen and fishing families from the nearest person. 3) Factors that affect the cultivation of moral values in children in a family of fishermen are environmental factors because the social environment will greatly affect children’s behavior. 4) Barriers to the cultivation of moral values in Tanjungsari is the low motivation from within the child’s own fishermen, besides other obstacles in the cultivation of moral values such as the rapid transfer of global knowledge, globalization and the development of sophisticated technology.
FAKTOR PENYEBAB KENAKALAN REMAJA PADA ANAK KELUARGA BURUH PABRIK ROKOK DJARUM DI KUDUS Shanty, Ida Nor; -, Suyahmo -; Sumarto, Slaemt
Unnes Civic Education Journal Vol 1 No 2 (2015)
Publisher : Civic Education Program, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Faktor penyebab terjadinya kenakalan remaja pada anak keluarga buruh pabrik rokok Djarum yaitu kurang tersedianya waktu orang tua untuk mendidik anak, tidak adanya pengawasan dari orang tua, pengaruh lingkungan, pengaruh teman sepermainan serta faktor kesenangan dari para remaja sendiri. Peran orang tua dalam mencegah kenakalan anak remajanya berjalan kurang efektif. Ibu buruh pabrik rokok Djarum sibuk bekerja, sehingga kurang memperhatikan pendidikan dan aktivitas anaknya sehari-hari. Faktor pendukung peran orang tua dalam mencegah kenakalan anak remajanya yaitu tersedianya sarana televisi tetapi tidak dimanfaatkan secara baik. Faktor penghambatnya yaitu ketidaktegasan orang tua dalam mendidik anak, aktifitas anak yang sering bermain, pengaruh lingkungan, pengaruh teknologi dan pengaruh teman sepermainan.
PENGEMBANGAN SIKAP KEMANUSIAAN SISWA DALAM KEGIATAN PMR DI SMA N 1 DEMAK Matoha, Ali -; -, Suyahmo -; Munandar, Moh. Aris
Unnes Civic Education Journal Vol 1 No 2 (2015)
Publisher : Civic Education Program, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemanusiaan merupakan sebuah sikap  universal yang harus dimiliki setiap umat manusia di dunia yang dapat melindungi dan memperlakukan manusia sesuai dengan hakikat manusia yang bersifat manusiawi. Dalam menerapkan sikap kemanusian pada generasi muda dapat dilakukan melalui kegiatan PMR. Dalam kegiatan-kegiatan kemanusiaan yang dilakukan oleh siswa dalam kegiatan PMR SMA N 1 Demak dilakukan dengan menghayati dan mengamalkan pancasila yaitu dalam sila kemanusiaan yang adil dan beradab, melalui kegiatan kemanusiaan proses penyerapan nilai-nilai kemanusiaan dapat dicerna oleh siswa dengan rasa, hati nuraninya, akal dan kehendaknya untuk berbuat baik dengan gemar melakukan kegiatan kemanusiaan maka siswa dapat terbiasa melakukan hal-hal yang baik sehingga dengan pengelolaan jiwanya akan menghasilkan kehendak, sikap dan perbuatan yang dapat menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia. Dengan begitu proses pengembangan sikap kemanusiaan dapat terus dibina dan dikembangkan melalui kegiatan-kegiatan kemanusiaan yang secara langsung siswa mampu merasakan dan berbuat untuk kemanusiaan sehingga mampu menumbuhkan manusia yang adil dan beradab terhadap sesamanya.
PENGARUH SINETRON RELIGIUS TERHADAP MORALITAS REMAJA DI DESA TAMANREJO KECAMATAN LIMBANGAN KENDAL Hartanti, Puput Tri; -, Suyahmo; -, Makmuri
Unnes Civic Education Journal Vol 2 No 1 (2016)
Publisher : Civic Education Program, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Televisi adalah media elektronik yang menjadi salah satu sumber informasi bagi masyarakat, Berbagai macam acara ditayangkan melalui televisi guna menyampaikan informasi kepada masyarakat. Televisi mampu menjadi sarana informasi positif namun juga dapat melenceng dari tujuan menjadi tempat menyampaikan hal-hal negatif. Hal itu dapat terjadi melainkan karena ada berbagai macam acara yang ditayangkan baik itu mengenai pendidikan, berita juga hiburan seperti sinetron. Sinetron-sinetron yang ditayangkan itu memiliki banyak jalan cerita sehingga mengandung pesan-pesan yang positif namun juga tidak sedikit mengandung pesan negatif. Sinetron religius yang mengangkat cerita tentang keagamaan itu menjadi salah satu tontonan menarik terutama di bulan ramadhan. Dengan tidak memiliki batasan umur untuk menonton sinetron religius maka remaja juga menikmati sinteron religius. Pesan moral kebaikan yang terkandung dalam sinetron religius ini juga mampu mempengaruhi moralitas remaja itu sendiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja  di Desa Tamanrejo Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal ini banyak yang menonton sinetron religius di televisi dalam kehidupan sehari-hari.
PERANAN ORGANISASI KARANG TARUNA DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS GENERASI MUDA DI DESA NGEMBALREJO Kurniasari, Dewi; Suyahmo, Suyahmo; Lestari, Puji
Unnes Civic Education Journal Vol 2 No 2 (2016)
Publisher : Civic Education Program, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

  perbedaan kondisi sosial dalam latar belakang warga karang taruna menjadikan faktor penghambat dalam menyatukan pemikiran untuk membangun yang ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi karang taruna yang tercantum dalam visi dan misi yang salah satunya mengembangkan kreativitas generasi muda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan organisasi karang taruna dalam menegembangkan kreativitas generasi muda, faktor-faktor apa saja yang menghambat organisasi karang taruna dalam mengembangkan kreativitas generasi muda. Hasil penelitian menunjukan bahwa peranan organisasi karang taruna dalam mengembangkan kreativitas genearsi muda yaitu meliputi pembinaan sikap kepemimpinan dengan cara menumbuhkan rasa tanggung jawab kepada anggota karang taruna dengan cara memberikan kerja kelompok per-dukuh untuk dilaporkan pada pertemuan rapat rutin untuk dibahas bersama dalam forum. Selanjutnya yaitu melalui pembinaan olahraga, olahraga yang dimaksud di sini adalah sepeda santai. Dengan berolahraga maka kebersamaan akan muncul, sehingga kreativitas untuk mencapai tujuan akan mudah dicapai. Hanya saja masih ada faktor penghambat dalam mengembangkan kreativitas generasi muda di Desa Ngembalrejo yaitu meliputi faktor yang meliputi pengaturan waktu, kecenderungan anggota karang taruna dalam mengikuti pola pikir anggota lain, mental dan ketidakberanian anggota karang taruna berbicara di depan umum. Sedangkan dari faktor eksternal yaitu meliputi kurangnya sokongan dana untuk mengefektifkan kegiatan dalam organisasi karang taruna tersebut, sehingga menjadikan program kerja kurang produktif..The differences in the social conditions of the people in the background makes the youth inhibiting factor in bringing ideas to build that aims to achieve objectives youth organization listed in the vision and mission , one of which develops creativity of young people . This study aimed to determine the role of youth organizations in menegembangkan creativity of young people , what are the factors that hinder youth organizations in developing the creativity of young people . The results showed that the role of youth organizations in developing the creativity of young genearsi which includes coaching leadership stance by growing sense of responsibility to members of the youth group work by providing per - hamlet to be reported on a meeting with regular meetings to discuss in the forum . The next is through sports coaching , sports is meant here is a fun bike . By exercising together appears, allowing creativity to achieve the goal will be easily achieved . It's just that there is still a limiting factor in developing the creativity of young people in the village Ngembalrejo which includes factors which include setting time , the tendency in the youth members to follow other members mindset , mental and youth members ketidakberanian public speaking While the external factors which include lack of financial support to streamline the activities of the youth organization , making the program less productive work .
BISNIS KELUARGA MANGKUNEGARAN Birsyada, Muhammad Iqbal; Wasino, Wasino; Suyahmo, Suyahmo; Joebagio, Hermanu
Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan Vol 24, No 1 (2016): Ekonomi (Bisnis) Islam
Publisher : LP2M - Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/ws.24.1.975

Abstract

The history of economic development of Javanese community has experienced a very unique dynamic. In the XV and XVI centuries, trading tradition has been done by Javanese community along the north coastal of Java. But, the trading tradition getting dimmer in line with the strategy of economic centralization carried out by Sultan Agung prohibiting the people to trade in foreign countries. In the XIX century, that’s econdition is change, Mangkunegara IV restore the entrepreneurial tradition through various strategies. In addition, to restoring the entrepreneurial tradition of Javanese society, Mangkunegara IV also broke the old tradition of kepriyayinan (Javanese aristocrate) to want to do business, not just live in pleasure as breeds nobility or gentry class. Therefore, reviewing to the business strategy of Mangku­negaran IV becomes important, as part of the history of economic develop­ment Javanese community. By using the historical method and a multi­dimensional approach, through a variety of primary sources such as Mangku­negara IV literature, the study found that the Mangkunegaran IV’s business strategy conducted by building a centers of sugar cane farm and modernization of sugar factories on a large scale, so as to obtain additional revenue for the Mangkunegaran IV family. The successfull of his business, demonstrates to the Javanese nobility that he was a king who had a strong entrepreneurial spirit.***Sejarah perkembangan ekonomi masyarakat Jawa mengalami dinamika yang sangat unik. Pada abad XV dan XVI, tradisi berdagang telah dilakukan oeh masyarakat Jawa di sepanjang pantai utara Jawa. Akan tetapi tradisi tersebut se­makin meredup seiring adanya strategi sentralisasi ekonomi yang dilakukan oleh Sultan Agung yang melarang rakyatnya berdagang ke manca negara. Pada abad XIX, Mangkunegara IV mengembalikan tradisi wirausahawan tersebut melalui berbagai strategi. Selain itu, Mangku­negara IV juga mendobrak tradisi “kolot kepriyayinan” Jawa agar mau melakukan bisnis, bukan hanya hidup dalam ke­senangan sebagai trah bangsawan. Karena itu, mengkaji strategi bisnis keluarga Mangkunegaran IV menjadi penting, sebagai bagian dari sejarah perkembangan ekonomi masyarakat Jawa. Dengan metode penelitian sejarah dan pendekatan multidi­mensional, melalui berbagai sumber primer seperti karya-karya sastra Mangkunegara IV, penelitian ini menemukan bahwa strategi bisnis keluarga Mangkunegaran IV dilakukan dengan membangun pusat-pusat perkebunan tebu dan modernisasi pabrik gula secara besar-besaran, sehingga memperoleh pen­dapatan tambahan bagi praja. Kesukses­an bisnis ini menunjukkan kepada para bangsawan Jawa bahwa dia adalah seorang raja yang memiliki jiwa entrepreneur­ship yang kuat.
An Analysis of Critical Thinking Ability of Elementary School Students Through Model Contextual Teaching and Learning on Social Learning Syah, Imam Ma`arif; Suyahmo, Suyahmo; Utomo, Cahyo Budi
Journal of Primary Education Articles in Press
Publisher : Journal of Primary Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.864 KB)

Abstract

Critical thinking ability of students in learning social science has not been measured in the learning process. The purpose of this study tests the effectiveness of the model Contextual Teaching and Learning (CTL) toward the students’ critical thinking ability, describe the process of analysis of students’ critical thinking ability. This type of study was a mixed-method, with sequential explanatory design. Samples of this study were grade V Public Elementary School 01 Rajekwesi, Jepara and Public Elementary School 01 Datar, Jepara. The data collection was conducted by a test, interview, and documentation. Quantitative data analysis techniques using the test and qualitative data analysis techniques with the triangulation of the data in the form of tests, interview, and documentation. The results showed that CTL model learning effectively improved critical thinking ability. Result of the average different test of the independent table column sig test sample (2-tailed) of 0.00 ˂ 0.05, this means that H1 accepted, the average critical thinking ability of CTL class is better than the expository class. Classical completeness of test results of the CTL class 80.95% students achieve at grade expository minimum completeness criteria (MCC), and that is equal to 76%. Test results of the average increase of the critical thinking ability in the classroom CTL by 30.33 and the expository class of 17.76. The description of the critical thinking ability of students in the expository class that belong to the criteria of good were the indicators of reasons and inference, which included in the criteria of moderate were an indicator of focus, situation, clarity, and overview. Meanwhile, in the classroom with CTL that belong to the good criteria were indicators of reasons, inference, focus, situation, clarity, whereas the overview included in the criteria of moderate.
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W Adhila Ayu Puruhita, Adhila Ayu Agus Fathoni Prasetyo Ali - Matoha, Ali - Angga Cahya Wibawa, Angga Cahya Arum Ambarsari Aulia Rahmana AYU DIAN KOMALASARI, AYU DIAN Cahyo Budi Utomo Cahyo Budi Utomo Cahyo Budi Utomo Darsono, Budi Dewi Kurniasari, Dewi Djoko Widodo Eko Handoyo Eko Handoyo Eko Handoyo Eky Risqiana Eva Banowati Faidin, Nahrul Gunawan Gunawan Gunawan Gunawan Hamdan Tri Atmaja Hamdan Tri Atmaja Hamidi Rasyid, Hamidi Harini, Novi Dwi Hermanu Joebagio I Ketut Sudiana Ida Nor Shanty, Ida Nor Ilham Aminuddin, Ilham irawan, gejek slamet Jerry Puspitasari Juhadi Juhadi Karyono Karyono Maharromiyati Maharromiyati, Maharromiyati Makmuri -, Makmuri Maman Rachman Maman Rachman Masrukhi Masrukhi Masrukhi Masrukhi Misdiatun, Misdiatun Misroh Sulaswari Mochamad Ainul Yaqin Moh Aris Munandar, Moh Aris Moh. Aris Munandar, Moh. Aris Mufti Riyani Mufti Riyani Muhammad Iqbal Birsyada Munandar, Moh Aris Novi Triana Habsar Novi Triana Habsari Nugroho Trisnu Brata Nugroho, Apriyanto Dani Nuris Saadah Pradika Adi Wijayanto Puji Hardati PUJI LESTARI Puput Tri Hartanti, Puput Tri Rani, Linda Lusi Rodiyah - Santoso Santoso Sari, Jeryy Puspita Setiajid Setiajid Sidik Puryanto Silahuddin, Muhammad Slaemt Sumarto, Slaemt Sudirman, Berlian Surya Rimbani Sunarjan, Y. Y. F. R. Sunarjan, Y.Y.F.R. Supriyanto Supriyanto Supriyanto Supriyanto Suwito Eko Pramono Syah, Imam Ma`arif Thriwaty Arsal Tri Marhaeni Puji Astuti Tri Marhaeni Puji Astuti Wasino Wasino Yuniati, Ani Yusuf Falaq, Yusuf