Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

RANCANG BANGUN ALAT PENYIANG GULMA PADA PADI SAWAH Abdul Karim Hayun; Siradjuddin Haluti; Evi Sunarti Antu
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 1 No 2 (2016): Jurnal JTPG (Oktober)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyiangan merupakan suatu kegiatan mencabut rumput (gulma) yang berada di antara sela-sela padi, dan sekaligus menggemburkan tanah. Cara kerja alat ini yaitu didorong secara berulang-ulang dalam satu lintasan sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membersikan satu lintasan pada sela-sela tanaman padi. Kelebihan alat ini yaitu, mudah dibuat, material yang digunakan tidak terlalu mahal. Kekurangan, cara kerjanya sangat lambat, sehingga membutuhkan waktu yang banyak karena carakerjanya ulang-ulang, karena tidakhanya di dorong, akan tetapi mengaduk rumput (gulma) sampai tercampur dengan lumpur. Adapun mesin penyiang yang sudah pernah ada, cara kerja alat ini cepat, karena sudah mennggunakan motor bensin. Alat yang dirancang memiliki keunggulan tertentu. Alat ini terbuat dari kayu dan besi yang mengandalkan roda sebagai penghasil putaran untuk roda belakang yang berfungsi sebagai pisau yang mengocok rumput dengan tanah. Dari data diatas yang sudah diperoleh untuk hasil pengujian alat, penyiangan dapat diketahui secara pasti. Berdasrkan hasil uji coba dengan menggunakan alat penyiangan padi sawah yang sudah dimodifikasi. Alat ini memiliki pisau yang cukup banyak, yaitu berjumlah seluruhnya 37 mata pisau. Sehingga hasil penyiangan lebih bagus dan merata karena memiliki pembatas kedalaman sehingga dapat dikatakan bisa lebih baik dari kerja alat yang sudah pernah ada. Alat Penyiang Gulma dapat digunakan untuk menyiang padi sawah dengan genangan air 2 cm dan kedalaman lumpur 2 sampai cm dan jarak tanam padi tidak bias kurang dari 22 cm. Hasil untuk kerja Alat Penyiang didapat hasil 8-10 m/menit
RANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS PISANG Wahyudin van Gobel; Yunita Djamalu; Evi Sunarti Antu
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 1 No 2 (2016): Jurnal JTPG (Oktober)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses pengirisan pisang di Gorontalo pada umumnya masih menggunakan alat sederhana dan manual, karena masyarakat belum begitu faham tentang alat pembuatan pengiris pisang ini dan tingkat efisiensi alat yang masih kurang. Beberapa studi terdahulu yang terkait dengan alat pengiris pisang yang pernah ada masih relatif mahal dan hanya memiliki tiga mata pisau sehingga memperlama proses pengirisan pisang, untuk itu perlu desain ulang agar proses pengiris pisang lebih optimal. Adapun tujuan dari penulis tugas akhir ini adalah sebagai berikut: Merancang bangun suatu model alat pengiris pisang yang mekanis dengan empat mata pisau, membandingkan hasil produksi alat pengiris pisang tiga mata pisau dengan pengiris empat mata pisau. Sistim kerja alat pengiris pisang, motor listrik dijalankan dan setelah putaran stabil, dilakukan dengan cara memasukan buah pisang kedalam corong penampung pisang kemudian di dorong menuju ke mata pisau yang berputar agar pisang teriris kemudian pisang akan keluar melalui corong keluar dengan bentuk pisang yang sudah di iris. Hasil pengujian kapasitas alat pengiris pisang, hasil dari irisan bulat 1 kg menghasilkan waktu rata-rata 62,79 kg/jam, pengujian ke dua untuk hasil irisan memanjang rata-rata 68,36 kg/jam.
RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS DAN PEMBELAH BUAH NANAS SISTEM MANUAL Rival Daud; Evi Sunarti Antu; Burhan Liputo
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 1 No 2 (2016): Jurnal JTPG (Oktober)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses pengupasan dan pembelahan buah nanas ini pada umumnya dilakukan dengan cara manual. Dan cara ini mempunyai resiko yang cukup besar. Perancangan alat pengupas dan pembelah buah nanas bertujuan untuk mempermudah masyarakat dalam proses pengupasan dan pembelahan buah nanas sehingga proses pengupasan dan pembelahan buah nanas akan lebih efektif dan mudah dilakukan tanpa menimbulkan resiko. Prinsip kerja alat pengupas dan pembelah buah nanas sistem tekan manual. Tuas penekan mata pisau digerakkan dengan cara ditekan secara manual menuju buah nanas. Pisau pengupas buah nanas ini dirangcang untuk bisa dilepas/diganti sesuai dengan besar diameter dari buah nanas. Hasil pengupasan dan pembelahan buah nanas dengan mata pisau Ø90 mm membutuhkan waktu 15,01detik,sedangkan mata pisau Ø85 mm membutuhkan waktu 13,06 detik maka proses pengupasan dan pembelahan ke4 buah nanas membutuhkan waktu 28.07 detik.
RANCANG BANGUN MESIN PENGGILING TONGKOL SEBAGAI BAHAN PAKAN TERNAK Alvian Bahu; Evi Sunarti Antu; Siradjuddin Haluti
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 1 No 2 (2016): Jurnal JTPG (Oktober)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemanfaatan limbah sebagai bahan pakan ternak merupakan alternatif bijaksana dalam mematuhi kebutuhan nutrisi bagi ternak. Salah satu limbah pertanian yang dapat dimanfaatkan adalah tanaman jagung, dalam bentuk batang, daun, dan janggel jagung. Batang dan daun jagung sudah biasa dimanfaatkan untuk pakan ternak, namun janggel atau tongkol jagung terutama di Gorontalo belum biasa dimanfaatkan untuk sebagai bahan pakan ternak. Tongkol jagung hanya dibakar karena merupakan limbah dan mengganggu lingkungan. Permasalahan utama pengolahan tongkol jagung sebagai pakan sapi adalah cara pengolahan dengan menggunakan mesin supaya menjadi partikel-partikel kecil agar dapat dikomsumsi oleh ternak dan hasilnya lebih cepat. Maka dirancang kembali sebuah alat penggiling tongkol jagung efisien dan efektif dari segi waktu dan biaya, dengan panjang keseluruhan 450 mm, lebar 200 mm dan tinggi 200 mm menggunakan motor bensin 5,5 pk. Dari hasil uji coba mesin penggiling tongkol jagung mempunyai kapasitas 32,258 kg/jam
DESAIN DAN PENGUJIAN SPRAYER GULMA TIPE DORONG Rion Djafar; Yunita Djamalu; Evi Sunarti Antu
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 2 No 2 (2017): Jurnal JTPG
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gulma adalah suatu tumbuhan lain yang tumbuh pada lahan tanaman budidaya, sehinggakehadirannya dapat merugikan tanaman lain yang ada didekat atau disekitar tanaman pokok tersebut.Karena hal itulah gulma perlu dihilangkan agar tanaman budidaya dapat tumbuh dengan baik. Sprayergulma merupakan salah satu alat yang digunakan untuk menghilangkan tanaman gulma. Sprayergulma yang sudah ada saat ini adalah sprayer yang cara kerjanya yakni dengan cara menggendongsprayer berisi cairan dengan berat 20-25 kg dan menyemprotkan cairannya kegulma. Hal ini tidakefektif bagi pengguna sprayer karena harus memikul beban yang berat. Pada penelitian ini dirancangsprayer gulma tipe dorong memberikan solusi kepada masyarakat agar lebih ringan penggunaanyadengan kapasitas 25 liter. Sprayer tipe dorong dimodifikasi menggabungkan beberapa komponenyakni ban arco, pompa, selang, kran udara, tanki, laras penyemprot, dan nozzle. Hasil uji coba lahanseluas 466,56 m2didapatkan rata-rata debit sprayer 0,30 liter/menit, rata-rata lebar area penyemprotan1,70 m, kapasitas penyemprotan 81,6 x 10-3m3/m2, kapasitas lapang teoritis 0,22 ha/jam, waktu kerja0,22 jam dari luas lahan 466,56 m2, kapasitas lapang efektif 0,21 ha/jam dan efisiensi lapang 95%.
DESAIN KOMBINASI MESIN PENGUPAS DAN PEMIPIL JAGUNG Moch. Sabri Entengo; Yunita Djamalu; Evi Sunarti Antu
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 3 No 1 (2018): Jurnal JTPG (April)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v3i1.166

Abstract

Di Provinsi Gorontalo, komoditas tanaman pangan merupakan komoditas yang dominan dan dikembangkan secara intensif terutama jagung. Setelah jagung dipanen perlu dilakukan beberapa langkah penanganan salah satunya dengan cara pengupasan kulit dan pemipilan jagung, sekarang sudah ada mesin pengupas kulit sekaligus pemipil jagung tetapi mesin ini masih memiliki kekurangan yaitu, hasil kerja mesin masih belum efektif karena kulit, tongkol dan hasil pipilan jagung tercampur, serta beberapa biji jagung terpipil tidak beraturan. Dari masalah yang ada penulis mendesain dan membuat kombinasi mesin pengupas dan pemipil jagung. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode empirik, yaitu pengamatan dilapangan (observasi) kemudian dari sumber studi pustaka lalu diaplikasikan dalam satu model dimensi dengan perencanaaan yang diwujudkan dalam satu bentuk nyata berupa perancangan mesin pemipil dan pengupas kulit jagung. Desain mesin pengupas dan pemipil jagung menggunakan motor penggerak bahan bakar bensin dengan kapasitas 5,5 Hp. Mesin pengupas dan pemipil jagung ini memiliki tinggi keseluruhan alat 1150 mm dengan lebar alat 500 mm. Dari hasil pengujian mesin pengupas dan pemipil jagung uji coba dillakukan sebanyak tiga kali pengujian dengan masa 1 kg jagung yang masih utuh dengan kulit. Setelah jagung selesai ditimbang selanjutnya jagung dimasukan ke dalam mesin pengupas dan pemipil jagung dengan perlakuan yang berbeda, yaitu memasukan jagung kedalam mesin sekaligus, memasukan jagung secara satu persatu, dan uji coba ketiga yaitu memasukan jagung secara satu per satu tanpa jeda, sehingga rata-rata waktu yang dihasilkan 41 detik dari proses pengupasan dan pemipilan.
DESAIN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA UNTUK PEMBUATAN PUPUK KOMPOS Evi Sunarti Antu; Yunita Djamalu
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 3 No 2 (2018): Jurnal JTPG (Oktober)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v3i2.247

Abstract

Permasalahan sampah di Indonesia masih belum tertangani dengan baik. Padahal sampah merupakan sumber penyakit, pencemaran lingkungan dan sumber masalah lainnya. Pada penelitian ini akan dirancang sebuah alat pengomposan dala skala rumah tangga sehingga sampah organik untuk setiap rumah tangga dapat langsung diolah dan digunakan. Desain mesin pengomposan dirancang dengan menyesuaikan tinggi badan masayarakat pada umumnya dengan memperhatikan keamanan dan kenayaman pengguna. Bahan yang digunakan pada silinder pencacahan dengan laci penyimpanan kompos berupa stainless still agar tidak terjadai korosi atau berkarat akibat penggunaan bahan sampah yang basah. Penggerak mesin menggunakan dinamo untuk mempemudah pemakaian. Mesin pengomposan terdapat 4 buah rak/laci. Setiap rak/laci mempunyai volume 0,032 m3. Rata-rata waktu pencacahan sampah organik dengan berat 1200 gram yakni 48 detik. Sehingga mesin ini mampu mencacah sampah organik dengan kapasitas 25 gr/detik
RANCANG BANGUN PROTOTIPE MESIN PENGUPAS BUAH KAPUK DENGAN PRINSIP PEMISAH BIJI DAN SERAT KAPUK MENGGUNAKAN PENGGERAK MOTOR BAKAR admin admin; Muldiyono Ahmad; Evi Sunarti Antu; Burhan Liputo
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 4 No 1 (2019): Jurnal JTPG (Mei)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v4i1.338

Abstract

Dilatar belakangi dari perkembangan teknologi yang semakin maju di dunia industri yang dulunya menggunakan tangan manusia sekarang tergantikan oleh mesin. Salah satu contoh adalah pemecah dan pemisah kulit kapuk randu yang dulunya masih menggunakan tangan manusia untuk memecah dan memisahkan antara kapuk, kulit, dan biji buah kapuk dalam pengolahannya menjdi kapuk bersih. Hasil dari pengolahan yang menggunakan tangan manusia kurang maksimal dan membutuhkan waktu yang lebih lama. Oleh karena itu telah dibuat mesin pemecah dan pemisah kulit kapuk randu dengan kapasitas 30 kg/jam. Dalam pembuatan mesin ini memerlukan beberapa langkah pengerjaan, yang meliputi persiapan alat dan bahan, mempelajari gambar kerja, pembuatan rangka mesin, pembuatan mata pisau pemecah, pembuatan mata pisau pemisah, pembuatan ruang pemecah, pembuatan ruang pemisah pembuatan hooper input dan output, proses finising dan proses perakitan mesin. Selanjutnya mesin siap diuji coba. Dari proses pembuatan tersebut dihasilkan mesin pemecah kulit kapuk randu dengan kapasitas 30 kg/jam. Dengan putaran mesin 1000 rpm, mesin ini memisahkan antara kulit, kapuk, dan biji kapuk yang nantinya akan dihasilkan kapuk bersih yang siap digunakan.
RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN ALAT PENCACAH KOMPOS DENGAN SUDUT MATA PISAU 45o Riski Sunge; Romi Djafar; Evi Sunarti Antu
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 4 No 2 (2019): Jurnal JTPG (November)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v4i2.461

Abstract

Alat pencacah kompos adalah alat yang digunakan untuk merajang/mencacah bahan organik berupa limbah hasil pertanian. Untuk pengomposan saat ini proses daur ulang sampah organik di daerah terpelosok khususnya wilayah Gorontalo masih menggunakan cara tradisional dimana sampah organik hanya ditimbun atau dicacah dengan golok terlebih dahulu untuk memper kecil ukuran sampah, sehingga sampah yang dapat dikomposkan juga sangat terbatas. Disisi lain juga membutuhkan waktu yang cukup lama. Memandang pentingnya pengendalian lingkungan limbah pertanian yang tidak terolah dengan baik dengan mengembangkan alat pencacah limbah pertanian dapat mengolah lebih lanjut akan limbah pertanian menjadi sesuatu yang memiliki nilai guna seperti pupuk kompos atau pakan ternak. Dalam penelitian ini, pisau diatur dengan sudut pemotongan 45º gaya potong dan energi potong spesifik dilakukan dengan mengambil tiga kali pengulangan pada masing-masing sampel. Kapasitas efektif alat (kg/jam) dilakukan dengan menghitung banyaknya hasil cacahan (kg) tiap satuan waktu yang dibutuhkan selama proses pencacahan (jam). Pada pemilihan untuk pengujian dilakukan sebanyak tiga kali dengan jumblah bahan baku yang sama yaitu 2kg. Hal ini berdampak pada hasil cacahan dengan tingkat keseragaman yang berbeda. pengujian pertama kedua dan ketiga ukaran terkecil antara 2- 5 mm dan ukuran sedang antara 5-7 mm dan yang terbesar yaitu 8-10 mm dengan waktu paling lama 03.39 menit.
RANCANG TUGAL PUPUK JAGUNG TIPE VERTICAL Made Putra Widana; Evi Sunarti Antu; Romi Djafa Romi Djafar
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 5 No 2 (2020): Jurnal JTPG (November)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v5i2.680

Abstract

Alat tugal pupuk adalah alat yang digunakan untuk membagi/menabur pupuk. Untuk saat ini model pemupukanjagung paling banyak masih dilakukan dengan cara manaual. Kondisi ini sangat memberatkan bagi para petanikarena disamping proses pemupukan yang lambat juga harus membutuhkan tenaga manusia yang banyak untukmenyelesaikan pekerjaan tersebut. Disamping tenaga yang banyak, efek lainya seperti petani sangat kelelahanbekerja sebab badan terus membungkuk selama proses pemupukan. Pada penelitian ini bertujuan untuk mendesainalat tugal pupuk tipe vertical pressure yang tepat guna hingga mengetahui cara kerja alat dan mengetahui hasilpenaburan pupuk sesuai dengan level takaran. Adapun metode pada penelitian ini yaitu dilakukan tiga runingpengujian dengan menyetel level takaran kemudian dihitung berapa jarak yang ditempuh untuk waktu tertentu.Berdasarkan hail pengujian diperoleh bahwa runing satu dengan jumlah pupuk 15.7 gram memperoleh jarak 48m dengan waktu 6.12 menit dengan jumlah total pupuk 5 kg. Untuk runing dua dengan jumlah pupuk 30 grammemperoleh jarak 36 m membutuhkan waktu 4.59 menit dengan total pupuk yang sama. Sedangkan untuk raningtiga dengan jumlah pupuk 90 gram memperoleh jarak 23 m dengan waktu 2.15 menit dengan total pupuk yangsama. Alat ini sangat efektif digunakan oleh petani.