Suhadi Suhadi
Universitas Halu Oleo

Published : 35 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

ANALISISPENANGANAN KELUHAN TERHADAP KEBERHASILAN PROGRAM JKN DI PUSKESMAS NAMBO KOTA KENDARI TAHUN 2020 Fitriani Fitriani; Suhadi Suhadi; Lade Albar Kalza
Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Halu Oleo Vol 1, No 4 (2021): JAKK (Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan)
Publisher : Departemen AKK FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jakk.v1i4.38104

Abstract

AbstrakLatar Belakang:Penanganan keluhanmerupakan salah satukomponen untuk menyelesaikan masalah pelayanan kesehatan, baik yang bersifat administratif maupun bersifat medis.Penanganan keluhan merupakan umpan balik untuk meningkatkan pelayanan fasilitas kesehatan, jika hal tersebut tidak ditangani maka dapatmengalami kerugian berupa tersebarnyaimageyang buruk sehingga akan mengurangi kunjungan dan kepercayaan pasien.Hal ini merupakanumpan balik untuk meningkatkan pelayanan fasilitaskesehatan.Tujuan:Tujuan penelitian ini untuk mengetahuiproses penanganan keluhanterhadap keberhasilan program JKN di Puskesmas NamboKota Kendari Tahun 2020.Metode:Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatandesain deskriptif. Adapun teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif.Hasil:Hasil penelitian ini menunjukkan bahwaProses penanganan keluhan ditinjau dari akses berupa sarana dan prasarana sudah cukupbaik karena tidak hanya mencakup kotak saran melainkan berupa medialain seperti facebook, email, dan nomor telephone khusus pengaduan keluhan. Proses penanganan keluhan ditinjau dari respon petugas kesehatan menerima semua keluhan dan melakukan respon dengan berbeda-beda, hal ini dikarenakan jenis keluhan yang di tanganiberdasarkan tingkat urgensinya. Proses penanganan keluhan ditinjau dari bagaimana petugas kesehatan melakukan penilaian atau pertimbangan, petugas kesehatan sudah menerima semua keluhan yang masuk secara tertulis atau secara lisan dengan pertimbangan dan solusinya masing-masing.Terlepas dari semuaproses penanganan keluhan yang adamasih terdapat kendala terkaitproses penangan keluhan.Kesimpulan:Penanganan Keluhan terhadap keberhasilan program JKNdi PuskesmasNambosudahcukup baik sesuai dengan SOPyang ada, namun diharapkan PuskesmasNambodapatmenyediakansebuah ruangan khusus untuk pelaksanaan penangan keluhan sehingga pasien dapat lebih nyaman dan leluasa dalam menyampaikan keluhannya.AbstractBackground:Handling complaints is one component to resolve health service problems, both administrative and medical. Complaint handlingis feedback to improve health facility services, if it is not handled it can suffer losses in the form of spreading a bad image so that it will reduce patient visits andtrust. This is a feedback to improve the service of health facilities.Objectives:The purpose of this study was to determine the process of handling complaints against the success of the JKN program at theNambo Health Center, Kendari City in 2020.Methods:This research method uses qualitative research with a descriptive design approach. The data analysis technique used descriptive analysis techniques.Results:The results of this study indicate that the complaint handling process in terms of accessin the form of facilities and infrastructure isquite good because it does not only include a suggestion box but in the form of other media such as facebook, email, and a special telephone number for complaints. The complaint handling process is reviewed from the response of health workers to receive all complaints and respond differently, this is because the types of complaints handled are based on the level of urgency. The process of handling complaints is viewed from how health workers carry out assessments or considerations, health workers have received all incoming complaints in writing or verbally with their respective considerations and solutions.Apart from all existing complaint handling processes, there are still obstacles related to the complainthandling process.Conclusion:Complaint handling regarding the success of the JKN program at the Nambo Health Center is quite good in accordance withthe existing standard operating procedures, but it is hoped that the Nambo Health Center can provide aspecial room for handling complaints so that patients can be more comfortable and free to express their complaints.
DETERMINAN PENUNGGAKAN PEMBAYARAN IURAN PESERTA BPJS KESEHATAN PBPU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LEPO-LEPO KOTA KENDARI TAHUN 2021 Elisabeth Yoseph Sukaria; Suhadi Suhadi; Rahman Rahman
Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Halu Oleo Vol 3, No 3 (2022): JAKK (Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan)
Publisher : Departemen AKK FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jakk.v3i3.38023

Abstract

AbstrakLatar Belakang: Aturan program BPJS untuk pembayaran premi diwajibkan paling lambat tanggal 10 setiap bulannya. Ketidakpatuhan peserta mandiri akan mempengaruhi pembayaran iuran peserta BPJS Kesehatan PBPU di Wilayah Kerja Pukesmas Lepo-Lepo Tahun 2021. Pada Tahun 2020 peserta PBPU terdapat 31.163 jiwa yang masih menunggak pembayaran iuran BPJS Kesehatan di Kota Kendari. Salah satunya terdapat yang paling banyak di wilayah kerja puskesmas Lepo-Lepo berjumlah 5.588 jiwa.Tujuan: Untuk mengetahui determinan penunggakan pembayaran iuran peserta BPJS Kesehatan PBPU di Wilayah Kerja Puskesmas Lepo-Lepo Kota Kendari.Metode: Jenis penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif dengan rancangan Cross Sectional (potong lintang) dengan menggunakan teknik pengambilan accidental sampling yang berjumlah sebanyak 135 masyarakat. Uji statistik menggunakan uji Chi square.Hasil: Terdapat hubungan antara pekerjaan dengan penunggakan pembayaran iuran BPJS Kesehatan (p Value = 0.012 < 0,05), terdapat hubungan antara penghasilan dengan penunggakan pembayaran iuran BPJS Kesehatan (p Value = 0.000 < 0,05), tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan penunggakan pembayaran iuran BPJS Kesehatan (p Value = 0.700 > 0,05), terdapat hubungan antara persepsi dengan penunggakan pembayaran iuran BPJS Kesehatan (p Value = 0.001 < 0,05).Kesimpulan: Ada hubungan antara pekerjaan, penghasilan dan persepsi terhadap penunggakan pembayaran iuran BPJS Kesehatan, tidak ada hubungan antara pengetahuan terhadap penunggakan pembayaran iuran BPJS Kesehatan. Sehingga, perlu meningkatkan kuantitas dan kualitas untuk sosialisasi peserta tentang hak dan kewajiban peserta mandiri. AbstractBackground: The deadline for premium payments under the BPJS scheme is the tenth day of every month. The payment of payments for BPJS Health PBPU perticipants in the Lepo-Lepo Health Center Work Area in 2021 would be impacted by the independent perticipants’ noncompliance. In Kendari City, there are 31,163 PBPU participants who are still behind on their BPJS Health payments as of 2020. With 5,588 individuals, one of them is the largest in the Lepo-Lepo Health Center’s operational region.Objectives: To identify the factors that contribute to participant BPJS Health PBPU arrears in the working area of the Lepo-Lepo health Center, Kendari City.Methods: With a total of 135 participants thi sort of study employs a quantitative methodology and a cross-sectionall design employing an incidental sampling technique. Chi square analysis is a statistical test.Results: There is a relationship between work and BPJS Health contribution payment arrears (p Value = 0.012 < 0.05), a relationship between income and BPJS Health contribution payment arrears (p Value = 0.000 < 0.05), a relationship between knowledge and BPJS Health contribution payment arrears (p Value = 0.700 > 0.05), and a relationship between perception and BPJS Health contribution payment arrears (p Value = 0.001 < 0.05).Conclusion: Although there is a correlation between employment, income, and the perception of BPJS Health contribution arrears. The quantity and quality of socialization of participants regarding the rights and obligations of independent participants must therefore be increased.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETERATURAN MEMBAYAR IURAN PADA PESERTA BPJS MANDIRI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAMBO KOTA KENDARI TAHUN 2020 Laode Muhamad Refri; Suhadi Suhadi; Rahman Rahman
Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Halu Oleo Vol 2, No 2 (2021): JAKK (Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan)
Publisher : Departemen AKK FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jakk.v2i2.38068

Abstract

Abstrak  Latar Belakang: Kepesertaan JKN Mandiri di Indonesia sudah mencapai 52.983.693 jiwa (BPJS,2020). Sedangkan jumlah kepesertaan BPJS mandiri di Kota Kendari sebanyak 21.911 jiwa.  Dengan kenaikan iuran BPJS sebanyak 100% dari harga iuran sebelumnya, maka  peserta BPJS kesehatan memiliki beban  pikiran untuk membayar iuran BPJS terkhusus untuk peserta mandiri. Tujuan: Penelitian  bertujuan untuk mengetahui faktor yang hubungan dengan Keteraturan Membayar Iuran Peserta BPJS Mandiri di wilayah kerja Puskesmas Nambo tahun 2020.Metode: Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. teknik penarikan sampel Non probability sampling .Populasi pada penelitian ini sebanyak 172 orang dan sampel pada penelitian ini berjumlah 119 orangHasil:Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan bermakna antara motivasi dengan keteraturan membayar iuran peserta BPJS Mandiri di wilayah kerja puskesmas Nambo (p value = 0,097<0,05), tidak ada hubungan bermakna antara Tempat Pembayaran dengan keteraturan membayar iuran peserta BPJS Mandiri di wilayah kerja puskesmas Nambo (p value = 0,677>0,05), tidak ada hubungan bermakna antara jarak menuju tempat pembayaran dengan keteraturan membayar iuran peserta BPJS Mandiri di wilayah kerja puskesmas Nambo (p value = 0,497<0,05), ada hubungan bermakna antara presepsi terhadap mutu pelayanan kesehatan dengan keteraturan membayar iuran peserta BPJS Mandiri di wilayah kerja puskesmas Nambo (p value = 0,056<0,05)Kesimpulan: Kesimpulannya adalah terdapat hubungan antara aspek motivasi dan presepsi terhadap mutu pelayanan kesehatan serta tidak terdapat hubungan antara aspek tempat pembayaran dan jarak menuju tempat pembayaran terhadap keteraturan membayar iuran BPJS mandiri di wilayah kerja puskesmas Nambo. AbstractBackground: Independent JKN membership in Indonesia has reached 52,983,693 people (BPJS,2020). Meanwhile, the number of independent BPJS participants in Kendari City is 21,911 people. With an increase in BPJS contributions by 100% frim the previous contribution price, BPJS health participants have a burden of mind to pay BPJS contributions, especially for independent participants.Objectives: This study aims to determine the factors associated with Regulary paying Contribution for independent BPJS  participants in the work area of Public health center Nambo in 2020.Methods: This type of quantitative research uses a cros ctional approach  sampling technique Non probabily sampling. The population in this study were 172 people and the sample in this study amounted to 119 people. Results: The results showed that there was a significant relationship between motivation and regularity in paying independent BPJS participant contributions in the working area of the nambo health center (p value = 0.097<0,05), there was no significant relationship between place of payment and regularity in paying independent BPJS participant contributions in the wotk area of the nambo health center (p value = 0,677>0,05), there is no significant relationship between the distance to the place of payment with the regularity of paying independent PBJS participant contributions in the working area of the nambo health center (p value = 0,497>0,05), there is a significant relationship between perceptions of quality of services by regularly paying independent BPJS participant contributions in the working area of the health center (p value = 0,056<0,05).  Conclusion: The conclusion is that there is a relationship between aspects of motivation and perception of the quality of health services and there is no relationship between aspects of the place of payment and the distance to the place of payment on the regularity of paying BPJS independent contributions in the working area of nambo health center.
DETERMINAN PENUNGGAKAN PEMBAYARAN IURAN PESERTA BPJS KESEHATAN PBPU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LEPO-LEPO KOTAKENDARITAHUN 2021 Elisabeth Yoseph Sukaria; Suhadi Suhadi; Rahman Rahman
Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Halu Oleo Vol 1, No 1 (2020): JAKK (Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan)
Publisher : Departemen AKK FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jakk.v1i1.38133

Abstract

AbstrakLatarBelakang:Aturan program BPJS untuk pembayaran premi diwajibkan paling lambat tanggal 10 setiap bulannya. Ketidakpatuhan peserta mandiri akan mempengaruhi pembayaran iuran peserta BPJS Kesehatan PBPU di Wilayah Kerja Pukesmas Lepo-Lepo Tahun 2021. Pada Tahun 2020 peserta PBPU terdapat 31.163 jiwa yang masihmenunggak pembayaran iuran BPJS Kesehatan di Kota Kendari. Salah satunya terdapat yang paling banyak di wilayah kerja puskesmas Lepo-Lepo berjumlah 5.588 jiwa.Tujuan:Untuk mengetahui determinan penunggakan pembayaran iuran peserta BPJS Kesehatan PBPU diWilayah Kerja Puskesmas Lepo-Lepo Kota Kendari.Metode:Jenispenelitianinimenggunakan metode pendekatan kuantitatif dengan rancanganCross Sectional(potong lintang) dengan menggunakan teknik pengambilanaccidental samplingyang berjumlahsebanyak 135 masyarakat. Uji statistik menggunakan uji Chi square.Hasil:Terdapat hubungan antara pekerjaan dengan penunggakan pembayaran iuran BPJS Kesehatan (pValue = 0.012< 0,05),terdapat hubungan antara penghasilan dengan penunggakan pembayaran iuran BPJS Kesehatan (pValue = 0.000< 0,05), tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan penunggakan pembayaran iuran BPJS Kesehatan (pValue = 0.700> 0,05),terdapat hubungan antarapersepsidengan penunggakan pembayaran iuran BPJS Kesehatan (pValue = 0.001< 0,05).Kesimpulan:Ada hubungan antara pekerjaan, penghasilan dan persepsi terhadap penunggakan pembayaran iuran BPJS Kesehatan,tidak ada hubungan antara pengetahuan terhadap penunggakan pembayaran iuran BPJS Kesehatan. Sehingga,perlu meningkatkan kuantitas dan kualitas untuk sosialisasi peserta tentang hak dan kewajiban peserta mandiri.AbstractBackground:The deadline for premium payments under the BPJS scheme is the tenth day of every month. The payment of payments for BPJS Health PBPU perticipants in the Lepo-Lepo Health Center Work Area in 2021 would be impacted by the independent perticipants’noncompliance. In Kendari City, there are 31,163 PBPU participants who are still behind on their BPJS Health payments as of 2020. With 5,588 individuals, one of them is the largest in the Lepo-Lepo Health Center’s operational region.Objectives:Toidentify the factors that contribute to participant BPJS Health PBPU arrears in the working area of the Lepo-Lepo health Center, Kendari City.Methods:With a total of 135 participants thisort of study employs a quantitative methodology and a cross-sectionall design employing an incidental sampling technique. Chi square analysis is a statistical test.Results:There is a relationship between work and BPJS Health contribution payment arrears (p Value = 0.012<0.05), a relationship between income and BPJS Health contribution payment arrears (p Value = 0.000<0.05), a relationship between knowledge and BPJS Health contribution payment arrears (p Value = 0.700>0.05), and a relationship between perception and BPJS Health contribution payment arrears (p Value = 0.001<0.05).Conclusion:Although there is a correlation between employment,income, and the perception of BPJS Health contribution arrears. The quantity and quality of socialization of participants regarding the rights and obligations of independent participants must therefore beincreased.
HUBUNGAN MOTIVASI, PELATIHAN, DAN STRES KERJA DENGAN PRESTASI KERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM DEWISARTIKA KENDARI TAHUN 2022 Nurul Islafiah Ismail; Suhadi Suhadi; Arum Dian Pratiwi
Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Halu Oleo Vol 4, No 1 (2023): JAKK (Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan)
Publisher : Departemen AKK FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jakk.v4i1.43174

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Prestasi kerja merupakan alat dari manajemen untuk mengontrol prestasi serta merumuskan berbagai kebijkan personalia. Di Rumah Sakit Umum Dewi Sartika Kendari masih ada perawat yang sering datang terlambat hal tersebut menunjukan kedisiplinan perawat terhadap pekerjaannya masih rendah, selain itu kegiatan pelatihan masih jarang dilakukan, dan beban kerja yang dibebankan kepada perawat dapat membuat perawat menjadi stres. Tujuan: mengetahui hubungan motivasi, pelatihan dan stres kerja dengan prestasi kerja perawat di Rumah Sakit Umum Dewi Sartika Kendari Tahun 2022. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan cros sectional, analisis data menggunakan uji Chi Square sampel dalam penelitian yaitu seluruh perawat di Rumah Sakit Umum Dewi Sartika dengan jumlah sampel sebanyak 43 orang. Hasil: hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan antara motivasi dengan nilai p= 0,001 (p
HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RSU BAHTERAMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2022 Uchi Fauziah Tombili; Suhadi Suhadi; Lade Albar Kalza
Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Halu Oleo Vol 3, No 3 (2022): JAKK (Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan)
Publisher : Departemen AKK FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jakk.v3i3.38031

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Kualitas pelayanan merupakan suatu indikator yang diberikan oleh pemberi jasa agar memuaskan kebutuhan dan keinginan pasien. Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator kualitas pelayanan yang diberikan untuk mendapatkan pasien yang loyal (setia). Dimana pasien yang loyal akan menggunakan kembali pelayanan kesehatan yang sama apabila mereka membutuhkan lagi.Tujuan: Untuk mengetahui hubungan kualitas pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien pada pasien rawat jalan di RSU Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2022.Metode Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif, dengan menggunakan pendekatan desain cross sectional study. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien yang berkunjung di rawat jalan RSU Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara pada bulan Mei Tahun 2022 yaitu 4.320 pasien dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling yang dimana menggunakan rumus Slovin sehingga menghasilkan 98 orang responden. Data di analisis dengan menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji Chi-Square.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan secara statistik (P value <0,05) yaitu kehandalan (P value = 0,001), Daya Tanggap (P value = 0,000), Empati (P value = 0,002), Bukti Fisik (P value = 0,000) dan tidak ada hubungan secara statistik (P value >0,05) yaitu jaminan (P value = 0,076) pada pasien rawat jalan.Kesimpulan: Ada hubungan antara kehandalan, ada hubungan antara daya tanggap, ada hubungan antara empati, ada hubungan antara bukti fisik dan tidak ada hubungan antara jaminan dengan kepuasan pasien rawat jalan sehingga petugas rawat jalan RSU Bahteramas perlu melakukan perbaikan pelayanan kesehatan terhadap kehandalan, daya tanggap, empati dan bukti fisik. AbstractBackground: Service quality is an indicator provided by service providers in order to satisfy the needs and desires of patients. Patient satisfaction is one indicator of the quality of services provided to get loyal patients (faithful). Where loyal patients will reuse the same health services if they need it again.Objectives: The purpose of this study was to determine the relationship between the quality of health services and patient satisfaction in outpatients at Bahteramas General Hospital, Southeast Sulawesi Province in 2022.Methods: The research method used is a type of quantitative research, using a cross sectional study design approach. The population in this study were all patients who visited the outpatient department of Bahteramas General Hospital, Southeast Sulawesi Province in May 2022, namely 4,320 patients using the Simple Random Sampling technique which used the Slovin formula to produce 98 respondents. Data were analyzed using univariate analysis and bivariate analysis with Chi-Square test.Results: A statistical relationship (P value <0.05), namely reliability (P value = 0.001), Responsiveness (P value = 0.000), Empathy (P value = 0.002), Physical Evidence (P value = 0.000) and there is no statistical relationship (P value > 0.05) that is assurance (P value = 0.076) in outpatients.Conclusion: That there is a relationship between reliability, there is a relationship between responsiveness, there is a relationship between empathy, there is a relationship between physical evidence and there is no relationship between assurance and outpatient satisfaction.
ANALISIS FAKTOR PENYEBAB PENURUNAN JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT DR. R. ISMOYO Nurnajma Indah Arif; Suhadi Suhadi; Fithria Fithria
Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Halu Oleo Vol 3, No 4 (2023): JAKK (Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan)
Publisher : Departemen AKK FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jakk.v3i4.32125

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Jumlah kunjungan pasien rawat jalan di rumah sakit Dr. R. Ismoyo Kendari mengalami penurunan dari tahun 2018-2021. Jumlah pasien pada tahun 2018 adalah 13.699 pasien dan pada tahun 2019 menurun menjadi 12.980 pasien. Selanjutnya pada tahun 2020 jumlah pasien menurun menjadi 11.509 pasien dan menurun lagi pada tahun 2021 menjadi 8.509 pasien. Kondisi tersebut kemungkinan disebabkan oleh jumlah tenaga dokter yang kurang, sarana dan prasarana yang tidak memadai, sikap petugas dalam memberikan pelayanan kepada pasien, serta adanya rumah sakit pesaing.Tujuan: Untuk menganalisis faktor penyebab penurunan jumlah kunjungan pasien rawat jalan di rumah sakit Dr. R. Ismoyo Kendari.Metode: metode penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data wawancara, observasi dan dokumentasi yang melibatkan informan yaitu pasien, kepala poliklinik, dokter poliklinik dan petugas poliklinik.Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor ketersediaan dokter menjadi penyebab penurunan jumlah kunjungan pasien yaitu kurangnya ketersediaan tenaga dokter tetap yang meliputi dokter umum, dokter anak, dokter obgyn dan dokter radiologi. Faktor sarana dan prasarana menjadi penyebab penurunan jumlah kunjungan pasien yaitu belum memadainya sarana dan prasarana yang ada di ruang tunggu, ruang pemeriksaan dan kurangnya alat kesehatan. Faktor sikap petugas menjadi penyebab penurunan jumlah kunjungan pasien yaitu petugas yang tidak ramah, sombong, cuek, kurang perhatian dan kurang tanggap dalam memberikan pelayanan. Faktor keberadaan rumah sakit pesaing menjadi penyebab penurunan jumlah pasien yaitu adanya rumah sakit swasta, rumah sakit baru dan rumah sakit setipe yang kualitas pelayanan lebih unggul dibandingkan rumah sakit Dr. R. Ismoyo Kendari.Kesimpulan: Faktor penyebab penurunaan jumlah pasien rawat jalan di rumah sakit Dr. R. Ismoyo Kendari yaitu kurangnya ketersediaan dokter, ketidaklengkapan sarana dan prasarana, sikap petugas yang kurang ramah dan tanggap dalam memberikan pelayanan serta keberadaan rumah sakit pesaing yang lebih unggul. Sehingga rumah sakit perlu memperbaiki kualitas pelayanan dengan menambahkan sarana dan prasarana, merencanakaan pengadaan SDM dan memperhatikan sikap tanggap dan ramah dalam memberikan pelayanan kepada pasien. AbstractBackground: Number of outpatient visits at Dr. R. Ismoyo Kendari experienced a decline from 2018-2021. This condition is probably caused by the insufficient number of doctors, inadequate facilities and infrastructure, the attitude of officers in providing services to patients, and the presence of competing hospitals.Objectives: To analyze the factors causing the decrease in the number of outpatient visits at Dr. R. Ismoyo Kendari.Methods: Qualitative research method using interview data collection techniques, observation and documentation involving informants namely patients, polyclinic heads, polyclinic doctors and polyclinic officers.Results: The results of the study show that the availability of doctors is the cause of the decrease in the number of patient visits, namely the lack of availability of permanent doctors which include general practitioners, pediatricians, ob-gyn doctors and radiologists. Facilities and infrastructure factors are the cause of the decrease in the number of patient visits, namely inadequate facilities and infrastructure in the waiting room, examination room and lack of medical devices. The attitude factor of the staff was the cause of the decrease in the number of patient visits, namely officers who were unfriendly, arrogant, ignorant, inattentive and unresponsive in providing services. The factor of the existence of competing hospitals is the cause of the decrease in the number of patients, namely the existence of private hospitals, new hospitals and similar types of hospitals whose quality of service is superior to Dr. R. Ismoyo Kendari.Conclusion: Factors causing the decrease in the number of outpatients at Dr. R. Ismoyo Kendari namely the lack of availability of doctors, the incompleteness of facilities and infrastructure, the attitude of the officers who were not friendly and responsive in providing services and the existence of superior competitor hospitals. So that hospitals need to improve the quality of service by adding facilities and infrastructure, planning the procurement of human resources and paying attention to responsiveness and friendliness in providing services to patients.
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN,SIKAP DAN MOTIVASI IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WAPUNTO KABUPATEN MUNA TAHUN 2022 Wa Ode Wafiq Azizah Wuna; Suhadi Suhadi; Agnes Mersatika Hartoyo
Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Halu Oleo Vol 3, No 1 (2022): JAKK (Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan)
Publisher : Departemen AKK FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jakk.v3i1.38064

Abstract

AbstrakLatar Belakang: Puskesmas Wapunto dengan jumlah ibu hamil 263 dan yang melakukan  K1 Murni sebanyak 81,88%, K1 Akses 93,3% dan cakupan K4 78,45%.Puskesmas Wapunto meskipun memiliki capaian cakupan rata-rata di atas 75% tetapi belum sesuai dengan target yang ditetapkan, adapun target yang ditetapkan Puskesmas Wapunto 100% ibu hamil diharapkan melakukan pemanfaatan antenatal care.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan,sikap dan motivasi ibu hamil dengan pemanfaatan pelayanan antenatal care diwilayah kerja Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna Tahun 2022. Metode: Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional study.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan (p value = 1,000>0,05), sikap (p value = 0,620>0,05) dengan pemanfaatan pelayanan Antenatal Care. Sebaliknya ada hubungan signifikan antara motivasi (p value = 0,001<0,05) dengan pemanfaatan pelayanan Antenatal Care.Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan pemanfaatan pelayanan antenatal care dan ada hubungan anatara motivasi dengan pemanfaatan pelayanan antenatal care di wilayah kerja Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna. AbstractBackground: Public health center Wapunto with total Mother pregnant 263 and doing Pure K1 _ as much as 81.88%, K1 Access 93.3% and K4 coverage 78.45%. Wapunto Public Health Center although own achievements average coverage is above 75% but not yet in accordance with the set target , as for the set target Public health center Wapunto 100% mom pregnant expected To do utilization antenatal care.Objective:This study aims to determine the relationship between knowledge, attitudes and motivation of pregnant women with the use of antenatal care services in the working area of the Wapunto Health Center, Muna Regency in 2022.Method:This study uses an observational analytic method using a cross sectional study approach.Results:The results showed that there was no significant relationship between knowledge (p value = 1,000> 0.05), attitudes (p value = 0.620> 0.05) and the use of Antenatal Care services. On the other hand, there is a significant relationship between motivation (p value = 0.001 <0.05) and the utilization of Antenatal Care services.Conclusion: No there is connection Among knowledge and attitude with utilization antenatal care services and there is connection between motivation with utilization antenatal care services in the region work Public health center Wapunto Regency Muna .
ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK DI PUSKESMAS KABAWO KABUPATEN MUNA TAHUN 2020 Herlin Herlin; Suhadi Suhadi; Agnes Mersatika Hartoyo
Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Halu Oleo Vol 1, No 4 (2021): JAKK (Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan)
Publisher : Departemen AKK FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jakk.v1i4.38106

Abstract

Abstrak Latar Belakang Data dari World Health Organization (WHO) mengenai status kesehatan nasional pada capaian target Sustainable Development Goals (SDGs) menyatakan secara global sekitar 830 wanita meninggal setiap hari karena komplikasi selama kehamilan dan persalinan, dengan tingkat AKI sebanyak 216 per 100.000 kelahiran hidup. Target AKI berdasarkan MDGs tahun 2015 adalah 102/100.000 kelahiran hidup, tetapi target tersebut belum dapat tercapai sehingga pemerintah kembali menargetkan AKI tahun 2019 menjadi 306/100.000 kelahiran hidup, tentunya dengan penetapan target tersebut harus diiringi dengan peningkatan pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu melahirkan dan pelayanan bayi baru lahir (WHO, 2019). Tujuan Penelitian ini untuk menggali informasi yang lebih dalam tentang Program KIA melalui analisis di wilayah kerja Puskesmas Kabawo Kec. Kabawo Ka. Muna tahun 2020. Metode penelitian ini adalah  kualitatif dengan pendekatan Purposive sampling. Pengumpulan data dikumpulkan dengan teknik indepth interview (wawancara mendalam) dan observasi langsung. Hasil penelitian menunjukkan Input pada program KIA di Puskesmas Kabawo dari segi jumlah tenaga sudah cukup baik dan untuk fasilitasnya belum cukup memadai. Tenaga yang digunakan adalah bidan PNS. Dana yang digunakan dalam program KIA bersumber dari BOK dan BPJS. Proses Perencanaan Program KIA sudah cukup baik dan Pelaksanaan pada program KIA di Puskesmas Kabawo belum berjalan dengan baik. Output pencapaian cakupan program KIA di Puskesmas Kabawo belum memenuhi cakupan target yang ditandai dengan capaian program KIA di Puskesmas masih sangat rendah dan dibawah 100%. Saran kepada Pemerintah daerah agar dapat mengalokasikan sejumlah dana untuk pengadaan falisitas sarana dan prasarana di Puskesmas Kabawo dalam menunjang serta membantu terlaksananya kegiatan pelayanan KIA secara optimal dan dapat mencapai target dan diharapkan kepada pihak Puskesmas Kabawo agar lebih meningkatkan pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) sehingga dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat. AbstractBackground Data from the World Health Organization (WHO) regarding national health status at the achievement of the Sustainable Development Goals (SDGs) target states that globally around 830 women die every day due to complications during pregnancy and childbirth, with an MMR rate of 216 per 100,000 live births. The MMR target based on the 2015 MDGs is 102/100,000 live births, but the target has not been achieved so that the government is again targeting the MMR in 2019 to be 306/100,000 live births, of course with the setting of these targets must be accompanied by increased health services for pregnant women, mothers giving birth and newborn care (WHO, 2019). The purpose of this study was to explore deeper information about the MCH program through analysis in the working area of the Kabawo Health Center, Kec. Kabawo Ka. Muna in 2020. This research method is qualitative with a purposive sampling approach. Data collection was collected by using in-depth interview techniques and direct observation. The results showed that the input to the MCH program at the Kabawo Health Center in terms of the number of personnel was quite good and the facilities were not sufficient. The personnel used are civil servant midwives. The funds used in the MCH program come from the BOK and BPJS. The MCH program planning process is quite good and the implementation of the MCH program at the Kabawo Health Center has not gone well. The output of the achievement of the MCH program coverage at the Kabawo Health Center has not met the target coverage, which is indicated by the MCH program achievement at the Puskesmas is still very low and below 100%. Suggestion to the local government in order to allocate a number of funds for the procurement of facilities and infrastructure at the Kabawo Health Center in supporting and assisting the implementation of MCH service activities optimally and achieving targets and it is hoped that the Kabawo Health Center will further improve Maternal and Child Health (MCH) services so that it can provide optimal service to the community.
HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSUD BUTON TENGAH TAHUN 2021 Intan Permatasari; Yusuf Sabilu; Suhadi Suhadi
Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Halu Oleo Vol 2, No 3 (2021): JAKK (Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan)
Publisher : Departemen AKK FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jakk.v2i3.38026

Abstract

AbstrakLatar Belakang: Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator kualitas pelayanan yang diberikan untuk mendapatkan pasien yang loyal (setia). Adapun Kepuasan pasien di RSUD Buton Tengah dipengaruhi oleh banyaknya rujukan yang dilakukan, hal ini dikarenakan kurangnya tenaga kesehatan terutama dokter spesialis sehingga kebutuhan pasien tidak dapat ditangani rumah sakit dan masih kurangnya ketersediaan alat kesehatan seperti ronsen dan pemeriksaan lab yang belum lengkap.Tujuan: Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kualitas pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien rawat inap di di RSUD Buton Tengah Tahun 2021.Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif, dengan menggunakan pendekatan desain cross sectional study.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan secara statistik (P value <0,05) yaitu variabel bukti fisik (P value <0,001), empati (P value <0,000), dan daya tanggap (P value=0,050). Tidak ada hubungan secara statistik (P value >0,05) yaitu variabel kehandalan (P value=0,708) dan jaminan (P value=0,463) pada pasien rawat inap.Kesimpulan: Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu ada hubungan antara bukti fisik, empati dan daya tanggap dengan kepuasan pasien rawat inap namun tidak ada hubungan antara kehandalan, jaminan dengan kepuasan pasien rawat inap di RSUD Buton Tengah. AbstractBackground: Patient satisfaction is one indicator of the quality of services provided to get loyal patients (faithful). The patient satisfaction at the Buton Tengah Hospital is influenced by the number of referrals made, this is due to the lack of health workers, especially specialist doctors so that the patient's needs cannot be handled by the hospital and the lack of availability of medical equipment such as X-rays and incomplete laboratory examinations.Objectives: The purpose of this study was to determine the relationship between the quality of health services and the satisfaction of inpatients at the Buton Tengah Hospital in 2021.Methods: The research method used was a quantitative type of research, using a cross sectional study design approach.Results: The results showed that there was a statistical relationship (P value <0.05), namely physical evidence variables (P value <0.001), empathy (P value <0.000), and responsiveness (P value = 0.050). There is no statistical relationship (P value > 0.05), namely the reliability variable (P value = 0.708) and assurance (P value = 0.463) in hospitalized patients.Conclusion: The conclusion in this study is that there is a relationship between physical evidence, empathy and responsiveness with inpatient satisfaction, but there is no relationship between reliability, assurance and inpatient satisfaction