Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

Uji Aktivitas Antibakteri Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Daun Krisan Chrysanthemum morifolium Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Felicia T. Rawung; Ferdy A. Karauwan; Douglas N. Pareta; Reky R. Palandi
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 3 No. 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.468 KB) | DOI: 10.55724/j.biofar.trop.v3i2.279

Abstract

Antibakteri adalah zat yang dapat membunuh atau menekan pertumbuhan atau reproduksi bakteri. Chrysanthemum morifolium atau yang dikenal dengan bunga krisan merupakan salah satu tanaman hasil budidaya memiliki potensi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri pada sediaan salep ekstrak daun krisan dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan etanol 96%. Ekstrak yang dihasilkan di buat dalam sediaan salep dengan konsentrasi 12,5%, 25%, dan 50%. Hasil evaluasi sediaan salep ketiga konsentrasi memenuhi persyaratan uji organoleptik, uji pH, uji homogenitas, dan uji daya sebar. Pengujian aktivitas antibakteri sediaan salep dilakukan menggunakan metode difusi agar dengan cara sumuran. Data yang didapatkan dianalisis menggunakan uji Kruskal-Wallis dan dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa salep konsentrasi 12,5 %, 25 %, dan 50% memiliki aktivitas sebagai antibakteri terhadap Staphylococcus aureus.
Formulasi Dan Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Sabun Cair Ekstrak Daun Pala Myristica fragrans Houtt Mirabella V. Moningka; Douglas N. pareta; Hariyadi Hariyadi; Nerni Potalangi
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 3 No. 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.073 KB) | DOI: 10.55724/j.biofar.trop.v3i2.280

Abstract

Sabun cair merupakan campuran dari senyawa kalium dengan asam lemak yang digunakan sebagai bahan pembersih tubuh, berbentuk cair, busa, dengan atau tanpa zat tambahan lain serta tidak menimbulkan iritasi pada kulit. Tujuan penelitian ini untuk membuat sediaan sabun cair ekstrak daun pala dan melakukan pengujian aktivitas antibakteri sediaan sabun cair ekstrak daun pala terhadap bakteri S. aureus. Penelitian ini merupakan eksperimen laboratorium. Metode yang digunakan adalah difusi sumuran. Hasil penelitian menunjukkan sediaan sabun cair ekstrak daun pala memiliki aktivitas antibakteri ditandai dengan terbentuknya zona hambat. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bawah formulasi sediaan sabun cair ekstrak daun pala dengan konsentrasi 8% dan 9% telah memenuhi persyaratan yang sesuai dengan standar yang ditetapkan SNI 06-4085-1996. Sedangkan pada konsentrasi 10% dalam uji pH tidak memenuhi persyaratan. Formulasi sediaan sabun cair ekstrak daun pala memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus yaitu pada konsentrasi 8% zona hambat 9.6 mm, konsentrasi 9% zona hambat 7.3 mm, dan konsentrasi 10% zona hambat 6.6 mm.
Identifikasi Bahan Kimia Obat (BKO) Glibenklamid Pada Jamu Antidiabetes Dengan Menggunakan Metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT) Dan Spektrofotodensitometri Asmiati Mulkin; Wilmar Maarisit; Douglas Pareta; Reky R. Palandi
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 3 No. 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.749 KB) | DOI: 10.55724/j.biofar.trop.v3i2.284

Abstract

Untuk mengetahui adanya kandungan glibenklamid dalam jamu diabetes, dilakukan pengujian kualitatif yaitu menggunakan lempeng KLT. Metode KLT digunakan karena KLT merupakan metode yang sederhana dan cepat. KLT digunakan secara luas untuk analisis obat Penelitian ini untuk mengidentifikasi bahan kimia obat glibenklamid pada jamu antidiabetes dengan menggunakan metode kromatografi lapis tipis. Sampel yang digunakan adalah 3 macam jamu antidiabetes yaitu Delites,Jakeni,Wei Yi Wang Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa jamu Wei Yi Wang (0003.K) positif mengandung bahan kimia obat (BKO) glibenklamid. Jamu Delites (0001.K) dan jamu Jakeni (0002.K) negatif mengandung bahan kimia obat (BKO). Hal ini dapat dilihat dari nilai Rf masing-masing sampel dan nilai Rf dari baku pembanding glibenklamid dan Spike serta dipertegas dengan hasil uji spektrofotodensitometri yang menunjukan peak (puncak gelombang) yang sama.
Evaluasi Pelaksanaan Pelayanan Kefarmasian Di Apotek Telemedika Farma 14 Manado Deby Mongi; Douglas Pareta; Wilmar Maarisit; Jabes kanter
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 3 No. 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.647 KB) | DOI: 10.55724/j.biofar.trop.v3i2.286

Abstract

Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendapatkan informasi secara menyeluruh bagaimana sistem pelayanan kefarmasian di Apotek Telemedika Farma 14 Manado. Responden dalam penelitian ini adalah Apoteker Pengelolah Apotek (APA), Tenaga Teknis Kefarmasian. Berdasarkan hasil penelitian maka di dapatkan hasil bahwa standar pelayanan kefarmasian yang ada di Apotek Telemedika Farma 14 Manado belum sepenuhnya menerapkan standar pelayanan kefarmasian berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan. Standar pelayanan kefarmasian pada pelayanan informasi obat tidak dilakukan informasi kepada konsumen terkait farmakokinetik. Pada saat konseling tidak dilakukan konseling yang terdokumentasi. Pelayanan kefarmasian dirumah belum sepenuhnya dilaksanakan. Pemantauan terapi obat tidak melakukan pemilihan pasien sesuai kriteria, dan tidak melakukan dokumentasi pelaksanaa pemantauan terapi obat. Pelayanan Kefarmasian Di Rumah dan Monitoring Efek Samping obat belum dilakukan sepenuhnya.
Evaluasi Perencanaan Dan Pengadaan Obat Di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Daerah Provinsi Sulawesi Utara Dian K. Ta’au; Douglas N. Pareta; Jabes W. Kanter; Silvana L. Tumbel
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 3 No. 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.059 KB) | DOI: 10.55724/j.biofar.trop.v3i2.287

Abstract

Pengelolaan obat merupakan rangkaian kegiatan yang menyangkut aspek perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, pencatatan dan pelaporan. Perencanaan dan pengadaan obat yang tidak baik dapat mengakibatkan ketersediaan obat tidak dapat dipenuhi sehingga membuat pelayanan kesehatan tidak berjalan dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi sistem perencanaan dan pengadaan obat di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Daerah Provinsi Sulawesi Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pengambilan data secara restropektif. Hasil penelitian diperoleh data alokasi pengadaan obat 96,49%, ketersediaan obat sesuai kebutuhan 100%, kesesuaian obat yang tersedia dengan DOEN 84,33%, ketepatan perencanaan 150% dan kesesuaian permintaan obat 69,57%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil evaluasi sistem perencanaan dan pengadaan Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Daerah Provinsi Sulawesi Utara yang belum sesuai standar Kemenkes RI yaitu Alokasi Dana Pengadaan Obat, Kesesuaian Item Obat Yang Tersedia Dengan DOEN, Kesesuaian Permintaan, dan yang sesuai dengan standar Kemenkes RI yaitu Ketersediaan Obat Sesuai Kebutuhan dan Ketepatan Perencanaan Obat.
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Kangkung Air Ipomoea aquatica Forsk Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Vivit A. Baura; Douglas N. Pareta; Selvana S. Tulandi; Sonny D. Untu
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 4 No. 1 (2021): April 2021
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.236 KB) | DOI: 10.55724/j.biofar.trop.v4i1.303

Abstract

Daun kangkung air Ipomoea aquatica, merupakan salah satu jenis tumbuhan yang dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia sebagai sayuran. Selain itu kangkung air juga digunakan sebagai obat tradisional. Daun kangkung air Ipomoea aquatica Forsk mengandung senyawa antibakteri seperti Flavanoid, Tanin, Triterpenoid, Alkaloid dan Saponin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak daun kangkung air terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Sampel diekstrak menggunakan etanol, ekstrak yang diperoleh dibuat konsentrasi 2µg/10µL, 4µg/10µL, dan 6µg/10µL untuk diuji aktivitas antibakteri Staphylococcus aureus. Hasil penelitian penelitian menunjukkan bahwa ekstrak Kangkung Air (Ipomoea aquatica Forsk) dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus pada konsentrasi 20%, 40%, dan 60% dengan rata-rata diameter zona hambat 12.66, 13.33, dan 16.33 mm dengan kategori daya hambat kuat.
Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Bunga Bougenville Bougainvillea glabra Sebagai Antioksidan Recky A.L. Simatupang; Joke L. Tombuku; Douglas N. Pareta; Yessie K. Lengkey
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 4 No. 1 (2021): April 2021
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (714.271 KB) | DOI: 10.55724/j.biofar.trop.v4i1.305

Abstract

Beberapa jenis tumbuhan, khususnya dari keluarga Nyctaginaceae mempunyai aktivitas antioksidan yang tinggi, salah satunya tumbuhan Bougenville (Bougainvillea glabra). Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa kimia yang terkandung dalam ekstrak bunga Bougainvillea glabra dan aktivitas antioksidanya menggunakan metode DPPH. Sampel di maserasi dengan etanol, ekstrak yang diperoleh diuji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH dengan dengan konsentrasi ekstrak 5; 10; 15; 20; dan 25 ppm. Dalam penelitian ini dilakukan uji skrining antioksidan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan senyawa yang terkandung dalam bunga Bougainvillea glabra yaitu senyawa alkaloid, triterpenoid, tanin, flavonoid, saponin dan fenolik. Ekstrak Bunga Bougainvillea glabra memiliki aktivitas sangat kuat sebagai antoksidan pada nilai IC50 2.27229 ppm.
Analisis Rhodamin B Pada Lipstik Yang Beredar Di Pasar Lirung Kabupaten Kepulauan Talaud Aditia Biasa; Wilmar Maarisit; Douglas N. Pareta; Yessie K. Lengkey
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 4 No. 1 (2021): April 2021
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.837 KB) | DOI: 10.55724/j.biofar.trop.v4i1.308

Abstract

Lipstik merupakan kosmetik yang banyak di gunakan kaum wanita untuk memperbaiki diri, dengan tampilan warna yang beraneka macam salah satunya adalah lipstik yang berwarna merah dan merah tua. Rhodamin B adalah pewarna sintetis yang di larang dalam kosmetika termasuk lipstik namun seringkali di salah gunakan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis ada tidaknya kandungan Rhodamin B pada lipstik yang beredar di Pasar Lirung Kab. Kepulauan Talaud. Populasi penelitian adalah sedian lipstik yang berwarna merah dan merah tua dengan 9 jenis sampel yang tidak memiliki No ijin BPOM. Penelitian ini merupakan analisis laboratorium secara deskriptif, dengan menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Hasil penelitian terdapat 2 sampel yaitu sampel A dan G yang memiliki warna merah muda dan memiliki nilai Rf yang sama atau memiliki selisih nilai Rf ? 0,2 antara sampel dan larutan baku pembanding.
Potensi Interaksi Obat Antipsikotik Pada Pasien Skizofrenia Paranoid di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr.V.L Ratumbuysang Paula Rumagit; Randy Tampa’i; Douglas Pareta; Joke L. Tombuku
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 4 No. 1 (2021): April 2021
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.878 KB) | DOI: 10.55724/j.biofar.trop.v4i1.314

Abstract

Untuk mengetahui potensi interaksi obat berdasarkan tingkat keparahan interaksi obat antipsikotik haloperidol dan risperidon atau kombinasinya pada pengobatan pasien Skizofrenia Paranoid rawat jalan di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. V. L. Ratumbuysang. Data diambil dari rekam medik dan lembar resep pasien skizofrenia paranoid. hasil penelitian diperoleh karakteristik pasien jenis kelamin laki-laki 60%, perempuan 40%, obat antipsikotik terbanyak yang digunakan yaitu antipsikotik tipikal haloperidol 12,1% dan antipsikotik atipikal risperidon 21,6%. Golongan obat lain terbanyak digunakan adalah trihexipenidil 28,1% dan diazepam 15%. Potensi interaksi penggunaan obat antipsikotika haloperidol, risperidon dan kombinasinya berdasarkan tingkat keparahan dari jumlah kasus 337 diperoleh level serious 1,5% dengan jumlah kasus 5, level significant 94,5 % dengan jumlah kasus 318, dan level minor 4% jumlah kasus 14.
Evaluasi Kepuasan Pelayanan Kefarmasian Di Instalasi Farmasi RSJ. Prof. DR. V.L Ratumbuysang Meyske Manapode; Randy Tampa’i; Douglas Pareta; Selvana Tulandi
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 4 No. 1 (2021): April 2021
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.128 KB) | DOI: 10.55724/j.biofar.trop.v4i1.317

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat kepuasan pasien dalam pelayanan kefarmasian di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr . V. L. Ratumbuysang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif dimana penelitian dilakukan untuk mendeskripsikan atau menguraikan suatu keadaan di dalam suatu komunitas atau masyarakat dengan mengumpulkan data angket atau kuesioner dari pasien yang menerima pelayanan kefarmasian di Instalasi Farmasi RSJ Prof Dr. V.L.Ratumbuysang. Penelitian ini dilakukan di Instalasi Farmasi (IFRS) RSJ Prof Dr. V.L.Ratumbuysang pada bulan Pebruari 2020 dengan jumlah responden 95 orang.Hasil penelitian evaluasi kepuasan pada pelayanan kefarmasian di RSJ Prof. Dr. V.L. Ratumbuysang secara keseluruhan adalah 70% berada dalam kategori puas, artinya pelayanan kefarmasian di RSJ Prof. Dr. V.L. Ratumbuysang dari hasil evaluasi sudah memberikan kepuasan kepada pasien. Hal ini dapat dilihat pada capaian nilai kepuasan pasien berdasarkan 5 dimensi kualitas pelayanan yaitu : Dimensi Kehandalan nilai kepuasan pasien sebesar 67,37%, Dimensi Ketanggapan 69,74 % , Dimensi Jaminan 70,16 %, Dimensi Empati 70,53 % dan dimensi Penampilan 72,21%