Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Penerapan Metode Geolistrik Konfigurasi Wenner - Schlumberger Untuk Analisis Rembesan Pada Maindam Waduk Greneng, Kabupaten Blora Dian Chandrasasi; Runi Asmaranto; Ni Made Candra Partarini
Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering Vol. 9 No. 2 (2018)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1161.317 KB) | DOI: 10.21776/ub.pengairan.2018.009.02.5

Abstract

Bendungan Greneng yang berusia hampir 100 tahun terindikasi terjadi rembesan pada tubuh bendungan yang terlihat dari longsoran pada dinding tumpuan hilir bendungan. Studi ini bertujuan untuk mengetahui rembesan secara visual pada tubuh Bendungan Greneng dan untuk mengetahui posisi pola rembesan di lereng tubuh dan pondasi Bendungan Greneng dengan Geolistrik konfigurasi Wenner-Schlumberger. Secara visual terdapat 6 (enam) spot rembesan dimana, satu spot rembesan diduga sebagai akibat aliran air tanah. Adapun indikasi posisi rembesan tersebut keseluruhannya terletak pada hilir tubuh bendungan. Hasil pengukuran alat Geolistrik konfigurasi Wenner-Schlumberger dengan pengolahan aplikasi RES2DINV diperoleh hasil posisi rembesan yang diwakili oleh nilai resistivitas paling rendah dengan gradasi berwarna biru. Hasil keempat garis kerja dapat diperhatikan bahwa setiap Line menunjukan adanya potensi rembesan yang berbeda-beda namun, dapat diketahui terdapat potensi aliran rembesan pada setiap daerah Main Dam Waduk Greneng yang ditandai dengan adanya resistivitas rendah yang ditandai dengan warna biru.
Pengaruh Angin Terhadap Dimensi Rip-rap Bendungan (Studi Kasus Bendungan Sutami) Nasya Shafa' Faizah; Runi Asmaranto; Jadfan Sidqi Fidari
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rip-rap Bendungan Sutamiberfungsi sebagai peredam energi yang dapat mereduksi hempasan ombak agar tidak terjadi penggerusan tanah pada lereng bendungan. Studi ini bertujuan menganalisa potensi terjadinya kerusakan material pada rip-rap Bendungan Sutamiberdasarkanperbedaan nilai dimensi rip-rap yang dihitung dari pembangkitan gelombang menggunakan perhitungan kecepatan angin 10 tahun terakhir dengan nilai yang sebenarnya. Pembangkitan gelombang dan dimensi rip-rap dihitung menggunakan metode perhitungan angin terkoreksi (UA) danmetode perhitungan angin desain (VMPH).Data yang dibutuhkan yaitu kecepatan angin bulananuntuk menghitung kecepatan angin koreksi (UA), data arah anginyang digunakan untuk menentukan nilai panjang fetch (F), data berat jenis batuan dan slope rip-rap bendunganuntuk menghitung berat masing –masing fragmen batuan (W50), serta data berat median rip-rap sebenarnya untuk analisa terjadinya potensi kerusakan.Dari hasil kajian menunjukkan bahwa dari semua metode yang digunakan mendapatkan hasil tinggi gelombang yang sangat kecil. Hal tersebut disebabkan karena fetch Bendungan Sutami pendek atau > 1 km, yang mempengaruhi hasil dari pembangkitan gelombang dan dimensi batuan rip-rap yang didapatkan. Maka, dapat disimpulkan angin area penelitian tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap kekuatan material rip-rap pada Bendungan Sutami atau masih dikatakan aman dari pengaruh angin dan gelombang.
Analisis Keruntuhan Bendungan Cipanas Kabupaten Sumedang Melalui Simulasi HEC-RAS dan InaSAFE Calvin Orniel Tinambunan; Dian Sisinggih; Runi Asmaranto
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bendungan Cipanas Terletak di Kabupaten Sumedan merupakan salah satu bendungan yang direncanakan akan selesai pada tahun 2022 Bendungan Cipanas memiliki tampungan efektif sebesar 81 juta m3. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya debit banjir rancangan maksimum di daerah tangkapan air Bendungan Cipanas, memperkirakan sebaran banjir akibat runtuhnya Bendungan Cipanas berdasarkan simulasi HEC-RAS dan tingkat bahayanya, menentukan klasifikasi dan memperkirakan kerusakan ekonomi yang disebabkan oleh runtuhnya Bendungan Cipanas berdasarkan InaSAFE. Pada studi ini dilakukan analisis debit banjir rancangan menggunakan metode HSS Nakayasu dan Snyder. Hasil dari analisis ini didapatkan debit PMF menggunakan HSS nakayasu sebesar 1346,844 m3/detik. Berdasarkan simulasi HEC-RAS dari ketiga skenario tersebut, diperoleh sebaran terluas genangan banjir akibat keruntuhan Bendungan Cipanas seluas 534.010 km2 yaitu pada kondisi piping atas. Berdasarkan luasan sebaran banjir dan ketinggian maksimum banjir yang disimulasikan pada aplikasi InaSAFE, keruntuhan Bendungan Cipanas tergolong sebagai bahaya tingkat tinggi. Perkiraan kerugian ekonomi akibat keruntuhan Bendungan Cipanas berdasarkan simulasi InaSAFE sebesar Rp. 797,090,878,500,00.
Studi Penilaian Indeks Kinerja Irigasi Dan Angka Kebutuhan Nyata Operasi Dan Pemeliharaan (Aknop) Pada Daerah Irigasi Kali Biru Kecamatan Ngajum Kabupaten Malang Bayu Achmad Gozali; Runi Asmaranto; Very Dermawan
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daerah Irigasi Kali Biru memiliki bangunan pengambilan yang terletak pada Kecamatan Ngajum Kabupaten Malang. Ada 2 titik pengambilan pada bangunan tersebut, yang menjadi saluran Primer Ubalan (110 ha) dan saluran Primer Baba’an (66 ha). Hasil inventarisasi yang dilakukan pada tahun 2022, terdapat 26 titik kerusakan pada saluran yang diakibatkan oleh 1 sedimen dan 25 kerusakan lining saluran. Untuk indeks kinerja irigasi dari Daerah Irigasi Kali Biru mendapatkan nilai sebesar 78,66% (Kondisi Sedang) dengan aspek prasarana fisik sebesar 39,00%, aspek produktivitas tanam 13,83%, aspek sarana penunjang O&P sebesar 7,15%, aspek organisasi dan personalia sebesar 10,93%, aspek dokumentasi sebesar 3,30%, dan aspek perkumpulan petani pemakai air sebesar 4,45%. Perhitungan prioritas Daerah Irigasi Kali Biru dengan menggunakan metode peringkat dimana mengurutkan dari besaran nilai aset terendah ke tertinggi. Sehingga didapatkan hasil dimana 9 aset dengan kondisi sedang, 21 aset dalam kondisi baik, dan 40 dalam kondisi baik sekali. Dengan penanganan rehabilitasinya didapatkan 9 aset membutuhkan pemeliharaan berkala bersifat perbaikan, 21 aset membutuhkan pemeliharaan berkala bersifat perawatan, dan 40 aset cukup dilakukan pemeliharaan rutin. Perhitungan AKNOP didapatkan sebesar  Rp. 322.235.852,00 dengan Rp. 63.312.860,00 untuk biaya operasi dan Rp. 258.922.992,00 untuk biaya pemeliharaan.
Studi Pengendalian Banjir Sungai Tengkapak Kabupaten Bulungan Kalimatan Utara Muhammad Nashiruddin Ilyas; Sumiadi; Runi Asmaranto
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian studi pengendalian banjir di Sungai Tengkapak Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara ini bertujuan untuk menganalisa penanganan banjir yang ada dengan menggunakan perencanaan bangunan penahan dinding sungai, karena pada kondisi sungai tampungan sudah tidak mencukupi, selain itu tanggul sungai juga sering terjadi longsor karena tidak mampu menahan beban yang berada diatasnya seperti pemukiman warga. Dari hasil perhitungan hidrologi data debit yang digunakan merupakan kala ulang 25 tahun (Q25th). Perhitungan analisa debit rancangan menggunakan Hidrograf Satuan Sintetis Nakayasu, dan analisa hujan jam-jaman menggunakan PSA 007. Kemudian analisa profil aliran sungai menggunakan program HEC-RAS Versi 6.0.0 untuk mengetahui kondisi aliran serta penampang sungai pada debit banjir rencana dengan kala ulang 25 tahun. Dari hasil perhitungan maka didapatkan debit sebesar 272,29 m3/dt, yang mengakibatkan limpasan pada beberapa titik penampang Sungai Tengkapak dengan ketinggian air limpasan tertinggi 1,38 m dan rerata limpasan mencapai 0,602 m. Maka dari analisis tersebut perlu diberikan struktur bangunan dinding penahan setinggi 6,42 m dimana pada ukuran bangunan tersebut telah memenuhi syarat faktor keamanan. Sehingga dari hasil tersebut perencanan konstruksi bangunan dinding penahan dapat diaplikasikan untuk menanggulangi banjir pada Sungai Tengkapak.
Studi Perencanaan Bangunan Perkuatan Tebing Sebagai Upaya Pengendalian Longsor Sungai Kusan Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan Andhika Gymnastiar; Runi Asmaranto; Very Dermawan
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai Kusan pada wilayah DAS Kusan banyak mengalami longsor pada tebing sungai akibat banjir pada bulan Januari-April 2021. Untuk itu perlu dilakukan perencanaan perkuatan tebing sungai agar dapat mencegah kerugian yang lebih besar. Pada studi ini, dilakukan analisis dengan beberapa metode untuk mengetahui perencanaan bangunan perkuatan tebing yang ideal berdasarkan kondisi profil aliran sungai dan kestabilan tebing eksisting. Dari hasil analisis, didapatkan penyebab longsor akibat gerusan sungai dan beberapa kondisi eksisting tebing tidak stabil. Berdasarkan kondisi tersebut, dilakukan pengendalian longsor dengan dinding penahan kantilever berdimensi 7x7 m. Pada pondasi kantilever di desain mini pile sepanjang 12 m, berjumlah 7 buah untuk meneruskan beban ke dalam lapisan tanah keras. Selain itu, ditambahkan desain blok beton dengan dimensi 0,7x0,7x0,7 m yang dilengkapi geotextile untuk mencegah gerusan pada tebing sungai dan pondasi kantilever. Berdasarkan kombinasi desain tersebut, maka pengendalian longsor pada tebing Sungai Kusan dapat diterima.
Studi Potensi Air Tanah Dengan Metode Geolistrik Menggunakan Software Ipi2win Dan Rockworks Di Desa Pangirolong, Siau Timur Selatan Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara Budi Sampurno Rekso; Runi Asmaranto; Emma Yuliani
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (SITARO) memiliki potensi pertanian tetapi sebagian masyarakat masih kekurangan pasokan air bersih khususnya pada Desa Pangirolong Kecamatan Siau Timurt. Dari permasalahan tersebut dilakukanlah penelitian pada Desa Pangirolong yang bertujuan untuk mengetahui potensi air tanah. Penelitian dilakukan pada 6 titik geolistrik agar diketahui  struktur geologi dan lapisan akuifer menggunakan aplikasi IPI2WIN dan Rockworks. Untuk mengetahui potensi air tanah dilakukan dengan menghubungkan jenis akuifer yang sama setelah itu dihitung menggunakan pendekatan rumus Darcy. Hasil analisa menunjukkan 5 jenis lapisan geologi yaitu batu tufa, aglomerat, lava, batu pasir tufa dan batuan beku, dengan 6 titik pendugaaan akuifer. Berdasarkan hasil visualisasi lapisan tanah maka bisa disimpulkan  rekomendasi titik pengeboran Pangirolong 1 kedalaman 60 m, titik Pangirolong 2 kedalaman 70 m, titik Pangirolong 3 kedalaman 50 m. titik Lai 1 kedalaman 50 m, titik Lai 2 kedalaman 80 m, dan titik Lai 3 kedalaman 60 m. Perhitungan potensi air  tanah menggunakan pendekatan rumus Darcy pada titik Pangirolong  terdapat Q(Debit) sebesar  0,50925926 l/det dan pada titik Lai terdapat Q(Debit) sebesar 0,601851851 l/det
Analisis Kapasitas Saluran Drainase Kelurahan Kalipang Kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar menggunakan EPA SWMM 5.1 Cahyo Trilaksono; Runi Asmaranto; Riyanto Haribowo
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perubahan lahan terbuka hijau menjadi kawasan permukiman di Kelurahan Kalipang  mempengaruhi kemampuan lahan dalam menyerap air. Salah satu dampak yang ditimbulkan oleh hal tersebut yaitu meningkatnya limpasan permukaan,sehingga menyebabkan saluran meluap dan terjadi genangan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kapasitas saluran drainase eksisting yang ada di Kelurahan Kalipang Kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar. Dalam studi ini digunakan aplikasi SWMM 5.1 untuk membantu simulasi hujan menjadi limpasan permukaan dan melakukan analisis kapasitas saluran. Dari hasil analisis didapatkan total limpasan yang terjadi dengan menggunakan hujan rancangan kala ulang 5 tahun yaitu sebesar 126.98 103m3. Hasil simulasi menunjukan terdapat 9 Daerah Pengaliran Saluran (subcatchment)  (S2, S4, S6, S19, S35, S38, S42, S43 dan S48) menghasilkan limpasan permukaan yang besar dengan nilai debit limpasan lebih besar dari 0.5 m3/detik. Analisis terhadap kapasitas tampungan saluran menunjukan terdapat 27 saluran yang tidak mencukupi dan mengakibatkan luapan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka dilakukan perencanaan pengembangan dengan melakukan perubahan dimensi terhadap saluran yang meluap 27 dan 4 saluran sekitarnya. Saluran yang telah dilakukan perubahan memiliki dimesi tinggi 0.5-1 m dan lebar 0.5-1 m.  Solusi lainnya dengan merencanakan penambahan 3 saluran baru dan 2 penambahan outfall dilakukan untuk mengurangi debit limpasan pada saluran eksisting.
Penanganan Genangan Berbasis Konservasi pada Kelurahan Arjowinangun Kota Malang Sarah Kalimatu Haqqin; Runi Asmaranto; Linda Prasetyorini
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tercatat banyak permasalahan banjir dan genangan yang terjadi di Kota Malang, salah satunya di Kelurahan Arjowinangun. Pesatnya pembangunan yang mengubah tata guna lahan dari lahan terbuka hijau menjadi perumahan dan bangunan lainnya, sehingga mengurangi daerah resapan air dan pada akhirnya melimpas dan bahkan menggenang. Oleh karenanya, diperlukan adanya evaluasi saluran drainase untuk kondisi eksisting untuk menentukan alternatif penanganan genangan yang tepat dengan berbasis konservasi. Evaluasi dilakukan dengan simulasi menggunakan SWMM, yang mana sering digunakan untuk perhitungan drainase perkotaan. Didapatkan genangan pada 9 saluran drainase dari 23 saluran tinjauan yang tidak mampu menampung debit rancangan periode ulang 5 tahun. Dalam SWMM, terdapat beberapa pilihan alternatif yang terdapat dalam LID Controls, beberapa diantaranya yaitu rain barrel dan infiltration trench. Dari kedua alternatif tersebut didapatkan kesimpulan bahwa rain barrel dapat mengurangi air limpasan lebih banyak, sedangkan infiltration trench dapat menambah total infiltrasi.
Perbandingan Hasil Stabilisasi Menggunakan Volcanic Ash dan Kapur Pada Tanah Ekspansif di Kawasan Citraland Surabaya Banyu Bening Ramadhanti; Andre Primantyo Hendrawan; Runi Asmaranto
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lempung ekspansif adalah jenis tanah problematik karena mudah mengembang dan menyusut akibat perubahan kadar air tanah. Struktur perkerasan jalan, gedung dan jembatan yang dibangun di atas tanah jenis ini akan mengalami kerusakan atau keruntuhan. Untuk meningkatkan daya dukung dan kekuatannya, proses perbaikan tanah berupa stabilisasi telah sering digunakan. Pada studi ini, material abu vulkanik (volcanic ash) dari Gunung Kelud dan bubuk kapur komersial digunakan sebagai stabilizer untuk meningkatkan karakteristik kekuatan lempung ekspansif yang diambil dari wilayah barat kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur Indonesia. Di laboratorium, benda uji eksperimental diambil dengan cara menyampurkan 15% bahan volcanic ash dan kapur dengan tanah ekspansif untuk mengevaluasi pengaruhnya terhadap kuat tekan bebasnya (unconfined compression strength, UCS). Nilai kadar air optimum (OMC) dan kepadatan kering maksimum (MDD) didapat dari pemadatan Standard Proctor. Dari hasil penelitian dapat ditunjukkan bahwa volcanic ash dan kapur mampu menurunkan harga indeks plastisitas lempung ekspansif. Peningkatan tertinggi nilai UCS diamati pada benda uji yang distabilisasi dengan 15% volcanic ash. Pada proses pemadatan, penambahan volcanic ash dan kapur dapat meningkatkan kepadatan kering maksimum tetapi menurunkan kadar air optimum dari benda uji lempung ekspansif.