Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Journal of Livestock and Animal Health (JLAH)

Prevalensi Cacing Fasciola Hepatica Pada Sapi Akseptor Program Upsus Siwab Di Kabupaten Muna: Prevalence of Fasciola Hepatica Worms in Cattle Upsus Siwab Program Acceptors in Muna Regency Deki Zulkarnain; A Selamet Aku; Rahmatullah Rahmatullah; Laode Muh Munadi
Journal of Livestock and Animal Health Vol. 4 No. 1 (2021): February
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (713.681 KB) | DOI: 10.32530/jlah.v4i1.291

Abstract

UPSUS SIWAB adalah program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan populasi sapi melalui perbaikan manajemen pemeliharaan dan reproduksi ternak. Salah satu kendala dalam pencapaian program tersebut adalah infeksi penyakit. Infestasi parasit cacing dilaporkan mampu menurunkan produktivitas ternak seperti penurunan bobot badan, daya kerja, kualitas daging, kulit, jeroan, dan terhambatnya pertumbuhan pada sapi muda serta berpotensi sebagai penular penyakit pada manusia (agen zoonosis). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi cacing Fasciola hepatica (F. hepatica) pada sapi akseptor program UPSUS SIWAB di Kabupaten Muna. Sebanyak 270 sampel feses sapi dikoleksi dari sembilan kecamatan menggunakan metode random sampling. Variabel yang diamati, yaitu jenis telur cacing yang menginfestasi sapi akseptor menggunakan metode natif dan pembesaran mikroskop 100x (10x10). Selanjutnya, data dianalisis menggunakan persamaan prevalensi. Hasil studi menunjukkan bahwa tingkat prevalensi kejadian F. hepatica di Kabupaten Muna adalah 4,9%. Berdasarkan lokasinya, infestasi cacing F. hepatica dideteksi pada sapi akseptor yang tersebar di lima kecamatan, yaitu Kecamatan Parigi (0,74% ; 2/270), Lasapela (0,37% ; 1/270), Kabawo (2,59% ; 7/270), Watopute (0,37% ; 1/270) dan Tangkuno Selatan (0,74% ; 2/270). Faktor yang diduga berpengaruh terhadap variasi infeksi ini adalah sistem pemeliharaan ternak, keberadaan inang perantara dan tampungan air serta metode diagnose yang digunakan pada studi ini.