Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Faktor Determinan Pemanfaatan Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) pada Era Pandemi Covid 19 Saradiah Mariana Natapradja; Khoidar Amirus; Vera Yulyani
Media Informasi Vol. 18 No. 2 (2022): MEDIA INFORMASI
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (837.523 KB) | DOI: 10.37160/bmi.v18i2.55

Abstract

Selama pandemi COVID-19, kegiatan Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular tidak dapat dilaksanakan sehingga mengakibatkan penurunan angka kunjungan. Penurunan angka kunjungan posbindu PTM tercatat di Kota Bandar Lampung pada tahun 2020 seperti pelayanan hipertensi hanya 7,5% dari target 8,3%, pelayanan penderita obesitas 6,05% dari target 15,4% dan skrining kesehatan usia produktif hanya 47,47% dari target 100%. Di Puskesmas Palapa cakupan pelayanan hipertensi dalam gedung hanya sebesar 8,88%, pelayanan diabetes melitus hanya sebesar 6.53% dan cakupan pelayanan usia produktif hanya sebesar 5,23%. Tujuan penelitian ini untuk diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan Posbindu PTM pada era COVID 19 di wilayah kerja Puskesmas Palapa. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan Cross Sectional dan sampel sebanyak 180 responden. Teknik sampling yang digunakan dengan cara Accidental Sampling dengan uji analisis univariat, bivariat untuk mengetahui hubungan variabel independen dan dependen menggunakan Chi Square dan analisis multivariat menggunakan uji Regresi Logistic. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh sikap (p value=0,002), tingkat pengetahuan (p value=0,006), dukungan keluarga ( p value=0,031) dan situasi pandemi COVID-19 (p value=0,005) terhadap pemanfaatan posbindu PTM dan tidak ada pengaruh jarak tempuh (p value=0,525) dan dukungan tenaga kesehatan (p value=1,000) terhadap pemanfaatan posbindu PTM. Hasil analisis Multivariat menunjukkan bahwa faktor yang paling dominan terhadap pemanfaatan posbindu PTM adalah sikap. Sikap termasuk ke dalam proses help seeking behaviour sebagai bentuk mencari bantuan artinya dalam membentuk perilaku dalam memanfaatkan posbindu, seseorang harus memiliki sikap positif yang mendorong sehingga responden memiliki kemampuan komunikasi dalam mencari bantuan untuk mengobat dirinya dan memeriksakan kondisi kesehatannya ke posbindu terdekat. Diharapkan kepada petugas Posbindu perlu melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang manfaat mengikuti kegiatan posbindu penyakit tidak menular sehingga dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang manfaat posbindu.
Persepsi Masyarakat Mengenai Pemberian Vaksinasi Booster di Wilayah Kerjapuskesmas Rajabasa Indah Bandar Lampung Leona Ferdha Fitrihanny; Vera Yulyani; Aswan Jhonet; Festy Ladyani Mustofa
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 6 (2023): Volume 3 Nomor 6 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.043 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v3i6.10480

Abstract

ABSTRACT Covid-19 vaccination is one of the government's efforts to deal with the Covid-19 pandemic in Indonesia, especially booster vaccinations where there is a decrease in effectiveness after the second dose. The Lampung region has very low program achievements. This is influenced by people's perceptions of the vaccine itself. To approach public perception regarding the effectiveness of giving booster vaccinations in the working area of the Rajabasa Indah Health Center, Bandar Lampung, in 2022. Qualitative study using a descriptive design with a phenomenological approach, with a purposive sampling technique. The number of informants who were interviewed was 10 people and 1 of them was a key informant. The results obtained from this study are the public's perception of the specifications in the form of perceived benefits, perceived obstacles and incentives to act. Not all people consider that vaccines are effective and useful, some cancel that vaccines are only a condition for travel and a condition for receiving assistance. The people who receive it are also prohibited on government advice. Keyword: Perception, Covid-19 Vaccination, Society  ABSTRAK Vaksinasi Covid-19 menjadi salah satu upaya pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 di Indonesia, khususnya vaksinasi booster dimana adanya penurunan efektivitas paska dosis dua. Wilayah Lampung memiliki capaian vaksinasi yang masih sangat rendah. Hal ini dipengaruhi oleh persepsi masyarakat mengenai vaksin itu sendiri. Mengeksplorasi persepsi masyarakat mengenai efektivitas pemberian vaksinasi booster di wilayah kerja Puskesmas Rajabasa indah Bandar Lampung tahun 2022. Penelitian kualitatif rancangan deskriptif dengan pendekatan fenomenologi, dengan teknik pengambilan sampel Purposive Sampling. Jumlah informan  yang dilakukan wawancara sebanyak 10 orang dan 1 diantaranya sebagai informan kunci. Berdasarkan hasil pada penelitian didapatkan dari penelitian ini adalah persepsi masyarakat terhadap adanya vaksinasi berupa persepsi manfaat, persepsi hambatan dan dorongan untuk bertindak. Tidak semua masyarakat menilai bahwa vaksin efektif dan bermanfaat, ada pula yang beranggapan bahwa vaksin hanya sebagai syarat perjalanan dan syarat menerima bantuan. Masyarakat yang menerima vaksin pun didasari atas anjuran pemerintah. Kata Kunci: Persepsi, Vaksinasi Covid-19, Masyarakat
Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Orang Tua dalam Penerimaan Vaksinasi Covid-19 pada Remaja Usia 12 – 17 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Rajabasa Indah M. Rizal Nurfauzi; Vera Yulyani; Tusy Triwahyuni; Mala Kurniati
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 6 (2023): Volume 3 Nomor 6 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.371 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v3i6.10479

Abstract

ABSTRACT Covid-19 vaccination is one of the government's programs in dealing with the Covid-19 pandemic in Indonesia. Vaccination in adolescents is influenced by parents' perceptions in decision making. Adolescent vaccination achievements in the Lampung region are still very low. this study aims to identify factors that influence parents' perceptions of receiving Covid-19 vaccinations for adolescents aged 12-17 years in the working area of the Rajabasa Indah Health Center in 2022. Quantitative study with an analytic approach using a cross-sectional and the instrument used is a questionnaire This type of research is a descriptive quantitative research with a cross-sectional design, with purposive sampling technique. The number of samples studied was 395 parents who had children aged 12-17 years. Data analysis was performed by Chi-square test. It is known that there is a relationship between parents' perceptions and perceived vulnerability (p=0.044), parents' perceptions and perceived benefits (p=0.043), and parents' perceptions with perceived barriers (p=0.05) towards receiving the Covid-19 vaccination in adolescents aged 12-17 years. Of the 5 parents' perceptions regarding the factors that influence acceptance of the Covid-19 vaccine for adolescents aged 12-17 years. There are only 3 acceptable factors, namely the vulnerability of Covid-19 vaccination, the benefits of Covid-19 vaccination, and the inhibition of Covid-19 vaccination on the accessibility of Covid-19 vaccination in adolescents aged 12-17 years. Therefore, it is necessary to make efforts to increase information and education about the Covid-19 vaccine to parents and the general public so that they can increase acceptance of Covid-19 vaccination in adolescents. Keyword: Covid-19 Vaccination, Parents, Adolescents.  ABSTRAK Vaksinasi Covid-19 menjadi salah satu program pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 di Indonesia. Vaksinasi pada remaja dipengaruhi oleh persepsi orang tua dalam pengambilan keputusan. Capaian vaksinasi remaja di wilayah Lampung masih sangat rendah. penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi orangtua dalam menerima vaksinasi Covid-19 untuk remaja usia 12-17 tahun di wilayah kerja Puskesmas Rajabasa Indah pada tahun 2022. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif dengan rancangan cross sectional, dengan teknik pengambilan sampel Purposive Sampling. Jumlah sampel yang diteliti sebanyak 395 orang tua yang memiliki anak usia 12- 17 tahun. Analisis data dilakukan dengan uji Chi-square. Diketahui terdapat hubungan persepsi orang tua dengan kerentanan yang dirasakan (p=0.044), persepsi orang tua dengan manfaat yang dirasakan  (p=0.043), dan persepsi orang tua dengan hambatan yang dirasakan (p=0.05) terhadap penerimaan vaksinasi Covid-19 pada remaja usia 12-17 tahun. Dari 5 Persepsi orang tua mengenai faktor yang mempengaruhi penerimaan vaksinasi Covid-19 terhadap remaja usia 12-17 tahun. Hanya terdapat 3 faktor yang dapat diterima yaitu kerentanan vaksinasi Covid-19, manfaat vaksinasi Covid-19, dan hambatan vaksinasi Covid-19 terhadap penerimaan vaksinasi Covid-19 pada remaja usia 12-17 tahun. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan informasi dan edukasi tentang vaksinasi Covid-19 kepada orang tua dan masyarakat secara umum agar dapat meningkatkan penerimaan vaksinasi Covid-19 pada remaja. Kata Kunci: Vaksinasi  Covid-19, Orang Tua, Remaja
Analisis Tingginya Angka Rujukan Di Klinik Kabara Kota Bandar Lampung Tahun 2022 Divia Oktari Khairunnisa; Wayan Aryawati; Vera Yulyani
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 5 (2023): Innovative: Journal of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i5.4502

Abstract

Kunjungan pasien peserta JKN di Klinik Kabara adalah sebanyak 803 dengan total 764 rujukan (95,1%%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingginya angka rujukan di Klinik Kabara Kota Bandar Lampung tahun 2022. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk membuat gambaran suatu keadaan secara objektif. Penentuan informan dalam penelitian ini dilakukan menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pelayanan pengobatan berjalan kurang efektif, rujukan atas permintaan pasien sendiri, kurang percayanya pasien dengan pelayanan kesehatan. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka peneliti memberikan saran agar klinik dapat berbenah diberbagai sektor seperti pelayanan yang dinilai kurang baik, sarana dan prasarana yang kurang baik peningkatan pelayanan akan meningkatkan kepercayaan pasien terhadap klinik.