cover
Contact Name
Suwarjoyowirayatno
Contact Email
soerdjojos@gmail.com
Phone
+6285241713397
Journal Mail Official
jfishprotech@gmail.com
Editorial Address
Jl. H.E.A. Mokodompit, Kampus Hijau Bumi Tridharma, Anduonohu Kendari 93231 Provinsi Sulawesi Tenggara
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Fish Protech
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : -     EISSN : 26211475     DOI : http://dx.doi.org/10.33772/jfp
Jurnal Fish Protech (JFP) (Journal of Fisheries Processing Technology) adalah jurnal penelitian ilmiah yang bertujuan untuk memberikan informasi terkait hasil-hasil penelitian dan pengembangan dibidang Teknologi Hasil Perikanan. JFP terbit sejak tahun 2018 dan dikelola oleh Jurusan/Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Halu Oleo. JFP menerbitkan artikel dua kali dalam setahun yaitu pada bulan April dan Oktober, dalam lingkup aspek karakteristik bahan baku hasil perikanan, pengolahan dan pengembangan produk perikanan, mutu dan keamanan produk hasil perikanan, penanganan hasil perikanan, biokimia hasil perikanan, mikrobiologi dan bioteknologi hasil perikanan, serta penanganan dan pengolahan limbah hasil perikanan. Penulis dan pembaca adalah ilmuwan dan pakar dari sektor akademik maupun non akademik. Artikel-artikel yang dipublikasi di jurnal ini telah melalui proses review oleh mitra bestari.
Articles 129 Documents
UJI STABILITAS PENYIMPANAN IKAN PEPEREK (Leiognathus equulus) KERING DENGAN METODE PENGEMASAN YANG BERBEDA Rusnawati, Rusnawati; Haslianti, Haslianti; Suwarjoyowirayatno, Suwarjoyowirayatno
Jurnal Fish Protech Vol 3, No 2 (2020): Jurnal Fish Protech Vol. 3 No. 2 Oktober 2020
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jfp.v3i2.15449

Abstract

ABSTRACT         The aim of this study was to determine the storage stability test of dried peperek fish (Leiognathus equulus) with different packaging methods. This study used a randomized block design (RBD) consisting of 2 treatment factors. The first treatment factor is PE plastic packaging (VO) and aluminum foil plastic packaging (V1). The second treatment factor is storage time which consists of 4 levels, namely H1 (1 day), H2 (7 days), H3 (14 days), and H4 (21 days). Test parameters include organoleptic tests (appearance, aroma, and texture), TPC, and moisture content. Based on the results, it showed that the effect of storage time of PE plastic packaging and aluminum foil plastic packaging on organoleptic tests is appearance V0T14 8.32, V1H1 6.64, aroma V0T14 8.36, V1H1  3.69, texture V0T14 8.52,  V1H1 4. while the best moisture content test results are found in V1H14 with the lowest value of 13.94% and lowest TPC content in V1H14 with the lowest value of 1.46x105. Keywords: fish peperek (leiognathuus equlus), Total Plate Count TPC, water content test, and organolepticABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui uji stabilitas penyimpanan ikan peperek (Leiognathus equulus) kering dengan metode pengemasan yang berbeda. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari 2 faktor perlakuan. Faktor perlakuan pertama yaitu kemasan plastik pe (VO) dan kemasan plastik aluminium foil (V1). Faktor perlakuan kedua adalah waktu penyimpanan yang terdiri dari 4 taraf yaitu H1 (1 hari), H2 (7 hari), H3 (14 hari) dan H4 (21 hari). Parameter uji meliputi Uji organoleptik (kenampakan, aroma, dan tekstur), TPC dan kadar air. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa pengaruh lama penyimpanan kemasan plastik PE dan kemasan plastik aluminium foil terhadap uji organoleptik yaitu kenampakan V0T14 8.32, V1H1 6.64, aroma V0T14 8.36, V1H1  3.69 tekstur V0T14 8.52,  V1H1 4. sedangkan hasil uji kadar air  terbaik terdapat pada V1H14 dengan nilai terendah 13.94%, dan kandungan TPC terendah V1H14 dengan nilai terendah 1.46x105.Kata kunci: Ikan peperek (leiognathuus equlus), Total Plate Count TPC, uji kadar air, dan uji organoleptik
STUDI PERBEDAAN PERSIAPAN BAHAN BAKU SURIMI TERHADAP KUALITAS SENSORIK DAN KIMIA SOSIS IKAN BANDENG (Chanos chanos Forsskal) Endang, Wa; Patadjai, Andi Besse; Isamu, Kobajashi Togo
Jurnal Fish Protech Vol 1, No 2 (2018): Jurnal Fish Protech
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jfp.v1i2.4897

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh persiapan bahan baku surimi yang berbeda pada kualitas sensoris dan kimia sosis ikan bandeng (Chanos chanos Forsskal). Pada penelitian ini terdapat tiga metode persiapan bahan baku yang digunakan sebagai bahan baku sosis ikan yaitu 100% surimi sebagai perlakuan S1; 50% surimi : 50% daging ikan cincang sebagai perlakuan S2; dan 100% daging ikan cincang sebagai perlakuan S3. Kualitas bahan baku ditentukan dengan uji lipat dan uji gigit, sedangkan untuk sosis ikan dilakukan analisis sensorik dan analisis proksimat. Data yang dikumpulkan dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa perlakuan 100% surimi (S1) diperoleh hasil uji sensorik aroma 5,4, odor 6,7, warna 5,25, berongga 4,9, shiness 5,4, kekenyalan 5,5, hardness 2,4, Juiceness 5,6, umami 6. Hasil analisis kimia dari perlakuan (S3)  berdasarkan berat kering diperoleh hasil kadar air, abu, lemak, protein berturut-turut yakni 58,96, 6,22%, 19,12%, 48,6%.Kata Kunci  : Bahan baku, Surimi, Sensorik, Sosis
NILAI SENSORI, pH DAN TVB PETIS DARI CAIRAN PEMINDANGAN IKAN LAYANG (Decapterrus sp.) YANG DIOLAH MENGGUNAKAN ASAM YANG BERBEDA Rahmah, Alfiyyah Nur; Asnani, Asnani; Rejeki, Sri
Jurnal Fish Protech Vol 3, No 2 (2020): Jurnal Fish Protech Vol. 3 No. 2 Oktober 2020
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jfp.v3i2.16126

Abstract

ABSTRACT         Petis is a processed or preserved product that is included in a sauce group that resembles thick, clay, and elastic pulp, black or brown in color depending on the type of material used and is a food product that has a semi-solid texture. A paste made from fish or shrimp broth that is cooked until thick. This study aims to determine the sensory properties, pH values, and TVB values of flying fish paste by using three different types of acid. This study used a Completely Randomized Design (CRD) with three treatments, namely the use of different types of acids, namely lime, vinegar, and starfruit, using concentrations of 0.4%. Based on the results of the test, showed that the different treatments significantly affected the sensory value taste. petis of lime has the highest mean value for the taste with content of 3,79. pH values and TVB values content of petis of lime were 5,13 and 7,408 mgN/100g.Keywords: Petis, Flying Fish, TVB, pHABSTRAKPetis merupakan kelompok pangan berbentuk pasta yang merupakan hasil samping dari pengolahan hasil perikanan yang terbuat dari kaldu ikan atau udang yang dimasak hingga pekat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat sensori, nilai pH dan nilai TVB petis dengan bahan utama cairan ikan layang pindang yang diolah menggunakan tiga jenis asam yang berbeda. Rancangan yang digunakan meliputi Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan: jeruk nipis, asam cuka dan asam sunti masing-masing dengan konsentrasi yang sama (0,4%). Berdasarkan hasil uji menunjukkan bahwa penggunaan jenis asam pada pembuatan petis ikan layang berpengaruh nyata terhadap nilai sensori rasa petis, dimana perlakuan petis dengan penambahan jeruk nipis memiliki nilai rerata tertinggi untuk atribut rasa yaitu 3,79 (suka). Nilai pH dan nilai TVB perlakuan petis jeruk nipis masing-masing sebesar 5,13 dan 7,41mgN/100g.Kata kunci: Petis, Ikan Layang, TVB, pH
PENGARUH PENAMBAHAN DAUN KUSAMBI (Schleichera oleosa) DAN DAUN KEDONDONG (Spondias pinnata) TERHADAP KUALITAS IKAN KEMBUNG (Rastrelliger kanagurta) PINDANG Setiani, Setiani; Ibrahim, Moh Nuh; Isamu, Kobajashi Togo
Jurnal Fish Protech Vol 2, No 1 (2019): Jurnal Fish Protech Vol 2, No. 1, April 2019
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jfp.v2i1.6461

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan daun kusambi dan kedondong terhadap kualitas organoleptik, kamdungan kimia, dan kandungan total mikroba pada ikan kembung pindang. Metode penelitian ini menggunakan  Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 3 perlakuan yaitu dengan variasi penambahan daun kusambi (K) dan daun kedondong (D) dan ikan (I) yang berbeda dimana perlakuan ID (300g I : 5g D), IK (300g I : 5g K) dan IDK (300g I : 5g D). Kandungan air dan protein di uji menggunakan metode AOAC dan kandungan total mikroba  di uji menggunakan TPC. Hasil uji kandungan kadar air tertinggi terdapat pada perlakuan IDK 64,75% , hasil uji kandungan kadar protein tertingi terdapat pada perlakuan ID 26,34% dan hasil uji TPC (Total Plate Count ) IK 8,87x105 CFU/ml. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak terdapat pengaruh nyata pada kandungan kadar air dan uji TPC dan terdapat pengaruh nyata terhadap kandungan protein pada ikan kembung pindang pada setiap perlakuan.Kata kunci: Ikan kembung (Rastrelliger Kanagurta), ikan pindang, kandungan kimia, TPC   AbstractThis study aims to determine the effect of the addition of kusambi and kedondong leaves on organoleptic quality, chemical content, and total microbial content in pindang mackerel. This study used a Completely Randomized Design (CRD) consisting of theree treatments addition of kusambi leaves (K) and kedondong leaves (D) and different fish (I) where ID treatment (300g I: 5g D), IK ( 300g I: 5g K) and IDK (300g I : 5g D). Water and protein contents were tested by the AOAC method and the total microbial content was tested by the TPC. The highest water content test results found in the treatment IDK 64.75%, the results of the highest protein content test results found in the treatment ID 26.34% and the results of the TPC (Total Plate Count) test IK 8,87x105CFU/ml. The results of this study showed that there was no significant effect on the content of water content and TPC test and there was a significant effect on the protein content of pindang mackerel I neach treatment. Key words: Mackerel (Rastrelliger kanagurta.), pindang fish, chemical content, TPC
PENGARUH PENAMBAHAN ANGGUR LAUT (Caulerpa racemosa) SEBAGAI SUMBER ANTIOKSIDAN TERHADAP NILAI SENSORI DAN NILAI PROKSIMAT PADA PRODUK DODOL Date, Yana Meutia Yunus; Asnani, Asnani; Ibrahim, Moh Nuh
Jurnal Fish Protech Vol 2, No 1 (2019): Jurnal Fish Protech Vol 2, No. 1, April 2019
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jfp.v2i1.6482

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan jumlah anggur laut dan tepung beras ketan yang digunakan terhadap nilai sensori, komposisi proksimat, dan aktivitas antioksidan dodol anggur laut. Penelitian ini menggunakan variasi konsentrasi anggur laut dan tepung beras ketan berturut-turut A (AL 40 : TK 60%), B (AL 20 : TK 80%), C (AL 0 : TK100%). Analisis uji sensori, komposisi proksimat  dan aktivitas antioksidan (metode DPPH). Nilai sensori berturut-turut tertinggi (kenampakan, aroma, tekstur dan rasa) terdapat pada perlakuan A dengan nilai 4,20, 4,10, 4,40, dan 4,20. Nilai komposisi proksimat berturut-turut tertinggi (kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein dan kadar karbohidrat) terdapat pada perlakuan A dengan nilai 36,12, 0,25, 12,41,16,61, dan 50,35%. Nilaiaktivitas antioksidan tertinggi terdapat pada perlakuan A dengan nilai 619,206µg/mL. Dari statistik uji beda nyata (DMRT) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nyata pada kenampakan, tekstur, rasa, kadar air, kadar protein, dan kadar karbohidrat pada dodol anggur laut. Kata kunci : Anggur laut, tepung beras ketan, dodol, uji sensori, aktivitas antioksidan AbstractThis aims to determine the effect of the ratio of the amount of Caulerpa racemosa and sticky rice flour used to sensory values, proximate composition, and antioxidant activity of Caulerpa  racemosa dodol. This study used variations in the concentration of Caulerpa racemosaand sticky rice flour in successive A (AL 40: TK 60%), B (AL 20: TK 80%), C (AL 0: TK 100%). Analysis of sensory test, proximate composition and antioxidant activity (DPPH method). The highest sensory values (appearance, odour, texture and taste) were found in treatment A with values of 4,20, 4,10, 4.40, and 4,20. The highest proximate composition test results (moisture content, ash content, fat content, protein content and carbohydrate content) were found in treatment A with values of 36,12, 0,25, 12,41, 16,61, and 50,35 %. The highest test results of antioxidant activity were found in treatment A with a value of  619,206 µg / mL. From the real difference test statistics (DMRT) shows that there are significant differences in appearance, texture, taste, moisture content, protein content, and carbohydrate content in Caulerpa racemosa dodol. Key words: Caulerpa racemosa, sticky rice flour, dodol, sensory test,                         antioxidant activity
PENGARUH PERBANDINGAN RUMPUT LAUT (Eucheuma cottonii) DAN IKAN LAYANG (Decapterus spp.) PADA PEMBUATAN KERUPUK TERHADAP UJI ORGANOLEPTIK, FISIK DAN KIMIA KERUPUK Dawista, Karmila; Hermanto, Hermanto; Suwarjoyowirayatno, Suwarjoyowirayatno
Jurnal Fish Protech Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Fish Protech Vol. 2 No. 2 Oktober 2019
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jfp.v2i2.9225

Abstract

ABSTRACT          The aims of this study are to determine the effect of seaweed (Eucheuma cottonii) and mackerel scad fish (Decapterus spp.) ratio for the organoleptic, physical and chemical test of crackers. This study used a Completely Randomized Design (CRD) which four treatments  P1 (FM 20%: S 5%: TF 75%), P2 (FM 15%: S 10%: TF 75%), P3 (FM 10% : S 15% : TF 75%) and P4 (FM 5%: S 20%: TF 75%) with three times replications. Observation data were analyzed using ANOVA (Analysis of Variance) at the level of 95%, if there were significant differences (P> 0.05) then further testing was carried out by DMRT (Duncan Multiple Range Test) at 95% significance level. The result showed that seaweed and mackerel scad meat ratio had a significant effect on sensory values (aroma, taste, and crispness). The best results for the sensory test were found in P1 where the taste and aroma value was 7.8 and 7.7, while the best result for texture, crispness, and appearance are 7.2, 4.3 and 7.3 was found in P4. The chemical test on crackers for protein, water content and crude fibre was 6,97% - 11,50%, 3,80% - 4,96% and 1,81-4,44% respectively. The physical test of the rising volume shows that P4 had the highest value with 92%. Keywords: Crackers, mackerel scad fish (Decapterus spp.), seaweed (E. cottoni), organoleptic test, chemical testABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbandingan rumput laut (Eucheuma cottonii) dan ikan layang (Decapterus spp.) terhadap uji organoleptik, fisik dan kimia kerupuk. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari empat perlakuan yaitu perlakuan P1(DI 20% : RL 5% : TT 75%), P2 (DI 15% : RL 10% : TT 75%), P3(DI 10% : RL 15% : TT 75%) dan P4(DI 5% : RL 20% : TT 75%) dan ulangan sebanyak tiga kali. Data hasil pengamatan dianalisa menggunakan ANOVA (Analysis of Variance) pada taraf  95%, apabila terdapat beda nyata (P>0,05) maka dilakukan uji lanjut dengan uji DMRT (Duncan Multiple Range Test) pada taraf nyata 95%. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan pengaruh nyata terhadap nilai sensori yang meliputi aroma, rasa, dan kerenyahan.  Hasil terbaik untuk penilaian sensori terdapat pada perlakuan P1 dimana memiliki nilai rasa 7,8 dan aroma 7,7 sedangkan perlakuan terbaik untuk  tekstur  7,2 dan kerenyahan 4,3 terdapat pada perlakuan P4 dan kenampakkan 7,3,. Hasil penelitian menunjukkan kadar protein 6,97%-11,50 6,97%, kadar air antara 3,80%-4,96% dan kadar serat kasar 1,81%-4,44. Hasil uji fisik volume pengembangan menunjukkan nilai terbaik yaitu perlakuan P4 dengan nilai volume pengembangan 92%.Kata kunci: Eucheuma cottonii, Ikan layang (Decapterus spp), Kerupuk, uji organoleptik, uji kimia
FORMULASI GEL HAND SANITIZER ANTIBAKTERI KOMBINASI EKSTRAK RUMPUT LAUT Eucheuma spinosum DAN Eucheuma cotonii ASAL KEPULAUAN WAKATOBI SULAWESI TENGGARA Akib, Nur Illiyyin; Wulandari, Inten Widuri; Suryani, Suryani; Hanari, Hanari
Jurnal Fish Protech Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Fish Protech Vol. 2 No. 2 Oktober 2019
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jfp.v2i2.9232

Abstract

ABSTRACT          Wakatobi Islands is the largest seaweed production center in Southeast Sulawesi. Seaweed needs to be developed into of high economic value products. An antibacterial hand sanitizer gel formulation was carried out containing a combination of Eucheuma spinosum and Eucheuma cottonii seaweed extract. The aims of the study are accepting a combination of hand sanitizer gel formulation which have antibacterial activity. Seaweed was extracted by maceration method using methanol as a solvent. The combination of extracts at concentrations of 1%, 2%, 4%, and 8% with a ratio of 1: 1 determined the MIC  and  MBC against Staphylocccus aureus and Escherichia coli using dilution method. The combination of extracts that can kill bacteria is formulated into a hand sanitizer gel preparation using a carbopol as base of gel by mechanical dispersion method. Gel is characterized by organoleptics and pH. Antibacterial activity of gel against the bacteria S. aureus and E. coli using the dilution method. The results obtained by the MIC value for S. aureus bacteria is 2% and for E. coli bacteria is 4%. MBC value of the combination of extracts against S. aureus and E. coli bacteria was 4%. Gel preparations were obtained in the form of semisolid, green, clear, green tea scent, and pH 6.3 and 5.7. It was concluded that hand sanitzer gel with a concentration of 4% had bactericidal activity againts E. coli and S. aureus. Keywords: Antibacterial, hand sanitizer gel, seaweed, Wakatobi.ABSTRAKKepulauan Wakatobi merupakan sentra penghasil rumput laut terbesar di Sulawesi Tenggara. Rumput laut perlu dikembangkan menjadi produk yang bernilai ekonomi tinggi. Telah dilakukan formulasi sediaan gel antibakteri hand sanitizer yang mengandung kombinasi ekstrak rumput laut Eucheuma spinosum dan Eucheuma cottonii. Penelitian ini bertujuan memperoleh sediaan kombinasi gel hand sanitizer yang memiliki aktivitas antibakteri. Rumput laut diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut metanol. Kombinasi ekstrak pada konsentrasi 1%, 2%, 4%, dan 8% dengan perbandingan 1:1 ditentukan KHM dan KBM-nya terhadap bakteri Staphylocccus aureus dan Escherichia coli menggunakan metode dilusi. Kombinasi ekstrak yang dapat membunuh bakteri selanjutnya diformulasi menjadi sediaan gel hand sanitizer dengan basis karbopol menggunakan metode dispersi mekanik. Sediaan gel dikarakterisasi organoleptik dan pH-nya. Serta diuji aktivitasnya terhadap bakteri S. aureus dan E. coli menggunakan metode dilusi. Diperoleh hasil nilai KHM terhadap bakteri S. aureus adalah 2% dan terhadap bakteri E. coli adalah 4%. Nilai KBM kombinasi ekstrak terhadap bakteri S. aureus dan E. coli adalah 4%. Sediaan gel diperoleh dengan bentuk semipadat, warna hijau, bening, beraroma pewangi green tea, serta pH 6,3 dan 5,7. Disimpulkan bahwa sediaan gel hand sanitizer dengan konsentrasi ekstrak 4% memiliki aktivitas bakterisidal atau dapat membunuh bakteri E. coli dan S. aureus.Kata kunci: Antibakteri, Gel hand sanitizer, Rumput laut, Wakatobi.
PENGARUH METODE PENGERINGAN YANG BERBEDA TERHADAP KOMPOSISI KIMIA, VITAMIN C DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN ANGGUR LAUT Caulerpa racemosa Indayani, Mimin Kaidah; Asnani, Asnani; Suwarjoyowirayatno, Suwarjoyowirayatno
Jurnal Fish Protech Vol 2, No 1 (2019): Jurnal Fish Protech Vol 2, No. 1, April 2019
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jfp.v2i1.9350

Abstract

ABSTRACT                Caulerpa racemosa is one of the potential biodiversity of Indonesian waters that has functional compounds including antioxidants and vitamin C. The aim of this study was to determine the effect of the drying method on chemical composition, phytochemical content and antioxidant activity and vitamin C. racemosa which was dried by sun-drying method and drying at 40°C and 50°C. The results obtained showed that the lowest water content was found in C1 treatment,15,85%, the lowest fat content of 0,39% in C3 treatment, the lowest ash content in C1 treatment was 38,27%, and the highest carbohydrate was in C1 treatment is 19,66%. Phytochemical testing showed the presence of alkaloids, flavonoids, steroids, and saponins and there is no hydroquinone compound, while the highest antioxidant and vitamin C activity were found in C2, 652,41 ppm and 13,1 mg / g, respectively.KeyWords: Caulerpa racemosa, drying, phytochemicals, vitamin C, antioxidants ABSTRAKCaulerpa  racemosa merupakan salah satu potensi keanekaragaman hayati perairan Indonesia  yang memiliki senyawa fungsional diantaranya antioksidan dan vitamin C. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode pengeringan terhadap komposisi kimia, kandungan fitokimia dan aktivitas antioksidan serta vitamin C. racemosa yang dikeringkan dengan metode pengeringan sinar matahari serta pengeringan pada suhu 40°C dan suhu 50°C. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa nilai kadar air terendah terdapat pada perlakuan C1 yaitu 15,85%, kadar lemak terendah yaitu 0,39% pada perlakuan C3, kadar abu yang terendah ada pada perlakuan C1 yaitu 38,27%, dan karbohidrat tertinggi terdapat pada perlakuan C1 yaitu sebesar 19,66%. Pengujian fitokimia menunjukan adanya kandungan alkaloid, flavonoid, steroid dan saponin dan tidak terdapat senyawa hidroquinon, sementara pada pengujian aktivitas antioksidan dan vitamin C tertinggi terdapat pada C2 masing-masing  652,41 ppm dan 13,1 mg/g.Kata Kunci: Caulerpa  racemosa, pengeringan, fitokimia, vitamin C, antioksidan
PENGARUH PENAMBAHAN RUMPUT LAUT (Eucheuma cottonii) TERHADAP KUALITAS SENSORIK DAN PROKSIMAT PUDING Syafar, Ahmad; Haslianti, Haslianti; Asyik, Nur
Jurnal Fish Protech Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Fish Protech Vol. 2 No. 2 Oktober 2019
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jfp.v2i2.9475

Abstract

ABSTRACT          The aims of this study are to determine the effect of seaweed (Eucheuma cottonii) and mackerel scad fish (Decapterus spp.) ratio for the organoleptic, physical and chemical test of crackers. This study used a Completely Randomized Design (CRD) which four treatments  P1 (FM 20%: S 5%: TF 75%), P2 (FM 15%: S 10%: TF 75%), P3 (FM 10% : S 15% : TF 75%) and P4 (FM 5%: S 20%: TF 75%) with three times replications. Observation data were analyzed using ANOVA (Analysis of Variance) at the level of 95%, if there were significant differences (P> 0.05) then further testing was carried out by DMRT (Duncan Multiple Range Test) at 95% significance level. The result showed that seaweed and mackerel scad meat ratio had a significant effect on sensory values (aroma, taste, and crispness). The best results for the sensory test were found in P1 where the taste and aroma value was 7.8 and 7.7, while the best result for texture, crispness, and appearance are 7.2, 4.3 and 7.3 was found in P4. The chemical test on crackers for protein, water content and crude fibre was 6,97% - 11,50%, 3,80% - 4,96% and 1,81-4,44% respectively. The physical test of the rising volume shows that P4 had the highest value with 92%. Keywords: Chemical test, Puding, Sea weed (Eucheuma cottonii), sensoryABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan rumput laut terhadap uji sensorik dan uji kimia puding rumput laut (E. cottonii). Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan yaitu : P1 = rumput laut 100g, P2= rumput laut 125g, P3=  rumput laut 150g, P4= rumput laut 200g dan ulangan sebanyak tiga kali. Data hasil pengamatan dianalisa menggunakan ANOVA (Analysis of Variance) pada taraf  95%, apabila terdapat berpengaruh nyata (P>0,05) maka dilakukan uji lanjut dengan uji DMRT (Duncan Multiple Range Test) pada taraf nyata 95%. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh sangat nyata terhadap nilai sensori meliputi warna dan tekstur sedangkan rasa berpengaruh sangat nyata namun diperoleh pengaruh tidak nyata pada aroma.  Hasil terbaik untuk penilaian sensori terdapat pada perlakuan P4 yaitu dimana memiliki nilai rasa 4,26, tekstur 5,49, aroma 4,4, dan rasa 4,5. Hasil penelitian menunjukkan kadar air antara 74,24%-68,49%, kadar abu 3,44%-3,30%, dan kadar protein 0,108%-0,133%.Kata kunci: Puding, Rumput laut (Eucheuma cottonii), sensori, Uji kimia
KARAKTERISTIK FISIKO-KIMIA GELATIN DARI SIPOU (Siphonosoma australe-australe) ASAL SULAWESI TENGGARA Suwarjoyowirayatno, Suwarjoyowirayatno; Sakir, Sakir; Inthe, Mita Gebriella; Rhenislawaty, Rhenislawaty; Fatimah, Shalawatun Amaliah
Jurnal Fish Protech Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Fish Protech Vol. 2 No. 2 Oktober 2019
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jfp.v2i2.9741

Abstract

Physico-Chemical Characterization of Sipou Gelatin (Siphonosoma australe-australe) from Southeast SulawesiABSTRACT          Nowadays people's concern about healthy and halal sources of gelatin is being discussed. Gelatin source development is currently underway, especially gelatin from fisheries products. The aim of this study was to determine the physical and chemical characteristics of gelatin from sipou from Southeast Sulawesi. Gelatin extraction used acid and base treatment, each treatment was three times replication. The analysis carried out by measuring the yield value, viscosity, water content, protein content, ash content, and fat content. The results of physical test of sipou gelatin showed that soaking with acid and base solution gave a yield value of 8.15 ± 0.014% - 9.10 ± 0.028% and a viscosity value of 2.47 ± 0.013 cP - 3.48 ± 0.042 cP. The chemical test of sipou gelatin showed that the value of water content, protein, ash, and fat are 8.40 ± 0.003 - 9.57 ± 0.271%, 79.85 ± 0.07 - 80.89 ± 1.08, 1.65 ± 0.005 - 3.67 ± 0.046, and 1.05 ± 0.07 - 2.75 ± 0.07 respectively.Keywords: Acid-base processes, bean worms, gelatin, halal, sipou.ABSTRAKSaat ini kekhawatiran masyarakat akan sumber gelatin yang sehat dan halal ramai diperbincangkan. Pengembangan sumber gelatin saat ini sedang dilakukan, khususnya gelatin yang bersumber dari hasil perikanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik fisik dan kimia gelatin dari sipou asal Sulawesi Tenggara. Ekstraksi gelatin menggunakan perlakuan asam dan basa, masing-masing perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak tiga kali. Analisis yang dilakukan yaitu mengukur nilai rendemen,  viskositas, kadar air, kadar protein, kadar abu, dan kadar lemak. Hasil analisis dibahas secara deskriptif. Hasil pengujian fisik gelatin sipou menunjukkan bahwa perendaman dengan larutan asam dan basa memberikan nilai rendemen 8,15±0,014% - 9,10±0,028% serta nilai viskositas  2,47±0,013 cP - 3,48±0,042 cP. Pengujian kimia gelatin sipou menunjukkan nilai kadar air 8,40±0,003 - 9,57±0,271%, kadar protein 79,85±0,07 - 80,89±1,08, kadar abu 1,65±0,005 - 3,67±0,046, dan kadar lemak 1,05±0,07 - 2,75±0,07.Kata kunci: Cacing kacang, gelatin, halal, proses asam basa, sipou

Page 4 of 13 | Total Record : 129