cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota gorontalo,
Gorontalo
INDONESIA
Jurnal Technopreneur (JTech)
Published by Politeknik Gorontalo
ISSN : 22524002     EISSN : 2548558x     DOI : -
Jurnal Technopreneur (Technology & Entrepreneur) adalah jurnal ilmiah tentang hasil-hasil penelitian dan pengetahuan sistematis tentang rekayasa dan teknologi, dalam bidang teknologi pertanian dan teknik mesin, Teknik Informatika dan Teknologi Hasil Pertanian. Terbit pertama kali tahun 2012 dengan terbitan 2 kali setahun pada bulan Mei dan bulan November.
Arjuna Subject : -
Articles 139 Documents
STUDI EKSPERIMEN EFEK KONVEKSI PAKSA PADA PENGERINGAN IKAN ASIN TIPE SURYA KOLEKTOR Evi Sunarti Antu
Jurnal Technopreneur (JTech) Vol 3 No 1 (2015): JURNAL TECHNOPRENEUR (Mei)
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.306 KB) | DOI: 10.30869/jtech.v3i1.27

Abstract

Untuk mengeringkan hasil tangkap dan hasil panen, nelayan dan petani masih mengandalkan pengeringan dengan sinar matahari. Namun pengeringan seperti ini memiliki kekurangan karena sangat tergantung musim. Jika musim penghujan maka prores pengeringan terganggu. Oleh karena itu diperlukan suatu alat teknologi tepat guna berupa alat pengering multi komoditas untuk membantu para nelayan dan petani dalam proses pengawetan/pengeringan agar para nelayan dan petani tidak mengalami kerugian akibat hasil tangkapan dan panen mengalami proses pembusukan. Salah satu alternatif pengeringan yang bekerja saat ini yaitu dengan menggunakan sistem surya kolektor, dimana pada alat tersebut terdapat oven pemanas sebagai tempat untuk menaruh ikan yang akan dikeringkan dan kolektor surya sebagai alat untuk menyerap serta mengumpulkan energi panas matahari, kemudian energi panas tersebut ditransfer kedalam oven pemanas dengan dua buah blower. Dari hasil yang didapat, massa awal ikan asin sebelum dilakukan proses pengeringan adalah 5 kg dan mengalami penurunan hingga 3,4 kg dan untuk penurunan kadar air akhir ikan asin dari kadar air awal 68.7 % menjadi kadar air 40 % dalam 7 jam pengeringan. Ini lebih efisien dibandingkan dengan pengeringan secara konvensional yang membutuhkan waktu 3-4 hari dalam pengeringan.
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PEMETAAN DAN ANALISIS DAERAH PERTANIAN DI KABUPATEN GORONTALO Budiyanto Ahaliki
Jurnal Technopreneur (JTech) Vol 4 No 2 (2016): JURNAL TECHNOPRENEUR (November)
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537.515 KB) | DOI: 10.30869/jtech.v4i2.65

Abstract

Kabupaten Gorontalo merupakan salah satu kabupaten agraris yang terletak di Provinsi Gorontalo yang bergerak dibidang sektor pertanian. Sebagai daerah agraris maka mata pencaharian utama penduduk Kabupaten Gorontalo adalah dibidang sektor pertanian. Analisa dan pemetaan potensi unggulan daerah sektor pertanian sangat diperlukan, karena dengan diketahuinya potensi unggulan dibidang sektor pertanian dapat diprediksi persebaran lahan pertanian dan hasil panen dimasing-masing Kecamatan dan sebagai rekomendasi pemanfaatan lahan pertanian yang sesuai.Penelitian ”Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemetaan dan Analisis Daerah Pertanian di Kabupaten Gorontalo” bertujuan untuk memetakan dan menganalisis kembali ragam potensi unggulan hasil pertanian dibeberapa kecamatan di Kabupaten Gorontalo, yang terdiri dari beberapa kriteria yaitu Struktur Peruntukan Lahan, Intensitas Pemanfaatan Lahan, Tata Bangunan, Sistem Sirkulasi dan Jalur Penghubung, Sistem Ruang Terbuka dan Tata Hijau, Tata Kualitas Lingkungan, Sistem Prasarana dan Utilitas Lingkungan dan Pelestarian Bangunan dan Lingkungan. Penelitian ini dibuat dengan menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) yang memungkinkan untuk mencari solusi alternatif optimal serta pengembangan teknologi terkini terkait dengan metode dan sajian informasi.Hasil akhir dari penelitian ini berupa SIG berbasis web yang diharapkan mampu menjadi sumber referensi/rujukan yang mudah diakses oleh stakeholder terkait dengan pertanian, memberikan gambaran ragam potensi unggulan pertanian yang dimiliki khususnya kecamatan-kecamatan yang memiliki potensi lahan yang sesuai, memberikan gambaran kuantitas pemanfaatan lahan pertanian yang telah dipakai, dan dapat dijadikan sebagai pedoman dalam menyusun kebijakan pengembangan daerah unggulan dibidang sektor pertanian ditingkat daerah maupun nasional.
ANALISIS ALIRAN PERMUKAAN MENGGUNAKAN MODEL SWAT DI DAS BILA SULAWESI SELATAN IQRIMA STADDAL
Jurnal Technopreneur (JTech) Vol 4 No 1 (2016): JURNAL TECHNOPRENEUR (Mei)
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (737.097 KB) | DOI: 10.30869/jtech.v4i1.53

Abstract

Aliran permukaan merupakan air yang tidak dapat masuk kedalam tanah akibat kejenuhan tanah yang menghambat proses infiltrasi. Apabila kapasitas infliltrasi lebih kecil daripada curah hujan maka akan terjadi aliran permukaan yang selanjutnya menyebabkan banjir. DAS Bila merupakan DAS prioritas yang berarti memiliki tingkat kritis yang harus segera diselamatkan. Tiap tahunnyan DAS Bila menyebabkan banjir, kekeringan dan erosi sehingga dibutuhkan model hidrologi yang dapat Menggambarkan proses perubahan pada DAS Bila. Penelitian ini bertujuan untuk memprediski aliran permukaan menggunakan model SWAT. Berdasarkan data debit harian pada bulan Januari sampai November 2006 dan 2011, didapatkan hasil kalibrasi nilai R yaitu 0,81 dan NSE sebesar 0.64. Hasil validasi model didapatkan nilai R sebesar 0,81 dan NSE sebesar 0,55. Hal ini menunjukkan bahwa model SWAT dapat memprediksi proses hidrologi di DAS Bila. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aliran permukaan bertambah sebesar 40.3%, seiring terjadinya perubahan hutan primer menjadi hutan sekunder. Penggunaan lahan yang mempengaruhi besar aliran permukaan adalah penggunaan lahan untuk pemukiman, sawah dan pertanian lahan kering yang masing-masing meningkat sebesar 44.1%, 56.8% dan 35%
ANALISIS PERFORMA KOMPOR GASIFIKASI BIOMASSA TIPE FORCED DRAFT MENGGUNAKAN VARIASI JUMLAH BAHAN BAKAR TONGKOL JAGUNG Romi Djafar; Yunita Djamalu; Siradjuddin Haluti; Sjahril Botutihe
Jurnal Technopreneur (JTech) Vol 5 No 2 (2017): JURNAL TECHNOPRENEUR (November)
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (609.948 KB) | DOI: 10.30869/jtech.v5i2.120

Abstract

Ketersediaan energi semakin sedikit mendorong peningkatan harga bahan bakar minyak yang pada akhirnya menyusahkan masyarakat terutama kelompok ekonomi lemah. Guna mengatasi masalah harga minyak dan gas yang semakin mahal dan cadangannya yang terbatas maka diperlukan usaha yang terprogram dan terarah untuk mencari energi alternatif. Salah satu upaya yaitu penggunaan biomassa digunakan pada sektor rumah tangga misalnya untuk keperluan memasak. Namun masyarakat umumnya menggunakan biomassa dengan cara dibakar secara langsung. Sehingga metode pembakaran yang dihasilkan kurang efesien dan tidak ramah lingkungan. Maka dari itu, sejak dahulu kompor gasifikasi biomassa telah dibuat dan tingkat pengembangannya sampai dengan sekarang ini. Berbagai desain dan model telah banyak dikembangkan untuk mengkonversi biomassa sebagai sumber energi alternatif untuk menghasilkan kinerja yang lebih baik. Namun rancangan kompor gasifikasi yang sudah ada tersebut masih memiliki berbagai kendala antara lain proses gasifikasi yang belum optimal dan kualitas pembakaran yang rendah. Tujuan penelitian ini adalah fabrikasi kompor gasifikasi biomassa tipe forced draft menggunakan blower sebagai udara primer untuk skala laboratorium. Gasifikasi biomassa menarik untuk dikembangkan mengingat Propinsi Gorontalo telah menetapkan pertanian sebagai program unggulan yang berbasis jagung. Saat ini limbah hasil pertanian berupa tongkol jagung yang melimpah tersebut tidak dimanfaatkan dan hanya dibakar secara langsung oleh masyarakat. Terutama masyarakat yang tinggal dipemukiman pelosok desa bahkan daerah terisolir sehingga dipastikan bahwa jangkauan suplai energi listik dari PLN tidak terdapat pada daerah tersebut. Oleh karena itu, Teknologi kompor gasifikasi yang dapat mengkonversi biomassa menjadi energi panas yang hemat energi dan ramah lingkungan sebagai solusi yang tepat untuk diperkenalkan kepada pemerintah daerah maupun komunitas masyarakat yang ada. Tujuan Penelitian ini adalah rancang bangun dan fabrikasi kompor biomassa dengan bahan baku tongkol jagung. Hasil fabrikasi telah diuji kinerjanya dengan variasi ukuran jumlah bahan bakar yaitu 1; 2 dan 3 kg masing-masing dengan ukuran bahan bakar 1 cm. Metode yang digunakan adalah water boiling test (WBT) terhadap 3 liter air. Berdasarkan pengujian didapatkan hasil berupa start-up tercepat terjadi pada menit ke 4 dan waktu terlama pada menit ke 8, komsumsi bahan bakar yang dihasilkan berturut-turut 2.65 kg/h; 1.92 kg/h dan 2.6 kg/h. Power input berturut-turut 8.2 kWh; 5.9 kwh dan 9.3 kwh. Power output yang didapatkan adalah terendah sebesar 1.36 kWh dan tertinggi sebesar 2.1 kWh. Total operating time dari kompor masing-masing sebesar 56; 78 dan 85 menit. Sedangkan efesiensi termal kompor gasifikasi dihasilkan sebesar 23.6%.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMK NEGERI 1 GORONTALO DEVITTA PURNAMASARY MOHIDDIN
Jurnal Technopreneur (JTech) Vol 4 No 1 (2016): JURNAL TECHNOPRENEUR (Mei)
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.547 KB) | DOI: 10.30869/jtech.v4i1.37

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diterapkan model pembelajaran Konstruktivisme dan model pembelajaran langsung, (2) pengaruh interaksi antara model pembelajaran Konstruktivisme dan kemampuan awal terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika, (3) perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi yang diterapkan model pembelajaran Konstruktivisme dan model pembelajaran langsung, dan (4) perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang memiliki kemampuan awal rendah yang diterapkan model pembelajaran Konstruktivisme dan model pembelajaran langsung. Pengumpulan data penelitian menggunakan: (1) tes kemampuan pemecahan masalah matematika yang berbentuk uraian, (2) lembar observasi penerapan model pembelajaran Konstruktivisme, dan (3) tes kemampuan awal yang berbentuk uraian. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan inferensial.
ANALISIS SENSORI DAN WARNA PADA PEMBUATAN TELUR ASIN DENGAN CARA BASAH Adnan Engelen
Jurnal Technopreneur (JTech) Vol 5 No 1 (2017): JURNAL TECHNOPRENEUR (Mei)
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.306 KB) | DOI: 10.30869/jtech.v5i1.70

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui uji kesukaan dan warna pada pembuatan telur asin dengan cara basah. Konsumsi telur asin dimasyarakat cukup tinggi. Namun, pada proses pembuatan telur asin belum diketahui secara pasti lama pengasinan yang disukai oleh masyarakat sehingga dibutuhkan penelitian agar mengetahui tingkat kesukaan dan warna pada telur asin. Penelitian ini merupakan penelitian dengan lama pengasinan 3, 6, 9, 12, 15, 18, dan 21 hari pada pembuatan telur bebek mentah cara basah. Adapun parameter yang diuji adalah analisis sensori dan uji warna metode hunter L,a,b. Hasil analisis ragam Anova pada analisis sensori didapatkan nilai siginifikansi pengaruh lama pengasinan 3, 6, 9, dan 12 hari adalah rasa kuning telur (0,161%), rasa putih telur (0,120%), warna telur (0,258%), dan overall telur (0,305%). Hasil tersebut menunjukkan bahwa lama pengasinan terhadap uji organoleptik telur asin tidak berpengaruh nyata kecuali pada aroma telur yang mempunyai nilai signifikansi (0,045%). Analisis warna metode hunter L,a,b dengan nilai L (34.70), a (2.56), dan b (6.19) yang menunjukkan telur asin memiliki warna kuning kemerahan.
PEMANFAATAN POTENSI LIMBAH TONGKOL JAGUNG SEBAGAI BRIKETARANG MELALUI PROSES KARBONISASIDIWILAYAH PROVINSI GORONTALO Siradjuddin Haluti; Ridho Hantoro
Jurnal Technopreneur (JTech) Vol 3 No 1 (2015): JURNAL TECHNOPRENEUR (Mei)
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.921 KB) | DOI: 10.30869/jtech.v3i1.16

Abstract

Jagung merupakan komoditi unggulan Propinsi Gorontalo. Walaupun mengalami fluktuasi tidak mempengaruhi produksi jagung di Provinsi Gorontalo.dalam beberapa tahun terakhir kebutuhan jagung makin meningkat, dengan meningkatnya kebutuhan jagung berdampak pada tingginya limbah tongkol jagung yang dihasilkan, tentunya ini akan menimbulkan masalah bagi lingkungan. Limbah tongkol jagungSalah satu sektor yang belum dimanfaatkan di provinsi Gorontalo secara maksimal dalam meningkatkan nilai ekonomis, lebih efisien dan efektif penggunaannya. Diantaranya pemanfaatan briket tongkol jagung sebagai energi bahan bakar alternatif. Tujuan dari penelitian ini adalah(1) Mengetahui produksi limbah tongkol jagung yang bisa dimanfaatkan sebagai energi alternatif bahan bakar briket. (2)Mengetahui massa briket dan nilai kalor pada bahan bakar briket sebagai pemanfaatan dari limbah tongkol jagung. Metode yang dilakukan adalah pengumpulan data produksi jagung untuk mengetahui potensi limbah tongkol jagung yang bisa dimanfaatkan sebagai energi alternatif. dan menghitung massa briket dan nilai kalor pada bahan bakar briketdari pemanfaatan limbah tongkol jagung.Dari hasil perhitungan potensi briket yang dapat dihasilkan dari pemanfaatan limbah tongkol jagung pada masing-masing wilayah di Provinsi Gorontalo yaitu: Kab. Boalemo sebesar 1.550.990 ton massa briket dan nilai kalori 4.516.482 MJ, kab. Gorontalo sebesar 1.225.170 ton massa briket dan nilai kalor 3.567.695 MJ, kab. Pohuwato sebesar 2.724.295 ton massa briket dan nilai kalor 7.933.147 MJ, Kab. Bone Bolango sebesar 136.500 ton massa briket dan nilai kalor 397.488 MJ, kab. Gorontalo utara sebesar 381.675 ton massa briket dan nilai kalor 1.111.437 MJ, dan kota Gorontalo sebesar 3,92 ton massa briket dan nilai kalor 14.151MJ. Sehingga untuk wilayah Provinsi Gorontalo dapat mencapai 6.018.643 ton massa briket. Nilai ini dapat memberikan energy kalor total sebesar 17.537.664 MJ. Dengan demikian potensi energy kalor memiliki karakteristik yang baik jika memanfaatkan potensi limbah tongkol menjadi bahan bakar briket di Gorontalo.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DAN KEMAMPUAN BERPIKIR MATEMATIS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DEVITTA PURNAMASARY MOHIDDIN
Jurnal Technopreneur (JTech) Vol 4 No 2 (2016): JURNAL TECHNOPRENEUR (November)
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.644 KB) | DOI: 10.30869/jtech.v4i2.60

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) perbedaan hasil belajar siswa yang diterapkan model Quantum Teaching dan model pembelajaran konvensional, (2) pengaruh interaksi antara model Quantum Teaching dan kemampuan berpikir kreatif matematis terhadap hasil belajar siswa, (3) perbedaan hasil belajar siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif matematis tinggi yang diterapkan model Quantum Teaching dan model pembelajaran konvensional, dan (4) perbedaan hasil belajar siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif matematis rendah yang diterapkan model Quantum Teaching dan model pembelajaran konvensional. Pengumpulan data penelitian menggunakan: (1) tes hasil belajar siswa yang berbentuk uraian, (2) lembar observasi penerapan model Quantum Teaching, dan (3) tes kemampuan berpikir kreatif matematis yang berbentuk uraian.
PENGARUH SUBTITUSI TEPUNG BERAS MERAH KOMBINASI UBI JALAR UNGGU TERHADAP MUTU PANCAKE Desi Arisanti; Syaiful Umela
Jurnal Technopreneur (JTech) Vol 6 No 1 (2018): JURNAL TECHNOPRENEUR (Mei)
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.528 KB) | DOI: 10.30869/jtech.v6i1.146

Abstract

Beras merah merupakan jenis beras yang memiliki warna merah. Warna merah dari beras merah ditimbulkan oleh pigmen antosianin yang terdapat pada bagian lapisan luarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesukaan pancake dan untuk mengetahui kandungan nutrisi pancake. Parameter yang digunakan dalam uji tingkat kesukaan yaitu warna, rasa, aroma dan tekstur. Sedangkan untuk analisa sifat kimia yaitu kadar air, kadar lemak, kadar abu, dan kadar total gula. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dengan tiga kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesukaan penerimaan panelis untuk perlakuan terbaik adalah perlakuan A1 (500 g tepung beras merah), yaitu warna 3,77%; rasa 4,00%; aroma 3,8%; dan tekstur 3,77%. Adapun hasil analisa sifat kimia dari pancake tepung beras merah adalah kadar air A1 54,67%; kadar lemak 4,88%; kadar abu 1,03%; dan kadar total gula 10,40%. Dari data hasil penelitian tingkat kesukaan dan analisis kimia pancake tepung beras merah, dapat ditarik kesimpulan bahwa pada skala 3,53% - 4,00% atau dalam taraf biasa sampai suka, dan pancake tepung beras merah yang paling disuka adalah A1. Dan dari data hasil analisis kimia pancake tepung beras merah dapat ditarik kesimpulan bahwa perlakuan yang paling disuka adalah perlakuan A1 (500 g tepung beras merah).
REDUKSI TINGKAT KETENGIKAN MINYAK KELAPA DENGAN PEMBERIAN ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper betle Linn) IKA OKHTORA ANGELIA
Jurnal Technopreneur (JTech) Vol 4 No 1 (2016): JURNAL TECHNOPRENEUR (Mei)
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.54 KB) | DOI: 10.30869/jtech.v4i1.47

Abstract

Minyak kelapa rentan mengalami kerusakan akibat oksidasi dan hidrolisis selama penyimpanan. Kerusakan akibat oksidasi dan hidrolisis ini menimbulkan ketengikan, yang bisa menurunkan mutu minyak kelapa di pasaran. Bau tengik yang muncul terjadi selain akibat adanya kontak dengan oksigen (oksidasi), juga karena adanya kontak dengan molekul air (hidrolisis) atau kontak dengan logam. Proses oksidasi atau hidrolisis ini biasanya bisa dicegah atau diminimalisir dengan penambahan Bahan Tambahan Makanan (BTM) yaitu zat antioksidan. Antioksidan yang dizinkan penggunaannya di Indonesia antara lain asam askorbat, BHT (Butil Hidroksi Toulene), BHA (Butil Hidroksi Anisol) dan TBQ (Tert Butil Quinon). Penggunaan antioksidan ekstrak daun sirih digunakan sebagai upaya untuk mencari antioksidan dari bahan alami yang lebih aman untuk kesehatan dan harganya lebih murah dibandingkan antioksidan sintesis. Hasil pengukuran terhadap bilangan peroksida menunjukkan kecenderungan meningkat dengan semakin banyaknya pengulangan dalam proses penggorengan. Dengan penambahan ekstrak daun sirih dapat terlihat pengaruhnya dengan berkurangnya nilai bilangan peroksidanya. Bilangan peroksida pada minyak baru adalah 4,824 meq peroksida/kg. Pada kecepatan pengadukan 100 rpm dengan waktu ekstraksi 30 menit diperoleh bilangan peroksida yang tidak terlalu signifikan. Semakin rendah bilangan peroksida yang diperoleh berarti antioksidan yang dihasilkan dari ektsrak serbuk kering daun sirih itu tinggi.

Page 4 of 14 | Total Record : 139