cover
Contact Name
Teguh Pribadi
Contact Email
teguh@malahayati.ac.id
Phone
+6282282204653
Journal Mail Official
holistik@malahayati.ac.id
Editorial Address
Universitas Malahayati Bandar Lampung, Indonesia Jl Pramuka No. 27 Kemiling Bandar Lampung, Indonesia
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Holistik Jurnal Kesehatan
Published by Universitas Malahayati
ISSN : 19783337     EISSN : 26207478     DOI : 10.33024/hjk
Core Subject : Health,
Berisi kumpulan karya ilmiah dari peneliti diberbagai perguruan tinggi di Indonesia, di bidang ilmu kesehatan khususnya bidang ilmu keperawatan yang berdasarkan kepada kebutuhan pasien secara total meliputi: kebutuhan fisik, emosi, sosial, ekonomi dan spiritual. Adapun penelitiannya mencakup 4 aspek pokok, yakni: promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol 13, No 3 (2019)" : 11 Documents clear
PERBEDAAN KPSP (KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN) ANAK USIA 4-5 TAHUN ANTARA IBU YANG BEKERJA DAN TIDAK BEKERJA DI TK WILAYAH KERJA PUSKESMAS PALAPA KECAMATAN TANJUNG KARANG PUSAT KOTA BANDAR LAMPUNG Octa Reni Setiawati; Nurseha Nurseha; Teguh Pribadi
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 13, No 3 (2019)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.173 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v13i3.1369

Abstract

Psychoeducation for anxiety in parent: Impact of family member with thalassemia major undergoing treatment in Lampung-IndonesiaBackground: There were 120 and 158 thalassemia patients hospitalized at Dr. Abdul Moeloek General Hospital in Bandar Lampung City in 2016 and 2018 respectively. Major thalassemia is a genetically hereditary disease which is suffered for a lifetime and non-healable. This condition can cause psychosocial effect on parents of thalassemia patients. The anxiety among the parents is mainly caused by the continuous medication and care for lifetime.Purpose: The objective of this study was to examine the effect of psycho-education (FGD  Audiovisual) towards the anxiety on parents of thalassemia patients.Methods:This was a quantitative study with quasi experiment method. The design was non-equivalent control group. The samples were 60 people.Results: The univariate analysis was conducted on the frequency distribution while the bivariate analysis was through t-test dependent. At last, the multivariate was analyszed with Anova Post-hoc. The result indicated that there were significant relations among Focus Group Discussion (FGD) (p = 0.000), audiovisual (p = 0.001), control group (p = 0.530). The multivariate revealed that the FGD intervention had bigger influence on reducing anxiety among parents of major thalassemia patients than the audiovisual. In order to reduce anxiety among parents of thalassemia patients, the health workers should expose them with FGD (Forum Group Discussion) psycho-education.Keywords:  Psycho-education; Audiovisual; AnxietyPendahuluan: Jumlah penderita di Bandar Lampung yang mendapat perawatan di RSUD Dr.H.Abdul Moeloek tahun 2016 berjumlah 120 orang dan tahun 2018 berjumlah 158 orang. Thalasemia mayor adalah penyakit genetik yang diderita seumur hidup, tidak bisa sembuh, hal ini akan menimbulkan dampak psikososial bagi orang tua penderita thalasemia karena pengobatan dan perawatan yang terus menerus dan seumur hidup, salah satu dampak psikososial adalah kecemasan maka diperlukan salah satu pelayanan kesehatan yang ada dalam Pyramid of Family Care yaitu Psikoedukasi.Tujuan:  Penelitian untuk mengetahui pengaruh psikoedukasi (FGD, Audiovisual) terhadap kecemasan orangtua pasien thalasemia.Metode: Jenis penelitian kuantitatif dengan desain  eksperimen semu (quasi eksperiment), rancangan penelitian yang digunakan adalah Non equivalent control group desaign. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 60 orang. Analisis data univariate dengan distribusi frekuensi, bivariat dengan uji t-test dependent dan analisis lanjutan dengan  Anova post-hoc. Hasil: Diketahui bahwa terdapat hubungan signifikan antara Focus Group Discussion (FGD) (p=0,000), Audiovisual  (p=0,001), Kelompok kontrol (p=0,530). Hasil analisis multivariat menunjukkan intervensi FGD yang lebih besar pengaruhnya dalam  menurunkan kecemasan orang tua pasien thalasemia mayor dibandingkan dengan audiovisual. Untuk menurunkan kecemasan orangtua pasien thalasemia untuk meberikan psikoedukasi dengan intervensi Focus Group Discussion (FGD).
PENYULUHAN PENTINGNYA PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN PENYAKIT HIPERTENSI GUNUNG TERANG RT. 03 LK I WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEMILING BANDAR LAMPUNG Iskandar Iskandar; Winda Restu Anggraini; Budi Rahman
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 13, No 3 (2019)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.794 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v13i3.1397

Abstract

Psychiatric inpatients' perceptions of positive and negative aspects of physical restraintBackground: Restrain carried out on mental hospital clients also has a negative impact, besides restrain also has a positive impact that clients are calmer, reduce risk hurt himself. Restrain the client can cause physical impacts on the client, edema, lesions, the risk of injury, incontinence, the appearance of the client is less neat, and often the basic human needs of the client are not met. In addition, clients also feel the psychological effects of anxiety, anger, fear and even physical and psychological trauma.Purpose: To identify Psychiatric inpatients' perceptions of positive and negative aspects of physical restraint at Atma Husada Mahakam Hospital of Province East Kalimantan.Methods: This study uses quantitative research methods with designs descriptive, the sample of the study was 46 respondents and the data collection in the form of a questionnaire lately was about the physical impact and psychological impact.Results: The results of the study the majority of respondents 37 people (72.5%) experienced physical impact in the category of positive impact. While the study of the majority of respondents 28 people (60.9%) experienced a psychological impact on the positive impact category.Conclusion: Physical impact on restrain action is more dominant in the impact category, while the psychological impact on restrain action is more dominant in the positive impact category. It is recommended that nursing service agencies, can foster nurses' confidence to improve management of restrain measures.Keywords: Psychiatric inpatients; Perceptions; Physical restraint; Violent behaviorPendahuluan: Restrain yang dilakukan pada klien di rumah sakit jiwa ternyata juga menimbulkan dampak negatif, selain itu restrain juga memiliki dampak positif yaitu klien jadi lebih cepat tenang, mengurangi risiko mencederai diriya sendiri. Restrain pada klien bisa menyebabkan dampak fisik bagi klien yaitu oedema, lesi, resiko terjadi cedera, inkontensia, penampilan klien kurang rapi, dan sering kali kebutuhan dasar manusia pada klien tidak terpenuhi. Selain itu klien juga merasakan dampak psikologis yaitu cemas, marah, takut bahkan trauma baik fisik maupun psikologis.Tujuan: Mengidentifikasi gambaran dampak tindakan restrain pada klien dengan gangguan jiwa di RSJD Atma Husada Mahakam Propinsi Kalimantan Timur.Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif , sampel penelitian sebanyak 46 orang responden dan alat pengumpulan data berupa kuesioner berisi tentang dampak fisik dan dampak psikologis.Hasil: Hasil penelitian mayoritas responden 37 orang (72.5%) mengalami dampak fisik pada kategori dampak positif. Sedangkan penelitian mayoritas responden 28 orang (60.9%) mengalami dampak psikologis pada kategori dampak positif.Simpulan : Dampak fisik pada tindakan restrain lebih dominan pada kategori dampak, sedangkan dampak psikologis pada tindakan restrain lebih dominan pada kategori dampak positif. Disarankan agar instansi pelayanan keperawatan, dapat menumbuhkan rasa percaya diri perawat untuk meningkatkan penatalaksanaan tindakan restrain. untuk meningkatkan pengetahuan dan dalam menjalankan penatalaksanaan tindakan restrain. 
Pelatihan kesehatan jiwa terhadap pengetahuan dan sikap keluarga dalam merawat pasien dengan skizofrenia Rahma Elliya; Sri Haryani; Triyoso Triyoso
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 13, No 3 (2019)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.242 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v13i3.1556

Abstract

Family work with patients suffering from schizophrenia: the impact of training on psychiatric family’s attitude and knowledgeBackground: Based on data from Puskesmas Sidorejo, in 2015 had 16 cases with 14 people (87.5%) with schizophrenia and 2 people (12.5%) with dementia. In 2016 found 14 cases with schizophrenics, and developed in 2017 into 35 cases with 34 people (97.1%) with schizophrenia and 1 person (2.9%) with dementia, and in 2018 based on the latest data 42 cases with 41 people (97.6%) with Schizophrenia sufferers and 1 person (2.3%) with dementia sufferers.Purpose: To examine family work with patients suffering from schizophrenia: the impact of training on psychiatric family’s attitude and knowledgeMethods: The type of research was quantitative with a quasi-experimental design. The objects in this study are families with mental patients, subjects in this study were knowledge and attitudes before and after health education. The sample were 20 respondent and data collection by questionnaires.Results: The group after being given health education had increase in the level of knowledge with a different of 7,7, with statistical results obtained t-test > t table, 23.106> 1.684, p-value = 0,000 (p-value < α = 0,05), and the group after being given health education had increase in attitude with a different of 26,7, with statistical results obtained t-test > t table, 23.106> 1.684, p-value = 0,000 (p-value < α = 0,05).Conclusion: There was family work with patients suffering from schizophrenia: the impact of training on psychiatric attitude and knowledge.Keywords: Mental health training; Family; Knowledge; Attitude; SchizophreniaLatar Belakang: Berdasarkan data dari UPTD Puskesmas Sidorejo, pada tahun 2015 ada 16 kasus dengan 14 orang (87,5%) penderita Skizofrenia dan 2 orang (12,5%) dengan dimensia. Tahun 2016 ditemukan 14 kasus dengan penderita Skizofrenia. Pada tahun 2017 berkembang menjadi 35 kasus dengan 34 orang (97,1%) penderita Skizofrenia dan 1 orang (2,9%) dengan dimensia, dan di tahun 2018 berdasarkan data terakhir sebanyak 42 kasus dengan 41 orang (97,6%) dengan penderita Skizofrenia dan 1 orang (2,3%) dengan penderita dimensia.Tujuan: Diketahui pelatihan kesehatan jiwa terhadap pengetahuan dan sikap keluarga dalam merawat pasien skizofrenia.Metode: Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan jenis rancangan quasi eksperimen, objek dalam penelitian ini keluarga dengan pasien gangguan jiwa, subjek dalam penelitian ini adalah pengetahuan dan sikap sebelum dan setelah dilakukan pelatihan kesehatan. Sampel sebanyak 20 responden dan pengambilan data dengan kuesioner.Hasil: Berdasarkan hasil diketahui pada kelompok sesudah diberikan pelatihan kesehatan memiliki kenaikan tingkat pengetahuan dengan selisih 7.7, dengan hasil uji statistik didapatkan t-test> t tabel, 23.106> 1.684, p-value = 0,000 (p-value < α = 0,05). Serta pada kelompok sesudah diberikan pelatihan kesehatan memiliki kenaikan sikap dengan selisih 26.7. Hasil uji statistik didapatkan t-test> t tabel, 23.106> 1.684, p-value = 0,000 (p-value < α = 0,05).Simpulan: Ada pengaruh pelatihan kesehatan jiwa terhadap pengetahuan dan sikap keluarga dalam merawat pasien skizofrenia. 
Pengaruh latihan range of motion (ROM) ankle terhadap pencegahan terjadinya neuropati dan angiopati pada klien diabetes melitus Djunizar Djamaludin; Setiawati Setiawati; Rika Yulendasari
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 13, No 3 (2019)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.605 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v13i3.1941

Abstract

The effect of range motion (ROM) ankle exercise on prevention of neuropathy and angiopathy in patient with diabetes mellitusBackground: Based on data from Basic Health Research (2013) conducted by the Indonesian Ministry of Health in a way to obtain the proportion of DM at the age of 15 years and over, confirmed / checked whether or not they suffer from DM or not.It was found that Lampung Province was ranked as the 8th largest DM person from 33 provinces throughout Indonesia, with DM patients with 38,923 lives and 5,560 people. One complication that needs attention is diabetes foot injury and it can cause amputation. The most common cause of diabetes foot injury is peripheral neuropathy which includes damage to sensory, autonomic and motor nerves.Purpose: The purpose of this study was to determine the effect of Range of Motion (ROM) ankle exercise on prevention of neuropathy and angiopathy on diabetes patients.Methods: A quasi experimental pre and post- test with control group study design was employed. The purposive sampling with 26 participants (13 respondents intervention group and 13 respondents control group) were recruited. The interventions groups performed ROM ankle exercise in their own respective training programs for 4 weeks, whereas no training was done in the control group. Both groups intervention and control, before and after the exercise program were measured with monofilament test for neuropathy and Venous Doppler for angiopathy. The data analysis was using t-test.Results: In the intervention group there were a significant improvements after ROM ankle exercise on prevention of neuropathy with p Value 0.000 and for angiopathy with p Value 0.000. There were significant different between intervention group and control group for neuropathy (p: .004) and angiopathy (p: .031).Conclusion: To prevent neuropathy and angiopathy on diabetes patients a home exercise program with Range of Motion (ROM) ankle could be implementedKeywords: Range of Motion; Neuropathy; Angiopathy; Diabetes MellitusPendahuluan: Berdasarkan Riskesdas tahun 2013 oleh Kemenkes RI dengan melakukan wawan cara untuk mendapatkan proporsi DM pada usia 15 tahun keatas yaitu proporsi penduduk yang terdiagnosis menderita DM dan penduduk yang belum pernah didiagnosis menderita DM. Provinsi Lampung menduduki peringkat ke – 8 penyandang DM terbesar dari 33 Provinsi diseluruh Indonesia, 38.923 jiwa dan 5.560 jiwa . Salah satu komplikasi yang harus mendapat perhatian yaitu luka kaki diabetes karena dapat mengakibarkan amputasi. Penyebab terbanyak dari luka kaki diabetes yaitu neuropati perifer yang meliputi kerusakan syaraf sensorik, otonom dan motorik.Tujuan: Diketahui pengaruh Range Of Motion (ROM) Ankle terhadap pencegahan terjadinya Neuropati dan Angiopati pada pasien Diabetes Melitus.Metode: Penelitian ini mengunakan desain quasi eksperimen pre post test dengan kelompok control dan intervensi..Sampel diambil dengan menggunakan tehnik Purposive Sampling dengan jumlah sampel yaitu 26 responden. Instrument penelitian ini  menggunakan 10 gr semmens weinstein monofilament untuk  mendeteksi  Neuropati dan  Venous Doppler  Ultrasound untuk  mendeteksi angiopati. Hasil: Menunjukkan adanya pengaruh latihan Range of Motion (ROM) Ankle terhadap pencegahan neuropati dengan p Value 0.000 dan angiopati dengan p Value 0.000. Terdapat perbedaan bermakna antara kelompok intervensi dan control untuk neuropati (p: .004) dan  angiopati  (p: .031).Simpulan: Untuk mencegah terjadinya neuropati dan angiopati pada penderita DM untuk dapat melakukan latihan Range of Motion (ROM) Ankle  dirumah
Gambaran pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada anak usia 6-24 bulan Putri Eka Sudiarti; Meri Neherta; Deswita Deswita
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 13, No 3 (2019)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.682 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v13i3.1663

Abstract

Mother's knowledge about complementary foods on infant children aged 6-24 months in Kampar, Riau-IndonesiaBackground: Problems with children’s nutritional status can cause mortality and morbidity in children. The problem of nutritional status in children under five is caused by the lack of mother’s knowledge about complementary feeding. Purpose: This study aims to determine an overview of mother’s knowledge about complementary foods on infant children aged 6-24 months. Methods: The study method used descriptive method. The population of the study was mothers who had children aged 6-24 months in the Kampar District. Sampling technique used Random sampling technique with Multi Stage sampling obtained a sample of 75 people in the Tambang and Bangkinang Public health center. The study instrument used questioner. The analysis technique used descriptive quantitative. Results: The results of study showed that 64% of mothers had sufficient knowledge and 36% of mothers had moderate knowledge. Conclusion: The conclusion of the study was the majority of mothers' knowledge who had children aged 6-24 months about complementary foods on infant were in sufficient range. It is necessary to conduct nutritional education on complementary feeding to increase mothers’ knowledge about complementary feeding.Keywords: Mothers knowledge; Complementary foods; Infant children; Aged 6-24 monthsPendahuluan: Permasalahan status gizi anak dapat menyebabkan mortalitas dan morbiditas pada anak. Permasalahan status gizi pada anak usia balita salah satunya disebabkan oleh rendahnya pengetahuan ibu mengenai MP-ASI.Tujuan: Diketahui gambaran pengetahuan ibu mengenai MP-ASI anak usia 6-24 bulan.Metode: Metode penelitian menggunakan metode deskriptif. Populasi penelitiana adalah ibu yang memiliki anak usia 6-24 bulan di wilayah Kabupaten Kampar. Teknik pengambilan Sampel menggunakan teknik randome sampling dengan Multi Stage Sampling dan didapatkan sampel berjumlah 75 orang pada wilayah Puskesmas Tambang dan Bangkinang. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner. Teknik analisa menggunakan deskriptif kuantitatif.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebesar 64% ibu memiliki pengetahuan cukup dan 36% persen ibu memiliki pengetahuan sedang.Simpulan: Penelitian didapatkan bahwa mayoritas pengetahuan ibu anak usia 6-24 bulan mengenai MP-ASI berada pada rentang cukup. Perlu dilakukannya edukasi gizi mengenai MP-ASI untuk meningkatkan pengetahuan ibu mengenai MP-ASI.  
PENYULUHAN KENAKALAN REMAJA ANAK SEKOLAH DI SEKOLAH MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 1 KABUPATEN GARUT Lia Lajuna; Nurlaili Ramli; Nora Liana
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 13, No 3 (2019)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.879 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v13i3.1390

Abstract

Menstrual hygiene and knowledge among adolescent school girls of Jantho, Aceh Besar-IndonesiaBackground: The age of teenager is the transition period from childhood to adulthood which is characterized by physical, psychological and psycho social changes. One of the biggest changes in adolescents is menstruation. Teens who experience menstruation need to maintain reproductive health. They need special knowledge about menstruation to avoid health problems.Purpose: This study was to analyze the relationship between menstrual hygiene and knowledge among adolescent school girls of Jantho, Aceh Besar-IndonesiaMethods: Type of quantitative research, analytical design using across-sectional approach.  the number of samples is 30 people, by purposive random sampling. Data analysis using kendall’s  Tau.Results: The results showed that the relationship between menstrual hygiene and knowledge among adolescent school girls of jantho, aceh besar-indonesia, indicated by the value of p value of 0.015 and the value of τ obtained by 0.532. Menstrual hygiene is poor because menstrual hygiene and practice during menstruation was inappropriate due to lack of knowledge, and need more health education in reproductive health and inadequate support for school facilitiesConclusion: The level of knowledge among adolescent school girls of Jantho, Aceh Besar-Indonesia was in poor category. There is a relationship between menstrual hygiene and knowledge among adolescent school girls of Jantho, Aceh Besar-Indonesia Keywords:  Menstrual hygiene; Knowledge;  Adolescent school girlsPendahuluan: Remaja merupakan periode transisi dari masa anak ke masa dewasa yang ditandai dengan adanya perubahan fisik, psikis dan psikososial. Salah satu perubahan terbesar pada remaja terjadi mentruasi dan rentan terhadap masalah kesehatan. Remaja yang mengalami menstruasi, perlu menjaga pemeliharaan kesehatan reproduksi. Remaja perlu  pengetahuan  mentruasi agar terhindar dari masalah kesehatan.Tujuan: Mengetahui dan menganalisis hubungan tingkat pengetahuan remaja putri terhadap menstrual hygiene Metode: Jenis penelitian kuantitatif, rancangan analitik menggunakan pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel sebanyak 30,dipilih secara purpuse sampling. Analisa data menggunakan uji statistik kendall tau.Hasil: Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan remaja putri tentang menstruasi dengan menstrual hygiene saat menstruasi,  ditunjukkan dengan nilai p value sebesar 0,015 dan nilai τ didapatkan 0,532. Menstrual hygiene masih buruk dikarenakan perilaku menstrual hygiene saat menstruasi masih salah. Penyebab lainya karena kurangnya pengetahuan, belum  mendapatkan  penyuluhan kesehatan reproduksi dan  dukungan  fasilitas sekolah yang belum memadai.Simpulan: Tingkat pengetahuan wanita muda tentang menstruasi di SMP 2 Kota Jantho termasuk dalam kategori kurang. Ada hubungan antara tingkat pengetahuan remaja putri tentang menstruasi dengan menstrual hygiene saat menstruasi
Pelatihan kesehatan terhadap pengetahuan tentang perawatan luka pasca operasi Eka Yudha Chrisanto; Nur Afni; Andoko Andoko
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 13, No 3 (2019)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.663 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v13i3.1606

Abstract

Impact of health educational program upon nurses' knowledgeTowards postoperative wounds care in Lampung-Indonesia Background: The surgery in Indonesia ranks 11th out of 50 treatments for disease patterns in hospitals in Indonesia, which is an estimated 32% of them were laparotomy. The number of abdominal surgical cases in Lampung Province in 2017 was (28.95%) and increased in 2018 by (32.45%).Purpose: Know the effect of health training in knowledge and surgical wound management.Methods: This type of study was quantitative, with the Pre-Experiment design and the design one group pre test - post test. The populations were all of postoperative patients and samples of 34 people with a total sampling technique. Data collection uses questionnaire sheets and the statistical test used dependent t-test.Results: The average knowledge about postoperative wound care before being given health training of 14.18 and a standard deviation of 1.749. The average knowledge about postoperative wound care after being given health training of 17.06 and a standard deviation of 3.142, with p-value = (0,000 <0,05).Conclusion: There was the effect of health training in knowledge and surgical wound management. Health workers are expected to be able to apply the provision of health training to postoperative patients to improve patient knowledge in subsequent care and be used as a reference for making policies regarding the provision of health training to postoperative patients. Keywords: Health educational program; Nurses; Knowledge; Postoperative wounds care Pendahuluan: Tindakan operasi di Indonesia menempati urutan ke-11 dari 50 pertama penanganan pola penyakit di rumah sakit se-Indonesia yang diperkirakan 32% diantaranya merupakan tindakan bedah laparatomi. Jumlah kasus bedah abdomen di Provinsi Lampung pada tahun 2017 sebesar (28,95%) dan meningkat pada tahun 2018 sebesar (32,45%).Tujuan: Diketahui pengaruh pelatihan kesehatan terhadap pengetahuan tentang perawatan luka pasca operasi.Metode: Jenis penelitian kuantitatif, dengan rancangan penelitian Pra Experiment dan pendekatan one group pre test - post test design. Populasi seluruh pasien post operasi dan sampel sebanyak 34 orang dengan teknik total sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner dan menggunakan uji dependent t-test.Hasil: Rata–rata pengetahuan tentang perawatan luka pasca operasi sebelum diberikan pelatihan kesehatan sebesar 14,18 dan standar deviasi sebesar 1,749. Rata–rata pengetahuan tentang perawatan luka pasca operasi sesudah diberikan pelatihan kesehatan sebesar 17,06 dan standar deviasi sebesar 3,142, dengan p-value = (0,000 < 0,05).Simpulan: Ada pengaruh pelatihan kesehatan terhadap pengetahuan tentang perawatan luka pasca operasi. Diharapkan petugas kesehatan dapat mengaplikasikan pemberian pelatihan kesehatan kepada pasien pasca operasi untuk meningkatkan pengetahuan dalam perawatan selanjutnya dan dijadikan referensi untuk membuat kebijakan mengenai pemberian pelatihan kesehatan kepada pasien pasca operasi.
Gambaran kecemasan narapidana wanita di Sumatera Barat Tria Monja Mandira; Marjohan Marjohan; Feri Fernandes
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 13, No 3 (2019)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.927 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v13i3.1665

Abstract

Anxiety levels among female inmates in west Sumatra-IndonesiaBackground: Life in prison causes inmates to experience psychological problems. Some psychological problems that are often encountered in prisoners with the highest symptoms are stress, anxiety, aggressive behavior, and psychosomatic. An anxiety problem is found to be higher than other psychological problems that occur in female prisoners.Purpose: Knowing of description of anxiety levels among female prisoners in West Sumatra-Indonesia.Methods: The research was conducted by questionnaire. The type of research in this study is descriptive. Samples of 80 people were taken by purposive sampling.Results: The results showed the characteristics of female prisoners, more than half aged 18-40 years or the early adult category, more than half had high school education levels, and more than half did not work. An overview of female prisoners' anxiety is 53.8% moderate anxiety and 46.3% mild anxiety.Conclusion: The anxiety of female prisoners in West Sumatra is the most moderate anxiety. Suggestions for Correctional Institutions are expected to increase the existing counseling services and contributions from nurses who are in prison to overcome the anxiety felt by female prisoners during their sentences.Keywords: Anxiety; Prisoners; FemaleLatar Belakang: Kehidupan di dalam penjara mengakibatkan narapidana mengalami masalah psikologis. Beberapa masalah psikologis yang sering ditemui pada narapidana dengan gejala tertinggi yaitu stres, kecemasan, perilaku agresif, dan psikosomatis. Masalah kecemasan ditemukan lebih tinggi dibandingkan masalah psikologis lainnya yang terjadi pada narapidana wanita.Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran kecemasan narapidana wanita di Sumatera Barat.Metode: Jenis penelitian dengan deskriptif. Sampel sebanyak 80 orang yang diambil dengan purposive sampling. Penelitian menggunakan kuesioner.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan karakteristik narapidana wanita yaitu lebih dari separuh berusia 18-40 tahun atau kategori dewasa awal, lebih dari separuh memiliki tingkat pendidikan SMA, dan lebih dari separuh tidak bekerja. Gambaran kecemasan narapidana wanita yaitu 53,8% kecemasan sedang dan 46,3% kecemasan ringan.Simpulan: Kecemasan narapidana wanita di Sumatera Barat yaitu paling banyak memiliki kecemasan sedang. Saran untuk Lembaga Pemasyarakatan diharapkan adanya peningkatan layanan konseling yang ada dan kontribusi dari perawat yang bertugas di lapas untuk mengatasi kecemasan yang dirasakan oleh narapidana wanita selama menjalani masa hukuman. 
Gambaran dukungan keluarga terhadap pengobatan remaja penyandang Thalasemia Indah Permata Artamia; Windy Rakhmawati; Iwan Shalahuddin
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 13, No 3 (2019)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.952 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v13i3.1594

Abstract

Family support in adolescents with thalassemia undergoing treatmentBackground: Thalassemia is a chronic disease that affect to body organ caused by the disease itself and medication given in a long term. Compliance of taking medication becomes determing factor of treatment success. Family support is influential factor of therapy success. It includes instrumental support, informational support, assessment support, and emotional support.Purpose: The objective of this research is to know the description of family support therapy of adolescent with thalassemia in Garut.Methods: The method of this research is quantitative descriptive with total sampling technique (N=54) of adolescent with thalassemia population in Garut.Results: The result of this research is most of responden earn high support with maximum value of 70.4%, and medium support with value 29.6%, and there is no respondent with low support. From sub variable result as a whole, they obtained high support which was an instrumental support 70.4%, informational support 64.8%, assessment support 70.4%, and emotional support 53.7%.Conclusion: The result of this research is that most adolescent with Thalassemia obtained high support as many as 70.4%, therefore it can be factor determing therapy receivedKeywords: Family support; Adolescents; Thalassemia; Undergoing treatmentPendahuluan: Thalasemia merupakan penyakit kronis yang berdampak pada organ tubuh disebakan oleh penyakit itu sendiri dan pengobatan yang diberikan dalam jangka panjang. Kepatuhan menjadi faktor yang menentukan keberhasilan pengobatan. Dukungan keluarga merupakan faktor yang mempengaruhi kepatuhan pengobatan, yang meliputi dukungan instrumental, informasional, penilaian, dan emosional.Tujuan: Diketahuinya gambaran dukungan keluarga terhadap pengobatan remaja penyandang Thalasemia di kabupaten Garut.Metode: Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel total sampling (N=54) dengan populasi yaitu penyandang Thalasemia usia remaja di kabupaten Garut.Hasil: Hasil penelitian dukungan keluarga sebagian besar responden mendapatkan dukungan tinggi dengan nilai maksimum yaitu 70.4% dan dukungan sedang dengan nilai minimum yaitu 29.6%, dan tidak terdapat responden yang mendapatkan dukungan rendah, dan dari hasil per subvariabel secara keseluruhan mendapatkan dukungan tinggi yaitu, dukungan instrumental sebesar 77.8%, dukungan informasional sebesar 64.8%, dukungan penilaian sebesar 70.4%, dan dukungan emosional sebesar 53.7%.Simpulan:  dari penelitian ini bahwa remaja penyandang Thalasemia sebagian besar mendapatkan dukungan tinggi sebanyak 70.4%, sehingga dapat menjadi faktor dalam menentukan pengobatan yang diterima
HUBUNGAN COPING MECHANISM DENGAN HASIL UJIAN AKHIR BLOK BASIC MEDICAL SCIENCE PADA MAHASISWA ANGKATAN 2016 Ana Mariza; Lia Ayuningtias
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 13, No 3 (2019)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.659 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v13i3.1363

Abstract

Effect of nei–guan point (P6) acupressure on nausea and vomiting in women with hyperemesis gravidarum Background: Prevalence of emesis gravidarum issued by the explains that more than 80% of pregnant women in Indonesia experience excessive nausea and vomiting. the incidence of gravidarum emesis cases is 0.8 to 32 cases per 1,000 pregnancies. Therefore, the treatment of labor pain is necessary mother of birth.. While in the year 2017 period January-December as many as 56 cases of hyperemesis gravidarum of 132 visits and 26 pregnant women (46.43%) received treatment and medical treatment.Purpose: Knowing the effect of giving acupressure point P6 to nausea and vomiting in pregnant women TM I in BPM Wirahayu Panjang Year 2018.Methods: Quantitative research type, experimental quasi research design with one group pretest - posttest design approach. The number of population and  samples is 30 people, purposive sampling technique samples. Data Analysis using t-test.Results: Showed vomiting before being given intervention Mean 10.53 Min 9 Max 13 and Standard Deviation 1.408 and Standard Error 0.257, after being given acupressure Mean 7.30 Min 5 Max 10 and Standard Deviation 1,317 and Standard Error 0.240. Statistical test results obtained P-value = 0.000 means that there is an effect of p6 point acupressure on nausea and vomiting in pregnant women TM I at BPM Wirahayu Panjang in 2018.Conclusion: Acupressure stimulates the regulatory system and activates endocrine and neurological mechanisms, by stimulating the hypothalamus to removing endorphins which give a sense of relaxation.Suggestions:  are used as input in providing information about nausea and vomiting, understanding, handling and impact if nausea vomiting is allowed, besides providing benefits and information resources for mothers about handling nausea and vomiting using acupressure massage in daily life Keywords: Nei–guan point (P6);  Acupressure; Nausea; Vomiting; Women; Hyperemesis; Gravidarum Pendahuluan: Prevalensi emesis gravidarum lebih dari 80% wanita hamil di Indonesia mengalami mual dan muntah yang berlebihan. Insidensi terjadinya kasus emesis gravidarum sebesar 0,8 sampai 32 kasus per 1.000 kehamilan. Oleh sebab itu penanganan  mual muntah pada kehamilan sangat perlu dilakukan terhadap ibu hamil TM 1. Sedangkan pada tahun 2017 periode Januari-Desember sebanyak 56 kasus hyperemesis gravidarum dari 132 kunjungan kehamilan dan 26 orang ibu (46.43%) mendapat perawatan dan tindakan medis.Tujuan: Diketahui pengaruh pemberian akupresure titik P6 terhadap mual dan muntah pada ibu hamil TM I di BPM Wirahayu Panjang Tahun 2018.Metode: Jenis penelitian kuantitatif, rancangan penelitian quasi eksperimental dengan pendekatan one group pretest – posttest design. Jumlah populasi 120 orang ibu hamil dan sampel sebanyak 30 orang, teknik sampel purposive sampling. Analisa Data menggunakan uji t-test.Hasil: Menunjukan muntah sebelum diberi intervensi Mean 10.53 Min 9 Max 13 danStandar Deviasi 1.408 dan Standar Eror 0.257, sesudah diberi akupresur  Mean 7.30 Min 5 Max 10 dan Standar Deviasi 1.317 dan Standar Eror 0.240. Hasil uji statistik didapatkan nilai P-value = 0.000 artinya terdapat Pengaruh pemberian akupresure titik p6 terhadap mual dan muntah pada ibu hamil TM I di BPM Wirahayu Panjang Tahun 2018.Simpulan: Akupresur menstimulasi system regulasi serta mengaktifkan mekanisme endokrin dan neurologi, dengan cara merangsang kerja hipotalamus untuk mengeluarkan zat endorphin yang memberikan rasa rileks.Saran: Sebagai masukan dalam memberikan informasi tentang mual dan muntah, pengertian, penanganan dan dampak jika mual muntah dibiarkan, selain itu memberikan manfaat dan sumber informasi bagi ibu tentang penanganan mual muntah menggunakan pijat akupresur dalam kehidupan sehari-hari

Page 1 of 2 | Total Record : 11