cover
Contact Name
Andi Ruhban, S.ST.,M.Kes
Contact Email
ruhbansaja@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
ruhbansaja@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
ISSN : 0854624X     EISSN : 26226960     DOI : -
Core Subject : Health, Social,
Tulisan yang diterima melingkupi rumpun Ilmu Kesehatan Lingkungan dengan diberi kode 359 oleh Kementerian Riset Teknologi Pendidikan Tinggi, yang dapat berupa Artikel Hasil Riset, Book Review, Literatur Review, Komentari/Opini, Berita Ilmiah (Scientific News), dan Letter to Editor. Tulisan tersebut menyangkut Sanitasi Dasar (penyehatan air, pengelolaan limbah cair, pembuangan tinja, penanganan sampah, penyehatan makanan minuman, pengendalian vektor), penyehatan udara, pengamanan pestisida, rumah sehat dan tata graha, perilaku hidup bersih dan sehat, higiene perorangan, sanitasi tempat umum-wisata-matra, sanitasi transportasi, sanitasi industri dan keselamatan kerja, sanitasi rumah sakit, sanitasi kawasan pesisir pantai dan laut, penyakit berbasis lingkungan, analisis mengenai dampak lingkungan, manajemen risiko lingkungan, epidemiologi kesehatan lingkungan.
Arjuna Subject : -
Articles 257 Documents
EFEKTIVITAS METODE GABUNGAN MEDIA FILTER CANGKANG KERANG (Anadara granosa) DAN KARBON AKTIF UNTUK MENURUNKAN Fe DAN ZAT ORGANIK AIR BERSIH Dian Indah Pratiwi; Rasman rasman
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 20, No 1 (2020): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v20i1.1473

Abstract

Sumber air merupakan salah satu komponen utama yang ada pada suatu sistem peyediaan air bersih, karena tanpa sumber air maka suatu sistem penyediaan air bersih tidak akan berfungsi. Air dengan kualitas buruk salah satunya disebabkan oleh pencemaran besi dan zat organik. Salah satu cara yang sederhana yang dapat digunakan adalah dengan pengolahan air yaitu dengan cara filtrasi (penyaringan) dengan menggunakan media penyaring cangkang kerang darah (Anadara granosa), karbon aktif dan kombinasi media cangkang kerang-karbon aktif.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode media filter cangkang kerang (Anadara granosa) dan karbon aktif untuk menurunkan Fe dan Zat organik air bersih. Jenis penelitian ini yaitu experiment semu dengan rancangan pretes-posttest with control group design, dan dilakukan dengan tiga kali replikasi. Data hasil penelitian dan pemeriksaan Laboratorium kemudian diolah dan dianalisis menggunakan uji statistic One way anova. Hasil untuk kadar Fe dan zat organik pada air sumur gali sebelum pengolahan adalah 3,23 mg/l dan 51,38 mg/l dan setelah pengolahan dengan media cangkang kerang adalah 0,22 mg/l dan 634,94 mg/l, dengan media karbon aktif adalah 0,14 mg/l dan 36,33 mg/l dengan, dengan kombinasi media cangkang kerang-karbon aktif adalah 0,23 mg/l dan 23,32 mg/l. Penurunan Fe dengan media cangkang kerang,karbon aktif dan kombinasi efektif sedangkan dalam penurunan zat organik tidak efektif. Bagi masyarakat, pengolahan air ini dapat diterapkan dalam skala rumah tangga dan bagi peneliti lain dapat membuat variasi lain seperti ketebalan media yang digunakan. Kata Kunci : Filtrasi, Cangkang Kerang, Kabon Aktif, Besi dan Zat Organik
IDENTIFIKASI RESIDU PESTISIDA CHLORPYRIFOS DALAM SAYURAN SAWI HIJAU (BRASSICA RAPA VAR. PARACHINENSIS L.) DI PASAR TERONG KOTA MAKASSAR TAHUN 2016 Inayah Inayah; Nita Nirmala
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 17, No 1 (2017): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v17i1.680

Abstract

ABSTRAK Residu pestisida dapat masuk ke dalam tubuh melalui makanan yang dikonsumsi setiap hari seperti sayuran. Salah satu tanaman yang sering disemprotkan pestisida adalah tanaman sayuran khususnya tanaman sawi hijau (Brassica rapa var. parachinensis L.). Hal ini terjadi karena bentuk dan struktur tanaman sawi yang memungkinkan ulat untuk bersarang di sela-sela daunnya. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional yakni menggunakan daftar pemeriksaan atau pengukuran terhadap residu pestisida Chlorpyrifos dalam sayuran sawi hijau (Brassica rapa var. parachinensis L.).Hasil pemeriksaan laboratorium dengan menggunakan metode kromatografi gas menunjukkan bahwa kadar residu pestisida pada sampel sawi hijau yang dijual di pasar Terong Kota Makassar dengan bahan aktif chlorpyrifos sebelum proses pencucian adalah sebesar 0,276 mg/kg sedangkan kadar residu pestisida sesudah proses pencucian adalah 0 mg/kg.Berdasarkan standar persyaratan SNI 7313 Tahun 2008 tentang batas maksimum residu pestisida pada hasil pertanian untuk sayuran sawi hijau yaitu 1 mg/kg, maka kadar residupestisida yang terdapat pada sampel sawi hijau sebelum dan sesudah proses pencucian masih di bawah BMR (Batas Maksimum Residu) sehingga memenuhi syarat kesehatan.Penurunan kadar residu pestisida chlorpyrifos pada sayuran terjadi karena proses pencucian dengan air mengalir menyebabkan residu insektisida chlorpyrifos yang terdapat pada permukaan sayuran akan larut dalam air. Residu yang tertinggal pada permukaan tanaman pada saat disemprot dapat hilang karena pencucian atau pembilasan. Kata kunci : Sawi Hijau  (Brassica rapa var. parachinensis L.) dan Kadar Residu Pestisida.
KEMAMPUAN KETUMBAR (CORIANDRUM SATIVUM) DALAM MENGAWETKAN IKAN BANDENG (CHANOS-CHANOS) SRI NUR FADHILAH; Khiki Purnawaty Kasim; LATAHA LATAHA
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 20, No 2 (2020): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v2i20.1725

Abstract

Fish  is a product that is easily damaged caused by the activity of bacteria, yeast and fungus.  Therefore there is a need for further treatment to maintain the quality and freshness of fish.  One way to maintain the quality and freshness of fish by using natural preservatives such as coriander.  Coriander has the potential as a natural preservative because it contains essential oils, phenols, flavonoids and linalool which are antibacterial, antioxidant, and antifugal.The purpose of this study was to determine the ability of coriander (Coriandrum Sativum) in preserving milkfish (Chanos-Canos) with 2 treatments namely coriander powder sowing and soaking coriander solution.  This type of research is experimental in nature, namely the treatment of the use of sowing and coriander (Coriandrum Sativum) as a preservative in milkfish.The results of this study indicate that organoleptic observations in milkfish by sprinkling coriander powder lasted for 10 hours and soaking the coriander solution lasted for 9 hours.The conclusion of this research is coriander (Coriandrum Sativum) had ability to preserve milkfish. The suggestion for this research is when consuming, It is better to clean first in order to the taste will not smell strongly, also It is better to choose fresh milkfish.Keywords: Coriander (Coriandrum Sativum), Milkfish (Chanos-Canos), and Durability
PERBANDINGAN UJI KEMAMPUAN BAWANG PUTIH (ALLIUM SATIVUM) DENGAN JAHE (ZINGIBER OFFICINALE) SEBAGAI ANTIMIKROBA PADA IKAN SEGAR inayah inayah; Andi Marlinda Gereng
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 17, No 2 (2017): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v17i2.860

Abstract

 Ikan merupakan salah satu bahan pangan yang mudah rusak, terutama ikan segar. Kerusakan ikan terjadi karena adanya pertumbuhan mikroba yang meningkat. Salah satu strategi untuk mengurangi atau menghambat pertumbuhan mikroba dapat dilakukan dengan mengaplikasikan antimikroba pada saat proses pengolahan pangan untuk mencegah pertumbuhan mikroba. Antimikroba alami yang populer dikalangan masyarakat yaitu bawang putih dan jahe. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kemampuan bawang putih (Allium sativum) dengan jahe (Zingiber officinale) sebagai antimikroba pada ikan segar. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Sampel dalam penelitian ini adalah ikan kembung sebanyak 20 ekor dengan berat 100 gram – 105 gram. Analisa dengan tabel terhadap rata-rata penurunan angka lempeng total dengan replikasi 2 kali.Hasil penelitian ini adalah pemberian pelumuran dengan bawang putih selama 8 jam mengalami penurunan bakteri sebanyak 113.750 koloni/gram, selama 10 jam penurunan bakteri sebanyak 240.800 koloni/gram, dan untuk selama 12 jam penurunan bakteri sebanyak 576.000 koloni/gram. Untuk pelumuran dengan jahe diperoleh hasil saat 8 jam penurunan bakteri sebanyak 106.475 koloni/gram, saat 10 jam penurunan bakteri sebanyak 229.500 koloni/gram, dan saat 12 jam penurunan bakteri sebanyak 558.000 koloni/gram. Kesimpulan pada penelitian ini adalah bawang putih (Allium sativum)  memiliki kemampuan sebagai antimikroba lebih besar dibanding dengan kemampuan jahe (Zingeber officinale) sebagai antimikroba. Diharapkan kepada masyarakat untuk memanfaatkan bawang putih dan jahe sebagai pengawet alami pada ikan segar. Kata Kunci: Bawang putih, Jahe, Antimikroba alami
HUBUNGAN HIGIENE SANITASI DENGAN KEBERADAAN TELUR CACING PADA LALAPAN KUBIS DI WARUNG MAKAN SARI LAUT SEPANJANG JALAN PERINTIS KEMERDEKAAN KOTA MAKASSAR Haderiah haderiah; Febriyanti Ramadhani
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 18, No 2 (2018): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v18i2.1151

Abstract

Penerapan higiene sanitasi yang buruk sering ditemukan pada pedagang makanan seperti kurangnya penerapan higiene personal penjamah, cara pengolahan, penyimpanan dan penyajian yang kurang baik terutama pada saat akan mengolah sayuran seperti lalapan sehingga masyarakat perlu berhati-hati dalam mengkonsumsi lalapan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan higiene sanitasi dengan keberadaan telur cacing pada lalapan kubis di warung makan sari laut sepanjang jalan Perintis Kemerdekaan kota Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional dimana variabel bebas dan variabel terikat dibandingkan secara bersamaan untuk mengetahui hubungan antara variable – variable tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan higiene personal penjamah dengan keberadaan telur cacing (sig = 0,683 ; t hitung = 0,411), ada hubungan pengolahan dengan keberadaan telur cacing (sig = 0,038 ; t hitung = 2,138), tidak ada hubungan penyimpanan makanan dengan keberadaan telur cacing (sig = 0,767 ; t hitung = 0,298), dan tidak ada hubungan penyajian dengan keberadaan telur cacing (sig = 0,785 ; t hitung = 0,275). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah adanya hubungan pengolahan dengan keberadaan telur cacing, dan tidak ada hubungan higiene personal penjamah, penyimpanan, dan penyajian makanan dengan keberadaan telur cacing pada lalapan kubis. Saran bagi penjamah makanan agar menjaga kebersihan diri, kebersihan tempat, peralatan dan bahan sayuran kubis pada saat pengolahan.Kata Kunci : Higiene personal penjamah, sanitasi makanan, telur cacing, lalapan kubis.
KEMAMPUAN EKSTRAK DAUN BELUNTAS (Pluchea indica linn) DALAM MEMATIKAN JENTIK NYAMUK Aedes aegypti rafidah rafidah
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 20, No 1 (2020): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v20i1.1439

Abstract

Jentik nyamuk Aedes  aegypti  dianggap sebagai vektor utama penyebab terjadinya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan ekstrak daun beluntas (Pluchea indica linn) dalam mematikan jentik nyamuk Aedes aegypti dan jenis penelitian ini adalah eksperimen quasi. Pada masing-masing konsentrasi diberikan 20 ekor jentik nyamuk Aedes aegypti, dan begitupun pada kontrol yang dihitung kematiannya setiap 60 menit selama 24 jam, dengan pengulangan sebanyak 3 kali replikasi.Hasil penelitian dengan menggunakan bahan ekstrak daun beluntas yang tentunya dengan berbagai macam konsentrasi yaitu 0,5% dapat mematikan jentik dengan rata-rata kematian 50%, konsentrasi 0,75% rata-rata kematian jentik 50%, konsentrasi 1,00% rata-rata kematian jentik 55%, konsentrasi 1,25% rata-rata kematian jentik 50%, konsentrasi 1,5% rata-rata kematian jentik 50%. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ekstrak daun beluntas (Pluchea indica linn) mampu dalam mematikan jentik nyamuk Aedes aegypti. Adapun saran dalam penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu alternative pengendalian vektor khususnya terhadap jentik nyamuk Aedes aegypti, daun beluntas dapat di fungsikan sebagai insektisida nabati karena aman bagi lingkungan dan manusia.  
HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN TB PARU (Studi Kepustakaan ) Erlani Rappe; Nur Ainun Oktaviani Astri
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 20, No 2 (2020): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v2i20.1749

Abstract

 ABSTRAKRumah adalah  bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. Konstruksi rumah dan lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan merupakan faktor resiko sumber penularan berbagai jenis penyakit.Salah satu penyakit yang erat kaitannya dengan kondisi fisik rumah adalah TB Paru.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kondisi fisik rumah dengan kejadian TB Paru.  Jenis Penelitian adalah studi kepustakaan yang bersifat pencarian literatur jurnal hasil penelitian terdahulu yang telah dipublikasikan dan mengkaji hubungan variabel bebas dan variabel terikat.Hasil dari penelitian literatur dengan menggunakan 14 jurnal penelitian Yaitu : Presentasi hubungan antara Kelembapan dengan kejadian TB Paru (71,4%), presentasi hubungan antara Suhu dengan kejadian TB Paru yaitu (14,3%), presentasi hubungan antara Ventilasi dengan kejadian TB Paru yaitu (92,9%), presentasi hubungan antara Pencahayaan dengan kejadian TB Paru yaitu (71,4%) dan Presentasi hubungan antara Kepadatan Hunian dengan kejadian TB Paru yaitu (85,7%).Dapat disimpulkan bahwa kondisi fisik rumah memiliki hubungan dengan kejadian TB Paru dan menjadi media penularan serta perkembang biakan mycobacterium tuberculosis.Pentingnya penyuluhan tentang rumah sehat yang memenuhi syarat terhadap kejadian TB Paru dan memberikan edukasi tentang TB Paru baik cara mencegah penularan dan sebagainya.
HUBUNGAN KANDUNGAN NITRAT (NO3) DAN NITRIT (NO2) PADA AIR LINDI DENGAN KUALITAS AIR SUMUR GALI DI KEL.BANGKALA KEC.MANGGALA KOTA MAKASSAR TAHUN 2017 Abdur Rivai; Syamsinar N
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 17, No 2 (2017): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v17i2.791

Abstract

Air adalah bagian dari kehidupan dipermukaan bumi. Bagi kehidupan makhluk, air bukan merupakan hal yang baru, karena kita ketahui bersama tidak satupun kehidupan di bumi ini dapat berlangsung tanpa adanya air. Oleh karena itu, air dikatakan sebagai benda mutlak yang harus ada dalam kehidupan manusia.Air bersih adalah salah satu jenis sumber daya berbasis air yang bermutu baik dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas mereka sehari-hari termasuk diantaranya adalah  sanitasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kandungan Nitrat dan Nitrit pada air sumur gali Masyarakat RW 04 Kel. Bangkala Kec. Manggala Kota Makassar dan sampel sebanyak sembilan air sumur gali. Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional dengan pendekatan deskriptif dan menggunakan uji Chi square melalui sistem komputerisasi program SPSS. Data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan laboratorium dan akan disajikan dalam bentuk tabel kemudian dianalisa secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa air sumur gali A  kandungan 12,878 mg/l dengan jarak 150 meter, sampel air sumur gali B kandungan nitrit 5,400 mg/l dengan jarak 130 meter , pada air sumur gali C kandungan nitrat 15,644 mg/l jarak 100 meter, air sumur gali E kandungan nitrat 13,556 mg/l dengan jarak 90 meter, air sumur gali G kandungan nitrat 12,284 mg/l jarak 75 meter, air sumur gali H kandungan nitrat 44,470 mg/l dengan jarak 40 meter,  dan pada sampel air sumur gali I kandungan nitrat 20,730 mg/l dan kandungan nitrit I 6,550 mg/l dengan jarak antara sumber pencemar yaitu 30 meter. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah Dari hasil uji chisquare  tidak  terdapat hubungan antara jarak sumber pencemar air lindi terhadap kandungan Nitrat (NO3) p 0,134 > x2 0,005 dan Nitrit (NO2) p 0,571 > x2 0,005 air sumur gali masyarakat Kel. Bangkala Kec. Manggala Kota Makassar. Untuk peneliti selanjutnya bisa menghubungkan apakah terdapat penyakit yang di sebabkan oleh tingginya kandungan Nitrat dan Nitrit  dalam air sumur gali tersebut.Kata Kunci:  Air Sumur Gali, Nitrat, Nitrit.
KEMAMPUAN ALAT PENYARING UDARA DENGAN MEDIA PELEPAH PISANG DAN ZEOLITE UNTUK MENURUNKAN KADAR KARBON MONOKSIDA (CO) DI UDARA ST MU`TAMIRAH; Baharuddin Sunu
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 19, No 1 (2019): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v19i1.1037

Abstract

Kota Makassar merupakan salah satu kota dengan kepadatan penduduk yang terus menerus mengalami peningkatan pesatnya pertambahan penduduk tentu dibarengi dengan peningkatan kebutuhan masyarakat dibidang transportasi yang diindikasikan dengan meningkatnya emisi kendaraan bermotor seperti gas karbon monoksida (CO). Karbon monoksida yang melewati baku mutu udara akan membahayakan kesehatan Manusia.Tujuan umum penelitian ini untuk mengetahui kemampuan alat penyaring udara dengan media pelepah pisang dan zeolite untuk menurunkan kadar karbon monoksida (CO) di udara. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah semua titik atau lokasi yang menghasilkan polutan udara (CO) pada proses transportasi gas buang kendaraan yang diambil di sekitaran lampu merah. Tehnik pengambilan sampel adalah rancangan Non Randomized Pretest-postest Control Design yaitu objek yang digunakan terdiri dari dua kelompok. Kelompok pertama merupakan unit percobaan untuk perngukuran emisi CO sebelum melewati alat penyaring dan kelompok kedua merupakan kelompok kontrol pengukaran sesudah melewati alat penyaring.Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : Kadar karbon monoksida (CO) sebelum melalui media penyaring pelepah pisang dan zeolite adalah 60 ppm pada titik pertama dan 700 ppm pada titik kedua. Hasil penurunan kadar CO dengan menggunakan alat penyaring udara pelapah pisang dan zeolite adalah 66,6 % pada titik 1 dan 84 % pada titik 2. Hal yang menyebabkan terjadinya perbedaan hasil pengukuran dikedua titik ini adalah objek penempatan alat yang berbeda, pada titik 1 pengukuran dilakukan jauh dari sumber CO (kendaraan) dan pada titik 2 pengukuran dilakukan langsung di knalpot kendaraan bermotor.Bagi peneliti selajutnya hendaknya membuat desain alat yang mudah untuk dibawa kemana saja, sehingga tidak sulit untuk mengangkatnya pada saat penelitian. Disarankan agar penelitian ini sebaiknya dilakukan di indoor (dalam ruang) seperti basement sehingga hasil pengukuran CO yang dihasilkan cukup akurat. Mengingat banyak bahan yang dapat dijadikan sebagai filter udara, maka perlu dilakukan penelitian dengan media yang berbeda yang mungkin lebih efektif dan efisien. Selain itu perbedaan waktu kontak dan banyak media yang digunakan harus diperhatikan keefektifannya. Sebaiknya sebelum melakukan penelitian peneliti selanjutnya mengukur variabel yang mempengaruhi keberadaan CO di udara seperti suhu dan kelembaban di lokasi penelitian.Kata Kunci : Penyaring udara, Pelepah pisang, Zeolite, karbon monoksida dan Udara
FAKTOR YANG MEMENGARUHI TERJADINYA KECELAKAAN KERJA PADA KARYAWAN DI PT. ANDALAN FLUID SISTEM KABUPATEN MAROS Reskita Nova Maharani; Hamsir Hamsir
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 19, No 2 (2019): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v19i2.1350

Abstract

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah industri maupun lokasi proyek. K3 juga melindungi rekan kerja, keluarga pekerja, konsumen, dan orang lain yang juga mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja.Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor apa saja yang memengaruhi terjadinya kecelakaan kerja di PT. Andalan Fluid Sistem Kabupaten Maros. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yakni penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 65 responden yang masa kerjanya (>3tahun) ada 31, tidak pernah mengalami kecelakaan kerja 24 (77,4%) dan 7 (22,6%) pernah mengalami kecelakaan kerja. Masa kerja ( ) ada 25 (73,5%) tidak pernah mengalami kecelakaan kerja dan 9 (26,5%) pernah mengalami kecelakaan kerja. Penggunaan APD dengan lengkap  40 (85,1%), mengalami kecelakaan kerja 7 (14,9%) yang tidak menggunakan APD dengan lengkap yaitu 9 (50,0%) yang mengalami kecalakaan kerja 9 (50,0%). Perilaku yang memberi respon positif ada  46 yang tidak pernah mengalami kecelakaan kerja 39 (84,8%) dan 7 (15,2%) pernah mengalami kecelakaan kerja. Yang memberi respon negatif 19 ada 10 (52,6%) yang tidak pernah mengalami kecelakaan kerja dan 9 (47,4%) yang pernah mengalami kecelakaan kerja. Serta suhu udara di area kerja yang telah diukur dari lima titik memiliki rata-rata suhu 31,32 0C.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh antara penggunaan APD, Perilaku, dan Suhu Udara dengan kejadian kecelakaan kejra, sedangkan tidak ada pengaruh antara masa kerja dengan kejadian kecelakaan kerja.Kata Kunci  :Kecelakaan Kerja, Masa Kerja, Penggunaan APD, Perilaku, Suhu Udara

Page 10 of 26 | Total Record : 257