cover
Contact Name
Andi Ruhban, S.ST.,M.Kes
Contact Email
ruhbansaja@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
ruhbansaja@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
ISSN : 0854624X     EISSN : 26226960     DOI : -
Core Subject : Health, Social,
Tulisan yang diterima melingkupi rumpun Ilmu Kesehatan Lingkungan dengan diberi kode 359 oleh Kementerian Riset Teknologi Pendidikan Tinggi, yang dapat berupa Artikel Hasil Riset, Book Review, Literatur Review, Komentari/Opini, Berita Ilmiah (Scientific News), dan Letter to Editor. Tulisan tersebut menyangkut Sanitasi Dasar (penyehatan air, pengelolaan limbah cair, pembuangan tinja, penanganan sampah, penyehatan makanan minuman, pengendalian vektor), penyehatan udara, pengamanan pestisida, rumah sehat dan tata graha, perilaku hidup bersih dan sehat, higiene perorangan, sanitasi tempat umum-wisata-matra, sanitasi transportasi, sanitasi industri dan keselamatan kerja, sanitasi rumah sakit, sanitasi kawasan pesisir pantai dan laut, penyakit berbasis lingkungan, analisis mengenai dampak lingkungan, manajemen risiko lingkungan, epidemiologi kesehatan lingkungan.
Arjuna Subject : -
Articles 257 Documents
HUBUNGAN PERILAKU PEMBUAT SAGU TERHADAP KUALITAS FISIK SAGU DI DESA KAMPUNG BARU KABUPATEN LUWU UTARA hidayat hidayat; Melissa Telaumbanua
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 18, No 1 (2018): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v18i1.732

Abstract

Higiene dan sanitasi makanan adalah upaya untuk mengendalikanfaktor makanan, orang, tempat dan perlengkapannya yang dapat atau mungkin akan menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan. Sagu (Metroxylonsp) merupakan salah satu komoditi bahan pangan yang banyak mengandung karbohidrat, sehingga sagu merupakan bahan makanan pokok untuk beberapa daerah di Indonesia seperti Maluku, Irian Jaya dan sebagian di Sulawesi.Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan prilaku pembuat sagu terhadap kualitas fisik dalam pembuatan sagu di desa Kampung Baru Kecamatan Mappedeceng Kabupaten Luwu Utara.Adapun jenis penelitian adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional adalah suatu penelitian tentang hubungan perilaku higiene sanitasi pekerja atau penjamah dalam pembuatan sagu dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data di ukur atau di kumpulkan dalam waktu bersamaan.Hasil penelitian dengan mengunakan kuesioner dan observasi menunjukkan bahwa pengetahuan tinggi 28,1% dan pengetahuan rendah 71,9%, sikap baik 31,8% dan buruk 68,2%, serta tindakan baik 20,4% dan tidak baik 79,6%. Dan mendapatkan hasil memakai uji statistic Chi Square sangat berpengaruh terhadap kualitas sagu dan mendapatkan hasil pengetahuan p=0,000 < α= 0,05, sikap p= 0,000 < α= 0,05, dan tindakan p= 0,000 < α=0,05. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan antara pengetahuan dengan kualitas sagu, ada hubungan antara sikap dengan kualitas sagu, dan adahubungan antara tindakan dengan kualitas sagu di Desa Kampung Baru Kecamatan Mappedeceng Kabupaten Luwu Utara. Adapun saran dari penelitian ini yaitu diharapkan bagi pemerintah setempat untuk rutin melaksanakan penyuluhan tentang cara-cara pembuatan sagu yang bersih dan sehat agar pengetahuan pembuat sagu menjadi lebih baik dan hasil sagu yang mereka produksi menjadi lebih bersih dan diharapkan pembuat sagu untuk meningkatkan kesadaran akan kebersihan pribadi dan kebersihan dalam memproduksi sagu agar kualitas sagu menjadi lebih meningkat dan tidak menyebabkan kerugian. Keyword : Kualitas sagu, perilaku, pembuat sagu.
EFEKTIVITAS SERBUK BIJI PEPAYA (Carica papaya) DANTAWAS DALAM MENGENDALIKAN JENTIK NYAMUK Aedes aegypti Sulasmi lasmi; ASMIRA UTAMI
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 19, No 1 (2019): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v19i1.954

Abstract

Penyakit demam berdarah dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti dengan virus yang dikenal dengan nama dengue yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan. Pencegahan penyebaran penyakit DBD dapat dilakukan dengan memutus mata rantai penularan melalui pengendalian jentik.Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas serbuk biji pepaya (carica papaya)  dan tawas dalam mengendalikan jentik nyamukAedes aegypti. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Sampel dalam penelitian ini adalah 20 ekor jentik nyamuk Aedes aegypti  yang dipaparkan dengan serbuk biji pepaya (carica papaya) dan tawas dengan dosis 1 gram biji pepaya, 0.5 gram tawas dan 2 gram biji pepaya, 1 gram tawas serta 3 gram biji pepaya dan tawas 1.5 gram, dengan pengulangan sebanyak 3 kali selama 24 jam.   Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi dosis serbuk biji pepaya dan tawas maka semakin banyak jentik yang mati. Pada dosis 1 gram biji pepaya dengan 0.5 gram tawas jentik yang mati sebanyak 20 ekor dengan LD50 pada menit ke-540 . Pada dosis 2 gram biji pepaya dengan 1 gram tawas jentik yang mati sebanyak 20 ekor dengan LD50 pada menit ke-480, dan pada dosis 3 gram biji pepaya dengan 1.5 gram tawas jentik yang mati sebanyak 20 ekor dengan LD50 pada menit ke-420.Hal ini dikarenakan jentik terpapar dengan serbuk biji pepaya yang memiliki kandungan kimia.Kesimpulan penelitian ini adalah serbuk biji pepaya (carica papaya) dan tawas efektif dalam mematikan jentik nyamuk Aedes aegypti dimana LD50 telah tercapai sehingga serbuk biji pepaya dan tawas dapat menjadi salah satu bahan yang dapat direkomendasikan dalam mengendalikan vektor demam berdarah dengue.Kata kunci : Serbuk biji pepaya, Tawas, Jentik Aedes aegypti
GAMBARAN KUALITAS BAKTERIOLOGIS ANGKA LEMPENG TOTAL (ALT) PADA PENTOL GORENG DI SEKOLAH DASAR KECAMATAN BAROMBONG KABUPATEN GOWA haderiah haderiah; Nurindah Sari
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 19, No 2 (2019): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v19i2.1212

Abstract

Pentol goreng adalah sebutan untuk sejenis jajanan yang  berbentuk bakso yang dijual di Depan Sekolah Dasar. Hal tersebut memudahkan pentol goreng terkontaminasi dengan bakteri yang terbawah dengan debuh yang hinggap dimakanan (Pentol Goreng) bakteri merupakan salah satu penyebab timbulnya penyakit.Tujuan untuk mengetahui keberadaan bakteri Angka Lempeng Total(ALT) pada pentol goreng di Sekolah Dasar di Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa. Penelitian ini merupakan observasional dengan pendekatan deskriptif yang akan memberikan gambaran tentang kualitas bakteriologis Angka Lempeng Total (ALT) pada pentol goreng pada Sekolah Dasar Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa. Dengan jumlah sampel sebanyak 7 penjual pentol goreng.Hasil penelitian ini dengan jumlah sampel sebanyak 7 sampel diperoleh hanya 1 sampel pentol goreng yang memenuhi syarat menurut SNI 7388 tahun 2009 Tentang Batasan Maksimum Cemaran Mikroba Dalam Pangan.Dapat disimpulkan bahwa uji laboratorium yang telah dilakukan pada pentol goreng yang dijual di Kabupaten Gowa maka diperoleh hasil postif  mengandung jumlah kuman pada pentol goreng. Diharapkan pada seluruh penjual pentol goreng yang ada di Sekolah Dasar Kecamatan barombong Kabupaten Gowa agar menjaga kebersiahan hygiene dan sanitasi dengan baik. Kunci : Pentol Goreng, Hygiene Sanitasi, Angka Lempeng Total
HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE TERHADAP PENYAKIT DERMATITIS DI PONDOK PESANTREN BABUL KHAER KAB.BULUKUMBA Andi Rezky Avita; Wahyuni Sahani
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 20, No 1 (2020): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v20i1.1480

Abstract

Personal hygiene di Pondok Pesantren sangat diperlukan untuk menghindari penyakit kulit. Dermatitis merupakan salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh bakteri yang berpengaruh pada kualitas hidup, penampilan, dan kenyamanan penderitanya sehingga personal hygiene perlu diterapkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan personal hygiene terhadap penyakit dermatitis di Pondok Pesantren Babul Khaer Kab.Bulukumba Tahun 2019. Rancangan penelitian menggunakan desain cross sectional dengan jumlah sampel 45 orang dan 9 ruang kamar tidur. Hasil penelitian yang menunjukkan kebersihan kulit tangan dan kuku memenuhi syarat sebanyak delapan responden (18%) dan tidak memenuhi syarat 37 responden (82%), kebiasaan mandi memenuhi syarat sebanyak 11 responden (24%) dan tidak memenuhi syarat 34 responden (76%), kebersihan tempat tidur dan seprei tidak memenuhi syarat 45 (100%), air bersih yang digunakan memenuhi syarat sebanyak sembilan kamar (100%), kelembaban tidak memenuhi syarat sembilan kamar (100%). Variabel kebiasaan mengganti pakaian dan suhu ruangan kamar tidur berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai P= 0,01 < α= 0,05 dan nilai P= 0,02 < α= 0,05 yang berarti bahwa ada hubungan yang bermakna antara kebiasaan mengganti pakaian dan suhu kamar tidur dengan penyakit Dermatitis. Kesimpulan yang didapatkan yaitu personal hygiene kebiasaan mengganti pakaian memiliki hubungan yang signifikan dengan penyakit dermatitis dan Suhu kamar tidur juga memiliki hubungan yang signifikan dengan penyakit dermatitis. Saran untuk santriwati yaitu meningkatkan personal hygiene agar terhindar dari beberapa penyakit menular terutama penyakit kulit (Dermatitis).Kata Kunci : Dermatitis, Pondok Pesantren, dan Personal Hygiene.
ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KELELAHAN PEKERJA DI PT. TOP SABA MANDIRI FOOD MAKASSAR Mulyadi Mulyadi; Nurwinda Nurwinda
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 18, No 1 (2018): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v18i1.722

Abstract

Kelelahan kerja merupakan salah satu permasalahan kesehatan dan keselamatan kerja yang dapat menjadi faktor risiko terjadinya kecelakaan pada saat bekerja. Kelelahan pada pekerja juga dapat berdampak terhadap penurunan produktivitas. Data dari International Labour Organisation (ILO) menyebutkan hampir setiap tahun sebanyak dua juta pekerja meninggal dunia karena kecelakaan kerja yang disebabkan karena faktor kelelahan. Lingkungan kerja yang tidak nyaman dan tidak memenuhi syarat mengakibatkan tenaga kerja menjadi tidak bergairah untuk bekerja, mempercepat terjadinya kelelahan serta memperbesar risiko timbulnya gangguan kesehatan dan kecelakaan kerja yang pada akhirnya produktivitas perusahaan pun akan menurun.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor yang memicu terjadinya kelelahan pada pekerja dibagian produksi PT. Top Saba Mandiri Food Makassar. Desain penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional study.Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dan dilakukan pengujian dengan Chi-Square dengan tingkat kemaknaan α = 0,05, dikatakan bermakna jika p < α = 0,05. Dari hasil uji statistic terhadap beberapa faktor pemicu kelelehan diperoleh bahwa faktor masa kerja (tahun) pekerja memiliki hubungan  yang signifikan dengan kelelahan pekerja nilai p = 0,04, faktor usia pekerja memiliki hubungan yang signifikan dengan kelelahan pekerja dengan nilai p = 0,046, faktor suhu udara dalam ruangan memiliki hubungan yang signifikan dengan  kelelahan pekerja dengan nilai  p = 0,014, faktor sikap kerja pekerja saat bekerja memiliki hubungan yang signifikan dengan kelelahan dengan nilai p = 0,014. Kemudian untuk faktor kelembaban tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kelelahan pekerja dimana nilai p = 0,375.Adapun Kesimpulan yang didapatkan yakni bahwa ada hubungan antara masa kerja, usia, suhu, dan sikap kerja terhadap kelelahan pekerja dan tidak ada hubungan antara kelembaban dengan kelelahan pekerja. Peneliti menyarankan bagi pihak menejemen PT. Top Saba Mandiri Food Makassar untuk melakukan pengelolaan terhadapa lingkungan dan para pekerja itu sendiri agar kelelehan pekerja itu bisa di atasi dengan menejemen risiko lingkungan di terapkan dengan baik dan benar seperti pengaturan tata letak ruangan, pengaturan pekerjaan sesuai usia dan masa kerja dari pekerja. Kata Kunci : Faktor Kelelahan, Pekerja
Ketersediaan Prasarana Sanitasi Di Lingkungan Permukiman kumuh (Slum Area) Terhadap Penyakit Berbasis lingkungan Di Kelurahan Bentenge Kota Bulukumba Setiawan Kasim; Abdur Rivai
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 20, No 2 (2020): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v2i20.1737

Abstract

        Penyakit berbasis lingkungan adalah kondisi patologis berupa fungsi atau morfologi suatu organ tubuh yang disebabkan oleh interaksi manusia dengan segala sesuatu disekitarnya yang memiliki potensi penyakit. Ketersediaan sarana dan prasarana sanitasi merupakan salah satu penyebab terjadinya penyakit berbasis lingkungan. Hadirnya permukiman kumuh diperkotaan menyebabkan sarana prasarana yang tersedia kondisinya belum memenuhi kebutuhan sarana prasarana berkualitas baik untuk peribadatan, jaringan persampahan, drainase, sanitasi maupun tinzagkat pelayanan air bersih.       Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketersediaan prasarana sanitasi di lingkungan permukiman kumuh (slum area) terhadap penyakit berbasis lingkungan di Kelurahan Bentenge Kota Bulukumba. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh rumah yang berada di Lingkungan Appasarenge dan Lingkungan Nipa Kota Bulukumba sebanyak 280 rumah. Sampel dalam penelitian ini adalah jumlah rumah yang berada di Lingkungan Appasarenge sebanyak 110 rumah dan Lingkungan Nipa sebanyak 170 rumah. Sampel yang diambil sebanyak 205 dengan menggunakan metode simple random sampling. Analisa data menggunakan uji Chi square dengan taraf signifikan 0,05 (5%).      Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang memiliki ketersediaan prasarana penyediaan air bersih (100%), jamban keluarga (100%), saluran pembungan air limbah (98%), pembuangan sampah (97,6%). Hasil analisa hubungan tiap variabel bebas dengan kejadian penyakit berbasis lingkungan adalah sebagai berikut : ketersediaan prasarana penyediaan air bersih (p=0,000), jamban keluarga (p=0,000), saluran pembuangan air limbah (p=1,000) dan pembuangan sampah (p=1,000).Kesimpulannya terdapat hubungan antara ketersediaan prasarana penyediaan air bersih dan jamban keluarga terhadap penyakit berbasis lingkungan di Kelurahan Bentenge Kota Bulukumba.     Kata Kunci               : Prasarana sanitasi, slum area, penyakit berbasis lingkungan
EFEKTIFITAS ARANG TEMPURUNG KELAPA (Cocus nucifera L) DALAM MENURUNKAN KESADAHAN TOTAL PADA AIR rafidah rafidah; elsa safitri muin
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 19, No 1 (2019): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v19i1.903

Abstract

ABSTRACT  One of the chemical parameters in the water requirement is water hardness. Hardness is the term used in water containing the cation causing hardness. In general, hardness is caused by the presence of metals or cations of divalent 2, such as Fe, Sr, Mn, Ca and Mg.The purpose of this research is to know how the effectiveness of coconut shell charcoal in reducing total hardness in water. The type of research conducted is True Experiment with Pretest - Posttest Group Design design that is comparing the decrease of water hardness before and after being treated with coconut shell charcoal medium by using combination of thickness variation and contact time.Based on this research it is known that there is relationship between thickness variation and contact time with decrease of total hardness in water. With the result that is at 10 cm thickness by using time variation 40,50, and 60 minutes obtained by sequence 7.82%, 11.25% and 12.5%. As for the thickness of 20 cm with variations of time 40 minutes, 50 minutes, and 60 minutes obtained results 8.75% sequence, 13.76% and 19.16%. While at 30 cm thickness with time 40 minutes, 50 minutes, 60 minutes sequentially obtained results 22.05%, 27.08% and 33.33%.            The conclusion of this research is the variation of thickness and contact time of charcoal and water of sadah able to decrease the hardness. So it can be an alternative in reducing hardness. For further researchers can use or combine other media so that the results of hardness filtration can occur decrease the hardness. Keyword: Hardness, Coconut Shell Charcoal, Charcoal Thickness, Contact Time
HUBUNGAN KONDISI RUANGAN DAN PERSONAL HYGIENE TERHADAP KEJADIAN PENYAKIT KULIT PADA ASRAMA PUTRI PONDOK PESANTREN SULTAN HASANUDDIN KAB. GOWA Hidayat hidayat; Ramlah Ramlah
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 18, No 2 (2018): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v18i2.1158

Abstract

Penyakit kulit merupakan salah satu penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia dan satu diantaranya sering terjadi di Pondok Pesantren karena merupakan tempat yang rentan dalam penyebaran penyakit kulit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kondisi ruangan dan personal hygiene dengan kejadian penyakit kulit pada Asrama Putri Pondok Pesantren Sultan Hasanuddin Kab. Gowa Tahun 2018. Rancangan penelitian menggunakan desain cross sectional dengan jumlah sampel 205 orang dan 10 ruang kamar. Populasi penelitian adalah semua santriwati Madrasah Tsanawiyah yang tinggal di Asrama Putri Pondok Pesantren Sultan Hasanuddin. Data primer didapatkan dengan melakukan pengisian kuesioner, mengobservasi, serta melakukan pengukuran terhadap kondisi ruangan Pondok Pesantren. Hasil penelitian yang diteliti sebanyak 2 variabel yang tidak memenuhi syarat   yaitu kepadatan hunian  & ventilasi dan 1 variabel yang memenuhi syarat kesehatan yaitu angka kuman di udara dalam hal kondisi ruangan dan 1 variabel yang berhubungan serta 1 variabel yang tidak berhubungan dengan kejadian penyakit kulit dalam hal personal hygiene, hasil pengukuran variabel kepadatan hunian yaitu 7 kamar (70%), ventilasi yaitu 10 kamar (100%) tidak memenuhi syarat kesehatan, variabel kebiasaan mengganti pakaian hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square diperoleh nilai P= 0,05 ≤ α= 0,05 yang berarti bahwa ada hubungan yang bermakna antara kebiasaan mengganti pakaian dengan kejadian penyakit kulit. Kesimpulan yang didapatkan yaitu kondisi ruangan yang tidak memenuhi syarat kesehatan memiliki hubungan yang signifikan terhadap kejadian penyakit kulit dan personal hygiene kebiasaan mengganti pakaian juga memiliki hubungan yang signifikan terhadap kejadian penyakit kulit pada Asrama Putri Pondok Pesantren Sultan Hasanuddin Kab. Gowa.Kata Kunci : Kondisi Ruangan, Personal Hygiene, Penyakit Kulit.
HUBUNGAN KONDISI SARANA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI LEMBAGA PERMASYARAKATAN PEREMPUAN KELAS II A SUNGGUMINASA Irana Dewi Marjuni; Sulasmi lasmi
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 20, No 1 (2020): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v20i1.1460

Abstract

Penyakit diare merupakan penyakit endemis di Indonesia dan juga merupakan penyakit potensi Kejadian Luar Biasa (KLB) yang sering disertai dengan kematian.Penyakit diare di wilayah Kabupaten Gowa dengan jumlah penderita diare ditangani sebanyak 16.450 kasus (88,7%) dari 18.553 kasus target penemuan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kondisi sarana sanitasi lingkungan dengan kejadian diare di Lembaga Permasyarakatan Perempuan Kelas II A Sungguminasa. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasi analitik dengan pendekatan cross sectional dimana variabel bebas dan variabel terikat diteliti secara bersamaan guna mengetahui hubungan antara variabel-variabel tersebut. Teknik pengambilan sampel yaitu proposive sampling, kemudian data dianalisis menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara sarana air bersih dengan kejadian diare (p=-), sarana jamban dengan kejadian diare (p=0,967), sarana penampungan sampah dengan kejadian diare  (p=0,519), dan sarana pembuangan air limbah dengan kejadian diare (p=0,747). Dari penelitian ini disimpulkan bahwa tidak ada variabel yang berhubungan dengan kejadian diare di Lembaga Permasyarakatan Perempuan Kelas II A Sungguminasa.Kata kunci : Diare, Air Bersih, Jamban, Penampungan Sampah, Pembuangan Air Limbah
EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata) DALAM MEMBUNUH JENTIK AEDES AEGYPTI Khaer, Ain; Ekawardana, Ekawardana
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 17, No 1 (2017): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v17i1.673

Abstract

ABSTRAK DBD adalah penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini mendapat virus dengue pada waktu menghisap darah penderita DBD atau orang tanpa gejala sakit yang membawa virus dengue dalam darahnya (carrier). Salah satu upaya pemutusan rantai penularan penyakit ini dilakukan dengan pengendalian terhadap stadium larva melalui abatesasi dengan menggunakan arganofosfattemefos.Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun sirsak (Annona muricata) dalam membunuh jentik Aedes aegypti. Penelitian ini merupakan eksperimen yang dilakukan di Laboratorium Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Makassar dengan jumlah sampel jentik Aedes aegypti 20 ekor.Berdasarkan hasil penelitian ini, diperoleh bahwa ekstrak daun sirsak (Annona muricata) dengan konsentrasi 25% mampu mematikan 71,67% jentik, 20% mampu mematikan 50%, 15% mampu mematikan 21,6% jentik selama 24 jam pengamatan.Kesimpulan, ekstrak daun sirsak yang efektif mematikan jentik Aedes aegypti adalah konsentrasi 20% dan 25%, saran sebagai insektisida nabati untuk pengendalian vektor khususnya terhadap jentik Aedes aegypti yang aman terhadap manusia dan lingkungan.Kata kunci: Ekstrak Daun Sirsak, Aedes aegypti, DBD

Page 11 of 26 | Total Record : 257