cover
Contact Name
Andi Ruhban, S.ST.,M.Kes
Contact Email
ruhbansaja@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
ruhbansaja@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
ISSN : 0854624X     EISSN : 26226960     DOI : -
Core Subject : Health, Social,
Tulisan yang diterima melingkupi rumpun Ilmu Kesehatan Lingkungan dengan diberi kode 359 oleh Kementerian Riset Teknologi Pendidikan Tinggi, yang dapat berupa Artikel Hasil Riset, Book Review, Literatur Review, Komentari/Opini, Berita Ilmiah (Scientific News), dan Letter to Editor. Tulisan tersebut menyangkut Sanitasi Dasar (penyehatan air, pengelolaan limbah cair, pembuangan tinja, penanganan sampah, penyehatan makanan minuman, pengendalian vektor), penyehatan udara, pengamanan pestisida, rumah sehat dan tata graha, perilaku hidup bersih dan sehat, higiene perorangan, sanitasi tempat umum-wisata-matra, sanitasi transportasi, sanitasi industri dan keselamatan kerja, sanitasi rumah sakit, sanitasi kawasan pesisir pantai dan laut, penyakit berbasis lingkungan, analisis mengenai dampak lingkungan, manajemen risiko lingkungan, epidemiologi kesehatan lingkungan.
Arjuna Subject : -
Articles 257 Documents
HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE PENJAMAH MAKANAN DENGAN KUALITAS BAKTERIOLOGIS MPN COLIFORM PADA JAJANAN DI WILAYAH PASAR SEGAR PANAKUKANG KOTA MAKASSAR Khiki Purnawaty Kasim; ANDI ADE MUSTIKA SARI
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 18, No 2 (2018): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v18i2.1144

Abstract

Diare merupakan masalah kesehatan di Indonesia, salah satu sumber makanan yang berpotensi tercemar mikroba adalah makanan jajanan. Dalam penanganan makanan jajanan sering tidak memperhatikan faktor kebersihan diri dari penjamah makanan sehingga berpotensi terjadinya cemaran biologi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan personal hygiene penjamah makanan dengan kualitas bakteriologis MPN Coliform pada jajanan di wilayah pasar Segar Panakukang kota Makassar. Rancangan penelitian menggunakan desain survei analitik dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel 20 pedagang dan 20 sampel jajanan. Data dari hasil wawancara, observasi, pemeriksaan bakteri Coliform dianalisa menggunakan uji statistik “eksak fisher”. Hasil penelitian menunjukkan personal hygiene penjamah makanan sebanyak 1 responden ( 5% ) termasuk kategori baik, sedangkan 19 responden ( 95% ) termasuk kategori buruk. Berdasarkan  kualitas bakteriologis MPN Coliform terdapat 19 sampel ( 95% ) yang tidak memenuhi syarat dan  1 sampel  ( 5% ) yang memenuhi syarat. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji eksak fisher diperoleh nilai P=  0,050 < α 0,05 yang berarti ada hubungan antara personal hygiene penjamah makanan dengan kualitas bakteriologis MPN Coliform pada jajanan di wilayah pasar Segar Panakukang kota Makassar. Kesimpulan dari peneltian ini adalah ada hubungan antara personal hygiene penjamah makanan dengan kualitas bakteriologis MPN Coliform pada jajanan di wilayah pasar Segar Panakukang. Saran untuk penjamah makanan lebih meningkatkan personal hygiene pada saat proses pengolahan makanan terutama dalam penggunaan sarung tangan dan masker.Kata Kunci : Personal Hygiene, Penjamah Makanan, Coliform, Jajanan
PERBANDINGAN EKSTRAK KULIT POLONG PETAI (Memosoide) DENGAN DAUN PANDAN WANGI (pandanus amaryllifolius) TERHADAP KEMATIAN NYAMUK Nur Adiawati; Rostina Rostina
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 19, No 2 (2019): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v19i2.1355

Abstract

Nyamuk adalah serangga berukuran kecil, halus, langsing, dan mempunyai bagian mulut untuk menusuk kulit dan menghisap darah Kehadiran nyamuk sangat memberi kesusahan dalam kehidupan manusia baik dari segi psikologi maupun kesehtan manusia Salah satu penyakit yang penyebaran melalui nyamuk adalah penyakit demam berdarah atau Demam Berdarah Dengue (DBD).Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui sejauh mana ke efektifan yang dimiliki Ekstrak kulit polong petai dibandingkan dengan ekstrak daun pandan wangi terhadap kematian nyamuk Aedes aegypti. jenis penelitian ini adalah eksperimen yang bersifat analitik. Sampel dalam penelitian ini adalh 240 ekor nyamuk Aedes aegypti Hasil penelitian dengan menggunakan dua bahan Ekstrak ( Ekstrak Kulit Polong Petai dan Ekstrak Daun Pandan Wangi) dengan berbagai macam konsentrasi pula yaitu 65% 70% dan 75% yang dipaparkan dengan nyamuk Aedes aegypti. Selama 1 jam dan diamati setiap 15 menit dengan masing-masing kurungan diberikan 20 ekor nyamuk Aedes aegypti, dan diberikan control yang berisi 20 nyamuk Aedes aegypti. Kemudian direplikasikan sebanyak 3 kali.Kesimpulan dalam penelitian ini adalah kulit polong petai (Memosoide) dan daun pandan wangi (Panadanus Amaryllifolius)  mampu dalam mematikan nyamuk Aedes aegypti. Untuk itu diharapkan dapat menjadi suatu alternative pengendalian vektor khususnya terhadap nyamuk Aedes aegypti, Ekstrak Kulit Polong Petai dapat di fungsikan sebagai insektisida nabati karena aman bagi lingkungan dan manusia. Kata Kunci : Kulit Polong Petai , Daun Pandan Wangi, Nyamuk Aedes Aegypti
Hubungan Kondisi Rumah Dengan Kejadian Penyakit TBC Paru Di kelurahan Baraya Kecamatan Bontoala Kota Makassar Andi Ruhban; Indah Dwi Lestary; A.AR.Rakhmansya Iskandar
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 20, No 1 (2020): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v20i1.1501

Abstract

Tuberkulosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberkulosis. Umumnya setelah masuk ke dalam tubuh melalui rongga pernapasan, bakteri ini akan menuju ke paruparu.Tetapi bukan hanya di paruparu,bakteri ini juga dapat menuju organ tubuh lain,seperti ginjal, limpa, tulang dan otak.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya Hubungan antara kejadian penyakit Tuberculosis paru dengan beberapa faktor kondisi rumah yaitu Kepadatan penghuni, Kamarisasi, Ventilasi, suhu, kelembaban, dan pencahayaan . Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional dengan pendekatan Cross Sectional. Dengan Uji Chi-Square, adapun sampel dalam penelitian ini yaitu 65 rumah.Hasil dari penelitian ini didapatkan kepadatan penghuni yang memenuhi syarat (p=0,000), Ventilasi yang memenuhi syarat (p=0,000), Suhu yang memenuhi syarat (p=0,000), Kelembaban yang memenuhi syarat (p=0,000), Pencahayaan yang tidak memenuhi syarat (p=0,757).Kesimpulan yang didapatkan yaitu ada hubungan yang signifikan antara TBC paru dengan Kepadatan penghuni, Kamarisasi, Ventilasi, Suhu,dan Kelembaban,Tidak ada hubungan antara TBC paru dengan Pencahayaan terhadap kejadian penyakit Tuberculosis Paru . Maka itu disarankan untuk mengadakan penyuluhan tentang bahaya serta penanganan penyakit Tuberculosi Paru secara rutin.Kata kunci : Kondisi rumah, Kejadian penyakit TBC paru
EFEKTIVITAS METODE CASCADE AERASI DAN KOMBINASI FILTRASI DALAM MENURUNKAN KADAR BESI (FE) PADA AIR SUMUR GALI Abdur Rivai; Adi Hermanto
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 18, No 1 (2018): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v18i1.724

Abstract

Air merupakan masalah yang utama, baik penyediaan air bersih di kota dan di desa. Oleh karena itu, seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia berbagai upaya dilakukan untuk menyediakan air bersih yang aman bagi kesehatan.Tujuan dari penelitian ini adalahUntuk Mengetahui Efektivitas Metode Cascade Aerasi dan kombinasi filtrasi dalam menurunkan kadar besi (Fe) pada air sumur gali jenis penelitian ini merupakan eksperimen pemeriksaan. Data yang di peroleh dari hasil pemeriksaan dengan menggunakan uji T untuk mengetahui efektifitas metode cascade aerasi dan kombinasi filtrasi dalam menurunkan kadar besi (Fe) pada air sumur gali.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar besi (Fe) sebelum perlakuan yaitu 2,71 mg/l dan mengalami penurunan rata-rata  setelah ada perlakuan sebanyak 3 kali dengan variasi debit 0,2 l/menit turun sebesar 0,54 mg/l (80,07 %), pada variasi debit 0,4 l/menit turun sebesar 0,69 mg/l (74,29 %), dan pada variasi debit 0,6 l/menit turun sebesar 0,71 mg/l  (73,68 %).Kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa variasi debit 0,2 l/menit,0,4 l/menit dan 0,6 l/menit dengan kecepatan aliran 1 menit/l dapat menurunkan kadar besi (Fe) sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Permenkes RI. No. 416/MENKES/PER/IX/1990, tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air, bahwa kadar maksimum besi yang diperbolehkan untuk air bersih adalah 1,0 mg/liter. Peneliti menyarankan  menggunakan pengolahan air dengan cara aerasi menggunakan cascade dengan lama waktu 0,2 l/menit untuk menurunkan kadar besi ( Fe) pada air sumur galidan menambah proses pengolahan dengan cara filtrasi kontakdengan media pasir,media krikil dan carbon aktif, agar air yang digunakan memenuhi persyaratan indicator kadar besi (Fe) untuk air bersih dan minum. Kata kunci : Cascade Aerasi, Kombinasi  filtrasi,Variasi debit,Kadar Besi (Fe), Air Sumur Gali.
STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR BERSIH DI KAPAL PENUMPANG PELNI DAN NON PELNI DI PELABUHAN NUSANTARA PAREPARE Fiatri Husain; lataha lataha
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 19, No 1 (2019): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v19i1.974

Abstract

Air merupakan hak dasar bagi setiap makhluk hidup karena di bumi semua makhluk menggantungkan hidupnya pada air tanpa terkecuali manusia. Sekitar  70-80% dari berat badan  tubuh manusia  adalah mengandung air. Oleh karena itu air menjadi kebutuhan pokok dan berperan penting bagi kelangsungan kehidupan. Maka dari itu setiap kapal yang sandar di pelabuhan diperiksa kualitas bakteriologis air bersih yang termasuk bagian sanitasi kapal.Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan Gambaran Tentang Kualitas Bakteriologis Air Bersih di Kapal Penumpang Pelni dan Non Pelni di Pelabuhan Nusantara Parepare. Jenis penelitian ini observasional deskriptif yaitu melakukan pemeriksaan untuk mengetahui adanya bakteri MPN Coliform dan Eschericia Coli pada Air Bersih. Adapun jumlah sampel dalam penelitian ini seluruh kapal penumpang pelni sebanyak 2 buah kapal dan non pelni sebanyak 6 buah kapal.Hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa 2 Kapal Pelni memenuhi syarat E.coli walaupun 1 kapal pelni (lambelu) ditemukan hasil pemeriksaan MPN Coliform masih dibawah ambang batas. Sedangkan 6 kapal Non Pelni terdapat 3 positif MPN Coliform, 3 Kapal negatif MPN Coliform dan pada pemeriksaan E.coli terdapat 5 kapal yang negatif E.coli dan 1 kapal positif E.coli.Kesimpulan dari penelitian ini yang telah dilakukan terdapat 2 kapal Pelni memenuhi syarat dan kapal Non Pelni 5 yang memenuhi syarat dan 1 kapal Non Pelni tidak memenuhi syarat yaitu KM Queen Soya sesuai Permenkes No. 32 Tahun 2017. Jadi diharapkan  pekerja kapal  untuk memperhatikan kebersihan kapal pada bagian sanitasinya khususnya pada air bersih.Kata Kunci : Air Bersih, Bakteriologis, Kapal Pelni dan Non Pelni
PERILAKU PETANI SAYURAN DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DI KELURAHAN PARANGBANOA KECAMATAN PALLANGGA KABUPATEN GOWA Sulasmi lasmi; nurjannah Jannah
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 19, No 2 (2019): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v19i2.1228

Abstract

ABSTRAKMasalah kesehatan yang sering dijumpai pada petani adalah penggunaan pestisida yang sangat berisiko sehingga berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan kerja petani. Sehingga untuk mengurangi faktor risiko terpapar pestisida salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan alat pelindung diri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Perilaku Petani Sayuran dalam Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) di Kelurahan Parangbanoa Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatifmenggunakan kuesioner dan observasi. Pengambilan sampel menggunakan Random Samplingdengan jumlah sampel sebanyak 50 orang petani yang ditentukan berdasarkan rumus Slovin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan petani sayuran dalam penggunaan alat pelindung diri (APD) yang dikategorikan baik yaitu 60% dan kategori kurang yaitu 40%. Sikap petani sayuran dalam penggunaan alat pelindung diri (APD) yang dikategorikan baik yaitu 82% dan kategori kurang yaitu 18%. Tindakan petani sayuran dalam penggunaan alat pelindung diri (APD) dikategorikan baik yaitu 88% dan kategori kurang yaitu 12%. Kesimpulan penelitian ini adalah perilaku petani sayuran baik dalam penggunaan alat pelindung diri. Diharapkan kepada pemerintah daerah setempat agar dapat bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Dinas Kesehatan untuk mengadakan penyuluhan kepada petani sayuran dalam penggunaan alat pelindung diri (APD) yang benar. Kata Kunci : Petani sayuran, Perilaku, Alat Pelindung Diri (APD)
KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN PENYAKIT ISPA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MONCOBALANG KECAMATAN BAROMBONG KABUPATEN GOWA lataha lataha; Ryzdayani Ryzdayani
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 18, No 1 (2018): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v18i1.729

Abstract

Lingkungan pemukiman sangat besar peranannya dalam penyebaran penyakit menular, hal ini disebabkan karena kondisi perumahan yang tidak memenuhi syarat rumah sehat, terutama dilihat dari kondisi kesehatan lingkungan yang buruk, sehinggah berdampak, masyarakat itu sendiri untuk terjadinya suatu penyakit yang berbasis lingkungan yang dapat menular, adapun penyakit yang diakibatkan oleh keadaan tersebut adalah ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut).Jenis penelitian deskriptif,tujuan penelitian yaitu Untuk mengetahui kondisi pencahayaan, ventilasi, kondisi suhu dan kepadatan penghuni dengan kejadian penyakit ISPA di wilayah kerja puskesamas moncobalan kecamatan barombong kabupaten gowa, adapun jumlah sampel yang di teliti yaitu 196 penderita.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kondisi pencahayaan rumah responden yang ada di Desa Tinggimae kecamatan Barombong kabupate Gowa yakni rumah yang tidak memenuhi 114 penderita dengan persentase 58,16%, Kondisi ventilasi rumah responden yakni ventilasi rumah responden yang tidak memenuhi syarat 83 orang dengan persentase 42,34%, Kondisi suhu yakni 96 orang dengan persentase 48,97 % yang tidak memenuhi syarat dan Kondisi kepadatan penghuni yakni kondisi kepadatan penghuni yang tidak memenuhi syarat  yakni 140 orang dengan persentase 71,42 %.Kesimpulan yaitu kondisi pencahayaan, suhu,ventilasi dan kepadatan penghuni rumah yang ada di desa Tinggimae kecamatan Barombong kabupaten Gowa melihat hasil diatas masih banyak yang belum memenuhi syarat rumah sehat sesuai dengan peraturan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1077/Per/V/2011 tentang Rumah sehat adapun sarannya yaitu Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya melakukan penelitian  terkait dengan bakteriologis yang ada pada ruangan sabagai bahan pembanding antara hasil dari responden, dan bagi masyakat sebaiknya lebih memperhatikan derajat kesehatannya dengan rutin melakukan konseling terhadap petugas klinik sanitasi Kata kunci:Kondisi rumah, ISPA, balita.
ANALISIS PENDEKATAN SANITASI DALAM MENANGANI STUNTING (STUDI LITERATUR) syamsuddin syam; Ulfa Zafirah Anisah
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 20, No 2 (2020): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v2i20.1745

Abstract

Sanitation is the prevention of disease by eliminating or controlling environmental factors that form a link in disease transmission. Poor sanitation can cause infectious diseases in toddlers and can lead to stunting. Stunting or short is a condition of failure to thrive in infants (0-11 months) and children under five (12-59 months) as a result of chronic malnutrition, especially in the first 1,000 days of life so that the child is too short for his age.            This study aims to determine the sanitation factor with the incidence of stunting. This type of research is a literature study, namely by collecting data in the form of secondary data obtained from the literature and the results of previous studies that examine the relationship between independent and dependent variables. The sample in this literature study research is 5 journals related to the title.            The results of the study showed that there were 5 journals on sanitation approaches in dealing with the incidence of stunting which was influenced by access to latrines, washing hands with soap, clean water facilities, sewerage channels, and they were stated to have a significant relationship with the incidence of stunting.            Based on the results, it can be concluded that poor sanitation will increase the risk of stunting in toddlers. Things that can be suggested are the control of risk factors for stunting, namely improving and maintaining latrine access, washing hands with soap, clean water facilities and sewerage channels. Keywords: Latrine Access, Handwashing With Soap, Clean Water Facilities, Sewerage, Sanitation, Stunting
KONDISI SANITASI KOLAM RENANG JE’NE TALLASA SILEO DESA PARAIKATTE KECAMATAN BAJENG KABUPATEN GOWA Widiyanti Widiyanti; Andi Ruhban
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 19, No 1 (2019): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v19i1.961

Abstract

Kolam renang merupakan tempat umum yang harus mendapatkan pengawasan dan perhatian sanitasi, karena memiliki potensi sebagai tempat terjadinya penularan penyakit, pencemaran lingkungan, atau gangguan kesehatan lainnya.                                  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi sanitasi Kolam Renang Je’ne tallasa Sileo Desa Paraikatte Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa. Jenis penelitian yang digunakan bersifat observasional dengan pendekatan secara deskriptif yang akan memberikan gambaran tentang kondisi sanitasi kolam renang Je’ne tallasa Siloe.                                                                                                                                                            Dari hasil penelitian kolam renang Je’ne tallasa Sileo untuk keseluruhan variabel diperoleh hasil 89%. Adapun variabel untuk persyaratan kesehatan lingkungan memperoleh hasil 74%, persyaratan kesehatan kamar/ruang 88% dan fasilitas sanitasi 76% dari variabel ketiga tersebut telah memenuhi standar akan tetapi untuk variabel karyawan memperoleh 0% dan kualitas air kolam 9% ini berarti hasil tersebut tidak memenuhi standar.                                                                                                             Kesimpulan penelitian adalah kolam renang Je’ne tallasa sileo Desa Paraiksatte Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa tidak laik sehat menurut Permenkes 32 Tahun 2017. Saran sebaiknya pengelola kolam renang memperhatikan kondisi sanitasi, melakukan pemeriksaan bakteriologis secara berkala dan bagi peneliti selanjutnya meneliti lebih lanjut mengenai pengaruh perilaku pengunjung akan kualitas kolam renang.Kata Kunci : Sanitasi Kolam Renang
EFEKTIFITAS ARANG TEMPURUNG KELAPA (Cocus nucifera) DALAM MENURUNKAN KESADAHAN TOTAL PADA AIR Abdur Rivai; ELSAFITRI MUIN RAYANI
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 18, No 2 (2018): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v18i2.1162

Abstract

Background :Salah satu parameter kimia dalam persyaratan air bersih adalah kesadahan air. Kesadahan adalah istilah yang digunakan pada air yang mengandung kation penyebab kesadahan. Pada umumnya kesadahan disebabkan oleh adanya logam-logam atau kation – kation yang bervalensi 2, seperti Fe, Sr, Mn, Ca dan Mg.Objective :Tujuan penelitan ini adalah untuk mengetahui bagaimana efektifitas arang tempurung kelapa dalam menurunkan kesadahan total pada air.  Methods :Jenis penelitian yang dilakukan adalah True Experiment dengan rancangan Pretest - Posttest Group Design yaitu membandingkan penurunan kesadahan air sebelum dan sesudah diberi perlakuan dengan media arang tempurung kelapa dengan menggunakan kombinasi variasi ketebalan dan waktu kontak.Result :Berdasarkan penelitian ini diketahui bahwa terdapat hubungan antara variasi ketebalan dan kontak waktu dengan penurunan kesadahan total pada air. Dengan hasil yaitu pada ketebalan 10 cm dengan menggunakan variasi waktu 40,50, dan 60 menit diperoleh secara berurut 7.82%, 11.25% dan 12.5%. Adapun pada ketebalan 20 cm dengan variasi waktu 40 menit, 50 menit, dan 60 menit diperoleh hasil secara berurut 8.75%, 13.76% dan 19.16%. Sedangkan pada ketebalan 30 cm dengan waktu 40 menit,  50 menit,  60 menit secara berurut diperoleh hasil 22.05%, 27.08% dan 33.33%.Conclusion:Kesimpulan dari penelitian ini adalah variasi ketebalan dan waktu kontak arang dan air sadah mampu menurunkan Kesadahan.  Sehingga dapat menjadi salah satu alternatif dalam menurunkan kesadahan. Bagi peneliti selanjutnya dapat menggunakan atau menkombinasikan media yang lain sehingga hasil filtrasi kesadahan dapat terjadi penurunan kesadahan yang lebih baik.Kata Kunci : Kesadahan,  Arang Tempurung Kelapa, Ketebalan Arang,  Waktu Kontak

Page 9 of 26 | Total Record : 257