cover
Contact Name
Andi Ruhban, S.ST.,M.Kes
Contact Email
ruhbansaja@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
ruhbansaja@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
ISSN : 0854624X     EISSN : 26226960     DOI : -
Core Subject : Health, Social,
Tulisan yang diterima melingkupi rumpun Ilmu Kesehatan Lingkungan dengan diberi kode 359 oleh Kementerian Riset Teknologi Pendidikan Tinggi, yang dapat berupa Artikel Hasil Riset, Book Review, Literatur Review, Komentari/Opini, Berita Ilmiah (Scientific News), dan Letter to Editor. Tulisan tersebut menyangkut Sanitasi Dasar (penyehatan air, pengelolaan limbah cair, pembuangan tinja, penanganan sampah, penyehatan makanan minuman, pengendalian vektor), penyehatan udara, pengamanan pestisida, rumah sehat dan tata graha, perilaku hidup bersih dan sehat, higiene perorangan, sanitasi tempat umum-wisata-matra, sanitasi transportasi, sanitasi industri dan keselamatan kerja, sanitasi rumah sakit, sanitasi kawasan pesisir pantai dan laut, penyakit berbasis lingkungan, analisis mengenai dampak lingkungan, manajemen risiko lingkungan, epidemiologi kesehatan lingkungan.
Arjuna Subject : -
Articles 257 Documents
PENGARUH PENAMBAHAN LUMPUR GREY WATER DAN BLACK WATER PADA PENGURAIAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA Nur Muhammad Najibullah; Ain Khaer; Desi Marlina
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 22, No 1 (2022): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v22i1.2607

Abstract

Timbulan sampah di Kota Makassar sebesar 64 juta ton per tahun. Kandungan sampah di Indonesia dipenuhi oleh sampah organik, yaitu mencapai 60% dari total sampah dan untuk kota Makassar sendiri didominasi oleh sampah organik rumah tangga yang mencapai 900 ton per hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan lumpur Grey Water dan lumpur Black Water terhadap waktu kematangan dan kualitas fisik kompos (pH, bau, tekstur, suhu, kelembaban, dan warna) pada penguraian sampah organik rumah tangga. Jenis penelitian ini merupakan eksperimen semu. Penelitian ini terdiri dari tiga perlakuan dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali sehingga terdapat Sembilan percobaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan lumpur Grey Water berpengaruh pada dekomposisi sampah selama 28 hari dan Black water selama 36 hari. Sesuai dengan Permentan No.70 Tahun 2011 dan SNI 19-7030-2004. Kesimpulan penelitian ini kompos dengan penambahan lumpur Grey Water berpengaruh terhadap waktu kematangan kompos dan kompos Black Water tidak berpengaruh. Saran agar peneliti selanjutnya menambahkan dosis pada lumpur Grey water untuk mengetahui pengaruh penambahan dosis pada percepatan waktu pengomposan bahan organik.Kata Kunci: Black Water, Grey Water,  Pengomposan.
PERBANDINGAN PENAMBAHAN AKTIVATOR BONGGOL PISANG (MUSA PARADISIACA) DAN KULIT NANAS (ANANA COMOSUS L.MERR) TERHADAP PENGOMPOSAN Juherah Juherah; Riska Wati
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 22, No 1 (2022): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v22i1.2635

Abstract

Sampah merupakan buangan dari hasil kegiatan baik rumah tangga, perkantoran, pasar dan lain-lain.Sampah di Indonesia setiap tahunnya semakin meningkat. Sampah jika dibiarkan  dapat menimbulkan berbagai masalah seperti, keindahan, kenyamanan dan juga masalah kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan penambahan aktivaktor bonggol pisang (Musa paradisiaca) dan kulit nanas (Anana comosus L.Merr) terhadap pengomposan dari sisa sayuran, kotoran sapi dan serbuk gergaji. Jenis penelitian yng digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu dengan sampel sebanyak 19 perlakuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas kompos pada masing-masing perlakuan memenuhi syarat yaitu pH 7,5, kelembaban 60%, suhu 30oC, berwarna coklat kehitaman, berbau tanah. Hasil uji statistiknya yaitu 1,000 > 0,005 dan lama waktu kematangan kompos dengan aktivator bonggol pisang konsentrasi 300 ml matang pada hari ke 18, kompos dengan aktivator bonggol pisang 200 ml matang pada hari ke ke 20, kompos dengan aktivator bonggol pisang konsentrasi 100 ml matang pada hari ke 22. Sedangkan Kompos dengan aktivator kulit nanas konsentrasi 300 ml matang pada hari ke 20, kompos dengan aktivator kult nanas konsentrasi 200 ml matang pada hari ke 21,kompos dengan aktivator kulit nanas konsentrasi 100 ml matang pada hari ke 22 dan kompos tanpa aktivator matang pada hari ke 23. Hasil uji statistinya yaitu 0,003 < 0,005.Kesimpulan, penambahan aktivator bonggol pisang dan kulit nanas konsentrasi 300 ml, 200 ml, dan 100 ml mampu mempercepat pengomposan dengan kualitas yang memenuhi syarat. Sebaiknya masyarakat memanfaatkan sampah organik untuk dijadikan kompos atau aktivator dan dimanfaatkan untuk kegiatan bercocok tanam.Kata Kunci : Aktivator Bonggol Pisang, Aktivator Kulit Nanas, Pengomposan.
Peran Sanitarian pada Pengawasan Pelaksanaan Protokol Kesehatan di Pasar Tradisional dan Modern Terhadap Pencegahan Pandemi COVID-19 di Kota Tangerang Selatan Tahun 2021 Manadzhir Mahalli; Arif Sumantri; La Ode Sumarlin
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 22, No 1 (2022): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v22i1.2719

Abstract

COVID-19 telah diumumkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada bulan Maret tahun 2020. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia membuat Protokol Kesehatan sebagai bentuk pencegahan dan adaptasi. Salah satu pihak yang berkewajiban memberikan pemahaman kepada masyarakat adalah Sanitarian Puskesmas sesuai wilayah kerja yang menjadi tanggung jawab di bawahnya. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peran Sanitarian pada pengawasan pelaksanaan protokol kesehatan di Pasar Tradisional dan Modern terhadap pencegahan pandemi COVID-19 di Kota Tangerang Selatan. Desain penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan metode mixed methode. Penelitian dilaksanakan di Pasar Tradisional Ciputat dan Pasar Modern BSD Kota Tangerang Selatan pada bulan Juli-Desember 2021. Populasi dalam penelitian ini adalah pedagang pasar tradisional dan Modern di Kota Tangerang Selatan. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah pedagang Pasar Tradisional Ciputat dan Pasar Modern BSD. Didapatkan hasil penelitian bahwa peran sanitarian dirasa lebih besar di Pasar Tradisional dibandingkan dengan Pasar Modern dan juga terjadi hubungan yang signifikan (p-value 0,01) antara peran Sanitarian Puskesmas dengan pelaksanaan Protokol Kesehatan di Pasar tradisional Ciputat sedangkan di Pasar Modern BSD tidak signifikan (p-value 0,67).
PEMANFAATAN GEL LIDAH BUAYA DALAM MEMPERPANJANG DAYA SIMPAN TOMAT (Eksperimen) Ida Joice Irene; Zaenab Zaenab; Ashari Rasjid
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 22, No 1 (2022): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v22i1.2762

Abstract

Pengawetan adalah bahan yang ditambahkan pada makanan atau minuman untuk mencegah atau menghambat fermentasi, pengemasan dan penguraian lain terhadap makanan atau minuman yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti jamur atau fungi. Salah satu bahan pengawet alami yang digunakan adalah gel lidah buaya untuk mengawetkan tomat. Jenis sayuran yang sering digunakan oleh masyarakat dan memiliki peluang bisnis yang sangat tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan gel lidah buaya dalam pengawetan tomat, dengan jenis penelitian yaitu eksperimen berupa pengamatan langsung yang ditinjau secara fisik dengan melihat lama penyimpanan selama proses pengawetan. Adapun jumlah sampel yang digunakan yaitu 2 kg tomat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengawetan menggunakan pelumuran gel lidah buaya dalam 100 gram, 150 gram dan 200 gram tomat dapat bertahan sampai hari ke 6 dan tanpa pelumuran gel lidah buaya bertahan sampai hari ke 2. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa gel lidah buaya dapat digunakan sebagai bahan pengawet alami dan mampu memperpanjang daya simpan tomat dengan 3 variasi konsentrasi gel lidah buaya yang diberikan. Kata kunci : Gel Lidah Buaya, Pengawetan, Tomat.
TINJAUAN PERILAKU PENJUAL DALAM PENANGANAN SAMPAH DI PASAR AMAHAMI KOTA BIMA (STUDI) Ferawati Ferawati; Abdur Rivai
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 22, No 1 (2022): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v22i1.2691

Abstract

ABSTRAKPerilaku penjual adalah semua kegiatan atau aktivitas penjual, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar contohnya seperti jual beli dan tawar menawar. Untuk mengetahui perilaku peenjual dalam hal penanganan sampah maka penelitian ini perlu dilakukan.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat perilaku penjual dalam penanganan sampah di Pasar Amahami Kota Bima tahun 2021. Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasi dengan melakukan pendekatan secara deskriktif. Jumlah populasi 1.064 penjual dan sampel yang akan diteliti berjumlah 92 penjual yang telah dihitung menggunakan rumus Slovin. Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan yaitu untuk tingkat pengetahuan baik yaitu 50%, untuk tingkat sikap termasuk baik yaitu 69.56% sedangkan untuk tingkat tindakan kurang yaitu 85,87%. Pada pasar Amahami tidak memiliki wadah sampah dan untuk pengangkutan sampah menggunakan truk sampah dari pasar ke Tempat Pembuangan Akhir. Kesimpulanya yaitu pada tingkat tindakan penjual masih sangat kurang serta sarana dan prasarana belum memenuhi syarat, oleh sebab itu perlu mengadakan sosialisasi dan edukasi bagi para penjual mengenai penangana sampah yang baik dan benar.Kata kunci : Perilaku, Penjual, Penaganan Sampah
FAKTOR RISIKO KECELAKAAN KERJA DENGAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) TERHADAP KEGIATAN PEMUATAN DI PELABUHAN LAUT BAJOE Hamsir Hamsir; Mutmainnah Rahman
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 22, No 1 (2022): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v22i1.2711

Abstract

Pelabuhan Laut Bajoe merupakan pelabuhan yang terletak di Kab. Bone dengan aktivitas yang sering dilakukan berupa pemuatan barang yang mempunyai berbagai macam potensi bahaya dan risiko penyebab kecelakaan kerja. Metode Job Safety Analysis (JSA) berupa metode dalam mengidentifikasi jenis bahaya dan risiko. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kecelakaan kerja dengan metode Job Safety Analysis (JSA) terhadap kegiatan pemuatan di Pelabuhan Laut Bajoe Kab. Bone. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian deskriptif. Jumlah sampel sebanyak 56 orang dengan metode penarikan sampel menggunakan Total Sampling yang kemudian dianalisis menggunakan uji validitas, reliabilitas dan analisis univariat. Hasil penelitian diperoleh identifikasi dengan metode Job Safety Analysis (JSA) yaitu terdapat 3 tahapan dari berbagai sub kegiatan yang memiliki jenis potensi bahaya dan risiko pada saat melakukan kegiatan pemuatan di Pelabuhan Laut Bajoe Kab. Bone yang dapat menyebabkan risiko kecelakaan kerja. Faktor manusia berupa masa kerja, penggunaan APD dan perilaku kerja berisiko menjadi faktor penyebab terjadinya kecelakaan kerja, faktor lain yaitu faktor lingkungan kerja fisik dengan titian yang dilalui berupa papan kayu berisiko menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja serta faktor ergonomi dari segi sikap kerja berisiko menjadi faktor penyebab kecelakaan kerja pada saat kegiatan pemuatan di Pelabuhan. Kesimpulan penelitian ini yaitu faktor manusia, faktor lingkungan dan faktor ergonomi berisiko menjadi faktor penyebab kecelakaan kerja di Pelabuhan Laut Bajoe Kab. Bone.Kata Kunci :  Faktor Risiko, Kecelakaan Kerja, Metode Job Safety Analysis (JSA)
HUBUNGAN SANITASI DASAR RUMAH DENGAN TERJADINYA PENYAKIT DIARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDURUS Nur Haidah; Mayangsari Y.W
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 22, No 1 (2022): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v22i1.2697

Abstract

Diare merupakan penyakit berbasis lingkungan yang menjadi masalah kesehatan di dunia. Sanitasi dasar rumah merupakan salah satu faktor lingkungan yang dapat menyebabkan terjadinya diare. Sanitasi dasar rumah meliputi penyediaan air bersih, pembuangan kotoran manusia, pembuangan sampah, dan pembuangan air limbah.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan sanitasi dasar rumah dengan kejadiaan penyakit diare.Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan case control study. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kedurus Kecamatan Karang Pilang Kota Surabaya. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji statistik chi square Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara sanitasi dasar rumah dengan terjadinya diare. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan antara penyediaan air bersih dengan terjadinya diare (p=0,001), ada hubungan antara pembuangan kotoran manusia dengan terjadinya diare (p=0,000), ada hubungan pembuangan sampah dengan terjadinya penyakit diare (p=0,007,Disarankan bagi masyarakat kecamatan karang pilang  untuk melaksanakan suatu kegiatan pencegahan dengan meningkatkan kondisi sanitasi dasar rumah dan bagi instansi terkait dapat melaksanakan kegiatan penyuluhan mengenai sanitasi dasar rumah.Kata kunci : Diare, sanitasi dasar 
PEMANFAATAN CANGKANG COKLAT (Theobroma cacao L.) DAN TONGKOL JAGUNG (Zea mays L.) SEBAGAI BRIKET ARANG (EKSPERIMEN) Risti Melda; Rafidah Rafidah
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 22, No 1 (2022): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v22i1.2605

Abstract

Sampah organik pada dasarnya sangat melimpah tetapi tidak dimanfaatkan secara optimal  sehingga dapat menimbulkan masalah baik pada kesehatan maupun lingkungan. Sampah organik yang dimaksud adalah cangkang coklat dan tongkol jagung. Cangkang coklat merupakan bagian terluar dari buah coklat yang dihasilkan setelah pengambilan biji coklat dan tongkol jagung merupakan bagian dari buah jagung setelah bijinya diambil/dipipil.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan cangkang coklat, tongkol jagung dan kombinasi cangkang coklat dan tongkol jagung sebagai briket arang. Penelitian ini bersifat pre eksperimen (Pre-experimental) dalam mengetahui lama nyala api dan kualitas (kadar air, volatile matter dan kadar abu) briket arang. Briket arang yang diuji sebanyak 9 sampel yang terdiri atas 3 sampel briket cangkang coklat, 3 sampel briket tongkol jagung dan 3 sampel briket kombinasi. Hasil uji lama nyala api yang diukur dengan waktu yang dibutuhkan 1 kg briket arang untuk mendidihkan 1 liter air pada briket arang cangkang coklat (28 menit), tongkol jagung (23 menit) dan kombinasi (26 menit). Untuk pemeriksaan kualitas briket pada briket arang cangkang coklat, yaitu kadar air (10,32%), volatile matter (74,88%), dan kadar abu (25,12%). Briket arang tongkol jagung, yaitu yaitu kadar air (4,48%), volatile matter (68,48%), dan kadar abu (31,52%). Dan briket arang kombinasi, yaitu kadar air (7,99%), volatile matter (73,85%), dan kadar abu (26,15%).Kesimpulan dari penelitian ini adalah briket arang cangkang coklat, tongkol jagung dan kombinasi dapat dimanfaatkan sebagai briket arang untuk bahan bakar dan alternatif dalam mengurangi volume sampah. Namun, untuk kualitas briket arang hanya briket arang tongkol jagung dan kombinasi yang memenuhi syarat, yaitu pada kualitas kadar air. 
EFEKTIVITAS LIMBAH TAHU DENGAN AKTIVATOR KULIT PISANG KEPOK MENJADI PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP TANAMAN BAYAM HIJAU (Amaranthus tricolor L) Veronika Amelia Simbolon; Riris Putri Kinanti; Gustriza Erda
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 22, No 1 (2022): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v22i1.2745

Abstract

Industri pembuatan tahu menghasilkan limbah padat dan cair, jika tidak diolah akan menimbulkan bau busuk yang menyengat. Limbah cair tahu dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik cair, karena mengandung unsur hara yang baik untuk kesuburan tanah. Penggunaan pupuk organik cair limbah cair tahu dosis tinggi dan waktu yang panjang tidak merusak lingkungan karena berbahan alami dan mudah terurai di alam. Diketahui pH tanah sebelum dan sesudah perlakuan, diketahui konsentrasi terbaik terhapat pertumbuhan tanaman bayam dan dikatahui pengaruh pemberian pupuk organik cair limbah cair terhadap pertumbuhan tanaman bayam hijau. Jenis penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen telah dilakukan di Tanjungpinang Timur, Jln. D.I. Panjaitan KM.7 bulan Februari-Mei 2020. Objek penelitian yaitu bibit bayam yang berada di Tanjungpinang yang tumbuh baik dengan tinggi batang, lebar daun, dan jumlah daun yang sama. Jumlah sampel yaitu 30 batang tanaman bayam hijau yang terdiri dari 24 batang perlakuan (4 konsentrasi x 2 batang x 3 pengulangan) 6 batang control. Pengambilan data menggunakan lembar observasi yang diisi setelah dilakukan pengukuran. Analisis data secara univariat (distribusi frekuensi) dan bivariat (Annova). Diketahui pH tanah sebelum perlakuan 4 (asam), setelah perlakuan menjadi 6-7 (netral). Konsentrasi pupuk paling baik terhadap pertumbuhan tinggi batang tanaman bayam yaitu konsentrasi 10%, terhadap lebar daun 20% dan jumlah daun pada konsentrasi 20%. Tinggi batang tanaman bayam memiliki nilai p value sebesar 0,026 dan lebar daun dengan nilai p value sebesar 0,041 atau nilai p value < 0.05. Perlakuan pupuk organik cair limbah tahu dapat meningkatkan pH tanah dan ada pengaruh pemberian pupuk organik cair limbah cair tahu terhadap pertumbuhan tinggi batang dan lebar daun tanaman bayam hijau. Perlu dilakukan penanganan hama selama melakukan proses pengamatan agar tidak merusak pertumbuhan tanaman bayam hjiau.Kata kunci: Limbah Cair, Pupuk Organik, Tanaman Bayam
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH (LOW BACK PAIN) PADA TENAGA KERJA BONGKAR MUAT (TKBM) DI PELABUHAN NUSANTARA KOTA PAREPARE Firdayanti Firdayanti; Hidayat Hidayat
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 22, No 1 (2022): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v22i1.2412

Abstract

Tenaga kerja bongkar muat sering mengalami keluhan nyeri punggung bawah dengan jenis keluhan pegal, linu, ngilu, atau tidak nyaman di daerah punggung bawah. Hal ini diakibatkan oleh pekerjaan mengangkat barang yang monoton yang pada umumnya tidak memenuhi standar ergonomi, beban angkat yang berat dan dalam rentang waktu yang lama. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan beban kerja, masa kerja, lama kerja serta sikap kerja dengan keluhan nyeri punggung bawah pada tenaga kerja bongkar muat di Pelabuhan Nusantara Parepare. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian secara cross sectional, jumlah sampel sebanyak 98 dengan metode penarikan sampel menggunakan purposive sampling dan analisis data diuji dengan melakukan uji statistik.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari empat variabel yang diteliti terdapat 2 variabel yang tidak memiliki hubungan dengan keluhan nyeri punggung bawah yaitu lama kerja (p= 0.170) dan sikap kerja (p=0,688) sedangkan untuk variabel beban kerja (p= 0,001) dan masa kerja  (p= 0,001) memiliki hubungan dengan keluhan nyeri punggung bawah. Diharapkan kepada tenaga kerja bongkar muat, pada proses pengangkatan barang untuk memperhatikan berat beban yang di angkat. Kepada ketua tenaga kerja bongkar muat disarankan untuk memberikan promosi tentang pencegahan keluhan nyeri punggung bawah. Kata Kunci: Nyeri Punggung Bawah, Beban Kerja, Masa Kerja, Lama Kerja, Sikap Kerja