cover
Contact Name
Andi Ruhban, S.ST.,M.Kes
Contact Email
ruhbansaja@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
ruhbansaja@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
ISSN : 0854624X     EISSN : 26226960     DOI : -
Core Subject : Health, Social,
Tulisan yang diterima melingkupi rumpun Ilmu Kesehatan Lingkungan dengan diberi kode 359 oleh Kementerian Riset Teknologi Pendidikan Tinggi, yang dapat berupa Artikel Hasil Riset, Book Review, Literatur Review, Komentari/Opini, Berita Ilmiah (Scientific News), dan Letter to Editor. Tulisan tersebut menyangkut Sanitasi Dasar (penyehatan air, pengelolaan limbah cair, pembuangan tinja, penanganan sampah, penyehatan makanan minuman, pengendalian vektor), penyehatan udara, pengamanan pestisida, rumah sehat dan tata graha, perilaku hidup bersih dan sehat, higiene perorangan, sanitasi tempat umum-wisata-matra, sanitasi transportasi, sanitasi industri dan keselamatan kerja, sanitasi rumah sakit, sanitasi kawasan pesisir pantai dan laut, penyakit berbasis lingkungan, analisis mengenai dampak lingkungan, manajemen risiko lingkungan, epidemiologi kesehatan lingkungan.
Arjuna Subject : -
Articles 257 Documents
PERILAKU BERTELUR DAN SIKLUS HIDUP NYAMUK AEDES AEGYPTI PADA BERBAGAI MEDIA AIR (STUDI LITERATUR) Elva Yulianti; juherah juherah; Abdurrivai Abdurrivai
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 20, No 2 (2020): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v2i20.1848

Abstract

Penyakit DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, terutama species Ae.aegypti. Penyebaran nyamuk Ae.aegypti di Indonesia sangat luas, nyamuk ini menyukai tempat perindukan pada air bersih. Akan tetapi kondisi lingkungan yang terus berubah karena maraknya pencemaran membuat nyamuk Ae.aegypti beradaptasi terhadap lingkungan tempat perindukannya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku bertelur meliputi media yang dipilih nyamuk untuk bertelur, serta siklus hidup Ae.aegypti pada berbagai media air.Hasil penelitian menunjukan bahwa nyamuk Ae.aegypti mampu bertelur pada media dengan air tercemar seperti comberan dengan jumlah telur nyamuk Ae.aegypti terbanyak. Dan nyamuk Ae.aegypti mampu menyelesaikan siklus hidup terbanyak pada media air comberan.Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu adanya perubahan perilaku bertelur Ae.aegipty dalam memilih tempat perindukan tidak hanya pada air bersih nyamuk mampu bertelur pada media air dengan kotoran sapi. Nyamuk Ae.aegypti mampu hidup di berbgai media air dengan menyelesaikan siklus hidupnya dari telur hingga menjadi imago pada media air got, selokan,dan air comberan. Nyamuk Ae.aegypti mampu beradaptasi di berbagai lingkungan. Kata Kunci : Aedes Aegypti, Air got, Air selokan, Air comberan.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DBD DI PULAU BALANG LOMPO KABUPATEN PANGKEP hidayat hidayat; Nasriah Nasriah
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 17, No 2 (2017): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v17i2.853

Abstract

Penyakit DBD merupakan penyakit menular yang terutama menyerang anak-anak. Penularan penyakit ini disebabkan oleh penyebarannya sangat cepat dan sering menimbulkan wabah yang luar biasa, sehingga menyebabkan banyak kesakitan bahkan sampai pada kematian. Permasalahan ini sering muncul dan berulang bersamaan dengan datangnya musim hujan di Indonesia, dan ditunjang kurangnya kesadaran akan kebersihan lingkungan dari masyarakat setempat. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian DBD Di Pulau Balang Lompo Kabupaten Pangkep. Jenis penelitian ini yaitu jenis penelitian observasional dengan cara pendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruh rumah tangga dengan jumlah 300 rumah yang ada di Kelurahan Mattiro Sompe Pulau Balang Lompo Kab. Pangkep. Sampel yang digunakan yaitu sebanyak 171 rumah. Analisa data dengan menggunakan uji satatistik “Chi-Square (X²)” yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara dari jawaban kuesioner kemudian diolah dan disajikan dalam bentuk tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara Kepadatan Jentik dengan Kejadian DBD di Pulau Balang Lompo yaitu hasil uji chi square diperoleh nilai p= 0,018 <  α=  0,05, ada hubungan antara Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) atau gerakan 3M dengan kejadian DBD hasil uji chi square diperoleh nilai p= 0,000 < α= 0,05, ada hubungan antara Mobilitas Penduduk  dengan kejadian DBD yaitu hasil uji chi square diperoleh nilai p= 0,000 lebih < α= 0,05 dan tidak ada hubungan antara Kebiasaan Menggantung Pakaian Dalam Rumah  dengan kejadian DBD.  Hal  tersebut didasarkan pada hasil uji chi square diperoleh nilai p= 0,819 > α= 0,05. Kesimpulan dari peneltian ini adalah ada hubungan antara kepadatan jentik Aedes aegypti, ada hubungan antara Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) salah satunya pelaksanaan 3M,dan ada hubungan antara mobilitas penduduk dengan kejadian DBD. Sedangkan tidak ada hubungan antara kebiasaan menggantung pakaian dalam rumah dengan kejadian DBD di Pulau Balang Lompo Kelurahan Mattiro Sompe Kec. Liukang Tupabbiring Kab. Pangkep.Kata kunci : DBD,  Aedes aegypti, 3M
PENGARUH LARUTAN BONGGOL NANAS (Ananas comosus L.Merr) DAN DAUN SIRIH (Piper betle L.) DALAM MENURUNKAN JUMLAH KUMAN PADA PERALATAN MAKAN BAKSO GEROBAK Wahyuni sahani; BESSE INDRAYANTI
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 18, No 2 (2018): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v18i2.1150

Abstract

Di Indonesia, pedagang kaki lima tidak memperhatikan kebersihan peralatan makan yang digunakan sehingga dapat menyebabkan berbagai bahaya seperti penyakit maka dari itu diperlukan penanganan untuk mendesinfektasi peralatan makan yaitu dengan memanfaatkan bonggol nanas dan daun sirih sebagai bahan desinfektan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh larutan bonggol nanas dan daun sirih dalam menurunkan jumlah kuman pada peralatan makan bakso gerobak. Jenis penelitian adalah eksperimen dengan pendekatan quasi eksperimen, yaitu pengujian dengan membandingkan hasil dengan kontrol. Analisa laboratorium dengan metode Angka Lempeng Total (ALT). Pengolahan dan penyajian data dalam bentuk tabel dan diagram. Data dianalisis dengan uji Independent Sample T-Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa larutan bonggol nanas dan daun sirih pada konsentrasi 5 % dapat menurunkan jumlah kuman pada alat makan dengan persentase penurunan sebanyak 42 %. Sedangkan persentase penurunan pada konsentrasi 10 % adalah sebanyak 71 %. Dan hasil uji statistik menunjukkan bahwa nilai sig (0,033) < α (0,05) makan ada perbedaan penurunan antara konsentrasi 5 % dengan konsentrasi 10 %. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah larutan bonggol nanas dan daun sirih konsentrasi 10 % lebih efektif menurunkan jumlah kuman pada alat makan dibandingkan konsentrasi 5 %. Sebagai saran kepada peneliti selanjutnya, sebaiknya dilakukan peningkatan konsentrasi larutan dan melakukan variasi waktu kontak larutan dengan peralatan makan lebih lama sehingga penurunan jumlah kuman dapat memenuhi persyaratan.Kata Kunci : Jumlah Kuman, Alat Makan, Bonggol Nanas, Daun Sirih
KEMAMPUAN EKSTRAK TUMBUHAN CATNIP (NEPETA CATARIA) DALAM MEMATIKAN KECOA syamsuddin syam; Andi Sri Wahyuni
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 17, No 1 (2017): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v17i1.1438

Abstract

Kecoa merupakan binatang pengganggu yang memakan segalanya (omnivore), menularkan penyakit pada manusia. Kecoa dapat menularkan pathogen toxoplasma gondi dan juga membawa salmonella dan E.coli  menjadi pencemar makanan yang menyebabkan keracunan dan diare. Upaya pengendali kecoa dengan menggunakan pestsida nabati yaitu serbuk dari daun catnip. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui kemampuan serbuk daun catnip dalam mematkan kecoa. Jenis penelitian ini bersifat quasy eskperimen yang bersifat analitik. Penelitian ini dilakukan di kampus kesehatan lingkungan. Populasi dalam penelitian ini adalah kecoa amerika (periplaneta Americana). Kecoa amerika yang dijadikan sampel berjumlah 40 ekor dengan setiap toples berisikan 10 ekor kecoa. Hasil penelitian menunjukkan dengan tiga kali perlakuan maka dapat diambil rata-rata bahwa dengan dosis 1 gram serbuk daun catnip dapat membunuh kecoa sebanyak 1 ekor pada 10 menit pertama dan dimenit selanjutnya keseluruhan kecoa telah mati dalam waktu 20 menit, dosis 1,5 gram serbuk daun catnip dapat membunuh kecoa sebanyak 2 ekor pada 10 menit pertama dan dimenit selanjutnya keseluruhan kecoa telah mati dalam waktu 20 menit, dosis 2 gram serbuk daun catnip dapat membunuh kecoa sebanyak 3 ekor pada 10 menit pertama dan dimenit selanjutnya keseluruhan kecoa telah mati dalam waktu 20 menit. Kesimpulan yaitu dosis 1 gram, 1,5 gram dan 2 gram mampu menurunkan populasi kecoa 100%, dan dosis yang paling efektif yaitu dosis 2 gram dalam waktu 20 menit. Untuk itu diharapkan serbuk daun catnip dapat digunakan sebagai insektisida nabati yang ramah lingkungan.Kata Kunci : Kecoa, Serbuk Daun Catnip.
Hubungan Kondisi Lingkungan Dengan Kepadatan Nyamuk Anopheles (Study Literatur) Ashari Rasjid; Mukrim Mukrim
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 20, No 2 (2020): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v2i20.1847

Abstract

Perubahan kondisi lingkungan (suhu udara, kelembapan dan curah hujan) merupakan hal penting yang harus di perhatikan dalam perkembang biakan nyamuk Anopheles. Kepadatan nyamuk Anopheles perlu diketahui dan harus diperhatikan untuk mencegah dan memotong penularan penyakit malaria.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kondisi lingkungan dengan kepadatan nyamuk Anopheles. Adapun jenis penelitian ini yaitu Studi Kepustakaan (library research). Penelitian dilakukan dengan teknik pengumpulan data (literature) sehingga dapat diketahui hubungan kondisi lingkungan dengan kepadatan nyamuk Anopheles.Dari hasil analisa beberapa literatur yang telah didapat maka suhu udara sangat mempengaruhi panjang pendeknya siklus sporogoni atau masa inkubasi ekstrinsik maupun instriksik. Tinggi maupun rendahnya kelembapan akan mempengaruhi proses perkembangbiakan nyamuk Anopheles. Dan Hujan dapat menciptakan habitat untuk vektor tetapi juga dapat menyebabkan larva hanyut dan mati.Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada hubungan kondisi lingkungan dengan kepadatan nyamuk Anopheles. Saran kepada masyarakat agar dapat memperhatikan kondisi lingkungan sekitar sehingga dapat mencegah terjadinya kepadatan nyamuk Anopheles dan terhindar dari penularan penyakit malaria.Kata kunci : Kondisi Lingkungan, Kepadatan Nyamuk, Anopheles.
KEMAMPUAN METODE KOMBINASI FILTRASI FITOREMEDIASI TANAMAN TERATAI DAN ECENG GONDOK DALAM MENURUNKAN KADAR BOD DAN COD AIR LIMBAH INDUSTRI TAHU Ain Khaer; Evi Nursyafitri
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 17, No 2 (2017): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v17i2.793

Abstract

Kegiatan industri tahu di Indonesia didominasi oleh usaha-usaha skala kecil dengan modal yang terbatas. Produksi tahu masih dilakukan dengan teknologi yang sederhana, sehingga tingkat efisiensi penggunaan air dan bahan baku kedelai dirasakan masih rendah dan tingkat produksi limbahnya sangat tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan metode kombinasi filtrasi fitoremediasi dalam menurunkan kadar BOD dan COD air limbah industri tahu. Jenis penelitian adalah eksperimen dengan desain Pre-Pos test, yaitu pengujian terhadap sampel sebelum dan sesudah dilewatkan pada media pengolahan. Analisa laboratorium dengan metode Titrasi Winkler dan titrasi metode Refluks. Pengolahan dan penyajian data dalam bentuk tabel dan grafik. Data dianalisis secara deskriptif dengan melihat perbedaan penurunan setelah melalui perlakuan pada media pengolahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar BOD dan COD sebelum perlakuan masing-masing sebesar 1035.84 mg/l dan 2196.5 mg/l dimana rata-rata hasil penurunan BOD untuk bak teratai sebesar 558.88 mg/l (46.05%) dan pada bak eceng gondok sebesar 548.42 mg/l (47.02%) dan rata-rata hasil penurunan COD untuk bak teratai sebesar 1164.36 mg/l (44.46%) dan pada bak eceng gondok sebesar 1164.21 mg/l (44.47%). Disimpulkan bahwa hasil penurunan kadar BOD dan COD air limbah industri tahu sesudah pengolahan dengan metode filtrasi kombinasi fitoremediasi tanaman teratai dan eceng gondok, mampu menurunkan kadar BOD dan COD. Disarankan agar pihak industri tahu perlu mengolah limbah sebelum dibuang ke lingkungan salah satunya yaitu pengolahan fisik dengan media filtrasi sederhana seperti arang dan kerikil dan biologis dengan memanfaatkan tanaman teratai dan eceng gondok. Kata Kunci : Filtrasi, Fitoremediasi, Teratai, Eceng Gondok, BOD, COD, Air Limbah Tahu
SAFETY DRIVING PADA OPERATOR FORKLIFT DI PERTAMBANGAN (Study analitik di departemen Finishing Production PT. Antam Tbk, UBP Nikel Sulawesi Tenggara) Noni Widhirexy Novita; Arlin Adam; Muslimin Muslimin
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 19, No 1 (2019): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v19i1.1053

Abstract

Safety Driving adalah suatu usaha yang dilakukan untuk meminimalisir tingkat bahaya dan memaksimalkan keadaan dalam berkendara, demi menciptakan suatu kondisi, yang mana kita berada pada titik tidak membahayakan pengendara lain dan menyadari kemungkinan bahaya yang dapat terjadi di sekitar kita serta pemahaman akan pencegahan dan penanggulangannya. Forklift adalah alat yang memungkinkan seseorang untuk mengangkat dan menempatkan barang dengan beban yang berat dan besar. Namun, ada risiko cidera atau kematian apabila operator forklift belum terlatih untuk menggunakan forklift.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan pelatihan dan lisensi, hubungan pengawasan, dan hubungan sikap pengemudi dengan safety driving pada operator forklift di PT. Antam Tbk, UBP Nikel Sulawesi Tenggara. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional study dengan jumlah sampel sebanyak 58orang.Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan pelatihan dan lisensi dengan safety driving pada operator forklift (p=0,003), ada hubungan pengawasan dengan safety driving pada operator forklift (p=0,000), ada hubungan sikap pengemudi dengan safety driving pada operator forklift (p=0,008).Disarankan agar perusahaan lebih mempehatikan hal-hal yang berkaitan dengan keselamatan berkendara pada operator forklift. Sehingga operator forklift dapat mengoperasikan alat dengan benar, sehat dan selamat.Kata Kunci:Safety driving, pelatihan dan lisensi, pengawasan, sikap
EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MENGKUDU DENGAN METODE SPRAY DALAM PENGENDALIAN NYAMUK Aedes aegypti Armayanti Armayanti; Ashari Rasjid
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 19, No 2 (2019): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v19i2.1349

Abstract

Di Indonesia, DBD telah menjadi masalah kesehatan masyarakat selama 41 tahun terakhir. Pencegahan penyebaran penyakit DBD dapat dilakukan dengan memutus mata rantai penularan melalui pengendalian vektor. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun mengkudu dengan metode spray dalam pengendalian nyamuk Aedes aegypti . Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Sampel dalam penelitian ini adalah 25 ekor nyamuk Aedes aegypti  yang dipaparkan dengan ekstrak daun mengkudu konsentrasi 15%, 20%, dan 25%, dengan pengulangan sebanyak 3 kali menggunakan metode spray selama 60 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrsi ekstrak daun mengkudu semakin cepat dan banyak nyamuk yang mati. Pada konsentrasi 15% ekstrak daun mengkudu jumlah nyamuk yang mati sebanyak 14 ekor (56%) LC50 pada menit ke-45. Pada konsentrasi 20% ekstrak daun mengkudu jumlah nyamuk yang mati sebanyak 17 ekor (68%) LC50 pada menit ke-30. Pada konsentrasi 25% ekstrak daun mengkudu jumlah nyamuk yang mati sebanyak 18 ekor (72%) LC50 pada menit ke-15. Hal ini dikarenakan nyamuk terpapar dengan ekstrak daun mengkudu memiliki kandungan kimia seperti senyawa alkaloid, triterpenoid, saponin, tanin, dan flavonoid. Kesimpulan penelitian ini adalah ekstrak daun mengkudu dengan metode spray efektif dalam mematikan nyamuk Aedes aegypti mencapai LC50. Diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan ekstrak daun mengkudu dengan metode spray karena aman bagi lingkungan dan manusia.Kata kunci : Ekstrak daun mengkudu, Metode spray, Aedes aegypti
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KANDUNGAN TIMBAL (Pb) PADA BAWANG MERAH (Allium Cepa) DI DESA PEKALOBEAN KABUPATEN ENREKANG Rasman rasman; Hasmayani Hasmayani
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 18, No 1 (2018): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v18i1.730

Abstract

Bawang merah (Allium Cepa) merupakan komoditi holtikultural yang dikembangkan dan memiliki prospek yang bagus yang tergolong  sayuran rempah. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi  kandungan timbal (Pb)  pada bawang merah (Allium Cepa) di Desa Pekalobean Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini yaitu penelitian observasional yang bersifat deskriptif. Lahan perkebunan di Desa Pekalobean Kabupaten Enrekang kandungan timbal (Pb) pada bawang merah (Allium Cepa) dengan rata-rata 0,1046 ppm. Pestisida yang digunakan oleh petani di Desa Pekalobean Kabupaten Enrekang mengandung timbal (Pb) yaitu Antracol WP sebesar 12,4800 ppm, Dithane M 45 80 WP 19,3710 ppm dan Buldok 25 EC 2,0420 ppm. Dan pupuk mengandung timbal (Pb) yaitu Urea sebanyak 4,4511 ppm dan Nitro Ponska 2,1620 ppm. Dengan dosis penggunaan pestisida 500-900 liter/ha dan pupuk 15-25 kg/ha sedangkan frekuensi penyemprotan 1-2 hari dan pemupukan selama 4 kali dalam 2 bulan. Kandungan timbal (Pb) pada bawang merah (Allium Cepa) di Desa Pekalobean Kabupaten Enrekang mengandung timbal (Pb) karena, tercemar oleh residu pestisida dan pupuk dengan dosis tinggi dan frekuensi penyemptotan dan pemupukan yang hampir dilakukan setiap hari. Sehingga petani bawang merah (Allium Cepa) sebaiknya mengganti dengan pestisida nabati atau senyawa bioaktif alamiah yang berasal dari tumbuhan serta mengurangi dosis pemakaian pestisida dan pupuk. Keyword : Bawang merah (Allium Cepa), Timbal (Pb), Pestisida dan Pupuk
STUDI KUALITAS UDARA AMBIEN SULFUR DIOKSIDA (SO2) DI TPA TAMANGAPA KOTA MAKASSAR Sachnaz Chalid; Rasman rasman
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 19, No 1 (2019): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v19i1.956

Abstract

Pada umumnya pemerosesan akhir sampah yang dilaksanakan di tempat pembuangan akhir sampah (TPAS) sebagian besar dilaksanakan dengan open dumping, ketiadaan tanah penutup akan menyebabkan polusi udara tidak teredam. Produksi gas yang timbul dari degradasi materi sampah akan menyebabkan bau yang tidak sedap dan juga ditambah dengan debu yang beterbangan. Gas polutan yang berasal dari TPAS akan menghasilkan antara lain gas sulfur dioksida (SO2)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas udara ambien Sulfur Dioksida (SO2) di TPA Tamangapa, Untuk mengetahui kadar cemaran udara ambien sulfur dioksida (SO2), serta Untuk mengetahui sebaran SO2 di TPA Tamangapa Kota Makassar. Jenis penelitian ini adalah observasi yang bersifat deskriptif dengan rancangan penelitian cross-sectional.Hasil yang didapat pada saat melakukan pemeriksaan gas Sulfur dioksida (SO2) nilai yang di dapat pada titik I sebesar 0 ppm, titik II sebesar 0.1 ppm, titik III sebesar 0.1 ppm, titik IV sebesar 0.1 ppm,  titk V sebesar 0.1 ppm, dan titik VI sebesar 0.2 ppm. Dengan rata-rata pengukuran konsentrasi Sulfur Dioksida (SO2) di TPA Tamangapa sebesar 0.1 ppm (260 μg / Nm3), suhu 34ºC, kelembaban 28%, dan kecepatan angin 5.8 m/s.Kesimpulannya yaitu Kualitas udara ambien Sulfur dioksida (SO2) Di TPA Tamangapa dikategorikan memenuhi syarat menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara. Kata kunci: Kualitas Udara Ambien, Sulfur Dioksida (SO2), TPA Tamangapa

Page 7 of 26 | Total Record : 257