cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Public Health Perspective Journal
ISSN : 25285998     EISSN : 25407945     DOI : -
Core Subject : Health,
Public Health Perspective Journal publishes original papers, reviews and short reports on all aspects of the science, philosophy, and practice of public health. It is aimed at all public health practitioners and researchers and those who manage and deliver public health services and systems. It will also be of interest to anyone involved in provision of public health programmes, the care of populations or communities and those who contribute to public health systems in any way.
Arjuna Subject : -
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 1 (2017): April 2017" : 20 Documents clear
Determinan Risiko Kejadian Anemia pada Remaja Putri Berdasarkan Jenjang Pendidikan di Kabupaten Kebumen Agustina, Ely Eko; Laksono, Budi; Indriyanti, Dyah Rini
Public Health Perspective Journal Vol 2, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.469 KB)

Abstract

Perdarahan sebagai penyebab utama tingginya AKI di Indonesia diawali dengan adanya anemia.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan risiko kejadian anemia pada remaja putri di Kabupaten Kebumen tahun 2016.Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain kasus kontrol. Sampel dalam penelitian ini sebesar 120 responden. Penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juni 2016. Pengambilan data dilakukan dengan kuisioner, Semi Quantitative- Food Frequency Quotionare (SQ-FFQ), pengukuran tinggi badan, penimbangan berat badan dan pemeriksaan laboratorium. Analisis data meliputi analisis univariat, analisis bivariat dengan uji chi_square, dan analisis multivariat dengan regresi logistik.Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara asupan zat gizi energi p = (0,047), protein p = (0,000), zat besi p = (0,002), pola menstruasi p = (0,001) dan satus gizi antropometri p = (0,021) dengan kejadian anemia pada remaja putri. Analisis multivariat regresi logistik menunjukkan variabel yang paling dominan terhadap kejadian anemia adalah asupan zat gizi protein OR 4,255 pada CI (1, 850-9,784). Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen sebagai bahan masukan bagi penentu kebijakan, perencanaan dan pelaksana program khususnya dalam Pembinaan Gizi Institusi Sekolah (PGIS) sebagai upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI).Bleeding as a major cause of high maternal mortality rate in Indonesia begins with anemia.The purposeof this study to determine the risk of anemia in adolescent girls in Kebumen 2016.This research is an analytic observational with case control design.The sample in this study of 120 respondents.The study was conducted in May-June 2016. Data were collected by questionnaire, Semi Quantitative- Food Frequency Quotionare (SQ-FFQ), height measurement, weighing and laboratory tests.Data analysis included univariate analysis, bivariate analysis withchi_square test, and multivariate logistic regression analysis.The results showed a significant relationship between nutrient intake of energyp = (0.047),proteinp = (0.000),iron p = (0.002), menstrual pattern p = (0.001) andanthropometric nutritional statusp = (0.021)with the incidence of anemia in adolescent girls.Multivariate logistic regression analysis showed the most dominant variables on the incidence of anemia is the nutrient intake of protein in the CI OR 4,255 (1, 850 to 9.784)This research is expected to be beneficial for Kebumen District Health Department as an input for policy making, planning and implementing programs, especially in the Guidance Nutrition Educational Institutions (PGIS) as an effort to reduce Maternal Mortality Rate (MMR).
Faktor- Faktor yang Berhubungan dengan Keteraturan Kunjungan Layanan Care Support And Treatment (CST) pada Pasien Koinfeksi Tb-HIV di Balai Kesehatan Paru Wilayah Semarang Rahmatin, Elinda; Azinar, Muhammad
Public Health Perspective Journal Vol 2, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.896 KB)

Abstract

Layanan Care Support and Treatment (CST) adalah layanan perawatan,dukungan dan pengobatan untuk Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) setelah di diagnosis positif. Diakses setiap satu bulan sekali selama pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa sajakah yang mempengaruhi keteraturan kunjungan layanan CST pada pasien koinfeksi TB-HIV. Jenis penelitian adalah analitik observasional dengan  pendekatan cross sectional dengan menambahkan kajian kualiatatif pada pasien yang tidak teratur. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2015 di BKPM Semarang. Sampel penelitian adalah 44 pasien koinfeksi TB-HIV. Teknik pengambilan sampel secara random sampling. Analisis data dilakukan secara uji chi-square. Hasil penelitian ini faktor yang berhubungan dengan perilaku berisiko HIV/AIDS menurut uji chi-square adalah pengetahuan tentang HIV/AIDS (p-value=0,010), akses layanan (p-value=0,002), dan dukungan petugas (p-value=0,033). Sedangkan yang tidak berhubungan yaitu sikap terhadap layanan CST (p-value=0,127) dan dukungan keluarga (p-value=0,314). Kesimpulan ini adalah terdapat hubungan antara pengetahuan terhadap HIV/AIDS dan CST, akses layanan dan dukungan petugas terhadap keteraturan kunjungan layanan CST pada pasien koinfeksi TB-HIVCare Support and Treatment (CST) is a service of caring, supporting, and medicinal treatment for people who are suffering HIV/AIDS (ODHA) after being diagnosed. Accessed once a month during treatment period. This research is aimed to comprehend what factors which influence regularity of CST service visit to patients who are coinfected TB-HIV. The study was observational analytic using cross sectional approach by adding a qualitative study toward irregular visit. This research took place in BPKM Semarang on August 2015. The sample of this research were 44 TB-HIV coinfected patients. The sampling technique in this research was random sampling. Chi-square was used in analysing the data.The result of the research showed that factors related to behavior HIV/AIDS risk based on Chi-square analysis was the understanding about HIV/AIDS (p-value=0,010), access toward services (p-value=0,002), and officer’s support (p-value=0,033). Indirect factors were attitude toward CST services (p-value=0,127) and family’s support (p-value=0,134).In conclusion, there were relation between understanding of HIV/AIDS and CST, access toward services, and officer’s supports toward the regulatity of CST service visit toward coinfected TB-HIV patients.
Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Perilaku Kepala Keluarga dalam Pemanfaatan Jamban di Pemukiman Kampung Nelayan Tambaklorok Semarang Kurniawati, Linda Destiya; Windraswara, Rudatin
Public Health Perspective Journal Vol 2, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.576 KB)

Abstract

Perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS) dan cenderung tidak memanfaatkan jamban yang dialami oleh warga di pemukiman pesisir merupakan salah satu kebiasaan yang dimiliki individu akibat dari meniru perilaku orang-orang disekitarnya. Karakteristik masyarakat Tambak Lorok yang tradisional sertamemiliki latar belakang pendidikan yang rendah dan terbatasnya sosial ekonomi merupakan salah satu faktor penyebabnya.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perilaku kepala keluarga dalam pemanfaatan jamban di pemukiman kampung nelayan Tambak Lorok Semarang.Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga di Tambak Lorok yang berjumlah 2165 KK. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 92 KK. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat (menggunakan uji chi square dengan α=0,05).Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara umur (ρ= 0,012), pengetahuan (ρ= 0,006), sikap (ρ= 0,008, pendidikan (ρ= 0,009), kepemilikan jamban (ρ= 0,001), jumlah anggota keluarga (ρ= 0,002) dengan perilaku KK dalam pemanfaatan jamban.Saran yang diberikan dalam penelitian ini adalah bagi kepala keluargaa dan masyarakat Tambak Lorok agar dapat memanfaatkan jamban yang memenuhi syarat kesehatan sehingga layak digunakan.Open defecation and the habbit not to use the toilet happened towards seasore people was one of attitude as the result of imitating the people arrounds. The traditional people characteristic and the low of education background, and also the limited of economical social were to be one of causing factors. The purpose of this study was to know the factors influence the family leader attitude in toilet using in the Fisherman village, Tambak Lorok Semarang.This study used cross sectional method. The population in this study was all family leaders in Tambak Lorok 2165 respondence. There were 92 samples in this study. The instruments used in this study was questionnaire. The analysist of data is conducted univariat and bivariat (using chi-square test with α=0,05).The result showed that there was a correlation between age (ρ = 0,012), knowledge (ρ= 0,006), attitude (ρ= 0,008), education (ρ= 0,009), toilet ownership (ρ= 0,001), amount of family members (ρ= 0,001) with the family leaders attitude using toilet.The suggestion given here was for the family leader and people in Tambak Lorok Semarang should use the toilet with has standards health and standards used.
Kemampuan Kognitif Anak Retardasi Mental Berdasarkan Status Gizi Pratiwi, Imas Cahyaning; Kasmini Handayani, Oktia Woro; Raharjo, Bambang Budi
Public Health Perspective Journal Vol 2, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.801 KB)

Abstract

Prevalensi disabilitas termasuk retardasi mental di Indonesia meningkat pada tahun 2003 sampai 2012, yaitu 0,69 % menjadi 2,45 % dari total jumlah penduduk di Indonesia. Meningkatnya jumlah kasus ini menyebabkan sumber daya manusia menurun dan kualitas penduduk di Indonesia juga menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan kognitif anak retardasi mental berdasarkan status gizi di SLB Yakut-C Purwokerto 2016. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif didukung data kualitatif. Metode pengumpulan data melalui pengukuran langsung dan wawancara. Hasil: Anak retardasi mental di SLB Yakut-C Purwokerto sebagian besar memiliki status gizi normal, asupan energi dan karbohidrat baik, kemampuan kognitif mampu didik. Tidak ada hubungan antara status gizi, asupan energi dengan kemampuan kognitif anak retardasi mental. Ada hubungan yang signifikan antara asupan karbohidrat dengan kemampuan kognitif anak retardasi mental. Kesimpulan: Kemampuan kognitif anak retardasi mental dengan kategori status gizi kurus, normal, gemuk, dan obesitas berada pada kategori mampu latih yaitu IQ 40-54.The prevalence of disabilities including mental retardation in Indonesia increased from 2003 to 2012, namely 0.69% to 2.45% of the total population in Indonesia. This leads to increased instances of human resources and the quality of the population decline in Indonesia also declined. This study aims to determine the cognitive abilities of children with mental retardation based on the nutritional status in SLB Yakut-C Purwokerto 2016. This research was supported quantitative qualitative data. Data were collected through direct measurements and interviews. Results: Children with mental retardation in SLB Yakut-C Purwokerto mostly have a normal nutritional status, good energy and carbohydrates intake, cognitive ability capable learners. There was no association between nutritional status, energy intake with cognitive abilities of children with mental retardation. There was a significant correlation between carbohydrate intake with cognitive abilities of children with mental retardation. Conclusion: Cognitive ability mentally retarded children with nutritional status category underweight, normal, obese, and obesity was the category that was capable of practicing (IQ 40-54). 
Hubungan Perilaku Merokok dengan Kejadian Gagal Konversi Pasien Tuberkulosis Paru di Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) Wilayah Semarang Riza, Luluk Listiarini; Sukendra, Dyah Mahendrasari
Public Health Perspective Journal Vol 2, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.862 KB)

Abstract

Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Salah satu indikator untuk mengevaluasi keberhasilan pengobatan TB paru adalah dengan melihat konversi. Perilaku merokok dapat merusak makrofag paru-paru, sehingga kuman TB Paru resisten terhadap pengobatan yang dilakukan oleh pasien.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku merokok dengan keja diangagal konversipasi entuberkulosis paru di BKPM Wilayah Semarang. Penelitianini menggunakan desain penelitian case control. Sampel penelitian sebanyak 62 orang yang ditentukan dengan metode simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara perilaku merokok, lama riwayat merokok,dan jumlah rokok yang dihisap perhari dengan kejadian gagal konversi nilaip-value< 0,05 sedangkan usia mulai merokok dan jenis rokok tidak berhubungan nilaip-value> 0,05. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan agar menghindari dan tidak melakukan aktivitas merokok,khususnya pada pasien yang menjalani pengobatan.Tuberculosis is an infectious disease caused by Mycobacterium tuberculosis.One of the indicators for monitoring treatment success by looking at the incidence of pulmonary TB smear conversion in patients. Smoking behavior can damage lung macrophages, so the germs of TB resistant to treatment performed by the patient.This study aims to determine the relationship of smoking behavior with the incidence of pulmonary tuberculosis patients failed conversion in Semarang Regional BKPM. This study uses a case control study design. The research sample of 62 people who were determined by simple random sampling method. The results showed there is a significant relationship between smoking behavior, a long history of smoking, and the number of cigarettes smoked per day by the failed conversion events p-value <0.05 while the age start smoking and cigarette types not associated p-value> 0.05. Based on the results of this study are advised to avoid smoking and not doing activities , particularly in patients undergoing treatment. Based on the results of this study are advised to avoid smoking andnot doing activities, particularly in patients undergoing treatment.
Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Balita di Pedesaan dan Perkotaan Sholikah, Anik Sholikah; Rustiana, Eunike Raffy; Yuniastuti, Ari
Public Health Perspective Journal Vol 2, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (605.348 KB)

Abstract

Status gizi balita merupakan hal penting yang harus diketahui oleh setiap orang tua. Kurang gizi pada masa emas ini bersifat irreversible (tidak dapat pulih). Kekurangan gizi dapat mempengaruhi perkembangan otak anak. Kekurangan gizi pada balita di Indonesia terlihat meningkat dari tahun ke tahun. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi pada balita di pedesaan dan perkotaan. Jenis penelitian adalah survey analitik dengan rancangan Cross Sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 192 ibu yang mempunyai balita usia 1 – 5 tahun di pedesaan dan perkotaan dengan teknik consecutive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan Kolmogorov Smirnov. Hasil penelitian menunjukkan faktor – faktor yang berhubungan dengan status gizi pada balita di pedesaan dan perkotaan adalah penyakit infeksi (p < 0.05). Penyakit infeksi yang dialami balita berdasarkan hasil penelitian adalah tuberculosis, diare dan ISPA, sebagian besar masyarakat dipedesaan maupun perkotaan berada dilingkungan rumah industri mebel sahingga udara mudah tercemar debu kayu. Faktor yang yang tidak berhubungan dengan status gizi balita di pedesaan dan perkotaan adalah Jarak kelahiran, pola pengasuhan gizi, pendidikan ibu dan pekerjaan ibu (p > 0.05).Toddler nutrition status is the important fact that should be concerned by each parents. Malnutrition in this golden periode are irreversible (cannot be recovered). The malnutrition can affect the toddler’s brain development. The malnutrition on toddlers in Indonesia increase every year. The purpose of the research are to know the factors related to the nutrition status on toddlers  in the rural and urban area.  The type of the research is the analytical survey with Cross Sectional design. Sample in this study were 192 mothers with toddlers in the rural and mothers with toddlers in urban area with consecutive sampling. Collecting using questionnaires. Analyzed using Kolmogorov Smirnov. The summary of the study, factors related to the nutrition status on toddlers in the rural and urban area are infectious disease (p < 0.05). The infectious disease that happened on toddlers based on research are tuberculosis, diarrhoea and respiratory problems. Most of people in the rural and urban area are located in the furniture industry neighbor hood. That can be polluted by the wood dust. The factors that are not related to the toddler nutrition status in the rural and urban area are spacing birth of toddlers, nutrition parenting pattern, maternal education and maternal employment (p >0.05).
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Praktik PSN-DBD Keluarga di Kelurahan Mulyoharjo Dewi, Nila Prastiana; Azam, Mahalul
Public Health Perspective Journal Vol 2, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.28 KB)

Abstract

Kelurahan Mulyoharjo merupakan salah satu kelurahan endemis DBD di Kabupaten Jepara. Salah satu upaya yang paling tepat dalam pencegahan dan pemberantasan DBD adalah kegiatan pemberantasan sarang nyamuk. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan praktik PSN-DBD di Kelurahan Mulyoharjo. Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dan didukung data kualitatif. Populasi penelitian 1896 rumah tangga dengan jumlah sampel 90 ibu rumah tangga. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data menggunakan uji statistik chi-square dengan derajat kemaknaan (α)=0,05. Hasil penelitian diketahui bahwa ada hubungan antara pengalaman sakit DBD (p = 0,002), pengetahuan (p = 0,002), sikap (p = 0,003), dukungan petugas kesehatan (p = 0,042), dan pengalaman mendapat penyuluhan kesehatan (p = 0,002) dengan praktik PSN-DBD di Kelurahan Mulyoharjo. Saran yang diberikan bagi masyarakat hendaknya lebih meningkatkan praktik PSN-DBD. Bagi petugas kesehatan diharapkan menyampaikan informasi DBD secara kontinyu.Mulyoharjo is one of endemic village in Jepara. One of the most appropriate efforts in prevention and eradication of dengues is a mosquito eradication. The purpose of this study to determine the factors associated with the mosquito eradication practice of DHF at Mulyoharjo Village. Quantitative research with cross sectional approach and supported by qualitative data. The study population in 1896 households with a sample of 90 housewives. The research instrument used was a questionnaire. Analysis of data used statistical chi-square test with a significance level (α)=0,05. Results reveal that there was a relationship between the experience of dengue illness (p=0,002), knowledge (p=0,002), attitude (p =0,003), the support of health care workers (p=0,042), and health education (p=0,002), with the mosquito eradication practice of DHF at Mulyoharjo Village. Advice given to the community should further enhance the mosquito eradication practice of DHF. For health workers are expected to convey information DHF continuously.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang Keamanan Jajanan terhadap Pengetahuan dan Sikap Anak Mulyawati, Isti; Kuswardinah, Asih; Yuniastuti, Ari
Public Health Perspective Journal Vol 2, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.419 KB)

Abstract

Keamanan jajanan merupakan salah satu masalah kesehatan yang harus diperhatikan, karena jutaan manusia dilaporkan keracunan pangan dan masyarakat yang sering mengalami keracunan pangan adalah anak sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan  tentang keamanan jajanan terhadap pengetahuan dan sikap jajan. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian eksperimen semu dengan metode pretest posttest group design. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 54 responden yaitu siswa kelas IV dan V SD yang ditentukan dengan purposive simple random sampling. Tehnik pengambilan data menggunakan kuesioner. Analisis yang digunakan yaitu uji T-test untuk mengetahui perbedaan dan regresi untuk mengetahui pengaruh. Hasil yang diperoleh yaitu ada perbedaan pengetahuan dan sikap sebelum dan sesudah mendapat pendidikan kesehatan dengan nilai p 0,000, dan ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan nilai R Square 0,007. Saran peneliti yang direkomendasikan adalah pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat lebih menambah pengetahuan dan sikap anak dengan metode pendidikan kesehatan lain yang lebih baik lagi. Safety of snacks is one of the health issues that must be considered, because millions of people reported food poisoning and people who often suffer from food poisoning was a school children. The purpose of this study was to determine the effect of health education on the safety of snacks on knowledge and attitudes snack. This type of research is quantitative with quasi-experimental research design with pretest posttest group design method. The sample in this study amounted to 54 respondents are students of class IV and V primary school were determined by purposive random sampling. The technique of data collection using the questionnaire. Analisys applied that test T-test to determine differences and regression to determine the effect. The results obtained are no differences in knowledge and attitudes before and after receiving health education with p value 0,000, and there is the influence of health education with the value of R Square 0,007. Researchers recommended advice is the later study is expected to further increase the knowledge and attitudes of children with health education methods other better.
Hubungan antara Pengetahuan, Pola Asuh Permisif, Tayangan Pornografi, dan Konformitas Teman Sebaya dengan Perilaku Seks Remaja yang Menggunakan Jasa WPS (Wanita Penjaja Seks) di Bandungan Kab. Semarang Isnaeni, Noviyana; Laksono, Budi; Deliana, Sri Maryati
Public Health Perspective Journal Vol 2, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.272 KB)

Abstract

Fakta mengejutkan diungkap Menteri Kesehatan pada akhir 2012, yang mengatakan ada 6,7 juta pria di Indonesia yang menjadi pelanggan WPS. Jumlah 40 persen pelanggan WPS adalah remaja dan 60 persen pria yang sudah menikah. Resiko tertinggi bagi 6,7 juta pria pengguna jasa WPS rentan tertular HIV/AIDS. Menganalisis pengetahuan, pola asuh permisif, konformitas teman sabaya dan tayangan pornografi dengan perilaku seks remaja yang menggunakan jasa WPS di Bandungan. Penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain cross sectional dengan data primer dan sekunder. Variable penelitian meliputi pengetahuan, pola asuh permisif, konformitas teman sabaya, tayangan pornografi dan remaja yang menggunakan jasa WPS. Hasil Penelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan seksual (p=0,002), pola asuh permisif (0,001), konformitas teman sebaya (0,013), tayangan pornografi (0,000) terhadap perilaku remaja yang menggunakan jasa seks WPS di Bandungan Kab. Semarang. Hasil regresi logistik menunjukkan bahwa tayangan pornografi memiliki pengaruh yang sangat kuat pada remaja yang menggunakan jasa WPS (0,000) jika dibandingkan dengan faktor yang lainnya. Kesimpulan dalam penelitian ini ada hubungan yang signifikan antara faktor pengetahuan seks, pola asuh permisif, konformitas teman sebaya, dan tayangan pornografi dengan perilaku seks remaja yang menggunakan jasa WPS di bandungan Kab. Semarang. Analisis multivariate dengan uji regresi logistik diketahui bahwa hanya satu faktor tayangan pornografi yang paling dominan mempengaruhi remaja menggunakan jasa seks.This study is the surprising fact revealed by the Minister of Health at the end of 2012, that said there 6.7 million men in Indonesia who became clients of female sex workers. Is know, 40 percent of customers Female Sex Workers are adolescents and 60 percent of men who are married. The highest risk for 6.7 million men service users Women Sex range of contracting HIV / AIDS. Analyze sexual knowledge, permissive parenting, conformityand pornography with sexual behavior of teenagers who use the services of Female Sex Workers in Bandungan. Methods this research is quantitative with cross sectional design with primary and secondary data. Variable research include sexual knowledge, permissive parenting, conformity peers, pornography and teenagers who use the services of Female Sex Workers. Results showed no significant association between sexual knowledge (p = 0.002), permissive parenting (0,001), conformity peers (0,013), pornography (0,000) to the behavior of adolescents who use the services of Female Sex Workers in Bandungan. The results of logistic regression showed that pornography has a very strong influence on teenagers who use the services of WPS (0,000) when compared to other factors. The conclusion in this study there was a significant relationship between the factors of sexual knowledge, permissive parenting, peer conformity, and pornography with sexual behavior of teenagers who use the services of Female Sex Workers in Bandungan Semarang. Multivariate analysis with logistic regression analysis revealed that only one factor pornography of the most dominant influence adolescents use sexual services
Hubungan antara Faktor Lingkungan Fisik dan Perilaku dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Wilayah Kerja Puskesmas Sekaran, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang Ayun, Luluk Lidya; Pawenang, Eram Tunggul
Public Health Perspective Journal Vol 2, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.995 KB)

Abstract

Demam berdarah dengue merupakan salah satu penyakit menular yang berbasis lingkungan, artinya lingkungan sangat berperan dalam terjadinya penularan penyakit tersebut. Beberapa faktor lingkungan, diantaranya faktor lingkungan fisik dan perilaku yang berpengaruh terhadap perkembangbiakan Aedes aegypti. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara faktor lingkungan fisik dan perilaku dengan kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Sekaran Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional dengan pendekatan kasus kontrol. Populasi penelitian adalah seluruh penderita DBD pada bulan Januari-Maret Tahun 2015 berdasarkan rekam medik Puskesmas Sekaran berjumlah 29 orang. Sampel penelitian yaitu 26 kasus dan 26 kontrol. Instrumen penelitian berupa kuesioner dan lembar observasi. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa variabel yang berhubungan secara statistik bermakna dengan kejadian DBD adalah variabel keberadaan kawat kasa (p=0,024, OR=4,545), keberadaan tempat perindukan (p=0,012, OR=5,127), kebiasaan menguras TPA (p=0,002, OR=8,800), kebiasaan menggantung pakaian (p=0,002, OR=7,933), kebiasaan memakai lotion anti nyamuk (p=0,041, OR=4,200), kebiasaan menyingkirkan barang bekas (p=0,026, OR=4,250),  dan variabel yang tidak berhubungan dengan kejadian DBD antara lain kebiasaan menggunakan kelambu (p=0,164), kebiasaan tidur siang (p=0,291). Dengue hemorrhagic fever is a infectious disease that based on environment, it’s mean that environment plays important role in the transmission the disease. Several of environment factors, such physical environment and behavioral factors that influence the proliferation of Aedes aegypti. The purpose of this study was to determine the relationship between the physical environment and behavioral factors with incidence of dengue hemorrhagic fever in Sekaran health center area Gunungpati subdistrict Semarang city. The type of research is observational research by case-control approach. The population of this study was all of DHF patients on January-March in 2015, based on medical record of Sekaran health center amounted 29 people. The sample of this study was 26 cases and 26 controls. The research instruments were questionnaire and observation sheet. The result showed that the variables related and statistically significant with the incidence of DHF is existence of gauze (p = 0.024, OR = 4.545), existence of breeding place (p = 0.012, OR = 5.127), habit of cleaning the water container (p = 0.002, OR = 8.800), habit of hanging clothes (p = 0.002, OR = 7.933), habit of rubbing skin with mosquito repellent lotion (p = 0.041, OR = 4.200), habit of removing the second-hand (p = 0.026, OR = 4.250) and no related with the incidence of DHF between habit of using mosquito nets (p = 0.164), habit of day time sleeping (p = 0.291,).

Page 1 of 2 | Total Record : 20