cover
Contact Name
Hedrikson Marnes Ander
Contact Email
pppm.polnustar@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
pppm.polnustar@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. kepulauan sangihe,
Sulawesi utara
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Tatengkorang
ISSN : 25958905     EISSN : 2655285X     DOI : 10.54484
Tulisan yang diangkat dari hasil pengabdian masyarakat dibidang perikanan dan kebaharian, kesehatan, teknik komputer dan komunikasi.
Arjuna Subject : -
Articles 115 Documents
PKM PENANGGULANGAN GIZI BURUK KELOMPOK ANAK BALITA (BAWAH LIMA TAHUN) DI KAMPUNG KARATUNG I KECAMATAN MANGANITU KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA Yeanneke Liesbeth Tinungki; Mareike Doherty Patras; Christien A. Rambi
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 2 (2018): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.451 KB)

Abstract

Keadaan gizi kurang dapat ditemukan pada setiap kelompok masyarakat dan setiap sudut dunia. Anak-anak menghadapi resiko paling besar untuk mengalami gizi kurang Masalah gizi pada hakikatnya adalah masalah kesehatan masyarakat, namun penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja. Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa kekurangan gizi, terutama pada usia dini akan berdampak pada tumbuh kembang anak. Anak yang kurang gizi akan tumbuh kecil, kurus, dan pendek. Kampung Karatung I merupakan kampung dengan jumlah balita terbanyak di Kecamatan Manganitu Kabupaten Kepulauan Sangihe. Tahun 2017 di Kampung Karatung I jumlah balita sebanyak 50 orang balita dari 245 Kepala Keluarga. Tahun 2016 ada beberapa balita di Kampung Karatung I yang mendapatkan observasi ketat Salah satu akibat krisis ekonomi adalah penurunan daya beli masyarakat termasuk kebutuhan pangan. Hal ini menyebabkan penurunan kecukupan gizi masyarakat yang selanjutnya dapat menurunkan status gizi. Tujuan kegiatan PKM ini adalah meringankan masalah penurunan kecukupan gizi oleh masyarakat. Solusi yang ditawarkan yaitu Penilaian status gizi dengan cara antropometri kepada seluruh anak balita, pemantauan pertumbuhan dan perkembangan bayi, anak balita dengan Kartu Kembang Anak,pemberian konseling dan Penyuluhan gizi kepada ibu hamil, ibu menyusui dan ibu anak balita, pemberian Makanan Pendamping ASI dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada anak yang tidak cukup pertumbuhannya dan anak yang berat badannya berada di di bawah garis merah KMS, pelatihan Kader untuk menilai pertumbuhan anak, dan memantau perkembangan ibu hamil ibu menyusui, dan anak balita. Kegiatan PKM ini menunjukkan bahwa berdasarkan penilaian status gizi ada 4 orang anak usia 3-5 tahun yang mengalami BB kurang da nada 3 orang anak usia 3-5 tahun yang mengalami Stunting. Proses Sosialisasi terlaksana dengan baik sehingga sambutan dari Kapitalaung dan Kepala Puskesmas serta masyarakat sangat baik. Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) berjalan dengan bertempat di Kantor Kapitalaung Kampung Karatung I dan Puskesmas Pembantu Kampung Karatung I Kecamatan Manganitu. Ruangan disediakan tempat duduk, meja, LCD, Screen/layar, semua peralatan ruangan disediakan oleh perangkat Kampung. Pelatihan kepada kader berjalan dengan lancar. Kader mendapatkan ilmu dan materi dari narasumber. Penilaian status gizi, penyuluhan kesehatan , deteksi tumbuh kembang dan pemberian makanan tambahan (PMT) telah dilaksanakan sepenuhnya oleh kader yang sudah mengikuti pelatihan. Kerjasama antara tim pelaksana serta mahasiswa sangat baik dan penuh semangat meskipun jarak yang cukup jauh dan melelahkan. Untuk Mitra agar melakukan pemantauan secara berkala terhadap anak balita sehingga setiap penyimpangan tumbuh kembang dapat dideteksi secara dini.
PKM PERBAIKAN PERAHU PENANGKAP IKAN JULUNG – JULUNG DI KAMPUNG PALARENG KECAMATAN TABUKAN SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Eunike Irene Kumaseh; Julius F. Wuaten
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 2 (2018): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (723.618 KB)

Abstract

Kearifan lokal yang ada di Kampung Palareng yaitu kebudayaan menangkap ikan Julung – julung dengan alat tangkap soma giop dan perahu penangkap ikan julung – julung, dimana merupakan penunjang kelangsungan hidup kelompok nelayan yang ada di sana. Kekayaan budaya ini hampir punah karena keterbatasan dana untuk melakukan perbaikan dan perawatan terhadap perahu penangkap ikan julung – julung. Perahu penangkap ikan Julung – julung yang ada di Kampung Palareng sudah usang dan lapuk. Sehingga, perlu untuk melakukan perbaikan perahu penangkap ikan julung – julung. Program PKM di Kampung Palareng diharapkan dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat nelayan yang ada di sana. Serta, dengan adanya perbaikan perahu penangkap ikan julung – julung ini merupakan langkah penguatan kearifan lokal yang hampir punah. Tahapan kegiatan pengabdian pada masyarakat yaitu survey, pengenalan dan sosialisasi tim PKM, pelatihan masyarakat, perbaikan perahu penangkap ikan julung – julung, monitoring dan penguatan kearifan lokal soma giop.
PKM WANITA USIA SUBUR YANG BERISIKO KANKER CERVIKS PADA KEGIATAN PUSAT PENGEMBANGAN ANAK (PPA) ID-120 AGAPE GMIST IMANUEL TAHUNA KECAMATAN TAHUNA KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Detty J. Kalengkongan; Yenny B. Makahaghi; Mariaty A. Tatangindatu; Astri J. Mahihodi
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 2 (2018): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.85 KB)

Abstract

Mitra sasaran program kemiteraan masyarakat (PKM), yaitu kaum perempuan (orang tua) anakanak peserta Pusat Pengembangan Anak (PPA) ID-120 Agape yang tersebar di beberapa kelurahan yang ada di kota Tahuna. Kabupaten Kepulauan Sangihe. Pelaksanaan kegiatan ini disponsori oleh Luar Negeri yaitu Negara Swis sehingga pendanaannya sebagian besar dari Negara tersebut yang bekerjasama dengan GMIST Jemaat Imanuel Tahuna. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang berupa penyuluhan tentang kanker Cerviks ini adalah program dari pengurus PPA ID-120 Agape GMIST Jemaat Imanuel Tahuna yang tertuang dalam out comes Gereja Mitra secara holistik, diantaranya pengembangan fisik dengan sasaran yaitu kaum perempuan/orang tua dari anak-anak asuh. Permasalahan yang dihadapi oleh mitera sasaran yaitu masih minimnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, faktor ekonomi keluarga menengah kebawah, kurangnya sosialisasi/penyuluhan dari instansi yang terkait, personal hygiene yang kurang serta resiko terjadinya kanker cerviks pada semua wanita. Tujuan kegiatan ini yaitu agar kaum perempuan (orang tua) dari anak-anak PPA yang menjadi mitra sasaran kegiatan ini, dapat dibekali dengan pengetahuan tentang kesehatan alat reproduksi, dimana wanita usia subur berisiko tinggi terhadap terjadinya kanker Cerviks. Metode pelaksanaan yang diterapkan yaitu: penyuluhan kesehatan reproduksi kaum perempuan. Luaran dari kegiatan ini, melakukan pemeriksaan pap Smer, menggunakan fasilitas kesehatan, jurnal Artikel Ilmiah Nasional ber ISSN dan buku praktis/brosur/leflet. Kesimpulan: Pelaksanaan kegiatan berjalan dengan baik.
Pemantauan Tumbuh Kembang Anak TK Katolik Santu Agustinus Tahuna Ferdinand Gansalangi; Gracia Tooy; Maryati Tatangindatu; Agneta Lalombo
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 1 (2017): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.728 KB)

Abstract

Perkembangan adalah bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh kematangan dan belajar. Deteksi dini tumbuh kembang anak ditempuh melalui pemeriksaan fisik rutin. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada anak yaitu faktor hereditas dan faktor lingkungan. Faktor hereditas meliputi faktor bawaan, jenis kelamin. Tujuan pemantauan pertumbuhan berat badan adalah untuk menilai hasil peningkatan atau penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh (tulang, otot, lemak, cairan tubuh) sehingga akan diketahui status gizi anak atau tumbuh kembang anak. Tujuan pemantauan pengukuran gizi badan adalah untuk menilai status perbaikan gizi disamping faktor genetik dan merupakan indikator yang baik untuk pertumbuhan fisik. Penyusunan program kerja ini dimaksudkan agar kegiatan yang dilaksanakan menjadi lebih teratur dan terarah. Program kerja ini meliputi semua hal-hal yang bersifat teknis, manajerial dan penjadwalan (time schedule).
IbM Tuna Handline di Kampung Beeng Kecamatan Tabukan Selatan Tengah Kabupaten Kepulauan Sangihe Costantein I. Sarapil; Julius F. Wuaten; Dekrist Kapai
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 1 (2017): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.681 KB)

Abstract

Kawasan perairan disekitar Beeng memiliki potensi sumberdaya ikan yang cukup melimpah karena kawasan tersebut belum tersentuh dengan teknologi penangkapan ikan skala besar dan hanya menggunakan peralatan seadanya dari nelayan setempat. Salah satu alat tangkap yang digunakan oleh nelayan Kampung Beeng adalah Tuna Handline yang oleh masyarakat lokal dinamakan latage. Mitra adalah kelompok usaha penangkapan yang anggotanya adalah nelayan penangkap ikan. Teknik penangkapan ikan oleh kelompok nelayan bisa dilakukan hampir setiap saat karena hanya dioperasikan di perairan sekitar Kampung Beeng dengan menggunakan Tuna Handline. Alat tangkap Tuna Handline yang dioperasikan saat ini oleh kelompok nelayan hanya ada 1 unit dan itupun bukan merupakan milik dari kelompok tersebut sehingga hasil tangkapan yang diperoleh juga harus dibagi dengan pemilik alat tangkap tersebut. Tujuan yang ingin dicapai pada kegiatan IbM Kelompok Nelayan penagkap ikan tuna adalah meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mitra tentang bagaiman cara mengoperasikan alat tangkap Tuna Handline terwujudnya masyarakat yang mandiri dengan cara mampu mengolah dan memanfaatkan hasil tangkapan ikan yang diperoleh, sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomi masyarakat nelayan penangkap ikan tuna. Kegiatan IbM yang dilakukan adalah 1) persiapan kegiatan; 2) pelaksanaaan kegiatan penyuluhan dan pelatihan pembuatan alat tangkap handline; 3) evaluasi terhadap proses kegiatan dan hasil kegiatan. Hasil kegiatan IbM, setelah dilakukan penyuluhan tentang pembuatan alat tangkap Tuna Handline dan cara penangkapan ikan dapat dilihat bahwa pendapat nelayan penangkap ikan tuna meningkat sehingga merubah ekonomi keluarga mitra yang ada di Kampung Beeng.
PKM PENERAPAN APLIKASI REKAM MEDIS UNTUK MANAJEMEN DATA PASIEN DI PUSKESMAS KUMA KECAMATAN TABUKAN TENGAH Oktavianus Lumasuge; Stendy B. Sakur; Stenly C. Takarendehang
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 2 (2018): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.994 KB)

Abstract

Pemanfaatan aplikasi rekam medis pada sektor kesehatan sedang menjadi trend global, rekam medis eletronik dipercaya dapat meningkatkan kualitas layanan informasi kesehatan. Menjadi sangat penting bagi manajemen data kesehatan sebagai solusi dalam meningkatkan efisiensi, peningkatan akses dan kualitas pelayanan pasien terutama bagi lembaga kesehatan seperti puskemas. Penerapan Aplikasi Rekam Medis di Puskemas Kuma merupakan serangkaian kegiatan yang memprioritaskan untuk menyediakan suatu sistem yang mampu mengelolah data pasien. Puskesmas Kuma merupakan pusat layanan masyarakat yang berada di Kecamatan Tabukan Tengah dengan jarak 25 km dari Ibukota Kabupaten Kepulauan Sangihe. Lembaga ini memiliki peranan penting untuk memberikan pelayanan kesehatan di 19 Kampung yang tersebar di wilayah Kecamatan Tabukan Tengah. Berdasarkan hasil penilaian akreditasi puskemas tahun 2016 layanan pasien rawat inap maupun rawat jalan telah berjalan sesuai standar manajemen pelayanan untuk puskesmas. Pemanfaatan sistem informasi ditekankan untuk meningkatkan efektifitas, meliputi kecepatan pelayanan dan keakuratan informasi yang dihasilkan dari proses registrasi awal pengobatan pasien sampai pendokumentasian riwayat penyakit pasien.
PKM MASYARAKAT PINTAR CEGAH PJK DI KAMPUNG PETTA SELATAN KECAMATAN TABUKAN UTARA KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Meistvin Welembuntu; Conny J. Surudani; Iswanto Gobel; Jelita Hinonaung
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 2 (2018): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.605 KB)

Abstract

Penyakit jantung koroner (PJK) sampai saat ini masih menempati urutan pertama penyebab kematian di dunia, dimana prevalensi penyakit tersebut terus meningkat setiap tahunnya (WHO, 2015), berbagai upaya telah dilakukan antara lain dengan upaya preventif serta penanganan awal pra Rumah Sakit dianggap sangat bermanfaat dalam menurunkan angka kejadian tersebut (Sofiah, 2015) Kampung Petta Selatan merupakan suatu kampung yang terletak di kec. Tabukan Utara. Secara geografis Kampung Embuhanga juga cukup terisolir karena tidak memiliki transportasi umum roda empat padahal pada kampung tersebut memiliki pesona wisata yang menarik sehingga mengundang banyak wisatawan yang datang. Tim Pengabmas melakukan Program Kemitraan Masyarakat untuk mendeteksi dini masyarakat yang berisiko PJK dan memberikan peyuluhan mengenai PJK dan cara mencegah. Hasil yang diperoleh yaitu 91 persen dari peserta berisiko PJK, dan setelah penyuluhan pengetahuan masyarkat meningkat. Diharapkan masyarakat mulai memahami dan melakukan pola hidup sehat, dan dukungan dari Pemerintah Kampung sangat dibutuhkan khususnya dalam pelaksanaan kegiatan kesehatan.
PKM HAND LINE “KINDAENG” DI KAMPUNG PETTA SELATAN KECAMATAN TABUKAN UTARA KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Mukhlis A. Kaim; Yuliana V. Tatontos; Fitria F. Lungari; Ishak Bawias
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 2 (2018): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (752.117 KB)

Abstract

Kampung Petta Selatan yang juga dikenal dengan nama lain kampung Embuhanga terletak di wilayah pesisir yang memiliki penduduk dengan mata pencarian sebagai Pettani dan nelayan. Masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan, umumnya hanya mengenal teknik penangkapan ikan dengan penggunakan pancing yang disebut dengan “Paranto”, dimana konstruksinya hanya menggunakan bahan seadanya yang disediakan alam dan pancing ”Kindaeng” yang lebih modern dibandingkan “Palanto”. PKM Hand Line “Kindaeng” di Kampung Petta Selatan, dilakukan dengan mengadakan penyuluhan tentang pentingnya menjaga ekosistem terumbu karang dalam pengoperasian alat tangkap, sehingga operasi penengkapan ikan di Kampung Petta Selatan menjadi penengkapan ikan yang mengarah pada perikanan tangkap bertanggungjawab dan berkelanjutan, serta membuat dan memberikan bahan untuk 10 unit alat tangkap Hand line “Kindaeng”. Melalui kegiatan ini nelayan penangkap ikan dapat melakukan penangkapan ikan secara benar dan tidak berdampak buruk terhadap lingkungannya khususnya terhadap kondisi terumbu karang disekitarnya, dengan demikian usaha ini dapat menjadi sumber meningkatkan taraf hidup demi kesejahteraan masyarakat nelayan.
TEKNIK PEMBUATAN JARING INSANG DASAR (BOTTOM GILL NET) RAMAH LINGKUNGAN DI KAMPUNG DALAKO BEMBANEHE KECAMATAN TATOARENG, KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Yuliana Varala Tatontos; Julius Frans Wuaten; Ishak Bawias; Getruida Nita Mozes
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 3 (2019): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penangkapan ikan merupakan suatu usaha yang dilakukan manusia untuk mendapatkan organisme-organisme yang ada di perairan. Untuk mendapatkan organisme tersebut dibutuhkan alat tangkap yang sesuai dengan kondisi perairan setempat. Kampung Dalako Bembanehe merupakan salah satu kampung di pesisir Pulau Kahakitang, yang memiliki potensi perikanan tangkap yang cukup baik. Masyarakat lokal umumnya memiliki pekerjaan sebagai nelayan dan petani. Alat tangkap produktif yang digunakan oleh masyarakat yaitu jaring insang dasar (Bottom gill net) digunakan untuk menangkap ikan layang atau nama lokal “talang” dan jaring insang untuk menangkap ikan julung-julung atau “roa”. Nelayan Kampung DalakoBembanehe memiliki peluang meningkatkan taraf hidup dengan penerapan teknologi penangkapan ikan alat tangkap jaring insang dasar ikan layang dan jaring ikan “roa”. Jumlah hasil tangkapan yang diperoleh lebih banyak dibandingkan dengan hasil tangkapan handline, dimana penghasilan nelayan setiap pengoperasian alat tangkap minimal Rp 350.000/orang, 8 kali operasi penangkapan ikan setiap bulan, jika dirata-ratakan masing-masing nelayan memperoleh penghasilan Rp 2.800.000/bulan. Tujuan utama kegiatan ini yaitu untuk mengatasi permasalahan pada kelompok nelayan, dengan melakukan (1) Introduksi penerapan ketrampilan teknik pembuatan alat tangkap jaring insang yang baik dan benar, serta (2) melakukan penerapan metode/teknik pengoperasian alat tangkap jaring insang dasar “talang” yang ramah lingkungan. Rancangan evaluasi yang digunakan untuk menilai apakah kegiatan pengabdian ini berhasil atau tidak adalah dengan membedakan jumlah hasil tangkapan ikan sebelum dan sesudah program kemitraan Masyarakat dilakukan. Hasil yang didapat dalam pelaksanaan kegiatan PKMS ini adalah, kelompok nelayan pesisir di Kampung Dalako Kecamatan Tatoareng mendapatkan satu paket Gill Net, serta pelatihan penerapan metode/teknik pengoperasian alat tangkap jaring insang dasar “talang” yang ramah lingkungan. Selain itu, kualitas hasil tangkapan yang didapat oleh nelayan juga bertambah dari penggunaan alat tangkap ikan sebelumnya. Fishing is an attempt by human or fishermen to catch aquatic/marine organisms or fish. To catch fish, fishermen need appropriate fishing gears that are suitable with a particular water condition. Located in Kahakitang Island, Dalako Bembanehe village is a costal area with fisheries potential and a majority of its people work as farmers and fishermen. Productive fishing gears used by the local fishermen include basic gillnet or bottom gillnet to catch scad fish or "gutters" and gillnets to catch halfbeak fish or also called "roa" by the local community. Fishemen in the village havean opportunity to improve their income by using bottom gillnet and “roa” fishing nets because these fishing gears were reported to have much higher fish catch than that of handline. It was already estimated that by using this fishing gear, a fisherman could earn Rp 350.000 in one operation and on average Rp 2.800.000 in a month. The main purpose of this community service was to solve the problem of low fish catch faced by a group of local fishermen in Dalako Bembanehe by teaching the group the skills (1) for making gill net and (2) for appropriately operating the environmentally friendly basic gill nets. To assess the impact of the program, we compared the number of fish catch before and after our community service. This program resulted in the provision of one set of gill net to a group of local fishermen in Dalako Bembanehe and earned skills for making and operating basic gillnet and gill nets through training, which in turn significantly increased the fish catch of the targeted local fishermen compared to their previous catch.
PELATIHAN PEMBUATAN HAND SANITIZER ALAMI DI KAWASAN OBJEK WISATA PESISIR PANTAI EMBUHANGA KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE dhitodwi pramardika; Gracia Christy Tooy; Melanthon Junaedi Umboh
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 3 (2019): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pantai Embuhanga merupakan objek wisata terkenal di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Pantai ini berada pada Desa Petta Selatan, Kecamatan Tabukan Utara. Terdapat 6 toilet yang disediakan namun hanya 4 toilet yang dapat digunakan. Ketersediaan air merupakan masalah yang dialami warga sehingga berpengaruh pada kesehatan terutama personal higiene seperti mencuci tangan sebelum makan. Di daerah tersebut juga terdapat bahan alami yang dapat dimanfaatkan menjadi hand sanitizer, namun selama ini belum dimanfaatkan. Bahan alami tersebut berupa daun jeruk purut. Daun jeruk purut tersebut terdapat kandungan minyak atsiri yang dapat membunuh kuman. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu diberikan pelatihan pembuatan hand sanitizer alami. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan personal higiene dan PHBS terutama mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, meningkatkan pemanfaatan tanaman jeruk purut sebagai hand sanitizer alami. Kegiatan yang dilakukan berupa memberikan penyuluhan mengenai hand sanitizer dan pelatihan pembuatan hand sanitizer alami serta melakukan monitoring dan Evaluasi terhadap program tersebut. Berdasarkan hasil pre test dan post test dari hasil penyuluhan menggunakan metode ceramah dengan media LCD dan melalui diskusi didapatkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan rata-rata sebesar 30. Sementara berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan sebulan setelah pelaksanaan kegiatan diketahui bahwa pembuatan hand sanitizer alami masih dilakukan sebanyak 2 orang. Target luaran yang dihasilkan berupa jurnal ilmiah Tetengkorang, video dan publikasi di surat kabar Koran SINDO. Embuhanga Beach is a famous tourist destination, located in Petta Selatan village, North Tabukan District, Sangihe Islands Regency. The village lacked in water supply and appropriate sanitary facilities with only 4 out of 6 toilets available remaining functional, seemingly unsupportive for the implementation of personal hygienic program such as washing hand before eating (shorten for PHBS) in the village and kaffir lime (Citrus hystrix) grew well in Embuhanga village and because its leaves are known to contain antimicrobial essential oil, they are a good source for natural homemade hand sanitizer. Together with an appropriate training in homemade hand sanitizing agent, they could help the implementation of PHBS program in the village. Thus, the purpose of this communtity service (PKM) was to improve personal hygiene of the people in the village by training them to make natural hand sanitizing agent from the leaves of the kaffir lime and to daily practice PHBS using the natural homemade hand sanitizer. This PKM was implemented in form of training on homemade hand saitizer making and mentoring/discussion on daily PHBS practice with the training, monitoring and evaluation of the program conducted mainly by means of LDC presentation. Whereas pre-test and post-test showed an increase in knowledge of hand sanitizing making and PHBS by an average of 30 point, monitoring and evaluation conducted a month after this community service showed that only two people continued to practice making the natural hand sanitizer. The output of this PKM included publication in scientific journal, Tetengkorang and in Sindo newspaper as well as a video of the community service.

Page 4 of 12 | Total Record : 115