cover
Contact Name
Nurul Mahruzah Yulia
Contact Email
rumahjurnal@unugiri.ac.id
Phone
+6285704281389
Journal Mail Official
alumron@unugiri.ac.id
Editorial Address
https://journal.unugiri.ac.id/index.php/al-umron/about/editorialTeam
Location
Kab. bojonegoro,
Jawa timur
INDONESIA
AL-UMRON: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
ISSN : -     EISSN : 27222845     DOI : https://doi.org/10.32665/alumron
Terbitan Berkala Ilmiah ini merupakan publikasi ilmiah di bidang pengabdian dan pemberdayaan masyarakat dengan cakupan bidang: Pembangunan manusia dan daya saing bangsa Pengentasan kemiskinan berbasis sumber daya lokal Pengelolaan wilayah pedesaan dan pesisir berkearifan lokal Pengembangan Ekonomi, Kewirausahaan, Koperasi, Industri Kreatif, dan UMKM Pengembangan teknologi berwawasan lingkungan Kesehatan, gizi, penyakit tropis, dan obat-obatan herbal, Seni, sastra, dan budaya, serta integrasi nasional dan harmoni sosial
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 39 Documents
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PEMANFAATAN LIMBAH BONGGOL JAGUNG (JANGGEL) MENJADI JAMUR JANGGEL DI DESA SEDENG Hamidatun Nihayah
Al-Umron : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2020): AL-UMRON: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM) UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUNAN GIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32665/alumron.v1i1.752

Abstract

Desa Sedeng yang mayoritas masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani tidak sedikit yang memilih menanam jagung dibanding dengan menanam singkong. Biasanya jagung dijual setelah melalui proses penggilingan hingga terpisah antara bonggol dengan biji jagung. Setelah itu bonggol jagung (disebut juga janggel) biasanya hanya dibakar atau terkadang dimanfaatkan untuk bahan bakar memasak secara tradisional. Pada hal sebenarnya jika bonggol jagung dapat dimanfatkan dengan tepat akan bernilai tinggi. Salah satunya dapat dimanfaatkan sebagai media pembuatan jamur janggel. Jamur janggel yang dihasilkan dapat dikonsumsi sendiri maupun dipasarkan. Berangkat dari permasalahan ini penulis berinisiatif melakukan pendampingan masyarakat desa sedeng kecamatan kanor kabupaten bojonegoro untuk Pemanfaatan Limbah Bonggol Jagung (Janggel) untuk pembuatan Jamur Janggel”. Pengabdian ini bertujuan sebagai pengetahuan dasar untuk pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan limbah yang ada di desa Sedeng serta cara-cara untuk mengembangkan potensi sumber daya alam yang ada di desa tersebut. Pengabdian dalam bentuk pendampingan in, selain bermitra dengan kepala desa sedeng dan stafnya juga bermitra dengan Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro. Adapun metode yang diterapkan dalam pengabdian ini dengan menggunakan pendekatan Participatory Action Research (PAR) dan Asset Based Community Development (ABCD). Hasil yang diharapkan dari pengabdian ini adalah sebagai motivasi masyarakat agar lebih kreatif dalam berkarya melalui pemanfaatan barang-barang atau limbah di sekitar agar bernilai ekonomi yang mampu memacu ekonomi kreatif warga.
PENINGKATAN EKONOMI MELALUI PEMANFAATAN BERGBAGAI MACAM OLAHAN DAUN KELOR DI DESA JETAKWANGER KABUPATEN BLORA Ali Hamdan; ida fauziatun nisa
Al-Umron : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023): AL-UMRON : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM) UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUNAN GIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32665/alumron.v4i1.1384

Abstract

Demi terwujudnya kesehatan masyarakat serta meningkatnya pertumbuhan ekonomi mahasiswa KKN unugiri dengan masyarakat desa jetakwanger kabupaten blora bekerjasama untuk membangun desa dengan meningkatkan perekonomian masyarakat, salah satu gagasan tersebut adalah memanfaatkan daun kelor menjadi berbagai macam olahan baik makanan maupun minuman. Daun kelor merupakan tumbuhan tropis yang mudah ditanam karena tidak telalu membutuhkan perawatan yang intensif selain itu daun kelor memiliki ciri-ciri daunya kecil berbentuk oval dan sedidkit tebal, pohon kelor banyak tumbuh di lingkungan masyarakat dan mudah didapatkan. Maka dengan adanya pemanfaatan daun kelor tersebut merupakan salah satu pola menjaga kesehatan karena daun kelor akan kaya manfaat serta mampu memberikan peluang bagi masyarakat untuk dijual. Sebagai bentuk dan upaya yang dilakukan dalam pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa unugiri memberikan pelatihan kepada masyarakat tentang cara pengolahan daun kelor menjadi aneka olahan yang nantinya dapat dikemas dengan baik sehingga mampu memberikan nilai plus bagi masyarakat. Adapun pendekatan yang digunakan dalam program pengabdian masyarakat tersebut adalah dengan menggunakan ABCD (Asset Based Community Development) yaitu pendekatan pengembangan masyarakat yang di dasarkan pada aset lokal dan mampu meningkatkan sebuah nilai ekonomis di wilayah tersebut.
PEMBERDAYAAN EKONOMI DIMASA PANDEMI: OPTIMALISASI PEMANFAATAN DAUN KELOR MENJADI MAKANAN RINGAN DI DESA BRANGKAL KECAMATAN PARENGAN KABUPATEN TUBAN Ulva Badi? Rahmawati; Farida Farida
Al-Umron : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2022): AL-UMRON : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM) UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUNAN GIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36840/alumron.v3i1.572

Abstract

ABSTRAK Pemanfaatan daun kelor menjadi makanan ringan saat ini menjadi trend kuliner dikalangan industri rumah tangga, hal ini disebabkan karena daun kelor yang mudah dijumpai dan bisa bernilai ekonomis. Hal ini dilakukan sebagai slaah satu upaya peningkatan ekonomi masyarakat dimasa pandemic saat ini. Pohon kelor adalah salah satu tumbuhan yang tumbuh di Indonesia dan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Pohon ini banyak ditemukan di pedesaan,d salah satunyai di Desa Brangkalkecamatan Prengan Kabupaten Tuban. Pohon kelor memiliki daun berwarna hijau dan berbentuk bulat kecil. Tidak hanya mudah didapat daun kelor juga mudah untuk diproduksi, salah satunya menjadi rempeyek daun kelor. Optimalisasi yang dilakukan dalam memanfaatkan daun kelor menjadi bahan olahan makanan ringan diawali dengan pendampingan dan pelatihan atau praktek langsung dengan ibu-ibu serta dilanjutkan dengan manajemen pemasarannya. Metode yang dilakukan menggunkan ABCD (Asset Bassed Community Development). Adapun hasil dari kegiatan ini adalah bisa memberi pemahaman kreatif kepada masyarakat, khususnya ibu-ibu untuk lebih kreatif dalam memanfaatkan bahan alami disekitar untuk diolah menjadi makanan ringan yang bernilai ekonomis dan bisa memasarkan dengan gaya kekinian baik secara langsung ataupun melalui media masa. Kata Kunci : Pemberdayuaan, Ekonomi, Pandemi, Makanan ringan, Daun Kelor
PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN MASYARAKAT MELALUI PRODUK UNGGULAN ONION CHIPS DI DESA CANCUNG KECAMATAN BUBULAN KABUPATEN BOJONEGORO NURMAN RAMADHAN; SU'UDIN AZIZ
Al-Umron : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2022): AL-UMRON : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM) UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUNAN GIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36840/alumron.v3i1.592

Abstract

Desa Cancung merupakan wilayah desa yang ada di kecamatan Bubulan kabupaten Bojonegoro dengan luas wilayah desa Cancung 1.046,94 Ha dengan jumlah penduduk 3.526 jiwa. tingkat kepadatan penduduk adalah 336 jiwa/km2. Mayoritas masyarakat desa Cancung bekerja sebagai petani dengan luas wilayah pertanian di desa Cancung 1.032,97 Ha dengan jumlah petani sebanyak 875 jiwa, maka tingkat kepadatan agraris sebesar 84 jiwa/km2. Artinya 1 petani Desa Cancung dapat menggarap atau mengolah lahan pertanian seluas 12,3 km2. Namun hal ini berbeda dikarena tingkat pendapatan rata-rata masyarakat Desa Cancung dibawah UMK (upah minimum kabupaten) Kabupaten Bojonegoro ditambah lagi jumlah masyarakat Desa Cancung yang belum memiliki pekerjaan sebanyak 890 jiwa. Bertolak belakang dengan kondisi ekonomi masyarakat, aset yang dimiliki Desa Cancung cukup banyak ada 5 aset diatntarannya: 1) Aset Personal. 2) Aset Alam. 3) Aset Ekonomi. 4) Aset Sosial dan 5) Aset Fisik. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengembangkan kewirausahaan masyarakat Desa Cancung melalui potensi yang dimiliki desa. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti ditemukan peluang yang dapat dikembangkan untuk menjadi suatu usaha yaitu pengembangan sebuah produk unggulan Onion Chips yang berbahan dasar dari bawang merah untuk meningkatkan value atau nilai ekonomi dari bawang merah? hasil panen dari petani yang ada di Desa Cancung. Program pengabdian masyarakat ini menggunakan metode ABCD (Aset Based Community Development). Pengembangan kewirausahaan ini diharapkan mampu meningkatkan perekonomian warga Desa Cancung. Pengembangan kewirausahaan melibatkan mitra diantarannya Pemerintah Desa, Organisasi yang ada Desa Cancung seperti PKK, Karangtaruna dan masyarakat setempat. Hasil pendampingan ini dapat dilihat dari terciptanya sebuah produk keripik bawang atau onion chips yang berbahan dasar bawang merah hasil panen dari petani Desa Cancung.
PELATIHAN PEMBUATAN SALEP LIDAH BUAYA SEBAGAI ALTERNATIF PENGHILANG BEKAS LUKA Alif Yuanita Kartini; Dinda Intan Pramesti; Puji Aning Nur Nadhifah; Bintari Anggi Dwi Sugiarti
Al-Umron : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2022): AL-UMRON : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM) UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUNAN GIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36840/alumron.v3i1.576

Abstract

The incidence of injuries in Indonesia is increasing from year to year. The wound will leave a scar and will fade over a long period of time. There are many kinds of drugs offered in the market to speed up the healing of scars, but they are sold at high prices. This makes it difficult for people with middle to lower social status to get it. Aloe vera is one of the plants that can increase the production of collagen in the body. Aloe vera is also easy to get. From this situation, there is a high market opportunity for wound healing drugs at affordable prices. Therefore, training is needed to make scar removal ointment with aloe vera as the basic ingredient. This activity aims to empower students, especially students from the Pharmacy Study Program to make an ointment with aloe vera as an alternative to scar removal. This activity begins with knowledge exploration, socialization and delivery of materials, practice of making ointments with aloe vera as basic ingredients, packaging, promotions and ends with an evaluation of activities. The end result of this activity is a scar-removing ointment with aloe vera-based ingredients, which is then called the salibu ointment.
OPTIMALISASI POTENSI DESA MELALUI STICK REBUNG DI DESA NGGUYANGAN PADA MASA PANDEMI COVID-19 Nurul Mahruzah Yulia
Al-Umron : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2022): AL-UMRON : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM) UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUNAN GIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36840/alumron.v3i1.590

Abstract

Desa Ngguyangan merupakan salah satu desa yang terletak di kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro Provinsi Jawa Timur, yang memiliki tanaman potensi berupa rebung. Rebung merupakan tanaman bamboo muda yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat desa sekitar. Biasanya masyarakat mengolah rebung menjadi sayur lodeh. Tanaman ini banyak terdapat di pekarangan rumah warga, tumbuh dengan liar, dan memiliki nilai ekonomis yang rendah. Oleh karena itu, rebung yang kaya akan gizi dan serat ini seringkali dipandang sebelah mata. Dengan kegiatan pengabdian ini, penulis bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat untuk meningkatkan nilai ekonomis rebung dengan mengolahnya menjadi stick rebung. Pengabdian yang dilakukan menggunakan metode Pelatihan yang dilakukan dengan demonstrasi dan praktek langsung dengan beberapa perwakilan ibu rumah tangga di desa Ngguyangan terkait cara mengolah stick rebung. Selain pengolahan, para peserta pelatihan juga mendapatkan pengetahuan untuk pemasaran sebuah produk Hasil yang dicapai dari kegiatan pengabdian ini yaitu terciptanya inovasi olahan rebung menjadi rebung, sekaligus menambah nilai ekonomisnya.
PEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA TANI MELALUI PRODUK OLAHAN LELE DI DESA GEDONGARUM KECAMATAN KANOR KABUPATEN BOJONEGORO Ahmad Farid Utsman; Lisa Aminatul Mukaromah
Al-Umron : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2020): AL-UMRON: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM) UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUNAN GIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32665/alumron.v1i1.1434

Abstract

Perempuan adalah sumber daya insani yang memiliki potensi yang dapat didayagunakan dalam berbagai bidang dan sektor pembangunan nasional. Populasi penduduk perempuan di Indonesia pun cenderung bertambah terus, pada sisi tertentu dipandang sebagai masalah kependudukan. Namun pada sisi lain, populasi perempuan dipandang sebagai aset pembangunan. Wanita di pedesaan, partisipasinya sebagai sumber daya manusia cukup nyata. Khususnya dalam memenuhi fungsi keluarga dan rumah tangga bersama pria. Beberapa hasil penelitian menunjukkan peran wanita dalam berbagai industri di daerah-daerah cukup besar dan menentukan, dengan pengelolaan usaha yang bersifat mandiri. Mitra dalam pengabdian kepada masyarakat kali ini yaitu organisasi Kelompok Wanita Tani (KWT) di Desa Gedongarum Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro yang beranggotakan sebanyak 40 Orang. Kelompok tani tersebut juga mempunyai kegiatan lain, seperti gotong royong, usaha simpan pinjam, dan arisan kerja untuk usaha dan tani. Potensi ikan lele di desa tersebut yang sebenarnya cukup besar, kurang maksimal tereksplor. Tujuan pendampingan Kelompok Wanita Tani (KWT) desa Gedongarum ini diharapkan mampu mengembangkan dan memanfaatkan aset yang dimiliki oleh komunitas untuk menuju kemandirian ekonomi. Maka digunakan pendekatan Asset-Based Community Development (ABCD). Melalui metode ini, komunitas mampu mengenali potensi/aset yang dimiliki, memanfaatkan aset berupa sumberdaya alam maupun manusia untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi masyarakat. Dari potensi tersebut menimbulkan inisiatif untuk mendampingi dan memberdayakan Kelompok Wanita Tani (KWT) untuk mengolah ikan lele agar memiliki nilai jual yang tinggi. Dalam kegiatan pemberdayaan perempuan melalui olahan ikan lele di Desa Gedongarum diperoleh dua produk, yaitu kerupuk lele “KRULE” dan jari-jari kepala lele “JALE-JALE”. Yang telah dipasarkan baik secara online ataupun offline sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi keluarga wanita kelompok tani tersebut.
PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN PRODUKTIVITAS PENGRAJIN ANYAMAN BAMBU DI DESA TEMU KECAMATAN KANOR KABUPATEN BOJONEGORO Saeful Anwar; Burhanatut Dyana
Al-Umron : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2020): AL-UMRON: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM) UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUNAN GIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32665/alumron.v1i1.1435

Abstract

Kerajinan anyaman bambu merupakah karya seni tradisional asli Indonesia yang dapat dijumpai hampir diseluruh pelosok pulau jawa, salah satunya adalah desa Temu, kecamatan Kanor, kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Desa Temu memiliki 6 RW dan 28 RT dengan jumlah penduduk 4.123 jiwa dengan keunggulan anyaman bambu berupa rembesek¸ sehingga masyarakat luar seringkali menjulukinya dengan desa anyaman. Mindest masyarakat terhadap nilai jual anyaman yang rendah, kebergantungan pengrajin kepada pengepul serta hasil kerajinan yang monoton berupa rembesek tentu berdampak pada perekonomian yang stagnan. Fenomena ini mendukung perlunya kegiatan pengabdian ini agar masyarakat lebih kreatif, produktif dan aware akan potensi desa. Tujuan dari pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perekonomian masyarakat, khususnya pengrajin anyaman bambu. Pengabdian ini berlangsung selama satu bulan dan menggunakan metode Participatory Action Research (PAR) yang melibatkan partisipasi masyarakat. Kegiatan yang dilakukan selama pengabdian diawali dengan sarasehan (talk show), pelatihan pelbagai olahan anyaman bambu dan pemasarannya. Hasil dari pengabdian ini, masyarakat lebih melek dan aware terhadap aset desa, yaitu kerajinan anyaman bambu; meningkatkan pengetahuan dan kreatifitas pengrajin sehingga tidak hanya menghasilkan rembesek saja, melainkan pelbagai aksesoris dan furniture anyaman bambu; terlepas dari pengepul yang membeli dengan harga rendah dan mampu memasarkannya dengan tepat, sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat serta terwujudnya transformasi sosial yang lebih baik.
PELATIHAN PEMBUATAN KRUPUK BONGSANG DAN PELATIHAN DIGITAL MARKETING SEBAGAI PROSES PENGEMBANGAN SEKTOR EKONOMI DI DESA PLUMBON KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN BLORA Iin Widya Lestari; Zakki Alawi; Ifa Khoiria Ningrum; Muhammad Hilmi Khafabihi
Al-Umron : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023): AL-UMRON : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM) UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUNAN GIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32665/alumron.v4i1.1447

Abstract

Ekonomi merupakan salah satu kunci kemajuan dari suatu daerah. Masyarakat desa Plumbon, mayoritas bekerja dan bergantung pada hasil pertanian. Terdapat lahat pertanian yang luas baik milik pribadi maupun bukan milik perorangan tetapi dikelola oleh perorangan. Dengan bergantung kepada hasil panen, maka dimungkinkan terjadinya gagal panen yang disebabkan karena serangga atau faktor alam. Sehingga dibutuhkan kegiatan lain sebagai pendukung dari pekerjaan antara lain dengan mengembangkan UMKM. Pohon pisang banyak ditemukan di desa Plumbon, sehingga dapat dimanfaatkan untuk diolah menjadi makanan. Kemudian bersama masyarakat mengadakan pelatihan pembuatan krupuk bongsang (bonggol pisang) dan dilanjutkan dengan seminar marketing. Kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dibidang ekonomi, seperti menumbuhkan kembali UMKM dan menunjang penjualannya. Hasil akhir dari kegiatan ini adalah memberikan keterampilan masyarakat dalam mengolah bonggol pisang menjadi keripik bongsang dan kemudian memasarkan secara langsung atau melalui media internet.
PENDAMPINGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN ADMINISTRASI (SIPA) DESA SUMBER PANDAN Ginanjar Abdurrahman; Amalina Maryam Zakiyyah; Reni Umilasari; Mukti Sintawati
Al-Umron : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023): AL-UMRON : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM) UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUNAN GIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32665/alumron.v4i1.1463

Abstract

Corona virus disease 19 (Covid-19) mulai masuk Indonesia pada bulan maret 2020 dan menjadi pandemi di Indonesia. Hal ini mengakibatkan kebijakan pemerintah untuk membatasi mobilitas warga. Desa Sumber Pandan merupakan salah satu wilayah yang terdampak kebijakan pembatasan mobilitas warga tersebut, yakni kegiatan pengelolaan administrasi masyarakat di desa Sumber Pandan terkendala. Oleh karena itu, Kantor Desa Sumber Pandan memerlukan sistem informasi untuk pelayanan administrasi. Sistem informasi pelayanan administrasi ini kemudian dibangun dalam bentuk website, sehingga masyarakat tidak harus datang secara langsung ke Kantor Desa. Admin website tersebut nantinya dalah perangkat desa, dan pengguna adalah masyarakat desa sumber pandan. Setelah sistem informasi dibangun, perangkat desa ternyata mengalami kesulitan terkait teknis pengoperasian sistem pelayanan administrasi tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada perangkat desa agar dapat mengoperasikan sistem informasi pelayanan administrasi desa sumber pandan dengan baik. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berupa webinar (website seminar) dengan menggunakan platform google meet. Hasil Pengabdian dilihat berdasarkan perbandingan nilai pretest dan posttest. Hasil pretest dengan nilai terendah 43 dan nilai tertinggi 67. Setelah dilaksanakan penyampaian materi yang disertai dengan praktek, dan selanjutnya dilakukan posttest, terlihat peningkatan yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari nilai terendah posttest sebesar 75 dan nilai tertinggi 90.

Page 3 of 4 | Total Record : 39