cover
Contact Name
Iyan Hardiana
Contact Email
jurnalfarmasikryonaut@gmail.com
Phone
+6282226669313
Journal Mail Official
jurnalfarmasikryonaut@gmail.com
Editorial Address
Jl. Raya Air Sanih, Km.11 Buleleng, Bali 81171
Location
Kab. buleleng,
Bali
INDONESIA
Jurnal Farmasi Kryonaut
ISSN : -     EISSN : 28281624     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Focus And Scope Pharmacology And Toxicology Clinical Pharmacy Community Pharmacy Social Pharmacy Pharmaceutical Chemistry Pharmaceutical Biology Pharmacognosy Phytochemistry Microbiology Pharmacoepidemiology Pharmacoeconomics Biopharmaceutics Management And Pharmacy Practice Pharmaceutical Marketing Pharmacy Ocean Alternative Medicines
Articles 35 Documents
GAMBARAN SWAMEDIKASI PENDERITA SAKIT GIGI PADA MASYARAKAT KECAMATAN BOJONG GEDE Ivans Panduwiguna; Ahmad Sahlan Baniu; Fransiskus Samuel Renaldi; Andri Anggara Sutisna
Jurnal Farmasi Kryonaut Vol 2 No 2 (2023): Jurnal Farmasi Kryonaut
Publisher : LPPM STIKES BULELENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59969/jfk.v2i2.30

Abstract

Penyakit karies gigi dan penyakit gigi lainnya hampir dialami seluruh penduduk didunia. Karies gigi dan penyakit gigi lainnya umumnya disebabkan oleh kebersihan mulut yang buruk, sehingga terjadi akumulasi plak yang mengandung berbagai macam bakteri. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran swamedikasi penderita sakit gigi pada masyarakat kecamatan bojong gede berdasarkan penanganan saat sakit gigi; bahan kimia obat yang banyak digunakan; obat tradisional yang banyak digunakan; alasan melakukan swamedikasi; sumber informasi tentang obat sakit gigi. Penelitian ini menggunakan metode survei deskriptif kuantitatif yang tujuan utamanya untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif. Hasil dari penelitian ini lebih dari setengah masyarakat menangani sakit gigi menggunakan bahan kimia obat sebanyak 31 orang (51,7%); bahan kimia obat yang paling banyak digunakan masyarakat dalam swamedikasi sakit gigi adalah ponstan sebanyak 32 orang (62,7%); obat tradisional yang paling banyak digunakan masyarakat dalam swamedikasi sakit gigi adalah larutan garam sebanyak 15 orang (51,7%); alasan masyarakat dalam melakukan swamedikasi sakit gigi terbanyak adalah praktis sebanyak 41 orang (68,3%); sumber informasi tentang obat sakit gigi yang didapat masyarakat dalam melakukan swamedikasi adalah kerabat/tetangga sebanyak 36 orang (60%)
Perbandingan Kadar Disolusi Tablet Allopurinol Generik Berlogo Dan Generik Bermerek Yang Beredar Dikota Kupang Provinsi Ntt: Perbandingan Kadar Disolusi Tablet Allopurinol Generik Berlogo Dan Generik Bermerek Yang Beredar Dikota Kupang Provinsi Ntt Tamran Ismail; Ari Pernama Putra; Luh Putu Desy Puspaningrat; Muhammad Buchari Sulaiman Qoudry
Jurnal Farmasi Kryonaut Vol 2 No 2 (2023): Jurnal Farmasi Kryonaut
Publisher : LPPM STIKES BULELENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59969/jfk.v2i2.38

Abstract

Allopurinol adalah obat penyakit pirai (gout) yang dapat menurunkan kadar asam urat dalam darah. Tersedia sebagai generic berlogo dn bermerek. Tujuan penelitian (a.) mengetahui tablet allopurinol generik berlogo dan bermerek yang beredar di Kota Kupang memenuhi persyaratan uji disolusi sesuai Farmakope Indonesia edisi VI tahun 2020, (b) mengetahui adanya perbedaan rata-rata kadar disolusi dari tablet allopurinol generik berlogo dan bermerek yang beredar di Kota Kupang dan (c) mengetahui adanya perbedaan rata-rata kadar disolusi dari tablet allopurnol generik berlogo dan bermerek dengan produk inovator yang beredar di Kota Kupang. Uji disolusi terhadap 6 buah tablet allopurinol 100 mg dilakukan dengan metode dayung pada media 900 ml HCl 0,01 N, suhu 37 ± 0,5ºC dengan laju kecepatan 75 rpm dan waktu selama 45 menit. Zat terlarut ditetapkan kadarnya dengan metode spektrofotometri ultraviolet. Hasil penelitian menunjukkan kadar zat terlarut tablet allopurinol yaitu sampel A (102,7817), sampel B (103,7748), sampel C (100,4646), sampel D (102,2852) dan sampel E (100,2991). Hasil ini memenuhi kriteria penerimaan hasil uji disolusi, yaitu tidak satupun kadar yang diperoleh kurang dari ketentuan yakni (Q+5%) yaitu (75%+5%=80%), sehingga memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia Edisi VI 2020. Hasil uji Anova menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara allopurinol generik berlogo (Sampel E) dengan generik bermerek (sampel B), sedangkan uji t menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan antara allopurinol obat copy (generik berlogo dan bermerek) dengan allopurinol innovator.
Uji Efektivitas Ekstrak Etanol Bajakah Kalalawit (Uncaria gambir (W.Hunter) Roxb) Sebagai Anti Hipertensi Pada Mencit (Mus musculus) Jantan Ni Putu Leony Ratna Devi; Iyan Hardiana; Ari Permana Putra
Jurnal Farmasi Kryonaut Vol 2 No 2 (2023): Jurnal Farmasi Kryonaut
Publisher : LPPM STIKES BULELENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59969/jfk.v2i2.39

Abstract

Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah diatas normal yang terjadi secara bertahap dan bisa memburuk seiring waktu, hipertensi adalah satah satu penyakit degeneratif yang banyak diderita oleh masyarakat di seluruh dunia. Akar kayu bajakah kalalawit (Uncaria gambir (W.Hunter) Roxb) banyak digunakan secara empiris sebagai salah obat antihipertensi, mengandung antioksidan seperti flavonoid. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas variasi dosis ektrak akar kayu bajakah kalalawit terhadap tekanan darah pada mencit jantan yang diinduksi hipertensi dengan Monosodium Glutamat (MSG) 8 mg selama 14 hari. penelitian ini menggunakan hewan coba mencit putih jantan galur swiss yang dibagi menjadi 4 kelompok yaitu kontol negatif, kontrol positif (captopril 25 mg), dosis 1 (56 mg/grBB dan dosis 2 (112 mg/grBB). Tekanan darah hewan diukur menggunakan sphygmomanometer sebelum induksi H-0, setelah induksi H-14 dan setelah pemberian ekstrak H-17. Analisis data dilakukan secara oneway ANOVA dilanjutkan dengan uji LSD (Least Significant Different). Hasil menunjukkan ekstrak bajakah kalalawit dengan dosis 56 mg dan 112 mg mampu menurunkan tekanan darah mencit, dimana hasil pengukuran tekanan darah tidak berbeda jauh antara dosis 2 dengan kontrol positif yang diberi captopril 25 mg. Flavonoid pada bajakah kalalawit yang berfungsi sebagai agen antihipertensi adalah katekin dan quarcetin yang bekerja dengan cara menghambat proses terbentuknya angiotensi I menjadi angiotensi II. Kesimpulannya pemberian ekstrak bajakah kalalawit pada dosis 56 mg dan 112 mg yang diberikan pada mencit hipertensi menunjukkan potensi sebagai antihipertensi. Kata kunci : bajakah kalalawit, ekstrak, hipertensi, MSG, Flavonoid
REKONSILIASI OBAT SEBAGAI STRATEGI UNTUK MENCEGAH KESALAHAN PEMBERIAN OBAT PADA PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT “X” JAKARTA PERIODE JULI-DESEMBER 2017 Nha Raisya Maharani Dewi; Jerry Jerry; Taufani Tasmin; Iyan Hardiana; Boy Yunaidy; Silvia Anggraeni
Jurnal Farmasi Kryonaut Vol 2 No 2 (2023): Jurnal Farmasi Kryonaut
Publisher : LPPM STIKES BULELENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59969/jfk.v2i2.40

Abstract

Standar pelayanan kefarmasian di rumah sakit merupakan bagian yang secara integral tidak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan di rumah sakit, yang berfokus pada patient safetyyang bertujuan meningkatkan kualitas hidup pasien. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui berapa banyak jumlah kejadian kesalahan pemberian obat di rumah sakit, serta mengetahui golongan obat apa saja yang sering menyebabkan kesalahan pemberian obat dan seberapa efektif rekonsiliasi yang dilakukan oleh apoteker dalam mencegah terjadinya medication error. Penelitian ini menggunakan metode retrospektif yang dianalisa secara deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan mengambil data dari rekam medis pasien.Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan, mulai dari bulan Juni- Agustus 2018 di salah satu rumah sakit di Jakarta. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Rumah Sakit x daerah Jakarta periode Juli-Desember 2017, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah : Jumlah kejadian medication error yang paling tinggi sebanyak 68 kasus dengan persentase (37,78%). Golongan obat yang sering menyebabkan kesalahan pemberian obat yang paling tinggi yaitu golongan antibiotika sebanyak 90 (42,45%). Efektivitas rekonsiliasi dalam mencegah terjadinya medication error dilihat dari kategori status rekomendasi yang paling tinggi yaitu status sudah mengalami DRP’s sebelumnya sebanyak 98 kasus (54,44%).
GAMBARAN PERESEPAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN BPJS RAWAT JALAN DI RS SENTRA MEDIKA CIBINONG PERIODE JUNI-NOVEMBER 2022 La Ode Anwar; Bachtiar Yusuf Habibi; Rosiana; Ferry Ferdian Nugraha
Jurnal Farmasi Kryonaut Vol 2 No 2 (2023): Jurnal Farmasi Kryonaut
Publisher : LPPM STIKES BULELENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59969/jfk.v2i2.41

Abstract

Hipertensi telah mengakibatkan kematian sekitar 8 juta tahun, 1, di Asia Tenggara, yang sepertiga populasinya menderita hipertensi. Tujuan dari penelitian ini merupakan untuk mengetahui gambaran penggunaan obat antihipertensi di RS Sentra Medika Cibinong periode Juni-November 2022. Metode penelitian ini menggunakan data sekunder berupa rekam medik pasien yang mendapat pengobatan hipertensi yang didapat dari pasien BPJS rawat jalan RS Sentra Medika Cibinong dengan Periode Juni-November 2022. Hasil penelitian ini yaitu hipertensi sering dialami oleh kelompok usia 45 - 65 tahun sebanyak 56 orang (56%) dan berjenis kelamin laki-laki sebanyak 52 orang (52%). Pada pasien prehipertensi penggunaan obat antihipertensi yang paling banyak digunakan adalah amlodipin (CCB) sebanyak 12 pasien (12%). Pada pasien hipertensi stage 1 penggunaan obat antihipertensi yang paling banyak digunakan adalah amlodipin (CCB) sebanyak 12 pasien (12%). Pada pasien hipertensi stage 2 penggunaan obat antihipertensi yang paling banyak digunakan adalah amlodipin (CCB) + candesartan (ARB) sebanyak 8 pasien (8%).
GAMBARAN PENGGUNAAN OBAT ANTITUBERKULOSIS (OAT) PADA PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS CIPAYUNG KOTA DEPOK TAHUN 2022 Nurul Hikmah Nurul; Masita Sari Dewi; La Ode Muhammad Anwar
Jurnal Farmasi Kryonaut Vol 2 No 2 (2023): Jurnal Farmasi Kryonaut
Publisher : LPPM STIKES BULELENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit menular yang menyebabkan kematian terbanyak di dunia. Penyakit ini menyebar ketika penderita tuberkulosis paru mengeluarkan droplet yang mengandung bakteri ke udara, seperti saat batuk. Infeksi dapat terjadi jika droplet tersebut terhirup ke dalam saluran pernafasan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola penggunaan obat antituberkulosis (OAT), menggambaran kesesuaian penggunaan OAT berdasarkan Pedoman Penanggulangan Nasional Tuberkulosis tahun 2016 dari Kementrian Kesehatan RI, dan uji hubungan antara hasil pengobatan dengan umur, jenis kelamin, lama pengobatan, dan banyaknya penyakit kronik. Metode penelitian ini dilakukan dengan cara pengambilan data secara retrospektif yang dapat dilihat dari data rekam medis pasien pada periode Januari-Desember 2022 di Puskesmas Cipayung Kota Depok. Hasil penelitian berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa jumlah penderita laki-laki lebih banyak dari pada perempuan yaitu laki-laki sebesar 53,2% dan perempuan 46,8%. Berdasarkan usia, jumlah terbanyak berada pada rentang usia 21-59 tahun yaitu sebesar 74,0%. Berdasarkan lama pengobatan menunjukkan bahwa pasien terbanyak yang menjalani pengobatan tepat 6 bulan yaitu sebesar 94,8%. Berdasarkan pemberian jenis KDT (Kombinasi Dosis Tetap) yaitu sebesar 100%. Berdasarkan kesesuaian penggunaan obat yaitu kesesuaian dosis, indikasi, dan pemlihan kombinasi OAT telah memenuhi standar pedoman penanggulangan TB. Kesimpulan berdasarkan hasil pengobatan terdapat pasien dengan target hasil pengobatan sembuh yaitu sebesar 94,8%.
Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Akar Alang-Alang (Imperata cylindrica (L.) P.Beauv) Sebagai Penumbuh Rambut Pada Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus) Ni Komang Maharini Maharini; Ari Permana Putra; Ni Made Raningsih
Jurnal Farmasi Kryonaut Vol 2 No 2 (2023): Jurnal Farmasi Kryonaut
Publisher : LPPM STIKES BULELENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59969/jfk.v2i2.44

Abstract

Rambut merupakan salah satu bagian dari tubuh manusia yang tumbuh tersebar di seluruh tubuh. Namun, masalah yang cukup sering dirasakan pada setiap orang adalah kerontokan rambut. Akar alang-alang (Imperata cylindrica (L.) P.Beauv) merupakan salah satu bahan alami yang dapat digunakan sebagai penumbuh rambut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol akar alang-alang (Imperata cylindrica (L.) P.Beauv) terhadap pertumbuhan rambut. Pada penelitian ini digunakan 24 ekor tikus putih jantan dan dikelompokkan menjadi empat kelompok yaitu kelompok kontrol yang terdiri dari kontrol negatif (aquadest) dan kontrol positif (hair tonic komersial). Kelompok perlakuan ekstrak akar alang-alang dengan konsentrasi 10% dan konsentrasi 20%. Perlakuan dilakukan setiap hari dengan mengoleskan sebanyak 2 ml selama 21 hari. Untuk analisa perbedaan pada antar kelompok digunakan uji ANOVA satu arah dan uji LSD. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol (ρ > 0,05). Ekstrak akar alang-alang (Imperata cylindrica (L.) P.Beauv) memiliki aktivitas pertumbuhan rambut yang tidak berbeda bermakna dengan kontrol positif hair tonic komersial. Kelompok perlakuan dengan konsentrasi 10% memiliki pertumbuhan panjang rambut yang lebih baik dibandingkan dengan konsentrasi 20%. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol akar alang-alang (Imperata cylindrica (L.) P.Beauv) dapat mempengaruhi pertumbuhan rambut pada tikus (Rattus norvegicus).
RASIONALITAS PENGGUNAAN ORAL ANTIDIABETES PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II DI PUSKESMAS XYZ TANGERANG Siva Fauziah
Jurnal Farmasi Kryonaut Vol 2 No 2 (2023): Jurnal Farmasi Kryonaut
Publisher : LPPM STIKES BULELENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59969/jfk.v2i2.45

Abstract

Diabetes Melitus (DM) ialah penyakit yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah dikarenakan adanya gangguan sekresi atau efek kerja insulin. Belum optimalnya upaya pengobatan terhadap pasien DM tipe II di Indonesia dan prevalensi penyakit DM tipe II di Indonesia juga semakin tinggi. Penelitian ini adalah penelitian no-eksperimen. Data dikumpulkan secara retrospektif serta dianalisis dengan cara deskriptif. Teknik sampling yang dipakai ialah purposive sampling. Penelitian dilakukan untuk mengevaluasi penggunaan obat antidiabetik mencakup tepat pasien, tepat obat, tepat dosis yang dikelompokan berdasar umur, jenis kelamin, diagnosa, menurut data rekam medis pasien diabetes melitus tipe II. Data yang didapat dibandingkan menggunakan standar PERKENI 2019. Data sampel dari 120 pasien menerangkan bahwa obat antidiabetik yang digunakan terhadap pasien DM tipe II di Puskesmas Larangan Utara Kota Tangerang Periode Juni-Desember 2020, golongan obat antidiabetes yang diberikan ialah golongan biguanid yaitu metformin sebanyak 60 pasien (50%), golongan sulfonilurea yaitu glimepiride sebanyak 9 pasien (7,5%), glibenclamide sebanyak 5 pasien (4,16%), kombinasi metformin+glimepiride sebanyak 25 pasien (20,83%), kombinasi metformin+glibenclamide sebanyak 21 pasien (17,51%). Penilain ketepatan dari pemakaian obat antidiabetes pada pasien terdapat tepat pasien sebanyak 120 pasien (100%), tepat indikasi sebanyak 120 pasien (100%), tepat dosis sebanyak 117 pasien (97,5%), dan tidak tepat dosis sebanyak 3 pasien (2,5%). Kata Kunci: DM tipe II, evaluasi ketepatan obat, obat antidiabetik
AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL BUNGA CENGKEH (Syzygium aromaticum) SEBAGAI ANTIDIARE PADA MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus) Dede Komarudin; Mohamad Iqbal
Jurnal Farmasi Kryonaut Vol 2 No 2 (2023): Jurnal Farmasi Kryonaut
Publisher : LPPM STIKES BULELENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59969/jfk.v2i2.47

Abstract

Bunga cengkeh (Syzygium aromaticum) diketahui mengandung alkaloid, saponin, tanin, fenolik, flavonoid, triterpenoid dan glikosida. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antidiare ekstrak etanol Syzygium aromaticum pada mencit putih jantan. Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian eksperimental. Hewan uji yang digunakan adalah mencit putih jantan (Mus musculus) galur DDY dengan umur 2–3 bulan dengan berat badan 20–30 g sebanyak 25 ekor pengelompokan secara acak dan metode induksi dengan oleum ricini. Pembuatan ekstrak dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Dosis ekstrak yang digunakan adalah 5,25 mg/21 gBB, 21 mg/21gBB dan 42 mg/21gBB dan loperamid sebagai kontrol positif. Pengujian aktivitas antidiare ekstak etanol Bunga cengkeh (Syzygium aromaticum) menggunakan metode defekasi dengan pengamatan parameter seperti awal terjadi diare, frekuensi diare, berat fases dan lama terjadi diare setiap 30 menit selama 4 jam. Aktivitas antidiare dengan metode defekasi diketahui bahwa ekstrak etanol Bunga cengkeh (Syzygium aromaticum) dosis 5,25 mg/21 gBB dan 21 mg/21 gBB tidak berbeda signifikan dengan kontrol positif sedangkan Pemberian Na CMC 1% dan dosis 5,25 mg/21 gBB berbeda signifikan dengan kontrol positif. Ekstrak etanol Bunga cengkeh (Syzygium aromaticum) yang mempunyai aktivitas antidiare pada mencit jantan (Mus musculus) dengan metode defekasi yang diinduksi dengan oleum ricini adalah dosis 21 mg/21 gBB dan 42 mg/21 gBB. Data hasil penelitian menunjukan ekstrak etanol Bunga cengkeh (Syzygium aromaticum) mempunya aktivitas sebagai antidiare pada mecit putih jantan adalah dosis 42 mg/21 gBB karena pada dosis tersebut menunjukan parameter frekuensi diare, bobot fases, waktu awal terjadinya diare dan durasi diare yang berbeda secara signifikan.
FORMULASI KRIM EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa Oleifera Lam) SEBAGAI PENYEMBUHAN LUKA BAKAR PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus Norvegicus) Ketut Aditya Kusuma Pratama; Ari Permana Putra; Desy Puspaningrat
Jurnal Farmasi Kryonaut Vol 2 No 2 (2023): Jurnal Farmasi Kryonaut
Publisher : LPPM STIKES BULELENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59969/jfk.v2i2.55

Abstract

Luka bakar adalah cedera pada kulit atau jaringan organik lainnya terutama disebabkan oleh panas atau radiasi, radioaktif, listrik, gesekan atau kontak dengan bahan kimia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah sediaan krim tipe M/A dengan kandungan zat aktif dari daun kelor memiliki efektivitas dalam penyembuhan luka bakar pada tikus. Pada penelitian ini digunakan 16 ekor tikus jantan dan dikelompokkan menjadi empat kelompok besar yaitu kelompok, kontrol positif (K+), kontrol negatif (F1 Basis Krim), kontrol perlakuan sebanyak dua kelompok, F2(10%), F3(15%). Kelompok K+ diberikan salep enbatik, kelompok negatif diberikan basis krim, kelompok F2 diberikan krim ekstrak etanol daun kelor (Moringa oleifera Lam) dengan konsentrasi 10%, kelompok F3 diberikan krim ekstrak etanol daun kelor (Moringa oleifera Lam) dengan konsentrasi 15%. Untuk analisis distribusi dan homogen digunakan uji Normalitas dan uji Homogenitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada uji Normalitas data yang didapat terdistribusi secara normal dan pada uji Homogenitas data yang diperoleh memiliki varian yang sama atau homogen (p>0,05). Sediaan yang paling efektif dalam penyembuhan luka bakar adalah F3 (15%) dengan durasi penyembuhan luka yang paling cepat yaitu selama 13 hari. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun kelor (Moringa oleifera Lam) dapat menyembuhkan luka bakar pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus) yang diinduksi dengan besi panas.

Page 3 of 4 | Total Record : 35