cover
Contact Name
-Erdianto Setya Wardhana
Contact Email
erdianto.wardhana@unissula.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
medalijurnal@unissula.ac.id
Editorial Address
Faculty of Dentistry, Universitas Islam Sultan Agung, Indonesia Jl. Kaligawe Raya KM.4, Terboyo Kulon, Genuk, Semarang, Central Java, Indonesia, 50112
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Medali Jurnal : Media Dental Intelektual
ISSN : 23376937     EISSN : 24604151     DOI : http://dx.doi.org/10.30659/medali.5.2
Core Subject : Health,
Oral Biology, Pediatric Dentistry, Oral Maxillofacial surgery, Periodontic, Prosthodontic, Orthodontic, Operative dentistry, Endodontic, Biomoleculer Dentistry, Dental Public Health, Oral Radiology, Oral Medicine, Dental Forensic, Oral Pathology, Dental Material
Articles 104 Documents
HUBUNGAN ANTARA PERILAKU IBU RUMAH TANGGA TERHADAP STATUS KARIES GIGI ANAK PRASEKOLAH DI KELURAHAN PEDURUNGAN TENGAH KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG Armitha Hapsari; Sandy Christiono; Rizki Amalina; Rama Putranto
Jurnal Medali Vol 1, No 1 (2013): Media Dental Intelektual
Publisher : Faculty of Dentistry, Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/medali.v1i1.87

Abstract

Dental caries is a dental hard tissue disease that often occurs especially in preschool children. One of the many factors cause dental caries in preschool children is the role of mother. The importance of housewife role which was emulated by their children particularly dental health can the level of children caries. The aim of this study is to determine the relationship of housewife behavior towards dental caries status of preschool children in the Kelurahan Pedurungan Kecamatan Pedurungan Tengah of Semarang.This research used analytic methods with cross-sectional observational study. The subject of this research was preschool children in kindergarten Tunas Kekancan Mukti and Islamic kindergarten Berlian totaling 82 childrens and 82 mothers. Data collection was obtained through examination of caries teeth of children and housewives behavior was obtained by using questionnaires that its validity has been tested, and then processed. Data analysis includes descriptive analysis and hypothesis test using Pearson Product Moment Correlation test.The result showed that 31,7% houswives belongs to bad behavior score criterion, 43,9% belongs to moderate behavior score criterion and 24,4% belongs to good behavior score criterion. The average housewives behavior is sufficient criteria. Because the data was not normal, the Spearman Rho test was used and found that there is a correlation between housewives behavior towards caries of preschool children. Data analysis of the relationship was not normal so used Spearman Rho test.The result of this research can be conclude that there is a relation between housewives behavior towards caries preschool children in the Kelurahan Pedurungan Kecamatan Pedurungan Tengah of Semarang. Keywords : housewife behavior, dental caries preschool childrens, caries status of preschool children
PERBEDAAN EFEKTIFITAS ANTARA KEJU CHEDDAR DAN YOGHURT PLAIN TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI STREPTOCOCCUS MUTANS SECARA IN VITRO Lita Paramita; Farichah Hanum; Muhammad Dian Firdausy
Jurnal Medali Vol 2, No 1 (2015): Media Dental Intelektual
Publisher : Faculty of Dentistry, Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/medali.2.1.59-63

Abstract

Karies merupakan penyakit multifaktorial yang diawali dengan proses demineralisasi jaringan keras gigi. Bakteri Streptococcus mutans merupakan mikroorganisme yang berperan sebagai faktor utama penyebab karies gigi. Senyawa antimikroba dari keju cheddar yaitu lactoferin, lisozim dan laktoperoksidase, sedangkan senyawa  antimikroba dari yoghurt plain adalah hydrogen peroksida, reuterin dan bakteriosin.Penelitian ini bertujuan mengetahui efektifitas antimikroba dari keju cheddar dan  yoghurt plain terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen laboratoris dengan rancangan penelitian post test only group design, yang membandingkan ekstrak keju cheddar dan yoghurt plain dengan berbagai macam konsentrasi yaitu 25%, 50%, 75% dan 100%. Penelitian dilakukan dengan cara merendam kertas cakram dalam berbagai konsentrasi tersebut selama ±15 menit. Kemudian kertas cakram diletakkan pada permukaan MHA Plate yang telah diberi bakteri Streptococcus mutans standart Mac Farland III lalu inkubasi selama 24 jam dengan suhu 370C. Hasil diameter zona hambat yang  terbentuk diukur lalu diuji menggunakan uji Kruskal-Wallis dan uji Mann-Whitney. Rerata dan simpang baku dari diameter zona hambat keju cheddar 100% sebesar 6,750 ± 0,1378 mm, keju cheddar 75% sebesar 5,767 ± 0,6055 mm, sedangkan keju cheddar 50% dan 25% tidak terbentuk zona hambat. Pada yoghurt plain rerata dan simpang baku dengan konsentrasi 100% sebesar 5,667 ± 0,0816 mm, konsentrasi 75% sebesar 5,650 ± 0,0548 mm, sedangkan konsentrasi 50% dan 25% tidak terbentuk zona hambat. Berdasarkan uji Kruskal-Wallis untuk menguji hipotesa yang membandingkan rerata > 2 kelompok perlakuan, didapatkan nilai signifikan 0.00(p<0.05), sehingga ada perbedaan efektifitas antimikroba antara keju cheddar dan yoghurt plain terhadap pertumbuhan S.mutans. Uji Mann-Whitney untuk mengetahui kelompok yang memiliki mean yang berbeda secara siginifikan,   menunjukkan hanya sebagian kecil kelompok perlakuan saja yang mempunyai nilai p>0,05 atau tidak signifikan, sebagian besar kelompok perlakuan terdapat perbedaan yang signifikan dengan nilai p<0,005. Kesimpulan dari penelitian ini, terdapat  perbedaan efektifitas antimikroba antara keju cheddar dan yoghurt plain terhadap pertumbuhan bakteri S.mutans dimana keju cheddar memiliki efektifitas antimikroba yang lebih baik terhadap S.mutans jika dibandingkan dengan yoghurt plain. Semakin tinggi konsentrasi yang digunakan pada keju cheddar dan yoghurt plain, maka semakin besar pula zona hambat yang terbentuk. Keju cheddar dengan konsentrasi 100% memiliki efektifitas antimikroba yang lebih baik terhadap bakteri Streptococcus mutans, jika dibandingkan dengan yoghurt plain.
PENGARUH EKSTRAK DAUN SAGA PADA PROSES PENYEMBUHAN ULKUS TRAUMATIKUS MUKOSA MULUT TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus Novegicus) (in vivo) Ong Jonathan; Siti Chumaeroh; Moh Baehaqi; Oediani Santoso
Jurnal Medali Vol 1, No 1 (2013): Media Dental Intelektual
Publisher : Faculty of Dentistry, Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/medali.v1i1.82

Abstract

Traumaticus ulcer or often called thrush is an issue that often comes up in society as it causes pain. People believe that the saga leaves can heal the ulcer. Previous research mentions saga leaves have anti-inflammatory substances.This research aims to determine the effect of Saga leaf (Abrus precatorius) against ulcerative traumatikus in vivo to Rattus Novegicus. This is experimental research which design randomized post test only control group, with Rattus Novegicus. In this research there were four group treatments. Data used to calculate the number of fibroblasts in 4 each visual field preparate. The research used statistical analysis Independent T test.The results of the average number of fibroblasts in each group were K3, K7, P3, P7 is 23.34, 18.83, 47.00, 23.83. Independent T Test obtained value of p <0.05 on day 3 but not on day 7. This means there was inhibition effect produced by extracts of saga leaves on day 3 but not on day 7.From the results, it can be concluded that the leaf extract Saga (Abrus precatorius) has an influence on ulcer healing traumatikus on Rattus Novegicus which have been shown number of fibroblasts. Key Words : Saga Leaf extract, traumatic ulcer
PERBEDAAN EFEKTIFITAS OBAT KUMUR HERBAL DAN NON HERBAL TERHADAP AKUMULASI PLAK DI DALAM RONGGA MULUT Nina Ristianti; Jaka Kusnanta W; Marsono Marsono
Jurnal Medali Vol 2, No 1 (2015): Media Dental Intelektual
Publisher : Faculty of Dentistry, Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/medali.v2i1.447

Abstract

Plak gigi adalah suatu lapisan bening, tipis, terdiri dari mucus dan kumpulan bakteri yang menutupi permukaan gigi. Pengendalian plak dapat dilakukan secara kimiawi menggunakan obat kumur. Pada penelitian ini digunakan obat kumur klorheksidin yang terbukti paling efektif sebagai agen pengontrol plak dan obat kumur herbal dari daun kemangi dengan kandungan minyak atsiri yang memiliki aktivitas antibakteri. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan efektifitas obat kumur herbal daun kemangi dan obat kumur non herbal klorheksidin terhadap akumulasi plak di dalam rongga mulut. Metode yang digunakan adalah Randomized Controlled Trial jenis pretest-posttest terhadap santri Pondok Pesantren Al-Itqon Banat. Sebanyak 52 santri dibagi dua kelompok dengan cara simple random sampling yaitu berkumur larutan klorheksidin glukonat 0,2% dan berkumur obat kumur herbal daun kemangi dengan kandungan minyak atsiri 4%, pengukuran plak menggunakan Patient Hygiene Performance Index (PHP). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Paired t-test dan Independent t-test. Hasil uji Paired t-test sebelum dan sesudah perlakuan pada kedua kelompok didapatkan adanya pengaruh secara bermakna terhadap penurunan indeks plak gigi dengan nilai signifikansi 0,000. Dari hasil uji Independent t-test didapatkan nilai signifikansi 0,069 hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna antara berkumur dengan klorheksidin dan daun kemangi. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa obat kumur klorheksidin dan obat kumur herbal daun kemangi dapat menurunkan akumulasi plak di dalam rongga mulut, namun perbedaan efektifitas antara pemakai obat kumur klorheksidin dan obat kumur herbal daun kemangi terhadap akumulasi plak tidak ada perbedaan yang bermakna.
PERBEDAAN DAYA HAMBAT ANTARA KITOSAN DENGAN KOMBINASI ANTIBIOTIK METRONIDAZOL-AMOKSISILIN TERHADAP Actinobacillus Actinomycetemcomitans PENYEBAB PERIODONTITIS AGRESIF RAFIDA NUR FITRIA; Ade Ismail A.K; Rama Putranto; Ratnawati .
Jurnal Medali Vol 1, No 1 (2013): Media Dental Intelektual
Publisher : Faculty of Dentistry, Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/medali.v1i1.77

Abstract

Chitosan is a natural biopolymer derived from chitin polysaccharides which has amine functional groups that able to lyse bacteria so it can functioning  as an antibacterial. The aim of this study is to determine the difference between the inhibition of chitosan with a combination of antibiotics metronidazole-amoxicillin against Actinobacillus actinomycetemcomitans causes periodontitis aggressive.This research method used laboratory experimental in vitro by disc diffusion method. The research sample used pure cultures of Actinobacillus actinomycetemcomitans. There were 6 groups of materials, chitosan solution with a concentration of 0.5%, 1%, 1.5%, 2%, distilled water with a combination of antibiotics and six times repetition. The data analysis technique used in this study was the One-Way ANOVA test with a probability of p <0.05, then post hoc test was used to determine the  differences effectiveness among variables.The results showed an average inhibition zone formed on the chitosan solution of 0.5%, 1%, 1.5% and 2% were of 10.53 mm, 15.47 mm, 17.50 mm and 19.35 mm . While the average inhibition zone of 11.03 mm antibiotic combination. In the post hoc test data note that only 0.5% chitosan group with a combination of antibiotics metronidazole-amoxicillin which has no significant difference with p value: 0.371 (p <0.5).The survey results revealed chitosan solution has the ability to inhibit the growth of Actinobacillus actinomycetemcomitans causes periodontitis aggressive line with increasing concentration. The effectiveness of chitosan with the lowest concentration of 0.5% is almost the same as the effectiveness of a combination of antibiotics and chitosan solution with a concentration of 1%, 1.5% and 2% had a strong antibacterial effectiveness that chitosan can be used as an alternative antibacterial aggressive periodontitis. Keywords: Chitosan, Combination Antibiotics, Actinobacillus actinomycetemcomitans, aggressive periodontitis
UJI EFEKTIFITAS EKSTRAK ANGGUR MERAH (Vitis Vinivera) TERHADAP PERTUMBUHAN CANDIDA ALBICANS SECARA IN VITRO Apriyani Suryaningsih; Siti Chumaeroh; Benni Benyamin
Jurnal Medali Vol 2, No 1 (2015): Media Dental Intelektual
Publisher : Faculty of Dentistry, Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/medali.v2i1.442

Abstract

Infeksi jamur di rongga mulut banyak disebabkan oleh jamur Candida albicans yang merupakan flora normal dalam tubuh dan bersifat opertunistik. Ekstrak anggur merah memiliki aktivitas antijamur, karena memiliki kandungan flavonoid dan tannin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak anggur merah berbagai konsentrasi terhadap pertumbuhan Candida albicans secara in vitro. Penelitian eksperimental laboratorium dengan post test only control group design. Sampel adalah Candida albicans dengan tingkat kepekaan sesuai dengan standar Mc Farland 0,5 yaitu 1 X 108 CFU/ml. Penelitian ini menggunakan metode cakram yang dilakukan pada satu kelompok kontrol dan empat kelompok perlakuan ekstrak anggur merah dengan konsentrasi 12,5%, 25%, 50%, dan 100%. Pertumbuhan Candida albicans di ukur dari zona hambat yang terbentuk. Uji Kruskal Wallis dan Man-Whitney di gunakan untuk melihat perbedaan rata-rata diameter zona hambat. Hasil penelitian menunjukan diameter zona hambat ditemukan pada kelompok ekstrak anggur merah konsentrasi 12,5%, 25%, 50%, dan 100%. Dengan rata-rata diameter 0,8mm,  1,26mm, 1,65mm, 2,1mm. Ke empat nilai rata-rata ini menunjukan perbedaan bermakna (nilai p=0,000). Disimpulkan bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak anggur merah, semakin besar daya hambatnya terhadap pertumbuhan jamurCandida albicans.
EFEKTIFITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia, Linn) DALAM MEMBUNUH BAKTERI Enterococcus faecalis Berti Silviana Intani; Arlina Nurhapsari; Rochman Mujayanto; Rama Putranto
Jurnal Medali Vol 1, No 1 (2013): Media Dental Intelektual
Publisher : Faculty of Dentistry, Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/medali.1.1.70-74

Abstract

Noni fruit (Morinda citrifolia, Linn) consists of antibacterial compound of phenolic. The phenolic derivatives of noni fruit are alizarin, antrakuinon, and acubin, these derivatives can kill bacteria by damaging cell membrane and protein denaturation. The aim of this study is to determine the effectiveness of antibacterial noni fruit extract in killing bacteria Enterococcus faecalis.The study was conducted by making various concentrate of noni fruit extract, that is 100%, 50%, 25%, 12,5%, and 6,25%, and cresophene as the positive control. Testing samples of the bacterium Enterococcus faecalis suspension by putting a disc that has been soaked in various concentrations extract and cresophene on a petri dish, and then incubated for 24 hour, followed with measurement of kiling zone (light zone) around the discs using calipers.The average killing zones formed in extracts 100%, 50%, 25%, 12.5%, 6.25% and cresophene respectively were 13.9 mm, 9.6 mm, 7.3 mm, 6.4 mm , 6mm, and 27.1 mm. The data obtained were tested with One Way Anova and gained a result that there was a difference in the treatment group with significance of 0.000.It can be concluded that noni fruit extract was effective in killing bacteria Enterococcus faecalis.The higher concentration of noni fruit extract, more effective in killing bacteria Enterococcus faecalis. Keyword: antibacterial, noni fruit extract, killing zone of Enterococcus faecalis.
HUBUNGAN PENGETAHUAN KESEHATAN GIGI DENGAN KONDISI ORAL HYGIENE ANAK TUNARUNGU USIA SEKOLAH (Studi pada Anak Tunarungu Usia 7-12 tahun di SLB Kota Semarang) Maria Victa Agusta R; Ade Ismail AK; Muhammad Dian Firdausy
Jurnal Medali Vol 2, No 1 (2015): Media Dental Intelektual
Publisher : Faculty of Dentistry, Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/medali.v2i1.453

Abstract

Anak tunarungu merupakan anak dengan keterbatasan fisik dalam mendengar dan biasanya diikuti oleh gangguan bicara, sehingga tunarungu sering disebut sebagai tunawicara. Keterbatasan ini menjadi salah satu hambatan bagi penyandang tunarungu untuk memperoleh pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut yang nantinya akan menentukan sikap dan tindakan anak dalam menjaga kebersihan  rongga mulutnya. Hal tersebut terjadi akibat adanya gangguan pemrosesan informasi kognitif sehingga membuat mereka hanya dapat memaksimalkan fungsi indera penglihatannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan kesehatan gigi dengan kondisi Oral Hygiene anak tunarungu usia sekolah di SLB Kota Semarang. Metode penelitian yang digunakan adalah  observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Subyek penelitian dipilih dengan metode consecutive sampling yaitu anak tunarungu usia sekolah sebanyak 50 anak sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan dalam bentuk kuesioner secara langsung, selanjutnya melakukan pemeriksaan kondisi oral hygiene dengan menggunakan pengukuran Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S) sebagai indikator penilaian kebersihan gigi dan mulut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan anak tunarungu rata-rata cukup baik dengan kondisi oral hygiene menunjukkan kriteria moderat. Nilai signifikansi yang diperoleh berdasarkan uji Spearman`s Rank mengenai hubungan antara pengetahuan kesehatan gigi dengan kondisi oral hygieneanak tunarungu usia sekolah adalah 0,001 (p<0,05) dengan hasil hubungan sebesar 0,465. Sehingga dapat diinterpretasikan bahwa hubungan pengetahuan kesehatan gigi dengan kondisi oral hygiene anak tunarungu usia sekolah menunjukkan arah hubungan positif, yaitu semakin baik pengetahuan yang dimiliki semakin baik pula kondisi oral hygiene anak. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapathubungan antara pengetahuan kesehatan gigi dengan kondisi oral hygiene anak tunarungu usia sekolah.
PENGARUH DEPRESI TERHADAP TERJADINYA GINGIVITIS (Studi Terhadap Santri Pondok Pesantren Rohmatulla 2 Tahun 2012) Yessi Idha Martha; Siti Chumaeroh; Aning Susilowati; Diyah Fatmasari
Jurnal Medali Vol 1, No 1 (2013): Media Dental Intelektual
Publisher : Faculty of Dentistry, Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/medali.1.1.44-48

Abstract

ABSTRACT Depression as a part of a psychological condition is a situation that interference with the natural feeling. Emotional condition can affect the secretion of saliva in oral cavity and can disrupt the balance of bacteria in the mouth and can cause disease in the oral cavity. One of the common diseases is gingivitis. The aim of this study is to determine the effect of depression on the occurrence of gingivitis at boarding school students Rohmatullah 2 in 2012.This study was used observational analytic method with cross sectional design study that was conducted on 50 students at the boarding school Rohmatullah2 in 2012 using simple random sampling method. The level of depression was measured with a questionnaire of Beck Depression Inventory (BDI). Gingival health conditions were measured by the Gingival Index. The results of research were analyzed using the Kolmogorov-Smirnovt test.The results of the data analysis with Kolmogorov-Smirnov test showed that there was a significant relationship between the level of depression and the occurrence of gingivitis (p=0.001), while the status of OHI-S as a confounding factor in this study also affect the occurrence of gingivitis (p=0.000). The existence of a significant effect of depression on the occurrence of gingivitis in accordance with a theory that depression can affect the release of cortisol from corticosteroid hormone that results in decreased production of IgA and Ig Gingingival fluid that acts as antibody in the oral cavity. In addition to the poor conditions of oral hygiene can lead the accumulation of plaque. from the accumulation of plaque can lead to the development of inflammatory diseases such as gingivitis.Based on the results of this study concluded that there was significant influence between depression and gingivitis at boarding school students Rohmatullah 2 in 2012. Keywords: Depression, Gingivitis, BDI, Gingival Index
EFEKTIFITAS EKSTRAK LENGKUAS PUTIH (Alpina galangal L stuntz var. alba) DAN KUNYIT (Curcuma Domestica L) TERHADAP PERTUMBUHAN CANDIDA ALBICANS PADA PLAT RESIN AKRILIK YF. Indah; Marsono Marsono; Moh. Yusuf
Jurnal Medali Vol 2, No 1 (2015): Media Dental Intelektual
Publisher : Faculty of Dentistry, Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/medali.v2i1.448

Abstract

Bahan pembersih gigi tiruan yang beredar di pasaran berasal dari bahan kimia buatan yang diketahui mempunyai efek samping. Oleh karena itu, pemanfaatan tanaman sebagai bahan obat herbal mulai dikembangkan. Salah satu alternative bahan pembersih gigi tiruan berasal dari tanaman herbal yaitu lengkuas putih mengandung fenol dan kunyit mengandung terpena. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektifitas ekstrak lengkuas putih (alpina galangal l stuntz var.alba) dan kunyit  (curcuma domestica l) terhadap pertumbuhan C.albicans pada plat resin akrilik.Metode penelitian berjenis experimental quasi. Sampel penelitian yang digunakan 30 cakram akrilik. Sampel dibagi menjadi tiga kelompok yaitu kelompok rendaman ekstrak lengkuas putih konsentrasi 30%, ekstrak kunyit konsentrasi 30% dan kelompok kontrol aquades steril. Masing-Masing perlakuan tersebut terdiri 10 cakram akrilik. Sebelum penelitian, cakram akrilik direndam 24 jam. Selanjutnya cakram akrilik direndam saliva buatan 1 jam dan dibilas dengan aqudes. Setelah dibilas, Lempeng akrilik dikontaminasi C.albicans 108 CFU/ml dan diinkubasi selama 24 jam pada suhu 370C, Kemudian masing- masing sampel direndam ekstrak lengkuas putih dan ekstrak kunyit selama 8 jam. Selanjutnya dilakukan pengeceran 10-3, diambil 0,1 ml tanam pada BHI dinkubasi 48 jam suhu 370C. Selanjutnya perhitungan C.albicans dengan colony counter. Adapun analisa data menggunakan uji One way anova selanjutnya data dianalisa LSD. Berdasarkan Uji One way anova didapatkan hasil nilai signifikansi 0,000 (p<0,05), sehingga data terdapat perbedaan bermakna antar kelompok. Dari uji LSD didapatkan nilai signifikansi masing- masing kelompok 0,000 (p<0,05) maka terdapat perbedaan yang bermakna antar masing- masing kelompok.Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Esktrak Lengkuas putih dan Ekstrak  Kunyit berpengaruh menghambat jumlah pertumbuhan C.albicans pada plat akrilik. Ekstrak lengkuas putih lebih menurunkan jumlah C.albicans pada plat akrilik dibanding ekstrak kunyit.

Page 2 of 11 | Total Record : 104