Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Family Resilience and Caregiver Burden with the Relapse of Schizophrenia in Padang Bunga Permata Wenny; Rika Sarfika; Hema Malini; Dewi Eka Putri
Jurnal Keperawatan Vol 15 No 4 (2023): Jurnal Keperawatan: Desember 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/keperawatan.v15i4.1387

Abstract

To achieve good quality care as caregivers, families must have mechanisms to help them deal with difficult situations and minimize the risk of recurrence. Families often experience high emotional stress from seeing patients struggling with schizophrenic symptoms. Family resilience, often interpreted as the ability to overcome, adapt, and recover from challenges in caring for schizophrenic patients, involves various aspects, including emotional and social support, effective communication, understanding of schizophrenia, and the family's ability to manage challenging situations. .. This quantitative research is a cross-sectional design within three months at the Asylum Hospital. Prof. HB. Saanin Padang, with a total of 152 people, was analyzed using the Spearman rho test. The results showed that family resilience and caregiver burden had a reasonably strong relationship with the recurrence of schizophrenic patients in Padang City. Family resilience, which tends to be high, is influenced by the majority of the female sex group with child status and is not distracted by work because most decide not to work permanently. The condition of resilience is inversely proportional to the burden of caregivers, which are generally in the low category.
Edukasi dan Pemeriksaan Kesehatan Jiwa Remaja Menggunakan Instrumen IDASS-Y di SMPN 23 Padang Bunga Permata Wenny; Mahathir Mahathir; Atih Rahayu Ningsih; Windy Freska; Devia Putri Lenggogeni; Rika Sarfika; Randy Refnandes; Agus Sribanowo; Sovia Susianty; Siti Yuliharni
Warta Pengabdian Andalas Vol 30 No 4 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jwa.30.4.655-667.2023

Abstract

Adolescents are exposed to a variety of stressors during the challenging adolescent transition phase. Nowadays, adolescents are more susceptible to mental health issues, which are reportedly becoming more prevalent globally. Involve schools in initiatives to address adolescent mental health to raise teenage understanding and awareness. Adolescents' mental health status can be assessed by mental health screening and education, and mental health education can help them know more about their mental health. This activity aims to expand students' awareness of mental health issues at public junior high schools in Padang. The IDASS-Y adolescent health self-reporting instrument was used to implement the intervention. The dissemination of information about adolescents' mental health issues and strategies for preventing them served as the basis for educational initiatives. According to the activity's findings, 25 students in Junior High School had mild depression (92.6%), one who had moderate depression (3.7%), and one who had severe depression (3.7%). The prevalence of anxiety among SMPN 23 students was 25 mildly anxious individuals (92.6%) and two moderately anxious individuals (7.4%). Twenty participants (74.1%) reported light stress, six (22.2%) reported moderate stress, and one (3.7%) reported severe stress. The knowledge score has improved before and during mental health education—the importance of involving schools in mental health management, including education and screening.
EMBENTUKAN KADER REMAJA SEHAT JIWA DI SMPN GUNA PENCEGAHAN MASALAH KESEHATAN JIWA PADA REMAJA Ramaita Ramaita; Aulia Asman; Reska Handayani; Bunga Permata Wenny; Anggra Trisna Ajani; Milya Novera; Sri Burhani Putri
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 6 (2023): Desember [Dalam Proses]
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i6.19528

Abstract

Abstrak: Gangguan kesehatan jiwa adalah penyebab utama kecacatan pada generasi muda diseluruh dunia. Prevalensi permasalahan kesehatan jiwa dikalangan remaja meningkat seiring bertambahnya usia. Masa transisi perubahan remaja yang membingungkan, membuat remaja terpapar dengan berbagai stressor. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan keterampilan deteksi dini masalah kesehatan jiwa remaja dan keterampilan manajemen stress remaja kepada kader remaja sehat jiwa di sekolah menengah pertama negeri (SMPN) 4 VII Koto Sungai Sariak Padang Pariaman guna pencegahan masalah kesehatan jiwa pada remaja. Sasaran utama adalah siswa SMPN 4 VII Koto Sungai Sariak berjumlah 30 orang. Metode kegiatan dengan memberikan pelatihan tentang deteksi dini masalah kesehatan jiwa menggunakan intrumen pelaporan mandiri kesehatan remaja IDASS-Y dan workshop manajemen stress pada remaja. Evaluasi kegiatan menggunakan kuisioner pre dan post-test terkait keterampilan siswa dalam melakukan deteksi dini masalah kesehatan jiwa remaja dan manajemen stress. Setelah pelatihan sebagian besar keterampilan kader remaja sehat jiwa mengalami peningkatan. Keterampilan deteksi dini masalah kesehatan jiwa remaja meningkat menjadi 73,3%, Keterampilan teknik nafas dalam meningkat menjadi 100%, keterampilan teknik distrasi meningkat menjadi 86,7%, keterampilan teknik hypnosis 5 jari meningkat menjadi 93,3%, dan keterampilan teknik spiritual meningkat menjadi 83,3%. Kesimpulan: kader remaja sehat jiwa yang telah dibentuk memiliki keterampilan dalam kategori baik.Abstract: Mental health disorders are the main cause of disability in young people throughout the world. The prevalence of mental health problems among adolescents increases with age. The transition period of adolescent change is confusing, exposing teenagers to various stressors. This activity aims to provide training in early detection skills for adolescent mental health problems and adolescent stress management skills to mentally healthy adolescent cadres at state junior high school (SMPN) 4 VII Koto Sungai Sariak Padang Pariaman in order to prevent mental health problems in adolescents. The main target is 30 students of SMPN 4 VII Koto Sungai Sariak. The activity method is to provide training on early detection of mental health problems using the IDASS-Y adolescent health self-reporting instrument and stress management workshops for adolescents. Evaluation of activities using pre and post-test questionnaires regarding students' skills in early detection of adolescent mental health problems and stress management. After training, most of the skills of mentally healthy youth cadres have improved. Early detection skills for adolescent mental health problems increased to 73.3%, deep breathing technique skills increased to 100%, distraction technique skills increased to 86.7%, 5 finger hypnosis technique skills increased to 93.3%, and spiritual technique skills increased to 83.3%. Conclusion: the mentally healthy youth cadre that has been formed has skills in the good category.
Analisis Hubungan Adverse Childhood Experiences (ACes) dengan Stres, Depresi dan Kecemasan pada Mahasiswa Bunga Permata Wenny; Zela Indriani; Rika Sarfika; Mahathir Mahathir
Jurnal Vokasi Keperawatan (JVK) Vol. 6 No. 2 (2023): DESEMBER
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jvk.v6i2.27444

Abstract

Mahasiswa adalah kelompok yang rentan terhadap gangguan psikologis. Gangguan psikologis yang sering terjadi pada mahasiswa yaitu stress, depresi dan juga kecemasan. Banyak faktor yang dapat menyebabkan stres, depresi dan kecemasan pada mahaiswa salah satunya adalah pengalaman masa kecil yang kurang menyenangkan (Adverse Childhood Experiences). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur hubungan Adverse Childhood Experiences (ACEs) dengan stres, depresi dan kecemasan pada mahasiswa keperawatan Universitas Andalas. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan korelasional yang menggunakan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 259 responden yang dipilih menggunakan stratified random sampling sesuai dengan kriteria inklusi yang telah ditetapkan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah  Depression, anxiety stress scale (DASS-21)  dan Adverse Childhood Experiences International Questionnaire (ACE-IQ). Pada analisa univariat didapatkan rerata skor ACEs pada mahasiswa Keperawatan Universitas Andalas adalah 2.47 rerata skor kecemasan pada mahasiswa  Keperawatan Universitas Andalas adalah 7.09, rerata skor stres 9.96, dan rerata skor depresi adalah 6.40. Analisa bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji Pearson Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara Adverse Childhood Experiences (ACEs) dengan stres, depresi dan kecemasan (p-value = 0.000) yang memiliki arah korelasi positif atau searah dengan kekuatan korelasi yang lemah. Diharapkan kepada institusi pendidikan keperawatan untuk memaksimalkan program konseling dan meningkatkan intervensi keperawatan untuk mencegah dan mengatasi masalah kecemasan pada mahasiswa keperawatan.