Claim Missing Document
Check
Articles

Pemberdayaan Masyarakat dalam Perubahan Perilaku Buang Air Besar Sembarangan Prayudhy Yushananta; Mei Ahyanti; Sarip Usman; Bambang Murwanto; Enro Sujito
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 5 No. 02 (2021): Juli
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan yang penting, karena menyumbang sekitar 4.800 kematian anak-anak balita di seluruh dunia. Dengan incidence 11%, diare menjadi penyebab kematian kedua pada anak balita di Indonesia. Pencegahan dan pengendalian diare utamanya melalui intervensi air minum dan jamban sehat. Kegiatan ini bertujuan melakukan perubahan perilaku BABS dengan empat tahap; membangun kesepahaman, persamaan persepsi, penyuluhan, dan pendampingan rumah tangga sasaran. Pada akhir tahapan, dilakukan evaluasi untuk menilai keberhasilan, hambatan, dan rencana tindak lanjut. Dikembangkan juga konsep “berbagi peran” terhadap seluruh mitra pengabdian. Kegiatan ini menghasilkan 16 buah jamban sehat dan diakses 21 rumah tangga. Hasil ini menandakan bahwa seluruh rumah tangga di Kelurahan Segala Mider telah menggunakan jamban sehat. Penerapan konsep “berbagi peran” mampu menghasilkan luaran sesuai target, membentuk sistem kerja gotong royong pada penerima manfaat, dan perbaikan tata nilai. Diperlukan komitmen bersama dalam melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat ini, serta dukungan pihak-pihak lain secara luas.
Alat Cuci Tangan Elektrik sebagai Upaya Pencegahan Penyebaran COVID-19 di Lokasi Pasca Bencana Tsunami Mei Ahyanti; Ahmad Fikri; Bambang Murwanto; Retno Puji Hastuti; Sulastri Sulastri; Reka Lagora Marsofely
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 5 No. 02 (2021): Juli
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia sebagai negara yang rawan bencana geologi disebabkan keberadaannya di area ring of fire. Beberapa kali Indonesia mengalami tsunami. Tahun 2018 terjadi tsunami di Selat Sunda, dampaknya ke perairan Selatan Sumatera dan perairan Barat Provinsi Banten. Pemulihan baik fisik maupun mental akibat tsunami belum seluruhnya selesai dilakukan, virus COVID-19 datang mengancam kesehatan masyarakat. Virus yang menyerang saluran pernafasan dengan keganasan tinggi dan penyebaran yang begitu cepat. Pengabdian masyarakat ini bertujuan mewujudkan suatu pekon dengan kondisi masyarakat yang memiliki pengetahuan untuk menerapkan pola budaya hidup sehat dan bersih dalam mencegah penularan COVID-19. Kegiatan dilaksanakan dengan pendekatan interkolaborasi dari tiga profesi, yaitu kesehatan lingkungan, keperawatan dan promosi kesehatan, dibantu 9 mahasiswa. Sasaran kegiatan adalah masyarakat terdampak bencana di Pekon Kunjir Kecamatan Rajabasa Kabupaten Lampung Selatan. Kegiatan dilaksanakan pada Bulan November 2020. Tahapan kegiatan meliputi analisis situasi, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Evaluasi dilakukan menggunakan kuesioner Indeks Kepuasan Masyarakat. Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis secara univariat dalam persentase dan disajikan dengan pie chart. Alat cuci tangan telah terpasang 6 unit di puskesmas, pasar dan tempat rekreasi dan kemandirian masyarakat dalam bidang kesehatan telah terbentuk. Sebagian besar masyarakat merasa sangat puas (94,12%) terhadap kegiatan pengabdian.
EDUKASI KESEHATAN DALAM UPAYA MENCEGAH INFEKSI DAN PENYEBARAN COVID-19 Prayudhy Yushananta; Yeni Rosita; Mei Ahyanti; Enro Sujito; Bambang Murwanto
SINAR SANG SURYA Vol 5, No 2 (2021): Agustus 2021
Publisher : UM Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/sss.v5i2.1651

Abstract

ABSTRAK Penyakit Coronavirus (COVID-19) disebabkan oleh SARS-COV2 merupakan penyakit dengan tingkat penularan yang sangat tinggi dan berpotensi kematian. Penyakit ini menjadi perhatian besar kesehatan masyarakat dunia dan dianggap sebagai bencana kemanusiaan. Penularan COVID-19 terjadi dari orang ke orang melalui kontak dekat dan droplet. Sehingga pencegahaannya dengan menggunakan masker, cuci tangan pakai sabun, dan menjaga jarak Beredarnya informasi menyesatkan, menyebabkan tingkat kewaspadaan masyarakat menjadi rendah. Ini akan meningkatkan risiko penyebaran penyakit. Pengabdian masyarakat bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan, penyebaran penyakit COVID-19. Sebanyak 100 rumah tangga sasaran telah didatangi dan diedukasi selama pengabdian. Kami juga telah membagikan 250 masker dan 500 leaflet, serta memasang spanduk di tempat-tempat terbuka yang berisi tanda-tanda dan cara pencegahan COVID-19. Pemasangan satu unit tempat cuci tangan pakai sabun portable juga dilakukan untuk menurunkan risiko penularan. Penyebaran informasi valid harus dilakukan secara berkelanjutan, agar terjadi perubahan perilaku masyarakat. Keterlibatan semua elemen masyarakat sangat dibutuhkan agar tercipta era kehidupan baru yang normal. Kata kunci: COVID-19, cuci tangan, masker, leaflet, penyuluhanABSTRACTCoronavirus disease (COVID-19) caused by SARS-COV2 is a disease with a very high transmission rate and can potentially die. This disease is of great public health concern in the world and is considered a humanitarian disaster. Person-to-person transmission of COVID-19 occurs through close contact and droplets. So, the prevention by using masks, hands washing with soap, and social distancing. The circulation of misinformation causes a low level of public awareness. It will increase the risk of spreading the disease. Community service aims to increase public knowledge about the prevention and spread of the COVID-19 disease. A total of 100 target households have been visited and educated during the service. We have also distributed 250 masks and 500 leaflets and put up banners in open places containing what and how to prevent COVID-19. Installation of a portable for hands washing using soap is also carried out to reduce transmission risk. Dissemination of valid information must be carried out on sustain to change people's behavior. The involvement of all elements of society is needed to create a new normal era of life.  Keywords: COVID-19, handwashing, mask, leaflet, education
Pendampingan Masyarakat Dalam Pengendalian Penyakit Diare Di Kelurahan Sukajawa Baru Kota Bandar Lampung prayudhy yushananta; Mei Ahyanti; Ahmad Fikri; Sarip Usman; Novita Rudiyanti; Yusrizal Yusrizal
SINAR SANG SURYA Vol 5, No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : UM Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/sss.v5i1.1572

Abstract

ABSTRAK Penyakit diare pada balita masih menjadi persoalan yang kritis karena menyebabkan 1.400 kematian anak balita setiap tahunnya. Penyakit fecal-oral ini dapat dikendalikan secara mudah dan murah melalui intervensi air bersih dan jamban sehat. Pengabdian masyarakat bertujuan melakukan pendampingan kepada rumah tangga yang belum terakses jamban sehat. Empat tahap kegiatan dilakukan, yaitu melakukan koordinasi dan persamaan persepsi dengan pemegang otoritas wilayah dan kesehatan, melakukan pemeriksaan kualitas mikrobiologi air dan penyuluhan, melakukan pendampingan dalam pembuatan jamban sehat, serta evaluasi. Hasil pemeriksaan kualitas air mendapatkan 93,5% sumber air telah tercemar tinja manusia, akibat pembuangan tinja yang tidak sehat. Pendampingan telah mampu mendorong terbangunnya 30 unit jamban sehat oleh masyarakat secara mandiri, sekaligus percepatan tercapainya status Kelurahan ODF. Pencapaian ini membuktikan terjadinya perubahan perilaku masyarakat dalam BABS. Pemberdayaan masyarakat dengan model pendampingan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan, dengan permasalahan yang berbeda. Kata kunci: Diare, jamban sehat, ODF, pendampingan  ABSTRACTDiarrhea disease in children under five is still a critical problem because it causes 1,400 deaths of children under five every year. This fecal-oral disease is controlled easily and cheaply through the intervention of clean water and healthy latrines. Community empowerment aims to assist households that have not used healthy toilets. Four stages of activity have done, coordinating and equating perceptions with regional and health authorities, conducting water microbiological quality checks and counseling, community assistance in making healthy latrines, and evaluating. The water quality inspection found that 93.5% of the water sources were contaminated with E. coli from human tinja. The community empowerment has encouraged the development of 30 healthy latrines by the community independently and accelerates the ODF village's status. This achievement proves a change in community behavior in defecating. Community empowerment can be carried out sustainably with different problems. Keywords: Diarrhea, sanitation, ODF, community empowerment 
PENYULUHAN GIZI DAN PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT Prayudhy Yushananta; Yetti Anggraini; Mei Ahyanti; Iwan Sariyanto
SINAR SANG SURYA Vol 5, No 2 (2021): Agustus 2021
Publisher : UM Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/sss.v5i2.1649

Abstract

ABSTRAK  Anemia selama kehamilan dapat menyebabkan pendaharahan pada persalinan, prematur, stillbirth, BBLR dan stunted, kematian perinatal, dan penyebab*kematian ibu tidak langsung. Selain disebabkan oleh malnutrisi, anemia juga berkaitan dengan paparan pestisida. Pengabdian bertujuan memberikan penyuluhan gizi dan pemeriksaan Hb pada ibu hamil yang bekerja pada pertanian hortikultura. Penyuluhan interaktif dilakukan secara berkelompok dan perorangan, mengikuti protokol kesehatan. Sebanyak 50 orang ibu hamil telah disuluh, bersama petugas kesehatan. Hasil penilaian menunjukkan peningkatan pengetahuan yang signifikan (p-value<0,01). Pengukuran kadar Hb dalam darah mendapatkan 22,58% ibu hamil menderita anemia, mengindikasikan malnutrisi selama masa kehamilan. Perlu kerja sama semua pihak dalam penanggulangan gizi masyarakat, selain peningkatan pelayanan kesehatan, khususnya program gizi, Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), dan promosi kesehatan. Kata kunci: anemia, gizi, Hb, hortikultura, kehamilan ABSTRACT Anemia during pregnancy can cause bleeding in labor, preterm, stillbirth, LBW and stunted, perinatal mortality, and indirect causes of maternal death. Apart from being caused by malnutrition, anemia is also related to exposure to pesticides. This service aims to provide nutrition education and Hb examination to pregnant women who work in horticultural agriculture. Interactive outreach is conducted in groups and individually, following health protocols. A total of 50 pregnant women have been educated, along with health workers. The results of the assessment showed a significant increase in knowledge (p-value <0.01). Measurement of Hb levels in the blood found that 22.58% of pregnant women suffered from anemia, indicating malnutrition during pregnancy. Cooperation of all parties in overcoming community nutrition is needed and improving health services, particularly nutrition programs, Maternal and Child Health (KIA), and health promotion. Keywords: anemia, nutrition, Hb, horticulture, pregnancy
Edukasi Masyarakat Dalam Pencegahan Penularan Dan Penyebaran Covid-19 Mei Ahyanti; Yeni Rosita; Prayudhy Yushananta
SINAR SANG SURYA Vol 5, No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : UM Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/sss.v5i1.1574

Abstract

ABSTRAK Penyakit Coronavirus (COVID-19) merupakan penyakit menular baru yang berisiko kematian. Hingga akhir minggu kedua bulan Mei 2020, penyakit dengan tingkat penularan yang sangat tinggi ini telah menginfeksi 4.178.097 orang dan menyebabkan 283.732 kematian. COVID-19 menular dari orang ke orang melalui kontak dekat dan droplet. Tiga tindakan utama dalam pencegahannya adalah menggunakan masker, mencuci tangan pakai sabun, dan menjaga jarak. Pengetahuan yang rendah tentang pencegahan penularan akan meningkatkan risiko penyebaran penyakit. Pengabdian masyarakat bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan penularan dan penyebaran COVID-19. Sebanyak 120 rumah tangga telah diedukasi, disertai pembagian 270 masker dan 400 leaflet. Pemasangan spanduk dan 200 buah stiker juga telah dilakukan untuk mengedukasi masyarakat. Pengabdian telah melibatkan seluruh mitra pada setiap tahapn kegiatan. Keberlanjutan program dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat sangat dibutuhkan untuk menciptakan era kehidupan baru yang normal. Kata kunci: COVID-19, cuci tangan, masker, leaflet, penyuluhan ABSTRACTCoronavirus disease (COVID-19) is a new infectious disease with a risk of death. By the end of the second week of May 2020, this highly contagious disease had infected 4,178,097 people and caused 283,732 deaths. COVID-19 is transmitted from person to person through close contact and droplets. The three main preventive measures are using a mask, hand-washing with soap, and social distancing. Lack of knowledge about the prevention of transmission will increase the risk of spreading the disease. Community service aims to increase public knowledge about the prevention of transmission and spread of the COVID-19. A total of 120 households have been educated, along with the distribution of 270 masks and 400 leaflets. Banner installing and 200 stickers have also been carried out to educate the public. Community service has involved all partners at every stage of the activity. Program sustainability by involving all elements of society is needed to create a new-normal era of life. Keywords: COVID-19, hand washing, masks, leaflets, counseling
Edukasi Pengelolaan Limbah B3 Medis Padat COVID-19 Di RSD Dr. A Dadi Tjorodipo Kota Bandar Lampung Prayudhy Yushananta; Mei Ahyanti; Nidia Hilda
SINAR SANG SURYA Vol 6, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : UM Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/sss.v6i1.1883

Abstract

ABSTRAK Pengelolaan limbah B3 medis padat COVID-19 yang kurang baik, berdampak pada penyebaran virus ke lingkungan dan risiko infeksi pada petugas kesehatan, terutama tenaga pengelola limbah medis. Pengabdian bertujuan memberikan edukasi tentang pengelolaan limbah B3 medis padat COVID-19, perlindungan terhadap risiko infeksi, dan membuat SOP. Pengabdian dilakukan dalam empat tahap, yaitu analisis situasi, persamaan persepsi, aksi dan evaluasi. Observasi dan FGD dilakukan untuk mengetahui permasalahan dalam pengelolaan limbah B3 medis padat COVID-19. Edukasi petugas menggunakan metode pembelajaran experiential, karenat telah memiliki pengalaman sebelumnya. Penyusunan SOP dilakukan bersama mitra sebagai panduan kerja. Pada akhir kegiatan dilakukan evaluasi dengan cara observasi cara kerja petugas pada setiap tahapan pengelolaan limbah padat B3 COVID-19. Hasil pengabdian menunjukkan perbaikan pengelolaan limbah B3 medis padat COVID-19 pada setiap tahap pengelolaan limbah padat (sumber, pengumpulan, pengangkutan, dan penyimpanan), serta kepatuhan dalam penggunaan alat pelindung diri secara lengkap. Metode pembelajaran experiential mampu meningkatkan kemampuan petugas. Selain sebagai media pendidikan, SOP menjadi acuan dalam pelaksanaan pekerjaan. Kata kunci: COVID-19, limbah B3 medis padat, SOP, metode experiential ABSTRACTThe poor management of COVID-19 solid waste impacts the spread of the virus to the environment and the risk of infection for health workers, especially medical waste management personnel. This service aims to provide education about the management of COVID-19 solid waste, protection against the risk of infection, and making SOPs. Observations and FGDs were carried out to find out problems in the management of COVID-19 solid waste. Education uses experiential learning methods because they have previous experience. The preparation of SOPs is carried out with partners as a working guide. At the end of the activity, an evaluation was conducted by observing how the officers worked at each COVID-19 B3 solid waste management stage. The results of the service show improvements in the management of COVID-19 solid waste at every stage of solid waste management (source, collection, transportation, and storage), as well as compliance with the use of complete personal protective equipment. The experiential learning method can improve the ability of officers. Apart from being an educational medium, SOPs are a reference in carrying out work.Keywords: COVID-19, hazardous solid waste, SOP, experiential methods
OPTIMALISASI PENGELOLAAN SAMPAH DI DESA HANURA KECAMATAN TELUK PANDAN KABUPATEN PESAWARAN LAMPUNG Esterina Tiara Putri; Mei Ahyanti
Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 16, No 1 (2022)
Publisher : Department of Environmental Health, Tanjungkarang Health Polytechnic

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/rj.v16i1.3147

Abstract

Pengelolaan sampah yang kurang baik akan berdampak pada estetika dan penyebaran penyakit. Salah satu permasalah yang dihadapi Desa Hanura sebagai desa terbaik nasional dan desa percontohan adalah pengelolaan sampah. Penelitian bertujuan melakukan analisis optimalisasi pengelolaan sampah di Desa Hanura dengan pendekatan analisis SWOT. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilaksanakan pada Maret 2020, di Desa Hanura, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran. Populasi penelitian adalah seluruh sampah yang dihasilkan dari perumahan, pertokoan, sekolah dan instansi lain di Desa Hanura. Analisis SWOT digunakan untuk melihat kelemahan, kekuatan, ancaman dan peluang pengelolaan sampah. Uji litmus digunakan untuk merumuskan strategis yang akan diterapkan dalam pengelolaan sampah. Timbulan sampah dari pasar dan pemukiman penduduk Desa Hanura melebihi standar. Jumlah sampah pasar berat 2,40 kg/m² dan volume 4,80m³/m² dan jumlah sampah pemukiman berat 0,40 kg/orang dan volume 2,54 liter/orang. Pengelolaan yang dilakukan belum masuk katagori baik, belum adanya kajian tentang pembiayaan pegelolaan sampah dan masih banyak keluhan masyarakat terkait pengangkutan sampah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa optimalisasi pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan memanfaatkan kelemahan sebagai kekuatan. Isu strategis diterapkan dengan mengoptimalkan potensi desa, bekerja sama dengan dinas terkait dalam pembuatan TPS, serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah. Rekomendasi diberikan berdasar pada strategi program, strategi institusi dan strategi sumber daya 
HUBUNGAN PENERAPAN 5 PILAR SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) DAN KEJADIAN DIARE DI DESA TAMAN BARU KECAMATAN PENENGAHAN KABUPATEN LAMPUNG SELATAN Deta Zalva Monica; Mei Ahyanti; Nawan Prianto
Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 14, No 2 (2020)
Publisher : Department of Environmental Health, Tanjungkarang Health Polytechnic

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/rj.v14i2.2183

Abstract

Diarrhea affects the death of several people around the world. In Lampung Province, the morbidity rate for all age groups tended to increase in 2005-2014. The increase in cases also occurred in South Lampung Regency from 2016-2018, and the most in Taman Baru Village, Penengah District.The study used a cross-sectional design with a sample of 267 households, which are all households in Taman Baru Village. Primary data were collected through a survey using a questionnaire and checklist. The collected data were processed and analyzed in a bivariate manner with the help of a computer program.The results showed a relationship between knowledge and application of the five pillars of STBM and the incidence of diarrhea. Community leaders and village officials fully support STBM activities. The people of Taman Baru Village have not carried out liquid waste management and household waste management, this factor can be the cause of the increasing incidence of diarrhea.
FAKTOR RISIKO KERACUNAN PESTISIDA PADA PETANI HORTIKULTURA DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT Prayudhy Yushananta; Nia Melinda; Arif Mahendra; Mei Ahyanti; Yetti Anggraini
Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 14, No 1 (2020)
Publisher : Department of Environmental Health, Tanjungkarang Health Polytechnic

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/rj.v14i1.2138

Abstract

Pesticide poisoning is still an important health problem in agricultural areas, especially horticultural agriculture. Various chronic health effects can be caused by long-term exposure to pesticides. This study aims to determine the risk factor of pesticide poisoning in horticultural farmers in West Lampung Regency.The study used a cross sectional design which was conducted in four different areas as the center of horticulture agriculture, West Lampung Regency, Lampung Province. The study involved 289 participants by interviewing, observing and examining blood samples to measure cholinesterase levels as an indicator of pesticide poisoning. In this section, we have applied research ethical procedures. The obtained data were analyzed using Chi squre test, Odds Ratio test and Logistic Regression.The results showed that the risk factors for pesticide poisoning were incomplete use of personal protected equipment (PPE), spraying with the wrong dose and spraying frequency. Unwearing a complete PPE had a 4.54 times (OR = 4.54; 95% CI 2.09-9.83) higher risk of experiencing pesticide poisoning, and statistically suggested, a very significant relationship (p = 0.0001). While the use of excessive dosage has a risk of 4.39 times (OR = 4.39; 95% CI 1.87-10.33; p = 0.001); and the frequency of spraying more than twice a week had a 2.33 times higher risk of experiencing pesticide poisoning (OR = 2.33; 95% CI 1.24-4.40; p = 0.009).Excessive use of pesticide dosage and the frequency of spraying with the cover blanked method are the main factors of pesticide exposure to farmers. On the other hand, the use of PPE is a method of protection from exposure. It needs joint efforts through increasing knowledge about the dangers of pesticides, pesticide management, how to work safely, and the use of PPE.