p-Index From 2019 - 2024
9.182
P-Index
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Penelitian Kesehatan

Korelasi Illness Perception dan Self-Care Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Puskesmas Kota Padang Agus Sri Banowo; Hema Malini; Devia Putri Lenggogeni; Siti Lioni Rahmah
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 12, No 4 (2021): Oktober 2021
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf.v12i4.1481

Abstract

Background: Self-care is an effort made by patients with type 2 diabetes mellitus to prevent complications. Self-care of patients with type 2 diabetes mellitus in Indonesia still not optimal, which is proven by the number of patients with diabetes mellitus suffering coronary heart disease and peripheral neuropathy. Illness perception is one of the essential factors that influence patients with type 2 diabetes mellitus. Aims: This study aimed to determine the relationship between illness perception and self-care of patients with type 2 diabetes mellitus. Methods: The method of study used analytical correlational with a cross-sectional approach. The sample of this study was 58 respondents. This study used the Brief Illness Perception Questionnaire questionnaire and Summary of Diabetes Self Care Activities. Data analysis using the Pearson Product Moment test. Results: This study showed that the average illness perception was 37.36 and self-care was 28.83. There was a correlation between illness perception with self-care of type 2 diabetes mellitus patients with a p-value = 0.000. Conclusion: This study suggested that patients with type 2 diabetes mellitus carry out all components of self-care to prevent complications and increase their perceptions related to type 2 diabetes mellitus.Keywords: type 2 diabetes mellitus; illness perception; self-careABSTRAKLatar Belakang: Self-care merupakan upaya yang dilakukan pasien diabetes mellitus tipe 2 untuk mencegah terjadinya komplikasi. Self-care pasien diabetes mellitus tipe 2 di Indonesia masih belum optimal, terbukti dengan masih banyaknya pasien diabetes mellitus yang menderita komplikasi seperti penyakit jantung koroner dan neuropati perifer. Illness perception menjadi salah satu faktor penting yang mempengaruhi self-care pasien diabetes mellitus tipe 2. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan illness perception terhadap self-care pasien diabetes mellitus tipe 2. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 58 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling. Alat pengumpulan data illness perception dan self-care pasien diabetes mellitus menggunakan kuesioner BIPQ dan SDSCA. Analisa data menggunakan uji Pearson Product Moment. Hasil penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata illness perception yakni 37,36 dan self-care yakni sebesar 28,83. Terdapat korelasi antara persepsi penyakit dengan self-care pasien diabetes mellitus dengan nilai p value = 0,000. Kesimpulan: Pasien diabetes mellitus diharapkan dapat melaksanakan seluruh komponen self-care untuk mencegah komplikasi dan lebih meningkatkan persepsi terkait diabetes mellitus tipe 2.Kata kunci: diabetes mellitus tipe 2; illness perception;self-care
Manajemen Diri Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Pasca Edukasi Terstruktur Indonesian Group-Based Development Program (InGDEP) di Puskesmas Lubuk Buaya Padang Ricca Andriani; Hema Malini; Reni Prima Gusty
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 12 (2021): Nomor Khusus April 2021
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf12nk202

Abstract

Background: Indonesian Group Diabetes Education Program (InGDEP) was a structured health education at Health Centre (HC), which was an effort to improve self-management behavior in diabetes mellitus patients. Continuity in evaluating the provision of health education needs to be done, especially in terms of increasing knowledge, attitudes and independent care. The purpose of this study was to explore the self-management of Type 2 DM patients after attending a structured educational education using the Snehendu Kar behavior change theory approach. Methods: The research design used was a qualitative method with a grounded theory approach. Data collection was carried out by conducting in-depth interviews, validating and observing. Observations include nine main dimensions of social situations written in field notes on 10 selected participants and 3 health workers. All participants filled out diaries for 7 days regarding dietary arrangements, physical activity and daily treatment of DM patients. The data analysis process used a grounded theory approach; open coding, axial coding and selective coding. Results: This study showed that the core category of changes in health behavior related to self-management based on the Kar theory perspective includes 5 (five) selective coding. The theme obtained was that there were benefits for themselves and others who were based on their intention to attend education, adequate support systems, convenience of health information and health services, self-confidence and being able to make healthy behavior changes. The provision of information through structured education in InGDEP has provided changes in health behavior through self-management measures including diet and lifestyle management. Lifestyle changes were better implemented through implementation of regular physical activities where most of the participants did morning walks, homework and gymnastics; treatment and blood sugar monitoring regularly. Most of participants showed good and moderate changes in glycemic control (60%) and only 40% having poor glycemic control (HbA1c> 8.5 g / dl). Conclusion: The importance of providing education in stages and focusing on the patient's condition and an adequate support system in diet management in the form of educational classes. The benefits of the InGDEP education provided were so beneficial that it was expected to be sustainable. Keywords: self-management; InGDEP structured education; DM Type 2; grounded theory ABSTRAK Latar Belakang: Upaya yang dapat meningkatkan perilaku manajemen diri pada pasien diabetes melitus adalah melalui progam pendidikan kesehatan yang telah dilakukan di Puskesmas melalui pendidikan terstruktur Indonesian Group Diabetes Education Programme (InGDEP). Perlunya keberlanjutan evaluasi dalam pemberian pendidikan kesehatan dalam memberikan peningkatan terhadap pengetahuan, sikap dan perawatan mandiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi manajemen diri pasien DM Tipe 2 pasca mengikuti edukasi pendidikan terstruktur dengan pendekatan teori perubahan perilaku Snehendu Kar. Metode: Desain penelitian yang digunakan yaitu metoda kualitatif dengan pendekatan grounded theory, dengan melakukan wawancara mendalam, validasi dan observasi sembilan dimensi utama situasi sosial yang ditulis dalam catatan lapangan (field notes) pada 10 partisipan terpilih dan 3 orang tenaga kesehatan serta partisipan mengisi buku harian selama 7 hari tentang pengaturan diet, aktivitas fisik dan pengobatan pasien DM sehari-hari. Proses analisa data menggunakan pendekatan grounded theory yaitu open coding, axial coding dan selective coding. Hasil: Penelitian ini menunjukkan kategori inti yaitu perubahan perilaku kesehatan terkait manajemen diri berdasarkan perspektif teori Kar meliputi 5 (lima) selective koding. Adapun tema yang didapat adalah adanya kebermanfaatan bagi diri sendiri dan orang lain yang melandasi niat mengikuti edukasi, support system yang adekuat, kemudahan informasi kesehatan dan pelayanan kesehatan, keyakinan diri dan mampu dalam melakukan perubahan perilaku sehat. Pemberian informasi melalui pendidikan terstruktur InGDEP ini telah memberikan perubahan perilaku kesehatan melalui tindakan manajemen diri meliputi pengelolaan diet dan gaya hidup belum sesuai standar; pelaksanaan aktiviatas fisik yang teratur di mana sebagian besar partisipan melakukan jalan pagi, mengerjakan pekerjaan rumah dan senam; pengobatan serta monitoring gula darah yang rutin dan teratur ditandai dengan sebagian besar partisipan telah menunjukkan perubahan kontrol glikemik baik dan sedang (60 %) dan hanya 40% yang memiliki kontrol glikemik yang tidak baik (HbA1c > 8,5 g/dl). Kesimpulan: Pentingnya pemberian edukasi secara bertahap dan berfokus pada kondisi pasien serta support system yang adekuat dalam pengelolaan diet dalam bentuk kelas edukasi. Edukasi InGDEP yang diberikan sangat dirasakan manfaatnya sehingga diharapkan keberlangsungannya. Kata kunci: manajemen diri; pendidikan terstruktur InGDEP; DM Tipe 2; grounded theory
Gambaran Karakteristik Pengetahuan dan Keterampilan Perawatan Kaki Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Kota Palembang Elsa Sylvia; Hema Malini; Elvi Oktarina
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 11 (2020): Nomor Khusus November-Desember 2020
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf11nk412

Abstract

Background: Foot care in patients with type 2 diabetes mellitus is an important component in the prevention of ulcers in patients. But in the hospital, most of the educational material provided was about diet and medication. Foot gymnastic education that previously existed is now being eliminated due to limited space and health workers. The purpose of this study was to explore the characteristics, knowledge and skills of type 2 diabetes mellitus patients about foot care. This was done in order to be able to plan further intervention in the patient. Methods: This type of research is quantitative with cross sectional approach. The sample in this study was taken using total sampling technique. Results: The results showed the characteristics of respondents at the age of 46-55 years (44.4%), the most sex in women (57.8%), long range of suffering from diabetes 1-5 years (44.4%), high school / vocational education (53.3%), non-work / housewife (31.1%), monthly income ≥ 2,800,000.00 (80.0%). Median value of knowledge 33 and skills with a median value of 7. Conclusion: Knowledge of type 2 diabetes patients regarding foot care has not been adequate, as well as foot care skills. Respondents are not yet skilled in performing foot care on all aspects of skills. Inadequate knowledge and unskilled respondents doing foot care skills can cause people with diabetes mellitus susceptible to diabetic ulcers Keywords: WhatsApp group; knowledge; skills; DM type-2 ABSTRAK Latar belakang: Perawatan kaki pada pasien diabetes melitus tipe 2 menjadi salah satu komponen yang penting dalam pencegahan ulkus pada pasien. Namun dirumah sakit, hampir sebagian besar materi edukasi yang diberikan mengenai diet dan pengobatan. Edukasi senam kaki yang dahulu ada, kini ditiadakan karena keterbatasan tempat dan petugas kesehatan. Tujuan penelitian adalah untuk mengeksplorasi karakteristik, pengetahuan, dan keterampilan pasien diabetes melitus tipe 2 tentang perawatan kaki. Ini dilakukan agar dapat merencanakan pemberian intervensi lanjut pada pasien. Metode: penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan teknik pengambilan sampling yaitu total sampling. Hasil: Hasil penelitian didapatkan karakteristik responden pada usia 46-55 tahun (44,4%), jenis kelamin terbanyak pada perempuan (57,8%), rentang lama menderita diabetes 1-5 tahun (44,4%), berpendidikan SMA/SMK (53,3 %), pekerjaan tidak bekerja/Ibu rumah tangga (31,1%), pendapatan perbulan ≥ 2,800,000,00 (80,0%). Nilai median pengetahuan 33 dan keterampilan dengan nilai median 7. Kesimpulan: Pengetahuan pasien diabetes tipe 2 terkait perawatan kaki belum adekuat, begitupun dengan keterampilan perawatan kaki. Responden belum terampil dalam melakukan perawatan kaki pada semua aspek keterampilan. Belum adekuatnya pengetahuan dan belum terampilnya responden melakukan keterampilan perawatan kaki dapat menyebabkan penderita diabetes melitus rentan terkena ulkus diabetikum. Kata kunci: WhatsApp group; pengetahuan; keterampilan; DM tipe 2
Implikasi Edukasi Kesehatan di Rawat Inap Meningkatkan Pengetahuan dan Kontrol Glikemik Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2: Systematic Review Delvi Sri Hayati; Hema Malini; Dally Rahman
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 12 (2021): Nomor Khusus Januari 2021
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf12nk101

Abstract

A lack of knowledge and poor self-care management may cause readmission in type 2 diabetes so that it takes variety of efforts to increase knowledge and self-care managemnet. The intervention of inpatient education increases the knowledge and self-care management of type 2 diabetes. In this research aimed to explore the related study cases about the impact of inpatient education on knowledge and glycemic control of type 2 diabetes patients. The method is a systematic review by searching specific keywords from five databases (PubMed, ProQuest, SAGE, Science Direct, and Google Scholar) on electronic search engine. By referring into an analysis approach by the Joanna Briggs Institute, there are 13 related articles which published around 2010 until 2020. In this research, the method in details consist of councealing, transferring a knowledge and discussing directly with diabetic by using supporting media (i.e brochures, booklets, pamphlets, flipcharts, handouts, and DVD player) with duration along 30 – 90 minutes. The follow up was done before discharge and by telephone after discharge, the intervention delivered by an expert who has certified as an diabetes educator. The inpatient education materials consisted of the basic knowledge and skills in diabetes management by referring into ADA and AADE7. In conclusion, the inpatient education can improve the knowledge and self-care management. Keywords: inpatient education; self-care management; type-2 diabetes mellitus ABSTRAK Salah satu penyebab readmisi pada pasien diabetes tipe 2 adalah kurangnya pengetahuan dan buruknya manajemen perawatan diri sehingga dibutuhkan berbagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan manajemen perawatan diri. Intervensi edukasi kesehatan di rawat inap dapat meningkatkan pengetahuan dan manajemen perawatan diri pasien diabetes tipe 2 sehingga mengurangi angka readmisi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi riset terkait pengaruh edukasi rawat inap terhadap pengetahuan dan kontrol glikemik pasien diabetes tipe 2. Metode penelitian adalah systematic review dengan pencarian elektronik menggunakan kata kunci yang spesifik pada lima database, yaitu PubMed, ProQuest, SAGE, Science Direct, dan Google Scholar. Menggunakan pendekatan analisis Joanna Briggs Institute, didapatkan 13 artikel yang dipublikasi dari tahun 2010 – 2020. Hasil penelitian metode edukasi kesehatan di rawat inap dilakukan dengan konseling, diskusi, dan demonstrasi dengan cara bertatap muka langsung dengan pasien, media yang digunakan berupa brosur, booklet, pamphlet, flipchart, handout, dan DVD player, lama sesi intervensi adalah 30 – 90 menit., materi edukasi kesehatan yang diberikan adalah pengetahuan dan keterampilan dasar dalam manajemen diabetes dan berpedoman kepada ADA dan AADE7, follow up dilakukan sebelum pasien dipulangkan dan melalui telepon setelah pasien keluar dari rumah sakit., pemberi intervensi adalah profesional kesehatan yang mempunyai sertifikat edukator diabetes. Kesimpulannya adalah edukasi diabetes di rawat inap dapat meningkatkan pengetahuan dan kontrol glikemik pasien diabetes tipe 2. Kata kunci: edukasi kesehatan rawat inap; perawatan diri; diabetes mellitus tipe 2
Co-Authors Abdullah, Khatijah Lim Adang Bachtiar Agus Susilawati Agus Susilawati Ainul Fitria Akbar, M. Agung Alex Contesa Amalia Amalia Anggra Trisna Ajani Banowo, Agus Sri Basmanelly Basmanelly Buanasari, Andi Budi, Hendri Chong Mei Chan Dally Rahman Dally Rahman Defrin Defrin Delvi Sri Hayati Desti Kurnia Utami Devia Putri Dewi Eka Putri Dewi Kurnia Putri Dilya Eka Saputri Dwi Nurul Salmi Ega Silvia Roza Elsa Sylvia Emil Huriani Erni Forwaty Esi Afriyanti Fauziah Qifti Fauziah Qifti Febi Sagitaria Feni Betriana Feri Fernandes Fitra Yeni Fitrayeni Fitrayeni Fitri Mailani Fitria Dila Sari Freska, Windy Ginna Morgan Van FC Gusri Rahayu Hacidira Vichalova Hadeci Lovenda Putri Hardisman Hastoro Dwinantoaji Heppi Sasmita Hidayatul Rahmi Hidayatul Rahmi Hilda Yetti Ilfa Khairina Indah Purnama Sari Januar Ramadhan Krisdianto, Boby Febri Lenggogeni Hidayatul Rahmi Lenggogeni, Devia Putri Leni Rozani Lenny Hasan, Henny Sjafitri, Nelharosma, M. Arif Gunawan Mahathir Mahathir Maisa, Esthika Ariany Masrul Masrul Megawati Sinambela Merdawati, Leni Miftah Khairunnisa Mira Susanti Mudjiran Mudjiran Muliantino, Mulyanti Roberto Natasyah Natasyah Netrida, Netrida Netrida, Netrida Nopan Saputra Novi Yulianti Novita Simbolon Nursyirwan Effendi, Nursyirwan Okky Adelirandy Oktarina, Elvi Pardomuan Robinson Sihombing Pratiwi, Cindy Ayu Putri Indah Permata Rahmat Hidayatullah Rahmi Wati Raveinal Raveinal Reni Prima Gusty Ricca Andriani Rika Fatmadona Rika Sarfika Rini Apriyani Rini Ariani Roby Yansyah Rozzano Locsin Safaruddin Sekani Niriyah Selvi Marcellia Shinta Herlina Siti Lioni Rahmah Sovia Susianty Sri Muharni Sri Yulia Sumarsih, Gusti Taufik Febriyanto Tetsuya Tanioka Veralia Veralia Veralia Veralia Wenny, Bunga Permata Yafi Sabila Rosyad Yafi Sabila Rosyad Yance Komela Sari Yanti, Rina Herni Yanti, Rina Herni Yoga Taufik Ramadha Yopi Yunsepa Yulia Yasman Yuna Fitri Yusrawati Yusrawati Yusvita Walia ZULAIKA HARISSYA