Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

PELATIHAN PEMBUATAN PUPUK KOMPOS BERBAHAN GULMA DI DESA MEOK KECAMATAN ENGGANO KABUPATEN BENGKULU UTARA Hesti Pujiwati; Edi Susilo; Susi Handayani; Dia Novita Sari
PAKDEMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 1 (2021): Desember
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1652.503 KB) | DOI: 10.58222/pakdemas.v1i1.12

Abstract

Intensifikasi lahan untuk budidaya tanaman dengan memanfaatkan sumber daya sekitar petani yang bermanfaat untuk meningkatkan hasil budidaya perlu digalakkan. Salah satu cara untuk meningkatkan hasil budidaya dengan kondisi lahan yang yang kurang subur adalah memanfaatkan gulma sebagai bahan baku membuat kompos organik. Pemanfaatan gulma merupakan salah satu alternatif yang cukup potensial karena keberadaannya hampir tersedia di setiap lokasi atau lahan dimana kegiatan pertanian berlangsung. Budidaya tanaman dengan memanfaatkan gulma sebagai kompos maka diharapkan penggunaan pupuk anorganik menjadi berkurang dan terjamin kelestarian lingkungannya. Tujuan umum dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah memberikan penjelasan kepada petani tentang perlunya pengelolaan gulma untuk bahan kompos atau pupuk organik dan dapat mempraktekkan dimasing-masing lingkungannya. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani atau peserta pelatihan dalam membuat pupuk kompos berbahan gulma. Metode yang digunakan adalah bentuk penyuluhan dan demonstrasi atau praktek. Kegiatan penyuluhan ini diberikan kepada 30 orang petani di Desa Meok. Peserta diberi bekal tentang pentingnya penggunaan pupuk kompos. Demonstrasi atau praktek ini digunakan untuk memperlihatkan secara langsung tentang cara pembuatan pupuk kompos berbahan gulma. Kegiatan ini diikuti oleh petani atau peserta pelatihan di kawasan kegiatan, beberapa kelompok petani dan penduduk di kawasan sekitar. Kegiatan ini merupakan kegiatan untuk mempraktekkan pembuatan pupuk kompos berbahan gulma. Evaluasi terhadap kegiatan pengabdian pada masyarakat dilakukan selama kegiatan berlangsung maupun setelah kegiatan selesai dilakukan. Beberapa kriteria pencapaian tujuan adalah 1) minat kehadiran peserta dalam kegiatan, 2) frekuensi pertanyaan yang diajukan pesertakepada pelaksana pengabdian, 3) ketekunan dan antusias peserta dalam mengikuti penyuluhan dan praktek 4) kualitas pupuk kompos yang dihasilkan 5) kesinambungan paket teknologi yang telah diadopsi. Hasil yang diperoleh selama kegiatan pengabdian masyarakat adalah 1) para peserta antusias terhadap materi yang diberikan, hal ini ditunjukkan dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan peserta baik tentang bahan dan alat-alat yang digunakan untuk membuat pupuk kompos, 2) secara teknis pembuatan pupuk kompos sangat mudah dikerjakan oleh petani dengan aneka bahan limbah pertanian yang ada di sekitar lingkungan petani.
MENGISI PEKARANGAN DARI SISA BAHAN SAYUR DAN BUMBU DAPUR DI KELOMPOK TANI PERINTIS II KELURAHAN PEMATANG GUBERNUR KECAMATAN MUARA BANGKAHULU KOTA BENGKULU Parwito Parwito; Edi Susilo; Eny Rolenti Togatorop
PAKDEMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 1 (2021): Desember
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1304.463 KB) | DOI: 10.58222/pakdemas.v1i1.13

Abstract

Kelompok Tani Perintis 2 adalah perkumpulan anggota masyarakat yang memiliki kegiatan di bidang pertanian terutama tanaman pangan dan tanaman perkebunan. Selain kedua kelompok tanaman tersebut, kegiatan kelompok ini juga meliputi bidang pertanian lainnya seperti intensifikasi pekarangan, ketrampilan olahan hasil pertanian dan ketrampilan lainnya. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberi edukasi pemanfaatan pekarangan dengan sisa sayuran maupun bumbu dapur yang berguna membantu kecukupan kebutuhan sayuran di rumah tangga masing-masing. Kegiatan pengabdian ini menggunakan metode penyuluhan berupa penyampaian materi pengabdian kepada masyarakat sasaran. Hasil kegiatan pengabdian berupa 1). peserta mampu meningkatkan pemahaman tentang pemanfaatan pekarangan dengan menanam tanaman sayuran dan bumbu dapur dari bahan – bahan limbah bahan masakan. 2). peserta penyuluhan memiliki antusiasme dan keinginan yang tinggi untuk berkembang melalui kegiatan penyuluhan atau praktek pertanian secara rutin.
HILIRISASI PRODUK OLAHAN LOKAN UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT DI DESA SERANGAI KECAMATAN BATIK NAU KABUPATEN BENGKULU UTARA Indra Warman; Salamun Salamun; Edi Susilo; Parwito Parwito
PAKDEMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 2 (2022): April
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.644 KB) | DOI: 10.58222/pakdemas.v1i2.32

Abstract

Kelompok Nelayan Mekar Sari adalah perkumpulan anggota masyarakat produktif yang memiliki kegiatan di bidang nelayan yang terletak di pesisir Barat Daya dari Kota Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara. Kelompok Nelayan Mekar Sari dan ini berkedudukan tepatnya di Desa Serangai Kecamatan Batik Nau Kabupaten Bengkulu Utara Propinsi Bengkulu. Kegiatan penangkapan lokan dalam bentuk segar dan masih hidup yang dilakukan nelayan selama ini sudah dilakukan dengan baik. Hasil tangkapan lokan dijual langsung kepada konsumen yang melintasi jalan di pinggir perkampungan tersebut. Dari pemantauan selama ini hasil tangkapan lokan yang dihasilkan mendapatkan kurang lebih 5 kg setiap harinya per nelayan dan semua hasil tersebut dijual dengan harga tidak kurang dari 10 ribu per kg. Nelayan mempunyai pendapatan hasil penjualan tadi cukup untuk sekedar membeli kebutuhan harian yang penting-penting saja seperti sembako beras. Bila dilihat keterampilan terkait penangkapan lokan, nelayan sudah cukup baik, namun harga lokan segar selama ini tidak ada kenaikan harga dan cenderung stagnan. Masyarakat khususnya kelompok nelayan selama ini mempunyai keinginan untuk lebih maju dalam pendapatannya, namun belum mengetahui arah dan tindakan apa yang dilakukan untuk meningkatkan hasil jual lokan yang dihasilkannya. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah pengolahan hasil lokan menjadi produk unggulan dengan berbagai aneka olahan bercita rasa tinggi dengan packing yang baik serta pemasaran yang modern. Harapannya masyarakat nelayan mempunyai nilai makanan yang lebih tinggi dan bisa berkelanjutan dimasa depan sehingga para nelayan bergairah menggali potensi daerahnya dan bisa menambah pendapatan bagi keluarganya. Berdasarkan uraian di atas maka kami tim pengabdian memberikan pengetahuan dan pelatihan tentang peningkatan nilai lokan segar menjadi produk olahan yang bermutu unggul dengan kemasan yang modern serta pemasaran yang modern yang saat ini belum diterapkan secara baik dan berkelanjutan. Kegiatan dilaksanakan mulai bulan Maret sampai Oktober 2021. Luaran kegiatan pengabdian ini adalah pertama menghasilkan peningkatan nilai ekonomi lokan segar menjadi produk olahan yang unggul dengan kemasan yang menarik serta pemasaran yang modern. Kedua terjadinya peningkatan percaya diri, motivasi dan ketrampilan serta pendapatan bagi nelayan.
Tumpang Sari Padi Gogo dan Kedelai Dengan Konsep Leisa: Limbah Pertanian Sebagai Pupuk Organik Edi Susilo; Parwito Parwito
Jurnal Agroqua: Media Informasi Agronomi dan Budidaya Perairan Vol 11 No 2 (2013): Jurnal Agroqua
Publisher : University of Prof. Dr. Hazairin, SH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Food needs are increasing as population growth. Low productivity and limited land were the problem to fulfill the need of food. One of the solutions is agricultural intensification by intercropped cultivation system with LEISA concept. Provision of inputs such as organic fertilizers can improve the physical, chemical and biological properties of soil. This study was aimed to gain time and type of organic fertilizer application. The results showed that the time of the application of organic fertilizer did not affect significantly rice and soybean growth. However the type of organic fertilizer affected significantly rice and soybean growth. Chicken manure was the best fertilizer material on rice vegetative phase and soybean vegetative and generative phase. The interaction between time and type of organic fertilizer application influences significantly soybean growth, and the best treatment was two weeks before planting and chicken manure.
Kajian Waralaba Bibit Kelapa Sawit di Bengkulu Tatik Raisawati; Edi Susilo; Susi Handayani
Jurnal Agroqua: Media Informasi Agronomi dan Budidaya Perairan Vol 11 No 1 (2013): Jurnal Agroqua
Publisher : University of Prof. Dr. Hazairin, SH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The increasing of the area smallholding following by increasing necessity of oil palm seeds. The problem with increasing necessity of oil palm seeds is availibility of seeds. The use of illegitime seeds is still common particularly by smallholders who have difficulties in obtaining high quality seeds. The government will is establishing franchishing system (known as waralaba bibit) therefore make special effort to improve the appreciatian of the smallholder on benefits of legitime seeds and to make them easier available. This paper thus highlights the study of franchise of oil palm seed in Bengkulu. The study showed the distribution of the seed have enjoyed by smallholders. While the analysis economic through R/C ratio for franchise oil palm seed without rent land is 2,31 and franchise oil palm seed with rent land is 2,12. It sees both of them are benefit.
PERTUMBUHAN DAN HASIL SORGUM (Sorghum bicolour L.) DENGAN PERBAIKAN MEDIA TANAM MENGGUNAKAN AMELIORAN TULANG IKAN Dwi Setya Candra; Eny Rolenti Togatorop; Edi Susilo
PUCUK : Jurnal Ilmu Tanaman Vol 1 No 1 (2021): Juni
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Ratu Samban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2930.373 KB)

Abstract

Sorgum merupakan jenis tanaman serealia yang menempati urutan nomor lima dunia setelah beras, gandum, jagung, dan kedelai. Di Indonesia, sorgum merupakan tanaman pangan ketiga setelah padi dan jagung. Penelitan ini bertujuan untuk: (1). Untuk mendapatkan varietas sorgum dengan pertumbuhan dan hasil yang terbaik.(2). Untuk mendapatkan dosis amelioran tulang ikan dengan pertumbuhan dan hasil yang terbaik.(3). Untuk mengetahui interaksi antara varietas sorgum dan dosis amelioran tulang ikan terhadap pertumbuhan dan hasil sorgum yang terbaik.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai bulan Juni 2020 di Desa Gunung Alam Kecamatan Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara.penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dan terdapat 15 kombinasi perlakuan diulang sebanyak 6 kali jadi terdapat 90 unit percobaan, dan menggunakan dua faktor : dan faktor pertama adalah varietas sorgum, faktor kedua : amelioran tulang ikan, tanpa amelioran, 15 g, 25 g, 35 g, 50 g. Kesamaan ragam antara perlakuan diuji dengan uji beda nyata terkecil (BNT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan Secara umum varietas sorgum yang terbaik dicapai oleh varietas Numbu pada fase vegetatif dan generatif.dosis amelioran tulang ikan berpengaruh sangat nyata terhadap variabel tinggi tanaman semua umur, jumlah daun semua umur, lebar daun 40 HST, diameter batang 40 HST, luas daun 40 HST, dan bobot 1000 biji. Secara umum dosis amelioran tulang ikan terbaik dicapai oleh 35 g pertanaman pada fase vegetatif dan generatif.
PERTUMBUHAN DAN HASIL SAWI (Brassica juncea) DENGAN KOMBINASI BAHAN ORGANIK BERBAHAN AMPAS TEBU PADA DUA PERIODE TANAM Dia Novita Sari; Yudi Gustian; Edi Susilo
PUCUK : Jurnal Ilmu Tanaman Vol 1 No 1 (2021): Juni
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Ratu Samban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2499.946 KB)

Abstract

Mustard greens is a type of leaf vegetable that is favored by consumers because it contains high levels of pro-vitamin A and ascorbic acid which are beneficial for health. However, the production of mustard greens is still relatively low due to the limited availability of fertilizers. Bagasse is the first waste produced from the industrial processing of sugar cane, the volume reaches 30 - 34% of milled sugar cane. This research was conducted in the experimental field of Ratu Samban University. The purpose of this study was to determine the growth and yield of mustard greens against a combination of organic matter made from bagasse in two planting periods. This study used a single factor Completely Randomized Block Design (RAKL) with 10 replications. The treatment used in this study consisted of 4 levels, namely: P0 = control without treatment, P1 = 200g bagasse + 75g chicken manure, P2 = 250g bagasse + 50g chicken manure, P3 = 300g bagasse + 25g chicken manure. The results showed that the planting of the first and second periods, all treatments, namely P0, P1, P2, P3 had a very significant effect on all observation variables at all plant ages. P3 treatment (300g bagasse + 25g chicken manure) gave the best results on all variables observed yotu plant height, number of leaves, plant production, shoot wet weight, and root wet weight.
PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK BERBAHAN KULIT DURIAN DAN PUPUK KANDANG AYAM UNTUK PERBAIKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS SORGUM Lusi Puspitasari; Edi Susilo; Susi Handayani
PUCUK : Jurnal Ilmu Tanaman Vol 1 No 2 (2021): Desember
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Ratu Samban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2764.743 KB) | DOI: 10.58222/pucuk.v1i2.15

Abstract

Sorghum bicolor L. Moench) merupakan salah satu tanaman bahan pangan penting di dunia. Kebanyakan produksinya digunakan sebagai bahan makanan, minuman, makanan ternak, dan kepentingan industri. Tujuan penelitian adalah mendapatkan varietas sorgum dengan kombinasi pupuk organik terbaik. Penelitian dilaksanakan di Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara, Maret sampai Juni 2020. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAKL) dengan 12 perlakuan dan 6 ulangan. Penelitian ini terdiri dari dua faktor yang dapat diuraikan sebagai berikut: faktor satu: varietas sorgum Numbu (S1), Super 2 (S2), Kawali (S3). Faktor kedua : kulit durian 100 g (A), kulit durian 75 g + pukan ayam 25 g (B), kulit durian 50 g + pukan ayam 50 g (C), kulit durian 25 g + pukan ayam 75 g (D). Hasil penelitian menunjukkan varietas Numbu mempunyai pertumbuhan lebih baik jika dibandingkan varietas Super 2 maupun Kawali. Varietas Numbu dan Kawali menghasilkan komponen generatif yang hampir sama dan lebih baik dari pada varietas Super 2. Kombinasi bahan organik 25 g kulit durian + 75 g kotoran ayam menghasilkan panjang daun dan luas daun tertinggi.
SOSIALISASI DAN PELATIHAN PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN UNTUK BUDIDAYA SAYURAN DI KELOMPOK PKK DESA BANYUMAS LAMA, KECAMATAN KERKAP BENGKULU UTARA Edi Susilo; Tatik Raisawati; Parwito Parwito; Andreani Kinata; Susi Handayani; Dia Novita Sari; Eny Rolenty Togatorop; Indra Warman; Novita Hamron; Oktamalia Oktamalia; Hety Novitasari; Bambang Wijaya Kesuma
PAKDEMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 3 (2022): Agustus
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58222/pakdemas.v1i3.48

Abstract

Pada umumnya masyarakat desa Banyumas Lama ini mempunyai pekarangan rumah yang cukup luas namun pemanfaatannya kurang optimal. Permasalahan yang dihadapi masyarakat desa Banyumas Lama ini adalah kurang optimal pemanfaatan lahan pekarangan di lingkungan rumah masing-masing. Selama ini lingkungan pekarangan dimanfaatkan sekedar untuk menjemur hasil pertanian, tanaman hijauan dan tanaman tahunan yang kurang ada nilainya secara ekonomi. Kondisi pekarangan selama ini kurang memberikan kontribusi terhadap pemenuhan atau penopang kebutuhan sehari-hari. Lebih lanjut pekarangan selama ini selain kurang memberikan kontribusi nilai tambah terhadap pemenuhan kebutuhan sehari-hari, juga kurang memberikan kenyamanan dan keindahan. Jika pekarangan dilakukan penataan dan pemberdayaan, maka diharapkan bisa menambah nilai estetika dan memberikan kontribusi terhadap kebutuhan masyarakat terutama sayuran untuk konsumsi sehari-hari. Sehingga penataan dan pemanfaatan pekarangan sebagai salah satu solusi yang bisa memberikan kontribusi terhadap kebutuhan sehari-hari khususnya sayuran. Dari kegiatan pengabdian masyaratkat yang dilakukan mulai dari sosialisasi sampai ke praktek (demonstrasi) bercocok tanam di pekarangan dapat disimpulkan bahwa praktek budidaya sayuran di pekarangan sangat mudah dikerjakan oleh masyarakat. Apalagi masyarakat berlatar belakang petani sehingga tidak asing lagi tentang budidaya tanaman. Bahan-bahan ada di sekitar rumah (pupuk kandang) begitu juga alat-alat yang digunakan tersedia di sekitar mereka (bambu sebagai bahan rak). Dengan arahan dari tim penyuluh dan dibantu petunjuk (leaflet) yang disediakan tim, maka waktu (durasi) praktek relatif tepat dari perkiraan.
Pemberdayaan Potensi Wisata Alam Air Terjun Curug Lekat Desa Pematang Balam Bengkulu Utara Selvi Eka Febriana; Parwito Parwito; Edi Susilo; Akhmad Bastari; Heru Purnawan; Supriyono Supriyono
JURNAL BESEMAH Vol. 1 No. 1 (2022): JANUARI-JUNI
Publisher : JURNAL BESEMAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1261.572 KB)

Abstract

The purpose of the empowerment of natural resources and the environment in Pematang Balam village, Hulu Palik sub-district is to increase the potential of nature so that Pematang Balam village can be realized as a wiata village. After a survey was conducted, it turned out that the Pematang Balam village area had a waterfall tour that was not utilized. The method in this activity is to directly visit the waterfall tour of Curug Attached. The target in this activity is a waterfall tour near Pematang Balam village. The result of this activity is that the Pematang Balam village government seeks to increase the potential of the Pematang Balam village area.