Claim Missing Document
Check
Articles

Revitalisasi Pertanian Berkelanjutan Kelompok Tani Kabupaten Jombang: Penerapan Alat Penabur Pupuk Semi Otomatis Suci Prihatiningtyas; Mar’atul Fahimah; Umi Kulsum Nur Qomariah; Latifatul Ulla; Sita Fitri Yuliani; Khusnul Khotimah
Jurnal Abdimas BSI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/jabdimas.v6i2.16598

Abstract

Pengembangan mekanisasi pertanian di suatu wilayah di Indonesia relevan jika berpedoman bahwa penerapan alat mesin pertanian tersebut minimal dapat membayar harganya sendiri, dapat menekan biaya produksi, serta tidak menimbulkan pengaruh lingkungan yang tidak dikehendaki. Mekanisasi pertanian bertujuan untuk memberikan inovasi teknologi terkait alat pertanian kepada para petani melalui penyuluhan. Dengan demikian, kelompok tani di Desa Mojokrapak perlu dibekali pengetahuan dan keterampilan terkait pengembangan mekanisasi pertanian melalui penerapan teknologi tepat guna berupa alat penabur pupuk semi otomatis sehingga diharapkan mampu mengurangi kejerihan kerja petani, memperbaiki mutu hasil, meningkatkan efisiensi tenaga, efisiensi waktu, pendapatan dan kesejahteraan petani serta menekan biaya produksi karena memanfaatkan barang-barang bekas sebagai alatpertanian berteknologi. Metode pengabdian meliputi observasi, perencanaan, sosialisasi (ceramah, demonstrasi, pelatihan), monitoring dan evaluasi. Dari hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilaksanakan, respon petani terhadap pelatihan sangat antusias dan positif. Dari angket respon yang diberikan kepada petani, presentase hasil rata-rata secara keseluruhan berkategori baik dan sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa dilaksanakannya kegiatan pengabdian kepada masyarakat, memberikan dampak ekonomi dan sosial yang nyata bagi masyarakat sehingga mampu menjawab permasalahan petani terkait penerapan mekanisasi pertanian melalui penggunaan alat pertanian berteknologi sederhana yang lebih ekonomis dan efisien. 
Sosialisasi Stop Bullying Di Madrasa Ibtidaiyah Kh.sundusin Sidomulyo Megaluh Jombang Iin Baroroh Maárif; Yuyun Bahtiar; Khusnul Khotimah; Hanifah Hanifah
Jurnal Pengabdian Masyarakat IPTEK Vol. 4 No. 1 (2024): Edisi Januari 2024
Publisher : STMIK Triguna Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53513/abdi.v4i1.9531

Abstract

Bullying merupakan masalah serius yang mempengaruhi kesejahteraan siswa di sekolah. Bullying di sekolah dapat dicegah antara lain dengan meningkatkan pengawasan dan menetapkan sanksi yang tepat bagi pelaku kekerasan. Pilihan lainnya adalah dengan memberikan sosialisasi dengan berbagai cara, salah satu caranya adalah dengan memasukkan materi yang menantang dalam pembelajaran yang  berdampak positif bagi perkembangan pribadi siswa. Konseling merupakan salah satu metode preventif untuk mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian  kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Komunitas sekolah yang terdiri dari kepala sekolah dan guru ikut serta dalam penelitian ini. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Pesertanya berjumlah 45  siswa kelas 4 dan 5  Madrasah Ibtidiyah KH. Sidomulyo dari Sundus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengaktifkan  konseling Stop Bullying di Madrasah Ibtidiyah KH. Sisomukti Sidomulyo Jombang untuk meningkatkan kesadaran siswa terhadap tindakan bullying, mengurangi perilaku bullying dan menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pencegahan  bullying dilaksanakan dengan berbagai program efektif seperti bimbingan, konseling dan pendidikan karakter. Sekolah merespons dengan baik pencegahan penindasan di sekolah dengan memberikan bantuan bagi korban penindasan, melatih para pelaku penindasan, dan  memulai program pengembangan. Berdasarkan hasil tersebut, sekolah dapat terus melakukan pemantauan meski harus memasang CCTV di setiap sudut sekolah untuk memantau secara ketat  perilaku setiap siswa. Sekolah juga memulai program pencegahan perundungan dengan membuat peraturan tertulis