Yuhasriati Yuhasriati
Department Of Mathematic Education, Syiah Kuala University

Published : 52 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini

PENGEMBANGAN MEDIA KARsPET ENGKLEK UNTUK MEMPERKENALKAN LAMBANG BILANGAN PADA ANAK USIA DINI Mukharramah .; Yuhasriati .; Rosmiati .; Suhartati .; Siti Naila Fauzia; Rahmatun Nessa; Sitti Muliya Rizka
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini Vol 6, No 3 (2021): AGUSTUS
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keywords: Media, Engklek Carpet, To Introduce Number SymbolsLearning media is something that cannot be separated in early childhood education. Media is also an important element in the learning process, including in an effort to introduce number symbols. However, currently the availability of learning media in introducing number symbols for early childhood is still lacking, so researchers are interested in developing engklek carpet media. This study aims to develop an engklek carpet as a learning medium in introducing number symbols to children aged 5-6 years. The type of research used is the type of research and development by Thiagaradjan, with the initial concept development in this study consisting of definition, design and development. Data collection in this study was carried out through observation, literature study and validation questionnaire sheets from media expert and material expert. This Engklek media is made of sponge material with a size of 357cm x 120cm, for each square-shaped box with a size of 50cm x 50cm, therefore for the results of the validation of the engklek carpet media, media expert get a final score of 85% with a very valid category. The contents of the crank box contain number symbols (1-10), fruit images, and different colors, and the results of the material expert validation obtained a final score of 94% with a very valid category. Based on the results of validation by media experts and material experts, it can be concluded that the engklek carpet media which is very valid to be used as a learning medium in introducing number symbols for early childhood. This research was carried out only up to the internal validation stage, for the external validation stage it will be carried out at the next research level.ABSTRAK. Media pembelajaran merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dalam pendidikan anak usia dini. Media juga salah satu unsur penting dalam proses pembelajaran, termasuk dalam upaya memperkenalkan lambang bilangan. Namun, saat ini ketersediaan media pembelajaran dalam memperkenalkan lambang bilangan bagi anak usia dini masih kurang, sehingga peneliti tertarik untuk mengembangkan media karpet engklek. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan karpet engklek sebagai media pembelajaran dalam memperkenalkan lambang bilangan pada anak usia 5-6 tahun. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian pengembangan (Research and Development) oleh Thiagaradjan, dengan pengembangan konsep awal pada penelitian ini terdiri dari pendefinisian, perancangan dan pengembangan. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui observasi,  studi literatur dan lembar angket validasi dari ahli media dan ahli materi.  Media Engklek ini terbuat dari bahan spons dengan ukuran 357cm x 120cm, untuk setiap kotak berbentuk persegi dengan ukuran 50cm x 50cm, maka dari itu untuk hasil validasi media karpet engklek pada ahli media memperoleh skor akhir sebesar 85%  dengan kategori sangat valid. Pada bagian isi kotak engklek berisikan lambang bilangan (1-10), gambar buah, dan warna yang berbeda, dan hasil dari validasi ahli materi memperoleh skor akhir sebesar 94% dengan kategori sangat valid. Berdasarkan hasil validasi oleh ahli media dan ahli materi, maka dapat disimpulkan bahwa media karpet engklek yang dikembangkan sangat valid untuk dijadikan sebagai media pembelajaran dalam mengenalkan lambang bilangan bagi anak usia dini. Penelitian ini dilakukan hanya sampai pada tahap validasi internal, untuk tahap validasi eksternal akan dilakukan pada jenjang penelitian selanjutnya.Kata Kunci: Media, Karpet Engklek, Memperkenalkan Lambang Bilangan
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BAHASA ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERMAIN PERAN DI PAUD BUNGONG SEURUNE DESA TUNGKOB KABUPATEN ACEH BESAR Desi Amalia Sari; Yuhasriati . .; Dina . Amalia
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini Vol 4, No 3 (2019): Agustus
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan bahasa merupakan salah satu aspek yang harus dikembangkan pada anak usia dini. Dengan berbahasa anak dapat berinteraksi dengan lingkungannya, mengungkapkan perasaan dan bercerita tentang apa yang ia rasakan. Idealnya pada usia 4-6 tahun anak sudah mampu menceritakan kembali cerita yang didengar, namun dilapangan anak-anak masih terdapat belum mampu menceritakan kembali cerita yang telah dibacakan atau didengar. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan bahasa anak dengan menggunakan metode bermain peran di PAUD Bungong Seurune, Desa Tungkob, Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus, dalam setiap siklus mencakup perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian sebanyak 15 anak, terdiri atas 10 orang anak laki-laki dan 5 orang anak perempuan. Teknik pengumpulan data berupa observasi dan unjuk kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi perkembangan dalam kemampuan bahasa anak. Pada siklus I dari 15 orang anak yang memperoleh kriteria Berkembang Sesuai Harapan sebanyak 6 anak dengan persentase 40%. Selanjutnya pada siklus II dari 15 orang anak yang mendapat kriteria Berkembang Sesuai Harapan sebanyak 3 anak dengan persentase 20%, dan Berkembang Sangat Baik sebanyak 12 anak dengan persentase 80%. Disimpulkan bahwa kemampuan bahasa anak berkembang melalui kegiatan bermain peran di PAUD Bungong Serurune Desa Tungkob Kabupaten Aceh Besar.Kata Kunci: Kemampuan Bahasa, Metode Bermain Peran, Anak Usia Dini
PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN AIRBRUSH PADA KELAS B DI TK ILAGANG KABUPATEN BENER MERIAH Raida . Naidia; Yuhasriati . .; Rosmiati . .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini Vol 5, No 1 (2020): Februari
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Motorik halus merupakan salah satu perkembangan yang sangat penting untuk mempersiapkan diri anak pada jenjang selanjutnya. Oleh sebab itu, stimulus atau rangsangan yang didapat dari lingkungan sekitar sangat berpengaruh pada anak. Perkembangan motorik halus dapat dirangsang melalui kegiatan bermain sambil belajar yang berupa kegiatan airbrush. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan motorik halus anak melalui kegiatan airbrush. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain one shot case study. Lokasi penelitian dilaksanakan di TK Ilagang Kampung Simpang Layang, Kecamatan Timang Gajah, Kabupaten Bener Meriah. Subjek pada penelitian ini yaitu anak kelas B TK Ilagang yang berjumlah 11 orang anak diantaranya 8 orang anak laki-laki dan 3 orang anak perempuan, dan objek pada penelitian ini yaitu perkembangan motorik halus anak. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi. Analisis data dilakukan melalui 3 langkah yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil analisis data dari setiap pertemuannya menunjukkan bahwa perkembangan motorik halus anak berkembang dengan baik. Pertemuan pertama nilai yang diperoleh anak mencapai rata-rata 2.42, pada pertemuan kedua nilai yang diperoleh anak mencapai rata-rata 3.09, dan pada pertemuan ketiga nilai yang diperoleh oleh anak mencapai rata-rata 3.66, maka dapat disimpulkan bahwa dengan melakukan kegiatan airbrush anak mengalami peningkatan dan kemajuan yang sangat baik pada perkembangan motorik halusnya.Kata Kunci: Kegiatan Airbrush, Perkembangan Motorik Halus, Anak Usia Dini
PERKEMBANGAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI BERMAIN KLASIFIKASI DI RA PERWANIDA BANDA ACEH Hadana Afidah Karimah; Anizar Ahmad; Yuhasriati .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini Vol 4, No 2 (2019): Mei
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan kognitif anak perlu dikembangkan sejak usia dini. Salah satu kemampuan kognitif yang harus dikembangkan adalah kemampuan klasifikasi benda. Kemampuan mengklasifikasikan adalah kemampuan memilih, mengumpulkan, memisahkan, dan mengelompokkan benda-benda ke dalam beberapa kelompok yang serupa atau memiliki kesamaan yaitu, kesamaan warna, bentuk, ukuran, fungsi. Mengembangkan kemampuan klasifikasi anak dapat dilakukan dengan melalui bermain klasifikasi. Permasalahan yang di jumpai di lapangan bahwasanya masih ada anak yang berusia 4-5 tahun di RA Perwanida Banda Aceh belum mampu berfikir logis untuk dapat mengklasifikasi benda berdasarkan warna, bentuk, ukuran, dan fungsi. Tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan kemampuan kognitif anak dalam hal mengklasifikasikan benda di kelas A di RA Perwanida. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan untuk tiga kali treatment. Dari  data yang dikumpulkan dari hasil observasi akhir setelah ketiga treatment dilakukananak yang berusia 4-5 tahun berjumlah 5 orang. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa melalui bermain klasifikasi dapat mengembangkan perkembangan kemampuan kognitif anak. Perkembangan kognitif anak yang diperoleh yaitu sebanyak 2 orang anak mendapatkan skor 4 dalam klasifikasi benda berdasarkan warna, 2 orang anak mendapatkan skor 4 dalam klasifikasi benda berdsarkan bentuk, 1 orang anak mendapatkan skor 4 dalam klasifikasi benda berdasarkan ukuran, dan 2 orang anak mendapatkan skor 4 dalam klasifikasi benda berdasarkan fungsi. Sehingga 3 dari 5 subjek penelitian mendapat peningkatan dan 2 dari 5 subjek penelitian tidak mengalami peningkatan setelah diberikan treatment.Kata kunci: Kemampuan Kognitif, Bermain,Klasifikasi, PAUD.
MENGEMBANGKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL ANAK MELALUI BERMAIN PUZZLE DI PAUD QUR’ANI NURUL ILMI GAMPONG REUDEUP KECAMATAN MONTASIK ACEH BESAR Fadhliana . Zahra; Fakhriah . .; Yuhasriati . .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini Vol 4, No 1 (2019): Februari
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan seseorang dalam memahami dirinya sendiri. Kecerdasan intrapersonal dapat dikembangkan melalui bermain puzzle. Puzzle adalah permainan yang terdiri atas kepingan-kepingan dari satu gambar tertentu. kecerdasan intrapersonal yang dikembangkan melalui bermain puzzle yaitu kemampuan dalam bertanggung jawab dan kemampuan dalam mentaati peraturan. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah kecerdasan intrapersonal anak dapat berkembang melalui kegiatan bermain puzzle di PAUD Qur’ani Nurul Ilmi Gampong Reudeup Kecamatan Montasik Aceh Besar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan kecerdasan intrapersonal anak melalui bermain puzzle di PAUD Qur’ani Nurul Ilmi Gampong Reudeup Kecamatan Montasik Aceh Besar. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode eksperimen. Subjek penelitian ini berjumlah 5 orang anak berusia 4-5 tahun, yang keseluruhannya berjenis kelamin laki-laki. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Observasi awal (pretest) dan Observasi akhir (posttest). Observasi awal dilaksanakan sebelum diberikannya perlakuan (treatment) dengan menggunakan media puzzle dan observasi akhir dilaksanakan setelah diberikannya perlakuan (treatment). Hasil dari penelitian menunjukkan 4 dari 5 orang subjek kemampuan dalam bertanggung jawab, dan kemampuan dalam mentaati peraturan mencapai nilai 3 dari 4 nilai yaitu dengan keterangan BSH (Berkembang Sesuai Harapan). Dengan demikian kecerdasan intrapersonal anak usia 4-5 tahun di PAUD Qur’ani Nurul Ilmi Gampong Reudeup Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar dapat berkembang melalui bermain puzzle. Kata Kunci: Kemampuan, Interpersonal, Bermain, Puzzle
PERKEMBANGAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN MEMBENTUK DI TK BUNGONG SEULEUPOEK BANDA ACEH Rina . Pamilia; Yuhasriati . .; Rosmiati . .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini Vol 4, No 3 (2019): Agustus
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kreativitas merupakan kemampuan dalam menghasilkan sesuatu yang baru atau ide-ide baru. Pencapaian perkembangan kreativitas anak usia 5-6 tahun adalah mampu membuat karya seperti bentuk sesungguhnya dengan berbagai bahan (kertas, plastisin, balok, tanah liat, dll) tetapi kenyataan di lapangan dari 10 orang anak hanya 2 orang anak yang sudah mampu dalam membentuk, dilihat dari kreasi bentuk, kerapian bentuk dan menciptakan bentuk bentuk baru serta tidak meminta bantuan kepada guru, sedangkan anak lainya masih dibimbing oleh guru dan dilihat dari hasilnya sudah memiliki kreasi bentuk dan kerapian bentuk, tetapi belum mampu menciptakan bentuk baru. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan kreativitas anak melalui kegiatan membentuk menggunakan tanah liat pada anak kelompok B di TK Bungong Seuleupoek Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen bersifat kualitatif deskriptif, dengan menggunakan rancangan one group design dimana diadakan pre-test dan post-test yang dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan (treatment). Subjek dalam penelitian ini adalah anak kelompok B yang berjumlah 10 orang anak terdiri dari 5 anak perempuan dan 5 anak laki-laki. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan perkembangan kreativitas anak melalui kegiatan membentuk menggunakan tanah liat pada anak di TK Bungong Seuleupoek Banda Aceh berkembang sesuai harapan. Pada saat observasi awal anak-anak belum mampu membentuk dengan menggunakan tanah liat kemudian pada saat perlakuan pertama dan kedua anak-anak sudah mulai mampu membentuk dengan menggunakan tanah liat meskipun perlu bimbingan guru dan pada saat observasi akhir anak-anak sudah dapat membentuk dengan baik dan benar tanpa perlu bantuan dari guru lagi.Kata Kunci: kreativitas, kegiatan membentuk, tanah liat, anak usia dini.
STRATEGI GURU DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK YANG SPEECH DELAYDI PAUD KASYA ULEE KARENG BANDA ACEH Nella Rahim; Yuhasriati .; Siti Naila Fauzia
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini Vol 6, No 1 (2021): Februari
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keywords: Teacher Strategy, Speech Ability, Child Speech Delay Teacher strategy is a way that teachers do in learning to develop the speech skills of speech delay children. The ability to speak the child is to pronounce vocabulary, sentences correctly and communicate. Speech delay is a delay in the level of speech development not appropriate to the age of the child. This study aims to find out the strategies of teachers in schools in developing speech delay children's speech skills. This research is qualitative research that is a case study. Data collection is done by observation and interview. The subjects of the study were the principal, the therapist teacher, two classroom teachers, and two parents. Data on teacher strategy and child speech development were obtained through observation, to complete the data conducted interviews with the principal, therapist teacher, two parents of the child who speech delay and also two class teachers. The research data was analyzed with qualitative descriptive techniques, namely data reduction, data presentation and conclusion drawing. Based on observation and interview data, the results of the study can be concluded, namely teacher communication strategy, environmental therapy, speech therapy and kayang method. The teacher's communication strategy is to invite the child to speak, clear words and intonation slowly, direct, express with speech and clarify what to do if the child uses sign language. Environmental therapy strategy is for children to play and interact with other teachers and friends, stimulating the child to socialize with the surrounding environment. Speech therapy is the teacher trains the child to speak, instructs the pronunciation of vocabulary and trains the child's speech motor while playing. Kayang method is done that the teacher guides and teaches the child with compassion, understands the child when talking, observes the decline and progress of the child's development. Abstrak. Strategi guru merupakan cara yang dilakukan guru dalam pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan berbicara anak speech delay. Kemampuan berbicara anak merupakan mengucapkan kosakata, kalimat secara benar dan berkomunikasi. Speech delay adalah keterlambatan tingkat perkembangan berbicara tidak sesuai dengan usia anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi guru di sekolah dalam mengembangkan kemampuan berbicara anak speech delay. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Subjek penelitian yaitu kepala sekolah, guru terapis, dua guru kelas, dan dua orangtua. Data tentang strategi guru dan perkembangan berbicara anak diperoleh melalui observasi, untuk melengkapi data tersebut dilakukan wawancara dengan kepala sekolah, guru terapis, dua orangtua dari anak yang speech delay dan juga dua guru kelas. Data penelitian dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan data observasi dan wawancara dapat disimpulkan hasil penelitian yaitu strategi komunikasi guru, terapi lingkungan, terapi bicara dan metode kayang. Strategi komunikasi guru yaitu mengajak anak berbicara, kata-kata jelas dan intonasi pelan, mengarahkan, mengungkapkan dengan ucapan dan memperjelas apa yang dilakukan jika anak menggunakan bahasa isyarat. Strategi terapi lingkungan yaitu anak bermain dan berinteraksi dengan guru dan teman yang lainnya, menstimulasi anak bersosial dengan lingkungan sekitarnya. Terapi bicara yaitu guru melatih anak berbicara, menginstruksikan pengucapan kosakata dan melatih motorik bicara anak sambil bermain. Metode kayang yang dilakukan yaitu guru membimbing dan mengajarkan anak dengan kasih sayang, memahami anak ketika berbicara, mengobservasi kemunduran dan kemajuan perkembangan anak. Kata Kunci: Strategi Guru, Kemampuan Berbicara, Anak Speech Delay.
PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL SANDAL BATOK KELAPA DI PAUD IT HAFIZUL ‘ILMI Rahmayani .; Yuhasriati .; Hijriati .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini Vol 4, No 2 (2019): Mei
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan sosial emosional anak merupakan salah satu aspek perkembangan yang harus dikembangkan  sejak usia dini. Perkembangan sosial emosional anak usia dini adalah suatu proses belajar menyesuaikan diri untuk memahami keadaan dan perasaan ketika berinteraksi dengan orang-orang yang berada di lingkungannya baik orangtua, saudara, teman sebaya ataupun orang-orang dewasa lainnya. Salah satu permainan yang memungkinkan dilakukan supaya perkembangan sosial emosional anak berkembang adalah dengan permainan tradisional sandal batok kelapa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan sosial emosional anak melalui permainan tradisional sandal batok kelapa. Sandal batok kelapa merupakan salah satu permainan tradisional di Indonesia khususnya di Aceh yang terbuat dari batok kelapa dan seutas tali. Permainan ini dimainkan dengan cara kaki diletakkan di atas masing-masing batok kelapa, kemudian kaki kanan diangkat sementara kaki kiri bertumpu pada batok lain layaknya orang berjalan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Pengumpulan data dilakukan dengan tehnik observasi dan unjuk kerja. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan. Secara keseluruhan perkembangan sosial emosional anak sudah menunjukkan sikap cenderung memiliki sikap gigih (tidak mudah menyerah), menghargai keunggulan orang lain, menunjukkan antusiasme dalam permainan kompetitif secara positif, dan menaati aturan yang berlaku dalam suatu permainan. Kesimpulan dari hasil penelitian ini yaitu, perkembangan sosial emosional anak melalui permainan tradisional sandal batok kelapa di PAUD IT Hafizul ‘Ilmi berkembang secara signifikan.Kata Kunci: Sosial Emosional, Permainan Tradisional Sandal Batok Kelapa, Anak Usia Dini.
PERKEMBANGAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN PADA ANAK MELALUI METODE PROYEK DI TK IT MON KUTA BANDA ACEH Melda Lisa; Yuhasriati .; Rosmiati .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini Vol 4, No 2 (2019): Mei
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karakter peduli lingkungan pada anak merupakan suatu sikap yang ditunjukkan melalui tindakan menjaga dan tidak merusak lingkungan. Metode proyek merupakan salah satu metode yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran anak usia dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perkembangan karakter peduli lingkungan pada anak usia 5-6 tahun di TK IT Mon Kuta. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi. Subjek penelitian adalah 10 orang anak di TK IT Mon Kuta. Analisis data dilakukan dengan memilah data yang berkaitan dengan nilai karakter peduli lingkungan, kemudian dideskripsikan dalam bentuk narasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pada pertemuan pertama anak dalam kriteria belum berkembang sebanyak 6 anak, mulai berkembang 4 anak. Pertemuan kedua diperoleh hasil dalam kriteria belum berkembang mengalami penurunan hingga tersisa 1 anak, mulai berkembang 3 anak, berkembang sesuai harapan 3 anak dan yang berkembang sangat baik 3 anak. Pertemuan ketiga tersisa 2 anak dalam kriteria mulai berkembang, 3 anak dalam kriteria berkembang sesuai harapan, 5 anak dalam kriteria berkembang sangat baik. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perkembangan karakter peduli lingkungan pada anak usia dini mengalami peningkatan setelah dilakukan metode proyek menanam kacang panjang. Peneliti merekomendasikan adanya penelitian lanjutan yang sejalan dengan penelitian ini untuk mengetahui perkembangan nilai karakter peduli lingkungan.Kata Kunci: Karakter Peduli Lingkungan, Metode Proyek, dan Anak Usia Dini.
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN DI TK SITALALE KABUPATEN SIMEULUE Eki . Febriani; Israwati . .; Yuhasriati . .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini Vol 4, No 4 (2019): November
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan sosial emosional merupakan kemampuan yang diperoleh anak melalui interaksi dengan orang lain di lingkungannya  yaitu berempati, bekerjasama, bertanggung jawab, antusias dalam permainan, menghargai teman sebaya, dan mengikuti aturan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan sosial emosional anak melalui metode bermain peran di TK Sitalale, Kecamatan Teupah, Barat Kabupaten Simeulue. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan dalam 2 siklus. Subjek penelitian ini adalah anak usia 4-5 tahun yang berjumlah 10 orang terdiri dari 5 laki-laki dan 5 perempuan. Data dikumpulkan melalui observasi dan unjuk kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I anak yang belum berkembang terdapat 3 orang anak; dan anak yang mulai berkembang terdapat 5 orang anak. Anak yang berkembang sesuai harapan terdapat 2 orang anak; anak yang berkembang sangat baik belum ada. Hasil penelitian di siklus II menunjukkan bahwa kemampuan sosial emosional anak melalui metode bermain peran usia anak 4-5 tahun  berkembang sangat baik. Disarankan bagi guru dalam mengembangkan kemampuan sosial emosonal anak usia dini dapat dilakukan melalui metode bermain peran agar anak lebih terbiasa bersikap antusias serta menunjukkan sikap empati, menghargai orang lain dan mengikuti aturan-aturan yang berlaku.Kata Kunci: Kemampuan,  Sosial Emosional, Bermain Peran.