Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Education on Eye Ointments and Eye Drops for the Elderly at the Gedang Hanyar Health Center Deni Setiawan; Fatimatuz Zahra; Khairunnisa; Ade Syarif Hakim; Satrio Wibowo Rahmatullah; Dita Ayulia Dwi Sandi
SAFARI :Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol. 3 No. 1 (2023): Januari : Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia
Publisher : BADAN PENERBIT STIEPARI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56910/safari.v3i1.343

Abstract

Eye drops and eye ointment are sterile drugs used to treat eye disorders. Using eye medications without using the instructions correctly can cause harm to the eyes. Elderly is a stage of life marked by a decrease in physical abilities including memory, so that it requires attention, especially in the use of special drugs. The purpose of this activity is to promote health regarding the use of eye drops and ointments targeting the elderly in the Gadang Hanyar Health Center area. Education is carried out through lectures with the help of leaflets. The target of the activity is elderly patients who are being treated at the Puskesmas during the activity. The results of the pretest showed that the patient's knowledge in general was good which was marked with a value of more than 70. The posttest was carried out after education using leaflets showed an increase in the knowledge value of ± 12-15 points from the initial value. Education on eye ointment and eye drops using leaflets significantly increases the knowledge of elderly respondents.
Penyuluhan Kesehatan Mental Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Program Studi Farmasi Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat Hayatun Izma; Satrio Wibowo Rahmatullah; Muhammad Ikhwan Rizki; Anna Humaira
SAFARI :Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol. 3 No. 1 (2023): Januari : Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia
Publisher : BADAN PENERBIT STIEPARI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56910/safari.v3i1.361

Abstract

Mental health is as important as physical health. Final year students are inclined for mental health disorders associated with finishing their final project. This activity is to increase student’s knowledge and awareness of mental health so it can stimulate a healthy mental of students who are finishing final projects. This activity began with a pretest session to measure participant’s initial knowledge about mental health, presentation using experiental methods, discussion, sharing and Q&A session, and top it off with a posttest session. The results of this activity showed increase participant’s knowledge about mental health, from 57.84% to 95.47%.
Gambaran Penerimaan Vaksin COVID-19 di Puskesmas Guntung Payung Satrio Wibowo Rahmatullah; Herningtyas Nautika Lingga; Deni Setiawan; Dita Ayulia Dwi Sandi; Endah Puwarastuti; Ahmad Nazar Winarto; Siti Bahzah
Health Research Journal of Indonesia Vol 1 No 2 (2022): Health Research Journal of Indonesia
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.255 KB)

Abstract

Pendahuluan: Puskesmas merupakan salah satu tempat yang menyelenggarakan kesehatan masyarakat dan perseorangan tingkat dasar yang berperan dalam melakukan prevensi (pencegahan), deteksi, dan responsif dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masa pandemi. Tujuan: Mendeskripsikan penerimaan pengunjung Puskesmas Guntung Payung terhadap vaksin Covid-19. Metode: Penelitian merupakan deskriptif kuantitatif dengan jenis cross sectional. Sampel penelitian adalah masyarakat yang berkunjung ke Puskesmas Guntung Payung dengan kriteria (usia 18-65 tahun) mau mengikuti penelitian. Jumlah sampel sebanyak 85 orang. Data dikumpulkan melalui formulir dengan google form yang disebarkan menggunakan Whatsapp pada 4 Agustus-14 Agustus 2021. Hasil: Pernyataan terhadap penerimaan Vaksin Covid-19 (12 pernyataan), sebanyak 1 pernyataan mendapatkan jawaban negatif, diantaranya: Vaksin Covid-19 dapat menimbulkan efek samping (64,6%), Untuk 5 pernyataan positif diantaranya : vaksin Covid-19 dirasa aman untuk dipergunakan (74,4%), vaksin dirasa dapat menurunkan angka paparan Virus Corona (69,5%), manusia tidak setuju kalau virus hilang dengan sendirinya (40,2%), responden setuju jika hanya perlu berserah diri pada Tuhan agar Covid-19 segera berlalu (52,4%), responden banyak yang tidak setuju kalau Covid-19 adalah produk propaganda, konspirasi, HOAKS bertujuan untuk meguntungkan pihak-pihak tertentu (56,1%). Simpulan: Hasil ini menggambarkan bahwa pendidikan tentang vaksinasi perlu diintensivekan mengingat tingkat penerimaan (Receiving/Attending) merupakan hasil dari tingkat pengetahuan.
Promosi Kesehatan Pencegahan dan Pengobatan Skabies pada Pasien di Puskesmas Guntung Manggis Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan Novia Novia; Herningtyas Nautika Lingga; Satrio Wibowo Rahmatullah; Difa Intannia; Fanli Yudi Anwar
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 3 No 4 (2023): JAMSI - Juli 2023
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.799

Abstract

Skabies merupakan salah satu penyakit infeksi kulit bersifat menular yang disebabkan oleh tungau betina Sarcoptes scabiei varieta hominis kelas Arachnida. Skabies dapat menjadi penyakit yang bersifat kronis ataupun berat jika terjadi komplikasi yang berbahaya. Komplikasi dapat terjadi dari lesi skabies yang digaruk karna terasa sangat gatal dan tidak nyaman sehingga menimbulkan infeksi kulit. Pengobatan skabies disertai isolasi kontak sangat penting apabila telah terjadi penularan skabies. Skabies dapat menular terutama dari kontak fisik langsung maupun secara tidak langsung seperti, melalui pakaian, handuk dan perlengkapan tidur. Jumlah penderita skabies di Puskesmas Guntung Manggis masih cukup banyak, sehingga perlu dilakukan kegiatan promosi kesehatan yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat terkait pencegahan dan pengobatan skabies. Kegiatan promosi kesehatan dilakukan menggunakan metode ceramah dengan sasaran pasien yang datang ke Puskesmas Guntung Manggis. Kegiatan dilakukan di ruang tunggu puskesmas dan sebagai bahan evaluasi dilakukan pre-postest. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan sebesar 29%, yaitu nilai rata-rata pretest sebesar 66% dan postest 95%. Kesimpulan kegiatan promosi kesehatan yaitu terjadi peningkatan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terkait pencegahan dan pengobatan skabies untuk mengoptimalkan terapi.
Evaluasi Penyimpanan Obat LASA (Look Alike Sound Alike) di Unit Pelayanan Rawat Jalan RSUD Brig. H. Hasan Basry Kandangan Satrio Wibowo Rahmatullah; Aditya Maulana Perdana Putra; Abdul Hadi; Dahlia Syahrina; Fitria Febrianti; Risma Dian Ariyani; Qory Rahmat Nazri
Health Research Journal of Indonesia Vol 1 No 5 (2023): Health Research Journal of Indonesia
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Obat LASA (Look Alike Sound Alike) adalah penyimpanan obat berdasarkan nama yang terlihat mirip dan pengucapan yang mirip. Penyimpanan obat LASA dapat dilakukan dengan metode huruf besar untuk menghindari perbedaan antara obat dengan nama atau pengucapan yang sama. Tujuan: Kegiatan ini bertujuan untuk membantu membedakan nama obat yang mirip untuk meminimalkan kesalahan penggunaan.  Huruf besar untuk nama yang berbeda dan huruf kecil untuk nama yang mirip. Metode: Penelitian dilakukan dengan melakukan pemantauan langsung ke lapangan dan melakukan observasi mengenai penyimpanan obat LASA. Hasil: Penelitian ini dapat memudahkan staf Instalassi Farmasi dalam penyediaan obat dan menghindari terjadinya medication error. Kesimpulan: Penyimpanan obat yang baik dan sesuai sangat penting dilakukan agar dapat menjaga mutu dan kualitas obatnya.
Aktivitas Antibakteri dari Kulit Buah Mundar (Garcinia forbesii) Hayatun Izma; Muhammad Ikhwan Rizki; Khoerul Anwar; Dyah Anggraeni; Satrio Wibowo Rahmatullah; Aditya Maulana Perdana Putra; Dita Ayulia Dwi Sandi
JOPS (Journal Of Pharmacy and Science) Vol 6 No 2 (2023): Journal of Pharmacy and Science
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jops.v6i2.3417

Abstract

Garcinia forbesii is traditionally used as medicine and cosmetics. The aimed was to determine antibacterial activity of ethanolic extract and fraction of Garcinia forbesii pericarp against Staphylococcus aureus and Propionibacterium acne based on the diameter of inhibition zone, the minimum inhibitory concentration (MIC) and the minimum killing concentration (MBC). The results showed that the largest inhibition zone diameter against Staphylococcus aureus and Propionibacterium acne was indicated by ethyl acetate fraction of 5.08±1.020 mm and 14.33±3.326 mm. The MIC value of ethanol extract against Staphylococcus aureus and Propionibacterium acne bacteria was >1.5%, n-hexane and ethyl acetate fraction had the same results, namely against Staphylococcus aureus >1.5% and Propionibacterium acne at 1.5%. The MBC value was only obtained for fraction samples of Propionibacterium acne at concentration of 1.5%. It was concluded that ethyl acetate had strong antibacterial activity against Propionibacterium acne based on the value of inhibition zone diameter, MIC, and MBC.
Potentially Inappropriate Medications (PIMs) dan Potentially Prescribing Omissions (PPOs) pada Pasien Geriatri Rawat Inap Tuti Misrina; Difa Intannia; Herningtyas Nautika Lingga; Satrio Wibowo Rahmatullah
Jurnal Pharmascience Vol 10, No 2 (2023): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v10i2.17039

Abstract

Geriatri merupakan kelompok usia yang rentan terhadap efek samping penggunaan obat. Pemberian obat pada pasien geriatri komplek dan memerlukan banyak pertimbangan karena perubahan komposisi dan fungsi tubuh, komorbiditas, gangguan sensorik dan kognitif, serta polifarmasi. Identifikasi terhadap Potentially Inappropriate Medications (PIMs) dan PPOs (Potentially Prescribing Omissions) penting dilakukan untuk peningkatan kualitas pengobatan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi persentase pasien dan mendeskripsikan jenis golongan obat terbanyak pada kejadian PIMs dan PPOs berdasarkan STOPP START Criteria versi 2. Jenis penelitian ini adalah non-eksperimental metode deskriptif secara retrospektif dengan jumlah 49 sampel pasien geriatrik rawat inap kelas 3 (Januari-Agustus 2022) di RS X Banjarmasin. Data yang diperoleh diidentifkasi menggunakan STOPP START Criteria versi 2 dan dianalisis menggunakan perangkat lunak Microsoft excel 2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase pasien teridentifikasi PIMs yaitu 20 pasien (41%) dengan jumlah 1 PIMs pada 17 pasien (35%) dan ≥ 2 PIMs pada 3 pasien (6%). Jenis golongan obat paling banyak dalam kejadian PIMs adalah loop diuretik (furosemid). Persentase pasien teridentifikasi PPOs yaitu 35 pasien (71%) dengan jumlah 1 PPOs. Jenis golongan obat yang termasuk dalam kejadian PPOs pada penelitian ini adalah statin (atorvastatin). Kesimpulan penelitian ini ditemukan bahwa persentase kejadian PPOs lebih tinggi dibandingkan dengan persentase kejadian PIMs. Kata Kunci: Banjarmasin, PIMs, PPOs, STOPP START Kriteria Versi 2, Lansia    Geriatrics is an age group that is vulnerable to the side effects of drug use. Drug administration in geriatric patients is complex and requires a lot of consideration due to changes in body composition and function, comorbidities, sensory and cognitive disorders, and polypharmacy, so that assistance with Potentially Inappropriate Medications (PIMs) and PPOs (Potentially Prescription Omissions) is important to improve the quality of treatment. The purpose of this study was to identify the proportion of patients and describe the most common types of drug classes in the incidence of PIM and PPO based on the STOPP START Criteria version 2. The method used was descriptive retrospectively with a total sample of 49 geriatric patients inpatient class 3 (January-August) 2022) at RS X Banjarmasin. The data obtained were identified using STOPP START Criteria version 2 and analyzed using Microsoft Excel 2021. The results showed that the proportion of patients identified as PIMs was 20 patients (41%) with a total of 1 PIMs in 17 patients (35%) and ≥ 2 PIMs in 3 patients (6%). The most common type of drug class in the incidence of PIMs is loop diuretics (furosemide). The percentage of patients identified as PPOs was 35 patients (71%) with 1 PPOs. The most common type of drug class in the incidence of PPOs is statins (atorvastatin). The conclusion of this study was found that the proportion of incident PPOs was higher than the proportion of incident PIMs. 
Evaluation of High-Alert Drug Storage in The Central Pharmacy of RSUD Ratu Zalecha Martapura: Evaluasi Penyimpanan Obat High Alert di Apotek Sentral RSUD Ratu Zalecha Martapura Diah Aulia Rosanti; Sri Oktaviani Sari; Sindwi Rinanda Sari; Rachul Ridho Mahendra; Dita Ayulia Dwi Sandi; Okta Muthia Sari; Aditya Maulana Perdana Putra; Satrio Wibowo Rahmatullah; Rina Astiyani Jenah; Noor Hafizah
Jurnal Farmasi Galenika (Galenika Journal of Pharmacy) (e-Journal) Vol. 9 No. 2 (2023): (October 2023)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/j24428744.2023.v9.i2.16523

Abstract

Background: High-alert drugs require special attention when used because they can cause adverse reactions. High-alert drugs are classified into 3, namely, concentrated electrolytes, LASA, and cytostatics. Objectives: This study aimed to determine the evaluation of High-alert drug storage at the central pharmacy of Ratu Zalecha Martapura Hospital. Material and Methods: The research was conducted using a descriptive method, with observational data collection using an observation checklist sheet. The population and study sample took data on all High-alert medicines at the central pharmacy of Ratu Zalecha Martapura Hospital. Results: High alert drug storage was based on SOP, placed in a central pharmacy using the FIFO and FEFO methods, was placed in a separate place based on cytotoxic drug groups, electrolyte concentrates, and others. High alert drug storage according to storage temperature requirements for each drug (cold temperature and room temperature), was labeled "high alert" and electrolyte concentrates were only available in pharmaceutical installations. Conclusions: The conclusion of this research was High-alert drug storage in the Pharmaceutical installation of Ratu Zalecha Martapura Hospital have been qualified seven (7) criteria based on Minister of Health Decision Nu. 1128 of 2022 and Minister of Health Regulation Nu. 72 of 2016. Good and correct drug storage is very important in order to maintain the quality and quality of drugs.
Peningkatan Pengetahuan Masyarakat dalam Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga untuk Penyakit Degeneratif di Puskesmas Banjarbaru Selatan Helsawati Helsawati; Dita Ayulia Dwi Sandi; Endang Kurniasih; Aditya Maulana Perdana Putra; Satrio Wibowo Rahmatullah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea Vol 1, No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpmp.v1i2.9153

Abstract

Penyakit degeneratif adalah penyakit yang menyebabkan terjadinya kerusakan atau kemunduran fungsi terhadap jaringan atau organ tubuh. Beberapa penyakit degeneratif yang dibahas dalam penyuluhan antara lain hipertensi, diabetes mellitus, asam urat, dan hiperkolesterolemia. Pengunaan obat kimia dalam jangka waktu lama dapat memberikan efek samping yang lebih besar, sehingga dapat digunakan pengobatan alternative tradisional yaitu dengan tanaman obaat keluarga (TOGA). Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat khususnya di lingkup puskesmas Banjarbaru Selatan, memberikan informasi mengenai taman obat keluarga (TOGA) serta contoh tanaman obat dan cara penggunannya yang dapat dimanfaatkan dalam pengobatan penyakit degeneratif. Metode kegiatan adalah sosialisasi, penyuluhan, dan evaluasi. Berdasarkan hasil pengukuran kuesioner, diketahui bahwa sebelum edukasi dari 35 responden diperoleh nilai ratarata pretest dan postest secara berurutan yaitu 40,94% dan 97,14%. Berdasarkan hasil dari pretest dan posttest tersebut dapat disimpulkan bahwa adanya peningkatan tingkat pengetahuan masyarakat yang signifikan tentang pemanfaatan TOGA untuk penyakit degeneratif setelah diberikan edukasi kesehatan.Kata Kunci: Pemberdayaan, Tanaman Obat Keluarga, Tingkat Pengetahuan, DegeneratifDegenerative diseases are diseases that cause damage or deterioration of function to body tissues or organs. Some degenerative diseases discussed in the counseling include hypertension, diabetes mellitus, gout, and hypercholesterolemia. The use of chemical drugs in the long term can provide greater side effects, so that traditional alternative treatment can be used, namely with family medicine plants (TOGA). The purpose of this activity is to increase the knowledge and comprehension of the community, especially within the scope of the Banjarbaru Selatan health center, providing information about family medicinal gardens (TOGA) and examples of medicinal plants and how to use them that can be utilized in the treatment of degenerative diseases. The activity methods were socialization, counseling, and evaluation. Based on the results of the questionnaire measurement, it is known that before the education of 35 respondents, the average pretest and posttest scores were 40.94% and 97.14%, respectively. Based on the results of the pretest and posttest, it can be concluded that there is a significant increase in the level of community knowledge about the use of TOGA for degenerative diseases after being given health education.
Penyuluhan tentang DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang) di SMPN 31 Banjarmasin Anisa Desriyanti; Nor Aida; Difa Intannia; Satrio Wibowo Rahmatullah; Herningtyas Nautika Lingga
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea Vol 1, No 4 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpmp.v1i4.10934

Abstract

Obat merupakan bahan atau paduan bahan yang digunakan untuk menyembuhkan, memelihara, dan meningkatkan kesehatan. Jika dalam penggunaan suatu obat tidak tepat, maka dapat berisiko membahayakan penggunanya. Salah satu upaya untuk menghindari terjadinya penggunaan obat yang salah atau penyalahgunaan obat dapat dilakukan promosi kesehatan DAGUSIBU yang merupakan singkatan dari (Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang) obat dengan tepat yang merupakan program gerakan keluarga sadar obat. Kegiatan promosi kesehatan dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat yang tepat pada siswa SMPN 31 Banjarmasin. Metode yang digunakan yaitu ceramah disertai dengan pemberian leaflet berisi materi DAGUSIBU. Sebagai bahan evaluasi dilakukan pretes, diskusi, tanya jawab dan postes. Hasil kegiatan promosi kesehatan diketahui nilai rata-rata pretes siswa adalah 65,33 dan nilai rata-rata postes siswa adalah 95. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan siswa mengenai DAGUSIBU sebanyak 45,41% setelah diberikan promosi kesehatan. Kata Kunci: Leaflet, Obat, Promosi Kesehatan, Siswa  Medicine is a substance i that is necessary for maintaining and enhancing health, but when taken improperly, it can be harmful to the user. DAGUSIBU (Get, Use, Save, Dispose of) drugs safely and correctly, a drug awareness family movement program, is one strategy to prevent inappropriate or overuse of drugs. In order to improve students' awareness of how to get, use, store, and dispose of medications, health promotion activities were conducted at SMPN 31 Banjarmasin. The approach employed was a lecture combined with the distribution of pamphlets providing DAGUSIBU information. Pre-test, discussion, question-and-answer, and post-test exercises were used as evaluation tools. The outcomes of the health promotion activities revealed that the typical student pretest score was 65.33 and the typical student posttest score was 95. Thus, it can be said that after receiving health promotion, students' understanding of DAGUSIBU increased by 45.41%.