Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Correlation Stress, Body Mass Index and Physical Activities in Elderly with Hypertension Noviana Dewi; Endang Widhiyastuti; Tri Harningsih; Sri Harini
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 4 No 4 (2022): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.683 KB) | DOI: 10.37287/ijghr.v4i4.1296

Abstract

The physiological setbacks of the elderly include a decrease in the function of the cardiovascular system, which affects blood pressure in the elderly. One of the cardiovascular problems that often occurs in the elderly is hypertension. Hypertension is often associated with stress due to psychological problems from the elderly. In addition to stress, body mass index is another factor associated with hypertension. Overweight is one of the predisposing factors for the incidence of hypertension. In the elderly who are overweight, if followed by a low level of physical activity, will increase the risk of hypertension. This study aims to determine (1) the correlation between stress levels with hypertension in the elderly, (2) the correlation between BMI with hypertension in the elderly and (3)the correlation between physical activity with hypertension in the elderly. The population in this study was the participants of the Posyandu, an elderly rose in Kayuapak village. The sampling technique uses simple random sampling. Stress level variables are measured using DASS Test, BMI is measured by Digital Body Weight scales, physical activity is measured using a physical activity sheet and blood pressure is measured using a Spigmomanometer. This study uses correlational analysis techniques. The result is a relationship between stress levels and blood pressure in the elderly with a significance value of 0.039 <0.05 (p <0.05). There is a relationship between BMI and blood pressure in the elderly with a significance value of 0,000 <0.05 (p <0.05). There is a relationship between the level of physical activity with blood pressure in the elderly with a significance value of 0.011 <0.05 (p <0.05).
Correlation of Levels of Levels (PB) in Blood With Blood Profile of Metal Forging Workers Indah Tri Susilowati; Tri Harningsih; Dinar Agrita; Agung Cahyany Prasetyo; Yosefina Prameska Winanto Saputri; Siti Fatimah
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 4 No 4 (2022): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.363 KB) | DOI: 10.37287/ijghr.v4i4.1319

Abstract

Metal smelting has the potential to release micro-sized metal particles into the air. One of the metal smelting household industries is the gamelan industry. Brass is the basic material for making gamelan with a lead (Pb) content of 0.46%. In the process of making this gamelan, gamelan craftsmen will have a risk of exposure to Pb particles. Absorbed lead will be transported in the organs of the body as much as 95%, in the blood lead will be bound by erythrocytes and will interfere with the formation of hemoglobin. This study aims to see the relationship between Pb levels and the blood profile of metal forging workers in the gamelan industry, Wirun Mojolaban Village, Sukoharjo. This research is a quantitative, observational study with a sample size of 35 gamelan craftsmen in Wirun Village, Mojolaban Sukoharjo. The examination of Pb levels was carried out at BLK Jogja with GFAAS, while the examination of hemoglobin, leukocytes, platelets, hematocrit, and erythrocytes was carried out in the clinical laboratory. The results showed that there was no relationship between Pb levels in the blood and the number of hemoglobin, leukocytes, platelets, hematocrit, and erythrocytes. Although gamelan craftsmen are exposed to lead, they have not shown any symptoms of poisoning and have no blood disorders.
Pengujian Psikotropika Benzodiazepine pada Sopir dan Kernet Bus Antar Provinsi Menggunakan Metode Immunoassay Tri Harningsih; Noviana Dewi
Jurnal Farmasetis Vol 12 No 2 (2023): Jurnal Farmasetis: Mei 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/far.v12i2.992

Abstract

Kasus penyalahgunaan benzodiazepine oleh sopir dan kernet bus masih ditemukan dilapangan. Benzoadiazepine merupakan obat golongan psikotropika golongan IV dapat memberikan efek sedatif yang digunakan untuk membantu menenangkan pikiran dan melemaskan otot-otot. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya benzodiazepine pada urin sopir dan kernet bus menggunakan metode immunoassay. Jenis penelitian merupakan penelitian deskriptif. Sampel urin sopir dan kernet bus diperoleh menggunakan teknik quota sampling. Sampel berasal dari 10 urin sopir dan kernet bus kemudian diuji kualitatif menggunakan metode immunoassay. Hasil kuisioner yang dibagikan didapatkan 100% sopir bus bekerja lebih dari 8 jam sehari dan 40% sopir bus mengalami stress. Pengujian urin sopir dan kernet bus didapatkan hasil 100% negatif benzodiazepine. Keseluruhan 10 sampel urin sopir dan kernet bus yang diperiksa tidak mengandung benzodiazepine.
Upaya Peningkatan Pengetahuan dan Edukasi Masyarakat tentang Penyakit Tidak Menular Sindrom Metabolik Endang Widhiyastuti; Tri Harningsih; Livana PH; Indah Wulaningsih
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 4 No 3 (2022): Jurnal Peduli Masyarakat: September 2022
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v4i3.1223

Abstract

Sindrom metabolik menjadi masalah kesehatan masyarakat dan tantangan klinis di seluruh dunia berkaitan dengan perubahan gaya hidup, pola makan, asupan energi berlebihan, dan peningkatan kejadian obesitas. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk menambah pengetahuan mengenai dampak negatif sindrom metabolik dan mampu mengubah sikap serta perilaku masyarakat terhadap resiko tinggi penyakit tidak menular berkaitan dengan sindrom metabolik. Kegiatan penyuluhan ini telah terlaksana dengan baik dengan peserta yang hadir yaitu 32 peserta dengan kisaran usia 20-71tahun. Pemeriksaan kondisi awal peserta dimulai dari pengukuran berat badan, lingkar perut, dan tekanan darah. Hasil rekapitulasi berat badan, rerata lingkar perut peserta masih dalam batas proporsional. Hasil pengamatan langsung menunjukkan pada peserta laki-laki obesitas cenderung mempunyai deposit lemak di daerah atas tubuh khususnya pada tengkuk, leher, bahu dan perut. Peningkatan pengetahuan peserta dapat diukur melalui pre dan post tes terkait materi penyuluhan sebelum dan setelah penyuluhan. Perbedaan hasil pre dan post test diuji dengan uji t berpasangan menghasilkan nilai p = 0,000 dan dapat disimpulkan terdapat perbedaan signifikan antara hasil pretest dan posttest. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan peserta sehingga diharapkan peserta dapat memahami mengenai penyakit tidak menular berkaitan dengan sindrom metabolik. Kusioner kepuasan peserta telah dilakukan uji validitas dan realiabilitasnya. Validitas diukur menggunakan uji validitas product moment pearson diperoleh hasil korelasi antara 0,549-0,905 dan dapat disimpulkan bahwa hasil instrument valid. Uji reliabilitas diperoleh nilai Cronbach Alpha sebesar 0,25 dan dapat disimpulkan bahwa instrument realiabel.
Hubungan Kadar Timbal dalam Darah terhadap Nilai Eritrosit pada Komunitas Ibu-Ibu di Muara Angke Jakarta Utara Arinto Murti; Tri Harningsih
Jurnal Farmasetis Vol 12 No 2 (2023): Jurnal Farmasetis: Mei 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/far.v12i2.1086

Abstract

Timbal dalam tubuh bersifat toksik dan akumulatif. Timbal yang diabsorpsi dari saluran pernapasan, pencernaan atau kulit akan diangkut oleh darah ke organ-organ lain. Ekskresi timbal berjalan lambat, hal ini menyebabkan timbal mudah terakumulasi dalam tubuh. Timbal dalam tubuh manusia akan mempengaruhi sistim hematologi dengan cara mengganggu sintesis heme. Menurut Menteri Kesehatan dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1406/MENKES/SK/IX/2002 tentang standar pemeriksaan kadar timah hitam   pada spesimen biomarker manusia, pegukuran kadar timbal tubuh manusia dapat dilakukan melalui spesimen darah, urin dan rambut. Spesimen darah nilai ambang batas kadar pada orang dewasa adalah  10-25 µg/dl. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar timbal dalam darah terhadap nilai eritrosit  pada  komunitas ibu – ibu di Muara Angke, yang terletak di Jakarta Utara. Kadar timbal dalam darah diukur menggunakan metode Inductively Coupled Plasma–Mass Spectrometry (ICP-MS).  Pemeriksaan eritrosit menggunakan hematology analizer. Penelitian ini adalah analitik non eksperimental dengan desain Cross Sectional.  Penelitian analitik non eksperimental merupakan penelitian di mana peneliti tidak melakukan  intervensi atau perlakuan terhadap variabel, dengan jumlah sampel 25 sampel komunitas ibu-ibu Muara Angke Jakarta Utara. Sampel diambil dari darah vena, analisis kadar timbal  dalam darah dilakukan dengan uji laboratorium yaitu menggunakan  ICP-MS. Pemeriksaan eritrosit menggunakan hematology analizer. Hasil uji normalitas yang menggunakan Shapiro-wilk distribusi data dinyatakan normal sehingga uji statistik selanjutnya digunakan uji korelasi.  Uji korelasi diatas dapat disimpulkan nilai sig < 0,005. Terdapat hubungan antara kadar timbal dalam darah terhadap nilai eritrosit pada komunitas ibu-ibu yang tinggal di Muara Angke, Jakarta Utara.
Gambaran Kadar Timbal pada Pekerja Pewarna Batik di Laweyan Purwati Purwati; Tri Harningsih; Dewi Saroh
Jurnal Farmasetis Vol 12 No 2 (2023): Jurnal Farmasetis: Mei 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/far.v12i2.1090

Abstract

Kampung Batik Laweyan merupakan suatu kawasan permukiman yang unik, spesifik, dan bersejarah, yaitu menjadi kampung yang terkenal dengan kerajinan batik. Proses membatik dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pemolaan, pemalaman, selanjutnya pewarnaan celup, pelorodan atau penghilangan lilin batik dan yang terakhir adalah finishing. Proses perwarnaan  batik menggunakan  pewarna alami dan pewarna sintetik. Kandungan logam berat yaitu timbal pada pewarna batik sintetik memberikan dampak resiko kesehatan bagi para pekerja yang terpapar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kadar timbal pada pekerja pewarna batik di Laweyan. Penelitian dilakukan secara deskriptif, dengan jumlah responden sebanyak 21 sampel. Sampel darah diambil sebanyak 3 ml menggunakan vacuum tube EDTA. Selanjutnya sampel dimasukkan dalam ice box yang sudah dilengkapi ice gel untuk dibawa ke Laboratorium Hematologi STIKES Nasional guna dilakukan pemeriksaan profil hematologi dengan menggunakan hematology analyzer. Sampel darah selanjutnya dikirim ke Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi Yogyakarta untuk pemeriksaan kadar timbal menggunakan spektrofotometer serapan atom. Pembacaan hasil diperoleh sebanyak 6 sampel memiliki kadar timbal lebih dari  10 µL/dL; 10 sampel memiliki kadar timbal  kisaran 1-10  µL/dL dan 5 sampel memiliki kadar timbal dibawah 1 µL/dL. Kadar timbal dalam darah melebihi 10 µL/dL terindikasi adanya kemungkinan keracunan timbal.
EDUKASI KANDUNGAN BAHAYA BAHAN KIMIA TRICLOSAN PADA HANDSANITIZER Tri Harningsih
Jurnal Media Tropika Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Media Tropika
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/mediatropika.v2i1.6682

Abstract

Hand sanitizer is a health product that can instantly kill germs without using water. One of the preventive measures to prevent the transmission of the Corona virus is to always wash your hands with soap and hand sanitizer as a substitute for soap. The alcohol content in hand sanitizers is considered less safe because alcohol is an organic solvent that can dissolve sebum on the skin. The purpose of this service activity is to find out the dangers of using triclosan in hand sanitizers with the target community in Baki Village, Pandeyan, Sukoharjo. The method of implementing community service is in the form of direct counseling with pre-test and post-test about the content and dangers of the chemical triclosan in hand sanitizers. This service activity was successful with a target of 100% attendance. The results of the participants pre-test and post-test experienced a significant change. The satisfaction questionnaire that has been filled in by the PKK mothers has the highest average value of 4.3 and is categorized on a good scale value. The service activities ran smoothly and provided many benefits for PKK women in Baki Village, Pandeyan, Sukoharjo. Keywords: corona, hand sanitizer, triclosan
Dissemination of drug abuse against youth in the sukoharjo area Tri Harningsih; Muhammad Saiful Amin; Siwi Diyah Purwita Utami
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia Vol. 2 No. 11 (2022)
Publisher : Peneliti Teknologi Teknik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59247/jppmi.v2i11.175

Abstract

NAPZA stands for Narcotics, Alcohol, Psychotropics and other Addictive Substances, including natural or synthetic substances which, when consumed, cause changes in physical and psychological functions, as well as lead to dependence. Counseling is carried out directly with initial introductions and followed by filling out pretests, presentation of material using power points about drug abuse against adolescents. Then continued the game session, filling out the questionnaire. The results of the analysis of the pretest and posttest values using SPSS with the Paired Sample T-test experienced a significant change with a significance value (2-tailed). The active participation of activity participants can be demonstrated with a 100% attendance rate. The results of the pre test and post test showed an increase by all participants. The success indicator of counseling is seen from the understanding of the entire material delivered by the extension worker.
Hubungan Kadar Merkuri dalam Darah terhadap Jumlah Limfosit Absolut pada Komunitas Ibu-Ibu di Muara Angke Putrie Prameswari; Tri Harningsih
Jurnal Farmasetis Vol 12 No 4 (2023): Jurnal Farmasetis: November 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/far.v12i4.1216

Abstract

Merkuri dapat membahayakan kehidupan hewan air dan kesehatan manusia. Merkuri dapat terlepas ke lingkungan melalui aktivitas manusia seperti pada kebakaran hutan, pengolahan dan pembakaran batu bara, pembakaran sampah, pengolahan logam besi, perak emas dan lain-lain. Muara Angke merupakan suatu sungai yang bermuara ke Teluk Jakarta. Pembuangan limbah domestik dan industri tanpa mengalami pengolahan terlebih dahulu dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan. Merkuri ditemukan ditemukan di perairan kawasan Muara Angke. Limfosit merupakan salah satu dari jenis sel leukosit yang berpengaruh apabila terpapar akibat merkuri. Penelitian ini untuk mengetahui korelasi kadar merkuri dalam darah terhadap jumlah limfosit absolut pada komunitas ibu – ibu di Muara Angke, dengan jumlah responden sebanyak 15 orang.  Teknik sampling mengunakan quota sampling. Jenis penelitian adalah observasional deskriptif analitik  desain Cross Sectional. Responden merupakan ibu – ibu di Muara Angke. Kadar merkuri dalam darah merupakan variabel independen. Jumlah limfosit absolut merupakan variabel dependen. Kadar merkuri diukur dengan metode ICP-MS menggunakan alat Agilent 7700 X. Jumlah limfosit absolut diukur dengan metode Fluorescence Flow Cytometry menggunakan alat Sysmex XN 550. Hasil pemeriksaan merkuri pada darah 15 responden didapatkan kadar merkuri tinggi yaitu 2 responden, dan kadar merkuri normal sebanyak 13 responden. Limfosit absolut setelah diperiksa menunjukkan jumlah limfosit lebih dari normal sebanyak 3 responden dan jumlah limfosit normal sejumlah 12 responden. Hasil uji korelasi Spearman diperoleh p = 0,018, r = 0,471. Ada korelasi kadar merkuri dalam darah terhadap jumlah limfosit pada penduduk di Muara Angke.
Korelasi Kadar Merkuri terhadap Kadar Hemoglobin pada Komunitas Ibu-Ibu di Muara Angke Laela Nurul Rahma; Tri Harningsih
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 14 No 1 (2024): Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Januari 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v14i1.1602

Abstract

Merkuri merupakan logam berat paling beracun. Sumber logam ini berasal dari  kegiatan industri seperti farmasi, kertas, plastik, pengawet pulp, industri pertanian, dan klorin serta industri produksi soda kaustik. Salah satu badan air yang menerima limbah industri yaitu Muara Angke. Muara Angke telah menjadi sumber utama pengairan, perikanan dan konsumsi untuk diminum bagi warga sekitar. Kondisi terkini kualitas air Muara Angke mengalami penurunan yang diakibatkan oleh pencemaran. Warga sekitar beresiko tinggi terpapar oleh merkuri akibat mengkonsumsi ikan hasil tangkapan dari Muara Angke yang tercemar. Akumulasi merkuri yang berlangsung terus menerus dapat mengakibatkan gangguan pembentukan hemoglobin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi kadar merkuri dalam darah terhadap kadar hemoglobin pada komunitas ibu-ibu di Muara Angke. Penelitian menggunakan desain cross sectional, dengan metode observasional deskriptif analitik. Pengambilan sampel penelitian terhadap 25 responden dilakukan secara quota sampling. Kadar merkuri diukur dengan metode ICP-MS dan alat Agilent 7700 X. Kadar hemoglobin  diukur dengan metode SLS Haemoglobin dan alat XN550. Hasil  kadar timbal dalam darah dengan kadar terendah 3,2 µg/L, kadar rata-rata 6,35 µg/L dan  kadar tertinggi 16,7 µg/ . Hasil kadar hemoglobin dengan kadar terendah 10,3 g/dl, kadar rata-rata 12,58 g/dl dan kadar tertinggi 14,4 g/dl.  Hasil uji korelasi Spearman diperoleh p = 0,013, r = 0,489 yang berarti nilai p < 0,05 dapat disimpulkan dari hipotesa bahwa ada korelasi antara kadar merkuri dalam darah terhadap kadar hemoglobin pada komunitas ibu-ibu yang tinggal di Muara Angke.