Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search
Journal : Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika

Implementasi Model Problem Based Learning dan Discovery Learning Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Aszhar Annas Dhanieargo; Agung Handayanto; Aurora Nur Aini
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 3, No 3 (2021): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/imajiner.v3i3.7639

Abstract

Penelitian ini didasarkan pada rendahnya prestasi belajar matematis siswa. Hal ini dikarenakan proses pembelajaran di kelas menggunakan pembelajaran langsung yang didominasi oleh guru dan siswa cenderung tidak aktif dalam kegiatan pembelajaran, sehingga mengakibatkan prestasi belajar matematika siswa masih rendah. Problem Based Learning (PBL) dan Discovery Learning (DL) merupakan model pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif serta meningkatkan prestasi belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) apakah terdapat perbedaan antara prestasi belajar siswa menggunakan model PBL, dengan menggunakan model DL, dan juga dengan menggunakan pembelajaran langsung; dan (2) mana yang lebih baik antara model PBL, DL, dan pembelajaran langsung terhadap prestasi belajar matematika siswa pada materi sistem persamaan linear dua variabel. Penelitian ini menggunakan metode penelitian quasi eksperimen. Data dikumpulkan melalui tes kemampuan prestasi belajar siswa. Beberapa uji yang dilakukan pada tingkat signifikansi 5% dalam penelitian ini yaitu: (1) Uji anava satu jalan yang didapatkan kesimpulan bahwa terdapat perbedaan antara prestasi belajar matematika siswa menggunakan model PBL, dengan menggunakan model DL, dan juga dengan menggunakan pembelajaran langsung; dan (2) Uji Scheffe’ didapatkan kesimpulan bahwa prestasi belajar siswa menggunakan model PBL dan menggunakan model DL lebih baik dibandingkan dengan menggunakan pembelajaran langsung, serta didapatkan kesimpulan bahwa tidak ada perbedaan prestasi belajar siswa yang menggunakan model PBL dan menggunkan model DL.
Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Gender Ahmad Aunil Hafidz; Widya Kusumaningsih; Aurora Nur Aini
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 1, No 6 (2019): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/imajiner.v1i6.4867

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah siswa laki-laki motivasi belajar tinggi dan siswa perempuan motivasi belajar tinggi. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Unggulan Nurul Islami Semarang semester 1 tahun ajaran 2019/2010. Subjek penelitian diambil dua siswa laki-laki dan dua siswa perempuan. Teknik pengumpulan data menggunakan metode tertulis dan wawancara. Keabsahan data menggunakan triangulasi teknik dengan membandingkan data tes tertulis dan wawancara. Teknik analisis data dilakukan dengan tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Kerangka analisis dikembangkan oleh peneliti berdasarkan tahapan penyelesaian masalah menurut Gagne Polya dan pemecahan masalah setiap gender. Hasil penelitian ini adalah: a) kemampuan pemecahan masalah siswa laki-laki dengan kemampuan koginif sedang dan motivasi belajar tinggi mampu melaksanakan kemampuan pemecahan masalah dengan baik pada indikator memahami masalah, namun subjek kurang mampu pada indikator membuat rencana, melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali. b) kemampuan pemecahan masalah siswa perempuan dengan kemampuan koginif sedang dan motivasi belajar tinggi mampu melaksanakan kemampuan pemecahan masalah dengan baik pada indikator memahami masalah,membuat rencana dan melaksanakan rencana, namun subjek kurang mampu pada indikator memeriksa kembali. c) perbedaan kemampuan pemecahan masalah antara siswa laki-laki dan siswa perempuan kemampuan kognitif sedang dan motivasi belajar tinggi yaitu pada indikator membuat rencana dan melaksanakan rencana. Siswa perempuan lebih baik dari pada siswa laki-laki.
Optimasi Masalah Transportasi Pabrik Garam UD Aditya Mandiri Menggunakan Metode Tocm-Sum Approach dan Lowest Supply Lowest Cost (LSLC) Guvita Sari; Ali Shodiqin; Aurora Nur Aini
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 1, No 4 (2019): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/imajiner.v1i4.3855

Abstract

Masalah transportasi yang terkait dengan pengiriman produk dari sumber ke beberapa tujuan, mengalami perbedaan pada biaya pengirimannya. Pengiriman yang berbeda dari sumber ke tujuan akan menghasilkan perbedaan pada biaya pengirimannya. Oleh karena itu, tujuan penyelesaian masalah dengan metode transportasi yaitu mengalokasikan persediaan dari sumber secara tepat sehingga menghasilkan solusi biaya minimum pada pengiriman produk tersebut. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada pabrik garam UD Aditya Mandiri ditemukan permasalahan, yaitu besarnya biaya transportasi yang dikeluarkan oleh pabrik garam UD Aditya Mandiri dalam mendistribusikan garam pada bulan Oktober 2018. Untuk menyelesaian masalah tersebut, pada penelitian ini membahas terkait dengan meminimmkan biaya transportasi menggunaka metode transportasi yaitu metode TOCM-SUM Approach dan metode Lowest Supply Lowest Cost (LSLC). Biaya awal transportasi yang dikeluarkan oleh pabrik garam UD Aditya Mandiri bulan Oktober 2018 adalah Rp 31.200.000,00. Hasil perhitungan dengan metode TOCM-SUM Approach dan metode Lowest Supply Lowest Cost (LSLC) masing-masing adalah Rp 23.200.000,00 biaya yang dikeluarkan lebih rendah daripada biaya awal. Metode ini sama-sama menghasilkan nilai optimum yang sama, akan tetapi dengan metode Lowest Supply Lowest Cost (LSLC) langkah-langkah penyelesaiannya akan lebih mudah dan cepat. Sehingga dari hasil perhitungan dengan metode TOCM-SUM Approach dan metode Supply Lowest Lowest Cost (LSLC) menghasilkan solusi optimal pada masalah biaya transportasi pendistribusian garam pada UD Aditya Mandiri.
Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write (TTW) dan Think Pair Share (TPS) Ditinjau dari Kemampuan Komunikasi Matematis Nur Ayu Wahidiyah; Nizaruddin Nizaruddin; Aurora Nur Aini
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 1, No 6 (2019): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/imajiner.v1i6.4863

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) adanya perbedaan kemampuan komunikasi matematis siswa antara model pembelajaran Think Talk Write(TTW), model pembelajaran Think Pair Share(TPS) dan model pembelajaran Konvensional. (2) kemampuan komunikasi matematis siswa dengan model pembelajaran Think Talk Write(TTW), lebih baik daripada model pembelajaran Konvensional. (3) kemampuan komunikasi matematis siswa dengan model pembelajaran Think Pair Share(TPS) lebih baik daripada model pembelajaran Konvensional. (4) apakah terdapat pengaruh keaktifan siswa menggunakan model pembelajaran Think Talk Write(TTW) terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa. (5) apakah terdapat pengaruh keaktifan siswa menggunakan model pembelajaran Think Pair Share(TPS) terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa. (6) apakah kemampuan komunikasi matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran Think Talk Write(TTW) dan Think Pair Share(TPS) mencapai tuntas secara klasikal maupun individual. Jenis penilitian kuantitatif dengan desain Posttest Only Control Design. Sampel penelitian dengan CluterRandom Samplingdari populasi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kangkung tahun ajaran 2019/2020. Teknik pengumpulan data dengan teknik tes, dokumentasi dan observasi. Teknik analisis data menggunakan anava satu arah dengan taraf signifikansi 5% dilanjutkan dengan uji scheffe’dan regresi linier sederhana untuk mengetahui besar pengaruhnya. Hasil penelitian ini diperoleh: (1) terdapat perbedaan rata-rata kemampuan komunikasi matematis siswa antara model pembelajaran Think Talk Write(TTW), model pembelajaran Think Pair Share(TPS) dan model pembelajaran Konvensional. (2) kemampuan komunikasi matematis siswa yang mendapat perlakuan model pembelajaran Think Talk Write(TTW) lebih baik dari pada siswa yang mendapat perlakuan model pembelajaran konvensional. (3) kemampuan komunikasi matematis siswa yang mendapat perlakuan model pembelajaran Think Pair Share(TPS) lebih baik dari pada siswa yang mendapat perlakuan model pembelajaran konvensional. (4) terdapat pengaruh positif antara keaktifan siswa terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa pada model pembelajaranThink Talk Write(TTW), yaitu Ŷ=-52,622+1,756X. (5) terdapat pengaruh positif antara keaktifan siswa terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa pada model pembelajaran Think Pair Share(TPS),yaitu Ŷ=-18,803+1,347 X. (6) rata-rata kemampuan komunikasi matematis siswa yang mendapat perlakuan model pembelajaran Think Talk Write(TTW) dan model pembelajaran Think Pair Share(TPS) telah mencapai ketuntasan belajar individual maupun klasikal.
Pengambangan Worksheet Matematika SMA Berbantu Augmented Reality Dengan Model Problem Solving Bella Putri Dias Anggraeny; Achmad Buchori; Aurora Nur Aini
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 3, No 5 (2021): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/imajiner.v3i5.7736

Abstract

Media pembelajaran sangat diperlukan dalam proses pembelajaran untuk memudahkan siswa dalam memahami materi. Penelitian ini bertujuan untuk mengahasilkan Worksheet dengan  Augmented Reality dan model problem solving pada materi dimensi tiga untuk siswa SMA kelas XII. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui kelayakan Worksheet yang dihasilkan berdasarkan aspek kevalidan, keefektifan dan kepraktisan. Jenis penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan model ADDIE yang memiliki 5 tahapan yaitu : analisis (analysis), desain produk (design), pengembangan produk (development), uji coba produk (implementation), dan evaluasi (evaluation). Instrument yang digunakan berupa lembar uji validitas, angket uji kepraktisan dan posttest. Lembar uji kevalidan bertujuan untuk mengetahui tingkat kevalidan, angket uji kepraktisan bertujuan untuk mengetahui tingkat kepraktisan dan posttest bertujuan untuk mengetahui tingkat keefektifan. Hasil penelitian menunjukkan kualitas produk yang dihasilkan berdasarkan (1) aspek kevalidan memenuhi kriteria valid dengan rata-rata persentase validator sebesar 82,9%, (2) aspek keefektifan memenuhi kriteria efektif dengan ketuntasan belajar klasikal siswa sebesar 91,43%, (3) aspek kepraktisan memenuhi kriteria praktis dengan rata-rata total angket respon siswa sebesar 86,7%.
Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP Berdasarkan Langkah IDEAL Problem Solving Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa Ni'mah Nur Faidah Ad Dien; Rasiman Rasiman; Aurora Nur Aini
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 3, No 4 (2021): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/imajiner.v3i4.7667

Abstract

Setiap siswa memiliki kemampuan pemecahan masalah yang berbeda beda. Perbedaan itu disebabkan oleh banyak faktor dan variabel salah satunya adalah gaya belajar siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa untuk setiap gaya belajar berdasarkan langkah IDEAL Problem Solving, mengetahui klasifikasi dari gaya belajar siswa di kelas VIII SMP Islam Hidayatullah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek pada penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas VIII SMP Islam Hidayatullah, dengan menggunakan purposive sampling terpilih tiga subjek peneltian yang terdiri dari 1 siswa dengan gaya belajar visual, 1 siswa dengan gaya belajar auditori, 1 siswa dengan gaya belajar kinestetik. Dalam penelitian ini data yang diperoleh melalui hasil angket, tes tertulis, wawancara dan dokumentasi. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini berdasarkan analisis data yaitu subjek dengan gaya belajar visual dan auditori mampu memecahkan masalah dengan menggunakan lima langkah IDEAL Problem Solving dengan baik dan benar. Sedangkan pada subjek dengan gaya belajar kinestetik, dapat memecahkan masalah dengan menggunakan lima langkah IDEAL Problem Solving dengan baik, namun hasil yang diperoleh oleh subjek kurang tepat. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa siswa dengan gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik dapat memecahkan masalah dengan menggunakan lima langkah IDEAL Problem Solving, namun siswa pada gaya belajar kinestetik belum memperoleh hasil yang tepat.
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT ATTAINMENT DAN MIND MAPPING BERBANTUAN ADOBE FLASH CS6 TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SMK Puspandaru Aryani Syafitri; Aurora Nur Aini
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 2, No 3 (2020): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/imajiner.v2i3.6118

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran Concept Attainment dan Mind Mapping berbantuAdobe Flash CS6 terhadap pemahaman konsep siswa pada mata pelajaran matematika SMK. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK Negeri 2 Semarang tahun pelajran 2019/2020. Pengambilan sampel menggunakan teknik Cluster Random Sampling sehingga didapat tiga kelas secara acak. Data diperoleh melalui hasil tes soal uraian kemudian diolah dan diuji dengan uji ANAVA, uji Scheffe’, uji ketuntasan belajar, dan uji regresi linear sederhana. Data hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan kemampuan pemahaman konsep antara siswa yang menggunakan model pembelajaran Concept Attainment,Mind Mapping berbantu Adobe Flash CS6, dan model Konvensional,(2) kemampuan pemahaman konsep siswa yang menggunakan model Concept Attainment berbantu Adobe Flash CS6lebih baik dari siswa yang menggunakan model Konvensional, (3) kemampuan pemahaman konsep siswa yang menggunakan model Mind Mapping  berbantu Adobe Flash CS6lebih baik dari siswa yang menggunakan model Konvensional, (4) tidak terdapat perbedaan kemampuan pemahaman konsep antara siswa yang menggunakan modelConcept Attainmentberbantu Adobe Flash CS6dengan model Mind Mapping  berbantu Adobe Flash CS6, (5) kemampuan pemahaman konsep siswa yang menggunakan modelConcept Attainmentberbantu Adobe Flash CS6dan Mind Mapping  berbantu Adobe Flash CS6 mencapai KKM, (6) terdapat pengaruh keaktifan siswa terhadap kemampuan pemahaman konsep siswa yang menggunakan model Concept Attainmentberbantu Adobe Flash CS6dan model Mind Mapping berbantu Adobe Flash CS6.
Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Model Pembelajaran Pair Check Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Kelas VII Wahyu Kurniawati; Supandi Supandi; Aurora Nur Aini
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 2, No 5 (2020): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/imajiner.v2i5.6665

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi dengan pentingnya kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Alternatif pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan tersebut adalah model pembelajaran Problem Based Learning dan pair check. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifitas Problem Based Learningdengan pair checkterhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Metode penelitian ini adalah Quasi Eksperimental Design. Pengambilan sampel dengan teknik Cluster Random Sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri7Purwodadi. Sampel penelitian kelas VII B sebagai kelas dengan model pembelajaran pair check, kelas VII D sebagai kelas denganmodel pembelajaranProblem Based Learningdan kelas VII C sebagai kelas konvensional. Data penelitian ini diperoleh melalui tes kemampuan berpikir kritis matematis. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan perhitungan anava satu arah dilanjutkan dengan uji Scheffe’ dan uji regresi untuk mengetahui besar pengaruhnya. Kesimpulan dari hasil pengolahan data tersebut adalah. 1) Terdapat perbedaan rata-rata kemampuan berpikir kritis matematissiswa yang mengikuti pembelajaran dengan modelpembelajaran problem based learning, pair check dan konvensional. 2) model pembelajaranProblem Based Learninglebih baik dari pendekatan konvensional terhadap kemampuan berpikir kritis matematissiswa. 3) model pembelajaran pair checklebih baik dari pendekatan konvensional terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa. 4) Kemampuan berpikir kritissiswa dengan menggunakan model pembelajaranProblem Based Learning dengan model pembelajaran pair checkmencapai KKM.5) Terdapat pengaruhkeaktifan siswa terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa dengan model pembelajaran Problem Based Learningdan pair check.
Analisis Kesulitan Belajar Siswa dalam Menyelesaikan Soal Aljabar Ditinjau dari Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Sulistyo Winoto; Noviana Dini Rahmawati; Aurora Nur Aini
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 4, No 4 (2022): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/imajiner.v4i4.12160

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesulitan belajar siswa dalam menyelesaikan masalah matematika ditinjau dari kemampuan berpikir kreatif matematisr siswa yaitu tingkat berpikir sangat kreatif, kreatif, cukup kreatif, kurang kreatif, dan tidak kreatif. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan subjek penelitiannya adalah siswa SMP N I Kaliori kelas VII. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes kesulitan belajar siswa dalam pemecahan masalah aljabar, angket kesulitan belajar, dan wawancara. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi metode. Hasil penelitian ini menguraikan tentang tingkat kemampuan berpikir krteatif matematis yang terdiri dari lima klasifikasi untuk melihat kesulitan belajar dalam menyelesaikan saal aljabar pada tiap klasifikasi. Lima klasifikasi siswa dengan kemampuan berpikir kreatif tersebut yaitu sangat kreatif, kreatif, cukup kreatif, kurang kreatif, dan tidak kreatif. Selain itu, diuraikan pula faktor internal dan faktor eksternal yang menjadi penyebab kesulitan belajar dalam menyelesaikan soal aljabar.
Pengembangan Mobile Learning Berbasis Discovery Learning untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VII Nurul Sabila; Agung Handayanto; Aurora Nur Aini
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 4, No 4 (2022): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/imajiner.v4i4.10068

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembelajaran penggunaan media pembelajaran menggunakan Mobile Learning berbasis Discovery Learning lebih baik daripada pembelajaran konvensional, mengembangkan media pembelajaran Mobile Learning berbasis Discovery Learning yang valid untuk meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa kelas VII. Jenis Penelitian adalah penelitian Research and Development. Pada penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE dengan desain penelitian pretest dan posttest kelas eksperimen dan kontrol. Sebelum di uji cobakan media pembelajaran terlebih dahulu dilakukan uji validasi oleh ahli media dan ahli materi. Hasil dari validasi ahli materi dan tanggapan siswa berkriteria baik, yaitu untuk ahli materi 76,67%, ahli media 85,08%, dan tanggapan siswa 87,16 %. Media tersebut layak untuk digunakan. Perhitungan analisis akhir dari n-gain secara keseluruhan untuk kelas eksperimen adalah 0,67. Selanjutnya dilakukan uji homogenitas yang diperoleh H0 diterima, artinya varians- variansnya sama. Untuk pengujian hipotesis penelitian digunakan uji-t satu pihak diperoleh thitung > ttabel, 6,244 > 1,671, maka H0 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan media pembelajaran menggunakan Mobile Learning berbasis Discovery Learning lebih baik daripada pembelajaran konvensional.