Rini Nur Hasanah
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Published : 92 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Koordinasi Rele Arus Lebih Pada Penyulang Pujon Terintegrasi Dengan Pembangkit Tersebar Faiz Yusky Ahlian; Hadi Suyono; Rini Nur Hasanah
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 3, No 6 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.093 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis besar arus hubung singkat dan koordinasi proteksi yang terjadi di penyulang pujon sebelum dan setelah terintegrasi dengan pembangkit tersebar mikrohidro. Langkah-langkah yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini adalah, menghitung arus gangguan hubung singkat yang terjadi pada berbagai titik lokasi gangguan yang diasumsikan di busbar 20 kV dan 25%, 50%, 75 % dan 100% panjang penyulang sebelum penyulang Pujon tersambung dengan pembangkit tersebat mikrohidro, lalu dilakukan penyambungan pembangkit tersebar ke penyulang Pujon, kemudian menganalisis arus hubung singkat pada dua kondisi tadi. Setelah itu menghitung koordinasi waktu rele arus lebih pada kondisi penyulang Pujon tersambung dengan pembangkit tersebar mikrohidro. Hasil perhitungan dan analisis, didapatkan arus gangguan hubung singkat tiga, antar fasa , satu fasa ke tanah dan dua fasa ke tanah pada kondisi sebelum tersambung mikrohidro pada ujung saluran, yaitu sebesar 903 A, 782 A, 795 A dan 78 A dan pada titik terdekat dengan GI Sengkaling 2076 A, 1798 A, 1814 A dan 82 A. Arus gangguan hubung singkat tiga, antar fasa , satu fasa ke tanah dan dua fasa ke tanah pada kondisi setelah tersambung mikrohidro pada ujung saluran, yaitu sebesar 907 A, 786 A, 797 A dan 97 A dan pada titik terdekat dengan GI Sengkaling 2087 A, 1808 A, 1821 A dan 104 A. Penyetelan TMS rele arus lebih setelah tersambung dengan mikrohidro, yaitu pada rele arus lebih sisi masukan 20 kV, yaitu 0,074. Sedangkan pada rele arus lebih sisi penyulang, yaitu 0,083 .Kata Kunci— Pembangkit Tersebar Mikrohidro, Sistem Proteksi, Rele Arus Lebih, Saluran Distribusi 20 kV.
Rancangan Sistem Pengendalian Otomatis Konveyor Buah (Fruit Shredder Feeding) M. Arie Hendro Tri Hartomo; Hery Purnomo; Rini Nur Hasanah
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.611 KB)

Abstract

Konveyor merupakan penggerak utama dalam proses industri, otomatisasi dalam pengoperasian konveyor sangatlah diperlukan untuk peningkatan efisiensi dan produktivitas perusahaan. Dalam skripsi ini dirancang sistem pengaturan motor penggerak konveyor berdasarkan perameter putaran motor shredder sebagai bentuk tereduksi dari ukuran sesungguhnya, sebagai model untuk memahami prinsip kerja dan pengendalian motor penggerak konveyor digunakan skala motor yang ada di laboratorium. Sistem konveyor buah di industri-industri digunakan untuk membawa (menggiring) buah untuk masuk ke dalam lorong ruang penghancur buah. Pengendalian dilakukan dengan memberikan variasi tegangan pada masukan rangkaian pengendali thyristor, yang dilakukan dengan mengubah-ubah sudut penyalaan (pemicuan) thyristor yang sesuai untuk pengasumsian penggerak motor yang berada di agrokusuma home industry sebagai pembanding skala asli dengan skala laboraturium. Motor berfungsi sebagai penggerak dengan menggunakan komponen thyristor sebagai pengatur kecepatan dan menggunakan komponen IC LM3915 untuk pengatur sensor level trip tegangan . Hasil pengujian menunjukkan bahwa rancangan sistem pengendalian otomatis fruit shredder feeding dapat berfungsi sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan yang artinya kecepatan motor shredder bersifat linier dengan motor konveyor sehingga terjadi keseimbangan suplai buah pada motor shredder oleh motor konveyor.Kata Kunci— Konveyor, Level Trip, Motor DC, Shredder, TRIAC.
ANALISIS PENGGUNAAN PANEL SURYA SEBAGAI CATU DAYA PADA BTS PT.TELKOMSEL DI PULAU GILIGENTING MADURA Alief Nasruddin; Unggul Wibawa; Rini Nur Hasanah
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

BTS (Base Transceiver Station) merupakan komponen jaringan telekomunikasi seluler yang berhubungan langsung dengan pelanggan, yang merupakan perangkat interface antara pelanggan dan MSC (Mobile Switching Centre) berfungsi sebagai penerima dan pemancar gelombang radio. Salah satu unsur penting dari BTS adalah sistem catu daya yang berfungsi sebagai sumber energi untuk perangkat seluler dan nonseluler. Panel surya yang terpasang pada BTS PT.Telkomsel di Pulau Giligenting Madura memiliki kapasitas daya nominal 14.400 Wp. Dengan kapasitas yang besar tersebut maka panel surya dapat dijadikan sebagai catu daya utama menggantikan peran PLN dan generator set, untuk menjadikan panel surya sebagai catu daya utama maka dibutuhkan perhitungan kapasitas modul surya, baterai, charger controller dan inverter yang sesuai dengan kebutuhan energi beban harian. Setalah dilakukan perhitungan maka didapatkan kebutuhan energi beban harian yang terpasang yaitu 27.616,58 Wh, maka didapatkan kapasitas modul surya, baterai, charger controller dan inverter yang dibutuhkan berturut-turut 7.337,73 Wp, 1.818 Ah, 135,9 A, dan 178 W. karena panel surya yang terpasang sudah memenuhi kebutuhan energi beban harian maka panel surya dapat dijadikan sebagai catu daya utama. Waktu cadang baterai ketika tidak terdapat sinar matahari dengan nilai DOD 80 % adalah 8 hari dan untuk nilai DOD 20% adalah 2 hari. Kata kunci: panel surya, BTS, energi beban harian, catu daya
PERBANDINGAN TEKNIK SWITCHING SINUSOIDAL-PWM DENGAN THIRD HARMONIC INJECTION-PWM UNTUK PENGATURAN MOTOR INDUKSI Berry Bustan Bastian; n/a Soeprapto; Rini Nur Hasanah
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Motor induksi 3 fasa merupakan salah satu motor yang paling sering digunakan dalam dunia industri. Dengan banyaknya penggunaaan motor induksi 3 fasa ini perlu adanya pengaturan kecepatan dari motor induksi 3 fasa tersebut agar dapat bekerja secara maksimal. Ada 3 cara pengontrolan motor induksi 3 fasa yaitu scalar kontrol , vektor kontrol dan sensorless kontrol. Pada paper ini akan membahas tentang scalar kontrol, metode ini merupakan metode yang lebih mudah pengoprasianya dengan mengatur variable frekuensi dan tegangan atau dikenal dengan istilah Variable Frequency Drive . Pada paper  ini membahas bagaimana cara untuk membangkitkan sinyal referensi pada metode switching Sinusoidal-PWM dan metode switching Third Harmonic Injection-PWM menggunakan teknik regular sampling PWM yang efesien. Metode switching Sinusoidal-PWM terbukti kurang efesien karena tegangan ouput hanya dapat menggunakan 0.866 dari tegangan DC bus. Sedangkan pada metode switching Third Harmonic Injection-PWM dapat meningkatkan tegangan keluaran inverter hingga 16% dari pada menggunakan metode switching Sinusoidal-PWM, yang menyebabkan metode switching Third Harmonic Injection-PWM ini dapat menghemat daya input motor induksi pada beban mekanik yang sama. Kata kunci: Variabel Frequency Drive, Sinusoidal-PWM, Third Harmonic Injection-PWM.   ABSTRACT Induction motor 3 phase is one of the most used motor in industrial world. With the use of induction motors3 phase, it is necessary to adjust the speed of the induction motor 3 phase in order to work optimally. There are 3 ways of controlling 3 phase induction motor that is scalar control, vector control and sensorless control In this paper discuss about scalar control method, this method is easier method of operation by arranging frequency and voltage variable or known as Variable Frequency Drive. This paper discusses how to generate reference signals on the Sinusoidal-PWM and Third Harmonic Injection-PWM methods using efficient PWM regular sampling techniques. The Sinusoidal PWM method proved to be less efficient because the ouput voltage can only use 0.866 of DC bus voltage. While the Third Harmonmic Injection-PWM method can increase output inverter up to 16% of the Sinusoidal-PWM causing this method can save the input power of the induction motor at the same mechanical load. Keywords : Variable Frequency Drive, Sinusoidal-PWM, Third Harmonic Injection-PWM.
PENGARUH DIMENSI DIELEKTRIK BERLAPIS KACA DAN UDARA DALAM APLIKASI PEMBANGKITAN MEDAN LISTRIK TINGGI MENGGUNAKAN HVDC Mochammad Muchlis Triwahyudi; Mochammad Dhofir; Rini Nur Hasanah
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada sebuah peralatan yang memanfaatkan tegangan tinggi tentunya memiliki medan listrik yang tinggi juga. medan listrik tinggi dapat diaplikasikan dengan banyak manfaat contohnya seperti alat penangkap debu pada industri semen, ESP, produksi Ozon (03), dan lain lain. Medan listrik adalah efek pada suatu daerah (ruang) di sekitar muatan listrik yang masih dipengaruhi oleh gaya elektrik, dan akan timbul akibat adanya beda potensial di antara dua elektroda yang terpisah. Pada zaman ini dimana teknologi berkembang pesat, Medan listrik tinggi dapat dibangkitkan dengan memanfaatkan prinsip peluahan parsial (partial discharge). Peluahan parsial ini dapat dipicu dengan menggunakan prinsip dielektrik berlapis, dimana ketika ada lapisan dielektrik yang koefisiensi bahannya lebih kecil dibanding lapisan dielektrik yang lain maka medan listrik yang timbul pada daerah tersebut akan lebih besar dibanding lapisan yang koefisien bahan dielektriknya lebih besar. Sehingga nilai medan listrik yang dibangkitkan melalui prinsip peluahan parsial dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu koefisien bahan dielektrik, pembentukan rasio dielektrik, tegangan, dan lain-lain. Dalam penilitian ini akan dilakukan pengujian untuk membangkitkan medan listrik tinggi menggunakan metode rasio dielektrik dengan menggunakan HVDC. Nantiya medan listrik akan diaplikasikan untuk memproduksi gas ozon (03) dengan cara mengionisasi udara dengan medan listrik yang dibangkitkan. Besarnya gas ozon akan diamati dengan memanfaatkan kemampuan ozon untuk menjernihkan air pada larutan air berwarna. Sehingga pada penelitian ini akan diamati pengaruh rasio dielektik yang dibentuk terhadap medan listrik yang dibangkitkan. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa semakin tinggi koefisien bahan dielektrik dan tegangan semakin tinggi juga medan listrik yang dibangkitkan. Kata kunci: medan listrik tinggi, peluahan parsial, dielektrik berlapis, rasio dielektrik, ionisasi, ozon. ABSTRACT An electrical equipment which take advantage of high voltage must be influence by electrical force. The high electric fields can be applied with many benefits, for example ESP, Ozone production (03), and others. The high electric fields is effect on an area (space) around an electric charge that is still needed by the electric force and would be arise due to potential different between two separates of electrodes. In this age which the technological growth so fast, the high electric field can be generated with partial discharge principle benefits. This partial discharge can be triggered by the principle of layered dielectric, where when there is a dielectric layer whose coefficient of material is smaller than the other dielectric layers, the electric field arising in that area will be greater than the layer with a greater dielectric material coefficient. So that the electric field value generated by the principle of partial discharge can be influenced by several factors, namely the formation of a dielectric ratio, the coefficient of dielectric material, voltage, and others. In this research will do test to raise up electric field using method dielectric ratio with HVDC. Then the electric field will be applied to produce ozone gas (03) by ionizing the air with the generated electric field. The amount of ozone gas will be observed by utilizing the ability of ozone to purify water in a colored water solution. So that in this research will be observe the effect of the dielectic ratio formed on the generated electric field. From the test could be results show that the higher the coefficient of dielectric material and the higher the electric field generated. Keywords: High electric field, Partial discharge, Dielectric ratio, Ionization, Ozone
STRATEGI OPERASI ISLANDING SISTEM DISTRIBUSI DENGAN HYBRID PEMBANGKIT TERSEBAR TENAGA SURYA (PHOTOVOLTAIC) DAN MIKROHIDRO PADA PENYULANG PUJON Mohammad Salman Abdurrohim; Hadi Suyono; Rini Nur Hasanah
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 8, No 3 (2020)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract—Penyulang Pujon merupakan penyulang tipe radial yang mendapat suplai daya energi listrik dari Gardu Induk Sengkaling, Malang. Penambahan pembangkit tersebar dapat ke jaringan distribusi listrik dapat mengurangi rugi-rugi daya dan jatuh tegangan namun diperlukan kajian lebih lanjut pada kestabilan sistem dikarenakan saat suatu sistem diberi penambahan pembangkit tersebar, lebih dari dua generator yang bekerja secara bersamaan, dapat menyebabkan kerugian besar jika kontinuitas daya tidak stabil. Pada saat terjadi gangguan hubung singkat yang bernilai besar dan terjadi secara tiba-tiba dan dalam waktu cepat maka masalah kestabilan transien dalam suatu sistem kelistrikan harus diperhatikan, dengan melihat respon frekuensi, tegangan dan sudut rotor pada sistem. Penelitian ini mengkaji kestabilan pada saat sistem diinjeksikan dengan hybrid PLTS dan PLTMH dengan skema pengamanan (defence scheme) operasi islanding (island operation) dimana pada operasi ini pembangkit tersebar dipisahkan dari sistem yang mengalami gangguan hubung singkat dengan tetap memberikan suplai daya ke beban sesuai dengan kemampuan pembangkit agar kestabilan sistem jaringan distribusi tetap terjaga pada saat grid terputus. Simulasi kestabilan transien gangguan hubung singkat pada kondisi eksisting dan kondisi penambahan pembangkit tersebar dilakukan dengan software ETAP 16.0. Hasil penelitian menunjukkan pada sistem penyulang pujon dengan kondisi penambahan pembangkit tersebar diperlukannya penambahan tiga sectionalizer pada sistem agar frekuensi, tegangan dan sudut rotor pada pembangkit tersebar dapat kembali stabil pada mekanisme operasi islanding. Kata kunci—Kestabilan transien, operasi islanding, pembangkit tersebar, skema pengamanan, hybrid PLTS dan PLTMH.
RANCANG BANGUN ALAT PENGUKUR TORSI MOTOR INDUKSI 3 FASA BERBASIS ARDUINO Muhammad Syukri Abdul Jalil; Rini Nur Hasanah; Lunde Ardhenta
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 7, No 6 (2019)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Makalah ini menguraikan tentang perancangan alat pengukur torsi motor induksi 3 fasa dengan menggunakan arduino. Alat yang dirancang mengukur torsi motor induksi dengan menggunakan metode torsi induksi. Metode torsi induksi dapat mengukur torsi motor pada saat sedang beroperasi dan terhubung ke beban. Metode ini membutuhakan data parameter motor induksi yang didapatkan dari hasil pengujian DC, pengujian tanpa beban, dan pengujian rotor ditahan. Nilai parameter tersebut diinput menggunakan keypad ke dalam program arduino. Pada perancangan alat digunakan sensor tegangan dan sensor kecepatan untuk membaca tegangan terminal motor dan kecepatan motor. Arduino digunakan untuk menghitung torsi motor induksi dengan menggunakan data parameter motor dan data hasil pembacaan sensor tegangan dan kecepatan. Hasil perhitungan torsi kemudian ditampilkan ke LCD. Pengujian alat dilakukan pada lima nilai tegangan motor yaitu 380V, 370V, 360V, 350V, dan 340V. Pada setiap nilai tegangan tersebut dilakukan pengambilan data pada kecepatan yang bervariasi yaitu 2750rpm, 2800rpm, 2850rpm, dan 2900rpm. Hasil pengukuran torsi dari alat dibandingkan dengan hasil pengukuran torsi dengan menggunakan metode IEEE standar 112. Metode IEEE standar 112 menggunakan generator DC untuk mengukur torsi motor dengan menjumlahkan daya rugi-rugi dan daya keluaran generator kemudian dibagi dengan kecepatan sudut motor. Dari hasil pengujian didapatkan nilai kesalahan rata-rata terbesar terdapat pada pengujian dengan tegangan 360V yaitu dengan nilai kesalahan rata-rata sebesar 5.29%, sedangkan nilai kesalahan rata-rata terkecil terdapat pada pengujian dengan tegangan 370V yaitu dengan nilai kesalahan rata-rata sebesar 0.77%. Kata kunci: Motor Induksi, Torsi, Parameter Motor, Tegangan, Kecepatan, Arduino.   ABSTRACT This paper describes the design of a 3-phase induction motor torque measuring device using Arduino. Tool designed to measure the induction motor torque using the induction torque method. The induction torque method can measure the torque of the motor when it is operating and is connected to the load. This method requires induction motor parameter data obtained from DC test, no-load testing, and rotor testing withheld result. The parameter values ​​are inputted using the keypad into the Arduino program. In the design of tools used voltage sensors and speed sensors to read motor terminal voltage and motor speed. Arduino is used to calculating the induction motor torque by using motor parameter data and reading data of voltage and speed sensor. The results of the torque calculation then displayed on the LCD. Tool testing is carried out at five motor voltage values, that are 380V, 370V, 360V, 350V, and 340V. The data collected  of each voltage value is given at various speeds of 2750rpm, 2800rpm, 2850rpm, and 2900rpm. The results of torque measurements from the tool are compared with the results of torque measurements using the 112 standard IEEE method. The 112 IEEE standard method  uses a DC generator to measure motor torque by adding up the power losses and the generator output power then divided by the motor angular velocity. From the test results, the largest average error value in testing obtained at the voltage of 360V, with an average error value of 5.29%, while the smallest average error value is found at the voltage of 370V, with an average error value of 0.77%. Keywords: Induction Motor, Torque, Motor Paraemeters, Voltage, Speed, Arduino.
PERENCANAAN LAMPU PENERANGAN JALAN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA Ahmad Fajar Robiyanto; Hadi Suyono; Rini Nur Hasanah
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lampu penerangan jalan adalah lampu penerangan yang bersifat publik dan biasanya sengaja dipasang diruas jalan maupun tempat-tempat tertentu seperti taman dan tempat umum lainnya. Fungsi dari penerangan jalan adalah menghasilkan kekontrasan antara obyek dan permukaan jalan, sebagai alat bantu navigasi pengguna jalan, meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan, khususnya pada malam hari serta memberikan keindahan lingkungan. Beberapa jalan di Universitas Brawijaya masih belum memiliki lampu penerangan jalan umum yang sesuai dengan standar SNI yang telah ditetapkan. Berdasarkan masalah tersebut maka perlu perencanaan penerangan jalan umum di lingkungan Universitas Brawijaya. Dari hasil perhitungan, maka tinggi tiang untuk jalan lokal adalah 7 meter dengan sudut kemiringan stang ornamen 19,65˚ dan jenis lampu LED 70 watt sebanyak 106 unit. Pada beberapa titik menggunakan panel surya sebagai sumber listrik dengan menggunakan lampu LED 50 watt 2 baterai 100 AH dan 3 panel surya (2 penel surya 200Wp dan 1 panel surya 100 Wp) untuk setiap lampu yang menggunakan panel surya. Panel surya tidak dapat digunakan pada semua LPJU karena gedung-gedung di Universitas yang setiap tahunnya mengalami perkembangan. Sehingga panel surya hanya di tempatkan pada tempat-tempat yang mendapatkan cahaya matahari secara maksimal. Kata Kunci - lampu penerangan jalan, panel surya, daya
Economic Dispatch pada Pembangkit Termal Sistem 500 kV Jawa-Bali dengan Metode Quantum-behaved Particle Swarm Optimization Muhammad Syarifuddin Anshor; Hadi Suyono; Rini Nur Hasanah
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 5, No 6 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak—Industri-industri baru banyak bermunculan di Indonesia khususnya di Pulau Jawa, mengakibatkan jumlah konsumsi energi listrik semakin meningkat. Energi listrik yang disalurkan kepada pelanggan harus terjaga baik kuantitas ataupun kualitas, tetapi dengan harga jual listrik yang wajar. Harga jual listrik kepada pelanggan sangat dipengaruhi oleh harga biaya bahan bakar sehingga perlu dilakukan upaya opmtimalisasi biaya bahan bakar pembangkit yang sering disebut dengan Economic Dispatch (ED). Economic Dispatch merupakan pembagian daya yang harus dibangkitkan oleh generator dalam suatu sistem tenaga listrik sehingga diperoleh kombinasi unit pembangkit yang dapat memenuhi kebutuhan beban dengan biaya yang optimum. Tujuan utama ED adalah meminimalkan konsumsi bahan bakar generator untuk memperoleh kondisi optimal. Pada artikel ini, dilakukan analisis Economic Dispatch pada sistem 500kV Jawa-Bali. Perhitungan Economic Dispatch ini menggunakan metode Quantum-behaved Particle Swarm Optimization (QPSO) yang kemudian akan dibandingkan dengan metode lainnya untuk mendapatkan nilai daya output maksimum dengan biaya pembangkitan minimum. Tujuan akhir yang ingin dicapai pada artikel ini adalah bagaimana biaya pembangkitan, maupun daya yang dihasilkan oleh masing-masing unit pembangkit pada setiap metode untuk mendapatkan biaya termurah.   Abstract - Rapid industrial development resulted in the increase of electrical energy consumption. Electrical energy supplied to customers must be maintained either quantity or quality, but with a reasonable price of electricity. The selling price of electricity to customers is strongly influenced by the price of fuel costs. To minimize the cost of producing electric fuel the need for a study to minimize fuel costs in the production process is often referred to as Economic Disptach. Economic Dispatch (ED) is a division of power that must be generated by a generator in a power system so that the combination of generating units can meet the load requirements with optimum cost. The main purpose of ED is to minimize the fuel consumption of the generator to obtain optimal conditions. In this article, an Economic Dispatch analysis was conducted on the Java-Bali 500kV system. This Economic Dispatch calculation uses the Quantum-behaved Particle Swarm Optimization (QPSO) method which will then be compared with other methods to obtain maximum output power value with minimum generation cost. The final goal to be achieved in this article is how the cost of generation, as well as the power generated by each generating unit on each method to get the cheapest cost.
ANALISIS GELOMBANG CORONA MENGGUNAKAN FAST FOURIER TRANSFORM (FFT) Arif Resnu Putra; Moch. Dhofir; Rini Nur Hasanah
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa gelombang arus corona menggunakan metode Fast Fourier Trasnform (FFT) serta pengaruhnya terhadap harmonisa. Penelitian ini menggunakan data primer yang diambil dari Laboratorium Tegangan Tinggi Jurusan Teknik Elektro, Universitas Brawijaya. Penelitian ini menggunakan sangkar corona sebagai objek uji. Sangkar corona memiliki bentuk susunan silinder koaksial dengan tinggi 24 cm, diameter silinder luar 10 cm, dan diameter silinder dalam 0.2 cm. Hasil FFT gelombang arus corona memiliki amplitudo tertinggi pada frekuensi 50 Hz (fundamental) dan tertinggi kedua pada frekuensi 150 Hz. Gelombang arus corona menimbulkan harmonisa, dengan nilai THD yang dapat mencapai 32.185%. Kata kunci : Arus corona, sangkar corona, Fast fourier Transform, harmonisa.
Co-Authors Abdi Pandu Kusuma Ahmad Fajar Robiyanto Alief Aulia Pradika Wijaya Alief Nasruddin Amir Fahmi Andrian Dwiputro Andy Surya Adi Ansyaruddin Rahmatdiansyah Arif Resnu Putra Ariq Kusuma Wardana Arizky Erwinsyah H. Banu Hermawan Yuditya Berry Bustan Bastian Bimo Ardiansyah Bobby Pratama Chandra Wiharya Cita Rahiim Tama Claudio Bryllian Adam Z. Danang Dwi Andaru Dandhi Tri Laksono Derry Putranugraha Devanda Antonius Y. R. Dhofir, Mochammad Didik Rahadi Santoso Dimas Diar Aidi Ditza Pasca Irwangsa Dodit Suprianto Duta Narendratama Eka Maulana Erwan Aryanto Erya Septy Dwi Wardhani Fadhil Ilma Fairuz Milkiy Kuswa Faiz Yusky Ahlian Fitra Rahmat Indyanto Galuh Prawestri Citra Handani Habriansyah Basta Nugraha Harfin Pratama Haris Altamira Harry Soekotjo Dachlan Hery Aprianto Hery Purnomo Indah Permata Sari Safti Irfan Aditya Primanto Ivan Pascal Al Ghafiky Izzul Islam Putra Nusantara Jacob Jonas Rikumahu Jeki Saputra Johanis Tupalessy Khairudin Syah Khoirul Herman Pambudi Koko Sasmito Kristo Radion Purba Lalu Riza Aliyan Liza Putri Dafroni Lunde Ardhenta M. Arie Hendro Tri Hartomo M. Azis Muslim M. Aziz Muslim M. Dhia Ul Falah Markus D. Letik Moch. Dhofir Mochammad Muchlis Triwahyudi Mohamad Najib Priyo Prakoso Mohammad Salman Abdurrohim Mu'ammar Faris L. Muchammad Ali Muhammad Ghilmanuddin S. Muhammad Rahmatullah Al-Qaedi Muhammad Ridho Ansyari Muhammad Sholikhin Muhammad Syarifuddin Anshor Muhammad Syukri Abdul Jalil Mukti Friyan Aditama Muslimin Muslimin n/a Hariyono n/a Soeprapto n/a Wijono Nadhea Primasetya Nico Gautama Ginting Pausta Yugianus Pegy Lestari Pieter S. Tatipikalawan Purnomo Budi S. Rakhmad Ramadhan Ramadhani Kurniawan Subroto Rendy Ardiansyah Ridhwan Athaya P. Rifka Agustina Kusuma Pratiwi Rizki Tirta Nugraha Rizky Adhiputra Wallad Rizqi Taufiqurrahman Rizqi Wahyu Rahmariadi Septian Kevin Aditama Shidiq, Mahfudz Sigi Syah Wibowo Sintha Dwiferma Br Sinurat Suci Imani Putri Surya Adi Purwanto Suyono, Hadi Teguh Utomo Tri Nurwati Ullin Dwi Fajri A. Unggul Wibawa Victor Andrean Wahyu Nur Firdausy Wijono Wijono Wildan Alfi Syahri Wiwied Putra Perdana Yosep Agus Pranoto