Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search
Journal : Jurnal Gizi dan Kesehatan

Pengaruh Pemberian Jenis Minuman Rehidrasi Ditinjau dari Status Gizi terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Atlet Sepak Bola Astuti, Rini Wuri; Kiyatno, Kiyatno; Hanim, Diffah
Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Ilmu Gizi Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Ketersediaan glukosa darah dan glikogen selama latihan atau pertandingan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap performa endurance. Status gizi atlet berpengaruh terhadap komposisi tubuh yang memungkinkan penyimpanan glikogen yang berbeda. Pemberian minuman rehidrasi yang tepat selama latihan atau pertandingan dapat membantu meningkatkan performa atlet dengan mempertahankan kadar glukosa darah dan menunda kelelahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian jenis minuman rehidrasi ditinjau dari status gizi terhadap penurunan kadar gula darah atlet sepak bola.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment pre and post test design menggunakan rancangan penelitian factorial design. Subjek penelitian adalah atlet sepak bola usia 16-19 tahun yang terdaftar di KBIO SMA Negeri Satu Sewon, Kabupaten Bantul, Propinsi Yogyakarta, sebanyak 32 subjek penelitian dipilih menggunakan metode purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan wawancara langsung, pengukuran antropometri, serta pemeriksaan kadar gula darah sebelum dan setelah 45 menit latihan fisik endurance dengan pemberian minuman perlakuan. Data dianalisis dengan uji Anava 2x2 faktorial, nilai signifikansi p<0,05 dan dilanjutkan dengan uji Newman-Keuls.Hasil : Tidak ada perbedaan pengaruh pemberian jenis minuman rehidrasi selama latihan fisik terhadap penurunan kadar gula darah atlet sepak bola (F0 =2,664 < Ft =4,46). Ada perbedaan hasil penurunan kadar gula darah atlet sepak bola berstatus gizi baik dan overweight (F0 =5,277 > Ft =4,46). Selisih rentang dinyatakan signifikan, bahwa penurunan kadar gula darah lebih besar pada atlet berstatus gizi overweight, dibandingkan dengan atlet berstatus gizi baik. Tidak ada interaksi antara pemberian jenis minuman rehidrasi dengan status gizi terhadap penurunan kadar gula darah atlet sepak bola (F0 =0,526 < Ft =4,46).Simpulan : Tidak ada perbedaan pengaruh pemberian minuman berkarbohidrat dan sport drink terhadap penurunan kadar gula darah atlet sepak bola usia 16-19 tahun. Atlet sepak bola usia 16-19 tahun yang berstatus gizi overweight lebih besar penurunan kadar gula darahnya selama latihan fisik endurance dan berbeda bermakna dibandingkan dengan atlet berstatus gizi baik. Tidak ada interaksi antara pemberian jenis minuman rehidrasi dengan status gizi terhadap penurunan kadar gula darah atlet sepak bola usia 16-19 tahun.Kata Kunci : Minuman Rehidrasi, Status Gizi, Penurunan Kadar Gula Darah.
Pengaruh Konseling Gizi di Puskesmas pada Ibu Hamil Trimester III Penderita KEK terhadap Berat Badan Bayi Lahir di Kabupaten Jember Febriyatna, Ayu; Suparyatmo, J B; Hanim, Diffah
Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Ilmu Gizi Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Kekurangan energi kronis (KEK) merupakan kondisi yang sering dijumpai pada ibu hamil. Ibu hamil dengan kondisi KEK dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang dikandungnya sehingga memiliki risiko melahirkan dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Prevalensi kejadian BBLR pada ibu hamil KEK yang tidak mendapatkan konseling gizi secara intensif di kabupaten Jember sebesar 20,1%. Sehingga tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis pengaruh konseling gizi pada ibu hamil trimester III yang menderita KEK terhadap berat badan bayi lahir di Puskesmas Kabupaten Jember.Metode: Jenis penelitian ini quasi exsperimental dengan rancangan “Pretest-Postest Control Group Design". Teknik pengambilan sampel dengan cara purposive sampling didapat 37 responden dengan 18 responden pada kelompok kontrol dan 19 responden pada kelompok konseling. Pengambilan data dengan menggunakan kuesioner dan body scale. Data yang didapat di uji menggunakan Independen Sampel T Test, Mann-Whitney, Chi-Square, Kolmogorov-Smirnov dan Fisher’s Exact Test.­Hasil : Konseling gizi tidak berpengaruh langsung terhadap berat badan bayi lahir dengan p=0,380. Konseling gizi meningkatkan asupan energi dan protein yang dilihat dari nilai p=0,000 dan p= 0.014. TFU (tinggi fundus uteri) berkontribusi 4,681 kali terhadap berat badan lahir (BBL). Berat badan ibu berkontribusi 1,375 kali terhadap berat badan bayi lahir. Asupan energi  dan protein masing-masing berkontribusi 1,003 kali dan 0,961 kali terhadap berat badan bayi lahir.Kesimpulan: Konseling gizi dapat meningkatkan asupan energi dan protein pada ibu hamil trimester III. Konseling gizi tidak berpengaruh terhadap BBL pada ibu hamil KEK trimester III di Puskesmas kabupaten Jember karena TFU, BB ibu hamil, asupan energi dan protein berkontribusi terhadap BBL. Konseling gizi pada ibu hamil KEK trimester III tidak mempunyai dampak terhadap kejadian BBLR karena waktu yang terlalu pendek. Kata Kunci : Konseling Gizi, Berat Badan Bayi Lahir, KEK
Hubungan Pengetahuan Gizi Ibu dan Pola Pemberian MP – ASI dengan Perkembangan Motorik anak stunting usia 12 – 24 bulan di Kota Kupang Loaloka, Meirina Sulastri; Hanim, Diffah; Probandari, Ari Natalia
Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 3, No 1 (2016)
Publisher : Program Studi Ilmu Gizi Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Pengetahuan Gizi ibu merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak. Anak stunting terjadi karena kurang zat gizi dalam jangka lama pada masa janin hingga 2 tahun pertama kehidupan seorang anak. Pola pemberian MP – ASI terlalu dini dapat mengganggu pemberian ASI eksklusif serta meningkatkan angka kesakitan pada bayi. Stunting merupakan keadaan malnutrisi kronik yang berkaitan dengan perkembangan otak anak. Hal ini disebabkan oleh adanya keterlambatan kematangan sel – sel saraf terutama bagian cerebellum yang merupakan pusat koordinasi gerak motorik.Metode : Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan menggunakan desain cross sectional. Subjek penelitian ini adalah anak stunting usia 12 – 24 bulan. Subjek diambil dengan menggunakan teknik total sampling sebanyak 92 anak. Teknik pengumpulan data dengan wawancara langsung, dan pengisian kuesioner pengetahuan gizi, pola pemberian MP – ASI dan perkembangan motorik anak. Data dianalisis dengan uji chi square dan regresi logistik dengan tingkat kepercayaan 95 % ( α = 0,05) dan di olah dengan SPSS 17,0 for windows.Hasil : Jumlah anak stunting berdasarkan status gizi TB/U sebanyak 67 bertubuh pendek (72, 8 % ) dan sangat pendek berjumlah 25 (27,2 % ) dari total anak yang berjumlah 92. Pengetahuan gizi ibu memiliki hubungan dengan perkembangan motorik anak stunting usia 12 – 24 bulan. Pengetahuan gizi ibu yang kurang memiliki risiko sebesar 342 kali dapat mengalami perkembangan motorik anak yang abnormal menurut test Denver II dibandingkan dengan pengetahuan gizi ibu yang baik. Pola pemberian MP – ASI meliputi jumlah asupan, frekuensi pemberian MP – ASI dan Pemberian MP–ASI tidak memiliki hubungan dengan perkembangan motorik anak stunting usia 12 – 24 bulan.Simpulan : Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan gizi ibu dengan perkembangan motorik anak stunting usia 12 – 24 bulan.Kata Kunci : Pengetahuan Gizi Ibu, Pola Pemberian MP – ASI, Perkembangan Motorik anak stunting usia 12 – 24 bulan.
Pengaruh Jenis Permainan Kecil dan Permainan Tradisional Terhadap Penguasaan Ketrampilan Gerak Menurut Jenis Kelamin (Studi pada Anak kelas 4 dan 5 SDN Babadan, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun) Kurniawati, Anita; Kiyatno, Kiyatno; Hanim, Diffah
Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Program Studi Ilmu Gizi Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang : penurunan keterampilan gerak pada anak SD kelas 4 dan 5 yang diakibatkan perubahan permainan kearah gaya hidup sedentary, yaitu permainan dengan komputer dan tablet yang banyak duduk tapi kurang gerak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh jenis permainan kecil dan permainan tradisional terhadap keterampilan gerak berdasarkan jenis kelamin.Metode:  eksperimental dengan rancangan faktorial 2 x 2. Populasi adalah siswa SD Babadan kelas 4 dan 5 sebanyak 72 siswa. Sampel sebanyak 40 siswa yang diambil dengan teknik Purposive Rondom Sampling. Variabel bebas  adalah jenis permainan kecil dan permainan tradisionaal, Variabel artributif yaitu jenis kelamin, dan Variabel terikat (dependen) yaitu keterampilan gerak.Teknik pengumpulan data dengan melakukan permainan kecil dan permainan tradisional serta tes ketrampilan gerak yaitu  menggunaka Basic Motor Ability Test (BMAT). Perlakuan  selama 16 kali pertemuan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis Varians (ANAVA).Hasil : siswa yang mendapatkan jenis permainan kecil mempunyai peningkatan keterampilan gerak yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan jenis permainan tradisional. Siswa laki-laki memiliki peningkatan keterampilan gerak yang lebih baik dari dari pada siswa perempuan. Ada interaksi antara jenis kelamin dan keterampilan gerak.Kesimpulan : ada pengaruh antara jenis permainan kecil dan permainan tradisional terhadap peningkatan  keterampilan gerak (p = 0,000). Ada perbedaan pengaruh antara siswa laki-laki dan siswa perempuan terhadap peningkatan keterampilan gerak (p = 0,03). Ada interaksi antara jenis kelamin terhadap keterampilan gerak, siswa laki-laki lebih baik menggunakan permainan kecil dan siswa perempuan menggunakan permainan tradisional. Kata Kunci: Permainan Kecil, Permainan Tradisional, Ketrampilan Gerak
Pengembangan Model Latihan Memukul Forehand dan Backhand Tenis Meja Permainan untuk Anak Usia 9-11 Tahun (Studi Pengembangan Pada Klub Tenis Meja Di Kota Surakarta) Suhartoyo, Topo; Sugiyanto, Sugiyanto; Hanim, Diffah
Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Ilmu Gizi Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang  model latihan teknik memukul forehand dan backhand tenis meja berbasis permainan didasari oleh kurang optimal dan variasi untuk tingkat pemula yang didominasi anak usia 9-11 tahun serta rendahnya tingkat penguasaan teknik memukul forehand dan backhand di Kota Surakarta. Tujuan penelitian  ini adalah melaksanakan dan mengetahui hasil analisis kebutuhan dan mengembangkan produk awal, melaksanakan dan mengetahui uji ahli dan uji lapangan dan melaksanakan dan mengetahui uji efektivitas produk model latihan memukul forehand dan backhand  tenis meja berbasis permainan pada anak usia 9-11 tahun di Kota Surakarta.Metode pengembangan Research and Development yang dikemukakan oleh Borg dan Gall, penelitian mengadaptasikan prosedur penelitian menjadi tiga tahap yaitu : tahap 1 pendahuluan, tahap 2 uji coba produk dan tahap 3 uji efektivitas produk.Hasil pendahuluan adalah analisis kebutuhan dengan menggunakan metode wawancara dan observasi latihan memukul forehand dan backhand tenis meja pada proses latihan rutin masih kurang optimal dan kurangnya variasi serta rendahnya tingkat penguasaan teknik memukul pada anak usia 9-11 tahun di Kota Surakarta. Latihan memukul forehand dan backhand tenis meja sudah diberikan namun masih banyak anak khususnya usia 9-11 tahun masih kesulitan dalam penguasaan teknik memukul tersebut. Kajian teori terdiri dari permainan tenis meja, teori tentang teknik memukul forehand dan backhand, model latihan memukul forehand dan backhand, belajar gerak, pendekatan permainan, teori latihan, karakteristik usia 9-11 tahun. Tahap uji coba produk dengan menggunakan tiga ahli tenis meja dengan 52 butir pertanyaan dengan hasil 72,05 % dan dapat diinterpretasikan bahwa rancangan produk dapat diuji cobakan pada tahap selanjutnya. Uji coba kelompok kecil menggunakan 4 anak, instrument angket dengan jumlah pertanyaan 30 butir, dengan hasil 88,9 %. Uji coba kelompok besar dengan jumlah 8 anak, instrument angket dengan jumlah pertanyaan 39 butir dengan hasil 76,53 %. Tahap uji efektivitas produk dengan membandingkan dua kelompok, kelompok contoh diberikan perlakuan produk pengembangan dan kelompok kontrol menggunakan perlakuan secara konvensional. Menggunakan pre test dan post test desain, nilai tes awal kelompok contoh adalah forehand dengan hasil 33,9 dan backhand 33,8 sedangkan kelompok kontrol untuk forehand 30 dan backhand 31. Nilai tes akhir pada kelompok contoh untuk forehand  55,7 dan backhand 55,2 sehingga untuk peningkatan untuk forehand 21,8 dan backhand  21,4. Sedangkan pada tes akhir kelompok kontrol didapat hasil untuk forehand 50,2 dan backhand 53,2 sehingga untuk peningkatan forehand 20,2 dan backhand 22,2. Berdasarkan data yang telah diperoleh, kesimpulan dari penelitian pengembangan model latihan berbasis permainan efektif untuk meningkatkan keterampilan memukul forehand dan backhand tenis meja pada anak usia 9-11 tahun.Kata kunci : Tenis Meja, forehand dan backhand, Permainan, Pengembangan, latihan, Anak 9-11 Tahun.
HUBUNGAN STATUS GIZI, ZAT GOITROGENIK, ASUPAN DAN GARAM BERIODIUM DENGAN KADAR EKSKRESI IODIUM URIN PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN BLORA Kunarti, Eny; Sugiarto, Sugiarto; Hanim, Diffah
Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Program Studi Ilmu Gizi Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang. GAKI merupakan masalah kesehatan yang serius mengingat dampaknya yang sangat besar terhadap kelangsungan hidup dan kualitas sumber daya manusia. Kadar iodium dalam urin dianggap sebagai penanda biokimia yang dapat digunakan untuk mengetahui asupan iodium dan status iodium populasi serta adanya defisiensi iodium dalam suatu wilayah atau populasi. Besarnya masalah GAKI di masyarakat salah satunya dapat diketahui dengan melakukan survei pada anak sekolah usia 6-12 tahun yaitu dengan pemeriksaan EIU. Tujuan. Menganalisis hubungan status gizi, zat goitrogenik, asupan dan garam beriodium dengan kadar EIU pada anak SD di Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora. Metode. Desain penelitian analitik observasional dengan rancangan potong lintang. Subjek dalam penelitian ini adalah anak SD usia 9-12 tahun yang duduk di kelas 4, 5 dan 6 dengan sampel sebanyak 97 anak SD yang diambil secara acak dengan metode simple random sampling. Lokasi penelitian di Kecamatan Randublatung, pada bulan Februari - Mei 2016. Status gizi menggunakan indikator IMT/U, asupan iodium menggunakan food recall 3x24 jam, Kadar iodium dalam garam dengan metode titrasi, zat goitogenik dan EIU diambil dari urin sewaktu diukur dengan metode spektrofotometer. Analisis data bivariat menggunakan uji Pearson Correlation dengan p < 0,050. Hasil: Rerata status gizi 0,14 ± 1,25 kg/m2, rerata zat goitrogenik 1,58 ± 1,22 ppm, rerata asupan iodium 0,09±0,16 µg/hr, rerata garam beriodium 78,43 ± 36,65 ppm dan rerata kadar EIU 1065,75 ± 732,95 µ/L. Hubungan status gizi dengan kadar EIU (r= 0,076, p= 0,460). Hubungan zat goitrogenik dengan kadar EIU (r= 0,217, p= 0,032). Hubungan asupan iodium dengan kadar EIU (r= -0,095, p= 0,355). Hubungan garam beriodium dengan kadar EIU (r= 0,50, p= 0,627). Kesimpulan. Ada hubungan yang bermakna antara zat goitrogenik dengan kadar EIU sedangkan status gizi, asupan dan garam beriodium tidak berhubungan secara bermakna dengan kadar EIU pada anak SD. Kata kunci: status gizi, zat goitrogenik, asupan iodium, garam beriodium, kadar EIU
Pengaruh Pendidikan Anemia Gizi Audio Visual dan Leaflet terhadap Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Mengkonsumsi Tablet Fe Serta Kadar Hemoglobin pada Remaja Putri Haryono, Deddi; Hanim, Diffah; Kusnandar, Kusnandar
Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Program Studi Ilmu Gizi Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang : Anemia gizi merupakan masalah gizi utama di dunia termasuk Indonesia, yang disebabkan karena kekurangan zat besi. Adanya prevalensi anemia pada remaja putri 22,7% menurut Kementerian Kesehatan RI (2013), remaja putri sebagai calon ibu hamil dan mengalami menstruasi setiap bulan serta pendidikan anemia gizi selama ini belum dilakukan secara terstruktur di lingkungan SLTA juga tidak mempunyai kebiasaan mengkonsumsi tablet Fe, maka perlu dilakukan pendidikan anemia gizi terkait pengetahuan dan perilaku mengkonsumsi tablet Fe serta pemeriksaan kadar Hemoglobin. Tujuan  penelitian ini untuk menganalisis pengaruh pendidikan anemia gizi audio visual dan atau tanpa leaflet terhadap tingkat pengetahuan dan perilaku mengkonsumsi tablet Fe serta kadar hemoglobin pada remaja putri di Kota Madiun.Metode : eksperimen semu (quasi experiment) dengan pretest posttest group design. Variabel bebas yaitu Pendidikan Anemia Gizi Audio Visual serta Pendidikan Anemia Gizi Audio Visual dan leaflet. Variabel terikat yaitu Tingkat  Pengetahuan Tentang Anemia, Perilaku Mengkonsumsi Tablet Fe dan Asupan Gizi Remaja Putri. Uji statistik paired t-test untuk mengetahui perbedaan pengetahuan  dan perilaku serta kadar hemoglobin sebelum dan sesudah dilakukan intervensi pada kelompok media LCD dengan dan tanpa leaflet (pada kelompok perlakuan yang sama) dan uji independent t-test untuk mengetahui perbedaan pengaruh pendidikan dengan media LCD dan atau tanpa leaflet terhadap pengetahuan dan perilaku serta kadar hemoglobin (pada kedua kelompok perlakuan).Hasil Penelitian : 1). Terdapat pengaruh pendidikan anemia gizi audio visual tanpa leaflet terhadap tingkat pengetahuan (p = 0,000), perilaku minum tablet Fe (p = 0,012) dan asupan protein makanan (p = 0,001); 2). Terdapat pengaruh pendidikan anemia gizi audio visual dengan leaflet terhadap tingkat pengetahuan (p = 0,000), perilaku minum tablet Fe (p = 0,010) dan asupan protein (p = 0,008) serta asupan Fe (p = 0,006); 3). Terdapat perbedaan tingkat pengetahuan (p = 0,005) responden pada pendidikan anemia gizi audio visual tanpa leaflet dibandingkan dengan menggunakan leaflet.Kesimpulan : Terdapat pengaruh pendidikan anemia gizi audio visual tanpa atau dengan leaflet dalam meningkatkan pengetahuan anemia gizi pada remaja putri, perilaku minum tablet Fe dan asupan protein. Terdapat perbedaan tingkat pengetahuan responden pada pendidikan anemia gizi audio visual dibandingkan dengan pada pendidikan anemia gizi audio visual dengan leaflet. Kata kunci : pendidikan anemia gizi audio visual, tingkat pengetahuan, perilaku minum tablet Fe, asupan protein, asupan Fe dan kadar hemoglobin
Pengaruh Suplementasi Besi Terhadap Profil Darah dan Skor Tes Potensi Akademik Pada Mahasiswa AKPER Dharma Husada Kediri Susilowati, Erna; Hanim, Diffah; Ardiyanto, Tonang Dwi
Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Program Studi Ilmu Gizi Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Prevalensi anemia di Indonesia masih tinggi dan perlu penanggulangan khusus dengan intervensi yang tepat. Kadar besi bagi remaja putri sangat dipengaruhi oleh jumlah konsumsinya melalui makanan, bagian yang diserap melalui saluran pencernaan, cadangan zat besi dalam jaringan, ekskresi dan kekebalan tubuh. TujuanPenelitian ini  untuk mengetahui pengaruh suplementasi besi terhadap profil darah dan skor tes potensi akademik mahasiswi AKPER Dharma Husada KediriMetode:Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan rancangan Randomized Control Trial pada populasi mahasiswi AKPER Dharma Husada Kediri. Subjek diambil secara simple random sampling sebanyak 40 mahasiswi dan dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 20 mahasiswi pada kelompok perlakuan A di beri suplementasi 1 tablet zat besi setiap haridan 20 mahasiswi pada kelompok perlakuan B diberi suplementasi 1tablet zat besi setiap minggu selama 6 minggu. Data anemia mahasiswa diperoleh dengan pengambilan sampel darah dan diperiksa profil darahnya di laboratorium Sam Husada Kediri. Data skor potensi akademik diperoleh dari tespotensi akademik BAPPENAS. Data asupan gizi diperoleh dari data food recall 24 jam dan diolah menggunakan nutria survei .Analisis data menggunakan uji paired t tes untuk mengetahui perubahan profil darah pada masing – masing kelompok, independen t test untuk mengetahui perbedaan profil darah antar kelompok dan uji Mann Whitney U test untuk mengetahui perbedaan skor TPA antar  kelompok dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 5%)Hasil:Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prevalensi anemia pada mahasiswi AKPER Dharma Husada Kediri sebesar 44,3%. Suplementasi besi dapat meningkatkan kadar profil darah kedua kelompok (p Hb = 0,000, p eritrosit = 0,000, p MCV = 0,000, p MCH = 0,013 dan p MCHC = 0,003) dan tidak ada perbedaan yang signifikan pada kadar profil darah antar kedua kelompok (p Hb= 0,661, p eritrosit = 0,250, p MCV = 0,413, p MCH = 0,76dan p MCHC = 0,5935). Pemberian suplementasizat besi 1 tablet setiap hari secara signifikan berpengaruh terhadap skor TPA (p = 0,037) sedangkan pemberian suplementasi zat besi 1 tablet setiap minggu tidak berpengaruh terhadap skor TPA (p = 0,075)Kesimpulan:.Pengaruh suplementasi besi terhadap profil darah mahasiswi yang berumur 18 – 20 tahun secara statistic tidak bermakna, sedangkan terhadap skor TPA secara statistic signifikan (p= 0,037). Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memperjelas faktor yang dapat mempengaruhi suplementasi zat besi dalam pencegahan anemia di AKPER Dharma Husada KediriKata Kunci: Anemia, Suplementasi Besi, Mahasiswi, Profil darah,SkorTes Potensi Akademik
Pendidikan Gizi Melalui Permainan Model Ular Tangga Untuk Meningkatkan Kadar Hemoglobin Dan Konsumsi Protein Hewani Bagi Anak Taman Kanak-Kanak Desi, Desi; Hanim, Diffah; Kusnandar, Kusnandar
Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : Program Studi Ilmu Gizi Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKLatar belakang : Masalah anemia adalah masalah gizi yang penting dan banyak ditemui di dunia, termasuk Indonesia (26,4%). Konsumsi protein hewani yang kurang memiliki kemungkinan untuk menderita anemia. Pendidikan gizi pada anak usia dini bertujuan untuk membentuk perilaku gizi menjadi lebih baik. Upaya untuk meningkatkan pengetahuan gizi dapat dilakukakan dengan media yang tepat, menarik, dan mudah dipahami bagi anak diantaranya permainan ular tangga. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh pendidikan gizi melalui permainan model ular tangga untuk meningkatkan konsumsi protein hewani dan kadar hemoglobin bagi anak taman kanak-kanak.Metode: Penelitian ini merupakan experimental menggunakan rancangan pre-post test with control group. Subjek penelitian adalah anak taman kanak-kanak diwilayah Kabupaten Kubu Raya. Penentuan sekolah TK dipilih menggunakan metode simple random sampling. Sebanyak 160 subjek penelitian dipilih dengan menggunakan metode porposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan wawancara langsung, pengukuran antropometri dan pemeriksaan hemoglobin dengan alat Hb Mission. Data dianalisis dengan uji t-independen untuk melihat perbedaan konsumsi protein hewani dan kadar hemoglobin.  Hasil Penelitian : Rata-rata konsumsi protein hewani pada anak taman kanak-kanak sebelum pendidikan gizi kurang dari angka kecukupan gizi yang dianjurkan (58,75%). Sesudah pendidikan gizi angka kecukupan gizi kurang menjadi 42,5%. Kadar hemoglobin normal kedua kelompok penelitian sebelum pendidikan gizi  sebesar 88,13%. Ada peningkatan kadar hemoglobin normal sesudah pelaksanaan pendidikan gizi yaitu 95%. Ada perbedaan konsumsi protein hewani sesudah pendidikan gizi antara kelompok ceramah dan permainan ular tangga (p=0,000). Ada perbedaan peningkatan Hb sesudah pendidikan gizi antara kelompok ceramah dan permainan ular tangga (p=0,000). Terdapat pengaruh secara signifikan antara pendidikan gizi melalui permainan model ular tangga dengan konsumsi protein hewani (p=0,000) dan peningkatan hemoglobin (p=0,000).Simpulan Penelitian : Pendidikan gizi melalui permainan model ular tangga mampu meningkatkan konsumsi protein hewani dan hemoglobin pada anak taman kanak-kanak dibandingkan dengan pendidikan gizi melalui ceramah. Kata kunci : Permainan Ular tangga, Protein Hewani, Kadar Hemoglobin.
Pengaruh Multiple Micronutrient Powder Terhadap Kadar Hemoglobin pada Anak dengan Anemia Usia 6-59 Bulan Basuki, Prastiwi Putri; Murti, Bhisma; Hanim, Diffah
Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Program Studi Ilmu Gizi Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Suplementasi berupa Multiple Micronutrient Powder  lebih baik daripada  memberikan suplementasi Fe saja dalam penanggulangan anemia defisiensi besi, karena penyebab anemia tidak hanya kekurangan Fe tetapi juga kekurangan micronutrient lain seperti riboflavin, asam folat, vitamin C, vitamin A, yang diketahui berperan dalam absorpsi besi dan haematopoeseis. Penelitian ini bertujuan  untuk menganalisis pengaruh Multiple Micronutrient Powder terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada anak dengan anemia usia 6-59 bulan.Metode: Penelitian dilakukan di Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten. Metode penelitian adalah Randomized Control Trial . Anak dengan anemia usia 6-59 bulan dipilih secara random , dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu kelompok yang diberi Multiple Micronutrient Powder dan kelompok lain diberi plasebo. Keduanya diberi perlakuan selama 12 minggu. Kadar hemoglobin diukur sebelum dan sesudah perlakuan.Hasil: Berdasarkan analisis regresi linier ganda didapatkan hasil bahwa Balita dengan anemia yang diberi Multiple Micronutrient Powder rata-rata mempunyai kadar hemoglobin 0.3 g/dL lebih tinggi daripada tanpa Multiple Micronutrient Powder, walaupun  secara statistik tidak signifikan (b = 0.30 ; CI = 95% ; -0.29 s.d 0.89;  p = 0.293).Kesimpulan: Pemberian Multiple Micronutrient Powder pada balita dengan anemia meningkatkan kadar hemoglobin, meskipun secara statistik tidak signifikan. Kata kunci : Anemia, multiple micronutrient powder, kadar hemoglobin