Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Peningkatan Kualitas Layanan Listrik Prabayar Pada Pt. PLN (persero) Wilayah Riau Dan Kepulauan Riau Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) Ghina Zhafirah; Sari Wulandari; Boby Hera Sagita
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak PT. PLN merupakan perusahaan negara yang bergerak dalam pengelolaan tenaga listrik milik negara di Indonesia dengan berkomitmen menjalankan bisnis kelistrikan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham (Misi PT. PLN, 1994). PT. PLN (Persero) mempunyai dua jenis layanan dalam melayani pelanggannya, yaitu layanan listrik pascabayar dan listrik prabayar. Listrik pascabayar adalah jenis layanan listrik yang ketersediaan listrik yang tidak terbatas setiap bulan dan pembayarannya akan dilakukan setiap akhir bulan. Namun hal tersebut menimbulkann permasalahan, masih tingginya jumlah tunggakan piutang pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan rekomendasi peningkatan kualitas pelayanan listrik prabayar pada PT. PLN (Persero) Wilayah Riau dan Kepulauan Riau berdasarkan 11 true customer needs yang diperoleh dari hasil penelitian sebelumnya tentang Perbaikan Kualitas Pelayanan Listrik Prabayar Dengan Menggunakan Integrasi Service Quality dan Model Kano PT. PLN (Persero) Wilayah Riau dan Kepulauan Riau. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quality Function Deployment (QFD) untuk menerjemahkan kebutuhan pelanggan ke dalam karakteristik layanan serta mempertimbangkan kemampuan perusahaan. Metode QFD dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama adalah QFD Iterasi Satu (House of Quality) untuk mengidentifikasi true customer needs dan menentukan karakteristik teknis prioritas. Tahap kedua adalah QFD Iterasi Dua (Part Deployment) untuk menentukan critical part prioritas berdasarkan karakteristik teknis prioritas yang akan dikembangkan. Perumusan rekomendasi dibuat berdasarkan hasil pengolahan data, analisis, brainstorming dengan perusahan dan benchmarking dengan pihak Telkomsel maupun tiket.com. Rekomendasi yang didapatkan dari 11 TCN dan 11 kartek menghasilkan 8 dari 9 critical part yang akan ditingkatkan dan dikembangkan. Kata Kunci: PT. PLN (Persero) Wilayah Riau dan Kepulauan Riau, House of Quality, True Customer Needs, Quality Function Deployment, Part Deployment ABSTRACT PT. PLN is a state company that is engaged in managing state-owned electricity in Indonesia by committing to run an electricity business oriented to customer satisfaction, company members and shareholders (Mission of PT. PLN, 1994). PT. PLN (Persero) has two types of services in serving its customers, namely postpaid electricity services and prepaid electricity. Postpaid electricity is a type of electricity service that has unlimited electricity supply every month and payments will be made at the end of each month. But this raises a problem, there is still a high number of arrears on customer accounts. This study aims to formulate recommendations for improving the quality of prepaid electricity services at PT. PLN (Persero) Riau Region and Riau Islands based on 11 true customer needs obtained from the results of previous research on Improving Prepaid Electricity Service Quality by Using Service Quality Integration and Canoe Model PT. PLN (Persero) Riau and Riau Islands Region. The method used in this study is Quality Function Deployment (QFD) to translate customer requirements into service characteristics and consider the company's capabilities. The QFD method is carried out in two stages. The first stage is QFD House of Qualityto identify true customer needs and determine priority technical characteristics. The second stage is Part Two Deployment QFD to determine priority critical parts based on priority technical characteristics to be developed. The formulation of recommendations is based on the results of data processing, analysis, brainstorming with companies and benchmarking with Telkomsel and Tiket.com. Recommendations obtained from 11 TCN and 11 kartek resulted in 8 out of 9 critical parts that would be improved and developed. Keywords: PT. PLN (Persero) Riau and Riau Islands Region, House of Quality, True Customer Needs, Quality Function Deployment, Part Deployment
Perancangan Kebutuhan Pelanggan Terhadap Layanan Website Inagri Menggunakan Metode Kano Dan Integrasi Electronic Service Quality Raden Farhan Ashadiar; Yati Rohayati; Sari Wulandari
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Inagri (Pertanian Indonesia) dari PT. Insan Agritama Teknologi adalah Platform Pertanian yang memasok produk-produk pertanian dan menyediakan layanan pembelian untuk Hotel, Restoran dan Katering dengan basis online. Dimana Hotel, Restoran dan Katering tersebut dapat membeli bahanbahan mentah untuk keperluan dapur mereka. Pada platform inagri terdapat keluhan pelanggan terhadap layanan websitenya, oleh karena itu pihak inagri perlu untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan terhadap layanan website dan meningkatkan kebutuhan tersebut agar kepuasan pelanggan dapat meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan true customer needs berdasarkan dari voice of customer sehingga didapatkan atribut-atribut kebutuhan yang diprioritaskan untuk ditingkatkan. Penelitian ini menggunakan metode Kano dan integrasi electronic service quality, EServqual digunakan untuk mengetahui dan mengukur tingkat kepuasan pelanggan terhadap layanan website inagri sehingga didapatkan atribut lemah untuk ditingkatkan, sedangkan metode Kano digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing atribut dengan tingkat kepuasan yang diterjemahkan ke dalam kategori Kano. Berdasarkan voice of customer dan studi literatur didapatkan 21 atribut kebutuhan yang kemudian diintegrasikan menggunakan E-Servqual dan metode Kano, sehingga dari 21 atribut tersebut didapatkan 13 atribut kebutuhan yang perlu untuk ditingkatkan. Atribut kebutuhan yang perlu untuk ditingkatkan dan dipenuhi merupakan true customer needs yang akan diidentifikasi dan diberikan rekomendasi. Kata kunci: E-Servqual, Metode Kano, True Customer Needs, Voice of Customer, Inagri
Rancangan Atribut Website Bearpath Menggunakan Metode Integrasi E-servqual Dan Kano Arnol Hendra Manyu; Agus Achmad Suhendra; Sari Wulandari
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Bearpath merupakan salah satu perusahaan yang menjalankan kegiatan usaha dalam bidang fashion khususnya produk sendal yang telah berdiri sejak tahun 2012. Target pasar dari Bearpath yaitu pria dan wanita dengan rentang usia 18 hingga 35 tahun dengan pendapatan menengah hingga menengah keatas. Bearpath memanfaatkan penjualan online (e-commerce) untuk memperluas jangkauan pasar. Berdasarkan hasill survei, terdapat keluhan dan kendala pada layanan website Bearpath. Oleh karena itu, Bearpath perlu mengidentifikasi kebutuhan pelanggan serta meningkatkan kualitas pelayannya agar dapat meningkatkan kepuasan pelanggan. Penelitian ini menggunakan metode E-Servqual dan Model Kano. Terdapat 28 atribut kebutuhan pelanggan yang didapatkan berdasarkan voice of costumer. EServqual digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan terhadap layanan yang diberikan sehingga pada penelitian ini didapatkan 17 atribut kuat dan 11 atribut lemah. Model Kano digunakan untuk mengetahui kategori Kano pada atribut kebutuhan. Dengan mengintegrasikan E-Servqual dan Model Kano menghasilkan rekomendasi atribut yang perlu dipertahankan, dikembangkan, dan ditingkatkan. Berdasarkan hasil integrasi E-Servqual dan Model Kano, didapatkan 11 atribut yang termasuk ke dalam True Customer Needs yang terdiri dari dua atribut direkomendasikan untuk dikembangkan, dan Sembilan atribut direkomendasikan untuk ditingkatkan. Kata Kunci: Atribut Kebutuhan, E-Commerce, E-Servqual, Model Kano, True Costumer Needs, Website Abstract Bearpath is a companies that run business activities in the field of fashion, especially sandals products which have been established since 2012. The target market of Bearpath is men and women with ages ranging from 18 to 35 years with middle to middle income and above. Bearpath utilizes online sales (e-commerce) to expand market reach. Based on survey results, there are complaints and constraints on Bearpath website services. Therefore, Bearpath need to identify customer needs and improve their service quality to increase customer satisfaction. This study uses the E-Servqual and Kano’s Model. There are 28 attributes of costumer needs obtained based on the voice of customer. E-Servqual is used to measure the level of customer satisfaction with services that given, in this study there are 17 strong attributes and 11 weak attributes were obtained. The Kano’s Model is used to find out the Kano category from the needs attribute. By integrating E-Servqual and Kano’s Model produces attribute recommendations that need to be maintained, developed and improved. Based on the results of the integration of E-Servqual and the Kano’s Model, there are 11 attributes included in True Customer Needs consisting of two attributes recommended to be developed, and nine attributes recommended for improvement. Keywords: Needs Attributes, E-Commerce, E-Servqual, Kano’s Model, True Customer Needs, Website
Perancangan Perbaikan Website Tel-u Career Berdasarkan Analisis Kebutuhan Pengguna Menggunakan Integrasi Web Usability Dan Model Kano (studi Kasus Pada Alumni Universitas Telkom) Sevy Safira Handini; Agus Achmad Suhendra; Sari Wulandari
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pusat Pengembangan Karir yang dimiliki oleh Universitas Telkom saat ini disebut dengan Tel-U Career, Tel-U Career saat ini memiliki website dan media sosial aktif guna untuk menunjang pelayanan, khususnya bagi lulusan Universitas Telkom, mahasiswa, dan stakeholder. Namun, sampai saat ini pihak Tel-U Career mendapatkan keluhan sebesar 15% dari total keseluruhan pengguna website Tel-U Career, sehingga perlu dilakukan perancangan perbaikan website dengan mengindentifikasi kebutuhan pengguna terhadap penggunaan website Tel-U Career. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi True Customer Needs dari penggunaan website Tel-U Career menggunakan integrasi Web Usability dan Model Kano sehingga dapat diketahui prioritas kebutuhan pengguna untuk meningkatkan layanan website. Berdasarkan hasil dari wawancara dengan alumni Universitas Telkom untuk menggali Voice of Customer, didapatkan 23 atribut kebutuhan pengguna website Tel-U Career. Kemudian dari hasil penelitian, didapatkan 13 atribut kebutuhan yang belum memenuhi harapan dari pengguna dan Sembilan atribut kebutuhan yang telah memenuhi harapan dari pengguna website Tel-U Career. Berdasarkan hasil integrasi Web Usability dan Model Kano, didapatkan 13 True Customer Needs yang perlu ditingkatkan dan dikembangkan berdasarkan urutan prioritas peningkatan. Dengan demikian, website Tel-U Career dapat melakukan perbaikan dan penigkatan terhadap penggunaan layanan aplikasi secara optimal. Kata Kunci: Pusat Pengembangan Karir, website Tel-U Career, Web Usability, Model Kano, Analisis Kebutuhan, True Customer Needs.
Analisis Kebutuhan Penggunaan Aplikasi Mysmash Apps Menggunakan Integrasi Webqual Dan Model Kano (studi Kasus Pada Nasabah Bank Sampah Di Kota Bandung) Farid Ardika Dasum; Sari Wulandari; Bobby Hera Sagita
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Bank Sampah merupakan suatu sistem pengelolaan sampah kering secara kolektif untuk mendorong masyarakat agar ikut serta didalamnya. Bank sampah pertama kali diterapkan oleh komunitas kalangan masyarakat akan peduli sampah di Indonesia, salah satunya di Kota Bandung. Perkembangan Bank Sampah mengalami perkembangan yang cukup signifikan sehingga diperlukan adanya pengembangan mengenai system penjemputan sampah yang dilakukan oleh nasabah agar dapat melakukan transaksi pengelolaan sampah dengan efektif dan efesien. Aplikasi mySmash diterapkan dalam Teknologi Informasi berbasis mobile yang bertujuan untuk memberikan sumber informasi mengenai Bank Sampah yang berada di sekitar kalangan masyarakat serta jenis sampah anorganik yang dapat dijual ke Bank Sampah di seluruh Indonesia, termasuk Kota Bandung. Namun, dari sejumlah nasabah menggunakan aplikasi mySmash, hamper sekitar 70% nasabah tidak aktif dalam pengelolaan dan transaksi penjemputan sampah melalui aplikasi mySmash, sehingga perlu dilakukan identifikasi kebutuhan pengguna terhadap penggunaan aplikasi ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi True Customer Needs berdasarkan Voice of Customer terhadap penggunaan aplikasi mySmash menggunakan integrasi Webqual dan Model Kano, sehingga dapat diketahui prioritas keutuhan pengguna untuk meningkatkan layanan aplikasi mySmash. Pada hasil penelitian ini terdapat 28 atribut kebutuhan pengguna dari layanan aplikasi mySmash dimana terdapat 17 atribut kebutuhan yang belum memenuhi harapan pengguna dan 11 atribut kebutuhan yang telah memenuhi harapan pengguna. Berdasarkan hasil integrasi Webqual dan Model Kano, didapatkan 17 True Customer Needs yang perlu ditingkatkan dan dikembangkan berdasarkan urutan prioritas peningkatan terhadap penggunaan layanan aplikasi secara optimal serta untuk diidentifikasi dan diberikan rekomendasi. Kata kunci : Bank Sampah, Aplikasi mySmash, Webqual, Model Kano, True Customer Needs Abstract Bank Sampah is a collective dry waste management system to encourage the community to participate in it. The garbage bank was first applied by the community of people who would care about garbage in Indonesia, one of them in the city of Bandung. The development of the Bank Sampah has experienced significant development so that it is necessary to develop a garbage picking system carried out by customers in order to be able to conduct waste management transactions effectively and efficiently. The mySmash application is implemented in a mobile-based Information Technology which aims to provide a source of information about Bank Sampah located around the community as well as types of inorganic waste that can be sold to Bank Sampah throughout Indonesia, including the City of Bandung. However, from a number of customers using the mySmash application, almost 70% of customers are inactive in management and garbage pick-up transactions through the mySmash application, so it is necessary to identify user needs for the use of this application. This study aims to identify the True Customer Needs based on Voice of Customer on the use of the mySmash application using Webqual integration and the Kano Model, so that the priority of user integrity can be identified to improve the mySmash application service. In the results of this study there are 28 attributes of the user needs of the mySmash application service where there are 17 attributes of needs that have not met the expectations of users and 11 attributes of needs that have met user expectations. Based on the results of the Webqual and Kano Model integrase, 17 True Customer Needs are needed that need to be improved and developed based on the order of priority for the optimal use of application services and to be identified and given recommendations. Keywords: Waste Bank, mySmash Application, Webqual, Kano Model, True Customer Needs
Perancangan Komunikasi Pemasaran Inagri Menggunakan Metode Benchmarking Dan Analitycal Hierarchy Process (Ahp) (Studi Kasus: Pt. Insan Agritama Teknologi) Rizqi Ghani Faturrahman; Budhi Yogaswara; Sari Wulandari
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak PT Insan Agritama Teknologi merupakan sebuah perusahaan supplier bahan pangan berbasis e-commerce yang bernama Inagri yang berdiri pada tahun 2015, kantor Inagri terletak di Jalan Kacapi no 24, Bandung. Inagri menggunakan model bisnis b2b yaitu bussines to bussines yang dimana pelanggan nya merupakan restoran, katering dan hotel di daerah Bandung, bahan pangan yang diproduksi inagri ialah sayuran buah-buahan dan daging olahan. Sampai saat ini sales revenue Inagri belum dapat mencapai target yang telah ditentukan pada tiap bulannya dikarenakan Inagri belum dapat menjangkau kota Bandung secara luas karena kebanyakan pemilik restoran, katering dan hotel masih lebih percaya dengan pasar dan petani lokal. Oleh karena itu diperlukannya perbaikan pada program komunikasi pemasaran Inagri agar dapat meningkatkan volume penjualan dan memperluas jangkauan konsumen. Penelitian ini menggunakan metode benchmarking untuk membandingkan kinerja program komunikasi pemasaran yang telah dilakukan oleh Inagri dengan program komunikasi pemasran partner benchmark dalam bidang yang sama dengan memiliki keunggulan dalam sisi program komunikasi pemasarannya. Dalam menentukan partner benchmark terbaik untuk Inagri dilakukan dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Setelah didapatkan partner benchmark terbaik untuk Inagri dilakukan identifikasi pada program komunikasi pemasaran yang telah dilakukan, dan langkah selanjutnya melakukan identifikasi gap yang bertujuan untuk menemukan perbedaan antara masing program komunikasi pemasaran yang telah dilakukan Inagri dan partner benchmark, dan langkah terakhir yaitu menentukan target perbaikan untuk program komunikasi pemasaran yang baru bagi Inagri diusulkan berdasarkan kemampuan sumber daya yang dimiliki oleh Inagri.. Kata kunci: Program Komunikasi Pemasaran, Benchmarking, Analytical Hierarchy Process Abstract PT Insan Agritama Teknologi is an e-commerce based food supplier company named Inagri which was established in 2015, the Inagri office is located on Jalan Kacapi No. 24, Bandung. Inagri uses the b2b business model, which is bussines to business, where its customers are restaurants, catering and hotels in the Bandung area, the food produced by inagri is processed fruits and meat vegetables. Until now, Inagri sales revenue has not been able to reach its predetermined targets every month because Inagri has not been able to reach the city of Bandung widely because most restaurant owners, caterers and hotels still believe in the market and local farmers. Therefore, the need for improvement in Inagri's marketing communication program in order to increase sales volume and expand consumer reach. This study uses a benchmarking method to compare the performance of marketing communications programs that have been carried out by Inagri with a benchmark partner partner communication program in the same field by having an advantage in terms of its marketing communication program. In determining the best benchmark partner for Inagri, it is conducted using the Analytical Hierarchy Process (AHP) method. After getting the best benchmark partner for Inagri, it was identified in the marketing communication program that had been carried out, and the next step was to identify a gap aimed at finding differences between the marketing communication programs that Inagri had and the benchmark partners, and the final step was determining the improvement targets for the program new marketing communications for Inagri are proposed based on the capacity of the resources owned by Inagri. Keywords: Marketing Communication Program, Benchmarking, Analytical Hierarchy Process
Perancangan Kebutuhan Layanan Pada Mobile Application Mybluebird Menggunakan Integrasi Metode E-service Quality Dan Model Kano Putri Fatimah Suri Oktavia; Sari Wulandari; Meldi Rendra
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Blue Bird Group merupakan sebuah perusahaan milik Indonesia yang didirikan pada tahun 1972 dan bergerak dalam bidang transportasi. Layanan utama yang disediakan oleh Blue Bird Group adalah taksi. Blue Bird Group merupakan salah satu perusahaan jasa transportasi taksi yang sangat terkenal di Indonesia. Karena namanya yang sudah sangat dikenal masyarakat, Blue Bird Group terdorong untuk terus menjadi jasa transportasi terbaik dan memberikan kemudahan transportasi offline bagi masyarakat dalam beraktifitas sehari-hari. Blue Bird Group merilis aplikasi berbasis mobile yang dinamakan myBlueBird. Berdasarkan survei yang dilakukan, aplikasi myBlueBird tertinggal jauh dibawah aplikasi yang dimiliki oleh kompetitor serupa. Oleh karena itu, pihak Blue Bird Group harus melalukan perbaikan pada aplikasi myBlueBird. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan merancang True Customer Needs dari aplikasi myBlueBird dengan menggunakan integrasi metode E-Service Quality dan Model Kano. Berdasarkan pengolahan data EService Quality dihasilkan 30 atribut kebutuhan yaitu 15 atribut kuat dan 15 atribut lemah. Sedangkan berdasarkan pengolahan data Model Kano dihasilkan 3 atribut berkategori attractive (A), 18 atribut berkategori must be (M) dan 9 atribut berkategori one dimensional (O). Pada hasil pengolahan data metode E-Service Quality dan Model Kano, dilanjutkan dengan integrasi metode E-Service Quality dan Model Kano yang menghasilkan true customer needs. Selanjutnya dilakukan rekomendasi untuk pihak Blue Bird Group. Rekomendasi untuk pihak Blue Bird Group ialah menyediakan fitur chat, informasi tanya jawab, informasi waktu penindaklanjutan keluhan, informasi promosi, notifikasi dan menyediakan kompensasi. Kata kunci: Aplikasi myBlueBird, E-Service Quality, Model Kano, True Customer Needs, rekomendasi
Perancangan Perbaikan Kualitas Layanan Pada Store Mischief Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment Romy Seftivani Anggita Putri; Yati Rohayati; Sari Wulandari
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mischief merupakan merk dari suatu usaha yang memproduksi celana jeans di Indonesia untuk pria dan wanita usia 17 -40 tahun. Mischief saat ini melebarkan bisnisnya dibidang fashion berupa jaket, baju, sweaters, sabuk dan topi. Berdasarkan wawancara dengan chief executife officer (CEO), Perusahaan memiliki dua sistem penjualan online dan offline. Perusahaan juga mengembangkan website untuk pemasaran dan penjualan produk pada sistem online. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan rekomendasi peningkatan layanan pada store Mischief berdasarkan True customer needs yang diperoleh dari hasil penelitian sebelumnya tentang Perancangan Kebutuhan Pelanggan Terhadap Layanan Pada Store Mischief Menggunakan Integrasi Service Quality Dan Model Kano. Penelitian ini menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD) untuk menerjemahkan kebutuhan pelanggan kedalam karakter layanan dan kemampuan perusahaan. QFD terdiri dari dua tahap yaitu QFD iterasi yang menerjemahkan true customer need menjadi karakteristik teknis. QFD iterasi dua yang menjabarkan dari karakteristik teknis menjadi critical part. Kata Kunci: Quality Function Deployment (QFD), karakteristik teknis, true customer needs, critical part.
Perancangan Positioning Mynet Berdasarkan Perceptual Mapping Dengan Metode Multidimensional Scaling Della Azka Dwigifari; Sari Wulandari; Boby Hera Sagita
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

MyNet merupakan salah satu internet service provider yang berada di Kabupaten Bandung. MyNet memiliki beberapa gejala permasalahan diantaranya awareness pengguna internet terhadap merek MyNet, rendahnya tingkat diferensiasi dengan brand lain dan rendahnya penjualan maka disimpulkan brand MyNet dikatakan lemah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui positioning MyNet diantara kompetitornya di Bandung berdasarkan Multidimensional Scaling. Atribut yang digunakan dalan penelitian ini adalah harga berlangganan paket, kesesuaian paket kuota dengan kebutuhan, promosi yang menarik, kecepatan bandwidth, jangkauan area yang luas, pelayanan customer service dengan pelanggan, popularitas merek, kecepatan akses internet, kecepatan download dan upload, kestabilan kecepatan, keandalan jaringan, sistem pengamanan jaringan, kemudahan mengubah paket berlangganan, kemudahan registrasi dan layanan, kecepatan penanganan komplain pelanggan, kemudahan mendapatkan produk. Sampel penelitian ini berjumlah 240 responden pengguna internet service provider. Melalui perceptual mapping didapatkan MyNet menepati wilayah yang sama dengan Nethost, Melsa, dan CIFO. Pesaing utama dari MyNet yaitu Nethost. Pada penelitian ini CIFO menepati posisi paling unggul pada wilayah ini dan dijadikan acuan untuk penyusunan perbaikan posisi dengan keunggulan yang dimiliki MyNet adalah kemudahan mengubah paket berlangganan dan kecepatan penanganan komplain pelanggan Kata Kunci: Positioning, Intenet Service Provider, Perceptual Mapping dan Multidimensional Scaling
Analisis Kebutuhan Produk Sandal Hoko Pada Bearpath Dengan Menggunakan Integrasi Product Quality Dan Model Kano Trisyan Admaja Kuncoro; Agus Achmad Suhendra; Sari Wulandari
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Bearpath adalah salah satu industri kreatif yang bergerak pada bidang Fashion. Berdiri sejak tahun 2012, Bearpath memproduksi sandal dan berlokasi di kota Bandung, Jawa Barat. Bearpath memproduksi sandal yang memiliki perpaduan dengan gaya outdoor yang kuat dan kokoh tapi juga nyaman dan kasual ketika dipakai santai. Konstruksi yang ada pada setiap produk sandal Bearpath terinspirasi dari teknologi yang ada pada sepatu lari (running shoes) yang memadukan kualitas fisik dan nyaman di kaki. Setiap detil produk Bearpath dibuat dengan material yang memiliki kualitas baik. Sehingga seperti perpaduan antara sandal gunug yang kokoh dengan sepatu lari yang kuat dan nyaman. Pada saat meluncurkan produknya, ada beberapa keluhan yang menunjukan ketidakpuasan pelanggan terhadap salah satu produk sandal Bearpath yaitu sandal Hoko. Bearpath harus dapat mengetahui dan menyediakan produk yang memenuhi kebutuhan pelanggan agar dapat bertahan di pasar penjualan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kebutuhan pelanggan pada produk sandal Hoko Bearpath yang termasuk kedalam True Customer Needs menggunakan integrasi Product Quality dan Model Kano, sehingga dapat diketahui kebutuhan pelanggan untuk meningkatkan kualitas produk sandal Hoko Bearpath. Pada penilitan ini terdapat 25 atribut kebutuhan pelanggan berdasarkan Voice of Customer dari kualitas produk sandal Hoko Bearpath, dimana terdapat 12 atribut kebutuhan yang telah dapat memenuhi harapan pelanggan dan 13 atribut kebutuhan yang belum dapat memenuhi harapan pelanggan. Berdasarkan hasil integrasi Product Quality dan Model Kano, didapat 13 atribut yang termasuk kedalam True Customer Needs yang perlu ditingkatkan dan dikembangkan. Kata Kunci: Kebutuhan Pelanggan, Sandal Hoko, Product Quality, Model Kano, True Customer Needs Abstract Bearpath is one of the creative industries engaged in the field of Fashion. Established in 2012, Bearpath produces sandals and is located in the city of Bandung, West Java. Bearpath produces sandals that have a combination of outdoor styles that are strong and sturdy but also comfortable and casual when worn casually. The construction of each Bearpath sandal product is inspired by the technology that is in running shoes (running shoes) that combine physical quality and comfort on the feet. Every detail of Bearpath products is made with materials that have good quality. So that it is like a blend of sturdy gunug sandals with strong and comfortable running shoes. At the time of launching the product, there were several complaints that showed customer dissatisfaction with one of the Bearpath sandals products, namely Hoko sandals. Bearpath must be able to know and provide products that meet customer needs in order to survive in the sales market. The purpose of this study was to find out the customer needs of Hoko Bearpath sandals products included in the True Customer Needs using the integration of Product Quality and Kano Models, so that customers' needs can be identified to improve the quality of Hoko Bearpath sandals products. In this study there are 25 attributes of customer needs based on Voice of Customer from the quality of Hoko Bearpath sandals products, where there are 12 attributes of needs that have met customer expectations and 13 attributes of needs that have not been able to meet customer expectations. Based on the results of the integration of the Product Quality and the Kano Model, 13 attributes were included in the True Customer Needs that needed to be improved and developed. Keywords: Customer Needs, Hoko Sandal, Product Quality, Kano Model, True Customer
Co-Authors Abd. Karim Basir Ade Mulyono Agung Pramasatya Agus Achmad Suhendra Almira Fawnia Alviera Suci Damayanti Andika Bayu Andrea Dewi Linggani Annisa Falimantik Anwar Firdaus Ash-shiddiq Ardian Cahya Utama Arnol Hendra Manyu Atya Nur Aisha Aulia Ananta Siregar Bobby Hera Sagita Boby Hera Sagita Budhi Yogaswara Budi Praptono Chairul Hazmi Daffa Raihan Dityo Dani Aji Pratama Daru Bintang Perkasa Della Azka Dwigifari Dewa Ayu Putu Indah Prabasari Dia Dhonnimuh BKL Diningtyas Anisarahma Eliza Anggraini Joefatha Endang Chumaidiyah Erlangga Femayuga Femayuga Esa Purnama Fadila Rahmasari Farhan Ihza Imran Farid Ardika Dasum Fauzia Latifa Ainaya Fitra Akbarokah Geofani Andreyana Badrun Ghina Atha Ghina Zhafirah Hagie Pradivio Harry Nurmi Suari Husni Amani I Made Agung Sagita Astiwiguna Iftitah Noor Pratomo Ika Arum Puspita Ika Puspita Ima Normalia K Ima Normalia Kusmayanti Ivan Ashiva Khalif Abdul Aziz Leo Cahya Trias Putra Rachman Litasari Widyastuti Suwarsono Luthfi Faqihuddin Mulyana Mardhiyyah Mardhiyyah Maria Dellarosawati Idawicaksakti Maria Dellarosawati Idawicasakti Meilana Fatharany Meldi Rendra Mentari Hardyaningrum Mohamad Subkhi Priono Muchammad Izdihar Zalfa Aulia Muhammad Arfidh Muhammad Arya Furqon Muhammad Athfal Muhammad Firdho Muhammad Firmansyah Putra Muhammad Giga Rizky Arsyadi Muhammad Iqbal Muhammad Januar Rasyid Muhammad Rafi Rupiantoro Muhammad Ravi Ismail Muhammad Reza Muhammad Rizky Hasya Muhammad Zamzam Nihan Ufaira Rizagana Nirwan Aprido Nur Atikah Nur Shiyaam Nurdinintya Athari Supratman Nurul Fauziah Nuryskha Nuryskha Putra Fajar Alam Putri Aprilia Putri Fatimah Suri Oktavia R. Yuan Abdiel Gama Bandoro Raden Farhan Ashadiar Raditya Artha Prasetyo Reza Dinar Ekananda Reza Fajrul Rahmadi Reza Gilang Pramono Ridho Fadrian Putra Rika Rachmawati Putri Rio Aurachman Rizky Alif Pratama Rizqi Ghani Faturrahman Romy Seftivani Anggita Putri Rosad Ma’ali El Hadi Rosad Ma’ali El Hadi Sevy Safira Handini Shinta Hidayat Sindy Sinthia Dewi Siti Fatimah Zainatun Nisa Tara Aldiera Timmy Permana Putra Trigo Septia Trisyan Admaja Kuncoro Wawan Tripiawan Widia Zulhafizah Yandri Illham ZR Yati Rohayati Yulian Mutiara Yunita Dewi Trianawati