Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search
Journal : E-Jurnal Medika Udayana

PERBANDINGAN SELISIH KADAR GLUKOSA DARAH PUASA DAN DUA JAM POST-PRANDIAL TERHADAP PEMBERIAN NASI BERAS PUTIH, NASI BERAS MERAH, DAN NASI BERAS HITAM PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus L.) GALUR Swiss webster Ni Made Dwi Putri Nadi; I Wayan Surudarma; Desak Made Wihandani; I Wayan Gede Sutadarma; Agung Nova Mahendra
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 2 (2021): Vol 10 No 02(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i2.P08

Abstract

Peningkatan penderita hiperglikemia memerlukan perhatian khusus dalam pendekatan diet agar kadar glukosa tubuh tidak meningkat drastis. Nasi beras merah dan nasi beras hitam memiliki serat serta antosianin yang lebih tinggi dibandingkan nasi beras putih sehingga sangat disarankan karena memberikan keuntungan fisiologis bagi tubuh. Rancangan penelitian ini adalah randomize pre-post test with control group design dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Sampel penelitian sebanyak 28 mencit jantan dengan usia 2-3 bulan. Instrumen yang digunakan adalah glukometer. Tujuan penelitian yakni untuk mengetahui perbandingan selisih kadar glukosa darah puasa dan dua jam post-prandial terhadap pemberian nasi beras putih, nasi beras merah, dan nasi beras hitam pada mencit jantan (Mus musculus L.) galur Swiss webster. Data dianalisis menggunakan software SPSS versi 25 dengan uji Anova. Hasil penelitian menunjukkan nilai signifikasi pada selisih kelompok glukosa darah dua jam post-prandial dengan glukosa darah puasa adalah 0,000 (p<0,005). Disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara perbandingan selisih kadar glukosa darah puasa dan dua jam post-prandial terhadap pemberian nasi beras putih, nasi beras merah, dan nasi beras hitam pada mencit jantan (Mus musculus L.) galur Swiss webster. Kata Kunci: Nasi Beras Putih, Nasi Beras Merah, Nasi Beras Hitam
THE ROLE OF ENDOTHELIAL PROGENITOR CELLS ON VASCULAR REGENERATION PROCESS Katrin **; Desak Made Wihandani
E-Jurnal Medika Udayana vol 2 no5(2013):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.358 KB)

Abstract

Background: Endothelial progenitor cells (EPCs) possesses an enormous potential in regenerating   blood   vessels   and   maintain   its   integrity   and   elasticity   through angiogenesis, vasculogenesis, and neovascularization, mainly during reperfusion after ischemia. However, to date, there has been no universal consensus regarding the precise definition of EPCs due to highly variable cell-based research in this growing field. Aim of study: This review aims to elucidate the various approach to classify EPC subtypes. Moreover, we also elaborate the EPCs signaling mechanism, comprising the cytokines  and  growth  factors  involved  in  EPCs  receptor  expression,  migration, adhesion, invasion, and differentiation process into mature endothelial cells. Method: This review summarizes the contemporary EPCs subtype classification as well as their role in neovascularization and endothelial regeneration through extensive literature discoveries and synthesis, comprising mainly research articles. Results: EPCs classification can be derived from several approaches, including in vitro adhesion assay, antigen surface markers, cellular morphology, specific characteristics (non-ingestion), and ability to form tube in vitro and blood vessels in vivo. EPCs mainly are derived bone marrow and mobilized during ischemia and inflammation. A number of cytokines and growth factors have been known to induce. Conclusion: EPCs play a crucial role in neovascularization and angiogenesis process in times  of  ischemia  or  inflammation.  However,  to  date,  there  has  been  no  precise definition regarding EPCs identity. Its identity must be ideally confirmed and unified in a single international consensus before stepping further into a more sophisticated therapeutic strategies by utilizing these cell-based technology.  
HUBUNGAN LINGKAR PERUT TERHADAP KADAR GULA DARAH MENGGUNAKAN TES TOLERANSI GLUKOSA ORAL PADA REMAJA AKHIR Anak Agung Ngurah Krisnanta Adnyana; I Wayan Surudarma; Desak Made Wihandani; I Wayan Gede Sutadarma; I Nyoman Wande
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 9 (2021): Vol 10 No 09(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i9.P15

Abstract

Obesitas menjadi salah satu faktor utama dari peningkatan penyakit tidak menular secara global. Di Indonesia sendiri, prevalensi obesitas sentral pada umur 15 tahun ke atas terus mengalami peningkatan, secara berurutan pada tahun 2007, 2013, 2018 yaitu 18,8; 26,6; dan 31,0. Peningkatan lemak visceral berkaitan dengan terjadinya metabolik yang abnormal, seperti penurunan toleransi glukosa dan penurunan sensitivitas insulin sehingga menyebabkan peningkatan kadar gula darah, yang mana merupakan faktor risiko dari terjadinya diabetes. Dalam upaya memprediksi kejadian diabetes mellitus tipe 2, lingkar perut merupakan predictor yang lebih baik dibandingkan IMT terhadap kejadian dari diabetes melitus tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lingkar perut terhadap kadar gula darah pada remaja akhir. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan menggunakan metode potong lintang. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan consecutive sampling, yang diambil berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi pada populasi. Keseluruhan subjek penelitian berjumlah 70 responden. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan bermakna antara lingkar perut terhadap kadar gula darah puasa (p=0,000) dengan korelasi sedang (r=0,440), dan adanya hubungan yang bermakna antara lingkar perut terhadap kadar gula darah 2 jam pasca pembebanan glukosa (p=0,030) dengan korelasi lemah (r=0,259). Kesimpulan dari penelitian ini bahwa terdapat hubungan lingkar perut terhadap kadar gula darah menggunakan tes toleransi glukosa oral pada remaja akhir. Kata Kunci: lingkar perut, diabetes melitus, tes toleransi glukosa oral
HUBUNGAN MINUM KOPI SECARA RUTIN DALAM JANGKA WAKTU LIMA TAHUN ATAU LEBIH TERHADAP TEKANAN DARAH PENDUDUK DI KOTA DENPASAR Anthony Wijaya; I Wayan Surudarma; Desak Made Wihandani; I Wayan Gede Sutadarma
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 1 (2021): Vol 10 No 01(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i1.P18

Abstract

ABSTRAK Kopi ialah salah satu minuman non-alkoholik yang dikonsumsi secara luas di masyarakat. Peningkatan tekanan darah karena mengonsumsi kopi disebabkan oleh kafein dengan mengikat reseptor adenosin, mengaktivasi sistem saraf simpatik, dan meningkatkan produksi hormon kortisol. Penelitian berikut ini memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan antara durasi minum kopi serta frekuensi minum kopi terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik penduduk di Denpasar. Penelitian berikut dikategorikan sebagai analitik observasional dengan menggunakan metode potong lintang yang menggunakan 100 sampel. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan hubungan lemah antara durasi minum kopi dan frekuensi minum kopi terhadap tekanan darah sistolik dengan nilai signifikansi yaitu 0,007 dan 0,044 serta koefisien korelasi R berturut-turut menunjukan nilai 0,266 dan 0,201. Namun, tidak ditemukannya hubungan bermakna terhadap tekanan darah diastolik dengan nilai signifikansi sebesar 0,652 dan 0,082 serta koefisien korelasi R berturut-turut menunjukan nilai 0,045 dan 0,174. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan minum kopi secara rutin dalam jangka waktu lima tahun atau lebih terhadap tekanan darah penduduk di Kota Denpasar. Kata kunci: kopi, sistolik, diastolik
HUBUNGAN ANTARA OBESITAS DENGAN PREVALENSI DISMENOREA PRIMER PADA MAHASISWI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA Avissia Zivanna; Desak Made Wihandani
E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 5 (2017): E-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.41 KB)

Abstract

Dismenorea primer adalah rasa nyeri kram pada perut bagian bawah saat menstruasi tanpa adanya penyakit pada pelvis, yang dapat disebabkan oleh karena aktivitas prostaglandin, PGF2?. Prevalensi dismenorea di seluruh dunia adalah 90% remaja dan lebih dari 50% wanita menstruasi, sedangkan di Indonesia 54,89%. Dismenorea terbukti berhubungan dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) yang lebih besar karena adanya jaringan adiposa berlebih yang menyebabkan hiperplasia pembuluh darah pada organ reproduksi wanita sehingga menimbulkan gangguan pada aliran darah menstruasi dan muncullah dismenorea primer. Hasil-hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa hubungan IMT dan dismenorea tidak konsisten. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan angka kejadian dismenorea berdasarkan IMT dan mendapatkan informasi tentang hubungan antara obesitas dan dismenorea. Penelitian ini menggunakan studi analytical case control dan dilakukan di Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia, mulai bulan Agustus hingga Desember 2014. Penelitian ini menggunakan teknik consecutive sampling sehingga terpilih 42 mahasiswi dengan IMT normal dan 42 mahasiswi obesitas dari Fakultas Kedokteran Universitas Udayana angkatan 2013 yang bersedia menjadi sampel dan mengisi kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan dismenorea primer lebih banyak terjadi pada mahasiswi obesitas (78,6%) dibandingkan pada IMT normal (71,4%). Penelitian ini menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara IMT dengan dismenorea primer (p>0,05) dan hanya riwayat dismenorea dalam keluarga yang memiliki hubungan secara signifikan dengan dismenorea primer (p<0,05). Kesimpulan yang didapatkan adalah IMT tidak mempengaruhi angka kejadian dismenorea primer (p>0,05).
HUBUNGAN LINGKAR PERUT TERHADAP KADAR GULA DARAH MENGGUNAKAN TES TOLERANSI GLUKOSA ORAL PADA REMAJA AKHIR Anak Agung Ngurah Krisnanta Adnyana; I Wayan Surudarma; Desak Made Wihandani; I Wayan Gede Sutadarma; I Nyoman Wande
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 10 (2021): Vol 10 No 10(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i10.P09

Abstract

Obesitas menjadi salah satu faktor utama dari peningkatan penyakit tidak menular secara global. Di Indonesia sendiri, prevalensi obesitas sentral pada umur 15 tahun ke atas terus mengalami peningkatan, secara berurutan pada tahun 2007, 2013, 2018 yaitu 18,8; 26,6; dan 31,0. Peningkatan lemak visceral berkaitan dengan terjadinya metabolik yang abnormal, seperti penurunan toleransi glukosa dan penurunan sensitivitas insulin sehingga menyebabkan peningkatan kadar gula darah, yang mana merupakan faktor risiko dari terjadinya diabetes. Dalam upaya memprediksi kejadian diabetes mellitus tipe 2, lingkar perut merupakan predictor yang lebih baik dibandingkan IMT terhadap kejadian dari diabetes melitus tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lingkar perut terhadap kadar gula darah pada remaja akhir. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan menggunakan metode potong-lintang. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan consecutive sampling, yang diambil berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi pada populasi. Keseluruhan subjek penelitian berjumlah 70 responden. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan bermakna antara lingkar perut terhadap kadar gula darah puasa (p=0,000) dengan korelasi sedang (r=0,440), dan adanya hubungan yang bermakna antara lingkar perut terhadap kadar gula darah 2 jam pasca pembebanan glukosa (p=0,030) dengan korelasi lemah (r=0,259). Kesimpulan dari penelitian ini bahwa terdapat hubungan lingkar perut terhadap kadar gula darah menggunakan tes toleransi glukosa oral pada remaja akhir. Kata Kunci: lingkar perut, diabetes melitus, tes toleransi glukosa oral
HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWI KELAS XI DI SMAN I ABIANSEMAL BADUNG Ketut Ayu Hartarani Prasetya; Desak Made Wihandani
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 1 (2019): Vol 8 No 1 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.659 KB)

Abstract

Anemia masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia termasuk di Bali. Anemia defisiensi besi merupakan anemia defisiensi gizi yang paling lazim terjadi di negara-negara di dunia. Golongan yang rentan terhadap anemia adalah anak-anak, remaja putri, ibu hamil, pekerja rendahan dan penghuni lingkungan yang buruk. Defisiensi besi sebagai penyebab anemia terbanyak mengakibatkan kadar hemoglobin sebagai media transport oksigen dalam darah akan berkurang, sehingga bisa mengurangi laju metabolisme sel dan berpengaruh negatif terhadap perkembangan psikomotor serta intelektual seseorang sehingga terjadi penurunan produktivitas kerja maupun kemampuan konsentrasi belajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara anemia dengan pengaruhnya terhadap indeks prestasi belajar siswi kelas XI SMAN I Abiansemal. Penelitian ini merupakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswi kelas XI SMAN I Abiansemal, berjumlah 213 orang. Kadar hemoglobin diperiksa dengan metode cyanmethHb dengan spectrophotometer. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa jumlah siswi yang mengalami anemia berjumlah 10 orang (4,7%) sedangkan yang tidak anemia berjumlah 203 orang (95,3%). Prestasi belajar 213 siswi ada pada kategori baik (66,2%) sedangkan sisanya pada kategori kurang (33,8%). Siswi yang mengalami anemia dengan prestasi kurang sebanyak 6 orang (5,3%) dan siswi dengan prestasi baik sebanyak 4 orang (3,5%), sedangkan siswi yang tidak anemia dengan prestasi kurang sebanyak 66 orang (30,9%) dan siswi dengan prestasi baik sebanyak 137 orang (64,3%). Didapatkan hubungan prestasi belajar yang sangat lemah antara siswi yang anemia dengan yang tidak anemia, tetapi secara statistik tidak bermakna dengan p=0,091 (p>0,05). Kata Kunci: Kadar Hemoglobin (Hb), Prestasi Belajar.
PROFIL GULA DARAH PARA ORANG DENGAN DIET VEGETARIAN DI KOTA DENPASAR Ni Made Ayu Adnyani; Desak Made Wihandani; Ida Ayu Dewi Wiryanthini
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 4 (2021): Vol 10 No 04(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i4.P14

Abstract

ABSTRAKz Gaya hidupzvegetarian telah berkembang pesatzselama bertahun-tahun yang berawalzdari suatuzkebutuhan seseorang baikzkarena agama maupun alasan kesehatan. Diet vegetarian disinyalir dapatzmempertahankan kadar gula (glukosa) zdarah dalam batas normal dan menurunkan beberapa komponenzsindrom metabolik karena polazkonsumsi jangka panjang pada penganut vegetarian biasanyaztinggi serat dan rendahzenergi. Penelitianzini bertujuan untuk mengetahuizkadar gula (glukosa) darahzpada orang dengan dietzvegetarian di KotazDenpasar. Penelitian ini dilakukan dengan metodezdeskriptif menggunakan studizcross-sectional, dengan sampel penelitian berjumlah 43 orang telah menjalani diet vegetarian lebih dari 1 tahun dari populasi terjangkau berdasarkan kriteriazinklusi danzeksklusi. Pengukuran kadar gulaz (glukosa) darah menggunakan alat glucometer, danzdilakukan sekali pengukuran. Pengolahan data dilakukan dengan program perangkat lunak komputer dan dianalisis secarazunivariat. Kadar gula (glukosa) darah puasa maksimum dari sampel adalah 145 mg/dl dan minimum 78 mg/dl. Rata-rata kadar gula (glukosa) darah puasa adalah 100,21±14,93 mg/dl. Sebanyak 25 orang (58,2%) sampel memiliki kadar gula (glukosa) darah puasa normal <100 mg/dl; 14 orang (32,5%) memiliki kadar gula (glukosa) darah pre-diabetes 100–125mg/dl dan 4 orang (9,3%) dengan kadar gula (glukosa) darah tinggi ?126 mg/dl. Asupan karbohidratzdengan rata-rata 1070,36±282,2 g. Padazpenelitian ini disimpulkan kadar gulaz (glukosa) darah puasa pada 58,2% dengan diet vegetarianzdi KotazDenpasar adalah normal. Kata Kunci: Diet Vegetarian, Glukosa Darah, Kadar Glukosa Darah Puasa
HUBUNGAN LINGKAR PERUT TERHADAP KADAR GULA DARAH MENGGUNAKAN TES TOLERANSI GLUKOSA ORAL PADA REMAJA AKHIR Anak Agung Ngurah Krisnanta Adnyana; I Wayan I Wayan Surudarma; Desak Made Desak Made Wihandani; I Wayan Gede Sutadarma; I Nyoman Wande
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 12 (2020): Vol 9 No 12(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i12.P03

Abstract

ABSTRAK Obesitas menjadi salah satu faktor utama dari peningkatan penyakit tidak menular secara global. DiIndonesia sendiri, prevalensi obesitas sentral pada umur 15 tahun ke atas terus mengalami peningkatan,secara berurutan pada tahun 2007, 2013, 2018 yaitu 18,8; 26,6; dan 31,0. Peningkatan lemak visceralberkaitan dengan terjadinya metabolik yang abnormal, seperti penurunan toleransi glukosa danpenurunan sensitivitas insulin sehingga menyebabkan peningkatan kadar gula darah, yang manamerupakan faktor risiko dari terjadinya diabetes. Dalam upaya memprediksi kejadian diabetes mellitustipe 2, lingkar perut merupakan predictor yang lebih baik dibandingkan IMT terhadap kejadian daridiabetes melitus tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lingkar perut terhadapkadar gula darah pada remaja akhir. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional denganmenggunakan metode potong lintang. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakanconsecutive sampling, yang diambil berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi pada populasi.Keseluruhan subjek penelitian berjumlah 70 responden. Hasil penelitian menunjukkan adanyahubungan bermakna antara lingkar perut terhadap kadar gula darah puasa (p=0,000) dengan korelasisedang (r=0,440), dan adanya hubungan yang bermakna antara lingkar perut terhadap kadar gula darah2 jam pasca pembebanan glukosa (p=0,030) dengan korelasi lemah (r=0,259). Kesimpulan daripenelitian ini bahwa terdapat hubungan lingkar perut terhadap kadar gula darah menggunakan testoleransi glukosa oral pada remaja akhir.Kata Kunci: lingkar perut, diabetes melitus, tes toleransi glukosa oral
PERBANDINGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA KELOMPOK VEGETARIAN DAN NON-VEGETARIAN DI KOTA DENPASAR Andrean Heryanto; Desak Made Wihandani; Ida Ayu Dewi Wiryanthini
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 2 (2021): Vol 10 No 02(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i2.P14

Abstract

ABSTRAK Penyakit metabolisme yang berkembang pesat, menyebabkan peningkatan kesadaran pola hidup sehat pada masyarakat saat ini. Salah satu contoh penerapan pola hidup sehat di bidang makanan adalah penerapan pola hidup vegetarian. Vegetarian memiliki risiko kekurangan asupan vitamin B12, kalsium, vitamin D, seng, zat besi, dan asam lemak ?-3 rantai panjang yang banyak diperoleh dari makanan hewani. Kurangnya asupan zat besi pada vegetarian menyebabkan terganggunya pembentukan hemoglobin pada kelompok vegetarian. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kadar hemoglobin antara kelompok vegetarian dan non-vegetarian. Penelitian ini memerlukan total 54 responden, yang terbagi menjadi dua kelompok yaitu 27 kelompok vegetarian dan 27 kelompok non-vegetarian. Sampel tersebut diseleksi menggunakan kriteria eksklusi dan inklusi. Penelitian dilakukan secara cross sectional. Pengukuran nilai Hb menggunakan alat HemoCue, dan dilakukan sekali ukur. Pengolahan data dilakukan menggunakan SPSS ver. 22.0. Hasil penelitian menunjukan rerata hemoglobin pada kelompok vegetarian 13,852 g/dl dan pada kelompok non-vegetarian 13,611 g/dl. Kemudian uji statistik Mann-Whitney Test, ditemukan nilai p = 0,060. Hasil test menunjukan kadar hemoglobin pada kelompok vegetarian dan non-vegetarian tidak berbeda signifikan. Kata Kunci : Hemoglobin, Vegetarian, Non-Vegetarian
Co-Authors , I Komang Wira Ananta Kusuma Adi Saputra Adioka GM Agung Nova Mahendra AGUS BAGIADA NYOMAN Anak Agung Bagus Putra Indrakusuma Anak Agung Bagus Putra Indrakusuma Anak Agung Gede Eka Septian Utama Anak Agung Istri Shania Kemala Anak Agung Ngurah Krisnanta Adnyana Andrean Heryanto Anggi Amanda Triana Devy Anthony Wijaya Arcana N Arim Sadeva, I Gede Krisna Audrey Rachel Wijaya Avissia Zivanna Bagus Komang Satriyasa Baiq Rissa Khaerawati Salim Bayu Mahendra Christine Beatrice Amesiella Cokorda Bagus Jaya Lesmana Dady Iskandar Gede Andry Nicolas Andry Nicolas I A Md Dwi Purwitasari I Dewa Putu Sutjana I G. P. Supadmanaba I Gede Arya Diva Dhananjaya I Gede Aswin Parisya Sasmana I Gede Krisna Arim Sadeva I Gede Krisna Arim Sadeva I Gede S Narayana I Gede Wikania Wira Wiguna I Gusti Ayu Stiti Sadvika I Kadek Arya Gangga Permana I Ketut Agus Somia I Komang Wira Ananta Kusuma I Made Adi Widiantara I Made Angga Sayoga I Made Jawi I MADE MULIARTA . I Made Winarsa Ruma I Nyoman Wande I W. Sudarsa I Wayan Gede Sutadarma I Wayan Gede Sutadarma I Wayan Gede Sutadarma I Wayan Gede Sutadarma I Wayan Surudarma I Wayan Surudarma I Wayan Weta I Wayan Windi Artha I.A. Pascha Paramurthi Ida Ayu Dewi Wiryanthini Ida Ayu W Anjani Ida Ayu Widya Anjani Ida AyuWidya Anjani Ida Sri Iswari Indra Lesmana Indrakusuma, Anak Agung Bagus Putra Janet Tee Katrin ** Kausalya Neelamagam Ketut Agus Adrianta Ketut Ayu Hartarani Prasetya Ketut Tirtayasa Komang Erdwin Wicaksana Listya Triandari Luh Made Indah Sri Handari Adiputra Luh Made Mas Rusyati Luh Putu Ratna Sundari M.Ali Imron Made Ngurah Arya Diningrat Pinatih Made VW Yani Made Wahyu Krisnandewi Muh. Ali Imron Muhammad Ali Imron Muhammad Irfan Muhammad Irfan Ni Kadek Fiora Rena Pertiwi Ni Kadek Yudit Erawati Ni Made Ari Purwaningrum Ni Made Ayu Adnyani Ni Made Dwi Putri Nadi Ni Made Suasti Wulanyani Ni Nyoman Ayu Dewi Ni Nyoman Ayu Dewi Ni Nyoman Ayu Dewi Ni Nyoman Ayu Dewi Ni Putu Sri Indrani Remitha NN Ayu Dewi NYOMAN AGUS BAGIADA Prima Saraswati Sanjiwani Sudarsa Putri Ayu Wulandari Putri Ayu Wulandari Putri Ayu Wulandari, Putri Ayu Putu Anda Tusta Adiputra Putu Astawa Rubahshini Gunaseelan Sabrina Annamma Philip Shenbagam Mahalingam Sinta Wiranata Sugijanto - Sugijanto - Susy Purnawati Tjokorda Gde Bagus Mahadewa Widya Anjani, Ida Ayu Yudha Anggoro Kawi