p-Index From 2019 - 2024
0.961
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Dinamis
Mahadi .
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Published : 38 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

SIMULASI PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SHOP DRAWING PADA PEMBANGUNAN LIFT PENUMPANG KAPASITAS 20 ORANG/1350 KG ALFIAN HAMSI; IRFAN A SIREGAR; MUHAMMAD SABRI; MAHADI .; TUGIMAN .
Jurnal Dinamis Vol 6, No 2 (2018): DINAMIS
Publisher : Jurnal Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.505 KB)

Abstract

Lift sangat diperlukan untuk mempercepat transport Karyawan antar lantai di gedung Camridge Mall. Metoda yang digunakan adalah metoda perancangan, mengunakan formula dan perhitungan pada motor pengerak, Number of Bend, umur tali baja yang sebagian datanya diambil dari survai lapangan sehingga diperoleh : ukuran hoistway : 2,600 mm x 2,400 mm, panjang lintasan : 24.500 mm  kecepatan : 60 m/s, umur tali baja : 2,6 tahun, motor : 11,5 Hp. Hasil yang diperoleh adalah Shop Drawing lift penumpang kapasitas 20 orang/1350 kg tipe Machine Room Less. Kesimpulan dari perancangan ini adalah telah dirancang sebuah lift penumpang dengan kecepatan 60 m/s dan menggunakan tali baja tipe 6 x 37 = 222 + 1 C di gedung Camridge Mall, Medan yang semuanya digambarkan pada Shop Drawing.
RANCANG BANGUN KINCIR ANGIN UNTUK PENGGERAK AERATOR DI TAMBAK UDANG BELAWAN Arrahim .; Mulfi Hazwi; Pramio G. Sembiring; Mahadi .; Dian M. Nasution; Marragi M.
Jurnal Dinamis Vol 4, No 2 (2016): DINAMIS
Publisher : Jurnal Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (572.46 KB)

Abstract

Berdasarkan letaknya, Indonesia adalah negara yang berada dikawasan tropis. Hal ini menyebabkan karakterisktik angin Indonesia berbeda dengan kebanyakkan negara yang duluan memanfaatkan angin sebagai sumber energi. Pengembangan energi angin di Indonesia sendiri perlu menggunakan teknologi yang tidak memiliki penggaruh dalam perubahan arah angin seperti tipe kincir angin vertikal. Perancangan ini menggunakan tipe kincir angin vertikal Darrieus tipe H rotor, Sudunya sendiri menggunakan NACA 4415, panjang cord © 0.4 m, dan jumlah sudu 3 buah. Dimensi dari kincir angin adalah diameter sapuan 1.5 m, tinggi sudu 1.5 m, lebar kincir angin 1.5 m, tinggi total kincir 2.5 m dan berat sudu 1.5 kg. pada perancangan ini menggunakan aerator tipe paddle wheel dengan berat 1.5 kg dan jumlah aerator 2 buah. Pengujian untuk rancangan ini menggunakan variasi kecepatan dari 3 m/s, 3.5 m/s, 4 m/s, 4.5 m/s dan 5 m/s. Hal ini untuk mengetahui seberapa efisien rancangan yang telah dibuat. Sistem kerja kincir angin ini adalah sistem apung dengan menggunkan transmisi untuk meneruskan putaran dari poros kincir ke poros aerator. Perbandingan roda giginya adalah 1:2 (percepatan). Hasil rancangan kincir ini didapat efisiensi putarannya 39-42%. Putaran tertinggi poros kincir angin didapat sebesar 106 rpm pada kecepatan angin 5 m/s. Sedangkan putaran terendah didapat sebesar  65 rpm pada kecepatan angin 3 m/s. Putaran tertinggi poros aerator didapat  sebesar 212 rpm pada kecepatan 5 m/s. sedangkan putaran terendah didapat sebesar 130 rpm pada kecepatan angin 3 m/s   Kata kunci        : NACA, sudu, transmisi, kincir angin
STUDI PENGARUH CAMPURAN 4 %, 4,5 %, DAN 5 % POLYPROPYLENE PADA ASPAL PENETRASI 60/70 TERHADAP KEKUATAN TEKAN (COMPRESSIVE STRENGHT) DAN UJI PENYERAPAN AIR Arlan B Nasution; Alfian Hamsi; Mahadi .; Andianto Pintoro; A Husein Siregar
Jurnal Dinamis Vol 5, No 4 (2017): DINAMIS
Publisher : Jurnal Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.512 KB)

Abstract

Polypropylene digunakan sebagai bahan campuran aspal dalam penelitian ini karena polypropylene mempunyai titik leleh yang cukup tinggi (160 – 166 oC), Polypropylene mempunyai ketahanan terhadap bahan kimia (chemical resistance) yang tinggi, polypropylene mempunyai kekuatan benturan (impact strength) yang tinggi dan ketahanan yang tinggi terhadap pelarut organik. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh dan menganalisis kekuatan tekan dan uji penyerapan air pada aspal modifikasi dengan pencampuran 4%, 4,5% dan 5% polypropylene. Hasilnya, diperoleh kekuatan tekan briket untuk aspal murni adalah sebesar 1,427 MPa, aspal campur 4% polypropylene sebesar 1,934 MPa, aspal campur 4,5% polypropylene  sebesar 2,013 MPa dan aspal campur 5% polypropylene sabesar 2,236 Mpa.Dari hasil pembahasan disimpulkan bahwa penambahan polypropylene (kadar campuran polypropylene 4 % sampai dengan 5 %) mengakibatkan persentase penyerapan air menjadi lebih kecil dan kekuatan tekan aspal meningkat, sehingga penambahan bahan polypropylene ke dalam campuran aspal tersebut tentunya baik untuk meningkatkan sifat fisik dari campuran aspal
UJI PERFORMANSI PENGARUH VARIASI HEAD VORTEX TERHADAP PRESTASI TURBIN VORTEX Dedy A. Girsang; Syahril Gultom; Andianto P; Mahadi .; Pramio G. Sembiring
Jurnal Dinamis Vol 6, No 3 (2018): DINAMIS
Publisher : Jurnal Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.593 KB)

Abstract

Pembangkit listrik tenaga air saat ini menjadi salah satu pilihan dalam memanfaatkan sumber energi terbarukan. Namun pemanfaatan yang ada masih menggunakan teknologi yang sedehana. Salah satu contoh dalam bidang teknik mesin terutama dalam bidang konversi energi dan pemanfaatan alam sebagai sumber energi. Diantaranya adalah pemanfaatan air yang bisa digunakan untuk menghasilkan tenaga listrik. Seorang Peneliti dari Jerman Viktor Schauberger mengembangkan teknologi aliran vortex (pusaran) untuk diterapkan pada pemodelan turbin air. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh luas saluran buang, luas sudu dan ketinggian head. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah mengidentifikasi  karakteristik aliran vortex di dalam vortex basin dan potensi pemanfaatannya pada aliran sungai untuk menghasilkan daya listrik.Dari penelitian ini didapatkan efisiensi sebesar 75 % dengan tinggi air jatuh 0,6 m.Turbin pusaran air (vortex) ini dioperasikan pada daerah yang memiliki head yang rendah. Aliran air yang digunakan berasal dari bak penampungan di alirkan melalui saluran air (talang) kapasitas aliran (debit) air yang digunakan dapat diatur melalui sebuah katup pengatur (gate valve) sesuai kebutuhan. Aliran air yang mengalir melalui talang memiliki energi kinetik sehingga akan membentuk pusaran yang akan menggerakkan sudu turbin vortex sebagai energi input.Efisiensi daya turbin tertinggi pada ketinggian 7 cm pada A1 sebesar 63,412 %. Sementara itu daya poros tertinggi berada pada ketinggian 35 pada A1 sebesar 6,45574 watt..
RANCANG BANGUN KONDENSOR UNTUK MESIN PENGERING PAKAIAN SISTEM POMPA KALOR DENGAN DAYA 1PK Ricardo N; Himsar Ambarita; M. Sabri; Andianto P; Zulkifli L; Syahril Gultom; Mahadi .
Jurnal Dinamis Vol 4, No 2 (2016): DINAMIS
Publisher : Jurnal Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.071 KB)

Abstract

Perancangan ini bertujuan untuk mengatasi masalah yang dihadapai usaha loundry  pada penyediaan mesin untuk pencuci dan pengering yang dapat bekerja cepat. Oleh sebab itu dilakukan perancangan yang bertujuan untuk menghasilkan suatu unit mesin pengering pakaian portable dengan menggunankan AC rumah yang berorientasikan pada upaya efisiensi energi listrik yang dapat diaplikasikan pada skala kecil dan besar . Perancangan model fisik semua komponen pada unit mesin pengering pakaian ini didasarkan pada hasil perhitungan teoritis dan Pompa kalor yang digunakan beroperasi menggunakan siklus kompresi uap menjadi batasan masalahnya. Manfaat perancangan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan pengeringan pakaian pada sektor rumah tangga,  khususnya usaha laundry di Indonesia. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan adalah melalui perhitungan termodinamika dan perhitungan kondensor dengan refrigerant yang dipakai R-22.  Kesimpulan perancangan ini diperoleh Koefisien performansi (COP) dan mendapatkan hasil beban kondensor pada saat superheated dan pada saat kondensasi, selisih temperatur rata rata logaritmik  ( LMTD) dan panjang pipa kondensor. Koefisien Performansi yang tinggi sangat diharapkan karena hal itu menunjukkan bahwa sejumlah kerja tertentu refrigerasi hanya memerlukan sejumlah kecil kerja dalam proses pengeringan. Kata kunci : potable,refrigeran, HCFC-22, Coefficient of Performance (COP)
PENGARUH BUKAAN SUDU PENGARAH TERHADAP KERUGIAN HEAD DAN PERFORMANSI TURBIN FRANCIS VERTIKAL Mansyur P Siregar; A Halim Nasution; Syahril Gultom; A Husein Siregar; Mahadi .
Jurnal Dinamis Vol 5, No 4 (2017): DINAMIS
Publisher : Jurnal Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.53 KB)

Abstract

Pembangkit Listrik Tenaga Air masih menjadi tumpuan utama pembangkitan energi listrik di dunia khususnya Indonesia.Data pada tahun 2006 menunjukan bahwa hampir 20% kebutuhan listrik dunia berasal dari  PLTA atau sekitar 88% sumber energi terbarukan berasal dari pemanfaatan tenaga air. Ján Andrej Segner mengembangkan turbin air reaksi pada pertengahan tahun 1700. Turbin ini mempunyai sumbu horizontal dan merupakan awal mula dari turbin air modern. Hingga pada tahun 1849, James B. Francis meningkatkan efisiensi turbin reaksi hingga lebih dari 90%. Dia memberikan test yang memuaskan dan mengembangkan metode keteknikan untuk desain turbin air. Turbin Francis dinamakan sesuai dengan namanya, yang merupakan turbin air modern pertama dengan efisiensi lebih dari 90 %.Oleh karena itu dalam pengoperasiannya Turbin Francis harus optimal. Adapun tujuan penelitian ini yaitu membahas  pengaruh bukaan sudu pengarah terhadap kerugian head dan performansi Turbin Francis. Kerugian head dihitung menggunakan rumus dan besarnya kerugian head pada  instalasi turbin dianalisa dengan menggunakan software Pipe Flow Expert untuk mendapatkan ralat perhitungan. Kemudian dihitung daya dan efisiensi turbin Francis  Besarnya nilai kerugian head akan semakin besar seiring dengan bukaan sudu pengarah. Kerugian head terkecil yaitu 0,229 m kemudian akan terus naik hingga  bukaan maksimum 195 mm besarnya kerugian head mencapai 20,1375 m.  Efisiensi turbin Francis akan terus naik seiring bukaan sudu pengarah akan tetapi pada bukaan 195 mm efisiensi turun pada titik 90,4 %. Sehingga didapat bahwa bukaan sudu pengarah yang menghasilkan efisiensi maksimum yaitu pada bukaan 160, 5 mm yaitu sebesar 98 %.
ANALISA SALURAN PENGERING PAKAN TERNAK DENGAN BENTUK BALOK PADA SISTEM POMPA KALOR DENGAN DAYA 1 PK Jupiter Sirait; Tekad Sitepu; Andianto P.; Mahadi .; Farida Ariani
Jurnal Dinamis Vol 6, No 4 (2018): DINAMIS
Publisher : Jurnal Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (673.292 KB)

Abstract

Analisa ini bertujuan untuk mengatasi masalah yang sering di hadapi para produsen pakan ternak  untuk mengeringkan pakan ternak yang sudah dicacah  dalam keadaan lembab menjadi kering agar tahan lebih lama.Oleh sebab itu dilakukan perancangan ulang saluran pengering dari yang sebelumnya yaitu suatu saluran pengering bentuk balok dengan ukuran tinggi 100 cm, tinggi kaki 104 cm, luas penampang 40 x 40 cm, ukuran pipa masuk saluran udara 3 inc, dengan kapasitas 1kg. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui laju perpindahan panas pada saluran pengering,mengetahui laju pengeringan pakan ternak ,untuk mengetahui laju ekstraksi air spesifik,untuk mengetahui komsumsi energi spesifik dan mengetahui biaya yang dibutuhkan dalam proses pengeringan pakan ternak per kilogram .adapun parameter-parameter yang menjadi acuan dalam penelitian ini adalah  luas permukaan,kecepatan udara,kelembapan udara dan waktu. Nilai laju perpindahan panas pada saluran pengering pakan ternak berbentuk balok dengan tinggi 100cm dengan luas penampang 40x40 cm adalah 9,286 w,nilai laju pengeringan pakan ternak adalah 0,1145 kg/jam sedangkan penurunan kadar air pada pakan ternak 25,9% . nilai laju air spesifik (Spesific Moisture Extraction Rate ) adalah 0,108671 kg/kwh,nilai komsumsi energi spesifik (Spesific Energi Comsumption) adalah adalah 9,202059 kwh/kg.Biaya yang dibutuhkan untuk proses pengeringan pakan ternak dengan pengering sistem pompa kalor daya 1PK selama 1,6 jam adalah Rp 10481 –per kilogram.
ANALISA DATA DAN TITIK BERAT SAYAP PADA PESAWAT TANPA AWAK DAN PENGUJIAN IMPAK DENGAN MATERIAL ALUMINIUM – MAGNESIUM Ivan B. Marbun; Ikhwansyah Isranuri; Syahrul Abda; M. Sabri; Farida Ariani; Tugiman .; Mahadi .
Jurnal Dinamis Vol 4, No 3 (2016): DINAMIS
Publisher : Jurnal Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (572.484 KB)

Abstract

Aluminium banyak digunakan didalam aplikasi bidang automotive yang memiliki sifat mekanis yang memadai seperti ketangguhan (impak). di dalam pengecoran aluminium memiliki titik kelemahan tersendiri. maka perlu dilakukan penelitian dengan perpaduan dua material antara Aluminium-Magnesium yang dipakai untuk pembuatan pesawat tanpa awak. Pada penelitian ini dilakukan untuk membandingkan berat dari hasil perhitungan teori dan hasil pengecoran pesawat dan titik berat (pusat massa ) sayap pesawat untuk mengetahui kesetimbangan gaya yang bekerja pada sebuah benda. Didalam pembuatan pesawat tanpa awak didesain menggunakan software solidwork dengan perhitungan secara teoritis didapat hasil nilai Thrust 1170.1148 N, Drag 24.6093 N, Lift 1167.60 dan Weight 264.6 dalam hal ini massa pesawat adalah sebesar 27 Kg. sehingga disimpulkan secara teori pesawat tanpa awak memenuhi syarat untuk terbang. berbanding terbalik dari hasil penelitian pengecoran pesawat tanpa awak dengan material paduan Aluminium-Magnesium (96%-4%) tidak dapat untuk diterbangkan karena memiliki berat lebih dari 27 Kg. Hasil penelitian uji impak dari pengecoran logam paduan Aluminium-Magnesium (96%-4%) memiliki energi serap rata-rata 21,49 Nm dan 22,36 Nm. Maka dapat diambil kesimpulan semakin rendah sudut pemukulan akhir semakin besar energi yang diserap. Untuk hasil simulasi titik berat paduan Aluminium-Magnesium ( 96%-4%) memilki densitas 2.62 gr/cm3, massa pesawat 4,5 Kg. Volume sayap pesawat 1727,68 cm3, dan luas permukaan massa sayap pesawat 5774,6 m3. Maka pusat massanya berada pada koordinat X= 75,58 cm. Y= 8,87 cm. Z= 60,80 cm. berdasarkan penelitian ini material paduan Aluminium-Magesium (96%-4%) kurang cocok untuk pembuatan material pesawat tanpa awak.   Kata kunci: automotive, ketangguhan, solidwork, teoritis, Thrust, Drag, Lift, Weight, aluminium, magnesium, densitas, energi
SIMULASI PEMBEBANAN IMPAK PADA HELMET SEPEDA MATERIAL KOMPOSIT BUSA POLIMER DIPERKUAT SERAT TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT Pradipta S. S; Bustami Syam; M. Sabri; Tugiman .; Ikhwansyah Isranuri; Syahrul Abda; Mahadi .
Jurnal Dinamis Vol 4, No 3 (2016): DINAMIS
Publisher : Jurnal Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (747.36 KB)

Abstract

Helmet adalah alat yang digunakan sebagai pengaman bagian vital manusia yaitu kepala dari benturan yang berbahaya. Desain helmet sepeda berbeda dari helmet sepeda motor karena kecepatan sepeda hanya sekitar 15 km/jam. Pada umumnya beban impak yang dialami pada helmet sepeda terjadi pada sisi samping dan belakang. Untuk mengetahui distribusi tegangan dan regangan perlu dilakukan simulasi dan verifikasi simulasi pengujian impak jatuh bebas dilakukan dengan eksperimental uji impak jatuh bebas. Penelitian ini melakukan simulasi pembebanan impak pada helmet sepeda. Helmet dimodel dengan menggunakan Solidwork 2013 dan disimulasi menggunakan software ANSYS 14.0 Workbench yang berbasis Finite Element Method (FEM) untuk dibandingkan dengan helmet yang diuji secara eksperimental. Pada penelitian ini, berhasil ditemukan bahwa dari hasil simulasi uji impak jatuh bebas sisi samping helmet pada ketinggian 1 m dan kecepatan 4429 mm/s diperoleh tegangan maksimum 1,405 Mpa dan tegangan pada sisi samping adalah 0,938 MPa, untuk sisi belakang dengan tinggi dan waktu yang sama diperoleh tegangan maksimum 0,905 Mpa sementara tegangan pada sisi belakang helmet adalag 0,603 MPa. Regangan maksimum yang diperoleh pada simulasi uji impak jatuh bebas sisi samping helmet adalah 0,04, untuk sisi belakang helmet diperoleh regangan maksimum 0,043. Dari pengujian impak jatuh bebas diperoleh tegangan sisi samping 1,029 MPa, dan untuk sisi belakang diperoleh 0,683 MPa. Dengan membandingkan tegangan hasil simulasi dan hasil eksperimental uji impak jatuh bebas sisi samping selisih 0,091 MPa atau 9,73%, sedangkan untuk sisi belakang diperoleh selisih 0,08 MPa atau 13,26%.   Kata kunci: Helmet Sepeda, Software ANSYS 14.0, Impak jatuh bebas
ANALISA DAERAH ANTAR MUKA HASIL PROSES CLADDING MATERIAL STAINLESS STEEL TERHADAP BAJA KARBON MENENGAH Bresman P Siboro; Syahrul Abda; Mahadi .; Farida Ariani; M. Sabri; Bustami Syam
Jurnal Dinamis Vol 4, No 4 (2016): DINAMIS
Publisher : Jurnal Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (912.653 KB)

Abstract

Penggunaaan Baja karbon menengah dalam dunia industri masih sangat banyak digunakan. Namun dalam aplikasi tertentu, seperti peralatan otomotif, konstruksi dekat laut, tangki tekanan tinggi, Baja karbon menengah perlu dilapis dengan stainless steel agar dapat digunakan sesuai aplikasinya dan masa pakai yang tahan lama. Proses yanag diteliti adalah proses cladding yaitu ikatan bersama-sama dari dua logam berbeda. Cladding dapat dicapai dengan dua logam, melalui logam induk dan logam pelapis serta menekan lembaran bersama dibawah tekanan dan temperatur tinggi (850 0C). Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan nilai kekerasan dan mengamati difusi yang terjadi pada struktur mikro di daerah antar muka. Pengujian yang dilakukan adalah uji kekerasan dan uji struktur mikro. Nilai kekerasan pada daerah antar muka pada masing – masing varian waktu penahanan 20 menit, 40 menit dan 60 menit ditemukan peningkatan nilai kekerasan secara berturut – turut yakni 113,5 BHN, 125,6 BHN dan 128,30 BHN. Analisa struktur mikro waktu penahanan 20 menit terjadi difusi, tetapi belum sepenuhnya disepanjang daerah antar muka, pada waktu penahanan 40 menit difusi yang terjadi disepanjang daerah antar muka, dan pada  waktu penahanan 60 menit difusi yang terjadi disepanjang daerah antar muka. kesimpulan yang diperoleh adalah  semakin lama waktu pemanasan pada proses cladding, nilai kekerasan yang diperoleh akan semakin tinggi. Pada struktur mikro, semakin lama waktu penahanan pemanasan difusi terjadi disepanjang daerah interface.   Kata kunci: Cladding, Baja Karbon Menengah, Stainless Steel, Uji Kekerasan dan Struktur  Mikro.