Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

KEPADATAN DAN MORFOMETRIK ASTEROIDEA PADA BERBAGAI SUBSTRAT BERBEDA DI DAERAH INTERTIDAL PANTAI WANDOKA KECAMATAN WANGI-WANGI KABUPATEN WAKATOBI Hasnawati Hasnawati; Safilu Safilu; Damhuri Damhuri
AMPIBI: Jurnal Alumni Pendidikan Biologi Vol 6, No 3 (2021): Edisi November 2021
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.736 KB) | DOI: 10.36709/ampibi.v6i3.23067

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui kepadatan dan morfometrik Asteroidea pada substrat berbeda di daerah intertidal pantai Wandoka Kecamatan Wangi-Wangi Kabupaten Wakatobi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016 sampai pada bulan Juli 2017. Jenis penelitian ini adalah penelitian survey dengan menggunakan metode transek garis dengan menempatkan plot pengamatan secara berselang-seling. Data dianalisis secara deskriptif yaitu dengan mengidentifikasi spesies Asteroidea yang ditemukan selanjutnya menghitung kepadatan setiap spesies dan mengukur morfologi setiap individu spesies Asteroidea. Hasil penelitian kepadatan spesies Asteroidea tertinggi pada substrat berpasir adalah spesies Protoreaster nodosus sebesar 0,34 ind/m2, sedangkan pada substrat berbatu adalah Protoreaster nodosus sebesar 0,17 ind/m2. Spesies Asteroidea yang ditemukan pada substrat berpasir didominasi oleh spesies Protoreaster nodosus sedangkan spesies yang paling sedikit yaitu spesies Archaster typicus dan Pentaster obtusatus. Pengukuran morfometrik Asteroidea substrat berpasir dan substrat berbatu didominasi oleh spesies Protoreaster nodosus. Protoreaster nodosus pada substrat berpasir memiliki bobot tubuh antara 58,3-278,3 gram, panjang tubuh 11-21,9 cm, rerata panjang lengan 3,6-7,9 cm dan rerata lebar pangkal lengan 2,2-4,1 cm. Protoreaster nodosus pada substrat berbatu memiliki bobot tubuh antara 103,3-359,2 gram, panjang tubuh 15,3-22,2 cm, rerata panjang lengan 5,82-8,5 cm dan rerata lebar pangkal lengan 3,04-4,48 cm.
Analisis Persebaran Daerah Rawan Abrasi Pantai Di Pesisir Binongko, Kabupaten Wakatobi Hasnawati Hasnawati; Iradat Salihin; Ahmad Hidayat; Muliddin Muliddin; Noor Husna Khairisa
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 6, No 2 (2022): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jagat.v6i2.28248

Abstract

Abstrak: Abrasi pantai adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak dan menyebabkan perubahan garis pantai. Ada dua faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan garis pantai. Pertama, faktor alami seperti gelombang laut, arus, angin, sedimentasi, topografi pesisir dan pasang surut. Sedangkan faktor kedua adalah faktor manusia (non-alami), seperti penambangan pasir, reklamasi pantai, dan pengerusakan vegetasi pantai. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui karakteristik pantai di Pesisir Binongko; (2) mengetahui sebaran daerah rawan abrasi pantai di pesisir Binongko. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif dengan menganalisis pengaruh karakteristik pantai di daerah yang rawan abrasi dengan teknik purposive sampling untuk melihat persebaran daerah rawan abrasi. Hasil penelitian ini antara lain: (1) Karakteristik pantai di Pesisir Binongko antara lain: terdapat lima pantai berpasir, empat pantai berbatu, dan satu pantai berlumpur. Selain itu, terdapat satu pantai pantai berbentuk cembung, empat pantai relatif datar, dan terdapat lima pantai cekung; (2) Persebaran daerah rawan abrasi pantai di Pesisir Binongko adalah sebagai berikut: Pada Kecamatan Binongko tahun 2010 sampai tahun 2020 abrasi terjadi seluas 15,907 ha dan akresi terjadi seluas 20,252 ha, sedangkan di Kecamatan Togo Binongko abrasi terjadi seluas 11,525 ha dan akresi terjadi seluas 7,304 ha. Kata kunci:     Karakteristik pantai, sebaran daerah rawan abrasi, Pesisir Pantai BinongkoAbstract: Coastal abrasion is the process of erosion of shore by the power waves and currents that are destructive and causing shoreline changes. There are two factors that cause shoreline changes. First, natural factors such as ocean waves, currents, wind, sedimentation, coastal topography and tides. The second factor is human factor (non-natural), such as sand mining, beach reclamation, and destruction of coastal vegetation. This study aims to: (1) determine the characteristics of the beach in the Binongko Coast; (2) determine the distribution of coastal abrasion-vulnerability areas on the Binongko Coast. Data in this research is analyzed by using descriptive qualitative method by analyzing the influence of coastal characteristics in areas where is vulnerable to abrasion with purposive sampling technique to see the distribution of vulnerable area of abrasion. The result softh is study are: (1) The characteristics of the beach on the Binongko Coast i.e. there are five beaches, four rocky shores, and one muddy shore. In addition, there is one convex beach, four relatively flat beaches, and five concave beaches; (2) In Binongko District from 2010 to 2020, abrasion occurred in an area of 15,907 acre and accretion occurred in an area of 20,252 acre, while in Togo Binongko District, abrasion occurred in an area of 11,525 acre and accretion occurred in an area of 7,304 acre.Keywords:     Beach characteristics, the distribution of vulnerable area of abrasion, Binongko Coast
DESKRIPSI KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA KELAS VIII4 SMP NEGERI 1 KUSAMBI DITINJAU DARI JENIS KELAMIN Siti Risnawati; Hasnawati Hasnawati; Hafiluddin Samparadja
Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika Vol 10, No 2 (2022)
Publisher : Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Halu Ole

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jppm.v9i2.19837

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kemampuan penalaran matematis siswa kelas VIII₄ SMP Negeri 1 Kusambi ditinjau dari jenis kelamin. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII₄  SMP Negeri 1 Kusambi. Berdasarkan hasil penelitian gambaran kemampuan penalaran matematis siswa pada materi sistem persamaan linear dua variabel, diperoleh kesimpulan bahwa siswa perempuan memiliki kemampuan penalaran matematis yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa laki-laki. Hal ini dapat ditunjukkan dengan nilai rata-rata kemampuan penalaran matematis siswa perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan siswa laki-laki, dengan indikator kemampuan penalaran matematis menyajikan pernyataan matematika secara lisan, tertulis, gambar atau diagram dan  indikator menyusun bukti, memberikan alasan atau bukti terhadap beberapa solusi siswa laki-laki dan perempuan relatif sama, sedangkan pada indikator melakukan manipulasi matematis, indikator mengajukan dugaan, indikator menarik kesimpulan dari pernyataan dan indikator menentukan pola atau sifat dari gejala matematis untuk membuat generalisasi siswa perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan siswa laki-laki. 
ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS VII SMPS KARTIKA KENDARI Devi Fitriani; Hasnawati Hasnawati; Saleh Saleh
Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika Vol 10, No 3 (2022)
Publisher : Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Halu Ole

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jppm.v10i3.29891

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kategori tinggi dan sedang yang dilihat berdasarkan tahapan Polya.Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-C SMPS Kartika Kendari tahun pelajaran 2020/2021.Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif menggunakan pendekatan kualitatif.Pengumpulan data menggunakan tes, wawancara dan dokumentasi.Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi metode. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Siswa kategori tinggi adalah siswa yang mampu melewati semua tahapan-tahapan polya dengan tepat yaitu memahami masalah, membuat rencana pemecahan masalah, melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali. (2) Siswa kategori sedang adalah siswa yang mampu melewati sebagian tahapan Polya dengan tepat yaitu memahami masalah dan membuat rencana pemecahan masalah, tetapi di bagian tahap melaksanakan rencana dan memeriksa kembali masih kurang tepat atau siswa tersebut mampu menyelesaikan masalah dari soal tetapi hasilnya salah.
ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI SATAP 1 NAPANO KUSAMBI DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN ARITMETIKA SOSIAL Nur Eli; Fahinu Fahinu; Hasnawati Hasnawati
Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika Vol 10, No 3 (2022)
Publisher : Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Halu Ole

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jppm.v10i3.29892

Abstract

Penelitian ini bertujuan: (1) mendeskripsikan kesalahan yang dilakukan siswa kelas VII SMPN Satap 1 Napano Kusambi dalam menyelesaikan soal-soal aritmetika sosial, dan (2) mengidentifikasi faktor penyebab siswa kelas VII SMPN Satap 1 Napano Kusambi melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal aritemetika sosial. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif.Dilaksanakan di SMPN Satap 1 Napano Kusambi pada semester genap tahun ajaran 2020/2021.Subjek penelitian yaitu siswa kelas VII.1 sebanyak 4 orang yang banyak membuat kesalahan dalam menjawab tes, dan variasi kesalahan yang dilakukan.Hasil penelitian menyimpulkan kesalahan yang dilakukan, meliputi kesalahan fakta, kesalahan konsep, kesalahan prinsip, kesalahan operasi dan kesalahan prosedur. Kesalahan tersebut disebabkan karena: (a) Siswa kurang paham dengan konsep soal, sehingga siswa susah menentukan rumus yang akan digunakan, (b) Guru tidak menjelaskan secara menyeluruh tentang prosedur dalam menyelesaikan soal, seperti penulisan simbol, (c) Siswa tidak memahami materi aritmetika sosial, (d) Kemampuan dasar matematika siswa masih kurang, dan (e) Minat belajar matematika siswa masih sangat rendah.
DEVELOPING MATHEMATICAL CREATIVE THINKING (CT) ABILITY STUDENTS THROUGH THE TREFFINGER LEARNING MODEL (LM) Lambertus Lambertus; Mohamad Salam; Rezkiati Rezkiati; Suhar Suhar; Hasnawati Hasnawati
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (786.886 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.5432

Abstract

The low ability of CT is a problem that occurs in class VIII students of SMPN 1 Kendari. One reason is the application of inappropriate LM. Treffinger's LM is learning by inviting students to think creatively in solving problems based on the facts around them to come up with various ideas and choose solutions. The purpose of this study was to develop the mathematical CT skills of junior high school students. Class VIII SMPN 1 Kendari as a population consists of 9 classes. Class VIII3 and VIII6 were determined by random sampling technique as an experimental class of 26 students and a control class of 25 students. The finding in this study is that students' mathematical CT skills taught by the Treffinger LM are better than in the guided discovery model. Treffinger's LM is superior in developing CT skills. In addition, Treffinger's LM excels in developing aspects of fluency, flexibility, and elaboration of mathematical CT skills. In contrast, the guided discovery LM excels only in developing aspects of originality.Rendahnya kemampuan CT merupakan masalah yang terjadi pada siswa kelas VIII SMPN 1 Kendari. Salah satu penyebabnya adalah penerapan model pembelajaran yang tidak sesuai. Model pembelajaran Treffinger adalah pembelajaran dengan mengajak siswa berpikir kreatif dalam memecahkan masalah berdasarkan fakta-fakta di sekitar mereka untuk memunculkan berbagai ide dan memilih solusi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan keterampilan CT matematis siswa SMP. Kelas VIII SMPN 1 Kendari sebagai populasi terdiri dari 9 kelas. Kelas VIII3 dan VIII6 ditentukan dengan teknik random sampling sebagai kelas eksperimen sebanyak 26 siswa dan kelas kontrol sebanyak 25 siswa. Temuan dalam penelitian ini adalah kemampuan CT matematis siswa yang diajar dengan model pembelajaran Treffinger lebih baik dibandingkan dengan model penemuan terbimbing. Model pembelajaran Treffinger lebih unggul dalam mengembangkan keterampilan CT. Selain itu, model pembelajaran Treffinger unggul dalam mengembangkan aspek kefasihan, keluwesan, dan elaborasi keterampilan CT matematis. Sebaliknya, model pembelajaran penemuan terbimbing hanya unggul dalam mengembangkan aspek orisinalitas.
PENGARUH ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN, ORIENTASI PASAR DAN INOVASI PRODUK TERHADAP KINERJA PEMASARAN (STUDI PADA PARA PENGUSAHA PENGOLAH KOPI TOLAKI DI KABUPATEN KONAWE SELATAN) Hasnawati Hasnawati; Endro Sukotjo; Yusuf Yusuf; Isalman Isalman
Jurnal Manajemen, Bisnis dan Organisasi (JUMBO) Vol 6, No 3 (2022): Jurnal JUMBO Vol 6 No 3
Publisher : Pascasarjana Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.626 KB) | DOI: 10.33772/jumbo.v6i3.22844

Abstract

The aims of this study were to determine and analyze: (1) The effect of entrepreneurial orientation, market orientation, and product innovation on marketing performance of tolaki coffee processing entrepreneur South Konawe Regency, (2) The effect of entrepreneurial orientation on marketing performance of tolaki coffee processing entrepreneur South Konawe Regency, (3) The effect of market orientation on marketing performance of tolaki coffee processing entrepreneur South Konawe Regency, (4) The effect of product innovation on marketing performance of tolaki coffee processing entrepreneur South Konawe Regency. The number of samples in this study was all entrepeneur of Coffe Tolaki at South Konawe Regency about 34 respondents. The analysis technique was using multiple regression analysis with SPSS 25.The results showed that: (1) entrepreneurial orientation, market orientation, and product innovation has a positive and significant effect on marketing performance of tolaki coffee processing entrepreneur South Konawe Regency, (2) Entrepreneurial orientation has a positive and significant effect on marketing performance of Tolaki coffee processing entrepreneur South Konawe Regency, (3) Market orientation has a positive and significant effect on marketing performance of Tolaki coffee processing entrepreneur South Konawe Regency, (4) Product innovation has a positive and significant effect on marketing performance of Tolaki coffee processing entrepreneur South Konawe Regency
ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL Mohamad Salam; Hasnawati Hasnawati; Ida Ayu Putri Andini; Suhar Suhar; Lambertus Lambertus
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 12, No 2 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/ajpm.v12i2.7448

Abstract

Mathematical reasoning is a systematic thinking process based on mathematical logic in solving problems that affect the creation of logical decisions based on the knowledge that students already have. This study aims to analyze students' mathematical reasoning abilities based on initial abilities. The method used is qualitative with a descriptive approach using triangulation techniques. The research subjects were class VIIIB students of SMP Negeri 15 Konawe Selatan consisting of 3 students who were selected from 25 students based on their initial abilities. Data collection techniques through written tests and interviews. The results obtained are: (1) students who have high initial abilities meet all indicators of mathematical reasoning, namely making conjectures (P1), doing mathematical manipulation (P2), compiling evidence (P3), making conclusions (P4), and checking the validity of arguments (P5, (2) students who have early abilities are fulfilling some indicators of mathematical reasoning, namely P1, P2, and some P3, and (3) students who have low initial ability meet the P1 and P2 mathematical reasoning indicators. These results indicate that different initial abilities have different mathematical reasoning.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP Yuli Yuli; Hasnawati Hasnawati; Hafiluddin Samparadja
Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika Vol 11, No 2 (2023)
Publisher : Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Halu Ole

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jppm.v11i2.42811

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dibandingkan dengan model pembelajaran langsung.Teknik analisis data menggunakan statistik desktiptif dan inferensial. Hasil penelitian secara deskriptif dan inferensial menunjukan bahwa: (1) Deskripsi pembelajaran matematika siswa yang diajar dengan model PBL pada kelas VII SMP Negeri 4 Kendari tergolong baik dengan rata-rata keaktifan siswa 65.4%;(2) Deskripsi kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VII7 SMP Negeri 4 Kendari yang diajar menggunakan model pembelajaran PBL pada materi segiempat dan segitiga diperoleh nilai rata-rata 62.15; (3) Deskripsi kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VII8 SMP Negeri 4 Kendari yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran langsung pada materi segiempat dan segitiga diperoleh nilai rata-rata 50.07; (4) Terdapat pengaruh penerapan model PBL terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa di kelas VII SMP Negeri 4 Kendari di bandingkan model pembelajaran langsung.