Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

Government Marketing Public Relations Strategy in Preparing Halal Tourism in Priangan Region Susie Perbawasari; Dian Wardiana Sjuchro; Yanti Setianti; Aat Ruchiat Nugraha; Hanny Hafiar
MIMBAR (Jurnal Sosial dan Pembangunan) Volume 35, No. 1, Year 2019 [Accredited Sinta 2] No 10/E/KPT/2019]
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.319 KB) | DOI: 10.29313/mimbar.v35i1.4134

Abstract

Islamic civilization has become an economic power that can influence the development of the world economy, including tourism activities. The halal tourism market trend in Indonesia is growing in line with the growing strength of the world sharia economy and the great opportunities of the world Muslim community who want comfort when traveling in a place, based on Islamic values. The purpose of this study is to find out the pull, push, and pass strategies of marketing public relations in places that have the potential of halal tourism destinations in the Priangan area. The method used in this study is qualitative with a type of descriptive study, and the collecting data technique based on observation, interviews, and focus group discussions with stakeholders related to the development of Garut and Pangandaran tourism. The results of the study show that the push strategy carried out by the government is in the form of socialization, education, and dissemination form of halal tourism policies to tourism stakeholders. The pull strategy is carried out in the formation of news on social media regarding the potential destination of halal tourism development by the tourism activist community. The last one is the pass, a strategy carried out by organizing promotional events for regional tourist destinations in collaboration with travel agents and tourism activists.
Utilization of News on Television Media in the Promotion of Potential Tourism Objects in the Era of Media Convergence Aat Ruchiat Nugraha; Susie Perbawasari; Feliza Zubair
Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik Vol 24, No 2 (2020): JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK - Desember 2020
Publisher : BPSDMP Kominfo Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33299/jpkop.24.2.2146

Abstract

Perkembangan destinasi wisata baru dapat terungkit dengan adanya informasi yang tersebar secara viral melalui media massa televisi maupun media sosial. Salah satu destinasi wisata yang menggunakan strategi promosi berita televisi yaitu wisata Geoculture Track Gunung Batu Lembang yang berwawasan masyarakat, budaya dan lingkungan. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan mengenai pro-kontra pemberitaan promosi destinasi wisata baru geoculture track pada televisi swasta nasional yang terjadi di masyarakat. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, yang di mana peneliti memaparkan fakta-fakta yang terjadi untuk kemudian dilakukan pengkajian dan pembahasan berdasarkan elemen teori Agenda Setting sebagai pedoman analisis fenomena pemberitaan yang terjadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa informasi mengenai destinasi wisata baru geoculture track yang dipublikasikan merupakan hasil liputan media yang bersumber dari sekelompok masyarakat yang menyelenggarakan event pariwisata kontemporer daerah Lembang dan sekitarnya yang mengandung nilai kebersamaan, pelestarian budaya lokal, dan penataan pesona alam yang pegunungan menjadi bernilai ekonomis. Kesimpulan penelitian ini adalah informasi pemberitaan destinasi wisata baru geoculture track telah memberikan penambahan khasanah pariwisata di wilayah kabupaten Bandung Barat walaupun dalam perjalanannya masih ada sebagian besar masyarakat di sekitar destinasi wisata baru geoculture track kurang setuju terhadap pembukaan destinasi wisata baru yang mengarah pada eksploitasi alam yang dapat merusak harmonisasi manusia dengan lingkungannya. 
PEMBENTUKAN BRAND AWARENESS WARUNK INDOMIE UPNORMAL MELALUI FOOD BLOGGER Geuit Septiani; Suwandi Sumartias; Susie Perbawasari
PRofesi Humas Vol 1, No 2 (2017): PRofesi Humas
Publisher : LP3 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.772 KB) | DOI: 10.24198/prh.v1i2.10400

Abstract

Warunk Upnormal merupakan sebuah tempat makan di Kota Bandung yang saat ini menjadi tren anak muda Bandung untuk nongkrong menghabiskan waktu bersama teman sambil bersantap menu-menu yang spesial. Warunk Upnormal juga sebagai warung pertama di Indonesia yang menghadirkan konsep warung indomie dengan kemasan kekinian (Pelopor Warunk Indomie Kekinian). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan pembentukan brand awareness Warunk Indomie Up advertorial online normal melalui food blogger di Kota Bandung. Bagaimana peran food blogger dalam menarik perhatian, menciptakan pemahaman konsumen, dan menciptakan ingatan konsumen mengenai Warunk Indomie Upnormal. Metode penelitianyang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan data kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara terstruktur, observasi partisipasi pasif, dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan aspek menarik perhatian yaitu dengan menceritakan pengalaman yang jujur, mengutamakan isi konten, menyelipkan meme lucu, dan komentar positif dari pembaca. Aspek menciptakan pemahaman yaitu dengan mencantumkan informasi yang jelas, memberi keterangan pada setiap foto, bahasa yang disesuaikan dengan target pembaca dan menceritakan keunikan Warunk Upnormal. Aspek menciptakan ingatan yaitu dengan penyebaran informasi mulut ke mulut, meng-upload advertorial online dan kuis, menceritakan kepuasan, dan membuat promosi unik dan menarik. Saran sebaiknya ulasan Warunk Upnormal menampilkan foto yang lebih variatif dan inovatif dibandingkan review tempat makan lain, dan dalam membentuk ingatan sebaiknya menu utama indomie yang lebih sering ditampilkan dibandingkan menu-menu lain.
Digital branding Kantor Arsip Universitas Padjadjaran dalam upaya penguatan reputasi Wawat Setiawati; Wina Erwina; Susie Perbawasari
PRofesi Humas Vol 6, No 2 (2022): PRofesi Humas Accredited by Kemenristekdikti RI SK No. 10/E/KPT/2019
Publisher : LP3 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/prh.v6i2.35902

Abstract

Kantor Arsip Universitas Padjadjaran sebagai lembaga kearsipan perguruan tinggi, dibentuk untuk menyelamatkan arsip penting yang berkaitan dengan bukti status intelektualitas serta mengembangkan potensi yang melahirkan inovasi dan karya-karya intelektual lainnya. Arsip yang tercipta di Universitas Padjadjaran, merupakan aset publik yang menjadi bukti akuntabilitas kinerja dan bahan pertanggungjawaban atas capaian Tri Dharma Perguruan Tinggi. Di era digital saat ini, Kantor Arsip Universitas Padjadjaran dihadapkan pada situasi yang sangat terbuka, dimana akses informasi terkait arsip statis harus mudah di akses oleh masyarakat dengan cara yang mudah, murah dan tepat. Semua kegiatan pada Kantor Arsip Universitas Padjadjaran tidak bisa terlepas dari sistem berbasis digital dalam memenuhi kebutuhan komunikasinya. Media digital saat ini sudah seharusnya digunakan oleh public relations pada Kantor Arsip Universitas Padjadjaran untuk mendukung dan membentuk digital branding. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui digital branding pada Kantor Arsip Universitas Padjadjaran, melalui analisis kegiatan, SDM dan penggunaan media sosial. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, jenis studi deskriptif dengan data kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kantor Arsip Universitas Padjadjaran telah melakukan digital branding untuk membangun goodwill dan juga untuk memperkuat reputasinya melalui berbagai kegiatan seperti kerjasama, webinar, sosialisasi dan pembinaan kearsipan baik untuk internal maupun eksternal. Media digital yang digunakan untuk membangun branding masih terbatas pada situs website. Media sosial seperti facebook, Instagram, tweeter, line dll belum dimanfaatkan oleh Kantor Arsip Universitas Padjadjaran. Pengelolaan kegiatan public relations dilakukan oleh arsiparis yang belum mendapatkan Pendidikan dan pelatihan kehumasan.
MANAJEMEN SPECIAL EVENT AJB BUMIPUTERA 1912 BANDUNG MELALUI CUSTOMER GATHERING Chintia Melva Cahaya L. Tobing; Susie Perbawasari; Lukiati Komala Erdinaya
PRofesi Humas Vol 2, No 1 (2017): PRofesi Humas
Publisher : LP3 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.97 KB) | DOI: 10.24198/prh.v2i1.9881

Abstract

Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 merupakan salah satu perusahaan asuransi di Indonesia yang sudah berdiri lebih dari seratus tahun. Di tengah goncangan ekonomi, AJB Bumiputera 1912 tetap berjalan stabil. Hal ini tidak lepas dari kepercayaan pelanggan yang tetap loyal menjadi mitra AJB Bumiputera, serta upaya dari perusahaan dalam membangun hubungan baik dengan pelanggan, karena bagi perusahaan pelanggan merupakan hal utama. Untuk mempertahankan hubungan baik tersebut, AJB Bumiputera 1912 Bandung memutuskan untuk mempertahankan loyalitas pelanggannya dengan mengadakan special event customer gathering di Kantor Wilayah Bandung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manajemen special event customer gathering AJB Bumiputera 1912 Bandung di Soreang dalam mempertahankan loyalitas pelanggan. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan jenis penyajian data kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi partisipan aktif, dan studi kepustakaan, dengan teknik pengumpulan key informant purposive sampling. Teknik analisis data menggunakan tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Teknik validitas data menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen special event AJB Bumiputera 1912 Bandung melalui customer gathering di Soreang dilakukan dengan riset informal melalui focus group discussion (FGD). Hasil riset menyatakan bahwa calon peserta yang akan diundang adalah para pejabat sesuai kriteria produk menjadi indikator loyalitas dan konsep acara semiformal. Desain acara dilakukan dengan pemilihan tema elegan, mewah, dan semiformal. 
Peran stakeholders dalam membangun identitas Purwakarta yang berwawasan nilai budaya lokal Susie Perbawasari; Susanne Dida; Aat Ruchiat Nugraha
PRofesi Humas Vol 4, No 1 (2019): PRofesi Humas Accredited by Kemenristekdikti RI SK No. 10/E/KPT/2019
Publisher : LP3 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (652.64 KB) | DOI: 10.24198/prh.v4i1.21349

Abstract

Proses pembangunan mental dan infrastruktur di suatu daerah menjadi kekuatan utama dalam usaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Purwakarta sebagai pusat kawasan Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah II Jawa Barat yang meliputi Karawang, Subang dan Bekasi memiliki posisi yang strategis dalam proses pengembangan wilayahnya dalam upaya mewujudkan pembangunan yang merata bagi masyarakat. Purwakarta yang termasuk sebagai wilayah penyangga pembangunan industri metropolitan sangat rentan terpengaruh oleh arus perubahan budaya dari wilayah sekitarnya, terutama yang berasal dari Jakarta, Bekasi, dan Karawang. Dalam upaya menjaga nilai-nilai kedaerahan di Purwakarta, maka proses pembangunan yang dilakukan di kabupaten Purwakarta dengan melaksanakan pembangunan yang berwawasan pada nilai-nilai budaya lokal yang dipadukan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Nilai-nilai budaya lokal tersebut diimplementasi pada berbagai sektor pembangunan di Purwakarta terutama yang berkaitan dengan layanan publik seperti bidang kesehatan, pendidikan, kesejahteraan sosial, pariwisata, dan infrastruktur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan mengenai peran stakeholders dalam membangun daerah Purwakarta yang berwawasan nilai budaya Sunda yang dapat menjadi identitas daerah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, focus group discussion, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran pemerintah kabupaten Purwakarta sangat dominan dalam mengembangkan proses pembangunan yang berwawasan nilai budaya Sunda terutama semenjak kepemimpinan Bupati Dedi Mulyadi. Akhirnya, adanya sinergis antar stakeholders di Purwakarta telah memberikan dampak yang baik bagi keterkenalan pembangunan Purwakarta sebagai salah satu kabupaten yang memiliki identitas dan menjadi tujuan destinasi wisata baru di Jawa Barat. 
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan Komunikasi Efektif Berbasis Potensi Wisata dan Kearifan Lokal Aat Ruchiat Nugraha; Susie Perbawasari; Feliza Zubair; Evi Novianti
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 3 NOMOR 1 MARET 2019 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.754 KB) | DOI: 10.30595/jppm.v3i1.3546

Abstract

Untuk membangun pola komunikasi yang terus berkelanjutan dalam hal kepariwisataan, masyarakat perlu dirangsang melalui program skema komunikasi pemberdayaan pada kegiatan-kegiatan yang terkait dengan event pariwisata, seperti pelatihan komunikasi efektif. Program pelatihan komunikasi efektif tentang kepariwisataan dilakukan berdasarkan potensi keragaman pariwisata yang terdapat di desa Bongas kecamatan Cililin yang memiliki adat, tradisi, budaya dan seni lokal. Pelatihan ini bertujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan secara lisan dan tulisan yang dihadapi oleh masyarakat dalam menyampaikan pesan kepariwisataan ke pihak luar. Pendekatan kegiatan pelatihan ini menggunakan metode ceramah, diskusi, dan simulasi dengan peserta berasal dari pelaku UMKM dan kelompok sadar wisata. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman peserta terhadap pentingnnya komunikasi efektif dalam bentuk pengemasan pesan beserta teknik publikasinya bagi pelaku UMKM dan kelompok sadar wisata di desa Bongas. Kesimpulan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah bahwa potensi keragaman pariwisata akan semakin terkelola dengan baik apabila dilakukan dengan penyampaian pesan secara efektif mengenai objek wisata ke masyarakatmelalui skema pemberdayaan masyarakat yang partisipatif
CYBERBRANDING SEBAGAI UPAYA MEMBANGUN BRAND AWARENESS SHOPEE INDONESIA: Chindy Ayu Anggraini, Susie Perbawasari, Heru Ryanto Budiana Chindy Ayu Anggraini; Susie Perbawasari; Heru Ryanto Budiana
Commed : Jurnal Komunikasi dan Media Vol. 2 No. 2 (2018): Commed : Jurnal Komunikasi dan Media
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Putera Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.52 KB) | DOI: 10.33884/commed.v2i2.471

Abstract

In business competition as a newly established marketplace company within 2 years, Shopee needs to create a strategy to be able to compete with its competitors and can build awareness in the minds of its users, need good communication and also differentiate between Shopee with its users, in this case Shopee choose to do activities cyberbranding. This research aims to know the activities of Cyberbranding by Shopee Indonesia in building brand awareness through the delivery of information, creating interactivity, and making a difference. The research method used is descriptive method. To collect the data, researchers conducted in-depth interviews, observations, and document studies. The results of this research are explain how Shopee's activities in providing information, Shopee convey information one of them through social media, various information is quite well delivered Shopee and adjusted to the needs of current Shopee users. In building interactivity, Shopee still uses social media as a direct communication medium between Shopee and its users, the various quiz contents of Shopee are able to build Shopee engagement with users, and in making a difference Shopee makes a free Postage program as a Shopee flagship program to attract users. Advice given by researchers in building brand awarenss is better if Shopee optimize the use of SEO (Search Engine Organization) in order to improve the position Shopee in search engines.
MANAJEMEN AKTIVITAS MEDIA SOSIAL AKUN INSTAGRAM @INDONESIABAIK.ID [Manajemen Aktivitas Media Sosial Akun Instagram @indonesiabaik.id] Rizky Pratama Hajati; Susie Perbawasari; Hanny Hafiar
Metacommunication Journal of Communication Studies
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.283 KB) | DOI: 10.20527/mc.v3i2.5445

Abstract

ABSTRACT                 Indonesiabaik.id is a site managed by Ministry of Communication and Informatics and create a team named indonesiabaik.id. The IndonesiaBaik.id team focuses on news which can target the age of 20-34 years. In conducting its activities IndonesiaBaik.id team uses several social media one of them Instagram. However, his lack of engagement becomes an obstacle in managing Instagram social media. This study aims to find out how the management of social media Instagram @ indonesiabaik.id through the stage of disseminate (share), optimize (optimize), manage (manage), and engage (engage). This research uses desscriptive method. Technique of collecting data of in-depth interview, observation and literature study. In this study it was concluded that in the management of Instagram @ indonesiabaik.id account at the share stage ran to Inpres no. 9 of 2015 Ministry of Communications in absorbing public aspirations. But @ indonesiabaik.id not yet optimal in building public trust. At the optimization stage of monitoring conducted to find out what is in the public by talking about @ indonesiabaik.id done by manual that is mention check and hashtag. In the manage phase, indonesiabaik.id has done some things such as doing monitoring media, responding to quick comments and interacting in the real time. But in this stage @ indonesiabaik.id not using social media tools mention The last stage is engage, in this stage @ indoneisbaik.id not have influencer, then indonesiabaik.id also to reach its audiences using quiz. Grabbed his audience too admin Instagram account actively reply to his own comments to make his comments active. Keywords:  Social media, Instagram, Government, team @indonesiabaik.  
PERSEPSI APARATUR PEMERINTAH TENTANG KUALIFIKASI PROFESI HUMAS Kokom Komariah; Aat Ruchiat Nugraha; Susie Perbawasari
Avant Garde Vol 4, No 2 (2016): Avant Garde
Publisher : Fakultas Komunikasi & Desain Kreatif - Universitas Budi Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.754 KB) | DOI: 10.36080/avg.v4i2.604

Abstract

There are still many differences in the views of the public relations profession, namely as a "handyman" read the news, frontline, photographer, maker of the press conference, reception, to the functions of public relations as a strategic planner in the decision-making body or a part of the dominant coalition. Perceptions of a profession that is contained in an organization, it is significant because it may affect how a person appreciate the work or duties, and qualifications of the professional field. This research was conducted in order to reveal the existence of phenomena that occur on the Public Relations profession in the District Government Pangandaran. The method used in the form of quantitative methods and the types of descriptive survey study. The respondents were selected were government officials working in the district administration Pangandaran with data collection is done by means of the distribution of questionnaires, interviews, observation, and literature studies. The results showed that the apparatus of government in the district of Pangandaran has to perceive / interpret the qualifications Public Relations profession is well on aspects of the ability to communicate, ability to organize, ability to get on with people, and imagination. However, in the aspect of personal integrity there that consider a Public Relations officials do not have to come from public relations education / communication and should not be a woman.