Claim Missing Document
Check
Articles

Cooking Method, Food Intake and Iodine Status of Pregnant Women in Saparua, Central Maluku Intje Picauly; . Hardinsyah; Ali Khomsan; . Rimbawan
Media Gizi dan Keluarga Vol. 24 No. 1 (2000): Jurnal Media Gizi dan Keluarga
Publisher : Media Gizi dan Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The objective of this study was to analyze food intake and its cooking method in relation to iodine status of pregnant women in an endemic goitre area. For this purposes 57 pregnant women of the second trimester were selected randomly in Saparua Sub-district, an endemic goitre area of Central Maluku. Iodine status measuerd based on urinary excretion of iodine (UEI). Iodine content of urine, water, salt and common food consumed were analyzed in analytical laboratory of the Center for Research and Development of Nutrition, Bogor. The results show that stir frying, boiling, frying, boiling and frying, and grill are common cooking methods used in the study area. Lost of iodine varies depend on cooking methods and type of foods cooked. Lost of iodine content from the first two cooking method was range from 20 to 50%; and applying the last three cooking method resulted in iodine lost from 57 to74%. The iodine lost from sea fish was higher than from the other foods. The iodine food sources commonly consumed are cassava, sea fish and ¡¥gnetum¡¦ (melinjo) leaves with the iodine contents 42,0-94,6 ƒÝg/100g. The mean intake of cassava, sea fish and gnetum leaves was 559,0; 133,3 and 42,0 g/cap/day respectively. The contribution of cassava, sea fish and vegetables on iodine intake of pregnant women was 52,6; 25,4 and 18,8% respectively. All pregnant women consumed salt with the mean intake 19,2 g/cap/day and mean iodine content o,41 ppm. The mean UEI of pregnant women was 64,9 ƒÝg/l with median 47 ƒÝg/l. Only 17,5% of pregnant women has UEI at normal category. The result of regression analysis showed about 50% variation of UEI was explained by iodine, calcium and iron intakes (r=0,68).
KAJIAN SPASIAL FAKTOR RISIKO TERJADINYA KEJADIAN LUAR BIASA CAMPAK DENGAN GEOGRAPHICAL INFORMATION SYSTEM Apris L. Isu; Pius Weraman; Intje Pucauly
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 12 No. 4: DESEMBER 2016
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.581 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v12i4.1545

Abstract

Cakupan imunisasi yang tinggi bukan jaminan tidak terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) campak. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor risiko penyebab terjadinya KLB campak di wilayah kerja Puskesmas KualinKabupaten TTS. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Data primer dari hasil investigasi KLB campak dan wawancara dengan responden. Jumlah sampel sebanyak 204 responden yang terdiri dari 102 kasus yang diambil dengan metode total sampling dan 102 kontrol yang diambil dengan metode purposive sampling. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional study dan data analisis secaraspacial menggunakan GIS. Data dianalisis menggunakan uji chi-square. Penelitian ini menunjukkan sebanyak 94,1% berumur <15 tahun, dengan persentase laki-laki sebesar 54,9%, tidak diimunisasi 93,1%, dan sebesar 67,5% penderita tidak memperoleh vitamin A. Hasil uji chi-square diperoleh umur, vitamin A, status imunisasi, status gizi, pendapatan keluarga, kepadatan hunian, penyakit infeksi dan riwayat kontak sebagai faktor risiko terjadinya KLB Campak. Faktor risiko yang bersifat sebagai protektor adalah status imunisasi, pemberian vitamin A, status gizi, tingkat kepadatan hunian dan penyakit infeksi.
Cemaran Mikroba Escherichia coli dan Total Bakteri Koliform pada Air Minum Isi Ulang Rolan Sudirman Pakpahan; Intje Picauly; I Nyoman W. Mahayasa
Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 9 No. 4 Mei 2015
Publisher : Faculty of Public Health Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.892 KB) | DOI: 10.21109/kesmas.v9i4.733

Abstract

AbstrakJumlah layanan air minum melalui depot air minum di Kota Kupang meningkat dengan rata-rata 1,44 setiap tahun sejak 2010, sementara tidakterdapat jaminan kualitas air minum isi ulang memenuhi syarat setiap saat. Hasil pemeriksaan sampel air minum isi ulang di Kota Kupang tahun 2013 menunjukkan 37,5% tercemar mikroba. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis cemaran mikroba dan mengetahui determinan cemaran Escherichia coli (E. coli) dan total koliform pada air minum isi ulang. Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang periode Januari Maret 2015. Populasi penelitian berjumlah 51 depot air minum yang ditentukan menggunakan teknik total sampling. Analisis data dilakukan secara univariat, analisis bivariat menggunakan uji regresi logistik sederhana, dan analisis multivariat menggunakan regresi logistik berganda. Hasil penelitian terhadap 51 depot air minum menunjukkan air minum telah tercemar mikroba sebanyak 26 depot air minum (51%), tercemar E. coli 33,33%, dan tercemar total koliform 51%. Deteminan cemaran mikroba dengan uji bivariat adalah pengetahuan (nilai p = 0,01), sikap operator (nilai p = 0,05). Sedangkan determinan cemaran mikroba uji multivariat adalah pengetahuan operator (nilai p = 0,026), kebersihan operator (nilai p = 0,05) dan sanitasi depot air minum (nilai p = 0,044). Variabel yang paling dominan memengaruhi cemaran mikroba adalah pengetahuan, kebersihan operator, dan sanitasi depot air minum. AbstractAmount of drinking water services through drinking water depots in Kupang City is increasing in avarage of 1.44 every year since 2010, meanwhile there is no guarantee that refill drinking water quality meets any requirement every time. Results of refill drinking water sample in Kupang City in 2013 showed the water was 37.5% contaminated by microbes. This study aimed to analyze microbial contamination and determine determinants of Escherichia coli (E. coli) and total Coliform on refill drinking water. This study used cross sectional design on January - March 2015. The population was 51 depots determined using total sampling technique. Data analysis was conducted in univariate, bivariate using simple logistic regression test and multivariate using multiple logistic regression test. Results showed drinking water contaminated by microbes worth 26 depots (51%), by E. coli 33.33% and by total Coliform 51%. Microbial contamination determinants using bivariate were knowledge (p value = 0.01) and behavior of operator (p value = 0.05). Meanwhile, microbial contamination determinants conducting multivariate were knowledge (p value = 0.026), hygiene of operator (p value = 0.05) and depot sanitation (p value = 0.044). Most dominating variables influencing microbial contamination are knowledge, operator’s hygiene and depot sanitation.
UJI ORGANOLEPTIK PRODUK OLAHAN BAKSO KOMBINASI JANTUNG PISANG, KACANG MERAH (Phaseolus Vulgaris) DAN UBI JALAR (Ipomea Batatas L) Tutik Alawiyah; Intje Picauly; Grouse Oematan; Marthen R. Pellokila
Jurnal Pangan Gizi dan Kesehatan Vol. 8 No. 2 (2019): Jurnal Pangan Gizi dan Kesehatan
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51556/ejpazih.v8i1.20

Abstract

Bakso merupakan makanan yang digemari . Bakso yang sudah banyak diproduksi dan dijual bebas di pasar memiliki banyak alternatif kombinasi diantaranya tepung dan daging (sapi, ayam, dan ikan). Sumber pangan lokal di wilayah NTT dapat dijadikan sebgai alternatif dalam membuat bakso berbahan jantung pisang, kacang merah, dan ubi jalar. Bakso dapat dibuat dengan mengkombinasikan ketiga jenis pangan lokal (jantung pisang, kacang merah dan ubi jalar) sehingga dapat menjadi alternatif makanan tambahan bergizi dan bebas BTP yang dapat diterima oleh semua kalangan dari balita sampai orang dewasa. Jenis penelitian ini merupakan rancangan penelitian eksperimen di bidang teknologi pangan. Rancangan penelitian adalah rancangan acak lengkap (RAL). Data uji organoleptic (daya terima dan masa simpan) diolah secara statistic menggunakan Analisis of Varians (ANOVA) dengan menggunakan software SPSS17. Apabila di antara perlakuan terdapat pengaruh maka dilanjutkan dengan uji Tukey Honestly Significance Difference (HSD). Rata-rata uji daya terima bakso jantung pisang diperoleh hasil rata-rata kesukaan (warna, aroma, tekstur dan rasa) berkisar 3.35 sampai 3.97 yang berarti masuk dalam kategori suka. Dari hasil rata-rata diketahui bahwa perlakuan P32 adalah perlakuan yang paling tinggi nilainya yaitu 3,97 yang artinya P32 adalah produk pentolan bakso jantung pisang yang paling disukai oleh panelis.
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI, RIWAYAT PENYAKIT INFEKSI DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN POLA KONSUMSI IBU HAMIL DI DAERAH LOKUS STUNTING KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA Maria Magdalena Kurnia Deksiana Ratu; Intje Picauly; Soleman Landi
Jurnal Pangan Gizi dan Kesehatan Vol. 9 No. 2 (2020): Jurnal Pangan Gizi dan Kesehatan
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51556/ejpazih.v9i2.76

Abstract

Riskesdas, 2018 menunjukkan bahwa prevalensi stunting di Kabupaten TTU cukup tinggi (40,8%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang gizi, riwayat penyakit infeksi dan personal hygiene dengan pola konsumsi ibu hamil di Daerah Lokus Stunting Kabupaten Timor Tengah Utara. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan menggunakan pendekatan studi Cross Sectional di 10 desa wilayah lokus stunting dengan sampel sebanyak 45 ibu hamil yang ditentukan menggunakan metode Total Sampling. Selanjutnya data yang terkumpul dianalisis menggunakan analisis univariat, bivariat, dan multivariat dengan uji statistik regresi logistik sederhana dan regresi logistik berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan dengan pola konsumsi ibu hamil adalah pengetahuan ibu tentang gizi (ρ= 0,002), dan personal hygiene (ρ= 0,014), sedangkan faktor yang tidak berhubungan adalah riwayat penyakit infeksi (ρ= 0,464). Faktor pengetahuan ibu tentang gizi (ρ= 0,002) merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi pola konsumsi ibu hamil dengan nilai OR sebesar 49,333. Untuk dapat meningkatkan pengetahuan ibu, maka diperlukan informasi yang lengkap terkait pola konsumsi yang baik dan gizi seimbang bagi ibu hamil.
HUBUNGAN FAKTOR POLA KONSUMSI, RIWAYAT PENYAKIT INFEKSI, DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DI WILAYAH LOKUS STUNTING KABUPATEN TIMUR TENG`AH UTARA Esther Gaspersz; Intje Picauly; Masrida Sinaga
Jurnal Pangan Gizi dan Kesehatan Vol. 9 No. 2 (2020): Jurnal Pangan Gizi dan Kesehatan
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51556/ejpazih.v9i2.77

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor pola konsumsi, riwayat penyakit infeksi dan personal hygiene dengan status gizi ibu hamil di wilayah lokus stunting Kabupaten Timor Tengah Utara. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan menggunakan pendekatan studi Cross Sectional. Penelitian ini dilakukan di wilayah lokus stunting Kabupaten TTU dengan sampel sebanyak 45 ibu hamil yang ditentukan menggunakan metode total sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis unuvariat, bivariat, dan multivariat dengan uji statistik regresi logistik sederhana dan regresi logistik berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan dengan status gizi ibu hamil adalah pola konsumsi ibu hamil (ρ= 0,015) dan personal hygiene (ρ= 0,023), sedangkan faktor yang tidak berhubungan adalah riwayat penyakit infeksi (ρ= 0,078). Faktor pola konsumsi ibu hamil (ρ= 0,015) merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi status gizi ibu hamil. Pola konsumsi pangan mengarahkan agar pemanfaatan pangan dalam tubuh (utility food) dapat optimal, dengan peningkatan atas kesadaran pentingnya pola konsumsi yang beragam, dengan gizi seimbang mencakup energi, protein, vitamin dan mineral serta aman. Pola konsumsi yang baik dan jenis hidangan yang beranekaragam dapat menjamin terpenuhinya kecukupan sumber tenaga, zat pembangun dan zat pengatur bagi kebutuhan gizi seseorang.
HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DAN SIKAP ANAK SEKOLAH DENGAN PERILAKU MEMILIH MAKANAN JAJANAN DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI 2 KOTA KUPANG Yohakim Dawi; Intje Picauly; Lewi Jutomo
Jurnal Pangan Gizi dan Kesehatan Vol. 5 No. 1 (2013): Jurnal Pangan Gizi dan Kesehatan
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51556/ejpazih.v5i1.86

Abstract

The research is of analytical survey of cross sectional study design. 90 people-school children in SMP Negeri 2 Kota Kupang in this respect, have been randomly sampled. They consist of 39 7th-grade schoolchildren 26 8th- grade school children, and 25 9th-grade school children. Questionnaire has been used to collect data, by all means the respondents themselves fill in questionnare. Each variable under research is tested according to chi square test. The test is used to find out relation between the knowledge of nutrition and the attiiude of school children with the habit of choosing makanan jajanan. The research shows no relations between the knowledge of nutrition and the attiiude of school children with the habit of choosing makanan jajanan; the value of p 0,930 (>0,05) is revealed in this case. Similarly, school children attitude on the habit of choosing makanan jajanan has no relation either. This can be seen in it’s value of p 0,788 (>0,05). It can be conculded then that there is no relation between the knowledge of nutrition and the attitude of school children with the habit of choosing makanan jajanan.
FAKTOR – FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KETERSEDIAAN PANGAN POKOK RUMAH TANGGA PETANI DI DESA MEOTROI KECAMATAN LAEN MANEN, KABUPATEN BELU Pzalmine C. A. Benusu; Utma Aspatria; Intje Picauly
Jurnal Pangan Gizi dan Kesehatan Vol. 5 No. 1 (2013): Jurnal Pangan Gizi dan Kesehatan
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51556/ejpazih.v5i1.87

Abstract

Food is always related to people’s effort or that of household to survive. The problem here is whether people or household can affroad preparing adequate food to fulfill their nutritions need optimally. This research is aimed at finding out factors influencing availabilityof staple food of farmer household in Meotroi Village of Kecamatan Laen Manen of Belu Regency. The research of a analytic survey of a Cross Sectional Design. 78 household have been sampled for the research, by Simple Random Sampling technique. The level of significance is α = 0,1. Each variable is measured by multiple linear regression test to find out factors which influence the avaibility of staple food in the Meotroi is 201.980.060 KCal/year or as much as 1.503,72 KCal/capita/day. It can be concluaded that the avaibility of staple food for farmer household in Meotroi Village is still under Nutritional Adequacy Rate (NAR), which in terms of avaibility rate it is suggested to be 2.200 KCal/capita/day or 2.000 KCap/capita/day in terms consumption rate. Regression test shows that significant variable (p<0,1) to staple food avaibility of farmer household is the number of family members, food production and rice purchases.
PENGARUH LAMA PENGUKUSAN TERHADAP DAYA TERIMA DAN KANDUNGAN GIZI NUGGET IKAN Fitriah Yunita; Utma Aspatria; Intje Picauly
Jurnal Pangan Gizi dan Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2010): Jurnal Pangan Gizi dan Kesehatan
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51556/ejpazih.v2i2.96

Abstract

The processing of tuna fish in East Nusa Tenggara province is still very simple. For this reason, it needs a sort of processing which can increase the economic value and the variety of fishery products as well. One way is to make fish nugget. An experimental study had been applied in this research with steaming time on the fish nugget as treatment of the research. Completely Randomized Design (CRD) was used and there were 4 (four) treatments for the length of steaming time as followed: 15 minutes, 30 minutes, 45 minutes and 60 minutes respectively. Each treatment has 3 (three) times replication. The parameters of the experiment that had been observed were: protein, fat and water content, while the organoleptic test was used in order to know the people acceptance of the product in terms of aroma, colour, and texture. Analysis of variance (ANOVA) and Least Real Different test was used to analyze the observed data. Based on the result of Anova and the Least Real Different test showed that the best treatment on the organoleptic test was on 60 minutes steaming time treatment in terms of aroma, colour, and texture
PEMANFAATAN TEPUNG KACANG HIJAU DAN TEPUNG IKAN DALAM UPAYA PENGEMBANGAN PRODUK MAKANAN FORMULA BALITA BERBASIS PANGAN LOKAL BERAS MERAH DAN PISANG Godeliva Dalung; Intje Picauly; Lewi Jutomo
Jurnal Pangan Gizi dan Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2010): Jurnal Pangan Gizi dan Kesehatan
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51556/ejpazih.v2i2.97

Abstract

Food formula could is easily reserved as usual food for children under five years old. Giving additional food to preschool children can increase body weight and hemoglobin content to prevent the incidence of protein and energy malnutrition (PEM). The purpose of the research is to know the impact of food formula product using mug-bean and fish flour with local red rice and banana as basic food. Factorial experimental design with two-time replications and Randomized Block Design (RBD) as basic design were used in the research. Protein content was analyzed using Kjeldahl methods, and carbohydrate content was analyzed using Shaffer-Somogyi II methods, while fat content was analyzed using extract ether. The result of the research showed that there was a significant difference (P<0.05) and higher protein content on additional 50 grams of mug-bean and fish flour separately compared with an additional 0 and 25 grams of mug-bean and fish flour respectively. While carbohydrate content analysis for additional mug-bean on food formula showed that the additional 50 grams of mug-bean and fish flour separately has a significant difference (P<0.05) and lower carbohydrate content compared with additional 0 and 25 gram of mug-bean and fish flour respectively.
Co-Authors Adar, Damianus Ahmad Thohir Hidayat Ali Khomsan Amelya B Sir Amelya B. Sir Anak Agung Ayu Mirah Adi Angela Salome Anna Henny Talahatu Apris L. Isu Aquilina Akoit Ardila M Langata Aspatria, Utma Bernadina Tena Boeky, Daniela L. Adeline Bonavantura Taco Bosko Dapa Toda CH Liufeto, Franchy Christin Nabuasa Daniela Boeky Deviarbi Sakke Tira Diana Aipipidely Diana Apipideli Dorce Bulu Eflita Meiyetriani Eleonora Edeltrudis Nopala Emanuel SB. Lewar Esther Gaspersz Evalina Joana Doutel Firmanu Cahyono Fitriah Yunita Godeliva Dalung Hardinsyah . Hege H. Djita Helga Ndun Honey Ivone Ndoen I Nyoman W. Mahayasa, I Nyoman W. Imelda Getriany Thobias INA DEBORA RATU LUDJI Ivon Patrisia Paah Johny A. R. Salmun Katarina Maria Tjung Lewi Jutomo Lobo, Varry Majematang Mading Maria Clarita Faustina Dhiu Maria G. Barelinda Maria Magdalena Kurnia Deksiana Ratu Marni Marselus Sapeama Herin Marthen R Pellokila Marthen R Pellokila Masrida Sinaga Mega Liufeto Mindo Sinaga, Mindo Muhammad Saleh Muhammad Saleh Nadraeni P. Yakub Nashriyah, Siti Fadhilatun Nindya M Latunussa Noorce Ch. Berek Nur, Marselinus Laga Oematan, Grouse Pacheco, Cipriano do Rosario Paula Tibuludji Peni, Jane A. Pzalmine C. A. Benusu Rafael Paun Renty Alfany Zena Senduk Rimbawan , Rinawati Sirait Robertha Kartini Rolan Sudirman Pakpahan Rut Rosina Riwu Rut Rosina Riwu Sabina Gero Saleh, Asmulyati S. Sarah Lery Mboeik Sarci Magdalena Toy Sherly Hayer Soleman Landi Soni Doke Stefanus P Manongga Stevie B. G. J. Hina Tadeus A.L Regaletha Tamelan, Mervin Theresia M. Sri Sarinah Lendes Theresia Noviayanti Bur Theresia Sri Lendes Tutik Alawiyah Utma Aspatria Welresna Rupiasa Weraman, Pius Winda Sinthya Naomi Yohakim Dawi Yusta Un Nana Zita Apriliani Jeche