Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Global Medical and Health Communication

Comparison of Vitamin D3 Serum and Method of Deliveries among Pregnant Women Who Did and Did not Performe Regular Outdoor Aerobic Activities Setyorini Irianti; Teuku Kyan Nuryasin; Budi Handono; Benny Hasan Purwara; Zulvayanti Zulvayanti; Herman Susanto
Global Medical & Health Communication (GMHC) Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.607 KB) | DOI: 10.29313/gmhc.v8i2.6338

Abstract

The maternal mortality rate in Indonesia is still very high. One of the main factors is postpartum hemorrhage and an increase in the cesarean section rate (CSR). The American College of Obstetrics and Gynecology has recommended aerobic exercise. We assumed that outdoor aerobic exercise could be useful for the advancement of labor and the reduction of CSR. This study aimed to assess whether regular exercise can have a good impact on reducing labor and CSR, which is likely to be affected by an increase in vitamin D3 levels. It was an experimental study involving 40 patients at Al Islam Awibitung Hospital and Ibrahim Adjie Healthcare Center in Bandung in February–April 2018, who met the inclusion criteria and divided into two groups, who performed regular outdoor aerobic activity and those who did not. Patient characteristics, work progress, and vitamin D3 levels recorded. The data collected was then tested and compared between pre-and post-treatment, a paired t test was done. There was a relationship between the increase in-vitamin D3 and the ease of childbirth in the treatment group (p<0.05). The comparison of vitamin D3 levels among the two groups was −18.8% vs −26.8% respectively (p<0.05). Method of delivery were spontaneous delivery 80% vs 25%, vacuum extraction 15% vs 55%, and cesarean section 5% vs 20%, respectively (p<0.05). In conclusion that regular outdoor aerobic exercise in a pregnant woman could increase vitamin D3 levels, ease labor, and reduce CSR. PERBANDINGAN KADAR VITAMIN D3 SERUM DAN METODE PERSALINAN ANTARA IBU HAMIL YANG MENJALANKAN DAN TIDAK MENJALANKAN AKTIVITAS AEROBIK DI RUANG TERBUKA SECARA RUTINSaat ini angka kematian maternal di Indonesia masih sangat tinggi. Salah satu faktor penyebab utama adalah perdarahan pasca salin dan meningkatnya insidensi seksio sesarea. Aktivitas aerobik telah direkomendasikan oleh American College of Obstetrics and Gynecology (ACOG). Kami mempunyai hipotesis bahwa aktivitas aerobik rutin di udara terbuka dapat memengaruhi kadar vitamin D3 serum ibu yang dapat meningkatkan kelancaran persalinan dan menurunkan risiko seksio sesarea. Penelitian ini bertujuan membuktikan hipotesis di atas. Metode penelitian adalah studi eksperimental terhadap 40 ibu hamil di RS Al Islam Awibitung dan Puskesmas Ibrahim Adjie Bandung pada bulan Februari–April 2018 yang memenuhi kriteria inklusi, serta dibagi dalam 2 grup, yaitu grup perlakuan yang melaksanakan aktivitas aerobik di udara terbuka secara rutin dan grup kontrol yang tidak melaksanakan aktivitas aerobik. Dilakukan pencatatan karakteristik pasien, kemajuan persalinan, metode persalinan, dan kadar vitamin D3 sebelum dan setelah perlakuan, serta dilakukan analisis statistik dengan paired t test. Terdapat hubungan bermakna antara perubahan kadar vitamin D3 dan metode persalinan (p<0,05). Perbandingan perubahan kadar vitamin D3 antara kedua kelompok adalah −18,8% vs −26,8% (p<0.05). Metode persalinan adalah persalinan spontan 80% vs 25%, ekstraksi vakum 15% vs 55%, dan seksio sesarea 5% vs 20% (p<0,05). Simpulan, aktivitas aerobik rutin di udara terbuka pada ibu hamil berdampak terhadap kadar vitamin D3 serum ibu dan dapat memperlancar proses persalinan serta menurunkan risiko seksio sesarea.
Effect of Integrated Reproductive Health Learning Module Application on Student’s Motivation and Learning Satisfaction in Junior High School Fitria Fitria; Benny Hasan Purwara; Vita Murniati Tarawan
Global Medical & Health Communication (GMHC) Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (976.656 KB) | DOI: 10.29313/gmhc.v7i2.2875

Abstract

One of the potential public health issues in Indonesia is adolescent reproductive health (ARH) issue, particularly premarital sex and promiscuity behaviors which create the risk for unwanted pregnancies and sexual transmitted diseases such as HIV and AIDS. This study aimed to increase in student’s motivation and learning satisfaction through the application of integrated reproductive health learning module in junior high school. This was a pre- and post-test quasiexperimental study with control group design on 358 seventh grade junior high school students in Bandung city. Sampling was performed using multistage random sampling method and subjects were divided equally into treatment group (n=179) and control group (n=179). Data collected were analyzed using chi-square test, Wilcoxon test, and Mann-Whitney test. Results showed that the application of integrated reproductive health learning module influenced motivation and satisfaction, which was evident from the increase in motivation and learning satisfaction scores in the treatment group (21.9% and 6.23%) when compared to the control group (2.2% and 6.1%). In conclusions, the use of integrated reproductive health learning module significantly influences student’s motivation and learning satisfaction among seventh grade junior high school students. PENGARUH PENERAPAN MODUL PEMBELAJARAN KESEHATAN REPRODUKSI TERINTEGRASI TERHADAP MOTIVASI DAN KEPUASAN BELAJAR SISWA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMASalah satu permasalahan kesehatan masyarakat yang potensial di Indonesia adalah masalah kesehatan reproduksi remaja (KRR) khususnya perilaku seks pranikah dan pergaulan bebas yang berisiko kehamilan yang tidak diinginkan dan penyakit infeksi menular seksual (IMS) seperti HIV dan AIDS. Penelitian ini bertujuan meningkatkan motivasi dan kepuasan belajar siswa dengan menerapkan modul pembelajaran kesehatan reproduksi terintegrasi di sekolah menengah pertama (SMP). Penelitian ini menggunakan pre- and post-test quasi-experimental study dengan desain kelompok kontrol pada 358 siswa kelas tujuh SMP di Kota Bandung pada Maret–April 2017. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode multistage random sampling dan subjek dibagi secara merata menjadi kelompok perlakuan (n=179) dan kelompok kontrol (n=179). Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan uji chi-square, uji Wilcoxon, dan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan modul pembelajaran kesehatan reproduksi terintegrasi memengaruhi motivasi dan kepuasan belajar yang terbukti dari peningkatan motivasi dan skor kepuasan belajar pada kelompok perlakuan (21,9% dan 6,23%) bila dibanding dengan kelompok kontrol (2,2% dan 6,1%). Simpulan, penerapan modul pembelajaran kesehatan reproduksi terintegrasi secara signifikan memengaruhi motivasi dan kepuasan belajar siswa kelas tujuh SMP.