Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG RESIKO BENCANA BANJIR TERHADAP KESIAPSIAGAAN REMAJA USIA 15 – 18 TAHUN DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN PEDURUNGAN KIDUL KOTA SEMARANG Purwoko, Alif; Sunarko, Sunarko; Putro, Saptono
Jurnal Geografi Vol 12, No 2 (2015): July 2015
Publisher : Jurnal Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The role of a teenager when flood is emergency response, teenagers are always involved in saving both livesand property. This study aims to determine the level of knowledge of adolescents 15-18 years about floods,and to discover the influence of knowledge on the preparedness of adolescents 15-18 years toward floods.The research was conducted in the Village Pedurungan Kidul, District of Pedurungan, Semarang. Thesampling technique used in this study support the determination of the sample table (Isac and Michael), thusobtained is 206 samples. The analytical method used descriptive analysis and multiple linear regressionanalysis. The test results obtained simultaneously using the F statistic value of F at 177.251. At the 5% errorlevel with df 1 = 2 and df 2 = 206-2-1 = 15 obtained Ftabel = 3.04 which means that there was a significantinfluence knowledge and attitudes towards adolescent preparedness. The magnitude of the influence of bothcan be seen from the value of the determination coefficient equal to 0.636, which means that changes inpreparedness adolescents aged 15-18 years in the Village Pedurungan Kidul toward flood risk by 63.6%influenced by the knowledge and attitudes of adolescents.
DAMPAK PERKEMBANGAN PERMUKIMAN TERHADAP PERLUASAN BANJIR GENANGAN DI KOTA SEMARANG Putro, Saptono; Hayati, Rahma
Jurnal Geografi Vol 4, No 1 (2007): January 2007
Publisher : Jurnal Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Semakin bertambahnya penduduk perkotaan akibat pertumbuhan alami dan urbanisasi, kota semakin memerlukan fasilitas-fasilitas pendukung terutama perumahan. Pembangunan perumahan selalu memerlukan lahan yang sudah ada, sehingga merubah penggunaan lahan dari non perumahan/perkarangan ke perumahan/ permukiman dan sarana jalan. dirumuskan permasalahan sebagat berikut, apakah terjadinya banjir genangan merupakan dampak dan adanya perubahan fungsi lahan dari daerah penampungan menjadi lahan permukiman?Daerah manakah yang mengalamiperubahan penggunaan lahan menjadi permukiman /terbangun antara tahun 1980 sampai tahun 2000?daerah manakah yang mengalami banjir genangan antara tahun 1980 sampai tahun 2000?. Ada beberapa tujuan penelitian ini adalah: mengetahui dampak dari pembangunan daerah permukiman terhadap perluasan banjir genangan di Kota Semarang, menganalisis penyebaran daerah permukiman dan perluasan daerah yang mengalami banjir genangan selama, periode tahun 1980 sampai tahun 2000. Dalam penelitian ini data yang diolah merupakan data sekunder dari peta peta agihan banjir dan peta-peta tata-guna lahan dari tahun 1980 dan tahun 2000 ( kisaran 20 tahunan), Variabel penelitian meliputi,tata guna lahan, luas area terbangun/Permukiman, luas Area Banjir Genangan. Teknik analisa data perkembangan permukiman dan banjir genangan di buat tabel dan di prosentasekan, selanjutnya dianalisa dengan secara diskripsi dan prosentase. Angka Pertumbuhan permukiman rata-rata dari tahun 1980 sampai 2000 sebesar  3,95 % pertahun. Angka Pertumbuhan Banjir Genangan dari tahun 1980 sampai tahun 1987 sebesar 8,41 % pertahun, sedangkan dari tahun 1987 sampai tahun 2000 sebesar 1,93 % pertahun, dan pertumbuhan rata rata pertahun dari tahun 1987 sampai tahun 2000 sebesar 4,98 %. Perkembangan yang sangat mencolok adalah luasan banjir genangan dari tahun 1980 – 1987 hanya dalam 7 tahun rata-rata pertahun mencapai 8,41%, hal tersebut disebabkan dibangunnya perumahan Tanah Mas di areal pertambakan dan pembuatan Jalan Lingkar Utara yang menghambat laju aliran air ke laut. Kata Kunci : Permukiman, banjir genangan, dampak
PEMODELAN TINGKAT PELAYANAN JALAN (LEVEL OF SERVICES) BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK MENGURAI KEMACETAN LALU LINTAS KOTA SEMARANG Putro, Saptono
Jurnal Geografi Vol 6, No 2 (2009): July 2009
Publisher : Jurnal Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemacetan lalu-lintas merupakan masalah yang dihadapi oleh kota-kota besar, termasuk Kota Semarang, yang disebabkan oleh pertumbuhan penduduk baik secara alami maupun penduduk pendatang. Selama ini kemacetan sulit dipecahkan karena ratio pertambahan jalan sudah tidak seimbang dengan petambahan jumlah kendaraan yang melaluinya. Dalam penelitian ini yang akan menjadi obyek penelitian adalah faktor pendorong kemacetan lalulintas yang dijabarkan menjadi dua kelompok, yaitu: 1) Sarana lalu-lintas yang meliputi jenis dan jumlah kendaraan yang melewati ruas jalan, dan fungsi kendaraan (umum atau pribadi); 2) Prasarana lalu-lintas yang meliputi, klas/ fungsi jalan, kalitas jalan, dan penggunaan badan jalan selalin sebagai jalur lalu-lintas kendaraan. Populasi dalam penelitian ini meliputi semua jaringan jalan di Kota Semarang, sedangkan sampel diambil 4 jalan utama lingkar luar (dari luar kota), Aspek yang dikaji dalam penelitian ini adalah mengukur Tingkat Pelayanan (Level of Services) masing-maing titik pengamatan, dimana dapat dipergunakan standar pengukuran tingkat pelayanan sesuai dengan DLLAJR yaitu lebih dari 0,7 (tingkat pelayanan klas D ke atas). Aspek lain yang dikaji adalah sebaran titik-titik kemacetan dan waktu terjadinya kemacetan lalu-lintas yang berbeda-beda tiap ruas jalan, dan waktu masing-masing kegiatan sehari-hari, waktu pencatatan setiap jam pada titik pengamatan mulai pagi hari pukul 06.00 sampai sore hari pukul 18.00, juga diteliti penyebab kemacetan pada jaringan jalan. Hasil penelitan pada jalan jalan lingkar luar yang meliputi Jalan Kaligawe. Jalan Sudiarto (Majapahit), Jalan Setya Budi, Jalan Siliwangi, mengalami tingkat pelayanan yang sangan rendah, yaitu di atas 0,7 yang berarti jalan dalam kondisi macet terbatas hingga macet padat di atas 1,0. Keadaan demikian terjadi hampir sepanjang hari, terutama pada jam-jam sibuk pukul 7.00 sampai 9.00 pagi dan pukul 16.00 sampai pukul 18.00 sore. Kemacetan disebabkan disamping kapasitas jalan yang tidak mampu menampung arus lalulintas juga oleh penggunaan badan jalan yang menghambat arus lalulintas seperti parkir, ngetem, dan berjualan di badan jalan.Moda angkutan jalan yang paling mempengaruhi tingkat pelayanan jalan di semua titik pengamatan adalah sepeda motor diikuti mobil baik umum maupun pribadi. Simpulan Tingkat Pelayanan Jalan di Kota Semarang sudah sangat rendah diatas 0,7(> C), puncak kemacetan terjadi pada pukul 7.00 sampi jam 9.00 dan jam 16.00 sampai jam 18.00, moda peneybab rendahnya tingkat pelayan jalan adalah sepeda motor. Kapasitas efektif ruas jalan berkurang karean penggunaan badan jalan di luar kegiatan transportasi. Saran perlu pengaturan arus lalulintas oleh instansi berwenang untuk mengtur jumlah kendaraan yang melewati jalan raya, terutama kendaraan pribadi, dan pengaturan diisipiln lalu-lintas untuk kendaraan umum. Untuk melihat kemacetan dalam Kota Semarang perlu pemetaan kemacetan dan pemanfaatan Sistem Informasi Geografi secara interkatif, karena dapat dengan cepat menganalisis penyebabnya dan penangulangannya secara terpadu. Kata kunci: Tingkat pelayanan, kemacetan lalu lintas, sistem informasi geografis
PENGARUH KARAKTERISTIK DEMOGRAFI DAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP REMITANSI PEDAGANG WARUNG MAKAN TEGAL DI KAWASAN SEKITAR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG Syah Putra, Rizal Ichsan; Putro, Saptono
Geo-Image Vol 4 No 1 (2015)
Publisher : Geo-Image

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Remitan merupakan kiriman uang atau barang maupun ide/gagasan dari imigran yang menetap di daerah migrasi ke daerah asal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui variabel apa saja yang mempengaruhi nilai remitan pada pedagang Warung Makan Tegal di Kawasan sekitar Universitas Negeri Semarang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian dekriptif-kuantitatif, untuk mengetahui pengaruh dalam penelitian ini menggunakan analisis chi-square. Hasil analisis chi-square diperoleh 7 variabel karakteristik demografi yang mempengaruhi besarnya nilai remitan (p < 0,05) pedagang Warung Makan Tegal di sekitar Komplek Universitas Negeri Semarang. Variabel-variabel tersebut antara lain meliputi variabel lama berdagang, jumlah kepemilikan warung, jumlah tanggungan, lama migrasi, kebutuhan hidup, tingkat pendapatan, dan motif. Sedangkan variabel yang tidak berpengaruh secara signifikan yaitu variabel usia dan variabel mobilitas. Remittances are remittances or goods or the idea / notion of immigrants who settled in the area of ​​migration to the area of ​​origin. The purpose of this study was to determine the variables that affect the value of remittances on the merchant Warung Makan Tegal in the Area around Universitas Negeri Semarang. The method used in this study uses a quantitative-descriptive type of research, to determine the effect in this study using chi-square analysis. Results of chi-square analysis of demographic characteristics was obtained 7 variables that affect the value of remittances (p <0.05) traders around Warung Makan Tegal in Complex Universitas Negeri Semarang. These variables include the old variable trade, the number of stalls ownership, number of dependents, long migration, the necessities of life, income level, and motives. While the variables that do not significantly affect the variables of age and mobility variables
PENGGUNAAN CITRA QUICKBIRD UNTUK MENGIDENTIFIKASI KEMACETAN LALU LINTAS DI KOTA SEMARANG BERDASARKAN POLA JARINGAN JALAN Monica, Devy; Hariyanto, Hariyanto; Putro, Saptono
Geo-Image Vol 1 No 1 (2012)
Publisher : Geo-Image

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PREFERENSI PENGLAJU TERHADAP MODA TRANSPORTASI DI DESA TLOGOREJO KECAMATAN KARANGAWEN KABUPATAEN DEMAK Arofah, Nurul; Santoso, Apik Budi; Putro, Saptono
Geo-Image Vol 1 No 1 (2012)
Publisher : Geo-Image

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertambahan penduduk mendorong perubahan tak terbatas pada jumlah penduduk, Mobilitas merupakan suatu pergerakan penduduk. Pergerakan ini akan dihadapkan dalam suatu pemilihan moda transportasi. Penelitian dilakukan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penglaju dalam pemilihan moda transportasi dan pengaruh pendapatan terhadap preferensi moda transportasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan moda transportasi dan mengetahui pengaruh pendapatan terhadap preferensi moda transportasi. Teknik pengambilan sampel secara proportional random sampling pada beberapa penglaju berdasarkan variasi pekerjaan yaitu meliputi pedagang, buruh bangunan, buruh industri, pengusaha, dan PNS/ABRI. Penelitian menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif, analisis deskriptif persentase dan analisis statistik dengan regresi linear ganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa pendapatan tidak berpengaruh terhadap pemilihan moda transportasi akan tetapi faktor yang berpengaruh adalah biaya transportasi dan jarak tempuh.Mobility is a movement of people. movement then will be faced in an election mode of transportation. The study conducted to analyze the factors that affect commuters in the selection of transportation modes and the effect of income on transportation preferences. The purpose of this study to determine the factors that affect the transport and determine the effect of income on transportation preferences. The sampling technique is proportional random sampling based on some variation of work commuters which include traders, construction workers, industrial workers, businessmen, and civil / military. Research using quantitative descriptive analysis method, the percentage of descriptive analysis and statistical analysis by multiple linear regression. The results showed that income had no effect on the selection of transportation modes but the factors that influence the cost of transportation and mileage
BANJIR DAN PENYAKIT DIARE DI KECAMATAN JATINEGARA JAKARTA TIMUR Muslimmah, Novida; Hariyanto, Hariyanto; Putro, Saptono
Geo-Image Vol 3 No 1 (2014)
Publisher : Geo-Image

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banjir  adalah meluapnya  air  yang  melebihi  kapasitas  pembuangan  air  di  suatu  wilayah dan menimbulkan kerugian bagi manusia. Akibat banjir, Air berubah menjadi sumber malapetaka. Air  penuh  sampah,  berwarna  hitam  pekat,  menebar  aroma  tak  sedap,  dan  sumber  penyakit lingkungan, seperti diare. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) kondisi banjir dan upaya yang dilakukan pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi banjir. (2) kondisi daire dan upaya yang dilakukan  pemerintah  dan  masyarakat  dalam  mengatasi  diare.  Analisis  yang  digunakan  dalam penelitian  ini  adalah  analisis  deskriptif,  klasifikasi  kedalaman  atau  ketinggian  banjir,  dan  angka kesakitan  (IR)  diare  pada  wilayah  banjir.  Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  Kecamatan Jatinegara  memiliki  dua  kelurahan  yang  sering  terjadi  banjir  yaitu  Kelurahan  Bidara  Cina  luas wilayah  banjir  sebesar  19,842 Ha dan  Kelurahan  Kampung  Melayu  luas  wilayah  banjir  sebesar 14,039 Ha. Angka kesakitan (IR) diare di Kelurahan Bidara Cina yaitu sebesar 22,5 ‰ sedangkan IR diare di Kelurahan Kampung Melayu yaitu sebesar 30,6 ‰. Keterkaitan banjir dan diare pada Kelurahan  Bidara  Cina  adalah  sebesar  2,25%  sedangkan  pada  Kelurahan  Kampung  Melayu adalah sebesar 3,06%. Upaya pengendalian banjir di Kecamatan Jatinegara dapat dibagi menjadi tiga  upaya,  yakni  upaya  struktural,  upaya  non  struktural,  dan  upaya  peningkatan  peran  serta masyarakat.  Upaya  penanganan  diare  di  Kecamatan  Jatinegara  dilakukan  oleh  pemerintah  dan masyarakat secara bersama seperti sosialisasi dan menerapkan PHBS Flooding is the overflow of water that exceeds the drainage capacity in the region and cause harm to humans. Due to flooding, water turned into a source of harm. The water is full of garbage, solid black, spread the pleasant  aroma,  and  a  source  of  environmental  diseases,  such  as  diarrhea.  The  purpose of  the  study to determine  (1)  the  condition  of  the  flood  and  the  efforts  made by  the  government  and  the  community  in addressing  flood.  (2)  conditions  Daire  and efforts  made by  the  government  and  communities  to  overcome diarrhea. The analysis used in this study is a descriptive analysis, classification of the depth or height of the flood, and the morbidity rate ( IR ) of diarrhea in flooded areas. The results showed that the District has two villages  Jatinegara  frequent  floods  that  lote  Chinese  Village  flood  area  of  19.842  hectares  and  Kampung Melayu  Urban  Village  area  of  14.039  hectares  flooded.  Morbidity  rate  (IR)  of  diarrhea  in  the  Village  lote China is equal to  22.5 ‰ while  the IR of  diarrhea  in the village of Kampung Melayu is equal  to  30.6 ‰. Linkage flood and diarrhea in the Village lote China amounted to 2.25 % , while the Kampung Melayu Urban Village  is  at  3.06  %.  Efforts  to  control  flooding  in  the  district  can  be  divided  into  three  Jatinegara  efforts, namely  structural  efforts,  non-structural  efforts,  and  efforts  to  increase  public  participation.  Efforts  to tackle diarrhea  in  District  Jatinegara  conducted  by  government  and  the  community  together  as  socialization  and implementing PHBs
ANALISIS LEVEL OF SERVICE (LOS) DALAM MENGANTISIPASI KEMACETAN LALU LINTAS MENGGUNAKAN SIG DI JALAN UTAMA KECAMATAN KOTA KENDAL Dipahada, Rima; Parman, Satyanta; Putro, Saptono
Geo-Image Vol 3 No 1 (2014)
Publisher : Geo-Image

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tingkat pelayanan (level of  service) suatu ruas jalan adalah perbandingan antara volume lalu lintas dan kapasitas jalan. Pada kecepatan tinggi, volume lalu lintas pasti rendah, sebaliknyapada volume tinggi, kecepatan akan menurun. Analisis tingkat pelayanan jalan atau Level Of Service(LOS)  dalam  penelitian  ini  adalah  Jalan  Soekarno-Hatta,  Jalan  Pemuda,  Jalan  Raya  KendalSemarang, dan Jalan Raya Kendal-Jakarta. Salah satu sistem pemantau peningkatan penggunaantransportasi dan peningkatan jumlah kendaraan yaitu dengan menggunakan Sistem InformasiGeografis  (SIG). SIG  dalam  penelitian  ini  digunakan  sebagai  alat  bantu.  Di Jalur Jalan UtamaKecamatan Kota Kendal terdapat 4 halte, 4 titik lokasi traffict light dan 3 jalur pelayanan angkutan kota.  Tingkat  Pelayanan  Jalan Level  Of  Service (LOS)  di  Jalan  Utama  Kecamatan  Kota  Kendal berdasarkan 4 titik lokasi yang telah dilakukan, tertinggi berada pada jalan Raya Kendal-Semarang dengan nilai 0,981 SMP memasuki kelas E. Tingkat Pelayanan Jalan terendah berada pada jalan Pemuda  dengan  nilai  0,445  SMP  memasuki  kelas  B. Simpulannya  adalah  kemacetan  di  jalan utama Kecamatan Kota Kendal kebanyakan terjadi pada jam-jam sibuk berangkat maupun pulang kerja,  banyaknya  bus  dan  angkutan  kota  yang  berhenti  tidak  pada  tempatnya  menyebabkan terjadinya  kemacetan.  Saran  atau  alternatif  untuk  mengntisipasi  terjadinya  kemacetan  adalah dengan menertibkan bus dan angkutan kota agar tidak berhenti di tepi jalan dan penggunaan jalur alternatif. Service level ( level of service ) of a road is the comparison between traffic volume and road capacity . At high speeds , traffic volume is definitely lower , otherwise at high volume , the speed will decrease . Analysis of the level of service roads or Level of Service ( LOS ) in this study is Soekarno- Hatta Road , Road Building, Road Kendal - Semarang and Jakarta - Kendal Road . One of the monitoring sistem and the increased use of transport is increasing the number of vehicles using the Geographic Information Sistem ( GIS ) . GIS is used in this study as a tool. At the Main Street Line City District Kendal there are 4 stops , 4 points and 3 locations traffict light path of urban transportation services . Road Service Levels Level of Service ( LOS ) in the Main Street District of Kendal Town 4 points based on the location that has been done , the highest being at Kendal -Semarang highway with a value of 0.981 junior enters the class E. Road Service lowest level is at street youth with a value of 0.445 entering junior class B. The conclusion is congestion on the main road Kendal Sub City mostly occurs at peak hours left and came home from work , the number of bus stops and public transportation are not in place causing congestion . Suggestions or alternatives to mengntisipasi is to curb congestion and city transport buses that do not stop at the edge of the road and the use of alternative pathways
ESTIMASI KELAS HARGA LAHAN BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DI KECAMATAN AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG Wibowo, Dwi Amri; Sriyono, Sriyono; Putro, Saptono
Geo-Image Vol 3 No 1 (2014)
Publisher : Geo-Image

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian  ini  bertujuan:  (1)  Mengetahui  besarnya  ketelitian hasil  interpretasi  variabel –variabel fisik penentu kelas harga lahan dari Citra Quickbird, (2) Mengetahui estimasi kelas harga lahan  di  Kecamatan  Ambarawa  Kabupaten  Semarang.  Metode  pengumpulan  data  meliputi metode interpretasi, dokumentasi, observasi, wawancara, dan studi kepustakaan. Metode analisis data  meliputi  teknik  interpretasi  citra  satelit, analisis SIG  yang  meliputi;  metode  jarak (buffer), metode  pengharkatan  (scoring),  dan  metode  tumpang susun (overlay),  metode aritmathik, dan  uji ketelitian  (akurasi).  Hasil  dari  penelitian  ini  menunjukkan  bahwa  Penginderaan  Jauh  dalam menentukan  estimasi  kelas  harga  lahan  mempunyai  kemampuan  sebesar  50  %  dalam mengidentifikasi  kondisi  fisik  lahan.  Uji  ketelitian  untuk  penggunaan  lahan  sebesar  97,3  %  dan harga lahan  sebesar  91,1  %.  Estimasi  kelas  harga  lahan  di  Kecamatan  Ambarawa  Kabupaten Semarang dibagi lima kelas yaitu sangat tinggi Rp. 980.000 - Rp. 1.460.000 memiliki luas 13,502 Ha, tinggi Rp. 596.000 - Rp.980.000 memiliki luas 288,096 Ha, sedang Rp. 308.000 - Rp. 596.000 memiliki luas 787,158 Ha, rendah Rp. 116.000 - Rp. 308.000 memiliki luas 75,689 Ha, dan sangat rendah  Rp. 20.000 - Rp.  116.000 memiliki luas 1.588,440 Ha. Simpulan dari hasil penelitian ini kondisi di daerah penelitian yaitu Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang mempunyai kelas harga lahan yang cukup baik This  study  aims  to:  (  1)  Determine  the  magnitude  of  the  precision  of  the  interpretation  of  the variables - physical  variable  determinant  of  land price  class Quickbird  Imagery,  (  2)  Determine the estimated price  of  land in  the  district  class  Ambarawa  Semarang  Regency.  Data  collection  methods  include  methods  of interpretation,  documentation,  observation,  interviews, and  literature  study.  Data  analysis  methods  include satellite  imagery  interpretation  techniques,  which  includes  the  GIS  analysis;  distance  method  (  buffer  ),  the method pengharkatan ( scoring ), and methods of overlay ( overlay ), aritmathik methods, and test accuracy ( accuracy ). The results of this study indicate that the Remote Sensing in determining the estimated class has the ability to land prices by 50 % in identifying the physical condition of the land. Test accuracy for land use by 97.3 % and 91.1 % of the land price. Estimated price of land in the district class Ambarawa Semarang district divided by five is a very high class Rp. 980,000 - Rp. 1.46 million has an area of 13.502 hectares, high Rp. 596 000 - has an area of 288.096 ha Rp.980.000, was Rp. 308,000 - Rp. 596 000 has an area of 787.158 ha, low Rp. 116,000 -Rp. 308,000 has an area 75.689 ha, and very low Rp. 20.000 - Rp. Has an area of 1588.440 ha 116,000. The conclusions  of  this  research  conditions  in the study  area  is  District Semarang District Ambarawa  class has  a pretty good price for land
KAJIAN TINGKAT KEMACETAN LALULINTAS PADA JARINGAN JALAN YANG MENJADI AKSES MASUK KOTA SEMARANG Siswanto, Agus; Putro, Saptono; Tjahjono, Heri
Geo-Image Vol 1 No 1 (2012)
Publisher : Geo-Image

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai volume lalu-lintas, mengetahui tingkat pelayanan jaringan jalan (LOS) pada ruas jalan masuk Kota Semarang dan mengetahui perbandingan kemacetan antara tiap titik pengamatan. Populasi dalam penelitian ini adalah ruas jalan yang menjadi akses masuk ke Kota Semarang dan memiliki tingkat kemacetan tinggi. Hasil penelitian ini menunjukkan volume kendaraan rata-rata dari tiap titik pengamatan yaitu Jalan Siliwangi 9233 SMP/jam, Jalan Kaligawe 8259 SMP/jam, Jalan Brigjend Sudiarto 8023/jam, dan Jalan Setiabudi 7761 SMP/jam. Tingkat kemacetan paling tinggi adalah Jalan Siliwangi antara jam 12.00-13.00 dengan nilai LOS 0,94 di hari Senin dan lokasi yang memiliki tingkat kemacetan paling rendah adalah pada Jalan Siliwangi dari jam 06.00-07.00 dengan nilai LOS 0,62 di hari Minggu. Lokasi penelitian yang memiliki tingkat kemacetan rata-rata tertinggi adalah pada Jalan Raya Kaligawe dengan nilai LOS 0,84 dan lokasi yang memiliki tingkat kemacetan rata-rata terendah adalah Jalan Setiabudi dengan nilai LOS 0,79. Kesimpulan dari penelitian ini adalah volume lalu-lintas rata-rata selama penelitian paling tinggi adalah pada ruas jalan Siliwangi dengan nilai 9233 SMP /hari, tingkat pelayanan jaringan jalan (LOS) paling rendah adalah jalan Raya Kaligawe dengan nilai 0,84 pada kelas D. Perbandingan tingkat kemacetan dapat dilihat pada Jalan Siliwangi 0,82, Jalan Kaligawe 0,84, Jalan Brigjend Sudiarto 0,82 dan Jalan Setiabudi 0,79.This study aims to determine the value of the volume of traffic, knowing the level of service roads (LOS) on the streets of Semarang go and find bottlenecks comparisons between each point of observation. The population in this study is the access road into the city of Semarang and have high levels of congestion. The results of this study showed an average traffic volume of each observation point the way Siliwangi 9233 SMP / h, road Kaligawe 8259 SMP / h, road Brigjend Sudiarto 8023/jam and Jalan Setiabudi 7761 SMP / hour. Congestion level is highest between the hours of 12:00 to 13:00 Jalan Siliwangi LOS value 0.94 on Monday and locations with the lowest level of congestion is on Jalan Siliwangi from 06:00 to 07:00 hours with the value of 0.62 LOS on Sunday. What research that has the highest average congestion is on the highway Kaligawe LOS value 0.84 and the location that has the lowest average congestion is the Way Setiabudi LOS value 0.79. The conclusion of this study is the traffic volume on average during the study was the high road to the value of 9233 Siliwangi SMP / day, the level of service roads (LOS) is the lowest highway Kaligawe the value 0.84 at grade D. Comparison of the level of congestion can be seen on Jalan Siliwangi 0.82, 0.84 Kaligawe Road, Jalan Jalan Brigjend Sudiarto Setiabudi 0.82 and 0.79.
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W Ali Djamhuri Alif Purwoko, Alif Amita Sri Devi, Amita Sri Anak Agung Istri Sri Wiadnyani Ananto Aji Ananto Aji, Ananto Andi Irwan Benardi Anisa Ristiyani, Anisa Apik Budi Santoso Ariyani Indrayati Devy Monica, Devy Dewi, Fransiska Novita Dina Widya Erista, Dina Widya Dwi Amri Wibowo, Dwi Amri Dwi Jatmiko, Dwi Erna Puji Astutik Farida, Annis Farida, Annis Hariyanto HARIYANTO HARIYANTO Hary, Kurniawan Indra Heri Tjahjono Juhadi Juhadi Khomang Sukmana, Khomang Kukuh Indarto, Kukuh Lukman Hakim Maharani, Evanita Maharani, Evanita Moch. Arifien, Moch. Muhammad Rivai Nasichah, Almaulida Dianatun Nasichah, Almaulida Dianatun Novia Retno Ningsih, Novia Retno Novida Muslimmah, Novida Nur Amaliawati, Nur Nurul Arofah, Nurul Prasanta, Arsi Surya Prasanta, Arsi Surya Prasetya, Nadya Riski Prasetya, Nadya Riski Puji Hardati Puji, Hardati Puji, Hardati Purnomo, Susetyo Hadi Rahma Hayati Rahmat, Chairul Rianandini, Prisca Anindya Rima Dipahada, Rima Rizal Ichsan Syah Putra, Rizal Ichsan Rofiatul, Ulya Meiliana Romantika, Shinta Safitri Nur Rahmi, Safitri Nur Satwika, Susetya Wicaksono Satyanta Parman Shintasiwi, Fitri Amalia Shohibbudin Shohibbudin, Shohibbudin Sriyono Sriyono Sriyono Sriyono Sriyono Sriyono Sunarko Sunarko Sutardji Sutardji Suyana Suyana, Suyana Syadiah, Dea Halimatus Syadiah, Dea Halimatus Tjaturahono Budi Sanjoto Tri Wahyu Sarwiyata Tukidi Tukidi, Tukidi Ulia, Nafi’atul Ulia, Nafi’atul WAHYU SETYANINGSIH Wahyu Setyaningsih Wasino Wasino Wimas Hasan Febrianto Wimas Hasan Febrianto, Wimas Hasan Yoga Yuniadi