Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Prevalensi Penyakit Surra pada Sapi Potong di Kecamatan Cluring Banyuwangi Nur Sa’adah Sulaeman; Agus Sunarso; Bodhi Agustono; Poedji Hastutiek; Amung Logam Saputro; Aditya Yudhana
Jurnal Medik Veteriner Vol. 2 No. 1 (2019): April
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.137 KB) | DOI: 10.20473/jmv.vol2.iss1.2019.42-48

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan data dan informasi tentang prevalensi penyakit Surra di Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi. Penyakit Surra adalah penyakit pada ternak dan hewan liar yang disebabkan oleh Trypanosoma evansi. Jenis pemeriksaan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pemeriksaan parasitologis dengan ulas darah melalui pewarnaan giemsa dan metode Microhematocrit Centrifugation Technique (MHCT). Deteksi T. evansi dinyatakan positif melalui hasil pengamatan ulas darah jika nampak struktur tripomastigote dan undulating membran pada bagian posterior, sedangkan dengan uji MHCT ditunjukkan dengan adanya pergerakan dari T. evansi karena memiliki flagella bebas panjang. Hasil pemeriksaan dari 64 sampel darah sapi potong diperoleh hasil negatif. Angka prevalensi di lokasi penelitian adalah 0%. Faktor pemicu tidak timbulnya penyakit Surra pada ternak sapi potong dilihat dari keberadaan vektor, manajemen pemeliharaan, fase infeksi T. evansi dalam tubuh host, kondisi tubuh dari host, dan waktu viabilitas T. evansi dalam sampel darah.
Pengaruh Perbedaan Waktu Ekuilibrasi Sebelum Pembekuan Terhadap Kualitas Spermatozoa Sapi Rambon Banyuwangi Menggunakan Pengencer Tris Kuning Telur Firman Setyawan; Tri Wahyu Suprayogi; Ragil Angga Prastiya; Tjuk Imam Restiadi; Amung Logam Saputro; Bodhi Agustono
Jurnal Medik Veteriner Vol. 2 No. 2 (2019): October
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.003 KB) | DOI: 10.20473/jmv.vol2.iss2.2019.101-107

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan waktu ekuilibrasi 2 jam, 3 jam, 4 jam dan 5 jam terhadap motilitas, viabilitas, dan abnormalitas spermatozoa Sapi Rambon sebelum pembekuan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan yaitu waktu ekuilibrasi P1 (2 jam), P2 (3 jam), P3 (4 jam) dan P4 (5 jam), satu ekor pejantan sapi rambon, dan lima kali pengulangan. Hasil analisis statistik Anova satu arah dan dilanjut uji Duncan mendapatkan hasil motilitas (P1) 76.00±2.2/3; (P2) 73.00±2.7/3; (P3) 67.00±2.7/3; dan (P4) 52.00±2.7/2. Hasil viabilitas (P1) 86.00±1.41; (P2) 78.00±2.73; (P3) 72.00±5.70 dan (P4) 57.00±2.73. Hasil abnormalitas (P1) 3.7±0.75; (P2) 3.8±0.75; (P3) 4.4±1.08 dan (P4) 5.2±0.57. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan hasil yang berbeda nyata (p<0.05) antara waktu ekuilibrasi dengan kualitas spermatozoa Sapi Rambon sebelum pembekuan dan hasil dari penelitian ini menunjukan persentase motilititas tertinggi terdapat pada waktu ekuilibrasi 2 jam, persentase viabilitas tertinggi terdapat pada waktu ekuilibrasi 2 jam dan persentase abnormalitas terendah terdapat pada waktu ekuilibrasi 2 jam.
Efek Ekstrak Metanol Daun Ketapang (Terminalia catappa L.) Terhadap Kepadatan Kolagen dalam Penyembuhan Luka Bakar Derajat II pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Rangga Yulianto; Nusdianto Triakoso; Amung Logam Saputro; Boedi Setiawan; Aditya Yudhana; Bodhi Agustono
Jurnal Medik Veteriner Vol. 3 No. 1 (2020): April
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.591 KB) | DOI: 10.20473/jmv.vol3.iss1.2020.82-88

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh ekstrak metanol daun ketapang (Terminalia catappa L.) untuk meningkatkan kepadatan serabut kolagen dalam penyembuhan luka bakar derajat II pada tikus putih (Rattus norvegicus). Sebanyak dua puluh ekor tikus putih (Rattus norvegicus) jantan dibagi ke dalam lima kelompok perlakuan yaitu K- luka dengan pemberian basis salep, K+ luka dengan pemberian Bioplacenton®, P1 luka bakar dengan pemberian salep ekstrak daun ketapang 25%, P2 luka bakar dengan pemberian salep ekstrak daun ketapang 50% dan P3 luka bakar dengan pemberian salep ekstrak daun ketapang 100%. Terapi diberikan sehari sekali selama tujuh hari. Hasil data rata-rata jumlah kepadatan serabut kolagen menunjukkan K- 83.57%, K+ 84.52%, P1 90.32%, P2 86.77% dan P3 83.36%. Kelompok P1 dan P2 tidak memiliki perbedaan yang nyata, tetapi berbeda nyata dengan kelompok K+, K- dan P3. Kesimpulan dari penelitian ini ekstrak metanol daun ketapang berpengaruh dalam meningkatkan kepadatan serabut kolagen pada proses penyembuhan luka bakar derajat II.
Perbandingan Pengencer Tris Kuning Telur dan Susu Skim Kuning Telur Terhadap Persentase Motilitas, Viabilitas dan Integritas Membran Plasma Spermatozoa Kambing Sapera pada Penyimpanan Suhu 5ºC Novia Nur Iskandari; Sri Pantja Madyawati; Prima Ayu Wibawati; Tri Wahyu Suprayogi; Ragil Angga Prastiya; Bodhi Agustono
Jurnal Medik Veteriner Vol. 3 No. 2 (2020): October
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jmv.vol3.iss2.2020.196-202

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengencer tris kuning telur dan susu skim kuning telur terhadap persentase motilitas, viabilitas dan integritas membran plasma spermatozoa kambing Sapera. Metode penelitian dengan mengumpulkan semen, pemeriksaan kelayakan semen segar, pengenceran semen, penyimpanan suhu 5˚C dan pemeriksaan setiap 24 jam. Data diolah menggunakan anova faktorial dengan membandingkan antara dua bahan pengencer terhadap waktu pemeriksaan. Data menunjukkan tris kuning telur signifikan (p<0.05) terhadap susu skim kuning telur. Lama penyimpanan menunjukkan hasil signifikan pada hari ke-1 aspek motilitas 84.44% : 80%, viabilitas 89.67% : 86% dan integritas membran plasma 83.67% : 79.33%. Tris kuning telur dan susu skim kuning telur menunjukkan adanya interaksi (p<0.05 ) terhadap waktu pemeriksaan motilitas namun tidak terdapat interaksi (p>0.05) terhadap waktu pemeriksaan viabilitas dan integritas membran plasma. Disimpulkan pengencer tris kuning telur dan susu skim kuning telur berpengaruh pada persentase motilitas, viabilitas dan integritas membran plasma spermatozoa.
Pengaruh Konsentrasi Gliserol dalam Pengencer Tris Terhadap Kualitas Spermatozoa Kambing Sapera Before Freezing Novi Fitria Hanifah; Hermin Ratnani; Muhammad Thohawi Elziyad Purnama; Tjuk Imam Restiadi; Bodhi Agustono; Ragil Angga Prastiya
Jurnal Medik Veteriner Vol. 3 No. 2 (2020): October
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jmv.vol3.iss2.2020.154-159

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi gliserol yang optimal dalam pengencer tris dalam mempertahankan kualitas spermatozoa kambing Sapera. Penelitian ini menggunakan kambing Sapera jantan umur 1.5 tahun. Konsentrasi gliserol yang digunakan adalah 5%, 6% dan 7%. Semen ditampung dua kali dalam seminggu dengan menggunakan vagina buatan. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata persentase motilitas dan viabilitas spermatozoa pada pengencer dengan gliserol 6% masing-masing 62.33% dan 75.83% terdapat perbedaan yang signifikan (p<0.05) dibandingkan pada pengencer dengan gliserol 5% masing-masing 57.67% dan 68.33% dan 7% masing-masing 59% dan 70.33%. Rata-rata abnormalitas pada pengencer dengan gliserol 5%, 6% dan 7% masing-masing 8%, 7.5% dan 7.67% tidak terdapat perbedaan yang signifikan (p>0.05). Dapat disimpulkan bahwa penambahan gliserol 6% dalam pengencer Tris berhasil melindungi spermatozoa dari cekaman dingin selama proses gliserolisasi, sehingga dapat mempertahankan motilitas, vibilitas dan abnormalitas spermatozoa.
Effect of Cirripedia sp. Flour As Subtitutional Feed Source of Protein Against Dried Disease and Organic Material Rabbit Rain Type Rex Bodhi Agustono; Widya Paramita Lokapirnasari; Mohammad Anam Al Arif; Ragil Angga Prastiya; Faisal Fikri
Bantara Journal of Animal Science Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/bjas.v2i1.636

Abstract

The aim of this research was to determine the effect of Cirripedia sp. flour as feed substitution of protein source in feed on the digestibility of dry matter and organic matter in 100 male rex broilers. The research was experimental by using a completely randomized design with four treatments and five replications. Substitution of Cirripedia sp. flour respectively in feed were 0%, 2.5%, 5%, 7.5% given for four weeks. Data collection was carried out in the fourth week (for seven days) which included consumption data, manure weight and analysis of treatment feed and manure analysis. The data were analyzed using Analysis of Variance and the difference between treatments was determined by the Duncan test. The results showed that there was no significant difference (p>0.05) and that there was no significant difference (p>0.05) on the digestibility of rex broilers. This shows that the substitution of Cirripedia sp. flour in feed can replace animal protein sources in fish meal in complete feed rabbits.Key words : Cirripedia sp, digestibility, feed subtitution, flour, rabbit.
Molecular Identification of Pathogenic Leptospirosis with Zoonotic Potential in Urban Rats (Rattus Rattus) in Banyuwangi District Maya Nurwartanti Yunita; Bodhi Agustono; Muhammad Thohawi Elziyad Purnama
Bantara Journal of Animal Science Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/bjas.v2i1.639

Abstract

Leptospirosis is a zoonotic disease that occurs globally. Leptospires are transmitted through the urine of infected mice, through injured skin or mucosal invasion. Infection can occur through direct contact or through contact with contaminated water or soil. This qualitative research uses a combination of epidemiological studies with a case study approach. Rat urine metabolism samples will be tested by testing the base pair chain through the Polymerase Chain Reaction method for leptospirosis. Electrophoresis results showed 5% percent of positive samples with 330 bp. The conclusion of this study, the molecular identification of leptospirosis from rat urine using the Polymerase Chain Reaction technique are found positive results so prevention is needed to control the distribution of pathogenic leptospirosis bacteria. Urban rats (Rattus rattus) in leptospirosis transmission are considered as the most important leptospira reservoir, because high population densities of this species can cause an increase in the spread of leptospirosis. Keywords: Banyuwangi, Leptospirosis, Urban rats, Zoonosis
Gambaran Histologi Lebar Vili Jejunum Kelinci Jenis Rex dengan Subtitusi Bahan Penyusun Tepung Ikan dengan Tepung Teritip (Cirripedia sp.) Maya Nurwartanti Yunita; Bodhi Agustono; Amung Logam Saputro
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Vol 3, No 1 (2020): JNT | Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Maret 2020
Publisher : Jurnal Nutrisi Ternak Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jnt.2020.003.01.6

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tepung teritip (Cirripedia sp.) Sebagai pakan pengganti dari tepung ikan pada pakan kelinci, seperti yang diamati dari lebar jejunum villi. Kelinci sebanyak 100 ekor ditempatkan pada kandang individu dengan pakan standart yang sesuai kebutuhan mereka secara ad libitum. Persentase feed substitusi dengan tepung teritip dengan empat perlakuan dan lima replikasi dalam pakan sebesar 0%, 2,5%, 5%, 7,5% pada masing-masing kelompok. Perlakuan dilakukan selama 4 minggu, data dikumpulkan setelah pengorbanan akhir perlakuan. Data akhir penelitian ini dianalisis menggunakan analisis variance dengan angka tingkat signifikansi 0,05. Hasil analisis data menunjukkan bahwa tidak ada signifikansi (p> 0,05) pada lebar vili jejunum. Penggunaan tepung teritip sebagai pengganti pakan untuk tepung ikan pada kelinci. Pakan lengkap berpengaruh signifikan terhadap lebar vili jejunum.
Pengaruh Subtitusi Tepung Ikan Dengan Tepung Bernacle Terhadap Berat Organ Pencernaan dan Lemak Abdominal Kelinci Pedaging Jantan (Orytolagus cuniculus) Bodhi Agustono; Maya Nurwartanti Yunita; Sunaryo Hadi Warsito; Widya Paramita Lokapirnasari; Mohammad Anam Al Arif; Ragil Angga Prastiya; Amung Logam Saputro
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Vol 3, No 1 (2020): JNT | Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Maret 2020
Publisher : Jurnal Nutrisi Ternak Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jnt.2020.003.01.8

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tepung teritip (Cirripedia sp.) Sebagai pengganti pakan dari tepung ikan pada pakan kelinci, seperti yang diamati dari lemak abdominal dan berat organ pencernaan kelinci jantan rex. Kelinci sebanyak 100 ekor ditempatkan pada kandang individu dengan pakan standart yang sesuai kebutuhan mereka secara ad libitum. Persentase feed substitusi dengan tepung teritip dengan empat perlakuan dan lima replikasi dalam pakan P0 (TI 15% dan TT 0%), P1 (TI 12,5% dan TT 2,5%), P2 (TI 10% dan TT 5%), P3 (TI 7,5% dan TT 7,5%). Perlakuan dilakukan selama 4 minggu, data dikumpulkan setelah pengorbanan akhir perlakuan. Usus kecil kelinci dikumpulkan dan menimbang organ pencernaan termasuk lambung, usus kecil dan usus besar. Hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis varians dengan tingkat signifikansi 0,05. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan (p> 0,05) pada lemak perut. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan (p> 0,05) dalam berat organ pencernaan (lambung, usus kecil, dan usus besar). Tepung teritip dapat digunakan sebagai pakan pengganti tepung ikan dalam pakan lengkap untuk kelinci jenis rex hingga 7,5%.