Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

The correlation of the low birth weight with stunting incident on child aged 6-59 months in Lampung-Indonesia Yesi Nurmalasari; Ringgo Alfarisi; Syawalia Kartika
Malahayati International Journal of Nursing and Health Science Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.269 KB) | DOI: 10.33024/minh.v2i2.1525

Abstract

Background: Stunting or short was failed condition to grow of the baby (0-11 months old) and toodler (12-59 months old) impacted of the cronic malnutrition especially in the first 1.000 days of life its effecting the children to be too short. LBW is a factor that most dominant risk against stunting on child.Purpose : This research was to know the Correlation between history of low body weight of birth with the genesis stunting of the toodler aged 6-59 months in Mataram Ilir Village Seputih Surabaya Central Lampung 2019.Methods: This type of research is analysis observation with cross sectional design with purposive sampling as the sampling technique and Chi Square test as the bivariate analysis.Results: The results of the analysis showed that the frequency distribution of children with a history of LBW was 85 (35%), and the proportion of respondents with a history of normal weight birth was 152 (64.1%). While the frequency of the incidence of infants with normal height was 141 (59.5%), and the frequency of genesis stunting was 96 (40.5%). The results showed that the p-value was 0.005 and OR  was 2.282 (95% CI: 1.29 - 3.8).Conclusion: There was a significant relationship between history of LBW and genesis stunting.
Picky eating and stunting in children aged 2 to 5 years in central Lampung, Indonesia Yesi Nurmalasari; Deviani Utami; Brian Perkasa
Malahayati International Journal of Nursing and Health Science Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/minh.v3i1.2539

Abstract

Background: The difficulty of feeding (picky eater) is the behavior of the child does not want to or refuses to eat, or have difficulty consuming food or drink with the type and quantity of suitable age physiologically (natural and unnatural), ranging from open his mouth without coercion, chew, swallow, until absorbed in digestion are good without coercion and without granting specific medications, vitamins and Picky eater able to be symptoms of child health detriment if the reply was not directly addressed. A picky eater can make a child's nutritional intake shortage that certainly further cause severe Stunting and is easily affected by the disease.Purpose: Knowing correlation between toddler's picky eater and stunting on toddler in Central Lampung- Indonesia.Methods: This study used a quantitative approach to the design of case- control. Sampling techniques using the formula slovin. Data analysis using the chi- square test.Results: The statistical tests for non-parametric bivariate obtained the value of p = 0.000 picky eater  relationship with stunting which means there is a significant correlation.Conclusion: There is a relationship between picky eater with a stunting incident in Central Lampung Indonesia. Suggestion for government authority to be pay attention especially in compliance of the nutritional needs to toddler and health education to the parent about an essential nutrition for the toddler
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera) TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) GALUR WISTAR JANTAN Yesi Nurmalasari; Rakhmi Rafie; Efrida Warganegara; Lingga Desta Wahyuni
Jurnal Medika Malahayati Vol 5, No 2 (2021): Volume 5 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.656 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v5i2.4155

Abstract

Hemoglobin merupakan suatu protein tetrametrik eritrosit yang tersusun dari protein globin dan heme. Radikal bebas dapat menyebabkan lisisnya membran eritrosit. Proses tersebut dapat dicegah dengan pemberian antioksidan. Daun kelor termasuk dalam antioksidan alami yang memiliki sifat neurofektif melalui mekanisme antioksidatif. Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) Terhadap kadar hemoglobin pada tikus putih (Rattus norvegicus) galur Wistar jantan. Jenis penelitian eksperimental murni (true-experiment) menggunakan pre and post with control group design. Sampel adalah tikus putih (Rattus norvegicus) galur Wistar jantan berusia 1-4 minggu dengan  berat  100-150  gram sejumlah 28 ekor. Sampel dibagi empat kelompok meliputi Kelompok murni (KM) kelompok yang tidak diberikan ekstrak daun kelor, Kelompok Perlakuan 1 (KP1) kelompok yang diberi ekstrak daun kelor dosis 150 mg/kgBB, Kelompok Perlakuan 2 (KP2) kelompok yang diberi ekstrak daun kelor dosis 450 mg/kgBB,dan Kelompok Positif (KP) kelompok yang diberikan suplemen vitamin dosis 5,4 ml/kgBB. Uji Paired T-test menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna (p>0,05) pada Kelompok Murni (KM) p=0,155, Kelompok Perlakuan 1(KP1) p=0,329, Kelompok Perlakuan 2(KP2) p=0,014 dan Kelompok Positif (KP) p=0,012. Uji Kruskal-Wallis didapatkan p=0,027 (p>0,05)berarti tidak terdapat perbedaan bermakna antar kelompok, uji Post Hoc dengan menggunakan Mann-whitney menunjukkan adanya perbedaan bermakna secara statistik(p<0,05) pada Kelompok Perlakuan 2 (KP2) dengan nilai p=0,002, dan Kelompok Positif (KP) dengan nilai p=0,002. Terdapat pengaruh pemberian ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) terhadap kadar hemoglobin tikus putih (Rattus norvegicus) Galur wistar jantan pada  kelompok perlakuan 2 (KP2) dosis 450 mg/kgBB dan Kelompok Positif (KP) dosis 5,4 ml/kgBB.
PERBEDAAN SIKLUS MENSTRUASI ANTARA IBU YANG MENGGUNAKAN KONTRASEPSI IUD COPPER T 380 A DAN KONTRASEPSI SUNTIK DMPA DI PUSTU SINAR BANTEN KEMILING BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013 Amadea Noor Awalia; Elitha M Utari; Yesi Nurmalasari
Jurnal Medika Malahayati Vol 1, No 1 (2014): Volume 1 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (766.769 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v1i1.1063

Abstract

Penggunaan kontrasepsi IUD Copper T 380 A dan kontrasepsi suntik DMPA dapat menimbulkan efek samping,diantaranya adalah perubahan pada siklus menstruasi. Pada pengguna kontrasepsi IUD Copper T 380 A perdarahanmenstruasi lebih banyak dan lama, terdapat perdarahan intermenstrual, serta perdarakan bercak.. Dan pada penggunakontrasepsi suntik DMPA perdarahan menstruasi menjadi lebih sedikit atau menghilang. Tujuan penelitian ini adalah untukmengetahui perbedaan siklus menstruasi antara ibu yang menggunakan kontrasepsi IUD Copper T 380 A dan kontrasepsisuntik DMPA di Pustu Sinar Banten Kemiling Bandar Lampung Tahun 2013.Desain penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian inimenggunakan tehnik total sampling, yaitu seluruh populasi sebanyak 76 responden yang terdiri dari 36 respondenpengguna kontrasepsi IUD Copper T 380 A dan 40 responden pengguna kontrasepsi suntik DMPA digunakan sebagaisampel. Data di uji dengan independent t-test dengan nilai α 0,05.Hasil penelitian menunjukan bahwa siklus menstruasi pengguna kontrasepsi IUD Copper T 380 A dominanmemiliki siklus menstruasi yang normal yaitu sebanyak 27 orang (75%), sedangkan pengguna kontrasepsi suntik DMPAdominan memiliki siklus menstruasi panjang yaitu sebanyak 25 orang (62,5%). Dari hasil uji statistik independent t-testdidapatkan nilai p value < α (0,000<0,05) yang artinya adalah ada perbedaan siklus menstruasi antara ibu yangmenggunakan kontrasepsi IUD Copper T 380 A dan kontrasepsi suntik DMPA di Pustu Sinar Banten Tahun 2013.Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada perbedaan siklus menstruasi antara ibu yang menggunakan kontrasepsiIUD Copper T 380 A dan kontrasepsi suntik DMPA di Pustu Sinar Banten. Siklus menstruasi yang dialami ibu penggunakontrasepsi IUD Copper T 380 A relatif normal dibandingkan dengan ibu pengguna kontrasepsi suntik DMPA yangmengalami siklus menstruasi lebih panjang.
HUBUNGAN ANTARA JENIS KELAMIN DENGAN ANGKA KEJADIAN DERMATITIS ATOPIK DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2019 Arief Effendi; Eka Silvia; Yesi Nurmalasari; Jeane Lawren
Jurnal Medika Malahayati Vol 4, No 2 (2020): Volume 4 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.97 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v4i2.2497

Abstract

Dari lima kota besar di Indonesia, didapatkan dari 10 besar penyakit kulit anak dan dari sepuluh rumah sakit besar yang tersebar di seluruh Indonesia, dermatitis atopik telah menempati peringkat pertama sebesar 23,7%. Dermatitis atopik lebih sering dijumpai pada perempuan dibandingkan dengan laki-laki dengan rasio 1,3:1. Untuk mengetahui apakah  terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan angka kejadian dermatitis atopik di poliklinik kulit dan kelamin RSUD. Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Sampel diambil menggunakan total sampling sebanyak 96 pasien dermatitis atopik yang berobat di poliklinik kulit dan kelamin RSUD. Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung  periode Januari 2018 – Desember 2019, data diperoleh dari catatan rekam medik RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Uji statistik dengan uji univariat dan bivariat. Pada penderita dermatitis atopik laki-laki sebanyak 41 orang (42.7%) dan pada perempuan sebanyak 55 orang (57.3%). Hasil uji statistik Chi-Square diperoleh p=0,012 (p<0,05) yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan angka kejadian dermatitis atopik.
HUBUNGAN KETERATURAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN ANGKA KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI PUSKESMAS KECAMATAN PADEMANGAN JAKARTA UTARA TAHUN 2010-2014 Yesi Nurmalasari; Festy Ladyani Mustofa1
Jurnal Medika Malahayati Vol 1, No 4 (2014): Volume 1 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.548 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v1i4.1935

Abstract

Latar Belakang : Primigravida adalah ibu yang mengalami kehamilan untuk pertama kali. Pada ibu hamil,pemeriksaan kehamilan salah satu usaha untuk menjaga kehamilannya. Pemeriksaan kehamilan dilakukan minimal 4 kaliselama kehamilan, hal ini dapat mengidentifikasi ibu dengan risiko Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). BBLR adalah bayi barulahir yang berat badannya pada saat kelahiran kurang dari 2500 gram. RISKESDAS menunjukkan kejadian BBLR diProvinsi DKI Jakarta dari tahun 2010 sampai 2013 mengalami peningkatan 0,7%.Tujuan : Mengetahui hubungan keteraturan pemeriksaan kehamilan pada ibu primigravida dengan angka kejadianBBLR di Puskesmas Kecamatan Pademangan Jakarta Utara Tahun 2010-2014.Metode : Desain penelitian analitik retrospektif dengan pendekatan cross sectional. Sample penelitian ini sebanyak97 sampel sesuai kriteria inklusi. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan menggunakandata sekunder, tempat di Puskesmas Kecamatan Pademangan Jakarta Utara tahun 2010-2014. Analisis data menggunakananalisis univariat dan analisis bivariat dengan uji chi-square.Hasil : Hasil penelitian didapatkan ibu primigravida yang tidak teratur memeriksakan kehamilannya dan melahirkanBBLR sebanyak 32 (71,1%) serta yang melahirkan BBLN sebanyak 13 (28,9%), sedangkan ibu primigravida yang teraturmemeriksakan kehamilannya dan BBLR sebanyak 14 (26,9%) serta yang melahirkan BBLN sebanyak 38 (73,1%). Pada ujichi-square didapatkan p-value = 0,001, OR = 6,681 dan CI = 2,745-16,260Kesimpulan : Adanya hubungan yang bermakna antara keteraturan pemeriksaan kehamilan pada ibu primigravidadengan angka kejadian BBLR dengan p-value = 0,001. Ibu primigravida yang tidak teratur memeriksakan kehamilannyaberisiko melahirkan BBLR 6,681 kali lebih besar dibandingkan dengan ibu primigravida yang teratur memeriksakankehamilannya.
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT ANSIETAS PADA PASIEN PRA OPERASI DI BANGSAL BEDAH RS PERTAMINA BINTANG AMIN TAHUN 2015 Yusmaidi Yusmaidi; Zuliadi Sitinjak; Yesi Nurmalasari
Jurnal Medika Malahayati Vol 3, No 3 (2016): Volume 3 Nomor 3
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.085 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v3i3.2027

Abstract

Latar Belakang : kecemasan adalah ketegangan dan kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, yang berkaitandengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya, tindakan operasi atau pembedahan merupakan ancaman potensial maupunaktual pada integritas seseorang yang dapat membangkitkan reaksi stress fisiologis maupun psikologis. Beberapa faktoryang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap terjadinya kecemasan antara lain tingkat pendidikan, status ekonomi,umur, dan jenis kelamin,Tujuan : Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat ansietas pada pasien pra operasi di ruangoperasi di RS Pertamina Bintang Amin Bandar LampungMetode : Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, Rancangan penelitian dalampenelitian ini analitik menggunakan pendekatan cross sectional, obyek penelitian hanya diobservasi sekali dan pengukurandilakukan terhadap status karakter atau variabel obyek pada saat pemeriksaan dengan cara pendekatan dan pengumpulandata sekaligus pada satu saat. Dengan jumlah sampel 100 yang memiliki kriteria inklusi dan menggunakan alat ukurkuisioner HARS yang akan dilakukan di RS Pertamina Bintang Amin Husada Bandar Lampung tahun 2015.Hasil Penelitian : Di dapat pengaruh usia terhadap hasil uji statistik kecemasan dengan responden berusia dewasaawal terbanyak pada kecemasan ringan sebanyak 59 orang ( 96,7 % ), Pengaruh jenis kelamin terhadap kecemasandengan berjenis kelamin laki laki terbanyak mengalami kecemasan ringan sebanyak 57 orang ( 93,4 % ),Pengaruh pendidikan terhadap kecemasan dengan berpendidikan menengah terbanyak mengalami kecemasanringan sebanyak 58 orang ( 87,9 % ), Pengaruh pekerjaan terhadap kecemasan dengan responden yang bekerjaterbanyak mengalami kecemasan ringan sebanyak 55 orang ( 82,1 % ) dan Pengaruh sosial ekonomi terhadapkecemasan dengan penghasilan ≥ Rp 1.000.000 terbanyak mengalami kecemasan ringan sebanyak 54 orang( 98,2 % ).Kesimpulan : Terdapat pengaruh usia ( P.Value : 0.000 dan OR : 0,012 ), jenis kelamin ( P.Value : 0,000 dan OR :32,063 ), pendidikan ( P.Value : 0,000 dan OR : 15,159 ), pekerjaan ( P.Value :0,000 dan OR : 6,220 ) dan sosial ekonomi( P.Value : 0,000 dan OR : 0,009 ) terhadap kecemasan pasien yang akan melakukan operasi di RS pertamina BintangAmin Bandar Lampung.
PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA KEDOKTERAN TINGKAT AWAL DAN AKHIR UNIVERSITAS MALAHAYATI MENGENAI PERAN VITAMIN C DAN D BAGI IMUNITAS TUBUH SAAT PANDEMI COVID-19 Yesi Nurmalasari; Tusy Triwahyuni; Dessy Hermawan; Mutiara Tasya Sazabilla
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 3 No. 2 (2022): Juni 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v3i2.4124

Abstract

ABSTRAK Pengetahuan adalah merupakan hasil dari rasa keingintahuan melalui proses sensoris, terutama pada mata dan telinga terhadap objek tertentu. Tingkat pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu tingkat pendidikan atau jenis pendidikan yang diperoleh, informasi yang diperoleh oleh orang tersebut, pengalaman, budaya dan status sosial ekonomi orang tersebut. Tingkat pengetahuan dan pemahaman setiap orang tentang penggunaan vitamin C dan D pasti berbeda-beda, vitamin C dan D juga sangat penting bagi imunitas. Vitamin C adalah vitamin yang larut dalam air, antioksidan, dan faktor yang penting dalam biosintesis kolagen, metabolisme tulang rawan dan katekolamin, dan penyerapan zat besi yang dihasilkan dari makanan. Sedangkan vitamin D adalah sejenis prohormon yang larut dalam lemak yang juga dikenal sebagai kalsiferol. Kedua vitamin ini dapat membantu menambah kekuatan imunitas tubuh saat pandemi COVID-19. Tujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan mahasiswa Kedokteran angkatan tingkat awal dan akhir Universitas Malahayati mengenai peran Vitamin C dan D bagi Imunitas tubuh saat pandemi COVID-19. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Dengan metode survey analitik dengan menggunakan desain cross sectional, melalui kuesioner yang diberikan secara online kepada responden yang memenuhi kriteria inklusi. Didapatkan sampel penelitian sejumlah 169 responden. Tingkat pengetahuan vitamin C mahasiswa menurut angkatan 2020 hasil yang diperoleh tingkat tertinggi adalah tingkat pengetahuan rendah 52 orang (75,4%). Dan vitamin D mahasiswa menurut angkatan 2020 hasil yang diperoleh adalah tingkat pengetahuan tinggi sebanyak 45 orang (65,2%). Sedangkan tingkat pengetahuan vitamin C mahasiswa menurut angkatan 2018 hasil yang diperoleh adalah Tingkat pengetahuan tinggi sebanyak 97 orang (97%). Tingkat pengetahuan vitamin D mahasiswa menurut angkatan 2018 hasil yang diperoleh adalah tingkat pengetahuan tinggi sebanyak 95 orang (95%). tingkat pengetahuan vitamin C dan D diperoleh hasil melalui uji Mann Whitney didapatkan p=0,001 (p<0,05). Kata kunci: Pengetahuan, vitamin C, vitamin D ABSTRACT Knowledge is the result of curiosity through sensory processes, especially in the eyes and ears towards a particular object. A person's level of knowledge can be influenced by several factors, namely the level of education or the type of education obtained, the information obtained by the person, the experience, culture and socioeconomic status of the person. Everyone's level of knowledge and understanding of the use of vitamins C and D must vary, vitamins C and D are also very important for immunity. Vitamin C is a water-soluble vitamin, antioxidant, and an important factor in collagen biosynthesis, cartilage and catecholamine metabolism, and absorption of iron produced from food. Vitamin D is a type of fat-soluble prohormone also known as calciferol. Both of these vitamins can help increase the strength of the body's immunity during the COVID-19 pandemic. To Find out the comparison of the knowledge level of Medical Students of the early and final levels of Malahayati University regarding the role of Vitamins C and D for immunity during the COVID-19 pandemic. This type of research is quantitative research. With the analytical survey method using cross sectional design, through questionnaires given online to respondents who meet the inclusion criteria. Obtained a sample of 169 respondents. The level of knowledge of vitamin C students according to the class of 2020 the highest level of results obtained is a low knowledge level of 52 people (75,4%). And vitamin D students according to the class of 2020 the results obtained are a high level of knowledge as many as 45 people (65,2%). While the level of knowledge of vitamin C students according to the class of 2018 the results obtained are a high knowledge level of 97 people (97%). The level of knowledge of vitamin D students according to the class of 2018 the results obtained are a high level of knowledge as many as 95 people (95%). The level of knowledge of vitamins C and D obtained results through the Mann Whitney test obtained p = 0.001 (p<0.05). Key Word: Knowledge, vitamin C, vitamin D
KESIAPAN BELAJAR MANDIRI PADA PELAKSANAAN METODE E-LEARNING PADA MASA PANDEMI COVID-19 MAHASISWA KEDOKTERAN MALAHAYATI ANGKATAN 2019 Sri Maria Puji Lestari; Yesi Nurmalasari; Desi Hermawan; Siti Auliya Rakhma
PSIKOLOGI KONSELING Vol 12, No 2 (2021): Jurnal Psikologi Konseling
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/konseling.v19i2.30473

Abstract

Pemerintah mengeluarkan kebijakan terbaru dibidang pendidikan selama pandemi covid-19, yaitu dengan pembelajaran elektronik. Mahasiswa angkatan 2019 Universitas Malahayati yang menerapkan strategi pembelajaran yaitu Problem Based Learning (PBL), dimana pembelajaran berpusat pada mahasiswa. Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana Kesiapan belajar mandiri pelaksanaan metode E-learning pada masa COVID-19 Mahasiswa Kedokteran Universitas Malahayati Angkatan 2019. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis deskriptif. Alat ukur yang digunakan yaitu Kuesioner Kesiapan Belajar Mandiri dengan Metode E-learning. Hasil penelitian mendapatkan responden penelitian 216 dengan tingkat SDLR dengan metode E-learning terbanyak dengan kategori tinggi berjumlah 119 responden (94,4%) untuk SDLR rendah 7 responden (5,6%).
Artikel Penelitian Perbandingan Air Perasan Daucus Carota L. Dengan Povidone Iodine Topikal Dalam Penyembuhan Luka Insisi Mencit Yesi Nurmalasari; Nofita Nofita; Efrida Warganegara; Aprilia Indah Sijabat
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada Vol 9 No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Akademi Keperawatan Sandi Karsa (Merger) Politeknik Sandi Karsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35816/jiskh.v12i2.378

Abstract

Background: Injury is damage or loss of body tissue that occurs due to a factor that interferes with the body's protection system. These factors such as trauma, changes in temperature, chemicals, explosions, electric shock, or animal bites. Wound treatment as the first treatment to prevent infection, among others, using antiseptics such as povidone iodine. one of the agents that can heal wounds and is easily sought after by the public because of its availability such as carrot bulbs. Carrot bulbs (Daucus carota L.) are effective as an antiseptic, strengthen liver function, urinate, get rid of useless substances through the kidneys, laxatives, and protect the body from toxic chemicals. Research Objective: To compare the effects of carrot tuber juice with 10% povidone iodine topically in wound healing so that it can be used as an alternative medicine to accelerate wound healing. Research Methods: The type of research to be conducted in this study is an experimental laboratory with a post test only group design method. Sampling was calculated using the Federer formula. Analysis of bivariate data with Shapiro-Wilk. Research Results: From a total of 24 mice research samples. Statistical analysis using the Shapiro-Wilk test showed p = 0.001. Conclusion: There was a significant difference (p <0.05) between each treatment group.