Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

EFEKTIVITAS MUFFLER TIPE RESONANT, THREE PASS TUBE DAN OFF-SET TUBE TERHADAP REDUKSI KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA MESIN BENSIN MULTI SILINDER ADI TRISNA, RIO; , WARJU
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol 9, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bahan bakar merupakan kebutuhan utama pada mesin agar mesin bisa bekerja. Tingkat konsumsi bahan bakar pada suatu kendaraan pada era ini sangat diperhatikan karena harga bahan bakar sendiri cenderung naik. Dengan konsumsi bahan bakar yang hemat diharapkan mesin tetap memiliki peforma yang tinggi dan emisi gas buang yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan kemampuan muffler tipe resonant, three pass tube dan off-set tube terhadap reduksi konsumsi bahan bakar pada mesin Toyota Kijang tipe 5K. Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen (experimental research). Variabel independen adalah knalpot standar mesin Toyota Kijang 5K dan knalpot modifikasi yang didesain ulang bentuk muffler-nya menggunakan muffler tipe resonant, three pass tube dan off-set tube. Variabel dependen adalah konsumsi bahan bakar, tekanan balik (back pressure), dan temperatur gas buang. Variabel kontrol adalah putaran mesin yaitu 1000 rpm, 1500 rpm, 2000 rpm, 2500 rpm, 3000 rpm, 3500 rpm, 4000 rpm, 4500 rpm, dan 5000 rpm, temperatur oli mesin ? 60 ºC, temperatur ruang uji 20-30ºC, kelembapan udara ruang uji 60-70%RH, bahan bakar yang digunakan pertalite, dan kecepatan angin < 9 m/s. Bahan penelitian yang digunakan adalah plat galvanis dan bahan bakar pertalite. Objek penelitian adalah mesin Toyota Kijang tipe 5K. Standar pengujian konsumsi bahan bakar berdasarkan standar SNI 7554:2010. Teknik analisis data menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penggunaan muffler tipe resonant, three pass tube dan off-set tube dapat mereduksi konsumsi bahan bakar sebesar 8,29 %, 15,06 % dan 13.71 %. Muffler eksperimen yang terbaik untuk mereduksi konsumsi bahan bakar didapat pada muffler tipe three pass tube, karena memiliki tekanan balik (back pressure) yang lebih besar sehingga konsumsi bahan bakar yang dibutuhkan mesin menjadi lebih rendah karena pada saat overlapping katup, udara dan bahan bakar yang baru masuk ke ruang bakar tertahan oleh gas buang. Kata Kunci: Muffler, resonant, three pass tube, off-set tube, konsumsi bahan bakar. Abstract Fuel is the main requirement for the engine so the engine can work. The level of fuel consumption in a vehicle in this era is highly considered because the price of fuel itself tends to rise. With low fuel consumption, it is expected that the engine will continue to have high performance and low exhaust emissions. This study aims to determine and describe the ability of resonant type mufflers, three pass tubes and off-set tubes to reduce fuel consumption on Toyota Kijang type 5K engines. This type of research is experimental research. The independent variable is the standard Toyota Kijang 5K engine exhaust and modified muffler that was redesigned using a muffler type resonant type muffler, three pass tube and off-set tube. The dependent variable is fuel consumption, back pressure, and exhaust gas temperature. The control variables are engine speed which are 1000 rpm, 1500 rpm, 2000 rpm, 2500 rpm, 3000 rpm, 3500 rpm, 4000 rpm, 4500 rpm, and 5000 rpm, engine oil temperature ? 60 ºC, test chamber temperature 20-30ºC, humidity test chamber 60-70% RH, the fuel used is pertalite, and wind speed <9 m / s. The research material used was galvanized plate and pertalite fuel. The object of research is the Toyota Kijang type 5K engine. Fuel consumption testing standards are based on SNI 7554: 2010 standards. Data analysis techniques using quantitative descriptive methods. The test results show that the use of resonant type mufflers, three pass tubes and off-set tubes can reduce fuel consumption by 8,29%, 15,06% and 13.71%. The best experimental muffler to reduce fuel consumption is obtained on the muffler type three pass tube, because it has a back pressure that is greater so that the fuel consumption needed by the engine is lower because at the time of overlapping air valves, and new fuel into the combustion chamber held by exhaust gas. Keywords: Muffler, resonant, three pass tube, off-set tube, fuel consumption.
PENGARUH PENGGUNAAN HEATER PADA KNALPOT YAMAHA NEW VIXION LIGHTNING TERHADAP PERFORMA MESIN SYIFA NUGRAHA, ATA; , WARJU
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol 9, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Populasi kendaraan bermotor yang terus meningkat dapat mengakibatkan peningkatan kadar emisi gas buang. Penyumbang emisi gas buang terbesar berasal dari knalpot kendaraan bermotor. Saat ini dunia otomotif (khususnya sepeda motor) berkembang sangat pesat. Sebagai alat transportasi tentunya sepeda motor juga membutuhkan performa mesin yang optimal. Banyak cara yang ditempuh oleh konsumen untuk menghasilkan sepeda motor dengan performa yang tinggi. Modifikasi yang sering dilakukan adalah dengan cara penggantian parts racing pada sepeda motor untuk mecapai performa yang diinginkan. Ada berbagai macam cara melakukan modifikasi pada mesin yang bertujuan untuk meningkatkan performa mesin sepeda motor. Salah satunya dengan modifikasi, heater pada muffler sepeda motor Yamaha New Vixion Lightning. Metode penelitian ini bersifat eksperimental deskriptif kuantitatif dengan standar pengujian performa mesin berdasarkan SAE J1349. Instrumen penelitian adalah tachometer, chassis dynamometer, thermocouple, thermo control, 4-in-1 multifunction environment meter, stopwatch, dan fuel meter. Analisis data menggunakan metode deskriptif kuantitatif dimana penelitian ini menggambarkan fenomena, baik yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penggunaan heater pada knalpot sepeda motor Yamaha New Vixion Lightning dapat meningkatkan performa mesin. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya performa mesin pada sepeda motor Yamaha New Vixion Lightning. Dengan menggunakan knalpot eksperimen 1 heater dapat mereduksi konsumsi bahan bakar rata-rata sebesar 28,19%, meningkatkan torsi rata-rata sebesar 6,53%, dan meningkatkan daya rata-rata sebesar 3,85%. Sedangkan dengan menggunakan knalpot eksperimen 2 heater dapat mereduksi konsumsi bahan bakar rata-rata sebesar 42,91%, meningkatkan torsi rata-rata sebesar 10,13%, dan meningkatkan daya rata-rata sebesar 10,23%. Kata kunci: Heater, knalpot, torsi, daya, konsumsi bahan bakar Abstract An increasing population of motor vehicles can result in increased levels of exhaust emissions. The biggest contributor to exhaust emissions comes from motor vehicle exhaust. Currently the automotive world (especially motorcycles) is developing very rapidly, as a means of transportation of course motorcycles also need optimal engine performance. Many ways traveled by consumers to produce motorbikes with high performance. Modifications are often done is to replace racing parts on a motorcycle to achieve the desired performance. There are various ways to make modifications to the engine that aims to improve the performance of motorcycle engines, one of them is by modifying mufflers on Yamaha New Vixion Lightning motorcycles. This research method is quantitative descriptive experimental with exhaust gas emission testing standards based on SAE J1349. The research instruments were tachometer, chassis dynamometer, thermocouple, thermo control, 4-in-1 multifunction environment meter, and fuel meter. Data analysis uses quantitative descriptive methods where this research describes phenomena, both natural and human engineering. The test results show that the use of a heater on a Yamaha New Vixion Lightning motorcycle exhaust can improve engine performance. This is indicated by the increase in engine performance on Yamaha New Vixion Lightning motorcycles. By using experimental exhaust 1 heater, it can reduce the average fuel consumption by 28.19%, increase the average torque by 6.53%, and increase the average power by 3.85%. Whereas by using the experimental exhaust 2 heater, it can reduce the average fuel consumption by 42.91%, increase the average torque by 10.13%, and increase the average power by 10.23% Keyword: Heater, muffler, torque, power, fuel consumption
Educational Program Evaluation using CIPP Model Warju, Warju
INVOTEC Vol 12, No 1 (2016)
Publisher : Faculty of Technological and Vocational Education-Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/invotec.v12i1.4502

Abstract

There are many models of evaluation that can be used to evaluate a program. However, the most commonly used is the context, input, process, output (CIPP) evaluation models. CIPP evaluation model developed by Stufflebeam and Shinkfield in 1985. The evaluation context is used to give a rational reason a selected program or curriculum to be implemented. A wide scale, context can be evaluated on: the program's objectives, policies that support the vision and mission of the institution, the relevant environment, identification of needs, opportunities and problems specific diagnosis. Evaluation input to provide information about the resources that can be used to achieve program objectives. Evaluation inputs used to: find a problem solving strategy, planning, and design programs. Evaluation process serves to provide feedback to individuals to account for the activities of the program or curriculum. The evaluation process is conducted by: monitoring sources can potentially cause failure, prepare a preliminary information for planning decisions, and explain the process that actually happened. Product evaluation measure and interpret the achievement of goals. Evaluation of the products also come to: the measurement of the impact of the expected and unexpected. The evaluation is conducted: during and after the program. Stufflebeam and Shinkfield suggest product evaluation conducted for the four aspects of evaluation: impact, effectiveness, sustainability, and transportability. The decision making process is done by comparing the findings / facts contained in context, input, process and product standards or criteria that have been set previously.
UJI EFEKTIVITAS DIESEL PARTICULATE TRAP (DPT) BERBAHAN DASAR KUNINGAN DAN GLASSWOOL TERHADAP REDUKSI OPASITAS GAS BUANG MESIN DIESEL MULTI SILINDER Muliatna, I Made; Wijanarko, Diastian Vinaya; Warju, Warju
Otopro Vol 13, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/otopro.v13n1.p35-43

Abstract

Pertumbuhan kendaraan bermotor di Indonesia yang terus meningkat telah menyebabkan persoalan serius dalam hal peningkatan pencemaran udara. Salah satu jenis kendaraan bermotor yang membawa dampak besar terhadap pencemaran udara di Indonesia adalah kendaraan bermesin diesel. Particulate matter (PM) atau yang biasa dikenal sebagai opasitas gas buang kendaraan bermesin diesel menjadi senyawa berbahaya bila dihirup oleh manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan diesel particulate trap (DPT) berbahan kuningan (Cu+Zn) dan glasswool terhadap opasitas gas buang mesin Isuzu C190. Obyek penelitian yang digunakan adalah mesin Isuzu C190. Hasil pengujian menunjukkan bahwa terjadi reduksi pada semua variasi DPT Cu + Zn. Pada DPT Cu + Zn 20 mm terjadi reduksi opasitas dengan persentase sebesar 77% dengan nilai opasitas 17,1 %HSU. Pada DPT Cu + Zn 15 mm terjadi reduksi opasitas dengan persentase sebesar 80% dengan nilai opasitas 15,3 %HSU. Pada DPT Cu + Zn 10 mm terjadi reduksi opasitas dengan persentase sebesar 82% dengan nilai opasitas 13,3 %HSU.
PROSES NORMALISASI AXIAL LOAD KILN DAN MAINTENANCE DRAG BUCKET (PAN CONVEYOR) UNTUK MENJAMIN KESIAPAN OPERASIONAL PERALATAN PRODUKSI SEMEN Drastiawati, Novi Sukma; Handiwi, Ria; Priambodo, Jarot Danang; Warju, Warju
Indonesian Journal of Engineering and Technology (INAJET) Vol 2, No 2 (2020): April
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/inajet.v2n2.p36-44

Abstract

Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia berupa pembangunan infrastruktur jalan tol sepanjang 1334 km membutuhkan semen sebesar 4 juta ton. Melihat total kebutuhan semen menjadikan pabrik semen memiliki peran besar dalam mensukseskan mega proyek yang sedang dilakukan. Kegiatan produksi merupakan salah satu hal yang diperhitungkan sehingga kesiapan peralatan untuk operasional harus dilakukan sesuai dengan tahap perencanaan. Agar tahapan tersebut dapat berjalan dengan baik diperlukan proses pemeliharaan dan perawatan secara berkala. Pemeliharaan pada peralatan produksi semen mesin kiln merupakan salah satu bagian yang utama karena di dalam kiln terjadi semua proses kimia pembentukan klinker dari bahan baku untuk pembuatan (raw mix). Perawatan dilkukan pada komponen drag bucket (pan conveyor) yang berfungsi untuk membawa klinker dari cooler menuju dum clinker. Tahapan yang dilakukan untuk mendapatkan data adalah dengan melakukan observasi di lapangan. Observasi dilakukan dengan terjun langsung melalui proses pengamatan pada peralatan yang dianalisa. Tahap kedua adalah mengumpulkan data yang berupa melakukan pencatatan terhadap proses normalisasi dan maintenance. Tahap ketiga adalah analisis data yang menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil yang didapatkan dengan proses adjusment sebesar 0.3 sehingga mempengaruhi axial load dari 8 bar mengalami kenaikan 24 bar, sedangkan pada tyre 2 dari 53 bar mengalami penurunan  menjadi 36 bar. Proses maintenace pada drag bucket (pan conveyor) menjadikan kerja drag bucket dapat berjalan baik dengan identifikasi dari beberapa parameter diantaranya;pengangkutan material berjalan dengan sempurna karena tidak ada gangguan dari roda drag bucket , masa pakai atau life time komponen roda drag bucket lebih terjaga dan tidak menimbulkan kerusakan pada komponen  lain. 
Proses Normalisasi Axial Load Kiln dan Maintenance Drag Bucket (Pan Conveyor) Untuk Menjamin Kesiapan Operasional Peralatan Produksi Semen Drastiawati, Novi Sukma; Handiwi, Ria; Priambodo, Jarot Danang; Warju, Warju
Indonesian Journal of Engineering and Technology (INAJET) Vol 2, No 2 (2020): April
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/inajet.v2n2.p36-44

Abstract

Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia berupa pembangunan infrastruktur jalan tol sepanjang 1334 km membutuhkan semen sebesar 4 juta ton. Melihat total kebutuhan semen menjadikan pabrik semen memiliki peran besar dalam mensukseskan mega proyek yang sedang dilakukan. Kegiatan produksi merupakan salah satu hal yang diperhitungkan sehingga kesiapan peralatan untuk operasional harus dilakukan sesuai dengan tahap perencanaan. Agar tahapan tersebut dapat berjalan dengan baik diperlukan proses pemeliharaan dan perawatan secara berkala. Pemeliharaan pada peralatan produksi semen mesin kiln merupakan salah satu bagian yang utama karena di dalam kiln terjadi semua proses kimia pembentukan klinker dari bahan baku untuk pembuatan (raw mix). Perawatan dilkukan pada komponen drag bucket (pan conveyor) yang berfungsi untuk membawa klinker dari cooler menuju dum clinker. Tahapan yang dilakukan untuk mendapatkan data adalah dengan melakukan observasi di lapangan. Observasi dilakukan dengan terjun langsung melalui proses pengamatan pada peralatan yang dianalisa. Tahap kedua adalah mengumpulkan data yang berupa melakukan pencatatan terhadap proses normalisasi dan maintenance. Tahap ketiga adalah analisis data yang menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil yang didapatkan dengan proses adjusment sebesar 0.3 sehingga mempengaruhi axial load dari 8 bar mengalami kenaikan 24 bar, sedangkan pada tyre 2 dari 53 bar mengalami penurunan  menjadi 36 bar. Proses maintenace pada drag bucket (pan conveyor) menjadikan kerja drag bucket dapat berjalan baik dengan identifikasi dari beberapa parameter diantaranya;pengangkutan material berjalan dengan sempurna karena tidak ada gangguan dari roda drag bucket , masa pakai atau life time komponen roda drag bucket lebih terjaga dan tidak menimbulkan kerusakan pada komponen  lain. 
Proses Normalisasi Axial Load Kiln dan Maintenance Drag Bucket (Pan Conveyor) Untuk Menjamin Kesiapan Operasional Peralatan Produksi Semen Drastiawati, Novi; Handiwi, Ria; Priambodo, Jarot Danang; warju, warju
Indonesian Journal of Engineering and Technology (INAJET) Vol 3, No 1 (2020): SEPTEMBER
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/inajet.v3n1.pp99-107

Abstract

Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia berupa pembangunan infrastruktur jalan tol sepanjang 1334 km membutuhkan semen sebesar 4 juta ton. Melihat total kebutuhan semen menjadikan pabrik semen memiliki peran besar dalam mensukseskan mega proyek yang sedang dilakukan. Kegiatan produksi merupakan salah satu hal yang diperhitungkan sehingga kesiapan peralatan untuk operasional harus dilakukan sesuai dengan tahap perencanaan. Agar tahapan tersebut dapat berjalan dengan baik diperlukan proses pemeliharaan dan perawatan secara berkala. Pemeliharaan pada peralatan produksi semen mesin kiln merupakan salah satu bagian yang utama karena di dalam kiln terjadi semua proses kimia pembentukan klinker dari bahan baku untuk pembuatan (raw mix). Perawatan dilkukan pada komponen drag bucket (pan conveyor) yang berfungsi untuk membawa klinker dari cooler menuju dum clinker. Tahapan yang dilakukan untuk mendapatkan data adalah dengan melakukan observasi di lapangan. Observasi dilakukan dengan terjun langsung melalui proses pengamatan pada peralatan yang dianalisa. Tahap kedua adalah mengumpulkan data yang berupa melakukan pencatatan terhadap proses normalisasi dan maintenance. Tahap ketiga adalah analisis data yang menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil yang didapatkan dengan proses adjusment sebesar 0.3 sehingga mempengaruhi axial load dari 8 bar mengalami kenaikan 24 bar, sedangkan pada tyre 2 dari 53 bar mengalami penurunan  menjadi 36 bar. Proses maintenace pada drag bucket (pan conveyor) menjadikan kerja drag bucket dapat berjalan baik dengan identifikasi dari beberapa parameter diantaranya;pengangkutan material berjalan dengan sempurna karena tidak ada gangguan dari roda drag bucket , masa pakai atau life time komponen roda drag bucket lebih terjaga dan tidak menimbulkan kerusakan pada komponen  lain.
PELATIHAN PEMBELAJARAN DARING SEBAGAI LANGKAH PERSIAPAN GURU SMK DALAM MELAKSANAKAN LEARNING FROM HOME DI MASA PANDEMI COVID-19 Ariyanto, Sudirman Rizki; Ardiyanta, Anggara Sukma; Soeryanto, Soeryanto; Warju, Warju; Hidayatullah, Rachmad Syarifudin; Dianastiti, Yelma
Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jp.v4i3.2263

Abstract

Pandemi Covid-19 telah merubah pola belajar siswa di seluruh dunia yang sebelumnya dilakukan secara tatap muka dan sekarang telah beralih menuju pembelajaran daring. Namun yang menjadi permasalahan adalah tidak semua sekolah siap untuk melaksanakan pembelajaran daring dalam waktu yang cukup lama. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk melatih para peserta dalam: (1) menggunakan platform google classroom; (2) menggunakan platform zoom cloud meetings; dan (3) menggunakan web tool quizizz. Kegiatan PKM ini dilakukan menggunakan metode pelatihan dan pendampingan. Subjek kegiatan atau perserta pelatihan berjumlah 50 orang guru. Waktu kegiatan dilaksanakan selama dua hari yakin tanggal 20 hingga 21 Maret 2020 yang diselenggarakan di SMK Dharma Bahari Surabaya. Hasil dari kegiatan PKM ini adalah secara berurutan dari 50 orang guru sebanyak 34%, 50%, dan 8% peserta masuk kategori “sangat baik”, “baik” dan “cukup” dalam mengoperasikan google classroom, sedangkan 8% lainnya masuk dalam kategori “kurang”. Selanjutnya, secara berurutan sebanyak 40%, 52%, dan 2% peserta masuk kategori “sangat baik”, “baik” dan “cukup” dalam mengoperasikan zoom cloud meetings, sedangkan 6% lainnya masuk dalam kategori “kurang”. Kemudian, secara berurutan sebanyak 30%, 56%, dan 10% peserta masuk kategori “sangat baik”, “baik” dan “cukup” dalam mengoperasikan web tool quizizz, sedangkan 4% lainnya masuk dalam kategori “kurang”.
PENINGKATAN KUALITAS PROSES DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK TEKNIK OTOMOTIF DENGAN HYBRID LEARNING DI MASA PANDEMI COVID-19 Umaroh, Susi Tri; Muslim, Supari; Wiyanto, Theodorus; Soeryanto, Soeryanto; Warju, Warju
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol 21, No 1 (2021)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pandemi Covid-19 yang terjadi menimbulkan berbagai dampak disemua sektor, salah satunya pada sektor pendidikan. Pembelajaran yang semula tatap muka harus berganti dengan pembelajaran jarak jauh untuk mengurangi penyebaran virus. SMK merupakan sekolah yang lulusannya diharapkan mampu memiliki kompetensi untuk siap kerja. Untuk mengatasi hal itu dibutuhkan kombinasi pembelajaran dengan hybrid learning (online dan tatap muka). Tujuan dari artikel ini yaitu mengkaji penerapan hybrid learning SMK Teknik Otomotif pada massa pandemi. Metode yang digunakan dari artikel ini adalah literature review. Pembelajaran hybrid learning di masa pandemi covid-19 dirasa efektif untuk meningkatkan kualitas proses dan prestasi belajar siswa SMK Teknik OtomotifKata kunci: hybrid learning, kualitas proses, prestasi belajar.The Covid-19 pandemic that occurred had various impacts in all sectors, one of which was in the education sector. Learning that was originally face-to-face should be replaced with distance learning to reduce the spread of the virus. SMK is a school whose graduates are expected to be able to have the competence to be ready for work. To overcome this, a combination of learning with hybrid learning (online and face-to-face) is needed. The purpose of this article is to examine the application of hybrid learning in Automotive Engineering Vocational Schools in pandemic masses. The method of this article is a literature review. Hybrid learning during the Covid-19 pandemic was deemed effective in improving the quality of the process and learning achievement of Automotive Engineering Vocational School students.Keywords: hybrid learning, quality of learning process, learning achievement.
The TAWOCK conceptual model at content knowledge for professional teaching in vocational education Zainal Arifin; Muhammad Nurtanto; Warju Warju; Rabiman Rabiman; Nur Kholifah
International Journal of Evaluation and Research in Education (IJERE) Vol 9, No 3: September 2020
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijere.v9i3.20561

Abstract

Now days, the integration of technology in the concept of learning is the trend in global education. The conceptual framework model is a general reference, and the only concept is Technology, Pedagogy, and Content Knowledge (TPACK). However, vocational education has knowledge of specific content, so adjusting conceptual models in professional learning is important to learn and offer. The purpose of this study is to evaluate the concept of TPACK into the concept of vocational education to improve the professionalism of vocational teachers in content knowledge. The author discusses the knowledge structure of vocational fields that are built based on work, content, technology, and the suitability of the learning approach. Based on the results of the article found a new construction in building knowledge in the field of vocational education with special expertise characteristics and shifting pedagogical concepts towards andragogy in learning concept. The results of the analysis recommend the TPACK concept transformed into the Technology, Andragogy, Work, and Content Knowledge (TAWOCK) concept in vocational learning.