Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search
Journal : JURNAL PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA

Vo2max Measurement Using Bleep Test with Infrared Sensor Rusdiana, Agus; Imanudin, Iman; Syahid, Angga Muhamad; Wibowo, Ricky
JURNAL PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA Vol 4, No 1 (2019): Promote a More Active and Healthier lifestyle Through Physical Education
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (910.68 KB) | DOI: 10.17509/jpjo.v4i1.16015

Abstract

The purpose of this study was to develop a measuring device to measure maximal aerobic capacity by using digital bleep test with infrared sensor and motion analysis system software to obtain a more accurate, precise, and efficient assessment result in conducting the test. The method used in the study was R D (Research and Development) method. This research was conducted in collaboration with a team of experts of various specific fields so that the development of this simple prototype could create a validated product before mass production is conducted. The result of this study will create a digital-based measuring instrument that has been valid through validity test. Conducting a study that develops a product could prevent error and human error during the test. Therefore, a more efficient process and a more accurate result can be obtained compared to manual testing.  AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengembangkan alat ukur Maximal aerobic capacity melalui  bleep test berbasis digital dengan menggunakan sensor infrared dan software motion analysis system supaya mendapatkan hasil penilaian yang lebih tepat, akurat dan efesiensi pengerjaan dalam melakukan tes. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode RD (research and Development), bekerjasama dengan tim pakar atau ahli dalam berbagai bidang tertentu supaya dalam pengembangan prototype sederhana ini yang dapat menciptakan suatu produk yang dapat divalidasi sebelum diproduksi secara massal. Hasil dari penelitian ini akan menciptakan suatu alat ukur berbasis digital yang sudah dilakukan uji validitasnya dengan hasil dinyatakan VALID. Dengan adanya penelitian yang mengembangkan suatu produk dapat menghindari kesalahan atau Human error dalam pengerjaan tes ,mendapatkan hasil yang akurat di bandingkan tes secara manual dan pengerjaan lebih efesien.
Meningkatkan Hasil Belajar Lompat melalui Aktivitas Lompat Tali dengan Penerapan Gaya Practise Pathurohman, Masruri; Wibowo, Ricky
JURNAL PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA Vol 2, No 1 (2017): Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Vol 2 No 1 2017
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (857.701 KB) | DOI: 10.17509/jpjo.v2i1.6398

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah melalui aktivitas lompat tali dengan penerapan gaya practice dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SDN Sukarela 01. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan Penelitian Tindakan Kelas. Dalam penggunaan metode ini peneliti menggunakan dua siklus dan dalam setiap siklus terdiri dari dua tindakan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III yang berjumlah 32 orang, terdiri dari 20 orang putra dan 12 orang putri. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan observasi, catatan lapangan dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa melalui aktivitas lompat tali dapat meningkatkan hasil belajar lompat pada siswa. Hasil peningkatan tersebut ditunjukan dari peningkatan hasil belajar rata-rata siswa pada setiap siklusnya. Rata-rata hasil pada observasi awal pada aspek kognitif adalah 37,5, siklus 1 tindakan 1 adalah 40,1, siklus 1 tindakan 2 adalah 50,8, sedangkan siklus 2 tindakan 1 adalah 61,7, dan siklus 2 tindakan 2 adalah 76,8. Sedangkan pada aspek afektif observasi awal rata-rata sebesar 39,9, siklus 1 tindakan 1 adalah 45,6, siklus 1 tindakan 2 adalah 63,5, siklus 2 tindakan 1 adalah 63,5, siklus 2 tindakan 2 adalah 77,1. Dan untuk aspek psikomotor observasi awal rata-rata sebesar 38,28, siklus 1 tindakan 1 adalah 44,54, siklus 1 tindakan 2 adalah 50,46, siklus 2 tindakan 1 adalah 60,48, siklus 2 tindakan 2 adalah 76,56. Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang penulis teliti dapat disimpulkan bahwa melalui aktivitas lompat tali dengan penerapan gaya practice  dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SDN Sukarela 01.
Early Childhood Motor Development and Parent Socio-economic Status Stephani, Mesa Rahmi; Sumarno, Gano; Wibowo, Ricky
JURNAL PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA Vol 4, No 1 (2019): Promote a More Active and Healthier lifestyle Through Physical Education
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (775.383 KB) | DOI: 10.17509/jpjo.v4i1.14466

Abstract

This study was aimed at determining the relationship between early childhood motor development and the level of socio-economic status (SES) of parents. The research method used was Ex-post Facto comparative study. The population of the study involved children aged 4-5 year from early childhood education schools in urban areas. 50 samples were selected (male = 27; female = 23). Overall sample participation was 78%. So that the representative sample were 39 participants. Children motor development was measured by using the Ages and Stages Questionnaire (ASQ) 3rd Edition. To measure the Socio-Economic Status (SES), an Instrument for Measuring the Socioeconomic Status of a family was used. The results showed that the early childhood motor development was not only influenced by parents' socioeconomic status, it was also influenced by playgrounds available in schools and the playing space at home. This study shows that parents today understand the importance of early childhood education in optimizing children development. Schools and neighborhoods are two best investments for a better children' future.   AbstrakStudi ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan perkembangan motorik anak usia dini dengan tingkat status sosial ekonomi (SES) orang tua. Metodologi penelitian menggunakan studi komparasi Ex-post Facto. Populasi penelitian melibatkan anak usia 4-5 tahun berasal dari sekolah pendidikan anak usia dini yang berada di daerah perkotaan. Sampel dipilih sebanyak 50 (laki-laki = 27; perempuan = 23). Partisipasi sampel keseluruhan sebesar 78%. Sehingga sampel yang representatif sebanyak 39. Perkembangan Motorik anak diukur menggunakan Ages and Stages Questionaire (ASQ) 3rd Edition. Sedangkan untuk mengukur Status Sosial Ekonomi (SES) menggunakan Instrument (Scale) for Measuring the Socioeconomic Status of a family. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan motorik anak usia dini tidak hanya dipengaruhi faktor status sosial ekonomi orang tua, juga dipengaruhi oleh tempat bermain yang tersedia di sekolah dan lingkungan bermain di rumah. Penelitian ini menunjukkan bahwa orang tua saat ini semakin memahami pentingnya pendidikan anak sejak dini dalam mengoptimalkan perkembangan anak. Sekolah dan lingkungan tempat tinggal merupakan salah satu wujud investasi terbaik untuk masa depan anak yang lebih baik.
Pembelajaran Pendidikan Kesehatan Berbasis Riset: Ulasan dan Implementasinya di Indonesia Wijayanti, Kurnia Eka; Wibowo, Ricky
JURNAL PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA Vol 2, No 2 (2017): Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Vol 2 No 2 2017
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.246 KB) | DOI: 10.17509/jpjo.v2i2.8174

Abstract

Pendidikan kesehatan merupakan salah satu materi yang diajarkan pada pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan (PJOK) mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas.  Materi yang diberikan beragam dan diberikan disela-sela pembelajaran pendidikan jasmani di setiap semesternya. Adalah penting untuk menjadikan pendidikan kesehatan di dalam PJOK sebagai media untuk meningkatkan literasi mengenai kesehatan di Indonesia.  Pendidikan kesehatan juga harus bisa menjadi bagian dari solusi bagi permasalahan kesehatan di Indonesia. Oleh sebab itu, pendidikan kesehatan harus dirancang berbasis riset, baik dari segi materi  maupun metode penyampaiannya. Di Indonesia hal ini dapat dikatakan baru, akan tetapi kita dapat belajar dari profesi lain dan dari negara lain bagaimana mempersiapkan dan memulai pembelajaran pendidikan kesehatan berbasis riset.
Kinetics Analysis of Overhead Standing Smash in Badminton Rusdiana, Agus; Subarjah, Herman; B, Badruzaman; Budiman, Didin; Wibowo, Ricky; Nurjaya, Dede Rohmat; Pramutadi, Asril; Mustari, Andi; Kusdinar, Yopi; Syahid, Angga
JURNAL PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA Vol 6, No 1 (2021): Opportunities from The Sport and Health Education to Improve Quality of Life
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (670.111 KB) | DOI: 10.17509/jpjo.v6i1.32577

Abstract

The purpose of this study was to analyze the joint motion kinetics of the shoulders, elbows, and wrists between experienced player (skilled player) group and unskilled player group when performing overhead standing smash in badminton game. The samples involved were 26 samples. The samples included 13 male badminton players joining Student Activity Unit who had achieved many achievements and had a high skill (skilled), while the other 13 samples were unskilled players, involving students who had just studied under one year. The mean of participants’ age was 19.4 ± 1.6 years, height was 1.73 ± 0.12m, and body weight was 62.8 ± 3.7kg. This study used 3 Panasonic Handycams, a calibration set, 3D Frame DIAZ IV motion analysis software, and a speed radar gun. Normalization of the kinetic motion score of the shoulder, elbow, and wrist joints was calculated using the inverse dynamics method. The t-test was used to determine the significance of motion kinetic difference of the two different groups. The results presented that the shuttlecock speed of the skilled player group, during the overhead standing smash, showed a significant difference. Meanwhile, the joint motion of the inferior shoulder force, shoulder anterior force, shoulder internal rotation torque, shoulder horizontal abduction torque, elbow anterior force, and wrist flexion torque were higher in the skilled players group than the unskilled player group.
Cognitive Analysis Using Rasch Modeling As an Assessment for Physical Fitness Knowledge for College Students Didin Budiman; Ricky Wibowo
JURNAL PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA Vol 7, No 2 (2022): Physical Activity and Exercise for Health and Well-being
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpjo.v7i2.45021

Abstract

Having good physical fitness is the foundation for carrying out daily activities. Maintaining physical fitness requires knowledge and understanding for performing meaningful physical activities. This study aimed to analyze the physical fitness knowledge test instrument for college students using the Rasch modelling data analysis technique. The design, development, and research method employed the product model and research tool that consisted of four stages, including analysis, design, development, and evaluation. The samples involved in the instrument trial were 67 students from one university in Indonesia. The analysis used was the content validity ratio for testing content validity and the item response theory/Rasch model test employing Winstep software to determine the validity and reliability of the test instrument. The results of the data analysis showed a match between the students and the test instruments with very good quality items. It concludes that the test instrument development using the Rasch model can detect student misconceptions on physical fitness knowledge material.
Model Latihan Dribble Bolabasket untuk Pemula Raden Juan Suryadi Yusuf; Ricky Wibowo
JURNAL PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA Vol 2, No 2 (2017): Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Vol 2 No 2 2017
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.662 KB) | DOI: 10.17509/jpjo.v2i2.8176

Abstract

Penelitian ini berfokus pada pengungkapkan apakah model latihan keterampilan dribble bolabasket untuk pemula dapat meningkatkan keterampilan dribble bolabasket atlet pemula. Metode Penelitian menggunakan metode Research Development (RD). Penelitian ini dilaksanakan pada atlet bolabasket Club Garuda Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan penelitian dan pengembangan dari Borg and Gall. Instrumen yang digunakan adalah catatan lapangan dan evaluasi. Pemecahan masalah penelitian ini adalah model latihan keterampilan dribble bolabasket untuk pemula dapat meningkat. Berdasarkan hasil penelitian didapat test awal 13.07 detik dan test akhir 10.67 detik. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah dengan menggunakan Model latihan dribble bolabasket dapat dikembangkan dalam latihan dribble bolabasket untuk atlet pemula dan Model latihan dribble bolabasket efektif dapat meningkatkan hasil test dribble bolabasket. Saran yang diberikan yaitu untuk meningkatkan keterampilan dribble bolabasket menggunakan model latihan dribble sudah jelas terbukti peningkatannya serta untuk lebih meningkatkan pada hasil yang optimal dilakukan pengolahan produk.
The Impact of Assisted Sprinting Training (As) and Resisted Sprinting Training (Rs) in Repetition Method on Improving Sprint Acceleration Capabilities Ricky Wibowo; Dikdik Zafar Sidik; Yudy Hendrayana
JURNAL PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA Vol 2, No 1 (2017): Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Vol 2 No 1 2017
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.903 KB) | DOI: 10.17509/jpjo.v2i1.7971

Abstract

The purpose of this research is to determine the impact of assisted sprinting training (AS) and resisted sprinting training (RS) in repetition method on improving sprint acceleration capabilities. This research used experimental method in pre-test and post-test design. The research sample were twelve male collegiates track sprinters, athletic division Indonesia University of Education, Bandung. Six male collegiates track sprinters for AS and six male collegiates track sprinters for RS. It used simple random sampling. The instrument used is 30 m sprint test. After training three times per week for six week, data were obtained from pre-test and post-test processed statistically by t-test. The AS group and RS group showed significant changes on improving sprint acceleration capabilities. No significant different between AS and RS on improving sprint acceleration capabilities.  In AS the increase  is better than RS at a distance of 10 m from a distance of 30 m. While, in RS the increase  is better than AS at a distance of 10-20 m and 20-30 m from a distance of 30 m. Accordingly, to improve acceleration at a distance 10 m use AS, while to improve acceleration at a distance of 10-20 m and 20-30 m from a distance of 30 m use RS.
Kontribusi Keterampilan Gerak Fundamental terhadap Keterampilan Bermain Small-Sided Handball Games Mei Fadilah; Ricky Wibowo
JURNAL PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA Vol 3, No 1 (2018): Empowering all student to active live and healthy through physical education
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1344.189 KB) | DOI: 10.17509/jpjo.v3i1.7667

Abstract

In doing physical activities, elementary school students tend to enjoy various types of games. Game activities consists of various movement skills and games skills that must be mastered by students in order to obtain success during the games. The purpose of this study was to examine the correlation and contribution of fundamental movement skills toward games skills using small-sided handball games in elementary students. The method used was descriptive quantitative method. The subjects of the study were fourty 3rd grade students. The instrument used to measure FMS was by Test of Gross Motor Development - Second Edition (TGMD-2) consisting of locomotor and object control skills. While games skills consisting of games involvement (GI) and Games performance (GP) were measured using the observation format of Game Performance Assessment Instrument (GPAI) by selecting three main components there are  decision making component, skill execution and support on invasion game activity format. The results indicated that the FMS level was significantly correlated with games skills at a moderate levels (r = 0.47 and 0.43 for each GI and GP). Fundamental movement skills contributed 21.8% to GI and 18.6% contributed to GP. The results supported the hypothesis that fundamental movement skills have a significant correlation that is at a moderate level with games skills. ABSTRAKDalam melakukan aktivitas fisik, anak usia sekolah dasar cenderung menyenangi berbagai jenis permainan. Aktivitas permainan terdiri dari berbagai keterampilan gerak dan keterampilan bermain yang harus dikuasai siswa agar memperoleh keberhasilan dalami suatu permainan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi dan kontribusi keterampilan gerak fundamental terhadap keterampilan bermain permainan small-sided handball pada siswa sekolah dasar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah siswa kelas III  yang berjumlah 40 siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengukur Keterampilan gerak fundamental adalah dengan Test of Gross Motor Development - Second Edition (TGMD-2) terdiri dari subdomain keterampilan lokomotor dan objek kontrol. Sedangkan keterampilan  bermain yang terdiri dari keterlibatan bermain (GI) dan penampilan bermain (GP) diukur menggunakan format observasi Game Performance Assessment Instrument (GPAI) dengan memilih tiga komponen yang disesuaikan  dan support pada format aktivitas permainan invasi. Hasilnya menunjukkan bahwa tingkat keterampilan gerak fundamental secara signifikan berkorelasi dengan keterampilan bermain pada tingkat sedang (r = 0.47 dan 0.43 untuk masing-masing GI dan GP). Keterampilan gerak fundamental berkontribusi sebesar 21.8% terhadap GI dan 18,6% berkontribusi terhadap GP. Hasil penelitian mendukung hipotesis bahwa keterampilan gerak fundamental memiliki korelasi yang signifikan yaitu pada tingkat sedang terhadap keterampilan bermain.