Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Pengaruh Retail Mix Terhadap Minat Beli Di Keraton Department Store Wibowo, Ricky
Jurnal Strategi Pemasaran Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Strategi Pemasaran
Publisher : Jurnal Strategi Pemasaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.005 KB)

Abstract

Ricky Wibowo :            Skripsi            Pengaruh Retail Mix Terhadap minat Beli di Keraton Department Store Dalam menghadapi persaingan yang ketat pada bisnis department store, diperlukan strategi yang bisa menarik minat beli konsumen. Pelaksanaan retail mix yang tepat akan mampu memuaskan konsumen, sehingga konsumen berminat untuk melakukan pembelian. Keraton Department Store adalah salah satu department store di Mojokerto yang menerapkan retail mix. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh retail mix yang meliputi customer service, location, pricing, store design and display, merchandise assortments, dan communication mix terhadap minat beli konsumen di Keraton Department Store, serta mengetahui variabel retail mix mana yang berpengaruh dominan. Dari analisis regresi linier berganda disimpulkan bahwa retail mix yang meliputi customer service, location, pricing, store design and display, merchandise assortment, dan communication berpengaruh terhadap minat beli konsumen di Keraton Department Store, baik secara simultan maupun secara parsial. Store design and display adalah variabel retail mix yang berpengaruh dominan terhadap minat beli konsumen di Keraton Department Store.
Meningkatkan Hasil Belajar Lompat Melalui Aktivitas Lompat Tali dengan Penerapan Gaya Practice Pathurohman, Masruri; Wibowo, Ricky
JTIKOR (Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan) Vol 2, No 2 (2017): JURNAL TERAPAN ILMU KEOLAHRAGAAN
Publisher : Program Studi Ilmu Keolahragaan - Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jtikor.v2i2.7985

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah melalui aktivitas lompat tali dengan penerapan gaya practice dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SDN Sukarela 01. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan Penelitian Tindakan Kelas. Dalam penggunaan metode ini peneliti menggunakan dua siklus dan dalam setiap siklus terdiri dari dua tindakan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III yang berjumlah 32 orang, terdiri dari 20 orang putra dan 12 orang putri. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan observasi, catatan lapangan dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa melalui aktivitas lompat tali dapat meningkatkan hasil belajar lompat pada siswa. Hasil peningkatan tersebut ditunjukan dari peningkatan hasil belajar rata-rata siswa pada setiap siklusnya. Rata-rata hasil pada observasi awal pada aspek kognitif adalah 37,5, siklus 1 tindakan 1 adalah 40,1, siklus 1 tindakan 2 adalah 50,8, sedangkan siklus 2 tindakan 1 adalah 61,7, dan siklus 2 tindakan 2 adalah 76,8. Sedangkan pada aspek afektif observasi awal rata-rata sebesar 39,9, siklus 1 tindakan 1 adalah 45,6, siklus 1 tindakan 2 adalah 63,5, siklus 2 tindakan 1 adalah 63,5, siklus 2 tindakan 2 adalah 77,1. Dan untuk aspek psikomotor observasi awal rata-rata sebesar 38,28, siklus 1 tindakan 1 adalah 44,54, siklus 1 tindakan 2 adalah 50,46, siklus 2 tindakan 1 adalah 60,48, siklus 2 tindakan 2 adalah 76,56. Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang penulis teliti dapat disimpulkan bahwa melalui aktivitas lompat tali dengan penerapan gaya practice  dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SDN Sukarela 01.
Increasing Gross Motor Skill Through Fundamental Skill Development Program Sultoni, Kuston; Suherman, Adang; Wibowo, Ricky
ACTIVE: Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation Vol 7 No 1 (2018): February 2018
Publisher : Department of Physical Education, Sport, Health and Recreation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.712 KB) | DOI: 10.15294/active.v7i1.21415

Abstract

The aim of this study was to examine Canadian movement program called fundamental skill development programs implemented in Indonesia to increase children’s gross motor skills. By using a quasi-experiment, the matching-only pretest-posttest control group design, the sample was divided into two groups (N = 25 to the experimental group, N = 25 to the control group). The Gross motor skills were measured using the Test of Gross Motor Development - Second Edition TGMD - 2 Ulrich (2000). The experimental group was given training for eight weeks, 1 session per week and each session lasting 60 minutes. Statistical analysis was performed using paired sample t-test and independent sample t-test. The results showed that there is an increase in gross motor skills in the experimental group with P < 0.05. Then the results of independent sample t-test by comparing the Gain score between experimental group and the control group is significant difference with P < 0.05. It can be concluded that the fundamental skill development programs significant effect on gross motor skills in the first-grade student.
Fundamental Movement Skills and Moods as Predictors of Games Performance in Primary School Students Wibowo, Ricky; Nugraha, Eka; Sultoni, Kuston
ACTIVE: Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation Vol 7 No 1 (2018): February 2018
Publisher : Department of Physical Education, Sport, Health and Recreation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.618 KB) | DOI: 10.15294/active.v7i1.21416

Abstract

The purpose of this study was to determine how far FMS and mood contribute toward games performance on elementray school student through invasion games activities (modified soccer and handball games). This research uses a correlational explanatory and regression . Third grade elementary school students (n=40) were enrolled in this study consisting of 21 male students and 19 female students. To determine the games perfromance using The Games Performance Assessment Instrument (GPAI) and Brief Mood Introspection Scale (BMIS) to measure the mood of the students. The result showed that FMS and positive moods contributed toward games performance on both games.
Vo2max Measurement Using Bleep Test with Infrared Sensor Rusdiana, Agus; Imanudin, Iman; Syahid, Angga Muhamad; Wibowo, Ricky
JURNAL PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA Vol 4, No 1 (2019): Promote a More Active and Healthier lifestyle Through Physical Education
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (910.68 KB) | DOI: 10.17509/jpjo.v4i1.16015

Abstract

The purpose of this study was to develop a measuring device to measure maximal aerobic capacity by using digital bleep test with infrared sensor and motion analysis system software to obtain a more accurate, precise, and efficient assessment result in conducting the test. The method used in the study was R D (Research and Development) method. This research was conducted in collaboration with a team of experts of various specific fields so that the development of this simple prototype could create a validated product before mass production is conducted. The result of this study will create a digital-based measuring instrument that has been valid through validity test. Conducting a study that develops a product could prevent error and human error during the test. Therefore, a more efficient process and a more accurate result can be obtained compared to manual testing.  AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengembangkan alat ukur Maximal aerobic capacity melalui  bleep test berbasis digital dengan menggunakan sensor infrared dan software motion analysis system supaya mendapatkan hasil penilaian yang lebih tepat, akurat dan efesiensi pengerjaan dalam melakukan tes. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode RD (research and Development), bekerjasama dengan tim pakar atau ahli dalam berbagai bidang tertentu supaya dalam pengembangan prototype sederhana ini yang dapat menciptakan suatu produk yang dapat divalidasi sebelum diproduksi secara massal. Hasil dari penelitian ini akan menciptakan suatu alat ukur berbasis digital yang sudah dilakukan uji validitasnya dengan hasil dinyatakan VALID. Dengan adanya penelitian yang mengembangkan suatu produk dapat menghindari kesalahan atau Human error dalam pengerjaan tes ,mendapatkan hasil yang akurat di bandingkan tes secara manual dan pengerjaan lebih efesien.
Meningkatkan Hasil Belajar Lompat melalui Aktivitas Lompat Tali dengan Penerapan Gaya Practise Pathurohman, Masruri; Wibowo, Ricky
JURNAL PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA Vol 2, No 1 (2017): Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Vol 2 No 1 2017
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (857.701 KB) | DOI: 10.17509/jpjo.v2i1.6398

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah melalui aktivitas lompat tali dengan penerapan gaya practice dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SDN Sukarela 01. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan Penelitian Tindakan Kelas. Dalam penggunaan metode ini peneliti menggunakan dua siklus dan dalam setiap siklus terdiri dari dua tindakan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III yang berjumlah 32 orang, terdiri dari 20 orang putra dan 12 orang putri. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan observasi, catatan lapangan dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa melalui aktivitas lompat tali dapat meningkatkan hasil belajar lompat pada siswa. Hasil peningkatan tersebut ditunjukan dari peningkatan hasil belajar rata-rata siswa pada setiap siklusnya. Rata-rata hasil pada observasi awal pada aspek kognitif adalah 37,5, siklus 1 tindakan 1 adalah 40,1, siklus 1 tindakan 2 adalah 50,8, sedangkan siklus 2 tindakan 1 adalah 61,7, dan siklus 2 tindakan 2 adalah 76,8. Sedangkan pada aspek afektif observasi awal rata-rata sebesar 39,9, siklus 1 tindakan 1 adalah 45,6, siklus 1 tindakan 2 adalah 63,5, siklus 2 tindakan 1 adalah 63,5, siklus 2 tindakan 2 adalah 77,1. Dan untuk aspek psikomotor observasi awal rata-rata sebesar 38,28, siklus 1 tindakan 1 adalah 44,54, siklus 1 tindakan 2 adalah 50,46, siklus 2 tindakan 1 adalah 60,48, siklus 2 tindakan 2 adalah 76,56. Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang penulis teliti dapat disimpulkan bahwa melalui aktivitas lompat tali dengan penerapan gaya practice  dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SDN Sukarela 01.
Early Childhood Motor Development and Parent Socio-economic Status Stephani, Mesa Rahmi; Sumarno, Gano; Wibowo, Ricky
JURNAL PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA Vol 4, No 1 (2019): Promote a More Active and Healthier lifestyle Through Physical Education
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (775.383 KB) | DOI: 10.17509/jpjo.v4i1.14466

Abstract

This study was aimed at determining the relationship between early childhood motor development and the level of socio-economic status (SES) of parents. The research method used was Ex-post Facto comparative study. The population of the study involved children aged 4-5 year from early childhood education schools in urban areas. 50 samples were selected (male = 27; female = 23). Overall sample participation was 78%. So that the representative sample were 39 participants. Children motor development was measured by using the Ages and Stages Questionnaire (ASQ) 3rd Edition. To measure the Socio-Economic Status (SES), an Instrument for Measuring the Socioeconomic Status of a family was used. The results showed that the early childhood motor development was not only influenced by parents' socioeconomic status, it was also influenced by playgrounds available in schools and the playing space at home. This study shows that parents today understand the importance of early childhood education in optimizing children development. Schools and neighborhoods are two best investments for a better children' future.   AbstrakStudi ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan perkembangan motorik anak usia dini dengan tingkat status sosial ekonomi (SES) orang tua. Metodologi penelitian menggunakan studi komparasi Ex-post Facto. Populasi penelitian melibatkan anak usia 4-5 tahun berasal dari sekolah pendidikan anak usia dini yang berada di daerah perkotaan. Sampel dipilih sebanyak 50 (laki-laki = 27; perempuan = 23). Partisipasi sampel keseluruhan sebesar 78%. Sehingga sampel yang representatif sebanyak 39. Perkembangan Motorik anak diukur menggunakan Ages and Stages Questionaire (ASQ) 3rd Edition. Sedangkan untuk mengukur Status Sosial Ekonomi (SES) menggunakan Instrument (Scale) for Measuring the Socioeconomic Status of a family. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan motorik anak usia dini tidak hanya dipengaruhi faktor status sosial ekonomi orang tua, juga dipengaruhi oleh tempat bermain yang tersedia di sekolah dan lingkungan bermain di rumah. Penelitian ini menunjukkan bahwa orang tua saat ini semakin memahami pentingnya pendidikan anak sejak dini dalam mengoptimalkan perkembangan anak. Sekolah dan lingkungan tempat tinggal merupakan salah satu wujud investasi terbaik untuk masa depan anak yang lebih baik.
Pembelajaran Pendidikan Kesehatan Berbasis Riset: Ulasan dan Implementasinya di Indonesia Wijayanti, Kurnia Eka; Wibowo, Ricky
JURNAL PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA Vol 2, No 2 (2017): Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Vol 2 No 2 2017
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.246 KB) | DOI: 10.17509/jpjo.v2i2.8174

Abstract

Pendidikan kesehatan merupakan salah satu materi yang diajarkan pada pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan (PJOK) mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas.  Materi yang diberikan beragam dan diberikan disela-sela pembelajaran pendidikan jasmani di setiap semesternya. Adalah penting untuk menjadikan pendidikan kesehatan di dalam PJOK sebagai media untuk meningkatkan literasi mengenai kesehatan di Indonesia.  Pendidikan kesehatan juga harus bisa menjadi bagian dari solusi bagi permasalahan kesehatan di Indonesia. Oleh sebab itu, pendidikan kesehatan harus dirancang berbasis riset, baik dari segi materi  maupun metode penyampaiannya. Di Indonesia hal ini dapat dikatakan baru, akan tetapi kita dapat belajar dari profesi lain dan dari negara lain bagaimana mempersiapkan dan memulai pembelajaran pendidikan kesehatan berbasis riset.
Keterampilan Motorik Kasar dan Halus Anak Usia Dini Usia 4-5 Tahun pada Kelompok Sosial Ekonomi Status Orang Tua Tingkat Menengah Sumarno, Gano; Stephani, Mesa Rahmi; Wibowo, Ricky
TEGAR: Journal of Teaching Physical Education in Elementary School Vol 2, No 1 (2018): Teaching and Educating Children through Movement
Publisher : Prodi PGSD Penjas FPOK UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/tegar.v2i1.16273

Abstract

Early childhood motor development is important to know, as an effort to identify children's talents and abilities. Early detection also needs to be known to determine what efforts can be taken to optimize child development. This study aims to provide a description of gross and fine motor development in children aged 4-5 years who are associated with parents' socio-economic status (SES). The research method used descriptive quantitative method, with Ex-Post Facto design. The study population was children 4-5 years old Kindergarten and Raudhatul Athfal in urban areas with Intermediate (Middle and Upper and Lower Middle) SES levels. The sample was chosen by cluster random sampling. Participating samples have received parental approval. SES is measured using the SES Questioner. Motor skills were measured using ASQ 3rd Edition. Efforts to increase active lifestyles in early childhood require the role of a fairly large parent. Good gross motoric development is the child's initial capital to be able to carry out more complex motion tasks. Fine motoric is no less important to continue stimulated both in the home and school environment. Because this plays an important role as a basis for children to be able to write and read, as well as doing simple motor tasks. AbstrakPerkembangan motorik anak sejak dini penting untuk diketahui, sebagai upaya identifikasi bakat dan kemampuan anak. Deteksi dini pun perlu diketahui untuk menentukan upaya apa saja yang bisa ditempuh untuk mengoptimalkan perkembangan anak. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran perkembangan motorik kasar dan halus pada anak usia 4-5 tahun yang dihubungkan dengan latar belakang sosial ekonomi status  (SES) orang tua. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif, dengan desain Ex-Post Facto. Populasi penelitian adalah anak Taman Kanak-kanak dan Raudhatul Athfal  berusia 4-5 tahun di wilayah perkotaan dengan tingkat SES Menengah (Menengah Atas maupun Menengah Bawah).  Sampel dipilih dengan cluster random sampling. Sampel yang berpartisipasi telah mendapatkan persetujuan orang tua. SES diukur menggunakan SES Questioner. Keterampilan motorik diukur menggunakan ASQ 3rd Edition. Upaya peningkatan gaya hidup aktif pada anak usia dini memerlukan peran orang tua yang cukup besar. Perkembangan motorik kasar yang baik merupakan modal awal anak untuk mampu melakukan tugas gerak yang kian lama kian kompleks. Motorik halus pun tidak kalah penting untuk terus distimulasi baik di lingkungan rumah maupun sekolah. Karena hal ini sangat berperan penting sebagai dasar bagi anak untuk mampu menulis dan membaca, juga mengerjakan tugas motorik yang sederhana.  
Model Pendidikan Gerak untuk Meningkatkan Physical-Self-Concept pada Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar Astuty, Safithry 'Indy; Slamet, Suherman; Wibowo, Ricky
TEGAR: Journal of Teaching Physical Education in Elementary School Vol 3, No 2 (2020): Teaching Strategies by Physical Education Elementary Teachers
Publisher : Prodi PGSD Penjas FPOK UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/tegar.v3i2.24028

Abstract

This study is motivated by the lack of students' understanding of the concept of physical self (Physical Self-Concept) in physical education which is still low, and many students who do not look at physical performance, physical appearance, and weight control in physical activities and educators must apply to a movement education model so that students can understand the Physical Self-Concept on students' physical abilities. The purpose of the study is to determine the effect through the application of the movement education model to improve the Phyical Self-Concept in physical education in elementary schools. The research method uses Classroom Action Research with 2 cycles, in one cycle consisting of 2 actions. In the study conducted at SDN 032 Tilil in Bandung City, with a sample of class III A students totaling 29 students (13 male students, 16 female students). The instrument used is the CPSS (Children's Physical Self Scale) on students according to their abilities and learning outcomes in the movement education model. Based on the results of study data, that students can carry out the learning process through physical self-concept in physical education in elementary schools with the application of the movement education model can be increased.AbstrakStudi ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pemahaman siswa akan konsep diri terhadap fisik (Physical Self-Concept) pada pendidikan jasmani yang masih rendah, dan banyak siswa yang tidak melihat akan performa jasmani, penampilan jasmani, dan kontrol berat badan pada aktivitas jasmani dan pendidik harus menerapkan pada model pendidikan gerak agar siswa dapat memahami tentang Physical Self-Concept pada kemampuan jasmani siswa. Tujuan dari penelitian yaitu mengetahui pengaruh melalui penerapan model pendidikan gerak untuk meningkatkan Phyical Self-Concept pada pendidikan jasmani di Sekolah Dasar. Metode penelitian menggunakan Penelitian Tindakan Kelas dengan 2 siklus, dalam satu siklus terdiri dari 2 tindakan. Pada penelitian dilakukan di SDN 032 Tilil Kota Bandung, dengan sampel peserta didik kelas III A yang berjumlah 29 siswa (13 siswa laki-laki, 16 siswa perempuan). Instrumen yang digunakan yaitu CPSS (Children’s Physical Self Scale) pada siswa sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki dan hasil belajar pada model pendidikan gerak. Berdasarkan hasil data studi, bahwa siswa dapat melaksanakan proses pembelajaran melalui physical self-concept pada pendidikan jasmani di sekolah dasar dengan penerapan model pendidikan gerak dapat meningkat.