Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search
Journal : Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam

The Role of Teachers and Islamic Activities In Developing The Character of Students Isniatun Munawaroh; Mohammad Ali; Asep Herry Hernawan
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 12, No 03 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i03.4468

Abstract

The purpose of this study is to investigate the role of the teacher who serves as a role model for developing the character of students at the junior high school level. The research method used is descriptive qualitative research. The participants involved in this study were school principals, deputy principals, teachers of Islamic religious education and PKN, guidance and counseling teachers, homeroom teachers, and students from three junior high schools in Bandung. Data is collected through several techniques, namely interviews, observation and documentation. Data were analyzed using an interactive model from Miles & Huberman which includes the steps of: data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The research findings show that several aspects of the teacher's personality that can be role models in developing student character are the use of language, behavior, and personality. The values that can be learned from the teacher's example are honesty, responsibility, courtesy, tolerance, discipline, and caring. There are several factors that become inhibiting and supporting. Several supporting factors in developing student character include curriculum content standards, leadership, commitment, and togetherness. Factors that become obstacles to developing student character are the low level of parental concern, the apathy of teachers and students, and the use of funds that are not optimal.
Analysis of The Teacher's Role in The Implementation and Development of The Al-Qur'an Tahfiz Curriculum in Islamic Boarding Schools Murtaqia Tusholihat; Mohammad Ali; Asep Herry Hernawan; Laksmi Dewi
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 12, No 03 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i03.4349

Abstract

This study aims to formulate learning objectives, strategies in achieving memorization targets, how to carry out the Al-Qur'an tahfiz learning curriculum. The research method used is a qualitative approach by directly analyzing the daily activities of teachers and participants through various processes including muayasyah, research and development, interview, library, and documentation. This research was conducted in five Islamic boarding schools in West Java, Indonesia. The results of the research show that teachers are at the forefront of curriculum development, that every teacher must be smart in capturing every situation that develops. The results of research on Islamic boarding schools show that by giving teachers the widest possible authority to carry out the curriculum and develop it according to situations and conditions in the field, it has succeeded in facilitating students to achieve memorization targets according to their respective abilities. That the materials and learning strategies that have been developed can be used as comparisons in order to improve teacher quality. From this study it can be concluded that in the work of compiling the curriculum it is not enough to only use experts but also must involve experienced teachers as a team and contributors of ideas from the field.
KEBIJAKAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (SBI) ANTARA IDEALIS DAN DILEMATIS Isniatun Munawaroh; Mohammad Ali; Asep Herry Hernawan
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 1, No 02 (2012): Jurnal Edukasi Islami - Juli 2012
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (585.33 KB) | DOI: 10.30868/ei.v1i02.22

Abstract

BUDAYA GEMAR MEMBACA SEJAK USIA DINI Murtaqia Tusholihat; Mohammad Ali; Asep Herry Hernawan; Laksmi Dewi
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 1, No 01 (2012): Jurnal Edukasi Islami - Januari 2012
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.19 KB) | DOI: 10.30868/ei.v1i01.15

Abstract

Orang mukmin hendaknya mampu mensyukuri anugerah tersebut dengan memfungsikan potensi dan kapasitasnya untuk selalu belajar. Belajar adalah key term (istilah kunci) yang paling vital dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tak pernah ada pendidikan.[1]Sebagai suatu proses, belajar hampir selalu mendapat tempat yang luas dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya kependidikan. Perubahan dan kemampuan untuk berubah merupakan batasan dan makna yang terkandung dalam belajar. Karena kemampuan berubahlah, manusia terbebas dari kemandegan fungsinya sebagai khalifah di bumi. Selain itu, dengan kemampuan berubah melalui belajar, manusia secara bebas dapat mengeksplorasi, memilih, dan menetapkan keputusan-keputusan penting untuk kehidupannya. Belajar juga memainkan peranan penting dalam mempertahankan kehidupan sekelompok umat manusia (bangsa) di tengah-tengah persaingan yang semakin ketat di antara bangsa-bangsa lainnya yang lebih dahulu maju karena belajar.[1] Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2000, hlm:94.
Metode Implementasi Kurikulum Rehabilitasi Pecandu Napza Nurhamzah C S; Asep Herry Hernawan; Rusman Rusman
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 12, No 001 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam (Article In Progress Special Issue 20
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i001.5483

Abstract

Proses pendidikan adalah proses mendidik manusia, inti manusia adalah jiwa, jadi pendidian adalah mendidik jiwa. Mendidik pecandu napza dinamakan rehabilitasi. Rehabilitasi pecandu napza tidak lain dalam rangka membantu para pecandu napza jiwanya terlepas di ketergantungan napza melalui program tertentu. Di Inabah proses rehabilitasi dilakukan dengan mengintensifkan kegiatan mandi malam, zikir, dan shalat (wajib dan sunat) dan keberhasilannya sudah mendapat pengakuan dari berbagai pihak dan berbagai penelitian menunjukkan efek amaliah tersebut terhadap perubahan perilaku para pcandu napza setelah menjalani pembinaan kurang lebih minimal empatpuluh hari lamanya. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis metode yang digunakan dalam implementasi kurikulum pembinaan jiwa para pecandu napza. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode yang digunakan dalam membina para pecandu napza di Inabah adalah metode latihan jiwa (riyadlatu al-nafs) sebagai proses pensucian jiwa (tazkiyat al-nafs) dan pembersihan hati (tashfiyat al-qulb) dengan melalui tiga tahapan, takhliyat, pengosongan dari kotoran jiwa dan hati, tahalliyat pengiassan jiwa dan hati dengan akhlak dan sifat-sifat Allah, dan tajalliyat Allah dalam jiwa dan hati pecandu napza sebagai hasil dari amaliah yang konsisten dan inten serta continue.
BUDAYA GEMAR MEMBACA SEJAK USIA DINI Murtaqia Tusholihat; Mohammad Ali; Asep Herry Hernawan; Laksmi Dewi
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 1 No. 01 (2012): Jurnal Edukasi Islami - Januari 2012
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v1i01.15

Abstract

Orang mukmin hendaknya mampu mensyukuri anugerah tersebut dengan memfungsikan potensi dan kapasitasnya untuk selalu belajar. Belajar adalah key term (istilah kunci) yang paling vital dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tak pernah ada pendidikan.[1]Sebagai suatu proses, belajar hampir selalu mendapat tempat yang luas dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya kependidikan. Perubahan dan kemampuan untuk berubah merupakan batasan dan makna yang terkandung dalam belajar. Karena kemampuan berubahlah, manusia terbebas dari kemandegan fungsinya sebagai khalifah di bumi. Selain itu, dengan kemampuan berubah melalui belajar, manusia secara bebas dapat mengeksplorasi, memilih, dan menetapkan keputusan-keputusan penting untuk kehidupannya. Belajar juga memainkan peranan penting dalam mempertahankan kehidupan sekelompok umat manusia (bangsa) di tengah-tengah persaingan yang semakin ketat di antara bangsa-bangsa lainnya yang lebih dahulu maju karena belajar.[1] Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2000, hlm:94.
KEBIJAKAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (SBI) ANTARA IDEALIS DAN DILEMATIS Isniatun Munawaroh; Mohammad Ali; Asep Herry Hernawan
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 1 No. 02 (2012): Jurnal Edukasi Islami - Juli 2012
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v1i02.22

Abstract

Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) bangsa Indonesia saat ini masih sangat rendah jika dibandingkan dengan negara lain. Salah satu faktor utama rendahnya kualitas SDM ini tentu berhubungan dengan dunia pendidikan nasional. Program pendidikan nasional yang telah dirancang diyakini belum berhasil menjawab harapan dan tantangan masa kini maupun masa depan. Padahal, dunia pendidikan nasional perlu dirancang agar mampu melahirkan generasi atau SDM yang memiliki keunggulan pada era globalisasi.Di sisi lain, era globalisasi ditandai dengan persaingan antar negara, baik tingkat regional (ASEAN) maupun tingkat internasional. Oleh karena itu, tidak hanya potensi sumber daya alam semata yang diperhatikan, tetapi juga dibutuhkan SDM yang berkualitas dan mampu bersaing dengan negara lain.Fakta-fakta tersebut mendorong perlunya peningkatan kualitas layanan pendidikan, seperti layanan pendidikan berstandar internasional yang berbasis teknologi informasi maupun pembelajaran dengan metode bilingual. Salah satu realisasinya adalah dengan dikeluarkannya kebijakan pengembangan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) guna meningkatkan kemampuan dan daya saing bangsa Indonesia di forum internasional. Kebijakan SBI merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional melalui kerjasama dengan negara-negara maju yang memiliki keunggulan, khususnya dalam bidang pendidikan. Pendidikan diperkaya dengan mengacu pada standar pendidikan salah satu negara anggota Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) dan negara maju lainnya.Di sisi lain, penyelenggaraan SBI dapat melahirkan konsep pendidikan yang diskriminatif, dimana pada realitasnya sekolah ini hanya mampu dijangkau oleh siswa yang memiliki kemampuan/kecerdasan unggul dan cenderung ekslusif. Layanan pendidikannya juga seakan diperuntukan bagi anak orang kaya atau kaum “the have”, dan sangat berpotensi terjadinya komersialisasi pendidikan. Dalam makalah ini, penulis mencoba mendeskripsikan secara global salah satu isu kritis dalam pendidikan, yakni seputar penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional tersebut yang masih ditanggapi pro dan kontra oleh banyak kalangan, termasuk para pemerhati dunia pendidikan dan lebih-lebih oleh para orang tua siswa. Pemerintah menuai banyak pujian dan juga kritikan, seakan konsep dan penyelenggaraan SBI dinilai belum dikaji secara mendalam.  Keywords : international school, teknologi informasi, analisis, public policy, idealist and dilematis
Analysis of The Teacher's Role in The Implementation and Development of The Al-Qur'an Tahfiz Curriculum in Islamic Boarding Schools Murtaqia Tusholihat; Mohammad Ali; Asep Herry Hernawan; Laksmi Dewi
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 12 No. 03 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i03.4349

Abstract

This study aims to formulate learning objectives, strategies in achieving memorization targets, how to carry out the Al-Qur'an tahfiz learning curriculum. The research method used is a qualitative approach by directly analyzing the daily activities of teachers and participants through various processes including muayasyah, research and development, interview, library, and documentation. This research was conducted in five Islamic boarding schools in West Java, Indonesia. The results of the research show that teachers are at the forefront of curriculum development, that every teacher must be smart in capturing every situation that develops. The results of research on Islamic boarding schools show that by giving teachers the widest possible authority to carry out the curriculum and develop it according to situations and conditions in the field, it has succeeded in facilitating students to achieve memorization targets according to their respective abilities. That the materials and learning strategies that have been developed can be used as comparisons in order to improve teacher quality. From this study it can be concluded that in the work of compiling the curriculum it is not enough to only use experts but also must involve experienced teachers as a team and contributors of ideas from the field.
The Role of Teachers and Islamic Activities In Developing The Character of Students Isniatun Munawaroh; Mohammad Ali; Asep Herry Hernawan
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 12 No. 03 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i03.4468

Abstract

The purpose of this study is to investigate the role of the teacher who serves as a role model for developing the character of students at the junior high school level. The research method used is descriptive qualitative research. The participants involved in this study were school principals, deputy principals, teachers of Islamic religious education and PKN, guidance and counseling teachers, homeroom teachers, and students from three junior high schools in Bandung. Data is collected through several techniques, namely interviews, observation and documentation. Data were analyzed using an interactive model from Miles & Huberman which includes the steps of: data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The research findings show that several aspects of the teacher's personality that can be role models in developing student character are the use of language, behavior, and personality. The values that can be learned from the teacher's example are honesty, responsibility, courtesy, tolerance, discipline, and caring. There are several factors that become inhibiting and supporting. Several supporting factors in developing student character include curriculum content standards, leadership, commitment, and togetherness. Factors that become obstacles to developing student character are the low level of parental concern, the apathy of teachers and students, and the use of funds that are not optimal.
Metode Implementasi Kurikulum Rehabilitasi Pecandu Napza Nurhamzah C S; Asep Herry Hernawan; Rusman Rusman
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 12 No. 001 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam (Special Issue 2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i001.5483

Abstract

Proses pendidikan adalah proses mendidik manusia, inti manusia adalah jiwa, jadi pendidian adalah mendidik jiwa. Mendidik pecandu napza dinamakan rehabilitasi. Rehabilitasi pecandu napza tidak lain dalam rangka membantu para pecandu napza jiwanya terlepas di ketergantungan napza melalui program tertentu. Di Inabah proses rehabilitasi dilakukan dengan mengintensifkan kegiatan mandi malam, zikir, dan shalat (wajib dan sunat) dan keberhasilannya sudah mendapat pengakuan dari berbagai pihak dan berbagai penelitian menunjukkan efek amaliah tersebut terhadap perubahan perilaku para pcandu napza setelah menjalani pembinaan kurang lebih minimal empatpuluh hari lamanya. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis metode yang digunakan dalam implementasi kurikulum pembinaan jiwa para pecandu napza. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode yang digunakan dalam membina para pecandu napza di Inabah adalah metode latihan jiwa (riyadlatu al-nafs) sebagai proses pensucian jiwa (tazkiyat al-nafs) dan pembersihan hati (tashfiyat al-qulb) dengan melalui tiga tahapan, takhliyat, pengosongan dari kotoran jiwa dan hati, tahalliyat pengiassan jiwa dan hati dengan akhlak dan sifat-sifat Allah, dan tajalliyat Allah dalam jiwa dan hati pecandu napza sebagai hasil dari amaliah yang konsisten dan inten serta continue.