Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Analisis Dispute Kode Diagnosis Rumah Sakit Dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Irmawati Irmawati; Marsum Marsum; Monalisa Monalisa
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/jmiki.v7i2.235

Abstract

Tarif Ina-Cbg's berbentuk paket yang mencangkup seluruh komponen biaya rumah sakit yang berbasis pada data costing dan coding penyakit mengacu pada International Classification of Diseases (ICD) yang disusun oleh WHO yang terdiri dari 14.500 kode diagnosis dan ICD 9 CM 7.500 kode tindakan. Verifikator dari BPJS mencermati diantaranya coding, clinical pathway dan diagnosis penyakit yang harus dilampiri dengan proses pemeriksaan terhadap pasien, apabila tidak sesuai maka akan dikembalikan kepada pihak rumah sakit. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis dispute kode diagnosis rumah sakit dengan BPJS kesehatan. Penelitian survey dengan metode deskriptif secara  kuantitatif  melalui  studi dokumentasi dan ceklist observasi dilengkapi dengan pengambilan data kualitatif di RSUD Ungaran Rumah Sakit Tipe C. Menggunakan Total Sampling pada bulan Agustus 2018 sebanyak 67 berkas klaim dengan dispute kode. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar berkas klaim yang dikembalikan adalah kasus dengan klasifikasi kelompok Case-Mix Main Groups (CMG)  kode A (Infectious and parasitic diseases Groups) sebanyak 35,82%. Gambaran dispute kode diagnosis oleh BPJS dan rumah sakit terjadi pada kondisi kode tidak spesifik, kode DU (Diagnosis Utama) atau kode DS (Diagnosis Sekunder) tidak didukung oleh data pemeriksaan penunjang, kode DS menjadi bagian atau lanjutan dari kode, kode pada kondisi diagnosis suspect. Penyelesaian berkas klaim pengembalian karena dispute kode dengan reseleksi kode rule MB2 sebanyak 59,70%. Penentuan kode hendaknya selalu membaca kembali dan mengikuti kaidah-kaidah. Tenaga medis perlu memahami bahwa kelengkapan dan kekonsistensian dalam pengisian rekam medis sangat dibutuhkan untuk menghasilkan kode yang akurat.
KELENGKAPAN RESUME DALAM PEMENUHANSTANDAR AKSES KE PELAYANAN DAN KONTINUITAS PELAYANAN (APK) PADA STANDAR AKREDITASITAHUN 2012 Irmawati Irmawati; Marsum Marsum; Monalisa Monalisa
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/jmiki.v4i1.93

Abstract

AbstractOne of the documentsthat must be metin the accreditation processin 2012is the completenessResume. Based on the Ministry of Health of the Republic of Indonesia (2011) Resumes contain reasons for hospitalization, significant findings, diagnosis has been established, action is given, drugs or medication, and the patient’s condition when transferred. Installation Medical Record at RSUD Slemanwere preparing supporting documents required in the accreditation process. This studywas conducted to determinethe completeness ofthe contentsResumein preparation forcompliance with the standardsof accreditationin 2012.This research uses descriptive research with a qualitative approach. Data collection techniques used by interview, observation and documentation. This study uses triangulation techniques.Percentage of completeness of the content of the Resume for each indicator was 92% on the reason for hospital admission, 79% on the findings of a physical disorder, 49% at diagnosis is made, 37% on drugs or medication, 69% in the patient’s condition when he returned. Average percentage of completeness Resume is 64.5% complete, 16% did not complete, and 19.5% are not filled. Based on the percentage calculation completeness of the Resume content, the compliance APK 3.2.1 at RSUD Sleman get a score of 5 or TercapaiSebagian (TS).Keywords: Analysis ofcompleteness, resumeContent, Standard accreditationin 2012.AbstrakSalah satu dokumen yang harus dipenuhi dalam proses akreditasi 2012 adalah kelengkapan Resume. Berdasarkan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (2011) Resume berisi alasan masuk rawat inap, temuan signifikan, diagnosis yang telah ditegakkan, tindakan yang diberikan, obat-obatan atau pengobatan, dan kondisi pasien saat dipindah. Instalasi Rekam Medis RSUD Sleman sedang menyiapkan dokumen penunjang yang diperlukan pada proses akreditasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kelengkapan isi Resume dalam persiapan pemenuhan standar akreditasi tahun 2012.Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Penelitian ini menggunakan triangulasi teknik.Persentase kelengkapan isi Resume pada masing-masing indikator adalah 92% pada alasan masuk rumah sakit, 79% pada temuan kelainan fisik, 49% pada diagnosis yang ditegakkan, 37% pada obat-obatan atau pengobatan, 69% pada kondisi pasien saat pulang. Rata-rata persentase kelengkapan Resume adalah 64,5% lengkap, 16% tidak lengkap, dan 19,5% tidak terisi. Berdasarkan kelengkapan persentase perhitungan isi Resume,kepatuhan APK3.2.1di RSUD Sleman mendapatkan skor5 atauTercapaiSebagian(TS).Kata Kunci: Analisis kelengkapan, Isi resume, Standar akreditasi tahun 2012.
Android-Based Educational Model Cross Puzzle to Improve Dental Health Behavior among Elementary Schools Efa Nurizza -; Bedjo Santoso; Rasipin; Marsum; Tri Wiyatini
International Journal of Nursing and Health Services (IJNHS) Vol. 5 No. 6 (2022): International Journal of Nursing and Health Services (IJNHS)
Publisher : Alta Dharma Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35654/ijnhs.v5i6.643

Abstract

Background: Dental health problems in the intervention group primary school were dental caries at 81%, persistence at 32%, gingivitis at 35%, and dental health problems in the control group primary school namely dental caries at 86%, persistence at 36%, gingivitis 48%. Dental health problems in elementary school children are caused by low dental health maintenance behavior. The strategy to overcome this problem is by using an "Android-based crossword puzzle education model" providing education to children through the game method so that the learning process is more interesting and fun. Design: This research design uses the Research and Development method Quasi-experimental with a pre-test-post-test control group design. Result: The treatment in the intervention group and control group was given for 21 days. The Android-based crossword puzzle education model according to expert validation is an average of 92% and a p-value of 0.002 (very feasible) and its application is effective as an effort to improve dental health behavior in elementary school children, as well as a different test of crossword puzzle education models android-based effective as an effort to increase knowledge of delta p-value 0.009, attitude delta p-value 0.001, delta p-value 0.001 action, debris index score delta p-value 0.001 compared to the control group. Conclusion: The Android-based crossword puzzle education model is feasible, and its application is effective as an effort to improve dental health behavior in elementary school children compared to the control group Keywords: Elementary school children, behavior, dental health, crossword puzzle educational model
Survey Penerapan Protokol Kesehatan di Tempat Wisata Kawasan Baturraden pada Masa New Normal Nur Hilal; Tri Cahyono; Marsum Marsum; Febri Apwanti
Buletin Keslingmas Vol 41, No 4 (2022): BULETIN KESLINGMAS VOL.41 NO.4 TAHUN 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/keslingmas.v41i4.9262

Abstract

Obyek wisata merupakan tempat umum yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan. Sulama era covid 19 banyak objek wisata yang tidak di buka untuk umum selama kurang lebih 2 tahun.  Di Era new normal pengunjung obyek wisata meningkat, risiko penularan covid-19 masih ada. Apakah pengunjung di kawasan Baturraden masih menerapkan protokol kesehatan pada masa new normal atau tidak. Tujuan umum penelitian untuk mengetahui penerapan protokol kesehatan di tempat wisata Kawasan Baturraden pada masa new normal. Jenis penelitian pada penelitian ini adalah observasional deskriptif dengan pendekatan survey terhadap tiga obyek wisata di Kawasan Baturraden yaitu tempat X, Y, dan Z. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, angket, dan dukumen. Analisis menggunakan narasi, deskriptif, penilaian, skor, persentase. Haasil wawancara angket penerapan protokol kesehatan terhadap pengunjung didapatkan pengunjung pada tempat X dengan umur rata-rata 33,84 tahun, dominan asal Purwokerto, skor nilai prokes 3,18, konversi 79,42% dalam katagori baik. Pengunjung pada Lokawisata Baturraden umur rata-rata 35,36 tahun, dominan asal Purwokerto, skor nilai prokes 3,21, konversi 80,17% dalam katagori baik. Pengunjung pada tempat Y dengan umur rata-rata 35,76 tahun, dominan asal Cilacap, skor nilai prokes 2,95, konversi 73,79% dalam katagori sedang. Kesimpulan, secara umum capaian penerapan protokol kesehatan pengunjung obyek wisata Kawasan skor 3,11 konversi 77,79% dalam katagori baik. Saran, para pengunjung obyek wisata di kawasan Baturraden diharapkan tetap menerapkan protokol kesehatan di era new normal, agar tidak terjadi penularan penyakit covid-19.
Administration Of Processed Moringa Oleifera on Hemoglobin Levels, Blood Pressure And Fetal Weight In Anemia Trimester II Pregnant Women Siti Zulhijjah; Estuasih Dyah Pertiwi; Marsum Marsum
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 14 (2023): Supplementary 1
Publisher : Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v14i0.1054

Abstract

Latar Belakang : Anemia pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko perdarahan dan kematian ibu, kelahiran premature serta berpengaruh pada tumbuh kembang bayi. Sebanyak 48,9% (2018) ibu hamil di Indonesia mengalami anemia, sebanyak 5,83% kasus ibu hamil anemia di Kota Lubuklinggau (2022).Ada inovasi yang digunakan sebagai salah satu upaya membantu untuk terpenuhi zat besi melalui pemberian olahan daun kelor.Tujuan :Menganalisis Asupan olahan daun kelor terhadap terhadap kadar hemoglobin, tekanan darah dan berat janin pada ibu hamil anemia.Metode : Penelitian ini menggunakan Quasy Eksperimen dan rancangan Pretest-Postest Design With Kontroldengan jumlah sampel 34 ibu hamil anemia terdiri kelompok intervensi 17 partisipan dengan pemberian olahan daun kelor selama 29 hari dengan pemberian 1 x sehari dosis fe rerata 504,2 mg, kelompok kontrol 17 partisipan diberikan konseling dan leaflet. Instrumen yang digunakan kuisioner dan observasi food Recall .Uji analisis yang digunakan yaitu Wilcoxon.Hasil.Asupan olahan daun kelor berpengaruh terhadap hemoglobin ibu hamil anemia trimester II p=0,00 dengan persentase 53,79% dan berat janin p=0,01, dengan persentase 100%, serta tidak berpengaruh terhadap tekanan darah sistolik p=0,25 dengan persentase 1,83% dan diastolik ibu hamil anemia trimester II p=0,59 dengan persentase 0,37%.Kesimpulan : Pemberian olahan daun kelor berupa nugget,omelet,pepes berpengaruh positif terhadap kenaikan kadar hb dan berat janin. Tidak ada pengaruh pemberian asupan olahan daun kelor terhadap sistolik dan diastolik angka masih dalam batas normal.
Kombinasi Koagulan Tawas dan Poly Aluminium Chloride (PAC) untuk Penurunan Warna pada Air Limbah Batik Nasyi’a Zaimaturahmi; Sugeng Abdullah; Marsum Marsum; Fauzan Ma'ruf
Buletin Keslingmas Vol 42, No 4 (2023): BULETIN KESLINGMAS VOL.42 NO.4 TAHUN 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/keslingmas.v42i4.10847

Abstract

Industri batik menghasilkan limbah cair salah satunya berasal dari bahan pewarna yang dapat menyebabkan pencemaran apabila dibuang langsung ke badan air. Dampak buangan limbah batik berupa zat warna perlu dilakukan proses pengolahan sebelum limbah dibunag ke perairan salah satunya dengan metode kimia yaitu koagulasi flokulasi. Jenis penelitian Quacy eksperiment dengan metode pretest-posttest control dengan 1 kelompok kontrol dan 5 variasi dosis kombinasi koagulan tawas dan PAC dilakukan 5 kali replikasi. Analisis data menggunakan One Way ANOVA dan analisis tabel. Uji One Way ANOVA sig 0,000 0,05 terdapat perbedaan pada kelompok kontrol dan setiap variasi dosis untuk menurunkan warna air limbah batik. Hasil analisis tabel dosis optimum kombinasi koagulan tawas dan Poly Aluminium Chloride (PAC) untuk menurunkan warna air limbah batik yaitu dosis 3 dengan dosis kombinasi koagulan PAC 50 mg/L dan tawas 150 mg/L. Terdapat perbedaan yang signifikan kelompok kontrol dan semua variasi dosis untuk menurunkan warna air limbah batik dan dosis optimum pada penelitian yaitu dosis 3 dengan kosentrasi PAC 50 mg/L dan tawas 150 mg/L. Saran dilakukan pengolahan sebelum air limbah batik dibuang ke badan air dengan kombinasi koagulan tawas dan Poly Aluminium Chloride (PAC).