Claim Missing Document
Check
Articles

PERILAKU SEKSUAL REMAJA DENGAN DISABILITAS MENTAL Rachel Farakhiyah; Santoso Tri Raharjo; Nurliana Cipta Apsari
Share : Social Work Journal Vol 8, No 1 (2018): Share: Social Work Journal
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.079 KB) | DOI: 10.24198/share.v8i1.18122

Abstract

Remaja penyandang disabilitas mental rentan menjadi korban pelecehan seksual. Perkembangan seksual remaja disabilitas mental tidak berbeda dengan remaja awam pada umumnya. Perkembangan perilaku seksual remaja seringkali tidak dipahami dengan benar oleh keluarga, guru, teman, dan lingkungan sosial lainnya. Perlindungan sosial remaja disabilitas mental yang  longgar, membuat situasi remaja disabilitas mental menjadi semakin rawan dimanfaatkan oleh para pedofil dan orang-orang yang memiliki kesehatan mental yang terganggu. Kerentanan pada remaja disabilitas mental bukan saja karena kondisi atau keterbatasan dari remajanya tersebut, tetapi juga karena lingkungan sosial tidak mampu menyediakan jaminan perlindungan yang memadai. Perpaduan antara kondisi individual dan lingkungan merupakan faktor yang seringkali ditemui, yang menyebabkan remaja disabilitas mental semakin rentan.
Pekerjaan Sosial dengan Anak dan Keluarga Nurliana Cipta Apsari
Share : Social Work Journal Vol 3, No 2 (2013): Share Social Work Journal
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/share.v3i2.10022

Abstract

Dalam bekerja dengan anak, seorang pekerjasosial harus mendasarkan intervensinya kepadakepentingan terbaik untuk anak. Konteks yang paling dekat dan mempengaruhikehidupan seorang anak, menurut model iniadalah keluarga. Keluarga adalah tempat utamadan pertama dalam kehidupan seorang anak.Sebuah keluarga dapat berarti keluarga besar,keluarga inti, keluarga orang tua tunggal, keluargadengan orang tua yang berbeda suku, agama danras. Keluarga orang tua tunggal pun beragam,ada yang karena bercerai, meninggal atau tidakdiketahui keberadaan salah satu orang tuanya.Hal-hal tersebut menunjukkan betapa keluarga itumengalami dinamika yang sangat tinggi yangdapat mempengaruhi kesejahteraan anak-anakyang diasuh dalam keluarga tersebut.
MEMETAKAN TOKOH MASYARAKAT UNTUK KEGIATAN CSR PARTISIPATIF Santoso Tri Raharjo; Sahadi Humaedi; Budhi Wibhawa; Nurliana Cipta Apsari
Share : Social Work Journal Vol 9, No 1 (2019): Share: Social Work Journal
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.077 KB) | DOI: 10.24198/share.v9i1.20576

Abstract

Implementasi kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (TJSP) atau corporate social responsibility (CSR) pada masyarakat seringkali keberhasilannya sangat ditentukan oleh para pemangku kepengtingan, selain masyarakat itu sendiri. Namun pada suatu masyarakat dengan karakteristik tertentu, keberadaan tokoh masyarakat (local leader) baik formal maupun informal masih sangat menentukan gerak dan arah kegiatan perubahan masyarakatnya, khususnya untuk keberhasilan kegiatan CSR. Pihak perusahaan dalam merancang kegiatan CSR perlu melibatkan masyarakat dari sejak awal, khususnya dalam melakukan pemetaan sosial (social mapping) dan seterusnya pada tahap pelaksanaan, serta kegiatan monitoring dan evaluasi yang dilakukan secara berkesinambungan. Kegiatan mengidentifikasi dan memetakan para tokoh juga melibatkan masyarakat, sebab masyarakatlah yang paling merasakan kehadiran peran serta para tokohnya. Pihak perusahan, khususnya pada perusahaan dengan jenis industri ekstraktif, harus benar-benar memahami keberadaan para tokoh masyarakat, jenis-jenis tokoh masyarakat, serta peran sertanya dalam kegiatan pengembangan masyarakat terkait dengan CSR. Oleh karena itu, pada perusahaan diperlukan sumber daya manusia yang benar-benar mengetahui dan memahami tentang proses dan metode pengembangan masyarakat (community development) atau yang benar-benar paham mengenai konsep dan pendekatan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility). Sehingga kegiatan pengembangan masyarakat atau juga CSR yang sarat dengan pelibatan masyarakat (partisipatif) dapat menjaga kemandirian, keberdayaan (empowered) serta kesinambungan (sustainability) suatu program. Pada akhirnya akan tercipta relasi yang harmonis antara pihak perusahaan dengan masyarakat sekitar wilayah operasi kegiatan perusahaan.
PENERAPAN STRATEGI FUNDRAISING DI SAVE THE CHILDREN INDONESIA (FUNDRAISING STRATEGY IMPLEMENTATION IN SAVE THE CHILDREN INDONESIA) Yessi Rachmasari; Soni Akhmad Nulhaqim; Nurliana Cipta Apsari
Share : Social Work Journal Vol 6, No 1 (2016): Share Social Work Journal
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (882.882 KB) | DOI: 10.24198/share.v6i1.13148

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan strategi fundraising yang dilakukan oleh Save The Children Indonesia meliputi strategi dialogue fundraising, strategi corporate fundraising, strategi multichannel fundraising, strategi retention and development donor. Strategi fundraising ini sebagai salah satu upaya Save The Children Indonesia untuk mendapatkan sumber pendanaan dalam menjalankan aktivitas dan program kegiatannya, melalui strategi fundraising ini Save The Children Indonesia dapat mengurangi ketergantungan dengan lembaga donor utama.Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dan teknik studi kasus. Teknik pengumpulan data ialah wawancara mendalam, observasi nonpartisipasi, studi kepustakaan dan studi dokumentasi. Teknik analisis dan pengolahan data ialah reduksi data, penyajian data (display data), dan verifikasi data. Penelitian ini melibatkan sembilan informan, yang terdiri dari, pengurus dalam unit divisi fundraising, fundraiser, donatur individu dan penerima donasi. Penentuan informan dilakukan berdasarkan tujuan penelitian untuk menggali lebih dalam mengenai penerapan strategi fundraising yang dilakukan oleh Save The Children Indonesia.Hasil dari penelitian ini adalah penerapan strategi dialogue fundraising yang dilakukan oleh Save The Children Indonesia ini melalui proses tatap muka dari donor potensial. Penerapan strategi corporate fundraising menggunakan pendekatan kemitraan internasional dan lokal. Penerapan strategi multichannel fundraising mengumpulkan dana melalui berbagai saluran, melalui telefeundraising, online fundraising, crowdfunding dan community fundraising. Untuk penerapan strategi retension and development donor dalam mempertahankan kepercayaan para donaturnya melalui pelayanan yang diberikan ialah kepemilikan legalitas, kemudahan mendapatkan pelayanan informasi, kemudahan pembayaran, laporan pertanggungjawaban keuangan dan kegiatan, dan giving thanks. Namun, dalam strategi fundraising yang dilakukan oleh Save The Children Indonesia ternyata masih belum optimalnya sosialisasi Save The Children Indonesia kepada masyarakat dan belum adanya kerjasama dengan perusahaan lokal. Dengan demikian, peneliti menyarankan program Corporate Fundraising as a Fundraising Strategy: “Save a Child, Galang Dana Pembuatan Rumah Pintar Untuk Anak Jalanan”.
POTRET MANTAN PENDERITA SKIZOFRENIA DITINJAU DARI STRENGTH PERSPECTIVE Lukman Effendi; Rudi Saprudin Darwis; Nurliana Cipta Apsari
Share : Social Work Journal Vol 10, No 1 (2020): Share: Social Work Journal
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/share.v10i1.26896

Abstract

Fenomena relapse mantan penderita skizofrenia menjadi salah satu isu global, demikian pula di Indonesia. Kondisi seperti ini menjadi permasalahan bagi keluarga, masyarakat maupun pemerintah apabila tidak ditanganis secara serius. Profesi pekerja sosial menjadi salah satu yang telibat dalam penanganan mantan penderita skizofrenia, dalam perkembangannya memiliki satu perspektif dalam mengintervensi klien dari segi kekuatan, perspektif ini dikenal sebagai perspektif kekuatan. Graybeal mencoba mengkonseptualisasi 5 (lima) aspek perspektif kekuatan. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan kekuatan atau potensi yang dimiliki mantan penderita skizofrenia dipandang dari perspektif kekuatan berdasarkan 5 (lima) aspek dari Graybeal. Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah studi literatur. Hasil dari artikel ini adalah mantan penderita skizofrenia memiliki potensi yang dapat dijabarkan dari aspek sumber-sumber, aspek pilihan-pilihan, aspek kemungkinan-kemungkinan, aspek pengecualian-pengecualian dan aspek solusi. Dengan adanya perspektif kekuatan diharapkan dapat mengubah cara pandang terhadap mantan penderita skizofrenia dan menjadi penuntun bagi praktisi pekerja sosial dalam memberikan intervensi kepada mantan penderita skizofrenia sehingga tercapai kemandirian yang keberlanjutan.
PERGESERAN PEKERJAAN MIGRAN DI WILAYAH PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT (BIJB) Meilanny Budiarti Santoso; Nunung Nurwati; Nurliana Cipta Apsari
Share : Social Work Journal Vol 9, No 2 (2019): Share: Social Work Journal
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.047 KB) | DOI: 10.24198/share.v9i2.25553

Abstract

Pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) telah menjadi faktor pendorong terjadinya perubahan sosial dan perubahan ekonomi pada masyarakat sekitar, sehingga perhatian semua pihak tidak cukup hanya diberikan pada kondisi fisik kewilayahannya saja, dinamika demografi pada masyarakat sekitar pembangunan BIJB pun harus diperhatikan. Salah satu bentuknya adalah terjadinya pergeseran mata pencaharian warga masyarakat sekitar, namun faktanya sangat sulit bagi masyarakat untuk berpindah pola dari kultur masyarakat agraris ke bidang pekerjaan lainnya. Penelitian deskriptif ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan in-depth interview dan studi litelatur sebagai teknik pengumpulan data yang dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat di wilayah pembangunan BIJB telah berupaya untuk melakukan berbagai bentuk usaha dalam menyikapi pergeseran mata pencaharian yang terjadi, salah satu pilihan pekerjaan baru yang banyak diminati dan dipandang sesuai dengan keadaan kapasitas masyarakat dengan tingkat pendidikan rendah dan tidak memiliki keahlian khusus dalam bekerja adalah menjadi pekerja migran ke luar negeri pada sektor informal. Berbagai upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah, pengelola BIJB beserta berbagai pihak terkait lainnya dalam menyikapi dinamika pada masyarakat sekitar pembangunan BIJB tersebut adalah dengan: menciptakan peluang usaha, melakukan opportunity job dengan adanya bantuan modal dan pelatihan, serta melakukan upaya penyediaan lahan pertanian baru oleh pemerintah (tukar guling lahan), sehingga petani dapat membeli lahan tersebut dengan harga yang sesuai dengan kemampuan petani.
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM KEGIATAN BANK SAMPAH (Studi Kasus Pada Kelompok Masyarakat Pengelola dan Nasabah Bank Sampah Wargi Manglayang RW.06 Kecamatan Cibiru, Kota Bandung) Dwi Istanto; Nurliana Cipta Apsari; Arie Surya Gutama
Share : Social Work Journal Vol 11, No 1 (2021): Share : Social Work Journal
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/share.v11i1.34367

Abstract

ABSTRAK             Timbunan sampah di Kota Bandung menyebabkan TPA (Tempat Pembuangan Akhir) di Kota Bandung sering mengalami kelebihan kapasitas. Sehingga kondisi tersebut membuat sampah menjadi masalah lingkungan. Menanggapi permasalahan tersebut, upaya penanganan masalah sampah juga telah dibuat oleh pemerintah setempat melalui Peraturan Daerah Kota Bandung. Kondisi yang terjadi di masyarakat walaupun sudah ada upaya penanganan masalah sampah melalui peraturan daerah tersebut, nyatanya masih ada sebagian kelompok masyarakat yang merasa kurang puas akan kondisi kebersihan lingkungannya. Rasa ketidakpuasan tersebut membuat sebagian kelompok masyarakat bersatu untuk membuat sebuah upaya bersama. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh masyarakat di daerah Kecamatan Cibiru, Kota Bandung, mereka secara mandiri dengan partisipasi masyarakat mendirikan sebuah Bank Sampah Wargi Manglayang (BSWM) yang berlokasi di RW 06. Kelurahan Palasari, Kecamatan Cibiru. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan partisipasi masyarakat berdasarkan empat dimensi partisipasi yang dijelaskan oleh Mandy Wilson dan Pete Wilde. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik indepth interview, pengamatan observasi partisipatif dan studi dokumentasi. Informan yang terlibat dalam penelitian berjumlah 3 orang. Hasil penelitian ini menggambarkan tentang Partisipasi masyarakat dalam kegiatan Bank Sampah wargi manglayang berdasarkan empat dimensi partisipasi. Dari keempat dimensi tersebut didapatkan hasil bahwa dimensi Kapasitas, menjadi dimensi yang paling dominan di BSWM. ABSTRACT             Garbage piles in Bandung City cause TPA (Final Disposal Site) in Bandung City to often experience excess capacity. This condition makes waste an environmental problem. In response to these problems, efforts to deal with waste problems have also been made by the local government through the Bandung City Regional Regulation. Conditions that occur in the community even though there have been efforts to handle the waste problem through the regional regulation, in fact there are still some community groups who are not satisfied with the condition of the cleanliness of their environment. This feeling of dissatisfaction made some community groups unite to make a joint effort. One of them is what the community in the Cibiru sub-district, Bandung City, did, they independently with the participation of the community established a Wargi Manglayang Waste Bank (BSWM) located in RW 06. Palasari Village, Cibiru Sub-District. The purpose of this research is to describe community participation based on the four dimensions of participation described by Mandy Wilson and Pete Wilde. The method used is descriptive qualitative with in-depth interview technique, participatory observation and documentation study. There were 3 informants involved in the research. The results of this study describe community participation in the activities of the Wargi Manglayang Garbage Bank based on four dimensions of participation. From these four dimensions, it is found that the Capacity dimension is the most dominant dimension in BSWM.
PRAKTIK PEKERJAAN SOSIAL BERBASIS HAK ASASI MANUSIA Meilanny Budiarti Santoso; Nurliana Cipta Apsari
Share : Social Work Journal Vol 6, No 1 (2016): Share Social Work Journal
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.755 KB) | DOI: 10.24198/share.v6i1.13147

Abstract

Jika orang dianggap memiliki hak, maka hal ini ada implikasinya dengan kewajiban, baik negara maupun individu, untuk memastikan bahwa hak-hak tersebut dilindungi dan diwujudkan. Tulisan ini bermaksud menjelaskan bagaimana Hak Asasi Manusia (HAM) digunakan sebagai dasar untuk praktik pekerjaan sosial. Praktik pekerjaan sosial berbasis HAM muncul sebagai alternatif pendekatan praktik yang sejak pertama kali pembentukan profesi pekerjaan sosial ini mengandalkan pada pemenuhan kebutuhan individu. Metode yang digunakan adalah studi kepustakaan yang berkaitan dengan praktik-praktik pekerjaan sosial berbasis hak asasi manusia. Praktik pekerjaan sosial berbasis HAM perlu dikaji secara rinci, karena dalam praktik pekerjaan sosial, hak dan kewajiban memiliki implikasi yang signifikan demi tercapainya keadilan sosial bagi setiap individu. Praktik pekerjaan sosial dengan menggunakan pendekatan berbasis hak dilaksanakan berdasarkan tiga generasi hak. Dengan menggunakan pendekatan berbasis hak, pekerja sosial telah mengangkat harkat dan martabat klien sebagai individu dan mendorong setiap individu untuk berperan aktif dalam mengidentifikasi dan menggunakan potensi yang ada pada dirinya dan lingkungannya untuk menghadapi tantangan yang mereka alami. Praktik pekerjaan sosial berdasarkan hak membantu individu mengatasi tantangan keberfungsian sosial mereka dan memfasilitasi mereka mendapatkan keadilan sosial.
UPAYA PENCEGAHAN HIV/AIDS PADA KALANGAN REMAJA DI KOTA BANDUNG Meilanny Budiarti Santoso; Nurliana Cipta Apsari; Annisa Nabila
Share : Social Work Journal Vol 7, No 1 (2017): Share Social Work Journal
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.612 KB) | DOI: 10.24198/share.v7i1.13817

Abstract

Masalah HIV/AIDS menjadi masalah kontemporer yang berkaitan dengan perilaku berisiko manusia, karena masalah ini bukanlah masalah kesehatan semata. Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) termasuk populasi yang rentan bermasalah secara sosial, ekonomi, budaya dan politik. Sejak tahun 2005, sosialisasi tentang bahaya HIV/AIDS yang merupakan salah satu wujud upaya pencegahan HIV/AIDS, sebetulnya sudah mulai masuk ke setiap SMA, namun, karena HIV/AIDS banyak menyerang usia produktif, termasuk pelajar, sehingga sosialisasi diharapkan tidak hanya dilakukan pada para pelajar SMA saja, melainkan juga dilakukan pada para pelajar di tingkat pendidikan yang lebih rendah lagi, yaitu SMP dengan harapan dapat mencegah lebih banyak remaja yang terlibat dalam perilaku seksual yang beresiko dan penyalahgunaan narkoba.Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian survei. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksplanatory survey. Populasi dari penelitian ini adalah siswa-siswi SMPN 35 Bandung yang telah mendapat program HEBAT secara penuh 2 semester.Program HEBAT! menjadi pelopor program pencegahan HIV/AIDS yang diperuntukkan bagi remaja di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Program HEBAT! berbentuk kurikulum (mata pelajaran) yang berlangsung selama 2 semester di kelas VIII SMP. Sejak pertengahan tahun 2010, program HEBAT hingga saat ini telah berlangsung di 33 SMP di Kota Bandung. Berdasarkan data yang diperoleh dalam penelitian ini, terdapat pengaruh antara pelaksanaan program HEBAT terhadap sikap remaja. Pendidikan yang diberikan pada remaja dalam program HEBAT adalah sebagai langkah untuk  meningkatkan pengetahuan remaja terkait bahaya narkoba dan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi sejak dini agar mereka terhindar dari perilaku berisiko HIV/AIDS
KEADAAN PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN ANAK REMAJA PASCA REUNIFIKASI Nurliana Cipta Apsari; R. Nunung Nurwati
Share : Social Work Journal Vol 7, No 2 (2017): Share Social Work Journal
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.8 KB) | DOI: 10.24198/share.v7i2.15687

Abstract

ABSTRACTFamily is the first and utmost place for child rights fulfilment. Commonly, family is the place to guarantee the development and child rights fulfilment, however, many children are being placed in orphanages in order for the children to acquire their rights of education. Children reside in orphanages are vulnerable of discrimination. In order to protect the vulnerable children, Save the Children with its program of Child and Family Support Center (PDAK) returning children residing in orphanages into their families, known as reunification, to receive family based care and still acquiring their rights including rights of education. Sequential mixed of quantitative and qualitative approach is used in this research. Data is collected from children and parents involved with reunification process and child care. The focus of this research is the fulfillment of child rights to develop and survival, mainly rights of education.The result shows that after reunification, one youth is not pursuing his study and decided to work because his father could not afford the educational expenses. The result also found that although the parents are economically deprived, but no youth have return to orphanages to receive institution based care. The research found strength of parent and resiliency of children thus keeping the children reside in their family and receive family based care. The strength of parent and child resilience exists because of social work support through case management model of PDAK Save the Children. The social workers have assisted the parents to gain access needed in order for them to fulfill the child rights. The social workers also assist and provide understanding to the children about their parents’ condition which then resulting in child resilience. Case management model serves as model for direct services for children and their families in keeping the continuity of family based care received by children after reunification. With this model, service providers will be able to synergized the policies and programs of social insurance planned and implemented by the government thus overcoming the limited access of parents to fulfill their children’s rights.
Co-Authors Adina Riska Anindita Agus Wahyudi Riana Andita Ratih Anisza Eva Saputri Anna Rizky Annisa Anna Rizky Annisa, Anna Rizky Annisa Nabila Annisa Nabila, Annisa Arie Surya Gutama ARIE SURYA GUTAMA Arie Surya Gutama, Arie Surya Arifah Di’Faeni Nurul Asyia Arinda Putri Wulandari Aufa Hanum Aulia Vegianti Azwar Yusran Anas Azwar Yusran Anas, Azwar Yusran Budhi Wibhawa Budhi Wibhawa Budhi Wibhawa BUDHI WIBHAWA Budhi Wibhawa Budhi Wibhawa, Budhi Budi Muhammad Taftazani Budi Muhammad Taftazani Budi Muhammad Taftazani, Budi Muhammad Destin Putri A. Destin Putri A., Destin Putri Devie Lestari Hayati Dian Haerunisa Dian Haerunisa, Dian Diaz Aristawidya Nugroho Dwi Istanto Eko Setiawan Eko Setiawan Erika Putri Wulandari Ezza Oktavia Utami Fara Dhania Aulia Farakhiyah, Rachel Febriyani Jenz Fushshilat, Sonza Rahmanirwana Gabriela Dameni Natalia Sinurat Galih Haidar Geminastiti Purinami A Gumilang Ramadhan Haidar, Galih Handira Nurul Az-zahra HERY WIBOWO HERY WIBOWO Hery Wibowo, Hery Hetty Krisnani Iin Rizkiyah Kodaruddin, Wina Nurdini Lukman Effendi lukman effendi Marcelino Vincentius Poluakan Meilanny Budiarti Santoso Meilanny Budiarti Santoso Meilanny Budiarti Santoso Meilanny Budiarti Santoso Meilanny Budiarti Santoso Meilanny Budiarti Santoso Meilanny Budiarti Santoso MEILANNY BUDIARTI SANTOSO Meilanny Budiarti Santoso Meilanny Budiarti Santoso Meilanny Budiarti Santoso, Meilanny Budiarti Moch. Zainuddin Moch. Zainuddin, Moch. Monica Kristiani Widhawati Muhammad Daffa Rizqi Eko Putra Muhammad Daffa Rizqi Eko Putra Muhammad Ihsan Yasin Muthia Fadhila Khairunnisa Muthia Fadhila Khairunnisa Nandang Mulyana Nandang Mulyana, Nandang Nida Salsabila nunung nurwati Nunung Nurwati NUNUNG NURWATI Nurul Izza Sayyidina Aufa Dianto Nurwati, R. Nunung R. Nunung Nurwati Rachel Farakhiyah Rifky Taufiq Fardian Risna Resnawaty RISNA RESNAWATY Risna Resnawaty, Risna RUDI SAPRUDIN DARWIS Rudi Saprudin Darwis Rudi Saprudin Darwis, Rudi Saprudin Sahadi Humaedi Sahadi Humaedi Sahadi Humaedi SAHADI HUMAEDI Sahadi Humaedi SAHADI HUMAEDI Sahadi Humaedi Sahadi Humaedi SANDI GUMILAR Santoso Tri Raharjo Santoso Tri Raharjo Santoso Tri Raharjo Santoso Tri Raharjo SANTOSO TRI RAHARJO Santoso Tri Raharjo Santoso Tri Raharjo Santoso Tri Raharjo Santoso Tri Raharjo Santoso Tri Raharjo Santoso Tri Raharjo SANTOSO TRI RAHARJO Santoso Tri Raharjo Santoso Tri Raharjo Santoso Tri Raharjo, Santoso Tri Sherien Sekar Dwi Ananda Soni Akhmad Nulhaqim Sonia, Gina Sonza Rahmanirwana Fushshilat Sukmana, Djulaiha Suleman, Syahputra Adisanjaya Syahputra Adisanjaya Suleman Syeira Rifdah Adniy Tasya Alyani Rosalina Thesalonika Tarigan Tiara Salsabilla Utami, Ezza Oktavia Vadilla Aries Tantya Vanaja Syifa Radissa Vegianti, Aulia Wina Nurdini Kodaruddin Yessi Rachmasari Yessi Rachmasari, Yessi Zulkarnain Bastari Zulkarnain Bastari, Zulkarnain